Disusun Oleh:
Puji Syukur kehadirat ALLAH SWT, karena Segala puji hanya layak untuk
Allah atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah–Nya yang tiada terkira
besarnya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas hasil Makalah Pengantar
Metalurgi tepat pada waktunya sesuai dengan yang diharapkan.
Dalam tersusunnya makalah ini yang berjudul “Potensi Bahan Galian di
Provinsi Jambi”, penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ir.Ag Isjudarto,M.T. selaku dosen pengampuh mata kuliah Geologi Fisik Jurusan
Teknik Pertambangan Institut Teknologi Nasional Yogyakarta.
Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan
sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.
Meskipun kami berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan
kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun agar tugas makalahini dapat lebih baik lagi
kedepannya.
Akhir kata kami mengucapkan terimakasih, semoga hasil makalah ini
bermanfaat dan memberikan ilmu bagi pembaca.
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.......................................................................................................... 2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 3
C. Kabupaten Kerinci..................................................................................................... 10
D. Kabupaten Merangin..................................................................................................10
E. Kabupaten Tebo......................................................................................................... 12
F. Kabupaten Sarolangun............................................................................................... 12
G. Kabupaten Batanghari................................................................................................13
J. Kota Jambi................................................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................18
3
1. Pengertian Bahan Galian
Bahan galian juga dikenal sebagai bahan- bahan hasil dari pertambangan yang
diperoleh dengan cara pelepasan dari batuan induknya yang berada di dalam kerak Bumi.
Bahan- bahan galian ini biasanya terdiri dari berbagai jenis mineral. Mineral sendiri
merupakan bahan kandungan yang ada di dalam kerak Bumi yang bisa berupa benda padat,
cair maupun gas. Mineral ini terbentuk dari material- material yang homogen, yang terbentuk
di dalam kerak Bumi secara alami dari bahan- bahan yang anorganis namun memiliki
komposisi kimia tertentu dengan struktur atom dan sifat fisik yang sama. Nah, kurang lebih
seperti itulahpengertian dari bahan galian atau barang tambang. Perlu kita ketahui bersama
pula bahwa bahan galian ini diklasifikasikan menjadi beberapa golongan. Adapun klasifikasi
dari bahan galian akan dijelaskan di bawah ini.
Bahan galian industri adalah keseluruhan satuan mineral dan batuan kecuali mineral
logam dan energi, yang digali dan di proses untuk penggunaan akhir industri dan konstruksi
termasuk juga mineral logam yang bukan dilebur seperti bauksit, kromit, limenit, bijih,
mangan, dan lainnya
1. Bahan galian logam/bijih. Merupakan bahan galian yang bila diolah dengan
teknologi tertentu akan dapat diambil dan dimanfaatkan logamnya, seperti emas,
perak, besi, timah, tembaga, nikel, seng, dll.
2. Bahan galian energi. Merupakan bahan galian yang dimanfaatkan untuk energi,
misalnya minyak bumi dan batubara.
3. Bahan galian industri. Merupakan bahan galian yang dimanfaatkan untuk industri,
seperti aspal, asbes, bentonit, batu gamping, dolomit, dll.
4
2.2 Klasifikasi bahan galian berdasarkan Undang-Undang No. 11 Tahun 1967, yaitu tentang
Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertambangan mengenai Penggolongan dan Pelaksanaan
Penguasaan Bahan Galian dibagi atas 3 golongan, yaitu :
- Timah (Sn)
- Besi (Fe), Mangan (Mn), Molibdenum (Mo), Khrom (Cr), Wolfram (Wf),
Vanadium(Vn), Titanium (Ti)
3. Golongan bahan galian yang tidak termasuk (a) dan (b), yaitu :
- granit, andesit, basalt, trakhit, tanah liat, dan pasir sepanjang tidak
5
mengandung unsur unsur mineral
2.3 Klasifikasi bahan galian berdasarkan cara terbentuknya, Menurut Tushadi dkk (1990),
mencakup :
6
3.1 Endapan Permukaan
3.3 Formasi ini terdiri dari batupasir, batulempung, dengan sisipan batubara, batulanau, serpih,
tuf, tuf pasiran, batupasir tufan, batupasir gampingan, batugamping, konglomerat polemik
dan breksi. Batuan malihan, terbagi atas Formasi Pengabuhan, Mentulu, Anggota Condong,
Formasi Mentulu, dan Formasi Gangsal, berumur Permo-Karbon; terdiri tuf meta, sabak,
sabak berbintik, batutanduk, filit, sekis, dan batupasir meta.
