PERKERASAN
REKAYASA PERKERASAN JALAN (PS1374) JALAN BETON
Prof. Ir.Indrasurya B. Mochtar Msc. Ph.D. ASPAL
Referensi
1. AASTHO, Interim Guide for Design of Pavement
Sturcture, 1972
2. Silvia Sukirman, Perkerasan Lentur Jalan Raya
3. Mochtar, Teknik Perkerasan Jalan II, Buku Ajar
GBBP
GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)
1 - Mahasiswa dapat membedakan Fungsi lapisan-lapisan pada a. Lapisan tanah dasar (subgrade) jalan
fungsi lapisan-lapisan perkerasan jalan dan fungsinya
perkerasan jalan b. Test-test pada subgrade dan fungsinya
- Mahasiswa dapat menjelaskan (CBR, Plate loading test, DCPT, dll)
cara melakukan pengujian pada c. Penentuan nilai CBR tanah dasar di
lapisan perkerasan jalan lapangan
d. Dynamic Cone Penetration Test (DCPT)
dan korelasi hasilnya ke CBR test
e. Lapis pondasi dan fungsinya (base dan
subbase)
f. Lapis permukaan dan fungsinya (sistem
penetrasi dan sistem aspal beton)
g. Test-test pada lapis pondasi dan lapis
permukaan
h. Latihan soal-soal CBR dan DCPT
2 - Mahasiswa dapat menjelaskan Teknologi agregat untuk a. Test-test untuk agregat perkerasan jalan
cara melakukan pengujian pada perkerasan jalan b. Perhitungan parameter dasar untuk
agregat perkerasan jalan agregat : Gsb, Gse, Gsa, % absorbsi, %
- Mahasiswa dapat menghitung keausan, dll.
parameter-parameter penting
dari agregat
GBBP
- Mahasiswa dapat merencanakan c. Spesifikasi untuk agreagat perkerasan
pencampuran agregat agar jalan
memenuhi spesifikasi d. Metoda pencampuran beberapa jenis
agregat untuk memenuhi spesifikasi
(blending of agregates)
e. Latihan soal-soal
4 Mahasiswa dapat merencanakan Sistem campuran aspal a. Metode pencampuran aspal agregate
dan mengevaluasi campuran agregate (asphalt agregates (pencampuran panas dingin)
perkerasan jalan yang bermutu mixture for pavement) b. Metode pencampuran untuk asbuton
(memenuhi spesifikasi) c. Dasar-dasar campuran aspal cara
Amerika (continuous grading=bergradasi
menerus)
d. Dasar-dasar campuran aspal cara Inggris
(gap grading=bergradasi selang)
e. Test Marshall untuk campuran aspal
f. Perhitungan parameter penting dalam
campuran (air void, VMA, Stability, flow,
MQ, density, dll)
g. Spesifikasi untuk campuran aspal
h. Merencanakan campuran aspal yang
bermutu (Cara Amerika dan Inggris)
I. Beberapa pengertian tentang HRS, ATB,
ATBL, mengapa sistim Inggris digunakan
di Indonesia
j. Latihan soal-soal Marshall test dan
pencampuran aspal
GBBP
5 Mahasiswa dapat menjelaskan Pelaksanaan pencampuran a. Pencampuran aspal di lapangan dengan
cara pencampuran bahan-bahan aspal agregate di lapangan teknologi sederhana (cold / hot mixing)
perkerasan jalan di lapangan b. Pencampuran panas dengan peralatan
AMP (asphalt mixing plant) : sistem
peralatan, cara kerja (dan aliran kerja),
kontrol pelaksanaan pencampuran
c. Persyaratan-persyaratan untuk
pencampuran panas
SASARAN
AKHIR Perancangan dan pelaksanaan perkerasan jalan lentur dan kaku
MATA KULIAH
- Kuliah
- Diskusi Subgrade Subbase & Base Course Agregat Aspal
- Praktikum Lab.
