NIM: 220118005
TEKNIK SIPIL
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Semesta Alam
karena atas izin dan kehendakNya jualah makalah sederhana ini dapat kami
rampungkan tepat pada waktunya.
Penulisan dan pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Bahan Dasar Jalan Raya. Adapun yang kami bahas dalam makalah
sederhana ini mengenai Perbedaan Aspal Asbuton dan Aspal Minyak.
Dalam penulisan makalah ini kami menemui berbagai hambatan yang dikarenakan
terbatasnya Ilmu Pengetahuan kami mengenai hal yang berkenan dengan
penulisan makalah ini.
Saya menyadari akan kemampuan kami yang masih amatir. Dalam makalah ini
kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Tapi kami yakin makalah ini masih
banyak kekurangan disana-sini. Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan
juga kritik membangun agar lebih maju di masa yang akan datang.
Harap saya, makalah ini dapat menjadi track record dan menjadi referensi bagi
kami dalam mengarungi masa depan. Kami juga berharap agar makalah ini dapat
berguna bagi orang lain yang membacanya.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................I
DAFTAR ISI..........................................................................................................II
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
2.1 LATAR BELAKANG...............................................................................1
2.2 PERMASALAHAN..................................................................................1
2.3 MANFAAT...............................................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN.........................................................................................2
2.4 PENGERTIAN ASPAL............................................................................2
2.5 JENIS-JENIS ASPAL...............................................................................2
2.6 PERBEDAAN ASPAL ALAM DAN ASPAL BUATAN........................7
BAB 3 PENUTUP...................................................................................................8
3.1 KESIMPULAN......................................................................................8
3.2 SARAN...................................................................................................8
3.3 DAFTAR PUSTAKA..............................................................................8
3
BAB 1 PENDAHULUAN
Aspal adalah senyawa hidrokarbon berwarna coklat gelap atau hitam pekat
yang dibentuk dari unsur-unsur asphalthenes, resins, dan oils. Dalam lapis
perkerasan jalan aspal berfungsi sebagai bahan ikat antara agregat untuk
membentuk suatu campuran yang kompak, sehingga akan memberikan kekuatan
masing masing agregat. Aspal adalah cairan yang bersigat adesive (melekat),
memiliki warna yang hitam maupun cokelat, visioelastis, tahan terhadap air dan
sebagian besar tersusun dari hidrokarbon. Berdasarkan konsistensinya, aspal dapat
digolongkan dalam dua jenis, yaitu aspal cair dan aspal padat.
2.2 PERMASALAHAN
Apa yang dimaksud dengan aspal?
Apa perbedaan dari 2 jenis aspal yang biasa dipakai dalam kontruksi jalan raya?
2.3 MANFAAT
Untuk mengetahui jenis-jenis aspal yang dipakai dalam kontruksi.
BAB 2 PEMBAHASAN
4
Aspal sering juga disebut sebagai batuan bitumen, yang berfungsi
sebagai bahan pengikat/perekat pada campuran saat pembuatan jalan raya.
Bitumen adalah cairan kental yang sebagian besar tersusun dari hidrokarbon
dengan sedikit mengandung klor, oksigen dan sulfur. Aspal akan bersifat padat
pada suhu normal dan akan berbentuk cair bila dipanaskan. Struktur utama
penyusun aspal yaitu senyawa karbon jenuh dan tidak jenuh, alifatik serta
aromatic yang memiliki atom karbon 150 per molekulnya. Selain itu, terdapat
juga atom lain penyusun aspal, seperti belerang, nitrogen, oksigen dan
beberapa jenis atom lain.
5
Namun, dengan potensi SDA yang begitu besarnya, Indonesia masih belum
bisa untuk mencukupi kebutuhan aspal dalam negeri. Ini disebabkan karena
Asbuton, sebagai bahan baku pembuatan konstruksi jalan, masih belum
banyak digunakan.
