1.3. TUJUAN
Adapun tujuan dalam pembahasan di makalah ini untuk rekayasa aspal adalah
sebagai berikut :
1. Mengetahui bagaimana ganesa pembentukkan aspal yang ada di alam.
2. Mengetahui keterdapatan aspal yang ada di Indonesia dan Dunia.
3. Mengetahui kegunaan serta pemanafaatan aspal di Indonesia.
4. Mengetahui cara pengolahan dan proses aspal hingga menjadi produk
komersil.
2. ISI MAKALAH
2.1. Ganesa Aspal
Aspal atau bitumen merupakan suatu cairan kental yang terdiri dari senyawa
hidrokarbon dengan sedikit mengandung sulfur, oksigen dan klor. Rasio persentase
antara komponen bervariasi sehubungan dengan asal – usul minyak mentah dan metode
destilasi yang digunakan. Bahkan aspal sudah dikenal sebelum awal eksploitasi ladang
minyak sebagai produk asal alam, yang disebut dalam hal ini adalah aspal asli. Proses
terbentuknya aspal atau bitumen terbagi 3 yaitu aspal alam dan aspal minyak.
1. Aspal Alam
Aspal alam terbentuk perlahan – lahan dari fraksionasi alami minyak bumi di
dekat minyak bumi, aspal alam terdapat di alam biasanya dalam bentuk batuan
sehingga biasa disebut batuan aspal. Aspal alam disebabkan adanya pengaruh
tektonik terhadap minyak bumi yang diduga semula terkandung dalam batuan
induk kemudian bermigrasi melalui dasar dan mengimpregnasi batuan
sekitarnya, yaitu batuan gamping dan batupasir. Material aspal membentuk
suatu danau yang mengisi pori – pori, celah batuan atau deposit yang
mengandung campuran aspal alam dan bahan mineral dalam berbagai porsi
2. Aspal Buatan
Sumber aspal ini berasla dari kilang minyak (refinery bitumen), aspal yang
dihasilkan dari industri kilang minyak mentah (crude oil) dikenal sebagai
residual bitumen, straight bitumen atau steam refined bitumen. Istilah refinery
bitumen merupakan nama yang tepat dan umum digunakan. Aspal yang
dihasilkan dari minyak mentah yang diperoleh melalui proses destilasi minyak
bumi dengan proses penyulingan ini dilakukan pada pemanasan hingga suhu
350oC di bawah tekanan atmosfer untuk memisahkan fraksi fraksi minyak
seperti gasoline (bensin), kerosene (minyak tanah) dan oli.
3. Aspal Polimer
Aspal polimer adalah suatu material yang dihasilkan dan modifikasi antara
polimer alam atau polimner sintesis dengan aspal. Modifikasi aspal polimer
(atau biasa disingkat dengan PMA) telah dikembangkan selama beberapa
dekade terakhir.
2.2. Keterdapatan Aspal di Dunia dan Indonesia
Keterdapatan aspal di dunia sangat banyak diantaranya :
1. Bitumen alami di laut mati.
2. Singkapan aspal dari puy de la poix, di Clermond-Ferrand, Prancis
3. Inggris raya di daerah skotlandia yang di kembangkan oleh perusahaan
Asphalte Paten Claridge.
4. Ritchie Mines di Ritchie County, Virginia Barat, Amerika Serikat.
5. Deposit alami terbeser di dunia di Pasir Minyak Athabasca, Kanada.
6. Endapan alami di dalam danau di Danau Pitch, Trinidad dan Tobago.
7. Endapan alami di dalam danau di Danau Bermudez, Venezuela
Keterdapatan aspal di Indonesia adalah sebagai berikut :
1. Pulau Buton, Sulawesi Tenggara daerah paling banyak menghasilkan
aspal dengan kualitas terbaik di dunia yang ditaksir mencapai 2.300
Triliun rupiah.
2. Wonokromo, Jawa Timur peringkat nomor dua penghasil aspal di
indonesia.
Itulah dua tempat yang menjadi penghasil aspal sekaligus penyuplai terbesar di
Indonesia. Daerah – daerah penghasil aspal dan penyuplai aspal di Indonesia memang
yang terkenal hanya di dua tempat tersebut, yaitu Sulawesi Tenggara dan Jawa Timur.
Selain itu terdapat juga Pertamina sebagai perusahaan nasional Indonesia yang
menyuplai aspal dari minyak mentah.
2.3. Kegunaan Aspal
Aspal adalah suatu bahan bentuk padat atau setengah padat berwarna hitam
sampai coklat gelap, bersifat perekat (Cementious) yang akan melembek dan meleleh
bila dipanasi. Aspal tersusun terutama dari sebagian besar bitumen yang kesemuanya
terdapat dalam bentuk padat atau setengah padat dari alam atau hasil pemurnian minyak
bumi atau merupakan campuran dari bahan bitumen dengan minyak bumi atau
derivatnya (ASTM, 1994).
Adapun beberapa kegunaan aspal adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengikat batuan agar tidak lepas dari permukaan jalan akibat lalu lintas
(water proofing, protect terhadap erosi).
2. Sebagai bahan pelapis dan perekat agregat.
3. Lapis resep pengikat (prime coat) adalah lapisan tipis aspal cair yang diletakkan
di atas lapis pondasi sebelum lapis berikutnya.
4. Lapis pengikat (tack coat) adalah lapis aspal cair yang diletakkan di atas jalan
yang telah beraspal sebelum lapis berikutnya dihampar, berfungsi sebagai
pengikat di antara keduanya.
5. Sebagai pengisi ruang yang kosong antara agreggat kasar, agregat halus dan
filler.
American Society for Testing and Materials (ASTM). 1994. Annual Book of ASTM
Standards. Vol. 04-08, Soil and Rock. New York: American National Standards
Institute.
https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/daerah-penghasil-aspal-di-indonesia (Di akses pada
07.36 WIB 07/04/2020).
http://0kmatpnbanjarbaru-materikuliah.blogspot.com/2014/05/aspal-bitumen.html (Di akses
pada 07.55 WIB 07/04/2020).
https://www.kajianpustaka.com/2019/03/fungsi-sifat-jenis-dan-analisis.html (Di akses pada
08.21 WIB 07/04/2020).
https://freddyilhamsyah.wordpress.com/2015/11/27/sekilas-tentang-proses-pengolahan-aspal/
(Di akses pada 09.05 WIB 07/04/2020).