Anda di halaman 1dari 6

BIDANG KEGIATAN

PKM KEWIRAUSAHAAN

Dibentuk oleh :
Asti Astuti ; 1010171122 ; 2018/2019
Desi Puspitasari ; 1010171007; 2018/2019
Indah Nur Havifah ; 1010171035 ;2018/2019
Muchamad Ramadhan ; 1010171016 ; 2018/2019
Rima Nur Utami ; 1010171114 ; 2018/2019

UNIVERSITAS MH THAMRIN
JAKARTA TIMUR
2019
DAFTAR ISI

Halaman sampul
Halaman Pengesahan
Daftar Isi
Bab 1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Perumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Luaran yang Diharapkan
1.5 Kegunaannya
Bab 2. Gambaran Umum
Bab 3. Metode Pelaksanaan
Bab 4. Biaya dan Jadwal Kegiatan
4.1 Anggaran Biaya
4.2 Jadwal Kegiatan
Daftar Pustaka
Bab 1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Pengertian
Resin atau dammar adalah suatu campuran yang kompleks dari ekskret tumbu-tumbuhan
dan insekta, biasanya berbentuk padat dan amorf dan merupakan hasil terakhir dari
metabolisme dan dibentuk dari ruang-ruang skizogen dan skizolisigen. Secara fisis, resin
(damar) ini biasanya keras, transparan plastis dan pada pemanasan menjadi lembek. Secara
kimiawi, resin adalah campuran yang kompleks dari asam-asam resinat, alkoholresinat,
resinotannol, ester-ester dan resene-resene. Bebas dari zat lemas dan mengandung sedikit
oksigen karena mengandung zat karbon dalam kadar tinggi, maka kalau dibakar
menghasilkan angus. Ada juga yang menganggap bahwa resin terdiri dari zat-zat terpenoid,
yang dengan jalan addisi dengan air menjadi dammar dan fitosterin.sifatny tidak larut
dalam air, sebagian larut dalam alcohol, larut dalam eter, aseton, petroleum eter, kloroform,
dan lain-lain. Apabila resin-resin dipisahkan dan dimurnikan, biasanya dibentuk dalam zat
padat yang getas dan amorf, yang kalau dipanaskan akan menjadi lembek dan akan habis
terbakar. Resin ini juga tidak larut dalam air, tetapi larut dalam alcohol dan pelarut organic
lainnya.

Sejarah

Jika kita mndengar kata resin, hal pertama yang biasanya akan terlintas dalam pikiran kia
biasanya adalah adanya sebuah bahan kimia yang dibutuhkan dalam berbagai aktifitas industri.
Namun tahukah anda, resin memiliki sejarah yang sangat panjang dan bahkan jika dijabarkan
maka sejarah resin telah ada jauh sebelum revolusi industri muncul pada abad ke 19. Dari
manakah sejarah resin berasal?

Resin ternyata tidak selalu berasal dari cairan kimia sebagaimana yang kita bayangkan
sebelumnya. Resin sendiri ternyata dapat berasal dari produk hutan da merupakan cairan getah
yang lengket dari beberapa jenis pohon yang berasal dari hutan-hutan di Asia Tenggara.
Bahkan sejarah mencatat bahwa resin ternyata adalah produk dagang yang paling tua dari Asia
Tenggara dan sudah ada sejak zaman prasejarah. Sebelum Perang Dunia di awal tahun 1900
an, Indonesia bahkan memiliki beragam jenis resin yang berasal dari hutan-hutannya dan
beberapa jenis resin seperti Terpentin yang berasal dari buah pinus ataupun resin berjenis
Agathis telah menjadi komoditas yang bernilai ekonomi cukup tinggi.

