Anda di halaman 1dari 30

PROPOSAL PENELITIAN TUGAS AKHIR

ANALISIS SISTEM KERJA ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT MENGGUNAKAN


METODE ANTRIAN PADA PENAMBANGAN BATUBARA DI PT. BARA ENERGI
LESTARI

Dibuat Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Kurikulum

Prodi S1 Teknik Pertambangan Fakultas Teknik

Universitas Syiah Kuala

Disusun Oleh :

Rahmat Riadi

NIM : 1404108010026

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM - BANDA ACEH
2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .........................................................................................................................ii

DAFTAR GAMBAR ...........................................................................................................iii

DAFTAR TABEL ................................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................................1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................2

1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................................................2

1.4 Batasan Masalah...............................................................................................................2

BAB II LANDASAN TEORI ...............................................................................................3

2.1 Teori Antrian....................................................................................................................3

2.1.2 Pengertian Umum Sifat Antrian....................................................................................3

2.1.3 Karakteristik Dasar Model Antrian ....................................................................3

2.1.4 Informasi Sistem Antrian..............................................................................................8

2.2 Sistem Antrian Putaran.....................................................................................................8

2.2.1 Probabilitas Keadaan Steady State (Keseimbangan)...................................................10

2.2.2 Karakteristik Sistem....................................................................................................12

2.2.3 Kesetimbangan Pelayanan...........................................................................................13

2.2.4 Pelayanan Pararel .......................................................................................................14

2.3 Waktu Edar dan Produksi Alat Muat.............................................................................17

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................................19

3.1 Studi Literatur ................................................................................................................19

i
3.2 Penelitian Lapangan ......................................................................................................19

3.3 Pengambilan Data ..........................................................................................................19

3.4 Pengolahan Data.............................................................................................................20

3.5 Analisis Pengolahan Data...............................................................................................20

3.6 Kesimpulan.....................................................................................................................20

BAB IV JADWAL KEGIATAN ........................................................................................21

4.1 Jadwal Kegiatan ...........................................................................................................21

BAB V PENUTUP ..............................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................23

LAMPIRAN

ii
DAFTAR GAMBAR

2.1 Dasar – Dasar Proses Antrian ....................................................................................... 4

2.2 Tahap-tahap dalam sistem antrian putaran ................................................................... 9

2.3 Skema Operasi Penambangan ......................................................................................10

2.4 Skema Sistem Antrian Putaran Dua Tahap ..................................................................11

2.5 Diagram Angka Kasus 2 Tahap ....................................................................................15

2.6 Operasi loader-truck pada kasus 3 tahap ......................................................................16

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 : Rencana Jadwal Kegiatan Penelitian Tugas Akhir.............................................. 21

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sulitnya menentukan target hasil produksi yang tepat salah satunya disebabkan oleh
sistem kerja alat-alat mekanis yang tidak efisien, misalnya adanya waktu yang hilang
percuma karena kondisi alat-alat angkut yang mesti menunggu (antri), adanya kondisi
peralatan yang rusak menunggu perbaikan dan kondisi-kondisi lainnya yang tidak terduga.
Masih rendahnya kemampuan produksi alat mekanis saat ini disebabkan berkurangnya waktu
kerja efektif, sehingga efesiensi kerja alat menurun yang ditimbulkan oleh adanya waktu
hambatan pada saat jam kerja dan juga belum baiknya sistem penjadwalan yang dibuat.

Untuk mengatasi hal ini maka perlu diadakan penjadwalan pelayanan keberangkatan
dan kedatangan agar alat muat dan alat angkut dapat bekerja secara efektif. Maka untuk
mengetahui sejauh mana kondisi diatas dapat teratasi maka dilakukan suatu analisa yang tepat
dan akurat yakni salah satunya dengan menggunakan Metode Antrian.

Maka dari itu, penulis tertarik untuk mengambil penelitian dengan judul “Analisis
Sistem Kerja Alat Muat Dan Alat Angkut Pada Penambangan Batubara Ddi Pt. Bara Energi
Lestari”.

1.2 Rumusan Masalah

Permasalahan yang terjadi adalah belum efektifnya waktu kerja dari alat mekanis
yang digunakan. Hal ini ditunjukkkan dengan adanya waktu tunggu alat yang relatif lama
dipermukaan kerja penambangan maupun dilokasi stockpile. Cara pendekatan masalah secara
matematis yang dapat memperkirakan kemungkinan terjadinya antrian atau barisan
menunggu baik di penambangan maupun di lokasi stockpile adalah dengan menggunakan
teori antrian.