7
Sumatera berarah barat laut-tenggara. Disamping itu juga terdapat sesar sekunder yang
memotong sesar utama tersebut. Struktur lipatan dan kekar pun banyak dijumpai.
1) Batubara
Bahan tambang batubara di Kabupaten Bungo memiliki kualitas cukup baik dengan
kandungan kalori antara 5000-7300 kalori, saat ini bahan tambang batubara sudah diusahakan
oleh beberapa perusahaan, selain itu masih ada perusahaan lainnya yang tengah dalam proses
perizinan. Adapun peluang investasi yang masih terbuka untuk pertambangan batubara
meliputi penggalian dan pemasaran batubara yang masih belum diusahakan dan
pembangunan industry yang menggunakan bahan baku batubara. Peluang investasi :
- Briket Batubara
- Pembangunan PLTU Mulut Tambang
2) Emas
Potensi emas di Kabupaten Bungo terdiri dari dua sumber yaitu Emas Primer dan
Emas Sekunder yang tersebar dibeberapa lokasi antara lain di Kecamatan Rantau Pandan
yang memiliki cadangan emas sebesar 14.400 kg, Pelepat 87.000 kg, Limbur Lubuk
Mengkuang 25.000 kg, Tanah Sepenggal 10.000 kilogram, Pelepat Ilir 13.000 kg serta
Kecamatan Jujuhan 11.000 kg
3) Minyak Bumi
Kabupaten Bungo memiliki indikasi adanya cadangan minyak bumi yang tersimpan di
kedalaman 500-800 m pada beberapa kecamatan antara lain Jujuhan 4 titik bor, Rantau
Pandan 4 titik bor, Limbur Lubuk Mengkuang 4 titik bor, Tanah Sepenggal 2 titik bor, Tanah
Tumbuh 3 titik bor dan Muaro Bungo 2 titik bor, ini merupakan potensi untuk dieksploitasi.
8
B. Kabupaten Muaro Jambi
Lokasi Penyebaran Bahan Galian/ Tambang Selain Minyak Dan Gas Bumi Dan
Tersedianya Di kabupaten Muaro Jambi 2008.
Tabel 1 Jenis Bahan Galian/ Tambang & Cadangan
9
Daftar Perusahaan yang Bergerak di Sektor Migas, yaitu:
1) PETRO CHINA
2) CONOCO PHILIP
3) PERTAMINA EP
4) PETRA GAS
C. Kabupaten Kerinci
Kabupaten Kerinci hanya memiliki sumber daya mineral non logam yang terdiri dari
batu gamping, lempung, trass, andesit, obsidian/perlit, kaolin, dan pasir dan batu kerikil
sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 3.22.Cadangan yang tersedia berada dalam kondisi
yang berbeda-beda. Untuk jenis mineral batu gamping telah terindikasi sebanyak 236 juta m3
dengan kadar CaO yang cukup tinggi yaitu 53,2 %. Lempung, granit, andesit, kaolin, dan
pasir dan batu kerikil jumlah cadangannya belum diketahui. Trass terindikasi sebanyak 2,2
juta m3 dan obsidian/perlit terindikasi sebanyak 420,5 juta m3.
10
Gunung Kerinci, Belum diketahui.
