Disusun Oleh :
Rahmat Riadi
NIM : 1404108010026
i
3.2 Penelitian Lapangan ......................................................................................................19
3.6 Kesimpulan.....................................................................................................................20
LAMPIRAN
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Sulitnya menentukan target hasil produksi yang tepat salah satunya disebabkan oleh
sistem kerja alat-alat mekanis yang tidak efisien, misalnya adanya waktu yang hilang
percuma karena kondisi alat-alat angkut yang mesti menunggu (antri), adanya kondisi
peralatan yang rusak menunggu perbaikan dan kondisi-kondisi lainnya yang tidak terduga.
Masih rendahnya kemampuan produksi alat mekanis saat ini disebabkan berkurangnya waktu
kerja efektif, sehingga efesiensi kerja alat menurun yang ditimbulkan oleh adanya waktu
hambatan pada saat jam kerja dan juga belum baiknya sistem penjadwalan yang dibuat.
Untuk mengatasi hal ini maka perlu diadakan penjadwalan pelayanan keberangkatan
dan kedatangan agar alat muat dan alat angkut dapat bekerja secara efektif. Maka untuk
mengetahui sejauh mana kondisi diatas dapat teratasi maka dilakukan suatu analisa yang tepat
dan akurat yakni salah satunya dengan menggunakan Metode Antrian.
Maka dari itu, penulis tertarik untuk mengambil penelitian dengan judul “Analisis
Sistem Kerja Alat Muat Dan Alat Angkut Pada Penambangan Batubara Ddi Pt. Bara Energi
Lestari”.
Permasalahan yang terjadi adalah belum efektifnya waktu kerja dari alat mekanis
yang digunakan. Hal ini ditunjukkkan dengan adanya waktu tunggu alat yang relatif lama
dipermukaan kerja penambangan maupun dilokasi stockpile. Cara pendekatan masalah secara
matematis yang dapat memperkirakan kemungkinan terjadinya antrian atau barisan
menunggu baik di penambangan maupun di lokasi stockpile adalah dengan menggunakan
teori antrian.
1
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan waktu kerja efektif dari alat-alat
mekanis dengan cara melakukan penilaian terhadap kemampuan produksi alat mekanis dari
masing-masing rangkaian kerja yang telah ditetapkan dalam rangka untuk memenuhi sasaran
produksi yang diinginkan.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
Sistem antrian adalah suatu kesatuan fasilitas pelayanan sejak dari masukkan,
yaitu pelanggan yang akan menggunakan jasa pelayanan, hingga keluar yaitu
pelanggan yang telah memperoleh pelayanan.
1. Sumber masukkan
Unit masukkan dari sebuah sistem diperoleh dari beberapa populasi. Populasi
ini bisa tidak terbatas dan bisa pula terbatas ukurannya. Tidak terbatas yaitu ketika
jumlahnya sangat besar, namun bisa pula terbatas, yaitu ketika jumlahnya sangat
sedikit,mudah didefinisikan, dan setiap pelanggan yang datang akan mempengaruhi
kedatangan pelanggan yang lain. Populasi pelanggan adalah sumber permintaan
pelayanan sistem.
Sebagai pelanggan yang masuk kedalam sistem akan membentuk sebuah garis
tunggu dan antrian dengan tingkat kedatangan, atau arrival rate tertentu atau random.
Berdasarkan keadaan tersebut, maka kedatangan pelanggan diasumsikan mengikuti
distribusi poison. Dalam hal ini, pelanggan yang telah masuk kedalam sisitem
kemudian keluar lagi tidak diperhitungkan.
3
2. Sifat-sifat antrian
Hal yang menarik dalam kejadian antrian, apakah para pelanggan yang masuk
kedalam fasilitas datang satu-persatu atau secara berombongan dan apakah penolakan
(balking) atau pembatalan (reneging) diperkenankan (Gambar 1).
GAMBAR 2.1
3. Disiplin Pelayanan
Disiplin pelayanan adalah suatu aturan dimana para pelanggan dilayani. Tipe
aturan antrian terdiri dari :
Aturan yang mendasar pada yang pertama masuk, pertama keluar atau pertama
datang pertama yang akan dilayani (First come first served). Aturan ini umum
digunakan pada pemindahan tanah.
