Anda di halaman 1dari 2

Nama : Alvianto

Nim : 710018139
Mata Kuliah : Rekayasa Bahan Galian Industri
Dosen Pengampu : Shilvyanora Aprilia Rande, S.T.,M.T.

JELASKAN PERBEDAAN PENGGOLONGAN BAHAN GALIAN BERDASARKAN :

1. UU NO 11 TAHUN 1967

2. UU NO 4 TAHUN 2009

3. KEPMEN ESDM 1827 TAHUN 2018

Jawab :

1. UU NO 11 TAHUN 1976, TENTANG KETENTUAN-KETENTUAN POKOK


PERTAMBANGAN
Semua bahan galian yang terdapat dalam wilayah hukum pertambangan Indonesia
yang merupakan endapan-endapan alam sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa, adalah
kekayaan Nasional bangsa Indonesia dan oleh karenanya dikuasai dan dipergunakan oleh
Negara untuk sebesar-besar kemakmuran Rakyat.

PENGGOLONGAN DAN PELAKSANAAN PENGUSAHAAN BAHAN GALIAN

(1) Bahan-bahan galian dibagi atas tiga golongan:

a. golongan bahan galian strategis;

b. golongan bahan galian vital;

c. golongan bahan galian yang tidak termasuk dalam golongan a atau b.

(2) Penunjukan sesuatu bahan galian ke dalam sesuatu golongan tersebut pada ayat (1)
pasal ini diatur dengan Peraturan Pemerintah

1. Bahan galian golongan A, yaitu bahan galian strategis. Bahan galian strategis
digolongkan untuk kepentingan pertahanan, keamanan negara, dan perekonomian negara.
Contoh bahan galian strategis adalah minyak bumi, batubara, gas alam.
2. Bahan galian golongan B, yaitu bahan galian vital. Bahan galian vital digolongkan
untuk dapat menjamin hajat hidup orang banyak; Contoh bahan galian vital adalah besi,
mangan, bauksit, tembaga, timbal, seng, emas, platina, perak.
3. Bahan galian C, yaitu bahan galian yang tidak termasuk golongan A dan B. Contoh
bahan galian C adalah nitrat, fosfat, asbes, talk, grafit, pasir kuarsa, kaolin, feldspar,
marmer, pasir.
2. UU NO 4 TAHUN 2009, PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA

Pertambangan mineral sebagaimana dimaksud terbagi menjadi beberapa golongan


yaitu sebagai berikut.

1. Mineral radioaktif, seperti tellurium, vanadium, zirconium, samarium, rubidium,


thorium, uranium, radium, monasit.
2. Mineral logam, seperti tembaga, timbal, seng, alumnia, kalium, bauksit, galena.
3. Mineral bukan logam, seperti intan, korundum, grafit, arsen, pasir kuarsa, fluorspar,
kriolit, yodiumdolomit, kalsit, rijang, pirofilit, kuarsit, batu kuarsa, clay.
4. Pertambangan batuan, seperti pumice, tras, toseki, obsidian, marmer, perlit, tanah
diatome, slate, granit, granodiorit, andesit, gabro, peridotit, basalt.

Usaha Pertambangan dikelompokkan atas:


a. Pertambangan mineral;
b. Pertambangan batubara.Pertambangan mineral sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf a digolongkan atas:
a. Pertambangan mineral radio aktif;
b. Pertambangan mineral logam;
c. Pertambangan mineral bukan logam;
d. Pertambangan batuan.

3. KEPMEN ESDM 1827 TAHUN 2018, TENTANG PEDOMAN PELAKSAAN


KAIDAH TEKNIK PERTAMBANGAN YANG BAIK
KEPMEN ESDM No 1827 Tahun 2018, yaitu berfokus terhadap pengelolahan bahan
galian batu bara dan mineral didalam pertambangan yang membahas lebih detail
operasional perkerjaan, izin pertambangan, prosedur pengelolahan bahan galian,
keselamatan pertambngan, dan lain sebagainya
pertambangan, Mineral, Batubara, Pertambangan Mineral dan Pertambangan
Batubara, Usaha Pertambangan, Izin Usaha Pertambangan yang selanjutnya disebut IUP,
Izin Usaha Pertambangan Khusus yang selanjutnya disebut IUPK, Izin Usaha
Pertambangan Eksplorasi yang selanjutnya disebut IUP Eksplorasi, Izin Usaha
Pertambangan Operasi Produksi yang selanjutnya disebut IUP Operasi Produksi, Izin
Usaha
Terdapat perbedaan penggolongan bahan galian berdasarkan UU Nomor 11 Tahun
1967 dan UU Nomor 4 Tahun 2009. UU Nomor 11 Tahun 1967 menekankan aspek politis
yang dikaitkan dengan kepentingan ketahan dan pertahanan nasional. Sedangkan, pada
UU Nomor 4 Tahun 2009, pengolongan bahan galian menekankan pada aspek teknis yaitu
berdasarkan pada kelompok atau jenis bahan galian, pada KEPMEN ESDM No 1827
Tahun 2018 lebih terfokus dalam prosedur – prosedur pengeloahan batu bara dan mineral
di satu pertambangan yang memperhatikan segala aspek pekerjaan sesuai dengan
KEPMEN ESDM No 1827 Tahun 2018.

Anda mungkin juga menyukai