Anda di halaman 1dari 12

SEJARAH DEMOKRASI DI INDONESIA

Diajukan untuk memenuhi salah satu nilai tugas mata kuliah Pendidikan
Pancasila pada Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang

TUGAS MAKALAH

Disusun Oleh :

MUHAMMAD YUSUP ABDULLAH


NIM : 191010500776

PROGRAM STUDI MANAJEMEN S1


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2019-2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Puji syukur saya ucapkan atas berkah dan hidayah Allah SWT, saya dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul “Sejarah Demokrasi di Indonesia” ini tanpa
hambatan. Makalah ini dibuat sebagai bahan pembelajaran tentang pelaksanaan
demokrasi di Indonesia dan sebagai bentuk pemenuhan tugas untuk matapelajaran
Pendidikan Pancasila.
Harapan saya semoga makalah yang sederhana ini bisa memberikan
pembelajaran dan pengetahuan bagi pembaca khususnya mengenai Demokrasi di
Indonesia, tidak lupa saya selaku penulis mengharapkan kritik dan saran dalam
penulisan makalah ini demi perbaikan penulis dalam menulis makalah selanjutnya.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Hormat Saya,

M. Yusup
A.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................................. i
Daftar Isi.......................................................................................................................... ii

Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan..................................................................................................... 1
Bab II Pembahasan
A. Sejarah Demokrasi di Indonesia............................................................................... 2
B. Pelaksanaan Demokrasi Di Indonesia...................................................................... 2
a. Pelaksanaan Demokrasi Pada Masa Revolusi ( 1945 – 1950 )……......................
3
b. Pelaksanaan Demokrasi Pada Masa Orde Lama....................................................
3
c. Pelaksanaan Demokrasi Orde Baru 1966 – 1998........................................
……..5
d. Pelaksanaan Demokrasi Pada Masa Transisi..........................................................
6
e. Pelaksanaan Demokrasi Orde Reformasi 1998 – Sekarang...................................
6
Bab III Penutup
A. Kesimpulan................................................................................................................
8
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu
Negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara)
atas Negara untuk dijalankan oleh pemerintah Negara tersebut. Salah satu pilar
demokrasi adalah prinsip trias politica yang membagi ketiga kekuasaan politik
Negara (eksekutif, yudikatif, dan legislatif) untuk mewujudkan dalam tiga jenis
lembaga Negara yang saling lepas (independen) berada dalam peringkat yang
sejajar satu sama lain. Kesejajaran dan independensi ketiga jenis lembaga negara
ini diperlukan agar ketiga lembaga negara ini bisa saling mengawasi dan saling
mengontrol berdasarkan prinsip checks and balances
Indonesia adalah salah satu negara yang menjunjung tinggi demokrasi,
untuk di Asia Tenggara Indonesia adalah negara yang paling terbaik menjalankan
demokrasinya, mungkin kita bisa merasa bangga dengan keadaan itu. Didalam
praktek kehidupan kenegaraan sejak masa awal kemerdekaan hingga saat ini,
ternyata paham demokrasi perwakilan yang dijalankan di Indonesia terdiri dari
beberapa model demokrasi perwakilan yang saling berbeda satu dengan lainnya.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas maka agar
pembahasan tidak melebar atau meluas, penulis membatasi kajian-kajiannya,
dengan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah pengertian dan sejarah demokrasi?
2. Bagaimanakah pelaksanaan demokrasi di Indonesia dari masa ke masa?
3. Bagaimanakah pelaksanaan demokrasi di Indonesia saat ini?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian dan sejarah dari demokrasi.
2. Paham akan pelaksanaan demokrasi di Indonesia dari masa ke masa.
3. Mengetahui pelaksanaan demokrasi di Indonesia saat ini.
4. Sebagai bentuk pemenuhan tugas makalah PKN.