4
b). LIFO (Last In First Out)
4. Mekanisme Pelayanan
Berdasarkan mekanisme pelayanannya sistem antrian dapat dibedakan
menjadi :
Model antrian yang hanya memiliki satu fasilitas pelayanan. Model ini
merupakan konfigurasi dasar model antrian dan akan menjadi dasar bagi
pembahsan sistem-sistem lainnya.
Terdapat banyak varian yang mungkin dari model antrian. Ciri-ciri dari
masing-masing model akan diringkas dalam notasi Kendall.
5
Notasi Kendall yang asli : (a/b/c) ; yang diperluas : (a/b/c/d/e/f)
Dimana:
a = distribusi kedatangan
b = distribusi keberangkatan atau waktu pelayanan
Untuk a dan b M menunjukkan poisson
Ek menunjukkan erlang
D menunjukkan deterministik
c = banyaknya pelayanan paralel
d = disiplin antri
e = jumlah maksimum pengantri dalam sistem (antri dan dilayani)
f = jumlah sumber kedatangan
Jika tiga dari notasi Kendall yang diperluas tidak disebutkan berarti :
[ -/-/-/FCFS/~/~]
Artinya disiplin antri FCFS, jumlah maksimum pengganti dalam sistem dan
jumlah sumber kedatangan tak terbatas.
6
Po = probabilitas tidak ada individu dalam system
Pw = probabilitas menunggu dalam antrian
Cs =biaya pelayanan persatuan waktu perfasilitas pelayanan,
Rp/jam/server
Cw = biaya untuk menunggu persatuan wakyu perindividu, Rp/jam/unit
Ct = biaya total = S Cs + nt.Cw
2
nq =
( -)
nt =
( - )
tq =
( - )
1
tt =
( -)
P = / s
1
Po =
s – 1 (/)n (/)S
+
n=0 n! S! (1 – /s )
S Po
Pn =
S! (1 – [1 – (/s)]
7
Po (/)S
nq =
(S – 1)! (S - )2
nt = nq + /
Po
Tq = (/)S
S (S!) [1 – (/S)]2
tt = tq + 1/
Sistem antrian putaran adalah salah satu sistem antrian tertutup, yang lebih komplek
dari model antrian pelayanan tunggal atau antrian terbuka. Pada operasi ini terdiri dari
tahap-tahap atau tingkat-tingkat yang terbatas dalam sebuah putaran tertutup. Hal ini dapat
diperlihatkan pada Gambar 2.
Pelanggan yang selesai dilayani pada tahap i, dengan segera antri untuk mendapat
pelayanan pada tahap i + 1. Dimana i = 1,2,3,….,M, dan M = Jumlah total tahap.
8
Gambar 2.2
Hasil dari tahap i adalah masukkan untuk tahap i + 1 sehinnga antrian yang
terjadi pada tahap awal akan terulang pada tahap berikutnya. Karena operasi antrian
merupakan sirkuit tertutup, maka jumlah pelanggannya terbatas.
Pada model antrian putaran ini seluruh aktifitas pemuatan dan pengangkutan
kedua alat mekanis ini dianggap sebagai aktifitas pelayanan pada setiap tahapnya.
Dimana pada masing-masing tahapnya memiliki aktifitas pelayanan yang berbeda-
beda. Pada Gambar 2, tahap ke-2 dan tahap ke-4 dianggap sebagai tahap pelayanan
sendiri (self service). Dari skema penambangan yang dapat dilihat pada Gambar 3
sudah dapat dipastiikan pula bahwa waktu pelayanan dari masing-masing tahap
adalah berlainan.
9
Gambar 2.3
Skema operasi penambangan
Untuk perluasan model antrian putaran tiap-tiap tahap dapat dianggap sama,
seperti keadaan untuk seluruh sistem putaran yang dapat ditunjukkan dengan (n1, n2,
…,nM) dimana, n1 unit truck pada tahap 1, ada n2 unit truck dalam tahap 2 dan
seterusnya hingga tahap M. Untuk K unit putaran diperoleh :
M
n1 = K
i=1
Keadaan probabilitasnya ditunjukkan dengan P(n1, n2,…., nM) yang
didefinisikan sebagai probabilitas yang ada pada tahap i sejumlah n1 unit. Pada
gambar dibawah adalah contoh untuk metode antrian dua tahap dimana ada tiga
kemungkinan keadaan yaitu (2,0); (1,1) dan (0,2) menyatakan bahwa ada dua dump
truck pada tahap 1 dan 0 dump truck pada tahap 2.
