Kata Pengantar
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur saya ucapkan atas berkah dan hidayah Allah SWT, saya dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia ini
tanpa hambatan. Makalah ini dibuat sebagai bahan pembelajaran tentang
pelaksanaan demokrasi di Indonesia dan sebagai bentuk pemenuhan tugas untuk
matapelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
Harapan saya semoga makalah yang sederhana ini bisa memberikan
pembelajaran dan pengetahuan bagi pembaca khususnya mengenai Demokrasi di
Indonesia, tidak lupa saya selaku penulis mengharapkan kritik dan saran dalam
penulisan makalah ini demi perbaikan penulis dalam menulis makalah selanjutnya.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Daftar Isi
Halaman Judul.................................................................................................................................. i
Kata Pengantar................................................................................................................................. ii
Daftar Isi.......................................................................................................................................... iii
Bab I Pendahuluan
1. Latar Belakang Masalah........................................................................................................... 4
2. Rumusan Masalah...................................................................................................................... 4
3. Tujuan Penulisan....................................................................................................................... 5
Bab II Pembahasan
1. Sejarah Demokrasi di Indonesia...........................................................................................6
2. Pelaksanaan Demokrasi Di Indonesia................................................................................ 6-13
2.1. Pelaksanaan Demokrasi Pada Masa Revolusi ( 1945 1950 )....................
2.2. Pelaksanaan Demokrasi Pada Masa Orde Lama.................................................
2.3. Pelaksanaan Demokrasi Orde Baru 1966 1998...............................................
2.4. Pelaksanaan Demokrasi Pada Masa Transisi........................................................
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu Negara
sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas Negara
untuk dijalankan oleh pemerintah Negara tersebut. Salah satu pilar demokrasi
adalah prinsip trias politica yang membagi ketiga kekuasaan politik Negara
(eksekutif, yudikatif, dan legislatif) untuk mewujudkan dalam tiga jenis lembaga
Negara yang saling lepas (independen) berada dalam peringkat yang sejajar satu
sama lain. Kesejajaran dan independensi ketiga jenis lembaga negara ini diperlukan
agar ketiga lembaga negara ini bisa saling mengawasi dan saling mengontrol
berdasarkan prinsip checks and balances.
Indonesia adalah salah satu negara yang menjunjung tinggi demokrasi, untuk
di Asia Tenggara Indonesia adalah negara yang paling terbaik menjalankan
demokrasinya, mungkin kita bisa merasa bangga dengan keadaan itu.
Didalam praktek kehidupan kenegaraan sejak masa awal kemerdekaan hingga saat
ini, ternyata paham demokrasi perwakilan yang dijalankan di Indonesia terdiri dari
beberapa model demokrasi perwakilan yang saling berbeda satu dengan lainnya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas maka agar pembahasan
tidak melebar atau meluas, penulis membatasi kajian-kajiannya, dengan rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah pengertian dan sejarah demokrasi?
2. Bagaimanakah pelaksanaan demokrasi di Indonesia dari masa ke masa?
3. Bagaimanakah pelaksanaan demokrasi di Indonesia saat ini?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian dan sejarah dari demokrasi.
BAB II
Pembahasan
1. Sejarah Demokrasi di Indonesia
Sejak Indonesia merdeka dan berdaulat sebagai sebuah negara pada tanggal 17
Agustus 1945, para Pendiri Negara Indonesia (the Founding Fathers) melalui UUD 1945
(yang disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945) telah menetapkan bahwa Negara Kesatuan
Republik Indonesia menganut paham atau ajaran demokrasi, dimana kedaulatan
(kekuasaan tertinggi) berada ditangan Rakyat dan dilaksanakan sepenuhnya oleh Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR). Dengan demikian berarti juga NKRI tergolong sebagai
negara yang menganut paham Demokrasi Perwakilan (Representative Democracy).