1
1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan waktu kerja efektif dari alat-alat
mekanis dengan cara melakukan penilaian terhadap kemampuan produksi alat mekanis dari
masing-masing rangkaian kerja yang telah ditetapkan dalam rangka untuk memenuhi sasaran
produksi yang diinginkan.

1.4 Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, batasan masalah yang ditetapkan adalah :


1. Penelitian dilakukan di PT. Bara Energi Lestari pada bulan Februari 2020
2. Pengamatan hanya dilakukan pada kegiatan pengangkutan Batubara

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Teori Antrian


2.1.1 Pengertian Umum Sistem Antrian
Kejadian antrian adalah kejadian yang biasa dijumpai dalam bidang teknik
konstruksi dan teknik pertambangan. Kejadian antrian akan timbul bila tingkat
permintaan untuk memperoleh akan suatu pelayanan melebihi kapasitas pelayanan
yang ada.
Ada dua sistem teori antrian yaitu sistem antrian terbuka dan sistem antrian
tertutup. Disini yang akan dibahas adalah sistem antrian tertutup.

Sistem antrian adalah suatu kesatuan fasilitas pelayanan sejak dari masukkan,
yaitu pelanggan yang akan menggunakan jasa pelayanan, hingga keluar yaitu
pelanggan yang telah memperoleh pelayanan.

2.1.2 Karakteristik Dasar Model Antrian

1. Sumber masukkan

Unit masukkan dari sebuah sistem diperoleh dari beberapa populasi. Populasi
ini bisa tidak terbatas dan bisa pula terbatas ukurannya. Tidak terbatas yaitu ketika
jumlahnya sangat besar, namun bisa pula terbatas, yaitu ketika jumlahnya sangat
sedikit,mudah didefinisikan, dan setiap pelanggan yang datang akan mempengaruhi
kedatangan pelanggan yang lain. Populasi pelanggan adalah sumber permintaan
pelayanan sistem.

Kedatangan pelanggan biasanya dicirikan oleh adanya waktu edar antar


kedatangan (interarrival time), yakni waktu antar kedatangan dan pelanggan yang
berturut-turut pada suatu fasilitas pelayanan. Tingkat kedatangan itu dapat diketahui
secara pasti (deterministic), atau berupa suatu variabel acak distribusi probabilitasnya
telah diketahui.

Sebagai pelanggan yang masuk kedalam sistem akan membentuk sebuah garis
tunggu dan antrian dengan tingkat kedatangan, atau arrival rate tertentu atau random.
Berdasarkan keadaan tersebut, maka kedatangan pelanggan diasumsikan mengikuti
distribusi poison. Dalam hal ini, pelanggan yang telah masuk kedalam sisitem
kemudian keluar lagi tidak diperhitungkan.

3
2. Sifat-sifat antrian
Hal yang menarik dalam kejadian antrian, apakah para pelanggan yang masuk
kedalam fasilitas datang satu-persatu atau secara berombongan dan apakah penolakan
(balking) atau pembatalan (reneging) diperkenankan (Gambar 1).

GAMBAR 2.1

DASAR-DASAR PROSES ANTRIAN

Balking terjadi bila seorang pelanggan menolak untuk memasuki suatu


fasilitas pelayanan karena antriannya terlalu panjang. Reneging terjadi apabila
seorang pelanggan yang telah berada dalam suatu antrian meninggalkan antrian dan
fasilitas pelayanan yang dituju karena menunggu terlalu lama.

3. Disiplin Pelayanan
Disiplin pelayanan adalah suatu aturan dimana para pelanggan dilayani. Tipe
aturan antrian terdiri dari :

a). FIFO (First In First Out)

Aturan yang mendasar pada yang pertama masuk, pertama keluar atau pertama
datang pertama yang akan dilayani (First come first served). Aturan ini umum
digunakan pada pemindahan tanah.

4
b). LIFO (Last In First Out)

Aturan pelayanan yang mendasarkan pada pelanggan yang terakhir masuk


pertama keluar.

c). SIRO (Service In Random Order)

Aturan pelayanan dalam urutan acak.

d). PRI (Priority Disciplines)

Aturan pelayanan berdasarkan prioritas.