- Andesit : Danau Kerinci, Belum diketahui,
- Obsidian/perlit : Kayo Aro, Terindikasi 404 juta m3,
Air Hangat, Terindikasi 16,5 juta m3,
- Kaolin : Sitinjau Laut, Belum diketahui,
- SIRTU : Batang Merangin, Belum diketahui,
D. Kabupaten Merangin
Di wilayah Kabupaten Merangin terdapat kandungan mineral yang sangat beragam,
baik berupa mineral logam yang terdiri dari emas, air raksa, biji besi dan tembaga maupun
mineral non logam yang terdiri dari batu gamping, marmer, bentonit, oker, lempung, felspar,
trass, batu mulia, granit, pasir kwarsa, dan pasir dan batu kerikil.
a. Mineral Logam
Jumlah yang pasti dari cadangan logam emas dan air raksa yang terdapat di
Kabupaten Merangin belum diketahui, sementara biji besi dan tembaga keberadaannya masih
berupa indikasi sebagaimana dapat dilihat sebagai berikut.
- Emas : Sungai Manau, Belum diketahui,- Tabir Ulu, Belum diketahui,
- Air Raksa : Sungai Manau,Belum diketahui, Bangko, Belum diketahui
- Biji Besi : Sungai Manau, Berupa indikasi
- Tembaga : Muara Siau, Berupa indikasi, -Bangko, Berupa indikasi,
11
- Bentonit : Bangko, Terindikasi 8 juta m3, -. Pamenang Terindikasi 46,8
juta m3 Jenis Ca-bentonit
- Oker : Bangko, Terindikasi 10 ribu m3, -.
- Lempung : Tabir, Belum diketahui, -.
- Felspar : Bangko, Belum diketahui, -.Tabir, Terindikasi 40 ribu m3, -
Sungai Manau, Belum diketahui, -.
- Trass : Muara Siau, Belum diketahui -.
- Batu Mulia : Tabir, Belum diketahui -.
- Granit : Sungai Manau, Terindikasi 2,25 Milyar m3 - Bangko, Belum
diketahui
- Pasir Kwarsa : Tabir, Terindikasi 154 ribu m3 - Sungai Manau, Terindikasi
132 juta m3
- SIRTU : Tabir, Belum diketahui,-
E. Kabupaten Tebo
Di wilayah Kabupaten Tebo terdapat kandungan mineral logam berupa timah putih,
sementara mineral non logam berupa bentonit dan pasir kwarsa.
a. Mineral Logam
Logam timah putih cadangannya yang belum diketahui, sementara kadarnya
mencapai 0,5-24,3 gram/m3.
F. Kabupaten Sarolangun
Di wilayah Kabupaten Sarolangun terdapat kandungan mineral logam berupa emas,
biji besi, dan tembaga, sementara mineral non logam berupa batu gamping, lempung, pasir
kwarsa, dan pasir dan batu kerikil.
a. Mineral Logam
12
Logam emas yang terdapat di Kabupaten Sarolangun belum diketahui besar
cadangannya, sementara logam biji besi dan tembaga masih berupa indikasi.
- Batu Gamping : Muara Limun, Terindikasi 57,8 juta m3, Kadar CaO 58%
- Lempung : Pelawan Singkut, Belum diketahui
- Pasir Kwarsa : Sarolangun, Belum diketahui - Pauh,Belum diketahui –
- SIRTU : Batang Asai, Belum diketahui –Muara Limun, Belum
diketahui –
G. Kabupaten Batanghari
Kandungan kekayaan perut bumi yang dimiliki Pemkab batanghari seperti minyak
bumi, batu bara dan gas juga terdapat di Kabupaten tertua di Provinsi Jambi Ini. potensi
minyak bumi dan gas yang besar ini menarik minat perusahaan minyak dan gas terbesar
ketiga di Negara RRC, Yakni China National Offshor Oil Corporation Atau Cnooc untuk
melakukan ekplorasi. Sejak Tahun 2007 Cnoop Batang hari Limited bekerja sama dengan PT.
Grogeri Perkasa sebagai pemenang tender telah melakukan pekerjaan ekplorasi. mulai dari
kegiatan geolagi dan geofisika, survey seismic 2D, serta pengeboran dua sumur eksplorasi di
Desa Hajran dan Koto Boyo Kecamatan Batin XXIV.
