Tentang
PERIODISASI PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI IDONESIA
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
1. ATRI WINARTI
2. NUR AWALIA SOFIYANI
3. KAMALUDIN
4. PUTRI ANGGRIANI
5. SYAFRUDN
6. AHMAD
DIBIMBING OLEH:
HARTONO, S.Pd
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Berakhirnya masa orde baru ditandai dengan penyerahan kekuasaan dari Presiden
Soeharto ke Wakil Presiden BJ Habibie pada tanggal 21 Mei 1998.
Masa reformasi berusaha membangun kembali kehidupan yang demokratis antara lain:
Pada Masa Reformasi berhasil menyelenggarakan pemiluhan umum sudah dua kali
yaitu tahun 1999 dan tahun 2004.
C. Periodisasi perkembanga demokrasi
1. Perkembangan demokrasi pada masa revolusi kemerdekaan (1945 – 1950)
Masih adanya sentralisasi kekuasaan yang mana segala kekuasaan dijalankan oleh
Presiden dan dibantu oleh KNIP.
Demokrasi bisa disebut sebagai demokrasi liberal, dimana presiden sebagai kepala
Negara.
Terjadi akuntabilitas politik yang sangat tinggi dan berkembangnya partai - partai
politik.
Tetapi demokrasi pada masa ini di anggap gagal karena beberapa hal, yakni adanya
dominan politik aliran akibatnya konflik, ekonomi yang lemah.
Persamaan kepentingan antara presiden Soekarno dengan kalangan ABRI yakni sama
– sama tidak senang terhadap proses politik yang berjalan.
Berakhirnya orde lama ini adalah dengan adanya peristiwa G30S PKI.
Demokrasi pada masa orde baru ini dianggap gagal karena tidak adanya rotasi
kekuasaan eksekutif, tertutupnya rekrutmen politik, tumbuhnya KKN, terjadinya krisis
ekonomi, terjadinya krisis politik dan tuntutan para demonstrasi terhadap presiden
Soeharto untuk turun.
Ditandai dengan lengsernya presiden soeharto yang telah memimpin selama puluhan
tahun. D
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sejak Indonesia merdeka dan berdaulat sebagai sebuah negara pada tanggal 17
Agustus 1945, para Pendiri Negara Indonesia (the Founding Fathers) melalui UUD 1945
(yang disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945) telah menetapkan bahwa Negara
Kesatuan Republik Indonesia (selanjutnya disebut NKRI) menganut paham atau ajaran
demokrasi, dimana kedaulatan (kekuasaan tertinggi) berada ditangan Rakyat dan
dilaksanakan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Dengan
demikian berarti juga NKRI tergolong sebagai negara yang menganut paham Demokrasi
Perwakilan (Representative Democracy).
Didalam praktek kehidupan kenegaraan sejak masa awal kemerdekaan hingga saat
ini, ternyata paham demokrasi perwakilan yang dijalankan di Indonesia terdiri dari
beberapa model demokrasi perwakilan yang saling berbeda satu dengan lainnya.
Perkembangan demokrasi di Indonesia dapat dilihat dari Pelaksanaan Demokrasi
yang pernah ada di Indonesiai ini. Pelaksanaan demokrasi di indonesia dapat dibagi
menjadi beberapa periodesasi antara lain :
1. Pelaksanaan demokrasi pada masa revolusi ( 1945 – 1950 )
2. Pelaksanaan demokrasi pada masa Orde Lama
a. Masa Demokrasi Liberal 1950 - 1959
b. Masa Demokrasi Terpimpin 1959 – 1966
3. Pelaksanaan demokrasi Orde Baru 1966 - 1998
4. Pelaksanaan Demokrasi Reformasi {1998 - Sekarang)
Salah satu cirri Negara demokratis debawa rule of law adalah terselenggaranya
kegiatan pemilihan umum yang bebas. Pemilihan umum merupakan sarana politik
untuk mewujudkan kehendak rakyat dalam hal memilih wakil-wakil mereka di lembaga
legislatif serta memilih pemegang kekuasaan eksekutif baik itu presiden/wakil presiden
maupun kepala daerah.
Pemilihan umumbagi suatu Negara demokrasi berkedudukan sebagai sarana untuk
menyalurkan hak asasi politik rakyat.
Dapat dikatakan pemilu merupakan syarat minimal bagi adanya demokrasi. Pemilu
1955 merupakan pemilu yang pertama dalam sejarah bangsa Indonesia. Waktu itu
Republik Indonesia berusia 10 tahun.
B. Saran
Sudah sepantasnya kita sebagai negara yang berdemokrasi bisa menghargai
pendapat orang lain. Kita sebagai warga Negara harus ikut menciptakan Negara yang
berdemokrasi.Kelebihan dan kekurangan pada masing-masing masa demokrasi
tersebut pada dasarnya bisa memberikan pelajaran berharga bagi kita.
Harapan dari adanya demokrasi yang mulai tumbuh adalah ia memberikan
manfaat sebesar-besarnya untuk kemaslahatan umat dan juga bangsa. Misalnya saja,
demokrasi bisa memaksimalkan pengumpulan zakat oleh negara dan distribusinya
mampu mengurangi kemiskinan. Disamping itu demokrasi diharapkan bisa
menghasilkan pemimpin yang lebih memperhatikan kepentingan rakyat banyak seperti
masalah kesehatan dan pendidikan.Tidak hanya itu, demokrasi diharapkan mampu
menjadikan negara kuat. Demokrasi di negara yang tidak kuat akan mengalami masa
transisi yang panjang. Dan ini sangat merugikan bangsa dan negara. Demokrasi di
negara kuat (seperti Amerika) akan berdampak positif bagi rakyat. Sedangkan
demokrasi di negara berkembang seperti Indonesia tanpa menghasilkan negara yang
kuat justru tidak akan mampu mensejahterakan rakyatnya.
Demokrasi di Indonesia memberikan harapan akan tumbuhnya masyarakat baru
yang memiliki kebebasan berpendapat, berserikat, berumpul, berpolitik dimana
masyarakat mengharap adanya iklim ekonomi yang kondusif. Untuk menghadapi
tantangan dan mengelola harapan ini agar menjadi kenyataan dibutuhkan kerjasama
antar kelompok dan partai politik agar demokrasi bisa berkembang ke arah yang lebih
baik.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.balitbangdiklat.kemenag.go.id/indeks/jurnal-kediklatan/550-kesadaran-
berbangsa-dan-bernegara.html
http://hasnaputrira.blogspot.com/2013/04/pkn-musyawarah-dalam-mufakat.html
http://jagosejarah.blogspot.com/2014/10/macam-macam-demokrasi-
berdasarkan.html
https://agiebbagraf87.wordpress.com/2012/11/11/makalah-demokrasi-di-indonesia/
http://demokrasi-diindonesia.blogspot.com/2013/05/contoh-makalah-demokrasi-di-
indonesia.html