Anda di halaman 1dari 3

PENGGOLONGAN BAHAN GALIAN MENURUT UNDANG-UNDANG

Menurut undang-undang No 11 Tahun 1969,tentang ketentuan-ketentuan pokok


pertambangan,pada Bab ll pasal 3,mengenai penggolongan dan pelaksanaan penguasaan Bahan
Galian, dimana bahan galian dibagi atas tiga golongan,yaitu;
A.GOLONGAN BAHAN GALIAN STRATEGIS

B.GOLONGAN BAHAN GALIAN VITAL

C.GOLONGAN YANG TIDAK TERMASUK GOLONGAN A ATAU B

Rincian tentang penggolongan bahan galian dijelaskan pada PP No.27/1980,dimana;

A.Golongan bahan galian strategis adalah:

-Minyak bumi ,bitumen cair,lilin bumi,dan gas alam

-Bitumentem padat,aspal

-Antransit,batubara,batubara muda

-Uranium radium,thorium dan bahan galian radioaktif lainnya

-Nikel, kobalt

-Timah

B.Golongan bahan galian vital adalah:

-Besi,mangan,molibden ,khrom,wolfram,vanadium,titan

-Bauksit, tembaga,timbal,seng

-Emas,platina,perak,air raksa,intan

-Arsen,antimon,bismuth

-Ytrium,rhutenium,cerium,dan logam-ligam langka lainnya

-Berilium,korondum,zikron,kristal,kuarsa

-kriolit,flourpar,barit

-yodium,brom,klor,belerang

c.Golongan bahan galian yang tidak termasuk A atau B adalah:

-Nitrai-nitrat,posfat-posfat,garam batu(halit)

-Asbes,talk,mika,grafit,magnesit

-yarosit,leusit,tawas(alum),oker

-Batu permata,batu setengah permata

-Pasir kuarsa,kolin,felspar,gips,bentonite
-Batu apung,tras,obsidian,perlit,tanah diatomae,tanah serap(fuller s arth)

-Marmer,batu tulis

-Batu kapur,dolomit,kalsit

-Granit,andesit,basal,trakhit,tanah liat,dan pasir sepanjang tidak mengandung unsur-unsur mineral


golongan A maupun B dalam jumlah yang berarti di tinjau dari segi ekonomi pertambangan.

Maka Sebagian besar bahan galian industry termasuk bahan galian tidak termasuk A atau B
atau lebih dikenal sebagai golongan C yang juga sering disebut bahan galian industry dan linkungan
departemen energi dan sumber daya mineral termasuk dalam mineral non logam,yang didalam nya
termasuk batuan.

Definisi diatas sekar ini sudah tidak tepat lagi,karna dengan semakin berkembangnya teknologi
industry manufaktur menuntut produk-produk bahan galian industry sebagai bahan baku yang
mempunyai spesifikasi tertentu (uniform berderajat tinggi),yang untuk memperolehnya kadang-
kadang memerlukan proses pengolahan yang Panjang dan komplek.Demikian pula dengan batas-
batas bahan galian industry sangat sukar ditetapkan,sebagai contoh,bahan galian
kromit,zircon,bauksit,mangan,dan tanah jarang yang merupakan bahan galian logam,namun dapat
pula diklasifikasikan sebagai bahan industry bila produk nya berbentuk mineral yang telah diolah dan
digunakan langsung sebagai bahan baku dalam industry manufaktur.

Di indoneisa secara geologi mineral non logam(bahan galian industry) terdapat dalam semua formasi
batuan,mulai dari formasi batuan berumur pratersier sampai kuarter,baik yang bersosiasi dengan
batuan beku dalam dab batuan vulkanik maupun berasosiasi dengan batuan beku dalam dan batuan
vulkanik maupun berasosiasi dengan batuan sedimen dan batuan malihan.

Mineral non logam sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari bahkan dapat dikatakan
bahwa manusia hidup tidak terlepas dari bahan galian itu.dengan katalain bahwa mineral non logam
sebenarnya sangat vital bagi kehidupan manusia,hamper semua peralatan rumah
tangga,Gedung,bangunan,air,obat,kosmetik,alat tulis dan gambar,barang pecah belah dan lain-lain
dibuat langsung atau dari hasil pengolahan bahan galian tersebut.

Industry lainnya yang banyak membantu Pembangunan nasional adalah dengan bahan baku mineral
non logam adalah:industry keramik,industi agregat batuan untuk kontruksi,dari sekala kecil sampai
skala besar.serta masih banyak lagi industry ,yang mempergunakan bahan baku mineral non logam.

Dalam rangka nilai manfaat pertambangan secara keseluruhan dan menghindari timbang
tindih ,lingkungan dan banyak hal lainnya,pemerintahan menggeluarkan UU No.11 tahun 1967.pada
BAB Vl pasal 34,usaha pertambangan :

1.dikeompokkan atas:

a.pertambangan mineral

b.pertambangan batubara

2.pertambangan mineral sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a digolongkan atas:

a.pertambangan mineral radioaktif

b.pertambangan mineral logam


c.pertambangan mineral bukan logam

d.pertambangan batuan

3.ketentuan lebih lanjut mengenai penepatan suatu komoditas tambang ke dalam suatu golongan
pertambangan mineral sebagaimana dimaksud pada ayat(2) diatur dengan peraturan pemerintah.

Dalam PP No 23 tahun 2010 dijelaskan bahwa:

1. mineral bukan logam logam meliputi intan,korundum,grafit,arsen,pasir


kuarsa,fluorspar,kriolit,yodium,brom,klor,belerang,fosfat,halit,abses,talk,mika,magnesit,yero
sit,oker,ball clay,fire
clay,zeolite,kaolin,feldsfar,betonit,gypsum,dolomit,kalsit,rijang,kuarsit,zircon,tawas,batu
kuarsa ,perlit,garam batu,clay,dan batu gamping untuk semen
2. mineral batuan meliputi pumice,tras,toseki,obsidian,marmer,perlit,tanah diatome,tanah
serap(fullers earth),slate,granit,granodierit,andesit,gabro,peridotit,basalt,tralhit,leosit,tanah
liat,tanah uruk,batu apung,opal,kalsedon,chaert,kridtal kuarsa,jasper,krisoprase,kayu
terkersihkan,gamet,giok,agat,diorite,topas,batu gunung,kuarri besar,kerikil galian dari
bukit,krikil Sungai,batu kali,krikil Sungai,ayak tanpa pasir,pasir uruk,pasir pasang,krikil
berpasir alami(sirtu),bahan timbunan pilihan(tanah),urukan tanah setempat,tanah
merah(laterit),batu gamping,onik,pasir laut,dan pasir yang tidak mengandung unsur mineral
logam atau unsur mineral buakan logam dalam jumlah yang berarti di tinjau dari segi
ekonomi pertambangan.

Potensi bahan galian industry(mineral non logam)hampir dijumpai disemua wilayah


Indonesia,dari jenis komoditinya mungkin lebih dari 100 jenis,dengan waktu kurang lebih 3-4
jam,baik itu berupa ceramah umum dan diskusi sangat sulit untuk dapat memahami keseluruhan
mengenai mineral non logam,untuk itu bahan diklat dibuat secara ringkas,tanpa mengabaikan tujuan
dari diklat ini,yaitu peserta(aparatur pemda)memiliki kopetensi dalam evaluasi laporan eksplorasi
untuk pelaksanaan tugas fungsinya.

Anda mungkin juga menyukai