4. Mekanisme Pelayanan
Berdasarkan mekanisme pelayanannya sistem antrian dapat dibedakan
menjadi :

a). Pelayanan tunggal (single server)

Model antrian yang hanya memiliki satu fasilitas pelayanan. Model ini
merupakan konfigurasi dasar model antrian dan akan menjadi dasar bagi
pembahsan sistem-sistem lainnya.

b). Multi pelayanan

i. Sistem antrian dengan pelayanan paralel

Model antrian apabila fasilitas pelayanannya lebih dari satu dan


disusun secara berjajar, artinya sejumlah pelanggan bisa dilayani oleh
sejumlah fasilitas secara bersaman.

ii. Sistem antrian pelayanan seri


Model antrian apabila fasilitas pelayanannya lebih dari satu yang
disusun secara berurutan, artinya pelanggan dalam fasilitas pelayanan akan
dilayani secara bertahap.

2.1.3 Notasi Model Antrian

Terdapat banyak varian yang mungkin dari model antrian. Ciri-ciri dari
masing-masing model akan diringkas dalam notasi Kendall.

5
Notasi Kendall yang asli : (a/b/c) ; yang diperluas : (a/b/c/d/e/f)

Dimana:

a = distribusi kedatangan
b = distribusi keberangkatan atau waktu pelayanan
Untuk a dan b M menunjukkan poisson
Ek menunjukkan erlang
D menunjukkan deterministik
c = banyaknya pelayanan paralel
d = disiplin antri
e = jumlah maksimum pengantri dalam sistem (antri dan dilayani)
f = jumlah sumber kedatangan

Jika tiga dari notasi Kendall yang diperluas tidak disebutkan berarti :
[ -/-/-/FCFS/~/~]

Artinya disiplin antri FCFS, jumlah maksimum pengganti dalam sistem dan
jumlah sumber kedatangan tak terbatas.

Notasi-notasi untuk model-model antrian sumber tak terbatas :


 = tingkat kedatangan rata-rata, unit/jam
1/ = waktu antara kedatangan rata-rata , jam/unit
 = tingkat pelayanan rata-rata , unit /jam
1/ = waktu pelayanan rata-rata, jam/unit
O = deviasi standart tingkat pelayanan, unit/jam
n = jumlah individu dalam sistem pada suatu waktu, unit
nq = jumlah individu rata-rata dalam antrian
nt = jumlah individu dalam sistem total (antrian dan fasilitas pelayanan),
unit
tq = waktu rata-rata dalam antrian/jam
tt = waktu rata-rata dalam sistem total,jam
S = jumlah fasilitas pelayanan , unit pelayanan
P = tingkat kegunaan fasilitas pelayanan, ratio
Q = kepanjangan maksimum sistem (antrian + ruang pelayanan), unit
Pn = probabilitas jumlah n individu dalam sistem frekwensi relative

6
Po = probabilitas tidak ada individu dalam system
Pw = probabilitas menunggu dalam antrian
Cs =biaya pelayanan persatuan waktu perfasilitas pelayanan,
Rp/jam/server
Cw = biaya untuk menunggu persatuan wakyu perindividu, Rp/jam/unit
Ct = biaya total = S Cs + nt.Cw

Untuk Single Server rumus-rumus yang digunakan :


P = /
Po = 1 -  /  Po = 1 –P
Pn = Po ( ./)n

2
nq = 
( -)

nt = 
( - )


tq = 
( - )

1
tt = 
( -)

Untuk Multiple Server rumus-rumus yang digunakan :

P =  / s

1
Po = 
s – 1 (/)n (/)S
  + 
n=0 n! S! (1 – /s )

 S Po
Pn =  
 S! (1 – [1 – (/s)]

7
Po   (/)S
nq = 
(S – 1)! (S - )2

nt = nq + /

Po
Tq =  (/)S
S (S!) [1 – (/S)]2

tt = tq + 1/

2.1.4 Informasi Sistem Antrian

Secara prinsip informasi sistem antrian yang perlu ditarik adalah:

1. Waktu tunggu truck dalam sistem dan dalam antrian


2. Panjang antrian truck, jumlah truck dalam sistem
3. Waktu menganggur loader
4. Jumlah loader yang menganggur
5. Produktifitas, produksi atas hasil dari suatu operasi.