Penetapan paham demokrasi sebagai tataan pengaturan hubungan antara rakyat
disatu pihak dengan negara dilain pihak oleh Para Pendiri Negara Indonesia yang duduk
di BPUPKI tersebut, kiranya tidak bisa dilepaskan dari kenyataan bahwa sebagian
terbesarnya pernah mengecap pendidikan Barat, baik mengikutinya secara langsung di
negara-negara Eropa Barat (khususnya Belanda), maupun mengikutinya melalui
pendidikan lanjutan atas dan pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh pemerintahan
kolonial Belanda di Indonesia sejak beberapa dasawarsa sebelumnya, sehingga telah
cukup akrab dengan ajaran demokrasi yang berkembang di negara-negara Eropa Barat
dan Amerika Serikat. Tambahan lagi suasana pada saat itu (Agustus 1945) negaranegara penganut ajaran demokrasi telah keluar sebagai pemenang Perang Dunia-II.
Didalam praktek kehidupan kenegaraan sejak masa awal kemerdekaan hingga saat
ini, ternyata paham demokrasi perwakilan yang dijalankan di Indonesia terdiri dari
beberapa model demokrasi perwakilan yang saling berbeda satu dengan lainnya.
1.
2.
3.
1.
2.
a.
b.
3.
4.
5.
baik. Hal itu disebabkan oleh masih adanya revolusi fisik. Pada awal kemerdekaan
masih terdapat sentralisasi kekuasaan hal itu terlihat Pasal 4 Aturan Peralihan UUD
1945 yang berbunyi sebelum MPR, DPR dan DPA dibentuk menurut UUD ini segala
kekuasaan dijalankan oleh Presiden denan dibantu oleh KNIP. Untuk menghindari
kesan bahwa negara Indonesia adalah negara yang absolut pemerintah mengeluarkan:
Pelaksanaan demokrasi liberal sesuai dengan konstitusi yang berlaku saat itu,
yakni Undang Undang Dasar Sementara 1950. Kondisi ini bahkan sudah dirintis sejak
dikeluarkannya maklumat pemerintah tanggal 16 Oktober 1945 dan maklumat tanggal
3 November 1945, tetapi kemudian terbukti bahwa demokrasi liberal atau
parlementer yang meniru sistem Eropa Barat kurang sesuai diterapkan di Indonesia.
Tahun 1950 sampai 1959 merupakan masa berkiprahnya parta-partai politik. Dua
partai terkuat pada masa itu (PNI & Masyumi) silih berganti memimpin kabinet.
Sering bergantinya kabinet sering menimbulkan ketidakstabilan dalam bidang politik,
ekonomi, sosial, dan keamanan. Ciri-ciri demokrasi liberal adalah sebagai berikut :
Presiden dan Wakil Presiden tidak dapat diganggu gugat
Menteri bertanggung jawab atas kebijakan pemerintah
Presiden bisa dan berhak berhak membubarkan DPR
Perdana Menteri diangkat oleh Presiden.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
5.
Namun demikian praktik demokrasi pada masa ini dinilai gagal disebabkan :
Bubarkan konstituante
2.
3.
4.
5.
6.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
Masa transisi berlangsung tahun 1998-1999. Pada masa ini terjadi penyerahan
kekuasaan dari Presiden Soeharto yang mengundurkan diri kepada Wakil Presiden B.
J. Habibie pada tanggal 21 Mei 1998, jadi Presiden RI pada waktu itu digantikan
oleh B. J. Ha Habibie. Hal ini disebut masa transisi, yaitu perpindahan pemerintahan.
Demokrasi terpimpin, juga disebut demokrasi terkelola adalah istilah untuk
sebuah pemerintahan demokrasi dengan peningkatan otokrasi. Pemerintahan negara
dilegitimasi oleh pemilihan umum yang walaupun bebas dan adil, digunakan oleh
pemerintah untuk melanjutkan kebijakan dan tujuan yang sama. Atau, dengan kata
lain, pemerintah telah belajar untuk mengendalikan pemilihan umum sehingga pemilih
dapat melaksanakan semua hak-hak mereka tanpa benar-benar mengubah kebijakan
publik. Walaupun mengikuti prinsip-prinsip dasar demokrasi, dapat timbul
penyimpangan kecil terhadap otoritarianisme. Dalam demokrasi terpimpin, pemilih
dicegah untuk memiliki dampak yang signifikan terhadap kebijakan yang dijalankan
oleh negara melalui pengefektifan teknik kinerja humas yang berkelanjutan.