POKOK
BAHASAN
FULL DEPTH ASPHALT PAVEMENT
Several types of
Flexible pavement
TREATED &
UNTREATED BASE Cement Treated Base (CTB)
(mixed/stabilized with cement/
PC)
Treated POKOK
Base BAHASAN
Asphalt Treated Base (ATB)
(mixed with asphalt)
BASE found in full depth asphalt
IMPROVED SUBGRADE
SUBGRADE
UNIMPROVED SUBGRADE
Mata kuliah BAB
PERKERASAN
REKAYASA PERKERASAN JALAN (PS1374) JALAN BETON
Prof. Ir.Indrasurya B. Mochtar Msc. Ph.D. ASPAL
Basic Concept
Pavement Design
POKOK
1. Improve/increase CBR value of both base and subbase BAHASAN
layer by using better material.
2. Improve subgrade layer by this following methods:
- Chemical Stabilization
- Mechanical Stabilization
- Add embankment on top of existing subgrade with the
better material in terms of soil support (higher CBR).
3. Increase the thickness of both subbase and base course
layer.
4. Recent technology approach; putting thin layer between
subgrade and base/subbase by using geosinthetic material
(geotextile, geogrid, etc.)
Mata kuliah BAB
PERKERASAN
REKAYASA PERKERASAN JALAN (PS1374) JALAN BETON
Prof. Ir.Indrasurya B. Mochtar Msc. Ph.D. ASPAL
POKOK
BAHASAN
1. PERKERASAN LENTUR (Flexible pavement)
a. Perkerasan JAPAT/AWCAS, Jalan
Agregat Padat Tahan Cuaca
b. Perkerasan Tellford
c. Perkerasan Macadam (Makadam)
d. Perkerasan Beton Aspal
e. Perkerasan Paving Block
2. PERKERASAN KAKU (Rigid pavement)
- Plat beton
- subgrade
Rigid Pavement
(Perkerasan Kaku) - Plat beton
- subbase
- subgrade
Mata kuliah BAB
PERKERASAN
REKAYASA PERKERASAN JALAN (PS1374) JALAN BETON
Prof. Ir.Indrasurya B. Mochtar Msc. Ph.D. ASPAL
PERBANDINGAN
PERKERASAN BETON ASPAL & BETON SEMEN
POKOK
a. PERKERASAN BETON ASPAL BAHASAN
POKOK
BAHASAN
Bila dibebani, praktis tidak melentur (lenturan kecil)
Fungsi perkerasan terutama untuk mendukung
sebagian besar beban roda kendaraan.
Biaya perkerasan relatif mahal.
Pemeliharaan minimal dan biaya pemeliharaan relatif
murah.
Bahan beton perkerasan tidak begitu terpengaruh
oleh adanya genangan air (banjir).
Lapisan perkerasan tidak dapat menerima perbedaan
penurunan yang agak besar dari tanah dasar.
Sebaiknya, problema penurunan tanah dasar harus
telah diselesaikan dahulu.
Mata kuliah BAB
PERKERASAN
REKAYASA PERKERASAN JALAN (PS1374) JALAN BETON
Prof. Ir.Indrasurya B. Mochtar Msc. Ph.D. ASPAL
POKOK
BAHASAN
DAYA DUKUNG
PONDASI
GEDUNG
(Beban Tetap)
PENURUNAN
PONDASI
POKOK
BAHASAN
1. TEST DAYA DUKUNG
CBR & DCPT ( Dynamic Cone Penetrometer Test )
Plate Loading Test
Triaxial
Dan lain-lain
( tidak terlalu penting untuk jalan raya )
2. TEST KEPADATAN
Sand cone method
Water balloon method
Ultrasound method
Mata kuliah BAB
PERKERASAN
REKAYASA PERKERASAN JALAN (PS1374) JALAN BETON
Prof. Ir.Indrasurya B. Mochtar Msc. Ph.D. ASPAL
JADI :
Makin besar harga CBR tanah/bahan, makin besar
kemampuannya untuk mendukung beban kendaraan tanpa
mengalami deformasi yang berarti.
CATATAN :
CBR hanya untuk jalan saja dimana beban kendaraan adalah
beban sementara (bukan beban tetap).
CBR tidak untuk gedung, rumah, dan lain-lain (beban tetap),
karena beban tetap juga menyebabkan settlement. CBR hanya
untuk mengukur daya dukung tanah saja tetapi tidak untuk
penurunannya. Jadi CBR tidak cocok untuk beban tetap.
Mata kuliah BAB
PERKERASAN
REKAYASA PERKERASAN JALAN (PS1374) JALAN BETON
Prof. Ir.Indrasurya B. Mochtar Msc. Ph.D. ASPAL
POKOK
Untuk Test Field CBR: BAHASAN
lakukanlah perhitungan dengan cara statistik sederhana,
dimana :
Design CBR = harga CBR dimana 90% atau 75% sama
atau lebih besar dari harga tersebut.