BAB II
Pembahasan
A. Sejarah Demokrasi di Indonesia
Sejak Indonesia merdeka dan berdaulat sebagai sebuah negara pada
tanggal 17 Agustus 1945, para Pendiri Negara Indonesia (the Founding Fathers)
melalui UUD 1945 (yang disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945) telah
menetapkan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia menganut paham atau
ajaran demokrasi, dimana kedaulatan (kekuasaan tertinggi) berada ditangan
Rakyat dan dilaksanakan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat
(MPR). Dengan demikian berarti juga NKRI tergolong sebagai negara yang
menganut paham Demokrasi Perwakilan (Representative Democracy).
Penetapan paham demokrasi sebagai tataan pengaturan hubungan antara
rakyat disatu pihak dengan negara dilain pihak oleh Para Pendiri Negara
Indonesia yang duduk di BPUPKI tersebut, kiranya tidak bisa dilepaskan dari
kenyataan bahwa sebagian terbesarnya pernah mengecap pendidikan Barat, baik
mengikutinya secara langsung di negara-negara Eropa Barat (khususnya
Belanda), maupun mengikutinya melalui pendidikan lanjutan atas dan
pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh pemerintahan kolonial Belanda di
Indonesia sejak beberapa dasawarsa sebelumnya, sehingga telah cukup akrab
dengan ajaran demokrasi yang berkembang di negara-negara Eropa Barat dan
Amerika Serikat. Tambahan lagi suasana pada saat itu (Agustus 1945) negara-
negara penganut ajaran demokrasi telah keluar sebagai pemenang Perang Dunia-
II.
Didalam praktek kehidupan kenegaraan sejak masa awal kemerdekaan
hingga saat ini, ternyata paham demokrasi perwakilan yang dijalankan di
Indonesia terdiri dari beberapa model demokrasi perwakilan yang saling berbeda
satu dengan lainnya.
B. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia
Pengertian dan pelaksanaan demokrasi disetiap negara berbeda, hal ini
ditentukan oleh sejarah, budaya dan pandangan hidup, dan dasar negara serta
tujuan negara tersebut. Sesuai dengan pandangan hidup dan dasar negara,
pelaksanaan demokrasi di Indonesia mengacu pada landasan idiil dan landasan
konstitusional UUD 1945. Dasar demokrasi Indonesia adalah kedaulatan rakyat
seperti yang tercantum dalam pokok pikiran ketiga pembukaan UUD 1945:
“Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat berdasar kerakyatan,
permusyawaratan/perwakilan”. Pelaksanaannya didasarkan pada UUD 1945
Pasal 1 ayat (2) “Kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut
UUD”.
Negara Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang yang
berusaha untuk membangun sistem politik demokrasi sejak menyatakan
kemerdekaan dan kedaulatannya pada Tahun 1945. Namun, banyak kalangan
berpendapat bahwa sesungguhnya Negara Indonesia hingga sekarang ini masih
dalam tahap “ demokratisasi” artinya, demokrasi yang kini di bangun belum
benar-benar berdiri dengan mantap.
Sejak awal kemerdekaan Negara Indonesia berbagai hal berkenaan
dengan hubungan Negara dan masyarakat telah diatur di dalam UUD 1945 para
founding father (pendiri Negara) berkeinginan kuat sistem politik Indonesia
mampu mewujudkan pemerintahan yang melindungi segenap tumpah darah
Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan ikut serta dalam perdamaian
dunia.
Pelaksanaan demokrasi di Indonesia dalam perjalanannya mengalami
pasang surut. Hal itu di tandai dengan perubahan bentuk demokrasi yang pernah
di laksanakan di Indonesia. Miriam Boedihardjo menyatakan bahwa dipandang
dari sudut perkembangan sejarah demokrasi Indonesia sampai dengan masa
Orde Baru dapat dibagi dalam tiga masa, yaitu:
1. Masa Republik I yang dinamakan masa demokrasi parlementer;
2. Masa Republik II, yaitu masa demokrasi terpimpin.
3. Masa Republik III, yaitu masa demokrasi Pancasila yang menonjolkan sistem
presidensial.
Pelaksanaan demokrasi di Indonesia dapat dibagi kedalam lima periode.
a. Pelaksanaan Demokrasi Masa Revolusi (1945-1950)
Tahun 1945 – 1950, Indonesia masih berjuang menghadapi Belanda
yang ingin kembali ke Indonesia. Pada saat itu pelaksanaan demokrasi belum
berjalan dengan baik. Hal itu disebabkan oleh masih adanya revolusi fisik. Pada
awal kemerdekaan masih terdapat sentralisasi kekuasaan hal itu terlihat Pasal 4
Aturan Peralihan UUD 1945 yang berbunyi sebelum MPR, DPR dan DPA
dibentuk menurut UUD ini segala kekuasaan dijalankan oleh Presiden denan
