Anda di halaman 1dari 35

MINERAL DEPOSIT

LABORATORY 2016
Ir. Suprapto, M.T.
No. Hp :
0812-2733-3424
Kepala Laboratorium
Petrologi
Erlangga Dwi Putranto
Email:
erlanggadwiputranto@gmail.com
No. Hp : 082225855611
Alamat : Jl. Babarsari Perum, Batan
No.DU-2, Sleman, Yogyakarta
Koordinator asisten
Angela Asmaradana
Email :
asmaradana.angela@gmail.com
No. Hp: 085643048877
Alamat : JL. Depokan Baru II RT 08
RW 02 Prenggan, Kotagede,
Yogyakarta
Sekretaris 1
Afrilita
Email : lita.afril@yahoo.com
No. Hp: 082298135864
Alamat : Perum APH seturan,
Kos Putri, Yogyakarta
Sekretatis 2
Desi Lamdasari
Email :
desi_lamdasari@yahoo.com
No Hp : 085743310890
Alamat : Perum APH seturan
baru blok E2 No. 13 Depok
Sleman, Yogyakarta
Bendahara 1
Megasari Widyastuti
Email :
megasari.widyastuti@gmail.com
No. Hp : 085701545595
Alamat : Tegalkumpul, kokosan,
Prambanan, Klaten
Bendahara 2
Radika Alfa Prasaja
Email :
radikaalfa613@gmail.com
No. Hp: 081291498251
Alamat : Jl. Minomartami RT 32
RW 12 No.28 Ngaglik, Sleman,
Yogyakarta
Koordinator Divisi Pendidikan
Miftah Mukifin Ali
Email :
mkfnmiftah@gmail.com
No. Hp : 081246575791
Alamat : Tegal kenango, RT 01,
RW 08, Tirtonirmolo, Kasihan,
Bantul, DIY
Divisi Pendidikan
Prayoga Adryanto
Email :
adryan.prayoga28@yahoo.com
No. Hp : 085788342897
Alamat : Jl. Indra Prasta 29,
Condong catur, Sleman,
Yogyakarta
Divisi Pendidikan
Danis Andana Warih
Email :
danis.andana@rocketmail.com
No. Hp : 082136858973
Alamat : -
Koordinator Divisi IT &
Perlengkapan
Andi Okky Adhitya Pratama
Email : andi@rocketmail.com
No. Hp: 082227468917
Alamat : Maguwoharjo,
Yogyakarta
Divisi IT & Perlengkapan
Olis Misarko
Email : olismisarkko@gmail.com
No. Hp: 085743356503
Alamat : Ngrinyinan, Palbapany,
Bantul, Yogyakarta
Divisi IT & Perlengkapan
SILABUS 2016/17
TATA TERTIB LABORATORIUM
1. Praktikan wajib hadir 5 Menit sebelum praktikum dimulai
2. Apabila praktikan telat lebih dari 15 menit dari jadwal praktikum yang
sudah ditetapkan maka praktikan tidak diperkenankan mengikuti acara
praktikum
3. Apabila praktikan behalangan hadir (Sakit), praktikan wajib
mencantumkan surat keterangan dari dokter yang bersangkutan, diluar
alasan sakit wajib membuat surat keterangan yang ditandatangani oleh
dosen pengampu (Ir. Suprapto , M.T.)
4. Setiap Praktikan wajib memiliki buku modul praktikum
5. Selama mengikuti acara praktikum wajib berpakaian sopan dan rapi
(tidak diperkenankan menggunakan sandal, sepatu sandal, celana sobek,
jersey bola, dan baju koko)
6. Setiap praktikan wajib menjaga kebersihan ruangan (tidak meninggalkan
sampah)
7. Dilarang membawa senjata api dan senjata tajam

8. Dilarang keras mencoret coret dan membawa sampel batuan yang berada di dalam
laboratorium

9. Dilarang bertindak Vandalisme di laboratorium Endapan Mineral

10. Alat dan bahan yang wajib dibawa setiap acara praktikum berlangsung
- Modul Praktikum
- Lembar Deskripsi
- Alat tulis lengkap
- Lup
- Pensil Warna
- Parameter yang dilabeli (NAMA, NIM, PLUG)
- Kamera

11. Anvulent nilai E wajib mengikuti seluruh rangkaian praktikum (Sesuai peraturan yang
ditetapkan oleh ketua Laboratorium)

12. Anvulent nilai D dan C hanya mengikuti responsi lisan saja, nilai akhir menggunakan
nilai rata-rata Sesuai peraturan yang ditetapkan oleh ketua Laboratorium)
MOHON DIPERHATIKAN

INFO SELAMA PRAKTIKUM AKAN DITEMPEL DI


MADING LAB. ENDAPAN MINERAL

ATAU LIHAT BLOG


petroclanlaboratory@blogspot.com
PENGENALAN ENDAPAN MINERAL
Sebelum masuk pada penggolongan bahan galian, kita perlu tahu apa itu
bahan galian. Bahan galian adalah unsur-unsur kimia, mineral, bijih,
termasuk batu-batu mulia yang merupakan endapan.

