Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH FARMAKOGNOSI II

RESIN

DOSEN PENGAMPU :

Apt. Aried Eriadi M.Farm

DISUSUN OLEH :

ANGGOTA KELOMPOK 10

1. Clara Cantika (22011188)


2. Sari Permata Ayu (22011262)
3. Jeane Mathilda (22011187)
4. Harnel (22011189)

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI

( STIFARM ) PADANG

TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah yang Maha Esa, karena
telah melimpahakan rahmat dna karunia-Nya kepada kita berupa pengetahuan dan
kesempatan sehingga kita dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunnya.

Shalawat dan salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW
yang telah menyampaikan petunjuk Allah SWT untuk kita semua, yang merupakan sebuah
petunjuk yang paling benar yakni Syariah agama islam yang sempurna, dan merupakan satu
satunya karunia paling besar bagi alam semesta.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada bidang
Farmakognosi II. Selain itu makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan keilmuan
tentang “RESIN” baik bagi para pembaca ataupun bagi penulis sendiri.

Penulis ucapkan terima kasih kepada Bapak Apt. Aried Eriadi M.Farm selaku dosen
mata kuliah Farmakognosi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai bidang studi yang kami tekuni. Dan kami juga ucapkan
terimakasih kepada teman-teman yang sudah berkontribusi dengan memberikan ide idenya
sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan bagi para pembaca.
meskipun kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu
kritik dan saran dari para pembaca sangat dibutuhkan untuk memperbaiki penyusunan
makalah kami selanjutnya. Kemudian apabila terdapat kesalahan dalam makalah baik dari
segi penyusunan ataupun pembahasan, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Padang, Desember 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii

BAB I.........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN......................................................................................................................1

1.1.Latar Belakang..................................................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah...........................................................................................................2

1.3. Tujuan..............................................................................................................................2

1.4. Manfaat............................................................................................................................2

BAB II........................................................................................................................................3

PEMBAHASAN........................................................................................................................3

2.1. Defenisi Resin.............................................................................................................3

2.2. Sifat Fisika dan Kimia Resin.......................................................................................3

2.3. Jenis-jenis Dammar/Resin...........................................................................................4

2.4. Kandungan atau isi Resin............................................................................................5

2.5. Cara Memperoleh Resin Farmaseutis..........................................................................6

2.6. Simplisia yang mengandung Dammar…………………………………..…………..7


2.7. Oleo - Resin………………………………………………………………………….8
BAB III.....................................................................................................................................11

PENUTUP................................................................................................................................11

3.1. Kesimpulan................................................................................................................11

3.2. Saran..........................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Farmakognosi berasal dari bahasa latin dan pertama kali digunakan oleh C. A. Seydler
di dalam disertasinya yang berjudul Analekta Pharmakognostica pada tahun 1815.
"Pharmacon" berarti obat dan "gnosis" adalah pengetahuan.Jadi secara harfiah berarti ilmu
pengetahuan tentang obat – obatan. Didalam sejarah perkembangannya, farmakognosi sejak
dahulu adalah merupakan bahagian dari apa yang disebut seni dan ilmu kedokteran, yaitu
sejak manusia mengenal cara penyembuhan terhadap sesuatu penyakit. Dengan sendirinya
farmakognosi ini juga merupakan hasil perkembangan dari cara pengobatan pada peradaban
kuno, bahkan dari penyembuhan secara misterius yang dilakukan oleh dukun – dukun.
Berkembang dari suatu abad dimana obat-obat digunakan secara empiris menjadi suatu
pengetahuan tentang obat-obatan yang digunakan secara spesifik dan therapeutis,sehingga
menjadi salah satu pengetahuan yang terpenting diantara pengetahuan - pengetahuan pokok
pada pendidikan farmasi. Farmakognosi mempelajari tentang bahan-bahan farmasetis yang
berasal dari makhluk hidup., meliputi dimana terdapatıya di alam, biosintesanya,
identifikasinya dan penentuan kadar secara kuantitatif didalam bahan alam darimana bahan
tersebut berasal, juga cara isolasinya, struktur kimianya, sifat-sifat fisis dan kimianyadan juga
penggunaan dan cara kerjanya. Pengetahuan ini dikenal sebagai fitokimia. Dalam
farmakognosi juga termasuk cara-cara penanaman, seleksi
pengumpulan,produksi.pengawetan,penyimpanan dan perdagangan dari bahan obat yang
berasal dari makhluk hidup dan mineral.
Resin atau dammar adalah suatu campuran yang kompleks dari ekskret tumbu-
tumbuhan dan insekta, biasanya berbentuk padat dan amorf dan merupakan hasil terakhir dari
metabolisme dan dibentuk dari ruang-ruang skizogen dan skizolisigen. Secara fisis, resin
(damar) ini biasanya keras, transparan plastis dan pada pemanasan menjadi lembek.Secara
kimiawi, resin adalah campuran yang kompleks dari asam-asam resinat, alkoholresinat,
resinotannol, ester-ester dan resene-resene. Bebas dari zat lemas dan mengandung sedikit
oksigen karena mengandung zat karbon dalam kadar tinggi, maka kalau dibakar
menghasilkan angus. Ada juga yang menganggap bahwa resin terdiri dari zat-zat terpenoid,
yang dengan jalan addisi dengan air menjadi dammar dan fitosterin.sifatny tidak larut dalam
air, sebagian larut dalam alcohol, larut dalam eter, aseton, petroleum eter, kloroform, dan
lain-lain. Apabila resin-resin dipisahkan dan dimurnikan, biasanya dibentuk dalam zat padat
yang getas dan amorf, yang kalau dipanaskan akan menjadi lembek dan akan habis terbakar.
Resin ini juga tidak larut dalam air, tetapi larut dalam alcohol dan pelarut organic lainnya.
1.2. Rumusan Masalah