dibantu oleh KNIP. Untuk menghindari kesan bahwa negara Indonesia adalah
negara yang absolut pemerintah mengeluarkan:
Maklumat Wakil Presiden No. X tanggal 16 Oktober 1945, KNIP
berubah menjadi lembaga legislatif. Maklumat Pemerintah tanggal 3 Nopember
1945 tentang Pembentukan Partai Politik. Maklumat Pemerintah tanggal 14
Nopember 1945 tentang perubahan sistem pemerintahn presidensil menjadi
parlementer.
b. Pelaksanaan Demokrasi Masa Orde Lama (1950-1965)
Ø Masa Demokrasi Liberal (1950-1959)
Pelaksanaan demokrasi liberal sesuai dengan konstitusi yang berlaku saat
itu, yakni Undang Undang Dasar Sementara 1950. Kondisi ini bahkan sudah
dirintis sejak dikeluarkannya maklumat pemerintah tanggal 16 Oktober 1945
dan maklumat tanggal 3 November 1945, tetapi kemudian terbukti bahwa
demokrasi liberal atau parlementer yang meniru sistem Eropa Barat kurang
sesuai diterapkan di Indonesia. Tahun 1950 sampai 1959 merupakan masa
berkiprahnya parta-partai politik. Dua partai terkuat pada masa itu (PNI &
Masyumi) silih berganti memimpin kabinet. Sering bergantinya kabinet sering
menimbulkan ketidakstabilan dalam bidang politik, ekonomi, sosial, dan
keamanan. Ciri-ciri demokrasi liberal adalah sebagai berikut :
1. Presiden dan Wakil Presiden tidak dapat diganggu gugat
2. Menteri bertanggung jawab atas kebijakan pemerintah
3. Presiden bisa dan berhak berhak membubarkan DPR
4. Perdana Menteri diangkat oleh Presiden.
Adapun kabinet-kabinet pada masa demokrasi liberal, yaitu:
a. KABINET NATSIR (6 September 1950 – 21 Maret 1951)
Merupakan kabinet koalisi yang dipimpin oleh partai Masyumi. Dipimpin
Oleh : Muhammad Natsir.
b. KABINET SUKIMAN (27 April 1951 – 3 April 1952)
Merupakan kabinet koalisi antara Masyumi dan PNI. Dipimpin Oleh:
Sukiman Wiryosanjoyo
c. KABINET WILOPO (3 April 1952 – 3 Juni 1953)
Kabinet ini merupakan zaken kabinet yaitu kabinet yang terdiri dari para
pakar yang ahli dalam biangnya. Dipimpin Oleh : Mr. Wilopo.
d. KABINET ALI SASTROAMIJOYO I (31 Juli 1953 – 12 Agustus 1955)
Kabinet ini merupakan koalisi antara PNI dan NU. Dipimpin Oleh : Mr. Ali
Sastroamijoyo
e. KABINET BURHANUDDIN HARAHAP (12 Agustus 1955 – 3 Maret
1956) Dipimpin Oleh : Burhanuddin Harahap
f. KABINET ALI SASTROAMIJOYO II (20 Maret 1956 – 4 Maret 1957)
Kabinet ini merupakan hasil koalisi 3 partai yaitu PNI, Masyumi, dan NU.
Dipimpin Oleh : Ali Sastroamijoyo
g. KABINET DJUANDA ( 9 April 1957- 5 Juli 1959) Kabinet ini merupakan
zaken kabinet yaitu kabinet yang terdiri dari para pakar yang ahli dalam
bidangnya. Dibentuk karena Kegagalan konstituante dalam menyusun
Undang-undang Dasar pengganti UUDS 1950. Serta terjadinya perebutan
kekuasaan antara partai politik. Dipimpin Oleh : Ir. Juanda
Namun demikian praktik demokrasi pada masa ini dinilai gagal disebabkan :
Dominannya partai politik Landasan sosial ekonomi yang masih lemah Tidak
mampunya konstituante bersidang untuk mengganti UUDS 1950 Atas dasar kegagalan
itu maka Presiden mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 : Bubarkan konstituante
Kembali ke UUD 1945 tidak berlaku UUD S 1950 Pembentukan MPRS dan DPAS
Ø Masa Demokrasi Terpimpin (1959-1965)
Demokrasi terpimpin adalah sebuah sistem demokrasi dimana seluruh keputusan
serta pemikiran berpusat pada pemimpin negara. Konsep sistem Demokrasi Terpimpin
pertama kali diumumkan oleh Presiden Soekarno dalam pembukaan sidang konstituante
pada tanggal 10 November 1956. Masa demokrasi terpimpin (1957-1965) dimulai
dengan tumbangnya demokrasi parlementer atau demokrasi liberal yang ditandai
pengunduran Ali Sastroamidjojo sebagai perdana mentri. Namun begitu, penegasan
pemberlakuan demokrasi terpimpin dimulai setelah dibubarkannya badan konstituante
dan dikeluarkannya dekrit presiden 5 Juli 1959.
Pengertian demokrasi terpimpin menurut Tap MPRS No. VII/MPRS/1965
adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan yang berintikan musyawarah untuk mufakat secara gotong royong diantara
semua kekuatan nasional yang progresif revolusioner dengan berporoskan nasakom
dengan ciri:
1. Dominasi Presiden
2. Terbatasnya peran partai politik
3. Berkembangnya pengaruh PKI.
Ketegangan-ketegangan politik yang terjadi pasca Pemilihan Umum 1955
membuat situasi politik tidak menentu. Kekacauan politik ini membuat keadaan negara
menjadi dalam keadaan darurat. Hal ini diperparah dengan Dewan Konstituante yang