Masyarakat tanah air sendiri kurang begitu mengerti produk resin di luar dunia industri, namun
saat disodorkan nama damar, maka orang pun biasanya langsung mengerti. Ya damar dan resin
adalah produk yang sama dan hanya saja damar lebih banyak dikenal oleh masyarakat awam.
Pohon-pohon di hutan Asia Tenggara ini biasanya dikenal dengan jenis dipterokarpa dan sangat
banyak ditemukan di area dataran rendah. Di Indonesia sendiri, tumbuhan penghasil damar
biasanya ditemukan di area Indonesia bagian barat. Sayangnya, damar sendiri masih dianggap
sebagai produsen resin yang memiliki kualitas rendah untuk dunia industri, khususnya jika
dibandingkan dengan resin yang berasal dari kopal ataupun terpenting.

Sebelum dikenal sebagai slah satu perlengkapan industri yang memiliki peran yang cukup
penting, resin telah banyak diperdagangkan sejak ratusan tahun yang lalu. Bahkan, banyak
sekali pakar yang mencatat bahwa resin atau damar telah lama diperdagangkan sejak tiga ribu
tahun yang lalu. Pada masa tersebut damar bahkan sudah banyak diperdagangkan meskipun
hanya berkisar pada area sekitar Asia Tenggara dengan jarak yang pendek, sementara itu,
perdagangan jarak jauh di sekitar Asia Tenggara dengan China sudah dimulai pada sekitar abad
ke tiga dan ke lima. Namun, tahukah anda jika damar baru mulai masuk ke pasaran eropa pada
tahun 1829 dan memasuki pasaran Amerika tiga tahun setelahnya.

Di Indonesia dan beberapa negara penghasil damar pertama, sejak awal ditemukan, damar telah
banyak dimaksimalkan sebagai komoditi yang dapat dipakai untuk keperluan penerangan
ataupun menambal dan mendempul perahu. Beberapa penggunaan lain dari damar adalah
sebagai adalah untuk diperdagangkan sebagai dupa, obat, perekat, atau bahkan bahan pewarna.
Namun, seiring dengan perkembangan jaman, damar pun digunakan untuk berbagai kebutuhan.
Pada periode abad ke sembilan belas, damar memperoleh peran yang sangat besar pada awal
adanya revolusi industri, khususnya pada saat industri vernis dan cat di benua Eropa dan
Amerika mulai berkembang yang kemudian diikuti pada sekitar area Asia Timur dan semenjak
inilah damar pun mulai mendapatkan nilai ekonomis yang cukup tinggi.

Perubahan besar terjadi pada masa sekitar perang dunia ke dua, dimana saat itu perkembangan
industri mengarah ke adanya perkembangan material ke arah yang lebih sintetis dan dari sinilah
banyak pakar dunia industri membuat jenis resin sintetis yang berasal dari pengolahan minyak
bumi atau petrokimia. Dari sinilah awal penggunaan damar alam mulai berkurang sebagai resin
dalam dunia industri mengingat resin sintetis ternyata mendapatkan sambutan lebih baik dari
kalangan industri

Resin telah banyak berperan dalam dunia industri sejak awal adanya revolusi industri di akhir
abad 19. Awalnya, resin yang dipakai oleh kalangan industri adalah yang berasal dari damar-
damar yang berasal dari pohon, namun seiring dengan ditemukannya resin sintetis yang
berasal dari hasil pengolahan minyak bumi, maka penggunaan resin yang terbut dari damar
pun lambat laun semakin berkurang karena kalangan industri justru jauh lebh tertarik untuk
menggunakan resin sintetis.

Pada masa jayanya, saat damar masih menjadi bahan utama yang dicari dan dipergunakan
dengan skala masif di dunia industri, hutan-hutan di tanah air banyak yang memasok bahan
alam ini dari berbagai penjuru daerah. Tercatat, area penghasil damar terbesar di tanah air
terdapat pada hutan-hutan di area pulau Sumatera bagian selata barat dan Kalimantan bagian
barat. Sementara untuk masa kini, kita dapat menemukan hutan-hutan pemroduksi damar di
area sekitar pesisir selatan Sumatera, yakni di sekitar pesisir Krui, Lampung.