10
Gambar 2.4
P (2,0) = P (2,0)
P (1,1) = (1 /2 ) P (2,0)
P (0,2) = (1 /2 )2 P (2,0)
1 2 – n1
P (n1 , n2) = P (2,0)
1 n2
Untuk jumlah K truck diperoleh :
1 K – n1
P (n1 , n2) = P (K,0)
1 n2
Persamaan keadaan tetap dari kasus M tahap dan K truck menjadi :
K+M–1 (K + M – 1)!
=
K (M – 1)! K!
Probabilitas keadaan tetap dapat diselesaikan berkenaan dengan satu yang
tidak diketahui, P(K,0,….,0) yang dapat diberikan dengan :
11
1 K – n1
P (n1, n2,..,nM) = P (K,0,…,0)
2 n2 3 n3……M nM
1 n1 1 n2 1 nM
= ….. P (K,0,…,0)
1 2 M
P (n1, n2,…., nM ) = 1
Sehingga :
1 n1 1 n2 1 nM -1
P(K,0,…,0) = …..
1 2 M
Probabilitas bahwa ada n dump truck dalam beberapa tahap dapat dihitung
dengan menjumlahkan seluruh probabilitas pada keadaan n dump truck dari tahap
tersebut. Pada probabilitas keadaan dari sebuah tahap dalam keadaan menganggur,
dimana n = 0 ; maka :
= i j
12
Ni = 0,1,2,…K
= Li - i
Wqi = Lqi /
Wi = Wqi + 1/ i
Rata-rata total waktu edar dump truck (truck yang telah menyelesaikan M
tahap) adalah :
M
Rata-rata total waktu edar = (Wqi +1/ i)
I=1
K – n1
P (n1, n2,…..,nM) = P (K,0,...,0)= P (K,0,...,0)
1 K – n1
Jumlah truck dalam tiap tahap (Li ) adalah :
Li = (L) = K/M
13
K K K (K – 1)
Lqi = - =
M K+M–1 M (K + M – 1)
Hasil (dump truck yang telah dilayani/unit waktu) untuk tiap tahap (),
adalah :
K
= / =
K+M–1
K (K – 1) K+M–1 K-1
Wq = Lq/ = =
M (K + M – 1) K K
Waktu tunggu dump truck dalam tiap-tiap tahap
W = Wi = Wq + 1/
= (K – 1)/ M + 1/
Jadi rata-rata total waktu edar 1 unit dump truck (CT) adalah :
CT = (K – 1)/ + M/
Perluasan teori antrian dasar untuk multi pelayanan dalam beberapa tahap
tidak mudah untuk antrian putaran. Fasilitas pelayanan paralel untuk beberapa tahap
mungkin dapat membantu, dengan menggunakan model-model antrian lainnya, yaitu
dengan merubah tingkat pelayanan untuk tahap yang dianggap khusus. Sebagai
contoh, jika pada tahap i mempunyai 2 pelayanan paralel, masing-masing dengan
rata-rata tingkat pelayanan i , sehingga tingkat pelayanan pada tahap tersebut adalah
:
i untuk ni < 2
2 i untuk ni 2
14
(K = 3), 1 unit pada pelayan tahap 1 dan 2 unit pada pelayanan tahap 2 (Gambar. 5).
Sebagai persamaan keseimbangannya dapat diselesaikan menjadi :
1 12 13
P(2,1) = P (3,0) ; P (1,2) = P (3,0) ; P (0,3) = P (3,0)
2 222 423
Gambar 2.5
Persamaan ini dapat ditulis secara umum untuk kasus Ci pelayanan dalam tahap i (i
= 1).
