UNIVERSITAS JAMBI
2020
SOAL
JAWABAN
1. Klasifikasi Bahan Galian Industri menurut Undang-undang Nomor 11 tahun 1967
bahan galian dibagi menjadi 3 golongan, yaitu :
1. Bahan galian golongan A, yaitu bahan galian strategis. Bahan galian strategis
digolongkan untuk kepentingan pertahanan, keamanan negara dan
perekonomian negara. Contoh bahan galian strategis adalah minyak bumi,
batubara dan gas alam.
2. Bahan galian golongan B, yaitu bahan galian vital. Bahan galian vital
digolongkan untuk dapat menjamin hajat hidup orang banyak. Contoh bahan
galian vital adalah besi, mangan, bauksit, tembaga, timbal, seng, emas, platina
dan perak.
3. Bahan galian C, yaitu, bahan galian yang tidak termasuk golongan A dan B.
Contoh bahan galian C adalah nitrat, fosfat, asbes, talk, grafit, pasir kuarsa,
kaolin, feldspar, marmer dan pasir.
Pada UU Nomor 4 tahun 2009 yang berlaku saat ini merupakan penyempurnaan UU
Nomor 11 tahun 1967. Pasal 34 UU Nomor 4 tahun 2009 mengatur usaha pertambangan
dikelompokkan menjadi pertambangan mineral dan pertambangan batubara. Pertambangan
mineral sebagaimana yang dimaksud terbagi menjadi beberapa golongan yaitu sebagai
berikut.
1. Mineral radioaktif seperti tellurium, vanadium, zirconium, samarium,
rubidium, thorium, uranium, radium dan monasit.
2. Mineral logam seperti tembaga, timbal, seng, alumunium, kalium, bauksit
dan galena.
3. Mineral bukan logam seperti intan, korondum, grafit, arsen, pasir kuarsa dan
clay.
4. Pertambangan batuan seperti pumice, tras, toseki, obsidian, marmer, perlit,
tanah diatome, slate, granit, granodiorit, andesit, gabro, perioditit dan basalt.
Terdapat perbedaan mendasar penggolongan bahan galian berdasarkan UU Nomor 11
Tahun 1967 dan UU Nomor 4 Tahun 2009. UU Nomor 11 Tahun 1967 menekankan
aspek politis yang dikaitkan dengan kepentingan ketahanan dan pertahanan nasional.
Sedangkan, pada UU Nomor 4 Tahun 2009, penggolongan bahan galian menekankan
pada aspek teknis yaitu berdasarkan pada kelompok atau jenis bahan galian.