Dikarenakan turunnya permintaan resin yang berasal dari alam, maka Indonesia pun dikenal
sebagai satu-satunya negara penghasil damar di seluruh dunia. Pengguna damar dari area
dalam negeri biasanya adalah pabrik-pabrik cat bermutu rendah sedangkan damar-damar
berkualitas tinggi justru diekspor secara mentah ke Singapura untuk kemudian diproses
kembali dan dijual sebagai dupa ataupun bahan baku pabrik cat di berbagai negara. Selain
pabrik cat, beberapa industri seperti industri batik pun menggunakan damar sebagai salah
satu bahan produksinya, hanya saja, pabrik cat lokal pun mulai menggunakan jenis resin-resin
sintetis dari pabrik petrokimia. Hal ini membuat pasar resin alamiah dalam negeri dari damar
pun semakin menurun seiring dengan semakin meningkatnya permintaan resin-resin sintetis.

Dampak penggunaan resin

Epoxy resin juga dijadikan bahan fiberglass sebagaimana dengan bahan lainnya seperti
polyester, vinyl ester, atau resin thermosetting. Secara umum, bahan kimia ini sangat baik
dalam hal adhesi dan tahan panas. Sifat mekaniknya juga sangat baik untuk digunakan sebagai
isolasi listrik.

Dalam dunia industri, epoxy resin banyak dipakai untuk memproduksi bahan vernis maupun
plastik. Namun, fungsi epoxy resin yang utama adalah untuk memperkuat, memperkeras,
bahkan memberikan fleksibilitas yang lebih baik. Beberapa bahan seperti fiberglass juga
menggunakan epoxy resin sebagai bahan utamanya. Penggunaan epoxy resin biasanya dengan
cara mencampurkannya dengan komponen lain yang dibutuhkan, sehingga dapat membentuk
hasil produk yang diinginkan.

Para pekerja industri ini jelas akan beresiko terkena debu serat dari bahan fiberglass, maka dari
itu perlindungan terhadap pernafasan sangat diperlukan. Untuk melindungi area hidung atau
mulut yang menjadi akses udara masuk ke paru-paru, anda bisa menggunakan masker untuk
menyaring udara. Hal ini karena bahan kimia seperti epoxy yang ada dalam bahan seperti
fiberglass ternyata dapat memicu masalah serius bagi tubuh.

Jika terkena kulit luar saja bisa mengakibatkan masalah gatal-gatal pada kulit, palagi jika
sampai masuk ke dalam paru-paru. Jika hal tersebut terjadi, kandungan kimia ini ternyata dapat
merusak paru-paru secara permanen. Salah satu tanda dari kontaminasi dari epoxy resin pada
paru-paru adalah batuk berlendir yang berlebihan atau disebut sebagai bronkitis. Disamping
itu, beberapa masalah lain yang disebabkan oleh epoxy resin dalam konsentrasi tinggi adalah
dapat menyebabkan pusing dan mual-mual.

1.2 Tujuan
Kelompok kami memilih resin sebagai salah satu karya usaha yang menghasilkan sebuah
produk berupa benda karena menurut kelompok kami selain memiliki nilai estetika,
aksesoris yang berbentuk unik ini juga banyak diminati oleh kaum milenial.

Selain itu, kelompok kami ingin menyalurkan bakat terpendam yang kami miliki untuk
dijadikan sebuah produk yang memiliki nilai jual. Serta ingin mencoba hal baru yang
sebelumnya belum pernah dilakukan oleh banyak orang bahkan dikalangan kami sendiri
yaitu kalangan mahasiswa/I fakultas kesehatan.

Produk ini kami buat dengan senang hati untuk memenuhi nilai kwu.

1.3 Ruang lingkup

Anda mungkin juga menyukai