Dari segi mutu, Asbuton dirasa masih kalah bersaing dengan aspal
minyak. Kadar aspal Asbuton yang bervariasi, mudah pecah, dan harganya
yang lebih mahal menjadi alasan kenapa Asbuton menjadi jarang dipakai.
Namun seiring dengan terus melonjaknya harga aspal minyak sejak 2002 lalu,
maka penggunaan Asbuton saat ini dinilai lebih murah dan efisien.
Melihat potensi yang ada, maka saat ini dilakukan berbagai penelitian
yang bertujuan untuk bisa memaksimalkan penggunaan Asbuton di tanah air,
khususnya penggunaan Asbuton sebagai bahan baku perkerasan jalan. Saat ini
ada 2 jenis aspal alam buton yang terdapat di industri dan kontruksi jalan yaitu
Buton Granular Asphalt (BGA) dan Lawele Granular Asphalt (LGA).
6
buton diolah sebagai bahan tambah/modified. Hal ini bisa mengurangi
penggunaan aspal minyak hingga 75%.
Dari puluhan ribu ton target penggunaan aspal buton pada jalan
nasional, hanya ter-realisasi kurang dari 10%. Demikian juga jatah dari Dep.
PU sebesar kurang lebih 80.000 aspal buton untuk daerah (dalam hal ini
pemda kabupaten/kota) pemanfaatan-nya masih sangat minim.
Long residu sebagai fraksi yang memiliki titik didih paling tinggi akan
berada di bagian bawah kolom distilasi karena tidak dapat mengalami
penguapan. Untuk memanfaatkan long residu tersebut, maka selanjutnya akan
diproses lagi di dalam kolom HVU (High Vacum Unit), proses HVU ini tidak
jauh berbeda dengan proses distilasi atmosferik, namun di dalam kolom HVU
tekanan yang digunakan di bawah tekanan atmosfer (<1 atm).
Hasil yang dikeluarkan dari proses destilasi vakum tadi (HVU) terdiri
dari LVGO (Light Vacum Gas Oil). HVGO (High Vacum Gas Oil) dan short
residu. Short residu yang dihasilkan selanjutnya dijadikan sebagai bahan aspal
7
karena memang memiliki kekentalan yang cukup tinggi dan tidak mungkin
lagi diolah menjadi bahan bakar.
1. Aspal keras / aspal panas (asphalt cement, AC), merupakan aspal yang
sering digunakan dalam proyek perkerasan jalan. Aspal ini berbentuk
padat pada temperatur ruang, sekitar 25oC – 30oC. Aspal keras terdiri dari
beberapa jenis tergantung dari proses pengolahannya dan jenis minyak
bumi asalnya. Pengelompokan aspal keras dapat dilakukan berdasarkan
nilai penetrasi pada suhu ruang, atau bisa juga berdasarkan nilai
viskositasnya. Di Indonesia, pemilihan jenis aspal keras dibedakan dari
nilai penetrasi:
2. Aspal Cutback / aspal dingin / aspal cair adalah campuran antara aspal
semen yang keras dengan bahan pelarut / pencair yang juga merupakan
dari hasil penyulingan minyak bumi. Karena itu, cut back asphalt
berbentuk cair pada temperatur ruang. Aspal cair dibedakan atas:
8
A. RC (Rapid Curing Cutback) merupakan aspal keras yang dilarutkan
dengan bensin atau premium. Bensin dan premium merupakan bahan
bakar hasil minyak bumi yang sangat cepat menguap. Itulah sebabnya
dinamakan “rapid curing cut back”. Jenisnya ada RC-1, RC-2, RC-3,
RC-4, RC-5.
B. MC (Medium Curing Cutback) merupakan aspal keras yang dicampur
dengan hasil minyak bumi yang lebih kental seperti minyak tanah.
Jenisnya ada MC-1, MC-2, MC-3, MC-4, MC-5.