2.2 Sistem Antrian Putaran

Sistem antrian putaran adalah salah satu sistem antrian tertutup, yang lebih komplek
dari model antrian pelayanan tunggal atau antrian terbuka. Pada operasi ini terdiri dari
tahap-tahap atau tingkat-tingkat yang terbatas dalam sebuah putaran tertutup. Hal ini dapat
diperlihatkan pada Gambar 2.

Pelanggan yang selesai dilayani pada tahap i, dengan segera antri untuk mendapat
pelayanan pada tahap i + 1. Dimana i = 1,2,3,….,M, dan M = Jumlah total tahap.

8
Gambar 2.2

Tahap-tahap dalam sistem antrian putaran

Hasil dari tahap i adalah masukkan untuk tahap i + 1 sehinnga antrian yang
terjadi pada tahap awal akan terulang pada tahap berikutnya. Karena operasi antrian
merupakan sirkuit tertutup, maka jumlah pelanggannya terbatas.

Sebagai contoh, pada operasi penambangan yang melibatkan sebuah loader,


unit stockpile dan beberapa dump truck. Pada operasi ini terdiri dari empat tahap,
yaitu :

1. Loader atau excavator (merupakan pelayanan pemuatan dump truck)


2. Dump truck bermuatan (merupakan pelayanan pengangkutan ke stockpile)
3. Lokasi stockpile (merupakan pelayanan dump truck menumpahkan muatannya).
4. Dump truck kosong (merupakan pelayanan dump truck kembali ke front
penambangan).

Pada model antrian putaran ini seluruh aktifitas pemuatan dan pengangkutan
kedua alat mekanis ini dianggap sebagai aktifitas pelayanan pada setiap tahapnya.
Dimana pada masing-masing tahapnya memiliki aktifitas pelayanan yang berbeda-
beda. Pada Gambar 2, tahap ke-2 dan tahap ke-4 dianggap sebagai tahap pelayanan
sendiri (self service). Dari skema penambangan yang dapat dilihat pada Gambar 3
sudah dapat dipastiikan pula bahwa waktu pelayanan dari masing-masing tahap
adalah berlainan.

Disiplin antrian pada model antrian putaran ini harus benar-benar


dilaksanakan guna mengurangi waktu tunggu yang terlalu lama dari peralatan
mekanis untuk dilayani sehingga sasaran produksi yang diinginkan dapat tercapai.

9
Gambar 2.3
Skema operasi penambangan

2.2.1 Probabilitas Keadaan Steady State (Keseimbangan)

Untuk perluasan model antrian putaran tiap-tiap tahap dapat dianggap sama,
seperti keadaan untuk seluruh sistem putaran yang dapat ditunjukkan dengan (n1, n2,
…,nM) dimana, n1 unit truck pada tahap 1, ada n2 unit truck dalam tahap 2 dan
seterusnya hingga tahap M. Untuk K unit putaran diperoleh :

M
 n1 = K
i=1
Keadaan probabilitasnya ditunjukkan dengan P(n1, n2,…., nM) yang
didefinisikan sebagai probabilitas yang ada pada tahap i sejumlah n1 unit. Pada
gambar dibawah adalah contoh untuk metode antrian dua tahap dimana ada tiga
kemungkinan keadaan yaitu (2,0); (1,1) dan (0,2) menyatakan bahwa ada dua dump
truck pada tahap 1 dan 0 dump truck pada tahap 2.

Rata-rata tingkat pelayanan untuk tahap 1 dan 2 adalah 1 dan 2.

Persamaan keadaan tetap dapat diperoleh dengan :

0 = 2P (1,1) - 1P (2,0)


0 = 1 P (2,0) – (1 + 2 )P (1,1) + 2 P(0,2)
0 = 1 P (1,1) - 2 P (0,2)

10
Gambar 2.4

Skema Sistem Antrian Putaran Dua Tahap

Dengan memperhatikan probabilitas keadaan P (2,0), maka penyelesaian


persamaan diatas dapat diberikan :

P (2,0) = P (2,0)
P (1,1) = (1 /2 ) P (2,0)
P (0,2) = (1 /2 )2 P (2,0)

Secara umum dapat ditulis :

1 2 – n1
P (n1 , n2) =  P (2,0)
1 n2
Untuk jumlah K truck diperoleh :

1 K – n1
P (n1 , n2) =  P (K,0)
1 n2
Persamaan keadaan tetap dari kasus M tahap dan K truck menjadi :

K+M–1 (K + M – 1)!
 = 
K (M – 1)! K!
Probabilitas keadaan tetap dapat diselesaikan berkenaan dengan satu yang
tidak diketahui, P(K,0,….,0) yang dapat diberikan dengan :