1. Apa itu Resin?


2. Apa saja kandungan atau isi resin?
3. Bagaimana cara memperoleh resin?
4. Apa saja jenis-jenis resin?
5. Apa saja contoh resin?
6. Apa saja tanaman yang mengandung resin

1.3. Tujuan

1. Mengetahui pengertian resin


2. Memahami jenis-jenis resin
3. Mengetahui cara memperoleh resin
4. Mengetahui manfaat resin
5. Mengetahui contoh resin
6. Mengetahui tanaman yang mengandung resin

1.4. Manfaat

1. Untuk mengetahui pentingnya resin bagi seorang farmasis


2. Dapat memperoleh pengetahuan dari materi makalah yang telah dibuat
3. Untuk memahami tentang bagaimana metode pembuatan resin
4. Untuk mengetahui tanaman penghasil resin
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Defenisi
Damar adalah hasil sekresi (getah) dari pohon Shorea sp,Vatica sp,Dryobalanops sp
dan lain-lain dari suku meranti-merantian atau Dipterocarpaceae. Di dalamnya termasuk
damar mata kucing dan damar gelap.Damar dimanfaatkan dalam pembuatan korek api (untuk
mencegah api membakar kayu terlalu cepat), plastik, plester, vernis, dan lak.

Resin atau dammar adalah suatu campuran yang kompleks dari ekskret tumbu-
tumbuhan dan insekta, biasanya berbentuk padat dan amorf dan merupakan hasil terakhir dari
metabolisme dan dibentuk dari ruang-ruang skizogen dan skizolisigen. Secara fisis, resin
(damar) ini biasanya keras, transparan plastis dan pada pemanasan menjadi lembek. Secara
kimiawi, resin adalah campuran yang kompleks dari asam-asam resinat, alkoholresinat,
resinotannol, ester-ester dan resene-resene. Bebas dari zat lemas dan mengandung sedikit
oksigen karena mengandung zat karbon dalam kadar tinggi, maka kalau dibakar
menghasilkan angus. Ada juga yang menganggap bahwa resin terdiri dari zat-zat terpenoid,
yang dengan jalan adisi dengan air menjadi dammar dan fitosterin.sifatny tidak larut dalam
air, sebagian larut dalam alcohol, larut dalam eter, aseton, petroleum eter,kloroform, dan lain-
lain. Apabila resin-resin dipisahkan dan dimurnikan, biasanya dibentuk dalam zat padat yang
getas dan amorf, yang kalau dipanaskan akan menjadi lembek dan akan habis terbakar. Resin
ini juga tidak larut dalam air,tetapi larut dalam alcohol dan pelarut organic lain yang
membentuk larutan yang apabila di uapkan meninggalkan sisa yang berupa lapisan tipis
seperti vernis. Banyak penyelidik percaya bahwa resin adalah hasil oksidasi dari terpen-
terpen.