mengalami kebuntuan dalam menyusun konstitusi baru, sehingga negara Indonesia tidak
mempunyai pijakan hukum yang mantap. Berikut latar belakang munculnya penerapan
demokrasi terpimpin oleh Presiden Soekarno.
Penyimpangan masa demokrasi terpimpin antara lain:
Mengaburnya sistem kepartaian, pemimpin partai banyak yang dipenjarakan
Peranan Parlemen lembah bahkan akhirnya dibubarkan oleh presiden dan presiden
membentuk DPRGR
a. Jaminan HAM lemah
b. Terjadi sentralisasi kekuasaan
c. Terbatasnya peranan pers
d. Kebijakan politik luar negeri sudah memihak ke RRC (Blok Timur)
Akhirnya terjadi peristiwa pemberontakan G 30 September 1965 oleh PKI yang
menjadi tanda akhir dari pemerintahan Orde Lama.
c. Pelaksanaan Demokrasi Masa Orde Baru (1966-1998)
Dinamakan juga demokrasi pancasila. Pelaksanaan demokrasi orde baru ditandai
dengan keluarnya Surat Perintah 11 Maret 1966, Orde Baru bertekad akan
melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekwen. Awal Orde baru
memberi harapan baru pada rakyat pembangunan disegala bidang melalui Pelita I, II,
III, IV, V dan pada masa orde baru berhasil menyelenggarakan Pemilihan Umum tahun
1971, 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997.
Namun demikian perjalanan demokrasi pada masa orde baru ini dianggap gagal
sebab:
a. Rotasi kekuasaan eksekutif hampir dikatakan tidak ada
b. Rekrutmen politik yang tertutup
c. Pemilu yang jauh dari semangat demokratis
d. Pengakuan HAM yang terbatas
e. Tumbuhnya KKN yang merajalela
Sebab jatuhnya Orde Baru:
Hancurnya ekonomi nasional ( krisis ekonomi , Terjadinya krisis politik, TNI juga tidak
bersedia menjadi alat kekuasaan orba, Gelombang demonstrasi yang menghebat
menuntut Presiden Soeharto untuk turun jadi Presiden, Berakhirnya masa orde baru
ditandai dengan penyerahan kekuasaan dari Presiden Soeharto ke Wakil Presiden BJ
Habibie pada tanggal 21 Mei 1998.
d. Pelaksanaan Demokrasi Masa Transisi (1998-1999)
Masa transisi berlangsung tahun 1998-1999. Pada masa ini terjadi penyerahan
kekuasaan dari Presiden Soeharto yang mengundurkan diri kepada Wakil Presiden B. J.
Habibie pada tanggal 21 Mei 1998, jadi Presiden RI pada waktu itu digantikan oleh B.
J. Ha Habibie. Hal ini disebut masa transisi, yaitu perpindahan pemerintahan.
Demokrasi terpimpin, juga disebut demokrasi terkelola adalah istilah untuk sebuah
pemerintahan demokrasi dengan peningkatan otokrasi. Pemerintahan negara
dilegitimasi oleh pemilihan umum yang walaupun bebas dan adil, digunakan oleh
pemerintah untuk melanjutkan kebijakan dan tujuan yang sama. Atau, dengan kata lain,
pemerintah telah belajar untuk mengendalikan pemilihan umum sehingga pemilih dapat
melaksanakan semua hak-hak mereka tanpa benar-benar mengubah kebijakan publik.
Walaupun mengikuti prinsip-prinsip dasar demokrasi, dapat timbul penyimpangan kecil
terhadap otoritarianisme. Dalam demokrasi terpimpin, pemilih dicegah untuk memiliki
dampak yang signifikan terhadap kebijakan yang dijalankan oleh negara melalui
pengefektifan teknik kinerja humas yang berkelanjutan.
e. Pelaksanaan Demokrasi Masa Reformasi (1999-Sekarang)
Demokrasi yang dikembangkan pada masa reformasi pada dasarnya adalah
demokrasi dengan mendasarkan pada Pancasila dan UUD 1945, dengan penyempurnaan
pelaksanaannya dan perbaikan peraturan-peraturan yang tidak demokratis, dengan
meningkatkan peran lembaga-lembaga tinggi dan tertinggi negara dengan menegaskan
fungsi, wewenang dan tanggung jawab yang mengacu pada prinsip pemisahan
kekuasaan dan tata hubungan yang jelas antara lembaga-lembaga eksekutif, legislatif
dan yudikatif.
Demokrasi Indonesia saat ini telah dimulai dengan terbentuknya DPR – MPR hasil
Pemilu 1999 yang telah memilih presiden dan wakil presiden serta terbentuknya
lembaga-lembaga tinggi yang lain.
Masa reformasi berusaha membangun kembali kehidupan yang demokratis antara lain:
1. Keluarnya Ketetapan MPR RI No. X/MPR/1998 tentang pokok-pokok reformasi
2. Ketetapan No. VII/MPR/1998 tentang pencabutan tap MPR tentang Referandum
3. Tap MPR RI No. XI/MPR/1998 tentang penyelenggaraan Negara yang bebas dari
KKN
4. Tap MPR RI No. XIII/MPR/1998 tentang pembatasan Masa Jabatan Presiden dan
Wakil Presiden RI
5. Amandemen UUD 1945 sudah sampai amandemen I, II, III, IV
Pada Masa Reformasi berhasil menyelenggarakan pemilihan umum sudah dua kali yaitu
tahun 1999 dan tahun 2004.