11
1 K – n1
P (n1, n2,..,nM) =  P (K,0,…,0)
2 n2 3 n3……M nM

1 n1 1 n2 1 nM
=   …..  P (K,0,…,0)
1 2 M

P (K,0,….0) diperoleh dengan ketentuan jumlah probabilitas keadaan tunak = 1 yaitu

 P (n1, n2,…., nM ) = 1

Sehingga :

1 n1 1 n2 1 nM -1

P(K,0,…,0) =    ….. 
1 2 M

2.2.2 Karakteristik Sistem

Probabilitas bahwa ada n dump truck dalam beberapa tahap dapat dihitung
dengan menjumlahkan seluruh probabilitas pada keadaan n dump truck dari tahap
tersebut. Pada probabilitas keadaan dari sebuah tahap dalam keadaan menganggur,
dimana n = 0 ; maka :

Pr (tahap I menganggur) = 1 - i =  P (n1 , n2 ,….., ni – 1, 0 , ni + 1, …. nM )


i = Tingkat penggunaan tahap I

Untuk probabilitas keadaan bahwa sebuah tahap sedang bekerja.

Pr (tahap I bekerja) = i = 1 – Pr (tahap I menganggur).

Hasil tiap tahap (pelanggan yang telah dilayani/unit waktu) adalah :

 = i j

Untuk proses antrian yang mendasarkan kesetimbangan, harga  harus sama


tiap tahap (1 = j = 0).

Jumlah dump truck dalam tahap ke-i adalah :

Lj =  ni P(n1 , n2 ,….. ni ,…. nM )

12
Ni = 0,1,2,…K

Jumlah dump truck dalam antrian pada tahap ke-I adalah :

Lqi =  (ni – 1) P (n1 , n2 ,.….., ni,….. nM )

Dengan ni = 1,2,….,K sehingga dapat dikembangkan :

Lqi =  ni P (n1 , n2 ,.….., ni,….. nK ) -  P (n1 , n2 ,.….., ni,….. nM )

= Li - i

Waktu sebuah dump truck yang antri dalam tahap I, adalah :

Wqi = Lqi /

Waktu bahwa ada sebuah dump truck tahap I, adalah :

Wi = Wqi + 1/ i

Rata-rata total waktu edar dump truck (truck yang telah menyelesaikan M
tahap) adalah :

M
Rata-rata total waktu edar =  (Wqi +1/ i)
I=1

2.2.3 Kesetimbangan Pelayanan

Probabilitas keadaan dan sifat-sifat sistem pada antrian putaran dapat


disederhamakan. Jika diasumsikan bahwa seluruh tahap mempunyai sifat yang sama.

Jadi i =  dimana, I = 1,2,…,M.

 K – n1
P (n1, n2,…..,nM) =  P (K,0,...,0)= P (K,0,...,0)
1 K – n1
Jumlah truck dalam tiap tahap (Li ) adalah :

Li = (L) = K/M

Jumlah dump truck menunggu antri dalam tiap tahap adalah :

13
K K K (K – 1)
Lqi =  -  = 
M K+M–1 M (K + M – 1)

Hasil (dump truck yang telah dilayani/unit waktu) untuk tiap tahap (),
adalah :

K
 = / = 
K+M–1

Waktu tunggu dump truck dalam antrian :

K (K – 1) K+M–1 K-1
Wq = Lq/ =   = 
M (K + M – 1) K K
Waktu tunggu dump truck dalam tiap-tiap tahap

W = Wi = Wq + 1/

= (K – 1)/ M + 1/

Jadi rata-rata total waktu edar 1 unit dump truck (CT) adalah :

CT = (K – 1)/  + M/

2.2.4 Pelayanan Paralel

Perluasan teori antrian dasar untuk multi pelayanan dalam beberapa tahap
tidak mudah untuk antrian putaran. Fasilitas pelayanan paralel untuk beberapa tahap
mungkin dapat membantu, dengan menggunakan model-model antrian lainnya, yaitu
dengan merubah tingkat pelayanan untuk tahap yang dianggap khusus. Sebagai
contoh, jika pada tahap i mempunyai 2 pelayanan paralel, masing-masing dengan
rata-rata tingkat pelayanan i , sehingga tingkat pelayanan pada tahap tersebut adalah
:

i untuk ni < 2

2 i untuk ni  2

Persamaan yang meggambarkan probabilitas keadaan diberikan dalam bentuk


khusus. Sebagai contoh yaitu untuk kasus 2 tahap (M = 2) dengan truck sebanyak 3 unit