C. SC (Slow Curing Cutback) merupakan aspal keras yang dicampur
dengan hasil minyak bumi yang lebih kental lagi seperti solar. Jenisnya
ada SC-1, SC-2, SC-3, SC-4, SC-5.
3. Aspal emulsi adalah suatu campuran aspal dengan air dalam bahan
pengemulsi. Aspal emulsi dikenal sebagai keluarga minyak yang bisa
bercampur dengan air dan bantuan emulsifier lewat proses emulsifikasi.
Dalam proses emulsifikasi, aspal dijadikan sebagai butiran yang
ukurannya sangat kecil, yakni 0,1 sampai 20 mikron. Aspal ini juga
ditambahkan muatan listrik statis emulsifier. Dengan adanya muatan listrik
ini, terjadilah gaya saling tolak diantara butiran aspal atau asphalt droplets.
Dengan begitu, aspal tersebar rata dalam media air sehingga menjadi
emulsi. Berdasarkan muatan listrik yang dikandungnya, aspal emulsi dapat
dibedakan atas :
9
Di lapangan, aspal semen merupakan aspal yang berfungsi sebagai
bahan perkerasan jalan. Sedangkan aspal emulsi dan aspal cutback umum
digunakan pada campuran dingin atau pada penyemprotan dingin, dapat
juga berfungsi sebagai perekat. Baik perekat antara lapis pondasi dengan
lapisan perkerasan aspal, maupun sebagai perekat antara agregatnya. Aspal
cair ini disemprotkan ke lapis pondasi sebelum dituang aspal keras supaya
terjadi ikatan yang kuat antara pondasi dengan lapisan perkerasan aspal.
Supaya aspal tidak mudah mengelupas dan tidak mudah rusak.
Berbeda dengan aspal alam asbuton untuk, saat ini saja pengolahan
aspal alam asbuton hanya di pakai sebagai bahan tambahan atau bahan
penambal untuk beberapa kontruksi jalan fleksible, belum di gunakan
sebagai bahan utama aspal kontruksi. PT. Sarana Karya, pemegang konsesi
penambangan aspal buton, hanya bisa mengolah aspal alam menjadi aspal
butir/granular, dimana aspal ini hanya digunakan untuk jalan-jalan ‘kelas
rendah’ seperti jalan lingkungan, atau jalan-jalan dengan frekwensi
kendaraan rendah.
10
Dari hasil pengolahannya, aspal alam asbuton untuk saat ini hanya
menghasilkan granuld atau butiran sebagai bahan tambalan atau bahan
tambahan saja. Yang perlu dicatat adalah ada salah satu investor aspal alam
buton yang berhasil mengolah aspal alam buton menjadi aspal cair, sehingga
dapat dipakai untuk jalan kualitas tinggi (frekwensi kendaraan tinggi).
BAB 3 PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Aspal adalah bahan perekat agregat pada kontruksi perkerasan jalan
fleksibel. Ada dua jenis aspal yang digunakan sebagai kontruksi perkerasan
jalan raya, yaitu aspal buatan (minyak) dan aspal alam (asbuton). Masing-
masing dari jenis aspal ini memiliki kelebihan dan kelemahan tersendiri dan
memiliki perbedaan yang mendasar dari kedua jenis aspal ini.
3.2 SARAN
Aspal adalah bahan dasar dari kontruksi perkerasan jalan fleksible,
Indonesia memiliki sumber daya aspal alam terbesar di dunia (aspal asbuton)
yang berada di pulau Buton Provinsi Sulawesi Tenggara. Indonesia berada
dalam kondisi dan masa berkembang, baik sumberdayanya maupun
infrastrukturnya, khususnya jalan. Kedepannya aspal asbuton dapat dipakai
sebagai bahan dasar utama kontruksi perkerasan fleksibel.
11
sanggapramana. n.d. https://tekniksipil.blog.uns.ac.id/2011/04/03/jenis-aspal-dari-
minyak-bumi-dan-fungsinya/.
12