Saat ini Cnoop telah berhasil menemukan sumur gas yang potensial yakni sumur
kenanga I, dengan kedalaman 6 ribu 71 kaki atau sekitar seribu 840 meter, yang diperkirakan
memiliki potensi gas sekitar 7,6 juta MMCF. keberhasilan ini tentu akan merangsang
bergulirnya roda perekonomian masyarakat sekitarnya.
Selain Migas, Bumi Batanghari juga memiliki kandungan batubara, hingga saat ini
tercatat 45 perusahaan tambang batu bara yang melakukan kegiatan tambangnya diwilayah
Kabupaten Batanghari, 3 diantaranya yakni PT. Nan Riang di Desa Ampelu Kecamatan
13
Muara Tembesi, PT. Bangun Energi di Kecamatan Mersam dan PT. Bubuhan Multi Sejahtera
di Desa Sungai Buluh Kecamatan Muara Bulian, sampai Oktober 2011 telah mampu
menghasilkan 913.794,71 metrik ton.
Hingga tahun 2011 dari 113 desa dan kelurahan yang ada dalam Kabupaten Batanghari
yang belum dialiri listrik sebanyak 15 Desa. Tahun 2011 sedikitnya 7 Desa yang akan segera
dialiri listrik, selanjutnya secara bertahap diharapkan sampai tahun 2016 semua desa dalam
Kabupaten Batang Hari sudah dialiri listrik.
14
memperoleh 1460 km dari 30 lipatan seismic dan 3 (tiga) sumur eksplorasi dibor (Tiung-1,
Tiung-2 dan Manismata-1). Hasil tes Tiung-1 dan Tiung-2 adalah dry gas dengan kadar CO2
sampai 70% (T. Akar. Ss dan Baturaja.Lst) Sumur Manismata-1 mengetes sedikit gas dari T.
Akar. Ss dan air dari GUF & ABF sands.
ERA-IV (1993 – 2002) Santa Fe (Devon)
Santa Fe menandatangani Kontrak PSC pada tanggal 27 Februari 1993 meliputi daerah
seluas *,214 Km2, dengan komitmen investasi sebesar US$8.8 MM. Total 1900 km dari
seismic 2D (30 lipatan) diambil selama tahun 1993-1996 dan setelah sukses mendelineasi
lapangan North East Betara dan Germah sebanyak 447 km2 dari seismic 3D ditembak untuk
pengembangan lapangan itu. Sejak mendapatkan blok ini, Devon telah sukses luar biasa
dengan menghasilkan sumur – sumur migas baru di Blok Jabung. Dari 90 sumur yang dibor
(eksplorasi, eksploitasi dan pengembangan) dihasilkan di 7 lapangan migas baru dengan
hanya 5 sumur kering. Rangkuman dari sumur-sumur eksplorasi yang ditemukan terinci di
bawah ini :
15
I. Kab. Tanjung Jabung Timur
16
Kondisi morfologis dari Kabupaten Tanjung Jabung Timur menjadikan daerah ini
kaya akan bahan tambang. Bahan tambang yang dimiliki antara lain : minyak dan gas bumi,
bahan tambang dan galian seperti andesit, pasir pantai, pasi r sungai, pasir kuarsa, kaolin,
tanah liat, granit putih.
17
Mendahara. Bahan galian granit tersebat di sekitar Pulau Berhala dengan volume cadangan
sekitar 500.000.000 m3. Pasir kuarsa tersebat di sekitar Pulau Berhala, dengan deposit sekitar
1.350.000m3.
J. Kota Jambi
Di wilayah Kota Jambi hanya terdapat mineral non logam berupa pasir dan batu kerikil
dengan jumlah cadangan belum diketahui besarnya.
SIRTU : Telanaipura, Belum diketahui - Pelayangan, Belum diketahui–
Kondisi Pengusahaan Pertambangan Mineral dan Batubara
Pengusahaan pertambangan mineral dan batubara di Provinsi Jambi berkembang
dengan pesat, hal ini di tandai dengan banyaknya Izin Usaha Pertambangan (IUP) Mineral
dan Batubara yang telah di terbitkan oleh Pemerintah Kabupaten/kota. Sebagian besar
Pengusahaan pertambangan yang ada merupakan Pertambangan Batubara, sedangkan
sebagian lagi mengusahakan Bijih Besi, Emas dan Kuarsa.