14
(K = 3), 1 unit pada pelayan tahap 1 dan 2 unit pada pelayanan tahap 2 (Gambar. 5).
Sebagai persamaan keseimbangannya dapat diselesaikan menjadi :

1 12 13
P(2,1) =  P (3,0) ; P (1,2) =  P (3,0) ; P (0,3) =  P (3,0)
2 222 423

Gambar 2.5

Diagram angka kasus 2 tahap

Persamaan ini dapat ditulis secara umum untuk kasus Ci pelayanan dalam tahap i (i
= 1).

Maka dapat ditulis :

1 K – n1
P (n1, n2,…,nM) =  P (K, 0,…..,0)
2 n2 3 n3 …..nii ni……M nM

n = 1, 2, ……,Ci – 1

1 K – n1
P (n1, n2,…,nM) =  P (K, 0,…..,0)
2 n2 3 n3 …..CI !Ci ni – Ci i ni…M nM

n = Ci - 1, CI,…K.

Untuk pelayanan sendiri (self service) pada tahap i, diperoleh Ci = ni dan Ci !


Ci ni – Ci
menjadi ni !, ini untuk i  1

15
1 K – n1
P (n1, n2,…,nM) =  P (K, 0,…..,0)
2 n2 3 n3 …..ni!i ni……M nM
n = 1, 2, … K

Untuk kasus 3 tahap, seperti dalam operasi loader-truck diasumsikan sistem


antrian putaran mempunyai 3 tahap, dengan salah satu tahapnya dianggap mempunyai
pelayanan sendiri, seperi terlihat pada Gambar 6.

Gambar 2.6

Operasi loader-truck pada kasus 3 tahap

Gambar 6, menunjukkan kasus K = 3, yang mempunyai tahap pelayanan


sendiri (tahap pengangkutan) yaitu pada tahap 1. Untuk kasus dimana tahap pelayanan
sendiri-sendiri berada pada tahap 1, maka penyelesaian persamaan keseimbangannya
merupakan sebuah kasus khusus.

Untuk, ni = 1,2,….K ; i = 1,2,3

16
(K) (K – 1)….(n1 + 1)1 K – n1
 P (K, 0,0) n1  K
2 n2 3 n3
P (n1, n2,…,nM) =
P(K,0,0) n1 = K

Diamana P (K,0,0) sebagai persamaan dengan jumlah probabilitas keadaan


tunak sama dengan 1.

Untuk kasus dimana tahap pelayanan-sendiri tidak dalam tahap 1, tetapi dalam
tahap 2 (Gambar. 2B), maka penyelesaian persamaan ini dianggap sebagai kasus
khusus juga.

Untuk ni = 1,2,…K ; i = 1,2,3

1 K – n1
P (n1, n2, n3) =  P (K, 0, 0)
n2 ! 2 n2 3 n3
dimana P (K, 0, 0) sebagai dasar persamaan dengan jumlah probabilitas keadaan
tunak sama dengan 1.

2.3 Waktu Edar dan Produksi Alat Muat

Waktu edar untuk alat angkut yang digunakan pada operasi pengangkutan adalah :

Rata-rata waktu edar = waktu tunggu truck


+ waktu penumpahan truck
+ waktu antri pada loader
+ waktu waktu antri pada lokasi stockpile
+ Waktu pengangkutan truck
+ waktu truck kembali kosong
=  Wi

Produksi yang dihasilkan untuk periode waktu yang diberikan untuk satu shift
(pengangkutan satu unit truck ketempat penumpahan), dapat dihitung dengan :

Periode waktu yang tertarik

17
Produksi =   N  Kapasitas truck
Waktu edar

Produksi dapat juga dihitung dengan :

Produksi = Periode waktu yang tertarik      kapasitas truck

Dimana : N = Jumlah truck


 = Tingkat kesibukan loader (%)
 = tingkat pelayanan loader, truck/jam

18
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Di dalam melaksanakan Penelitian di Area Penambangan di PT. Bara Energi Lestari


ini, penulis menggabungkan antara teori dengan data-data yang ada di lapangan dan
melakukan pengolahan data sehingga didapat pendekatan penyelesaian masalah.
Adapun urutan-urutan pekerjaan penelitian adalah :