1 K – n1
P (n1, n2,…,nM) = P (K, 0,…..,0)
2 n2 3 n3 …..nii ni……M nM
n = 1, 2, ……,Ci – 1
1 K – n1
P (n1, n2,…,nM) = P (K, 0,…..,0)
2 n2 3 n3 …..CI !Ci ni – Ci i ni…M nM
n = Ci - 1, CI,…K.
15
1 K – n1
P (n1, n2,…,nM) = P (K, 0,…..,0)
2 n2 3 n3 …..ni!i ni……M nM
n = 1, 2, … K
Gambar 2.6
16
(K) (K – 1)….(n1 + 1)1 K – n1
P (K, 0,0) n1 K
2 n2 3 n3
P (n1, n2,…,nM) =
P(K,0,0) n1 = K
Untuk kasus dimana tahap pelayanan-sendiri tidak dalam tahap 1, tetapi dalam
tahap 2 (Gambar. 2B), maka penyelesaian persamaan ini dianggap sebagai kasus
khusus juga.
1 K – n1
P (n1, n2, n3) = P (K, 0, 0)
n2 ! 2 n2 3 n3
dimana P (K, 0, 0) sebagai dasar persamaan dengan jumlah probabilitas keadaan
tunak sama dengan 1.
Waktu edar untuk alat angkut yang digunakan pada operasi pengangkutan adalah :
Produksi yang dihasilkan untuk periode waktu yang diberikan untuk satu shift
(pengangkutan satu unit truck ketempat penumpahan), dapat dihitung dengan :
17
Produksi = N Kapasitas truck
Waktu edar
18
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
19
Data yang diambil berupa data primer dan data sekunder,untuk data primer
diambil langsung di lapangan. Sedangkan untuk data sekunder didapat dari literatur
perusahaan atau laporan perusahaan.
3.6 Kesimpulan
Kesimpulan diperoleh setelah dilakukan koreksi antara hasil pengolahan data
yang telah dilakukan dengan permasalahan yang diteliti. Kesimpulan ini merupakan
suatu hasil akhir dari semua aspek yang telah dibahas.
20
BAB IV
JADWAL KEGIATAN
1 Orientasi Lapangan
2 Pengumpulan Data
3 Pengolahan Data
5 Konsultasi Laporan
6 Presentasi
21
BAB V
PENUTUP
Demikian proposal ini kami ajukan sebagai acuan dalam melaksanakan tugas akhir
yang rencananya akan dilakukan di PT. Bara Energi Lestari. Kami berharap agar usulan
kegiatan ini mendapat sambutan baik dari pihak perusahaan, melihat keterbatasan dan
kekurangan yang dimiliki. Kami sangat mengharapkan dukungan baik secara moril maupun
materil dari pihak perusahaan untuk kelancaran tugas akhir ini. Bantuan yang kami harapkan
dalam pelaksanaan tugas akhir ini adalah adanya bimbingan selama kegiatan tugas akhir.
22
DAFTAR PUSTAKA
Achadi Wahyu.(1996), Studi Teori Antrian Terhadap Sistem Kerja Wheel Loader dan
Dump Truck di Quary Clay-3 Dalam Upaya Peningkatan Produksi 2.400.000 ton
Klinker Pertahun P.T. Indocement Tunggal Perkasa P-9 Palimanan- Cirebon-1996,
Perpustakaan Tambang UPN ”Veteran” Yogyakarta.
23
CURRICULUM VITAE
A. Informasi Pribadi
Telepon : 085207220228
Email : rahmatriadi08@gmail.com
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
B. Pendidikan Formal
No. Tahun Tingkatan Instansi
1 2003-2009 Sekolah Dasar SD Negeri 1 Sinabang
2 2009-2012 Sekolah Menegah Pertama SMP Negeri Simeulu Timur
3 2012-2014 Sekolah Menengah Atas SMA Negeri 1 Simeulue Timue
4 2014 Strata-1 S1 Teknik Pertambangan Universitas
Syiah Kuala
24
2018- BEM Teknik Universitas Syiah
Anggota Bidang Informatika
Sekarang Kuala
E. Pengalaman Lapangan
F. Keahlian Tambahan
G. Prestasi
Tertanda
Rahmat Riadi
25