Kondisi bulan Oktober Tahun 2015 Kegiatan Usaha Pertambangan di Provinsi Jambi
sebanyak 80 dalam tahap Ekplorasi dan 116 dalam tahap Operasi Produksi.
Selain Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Provinsi Jambi juga terdapat 3 Perjanjian
Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B).Produksi Batubara di Provinsi Jambi
dihasilkan oleh Kabupaten Bungo, Tebo, Sarolangun,Tanjung Jabung Barat, Batanghari dan
Muaro Jambi. Sedangkan untuk Bijih Besi di Provinsi Jambi di Produksi oleh PT. Sitasa
Energi yang terletak di Desa Baru Nalo Kecamatan Nalo Tantan Kabupaten Merangin.
Produksi Bijih Besi tahun 2013 mencapai 148.657 ton, sedangkan pada tahun 2014 mencapai
30.003 ton. Jumlah produksi batubara dan bijih besi dapat dilihat pada tabel berikut:
18
DAFTAR PUSTAKA
Ansyari,Isya,2014,Pengertian-Sampling-particel-size-divider, http://pengertian dan cara-kerja-
psd.co.id
Iswanto, 2010, Makalah Pengolahan Bahan Galian, http://laporanp.blogspot.bab-i-
pendahuluan.co.id
Sudaryanto, 2006, Petunjuk Praktikum Pengolahan Bahan Galian, Yogyakarta, Laboratorium
Pengolahan Bahan Galian Teknik Pertambangan Universitas Pembangunan Nasional.
Unhas Tambang, 2009, Pengolahan Bahan Galian, https://pengolahan-bahan galian.co.id
Akbari, D., Sutrisno. Interpretasi Data Geophysical Well Logging Dan Analisis Hubungan
Density Log Dengan Kualitas Batubara. Jakarta: UIN
Amri, N.A. 2000. Rescheduling pemanfaatan energi batubara Indonesia. Thesis. Bandung:
ITB
BSN, 2011. Pedoman Pelaporan, Sumberdaya, dan Cadangan Batubara.
Erihartanti dkk., 2015. Estimasi Sumberdaya Batubara Berdasarkan Data Well Logging
Dengan Metode Cross Section Di Pt. Telen Orbit Prima Desa Buhut Kab. Kapuas
Kalimantan Tengah. Jurnal Fisika FLUX, Vol. 12 No.2, Agustus 2015
Faharseno, Adam. 2014. Analisa Rank Coal Dengan Uji Proximate Menggunakan Astm D388
dan Astm D3173, D3174, D3175 di Laboratorium Coalbed Methane PPPTMGB
"Lemigas". Indramayu: Akedemi MiGas Balongan
Gafoer, S., Amin, T. C. dan Pumomo, J. (2007) Peta geologi lembar Lahat, Sumatera Selatan,
skala 1:250.000. Bandung.
Huda, Miftahul dkk. 2015. Pengembangan Aplikasi Teknologi Underground Coal
Gasification (UCG) di Indonesia Tahap II. Bandung: Puslitbang tekMIRA.
Komariah, Wulan E. 2012. Peningkatan Kualitas Batubara Indonesia Peringkat Rendah
Melalui Penghilangan Moisture Dengan Pemanasan Gelombang Mikro. Depok:
Universitas Inonesia
Kusuma, Indra. 2012. Geologi dan Eksplorasi Batubara Daerah Asam-Asam, Kabupaten
Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Skripsi. Bandung: ITB.
Pratiwi, Ragil. 2013. Pengaruh Struktur dan Tektonik Dalam Prediksi Potensi Coalbed
Methane Seam Pangadang-A. di Lapangan "Dipa", Cekungan Sum-Sel, Kabupaten
Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. Semarang: Universitas Diponegoro
Santoso, Binarko. 2015. Petrologi Batu Bara Sumatera dan Kalimanta: Jenis, Peringkat, dan
Aplikasi. Jakarta: LIPI Press
19