3.1 Studi Literatur


Studi literatur merupakan tahap persiapan yang bertujuan untuk mencari
bahan-bahan pustaka yang menunjang, yang diperoleh dari :
a. Instansi yang terkait dalam permasalahan
b. Perpustakaan
c. Arsip perusahaan

3.2 Penelitian Lapangan


Penelitian lapangan ini akan dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu :
a. Observasi lapangan, dengan melakukan pengamatan secara langsung
terhadap proses yang terjadi dan mencari informasi pendukung yang
terkait dengan permasalahan yang akan dibahas.
b. Menentukan lokasi pengamatan dan mengambil data-data yang diperlukan
untuk penyelesaian masalah.
c. Mencocokkan dengan perumusan masalah, yang bertujuan agar penelitian
yang dilakukan tidak meluas serta yang diambil dapat digunakan secara
efektif.

3.3 Pengambilan Data


Pengambilan data dilakukan dengan cara :
a. Melakukan Observasi Lapangan
b. Meneliti proses produksi yang sedang berlangsung
c. Mencatat kejadian yang terjadi, melakukan pemotretan dan wawancara
seperlunya.

19
Data yang diambil berupa data primer dan data sekunder,untuk data primer
diambil langsung di lapangan. Sedangkan untuk data sekunder didapat dari literatur
perusahaan atau laporan perusahaan.

3.4 Pengolahan Data


Pada tahap ini dilakukan analisis data yang telah diperoleh selama
pengambilan data di lapangan. Tahapan pengolahan data sebagai berikut:
1. Peneliti mencatat semua data hasil observasi, wawancara dan kuesioner
kepada para karyawan.
2. Melakukan editing untuk memastikan bahwa data yang diperoleh terisi
semua secara konsisten ada relevansi dan dapat dibaca dengan baik.
3. Mengolah data berdasarkan studi literarur yang telah dirumuskan dan juga
sesuai bimbingan pihak PT. Bara Energi Lestari.
4. Melakukan pengecekan kembali data yang sudah dirumuskan, untuk
penarikan kesimpulan

3.5 Analisis Hasil Pengolahan Data


Setelah dilakukan pengolahan data maka pada tahap ini data akan dianalisis
untuk mendapatkan hasil pengoptimalan kerja alat muat dan alat angkut agar dapat
menunjang tercapainya target produksi yang telah direncanakan.

3.6 Kesimpulan
Kesimpulan diperoleh setelah dilakukan koreksi antara hasil pengolahan data
yang telah dilakukan dengan permasalahan yang diteliti. Kesimpulan ini merupakan
suatu hasil akhir dari semua aspek yang telah dibahas.

20
BAB IV
JADWAL KEGIATAN

4.1 Jadwal Kegiatan


Penelitian Tugas Akhir dilaksanakan selama 1 bulan. Waktu pelaksanaan Tugas Akhir
direncanakan untuk dapat dilaksanakan antara 3 Februari s/d 3 Maret 2020 Rencana jadwal
kegiatan dijelaskan pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Rencana Jadwal Kegiatan Penelitian Tugas Akhir


Bulan dan Minggu Ke-
No
Kegiatan Februari Februari
.
1 2 3 4

1 Orientasi Lapangan

2 Pengumpulan Data

3 Pengolahan Data

4 Analisa Pengolahan Data

5 Konsultasi Laporan

6 Presentasi

Waktu pelaksanaan dapat sewaktu-waktu berubah jika diperlukan, atau adanya


wewenang perusahaan. Namun, kami berharap perubahan tersebut tidak terlalu berbeda
dengan waktu yang telah kami jadwalkan.

21
BAB V
PENUTUP

Demikian proposal ini kami ajukan sebagai acuan dalam melaksanakan tugas akhir
yang rencananya akan dilakukan di PT. Bara Energi Lestari. Kami berharap agar usulan
kegiatan ini mendapat sambutan baik dari pihak perusahaan, melihat keterbatasan dan
kekurangan yang dimiliki. Kami sangat mengharapkan dukungan baik secara moril maupun
materil dari pihak perusahaan untuk kelancaran tugas akhir ini. Bantuan yang kami harapkan
dalam pelaksanaan tugas akhir ini adalah adanya bimbingan selama kegiatan tugas akhir.