CATATAN :
Bila anggaran terbatas dan jalannya kelas II & III (juga jalan
kota) maka disarankan CBR lapangan ditentukan
dengan design 75% sama atau lebih besar.
Mata kuliah BAB
PERKERASAN
REKAYASA PERKERASAN JALAN (PS1374) JALAN BETON
Prof. Ir.Indrasurya B. Mochtar Msc. Ph.D. ASPAL
dongkrak putar
proving ring
muka tanah
subgrade
atau base
dan
subbase
Mata kuliah BAB
PERKERASAN
REKAYASA PERKERASAN JALAN (PS1374) JALAN BETON
Prof. Ir.Indrasurya B. Mochtar Msc. Ph.D. ASPAL
kerangka besi P
arloji frame CBR
proving ring
beban
pengukur
surchage
(dial gage) piston penetrasi (logam)
Contoh
silinder CBR tanah
yang di test
dongkrak
putar hidrolis
pelat dasar
GAMBAR PENGUKURAN CBR DI LABORATORIUM
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
0
DEPTH OF PENETRATION (CM)
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
TITIK : 1 , CBR : 5.0 (%)
Mata kuliah BAB
PERKERASAN
REKAYASA PERKERASAN JALAN (PS1374) JALAN BETON
Prof. Ir.Indrasurya B. Mochtar Msc. Ph.D. ASPAL
Korelasi dengan
nilai CBR diperoleh
dengan
mempergunakan
grafik sebagai
berikut:
Mata kuliah BAB
PERKERASAN
REKAYASA PERKERASAN JALAN (PS1374) JALAN BETON
Prof. Ir.Indrasurya B. Mochtar Msc. Ph.D. ASPAL
CBR = 12
Nilai yang ditunjukkan oleh garis pada
gambar di samping merupakan nilai CBR
CBR = 40 lapangan pada kedalaman tersebut.
P P P
P P P
P
P
P
KONSEP DASAR
DESAIN LAPIS PERKERASAN BETON ASPAL
POKOK
BAHASAN
CARA ANALITIS
CARA GRAFIS
CBR analitis
CBRsegmen = CBRrata- ((CBRmax CBRmin) / R)
Jumlah titik
4 pengamatan R
2 1.41
3 1.91
4 2.24
5 2.48
Jumlah Titik
3 6 2.67
7 2.83
8 2.96
9 3.08
2 10 3.18
1
2 4 6 8 10
Nilai R
CBR analitis
Prosedurnya:
1. Tentukan nilai CBR terendah
2. Tentukan berapa banyak nilai CBR yang sama atau
lebih besar dan disusun tabelaris mulai terkecil sampai
yang terbesar
3. Angka terbanyak dinilai 100%, yang lain merupakan
persentase dari 100%
4. Dibuat grafik hubungan antara harga CBR dan
persentase tersebut
5. Nilai CBR segmen = nilai pada 90% sama atau lebih
Contoh Soal
Bila diketahui nilai CBR jalan adalah sebagai berikut:
4%, 2%, 3%, 4%, 4%, 6%, 8% dan 4%
Hitung dengan CARA GRAFIS berapa nilai CBRsegmen.
Diurutkan Jumlah titik pengamatan = 8 ttk
1 2 Jumlah
Persen sama atau
100
2 3 Nilai CBR sama
3 4 atau lebih
lebih besar 90
4 4 2 8 8/8 x 100% = 100 80
5 4 3 7 7/8 x 100% = 87.5
70
6 4 4 6 6/8 x 100% = 75
7 6 6 2 2/8 x 100% = 25 60
8 8 8 1 1/8 x 100% = 12.5 50
40
30
20
10 CBR segmen 2.9
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Tugas 2
Bila diketahui nilai CBR jalan adalah sebagai berikut:
2%, 2%, 2%, 1%, 3%, 5%, 3%, 4%, 4%, 2%, 3%, 3%, 3%
4%, 2%, 3%, 3%, 1%, 3%, 2%
Hitung dengan CARA GRAFIS dan bandingkan dengan
CARA ANALITIS berapa nilai CBRsegmen.