BAB III
Kesimpulan
Demokrasi diartikan sebagai pemerintahan atau kekuasaan dari rakyat oleh
rakyat dan untuk rakyat. Istilah demokrasi ini memberikan posisi penting bagi rakyat
sebab dengan demokrasi, hak-hak rakyat untuk menentukan sendiri jalannya organisasi
Negara dijamin. Penerapan demokrasi di berbagai Negara di dunia memiliki ciri khas
dan spesifikasi masing-masing, lazimnya sangat dipengaruhi oleh ciri khas masyarakat
sebagai rakyat dalam suatu negara. Indonesia sendiri menganut demokrasi pancasila
dimana demokrasi itu dijiwai dan diintegrasikan oleh nilai-nilai luhur Pancasila
sehingga tidak dapat diselewengkan begitu saja.
Implementasi demokrasi pancasila terlihat pada pesta demokrasi yang
diselenggarakan tiap lima tahun sekali. Dengan diadakannya Pemilihan Umum baik
legislatif maupun presiden dan wakil presiden terutama di era reformasi ini, aspirasi
rakyat dan hak-hak politik rakyat dapat disalurkan secara langsung dan benar serta
kedaulatan rakyat yang selama ini hanya ada dalam angan-angan akhirnya dapat
terwujud.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/pengertian-demokrasi-4529/
https://www.padamu.net/pelaksanaan-demokrasi-di-indonesia
http://www.politik.lipi.go.id/kolom/kolom-2/politik-nasional/1394-demokrasi
indonesia-dan-arah-perkembangannya-di-masa-pandemi-covid-19
https://www.kompasiana.com/erwinpurnama/56e65367c523bd6f0cfb3169/apa-
itudemokrasi
https://salamadian.com/pengertian-demokrasi/
http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/petunjuk_praktis/357
https://bola.kompas.com/

Anda mungkin juga menyukai