2.2. Sifat Fisika dan Kimia dari Resin

Secara fisika:

1) Keras
2) Transparan
3) Plastis
4) Lembek/ leleh
5) Tidak Mudah larut dalam air
6) Sedikit larut dalam eter,kloroform,heksan dll
Secara kimia, campuran dari:

1) Mudah teroksidasi
2) Bebas Zat lemak
3) Sedikit mengandung oksigen dan banyak mengandung karbon
4) Sifat kelarutan akan berkurang
5) Jika dipanasi akan muncul cairan bening dan melekat seperti lem
6) Jika dibakar akan mengeluarkan asap yang bergelaga

2.3. Jenis-jenis Damar

 Pembagian resin didasarkan atas isinya ;


a) Damar sesungguhnya (resin) adalah zat padat yang amorf atau setengah padat, tidak
larut didalam air tetapi larut didalam alkohol atau pelarut organik lainnya dan
membentuk sabun dengan alkali. Biasanya disamping zat-zat damar terdapat juga
minyak menguap, hasil peruraian ester-ester damar, zat warna, zat pahit dan lainnya.
b) Damar gom (Gummi resina)yaitu campuran alami dari gom, minyak dan resin. Sering
disebut juga damar lendir.Contohnya : Asofoetida, Myrrh.
c) Oleoresin yaitu campuran alami yang homogen dari resin didalam minyak menguap.
Contohnya : Terpentin, Kanada balsam, Cubeba.
d) Balsamum adalah campuran dari resin dengan asam sinamat atau benzoin atau kedua-
duanya atau ester-esternya dengan minyak menguap. Contohnya : Benzoin,
Perubalsam, Styrax.
e) Didalam beberapa hal diketemukan resin didalam ikatan glikosidal, ikatan ini disebut
glukoresin atau glikoresin misalnya yang terdapat didalam Ipomoeae, Jalapa dan
Podophyllum.

 Atas dasar yang sama TSIRCH membagi damar-damar sebagai berikut:


A. Damar ester atau ester harza, diantaranya ;
1. Damar benzoe, contohnya : Benzoe siam, benzoe sumaetera, styrax,balsamum
tolutanum, balsamum peruvianum.
2. Damar gom. Contohnya : Asafoetida, Galbanum, Ammoniacum.

B. Damar resin atau resin harza


Yang biasanya disebut dengan resin resin saja atau poli-oksiresin.Sebagian ada yang
masih mengandung gom seperti Myrrh dan Olibanum.Contohnya : Mastiks dan
Damar.

C. Damar asam resin atau resinosaur harze


TSIRCH mengutamakan isi asam-asam resinat yang terdapat bebas didalam damar
dan menggolongkan jenis ini didalam resinosaur harze. Contohnya : Terebinthinae,
Colophonium, Oleum terebinthinae,
Balsamum canadensis, dll.

D. Damar-damar berwarna atau farb-harze


Meskipun kadang-kadang discbut sebagai gummi resina atau gom resin tetapi sama
sekali bukan gom, karena gom adalah suatu zat yang kalua dalam air akan
mengembang dan kemudian larut, tetapi resin sama sekali tidak larut dalam air.
Kemudian dengan diketemukannya bahan-bahan polimer sinterik, maka pengertian
resin sekarang lebih luas sehingga meliputi juga polimer-polimer yang mempunyai
sifat-sifat fisis yang khas dan mempunyai fungsi yang sama dengan resin dari alam.
Contoh : Gummi gutti

2.4.Kandungan atau isi dari Damar/Resin

1. Asam-as am resinat

Terdiri dari : asam-asam oksi yang banyak jenisnya yang bias any mempunyai
sifat gabungan dari asam-asam karboksilat dan fenol-fenol.Asam-asam ini terdapat dalam
keadaan bebas ataupun terikat sebagai ester-ester.Pada umumnya asam-asam ini larut
didalam larutan alkali,membentuk larutan seperti sabun ataupun suspensi koloidal.Garam-
garam logamnya dikenal sebagai resinat, beberapa diantaranya banyak digunakan dalam
pembuatan sabun yang murah dan vernis. Contohnya :

a) Asam abietat didalam colophonium


b) Asam kapolvat dan oksikapolvat didalam Balsamum copoive
c) Asam guaiakonat didalam Guajac
d) Asam pimarat (Pimarinat) didalam Burgundy Pitch (Picea excelsa)
e) Asam komniforat didalam Myrrha.

