Bahan galian industri adalah keseluruhan satuan mineral dan batuan kecuali mineral
logam dan energi, yang digali dan di proses untuk penggunaan akhir industri dan
konstruksi termasuk juga mineral logam yang bukan dilebur seperti bauksit, kromit,
limenit, bijih, mangan, dan lainnya.
3. Golongan bahan galian yang tidak termasuk (a) dan (b), yaitu :
- nitrat, posfat, halit.
- asbes, talk, mika, grafit, magnesit.
- yarosit, leusit, tawas, oker.
- batu permata, batu setengah permata.
- pasir kuarsa, kaolin, feldspar, gips, bentonit.
- batu apung, tras, obsidian, perlit, tanah diatomae, tanah serap.
- marmer, batu tulis.
- batu kapur, dolomit, kalsit.
- granit, andesit, basalt, trakhit, tanah liat, dan pasir sepanjang tidak mengandung
unsur-unsur mineral.
C. Klasifikasi bahan galian berdasarkan cara terbentuknya, Menurut Tushadi dkk (1990),
mencakup :
1. Kelompok I : bahan galian yang berkaitan dengan batuan sedimen, kelompok ini
dapat dibagi menjadi :
- Sub kelompok A : bahan galian yang berkaitan dengan batu gamping, dolomit,
kalsit, marmer, oniks, posfat, rijang dan gipsum.
- Sub kelompok B : bahan galian yang berkaitan dengan batuan sedimen
lainnya, yaitu : bentonit, ballclay dan bondclay, fireclay, zeolit, diatomea, yodium,
mangan dan feldspar.
2. Kelompok II : bahan galian yang berkaitan dengan batuan gunung api, seperti
obsidian, perlit, pumice, tras, belerang, trakhit, kayu terkersikkan, opal, kalsedon,
andesit dan basalt, paris gunung api, dan breksi pumice.
3. Kelompok III : bahan galian yang berhubungan dengan intrusi plutonik batuan
asam dan ultra basa, seperti granit dan granodiorit, gabro dan peridotit, alkali feldspar,
bauksit, mika dan asbes.
4. Kelompok IV : bahan galian industri yang berkaitan dengan batuan endapan residu
dan endapan letakan, seperti lempung, pasir kuarsa, intan, kaolin, zirkon, korondum,
kelompok kalsedon, kuarsa kristal, dan sirtu.