Demokrasi yang dikembangkan pada masa reformasi pada dasarnya adalah demokrasi
dengan mendasarkan pada Pancasila dan UUD 1945, dengan penyempurnaan
pelaksanaannya dan perbaikan peraturan-peraturan yang tidak demokratis, dengan
meningkatkan peran lembaga-lembaga tinggi dan tertinggi negara dengan
menegaskan fungsi, wewenang dan tanggung jawab yang mengacu pada prinsip
pemisahan kekuasaan dan tata hubungan yang jelas antara lembaga-lembaga
eksekutif,
legislatif
dan
yudikatif.
Demokrasi Indonesia saat ini telah dimulai dengan terbentuknya DPR MPR hasil
Pemilu 1999 yang telah memilih presiden dan wakil presiden serta terbentuknya
lembaga-lembaga
tinggi
yang
lain.
Masa reformasi berusaha membangun kembali kehidupan yang demokratis antara
lain:
1. Keluarnya Ketetapan MPR RI No. X/MPR/1998 tentang pokok-pokok
reformasi
2. Ketetapan No. VII/MPR/1998 tentang pencabutan tap MPR tentang
Referandum
3. Tap MPR RI No. XI/MPR/1998 tentang penyelenggaraan Negara yang bebas dari
KKN
4. Tap MPR RI No. XIII/MPR/1998 tentang pembatasan Masa Jabatan Presiden dan
Wakil Presiden RI
5. Amandemen UUD 1945 sudah sampai amandemen I, II, III, IV
Pada Masa Reformasi berhasil menyelenggarakan pemilihan umum sudah dua kali
yaitu tahun 1999 dan tahun 2004.
BAB III
Kesimpulan:
Demokrasi diartikan sebagai pemerintahan atau kekuasaan dari rakyat oleh rakyat
dan untuk rakyat. Istilah demokrasi ini memberikan posisi penting bagi rakyat sebab
dengan demokrasi, hak-hak rakyat untuk menentukan sendiri jalannya organisasi
Negara dijamin.
Penerapan demokrasi di berbagai Negara di dunia memiliki ciri khas dan spesifikasi
masing-masing, lazimnya sangat dipengaruhi oleh ciri khas masyarakat sebagai
rakyat dalam suatu negara. Indonesia sendiri menganut demokrasi pancasila dimana
demokrasi itu dijiwai dan diintegrasikan oleh nilai-nilai luhur Pancasila sehingga tidak
dapat diselewengkan begitu saja.
Implementasi demokrasi pancasila terlihat pada pesta demokrasi yang
diselenggarakan tiap lima tahun sekali. Dengan diadakannya Pemilihan Umum baik
legislatif maupun presiden dan wakil presiden terutama di era reformasi ini, aspirasi
rakyat dan hak-hak politik rakyat dapat disalurkan secara langsung dan benar serta
kedaulatan rakyat yang selama ini hanya ada dalam angan-angan akhirnya dapat
terwujud.
B. SARAN
Demokrasi adalah sebuah proses yang terus menerus merupakan gagasan dinamis yang
terkait erat dengan perubahan. Oleh karena itu, kita sebagai warga negara Indonesia yang
menganut sistem pemerintahan demokrasi kita sudah sepatutnya untuk terus menjaga,
memperbaiki, dan melengkapi kualitas-kualitas demokrasi yang sudah ada. Demi
terbentuknya suatu sistem demokrasi yang utuh di dalam wadah pemerintahan bangsa
Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Budiyanto. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
Redaksi Grahadi. 2013. Pendidikan Kewarganegaran. Surakarta: SIMPATI SMA
http://yusila94.blogspot.com/2013/01/pelaksanaan-demokrasi-di-indonesia.html
http://cakmoul.blogspot.com/2013/04/makalah-dinamika-pelaksanaan-demokrasi.html
http://agiebbagraf87.wordpress.com/2012/11/11/makalah-demokrasi-di-indonesia/
http://vindhavannelly.blogspot.com/2011/02/perkembangan-demokrasi-di-indonesia.html