2. Alkohol - alkohol resinat

Terdiri dari : Alkohol-alkohol kompleks yang mempunyai BM yang tinggi, yang


disebut resinotannol (Tsirch yang menamakannya) sebagai hasil polimerisasi dari alkohol
damar resinol, yang dengan garam-garam feri akan memberikan reaksi seperti tannin.
Alkohol-alkohol resinat terdapat dalam keadaan bebas maupun terikat sebagai ester dengan
asam-asam aromatis (asam benzoat, asam salisilat, asam sinnamat, asam umbellat).

Resinotannol yang sudah dapat diisolir adalah :

a) Aloeresinotannol dari aloe


b) Ammoresinotannol dan galbaresinotannol dari Ammoniacum.
c) Peruresinotannol dari Balsamum peruvianum
d) Siaresinotannol dan sinnaresinotannol dari Benzoin.
e) Toluresinotannol dari Balsamum tolutanum.

Beberapa resinal, misalnya : Benzoresinol dari venzo, Storesinol daro styrax, Guaiaresinol
dari Gurjun balsam

3. Resen-resen

Resene adalah zat-zat yang komplek yang tidak mempunyai sifat-sifat kimiawi
yang khas. Resene tidak membentuk garam atau ester, tidak larut dalam larutan alkali dan
tidak terhidrolisis dengan alkali. Contohnya :

a) Alban dan fluavil dari Gutta perch


b) Kopalrsene dari Copal
c) Dammarresene dari dammar drakoresene dari Sanguis draconis.
d) Olibanoresene dari Olibanum

Beberapa jenis resin yang digunakan dalam lapangan farmasi seperti coloponium, mastik,
podophyllum dan sebagainya yang disebut sebagai resin farmaseutis.
2.5. Cara Memperoleh Resin Farmaseutis

1) Ekstraksi simplisia dengan alkohol, diendapkan dengan air. Contohnya resin dari
Jalapa ipomoca dan podophyllum.
2) Memisahkan minyak menguapnya dengan cara penyulingan.
Contohnya :colophonium dari terpentin dan resin dari copaiva dari Balsamum
copaive.
3) Dengan memanasi bagian dari tanaman yang mengandung resin.Contohnya : Guaiac
resin.
4) Dengan mengumpulkan hasil eksudat dari tanaman.Contohnya : Qleoresin yang
kemudian diuapkan,dengan cara ini diperoleh mastiks.
5) Dengan mengumpulkan resin-resin fosil,seperti copal dsb.

2.5 Simplisia yang mengandung dammar

Contoh tanaman yang mengandung resin atau damar, yaitu sebagai berikut :

1) Imperatac rhizoma (akar alang-alang)


Imperatae rhizome dari tanaman Imperatae cylindrical Beauv suku Gramineae.
Panjang rhizome 4 cm atau lebih, beruas,berkeriput memanjang, tebal 2-4 minyak
menguap, warna kuning jerami, tiap ruas diliputi sisik tipis.
Isi :Asam kersi, dammar, logam alkali.
Kegunaan :Sebagai diuretic dalam bentuk dekokta,dosis 4gr- 12 gr

2) Caricae radix (akar papaya)


Akar papaya adalah akar cabang Carica papaya L, suku caricaceae. Simplisia
merupakan potongan-potongan yang lurus atau bercabang,warna coklat muda atau
putih kecoklatan, bagian kulit tebal garis tengal 1-3 cm.
Isi : terutama papaina, terdapat pula Kamoronat
mirosin,papayatin,dammar dan tannin.
Kegunaan : sebagai antelmentika dalam bentuk dekokta, dosis 6-12
gram.
3) Meuremiae tuber (Bidara upas)
Bidara upas terdiri dari irisan-irisan umbi Merremia mimosa hai fillius.Suku
convolvulaceae.Umbi berbentuk serupa kerucut warna coklat tua,banyak akar-akar
serabut. Panjang 4 – 10 cm.
Isi :Dammar, zat pahit dan pati
Kegunaan :sebagai ekspektoransia, antiseptic (obat kumur).