Semoga hubungan baik antara perusahaan pertambangan dengan institusi pendidikan


pertambangan di Indonesia tetap berlangsung dengan harmonis demi kemajuan dunia
pendidikan dan perkembangan industri pertambangan di Indonesia. Atas perhatian, bantuan
dan kerja sama dari PT. Bara Energi Lestari, kami ucapkan terima kasih.

22
DAFTAR PUSTAKA

Achadi Wahyu.(1996), Studi Teori Antrian Terhadap Sistem Kerja Wheel Loader dan
Dump Truck di Quary Clay-3 Dalam Upaya Peningkatan Produksi 2.400.000 ton
Klinker Pertahun P.T. Indocement Tunggal Perkasa P-9 Palimanan- Cirebon-1996,
Perpustakaan Tambang UPN ”Veteran” Yogyakarta.

Carmichael. D.G.(1987), Engineering Queues in Construction and Mining,


Departemen of Civil Engineering Univercity of Westeren Australia.

Frederic.S. Hiller & Gerald J. Lieberman.(1981), Introduction to Operation Research,


3rd Edition, Holden-Day,Inc., Sanfrancisco.

Hamdy.A. Taha.(1990), Operation Research An Introduction, 3rd Edition , Macmillan


Publishing Co.,Inc.,New York.

Pangestu Subagio, SE, MBA.(1983), Dasar-dasar Operasi Riset (Operation Research),


BPFE, Yogyakarta.

Partanto Prodjosumarto.(1995), Pemindahan Tanah Mekanis, Jurusan Teknik


Pertambangan, ITB, Bandung.

Zanwawi Soejoeti.(1985), Metode Statistik, Penerbit Karunia Jakarta, Universitas


Terbuka.

23
CURRICULUM VITAE

A. Informasi Pribadi

Nama : Rahmat Riadi

Alamat : Jln. Pendidikan, Punge Ujung

Telepon : 085207220228

Email : rahmatriadi08@gmail.com

Tempat/Tanggal Lahir : Sinabang, 29 Mei 1996

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Bahasa : Indonesia, Inggris.

B. Pendidikan Formal
No. Tahun Tingkatan Instansi
1 2003-2009 Sekolah Dasar SD Negeri 1 Sinabang
2 2009-2012 Sekolah Menegah Pertama SMP Negeri Simeulu Timur
3 2012-2014 Sekolah Menengah Atas SMA Negeri 1 Simeulue Timue
4 2014 Strata-1 S1 Teknik Pertambangan Universitas
Syiah Kuala

C. Pengalaman Organisasi dan Asistensi

Periode Organisasi/Asistensi Jabatan

2012-2013 OSIS Ketua Bagian PMI

2014-2015 PERANPASTI Wakil Ketua Seksi Kesenian

Himpunan Mahasiswa Teknik


2015-2016 Pertambangan Universitas Syiah Anggota Bidang Informatika
Kuala
Himpunan Mahasiswa Teknik
2016-2017 Pertambangan Universitas Syiah Anggota Bidang Informatika
Kuala

24
2018- BEM Teknik Universitas Syiah
Anggota Bidang Informatika
Sekarang Kuala

E. Pengalaman Lapangan

No. Tahun Nama Kegiatan

1 2015 Kuliah Lapangan Geomagnetik, Seisimik dan Geolistrik

2 2015 Kuliah Lapangan Geologi Struktur

Kunjungan Lapangan PT MIFA Bersaudara di Meulaboh, Aceh


4 2016
Barat

6 2016 Kuliah Lapangan Ilmu Ukur Tambang

F. Keahlian Tambahan

No. Keahlian Software

1 Keahlian Dasar Komputer Microsoft Office (Word, Excel, Powerpoint, Publisher)

2 Keahlian Software ArcGis

G. Prestasi

No. Jenis Prestasi Tingkat Tahun Peringkat

Syiah Kuala Mining


1 Universitas 2017 Juara 2
Engineering Competition

2 FL2SN Cabang Vokal Solo Provinsi 2012 Harapan 2

Lomba Tari Sedati Pekan


3 Provinsi 2010 Favorit
Kebudayaan Aceh

Lomba PBB PERTIKARA


4 Provinsu 2013 Juara 3
DAERAH di Seulawah

Tertanda

Rahmat Riadi

25

Anda mungkin juga menyukai