4) Biglobisae semen (biji kedawung)


Biji kedawung adalah biji Perkia biglobosa benthan. Suku Legumonosa. Bau seperti
petai, rasa agak pahit. Biji bulat memanjang,pipih, dekat tepi biji terdapat garis rusuk
melingkar warna coklat tua kehitaman, pangkal biji berwarna coklat kemerahan.
Isi :Glikosida, dammar.tannin,garam-garam alkali.
Kegunaan : sebagai obat mulas, dan obat diare.

5) Tinosforae cortex (Brotawali)


Bratawali adalah kulit batang dan kulit cabang Tinospora tuberculate Beumae. Suku
Menispermaccae, simplisia merupakan keeping-keping tipis panjang dengan banyak
tonjolan-tonjolan dan beralur memanjang,warna coklat tua kehitaman.
Isi : Dammar warna hijau kekuningan, alkaloid.
Kegunaan : Sebagai tonikum dan obat demam.

6) Guazumae folium (Daun jatiblanda)


Daun jatiblanda adalah daun Guazuma ulmifolia L. Tomentosa suku stercul ianc eae.
Helai daun berbentuk bulat telur, ijung daun meruncing,pangkal daun berbentuk
jantung yang kadang-kadang tidak setangkup,tepi daun bergerigi, permukaan daun
kasar warna hijau kecoklatan sampai coklat muda.
Isi : Lendir,zat penyamak,dammar alkaloid.
Kegunaan : Sebagai obat langsing.

7) Andrographidis Herba (sambiloto)


Herba sambiloto adalah bagian di atas tanah tanaman Andrographis paniculata Nees.
Suku Achanthaceae.
Isi : asam kersih, dammar logam alkali.
Kegunaan :sebagai diuretk dan antipiretik.

8) Hitae Herba (Patikan kebo)


Patikan kebo adalah seluruh batang, daun, bunga, buah Euphorbia hirta L. suku
Euphorbiaceae.
Isi : Dammar dan alkaloid
Kegunaan :scbagai obat batuk.

2.6. Oleo – resin

Oleoresin adalah campuran alami yang homogen dari resin-resin dan minyak-minyak
menguap. Banyak sekali jenis oleoresin dan sulit membedakan satu sama lain, atau membuat
klasifikasi. Oleoresin alam berasal dari Ordo:

a) Coniferales yang meliputi terpenting-terpentin-terpentin Terpentin adalah oleoresin


yang cair, ada pula yang padat atau setengah padat.Untuk memperoleh biasanya
eksudat keluar begitu saja keluar dari luka yang dibuat oleh insekta, tetapi yang
banyak sekarang ialah dengan membuat luka buatan menembus kulit bahkan sampai
kedalam kayu.
b) Oleo-Resin pini, Crude Turpentine, Gum Trpentine, Turebinth in (USP,NF)
Oleo-Resin pini adalah oleoresin yang sudah mengeras yang di peroleh dari
bermacam-macam jenis pinus, (suku Pinaceae).
Kurang lebih 80 – 90 jenis pinus digunakan untuk menghasilkan oleoresin
ini yang penting adalah:
a. Pinus Palustris Miller (Pinus Australia Minhaux) (Pinus dengan daun yang panjang)
b. Pinus Echinata Miller 9Pinus dengan daun yang pendek)
c. Pinus Caribae Moleret (Pinus heterophylla sudworth) (Pinus cubensis grisrbach)
d. Pinus marjtina lamarack
e. Pinus longifolia Roxburgh
f. Pinus elliottiii engelm var. elliottii
g. Pinus tada L
Oleo resin adalah suatu hasil fisiologis yang normal dari pohon pinus,tetapi
produksinya dilipat gandakan dengan membuat luka, oleoresin dihasilkan di dalam
saluran-saluran atau reservoir-reservoir yang terletak persis di bawah cambium di
dalam lapisan kayu dan keluar secara spontan,tetapi tidak cukup efisien jumlahnya
kalau di perhitungkan secara ekonomis. Kalau cambium dilukai, maka dirangsang
untuk jaringan-jaringan kayu yang baru yang mnengandung banyak reservoir
oleoresin.

c) Terebinthina Laricis, Venice Turpentine, Larch Turpentine (NF)


Terpentine Venesia adalah Oleoresin yang kental yang di peroleh dari tanaman
larixdecidua Miller(larix European D.C) (suku Pnaceae), tanaman yang asli dari
pegunungan di Eropa tengah. Merupakan cairan yang kental, berat,berwarna hijau
kekuning-kiningan,baunya aromatis, rasanya pahit pedas. Larut didalam alcohol,
CHCI3, aseton-aseton, atau asam cuka biang.
Isi :minyak menguap 20%, resin-resin asam 80% terutama terdiri dari asam alfa dan
beta larinolat (amorf) dan asamlarisinolat (kristal) zat putih.
Kegunaan :sebagai antiseptic pada hewan dan medium pada mikroskopik.

d) Terpentin Strasburg, Starburg Turpentin


Terpentine dari tanaman Abies pectinale(suku Pinaceae) menyerupai terpentine
Kanada, tetapi baunya seperti jeruk, mengandung 24 - 30% minyak menguap yang
berfloreenci kehijau-hijauan yang terutama terdiri dari l-pinen.

e) Pix Burgundica, Burgundy Pitch (USP)


Adalah suatu oleoresin yang merupakan eksudat dari batang Picea abies L.(Picea
excelosa Li, Abies excelosa poiret (suku Pinaceae).
Isi :Aspimarolat(47%) dan asam-asam picea pimarinat dan pice pimarinat dalam
jumlah sedikit, serta juro reseno. Minyak menguap 30% dan zat pahit terutama resin,
terdiri dari asam alfa dan beta-pice
Kegunaan :Counter iritasi di dalam plester

f) Filicis Rhizoma, aspidum, Male ferm(USP) Filix Mas


Simpleks terdiri dari rhizome,pangkal daun dan tunas-tunas dari tanaman
a. Dryyopteris Filix mas linne) schott,dikenal sebagai spidium Eropah atau Male
Ferm.
b. Dryyopteris marginal (Linn) Asia Gray, dikenal sebagai aspidium atau marginal
ferm (familia Polydiaceae)

g) Oleo-Resin Filicis Macis, Aspidium Oleoresis, Extract Of Male Ferm Male Fers
Oleoresin (USP)
Oleoresin mengandung antara 24 - 269% filisin kasar. Aspidium diekstraksi dengan
eter dan ekstraknya di uapkan. Sisanya adalah oil Oleoresin yang berupa cairan yang
kental, berwarna hijau tua biasanya meninggalkan sisa berupa granul-granul dari
kristal-kristal yang harus dilarutkan lagi dengan bagian yang cair sebelum di pakai.
Isi : Aspidium atau ekstraknya Kegunaan: sebagai anteklmintikum.

h) Capsici Fructus,Capsicum,Cayenne Pepper (USP, NF)


Simpleks terdiri dari buah-buah yang sudah masak yang di keringkan dar
tanaman Capsicum frustenscens L (African Chillies), Capsicum annum L Var.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
1. Resin atau dammar adalah suatu campuran yang kompleks dari ekskret tumbuh-
tumbuhan dan insekta, biasanya berbentuk padat dan amorf dan merupakan hasil
terakhir dari metabolisme dan dibentuk dari ruang-ruang skizogen dan
skizolisigen.

2. Kandungan dammar terdiri dari asam - asam resinat, alcohol- alcohol resinat,dan
resen

3. Sifat fisika dammar : Keras, Transparan, Plastik, Lembek/ leleh Sifat kimia
dammar : Mudah teroks idasi, Bebas Zat lemak, Sedikit mengandung oksigen
dan banyak mengandung karbon

4. Penggolongan dammar terdiri dari resin, gumresin, oleoresin, olegum resin,


balsam dan lateks.

5. Cara memperoleh dammar yaitu dengan cara ekstraksi simplisia dengan alcohol,
penyulingan, pemanasan, pengumpulan hasil eksudat dari tanaman,penguapan dan
pengumpulan resin- resin.

3.2.Saran

Kami sebagai penulis merasa masih adanya kekurangan dalam pembuatan


makalah ini, oleh karena itu kami mohon kritik dan saran dari temen-teman dan Bapak
dosen untuk kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Tim Dosen UNHAS. Farmakognosi 1.UNHAS Press.Makassar.


Depkes RI.1986. Materi Medikal Indonesia. Departemen Kesehatan RI: Jakarta.
Heyne, K.1987.Tumbuhan Berguna Indonesia.Yayasan Sarana Warna Jaya: Jakarta
WHO.1999.Monographs on Selected Plants.WHO:Geneva.

Anda mungkin juga menyukai