Dalam penggolongan bahan galian berdasarkan pemanfaatan ada 3 jenis


yaitu:
- Bahan galian logam/bijih contoh dari bahan galian ini timah, besi,
tembaga, emas, dan perak
- Bahan galian energi contoh dari bahan galian ini adalah batubara dan
minyak bumi
- Bahan galian industri contohnya diatome, gipsum, talk, kaolin, zeolit,
dan tras

Pada pasal 3 ayat 1 UU No.11 Tahun 1967, bahan galian dibagi


menjadi tiga
golongan, yaitu:
a. Golongan bahan galian yang strategis,
b. Golongan bahan galian yang vital, dan
c. Golongan bahan galian yang tidak termasuk golongan a dan b.
Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1980
-Strategis artinya strategis untuk pertahanan dan keamanan serta
perekonomian negara.
-Vital artinya dapat menjamin hajat hidup orang banyak.
-Tidak strategis dan vital artinya tidak langsung memerlukan pasar yang bersifat
internasional. Menurut Peraturan Pemerintah tersebut, dasar
penggolongan bahan galian meliputi:
Nilai strategis/ekonomis bahan galian terhadap Negara
Terdapatnya sesuatu bahan galian dalam alam (genesa)
Penggunaan bahan galian bagi industry
Pengaruhnya terhadap kehidupan rakyat banyak
Pemberian kesempatan pengembangan pengusahaan
Penyebaran pembangunan di daerah
a. Gologan bahan galian yang strategis adalah:

Minyak bumi, bitumen cair, lilin bumi, gas alam


Bitumen padat, aspal
Antrasit, batubara, batu bara muda
Uranium, radium, thorium, dan bahan galian radioaktif lainnya
Nikel. Kobalt
Timah

b. Golongan bahan galian yang vital adalah:


Besi, mangan, molibden, khrom, wolfram, vanadium, titan
Bauksit, tembaga, timbal, seng
Emas, platina, perak, air raksa , intan
Arsin, antimon, bismut
Yttrium, thutenium, cerium, dan logam langka lainnya
Berillium, korundum, zirkon, kristal kuarsa
Kriolit, flourspar, barit
Yodium, brom, khlor, belereng
c.Golongan bahan galian yang tidak termasuk golongan a atau b adalah:
nitrat-nitrat, pospat-pospat, garam batu (halit)
asbes, talk, mika, grafit, magnesit
yarosit, leusit, tawas, oker
batu permata, batu setengah permata
pasir kuarsa, kaolin, feldfar, gipsum, bentonit
batu apung, tras, obsidian, perlit, tanah, tanah serap (fuller earth)
marmer, batutulis
batukapur, dolomit, kalsit
granit, andesit, basalt, trakhit, tanah liat, dan pasir, sepanjang tidak
mengandung unsur-unsur mineral golongan A maupun golongan B dalam
jumlah yang berarti ditinjau dari segi ekonomi pertambangan.

Dalam Laboratorium ini hanya terbatas membahas bahan galian


logam, bahan galian industri, dan batumulia.

Ketiga golongan bahan galian tersebut disusun atau


dibentuk oleh unsur atau senyawa padat yang dikenal sebagai
mineral, oleh karena itu
ketiganya dikelompokkan sebagai ENDAPAN MINERAL

99
Dengan dikeluarkannya UU no. 25 tentang Otonomi Daerah tahun 1999,
UU No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah maka Peraturan
Pemerintah tersebut di atas menjadi tidak relefan lagi

UU No. 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral Dan


Batubara. Undang-undang ini hanya mengatur tentang
pertambangan mineral dan batubara diluar panas bumi,
minyak dan gas bumi serta air tanah

Selanjutnya pertambangan mineral dan batubara dibagi dan diatur


menjadi:
Pertambangan Mineral Radioaktif
Pertambangan Mineral Logam
Pertambangan Mineral Bukan Logam
Pertambangan Batuan
Pertambangan Batubara

99
Endapan Mineral

Ekstraksi
Tidak Dapat Dapat

Ore Mineral Economic


Economic Deposits (Edwards dan Atkinson 1986,
(Hutchison 1983) Guilbert dan Park, 1986) Deposits
(Jensen dan Bateman, 1981)

Ore Minerals Industrial Minerals

Ore Shoots Lead/Lode/ Vein Zone/ Fissure Zone)


Orebody
(Park dan MacDiarmid, 1970) Kapan disebut Lode?, kapan disebut Ore shoots?

Waste

Protore
(Park dan macDiarmid 1970,
Hutchison 1983)
Logam
Logam dapat diartikan sebagai unsur yang mempunyai
kemampuan melepas elektron membentuk ion positip, umumnya
mempunyai permukaan cenderung mengkilat, baik untuk penghantar
panas dan listrik, serta dapat dilebur maupun dipipihkan.

Definisi bijih (ore) adalah suatu batuan atau kumpulan mineral, yang
mengandung mineral-mineral yang bernilai ekonomis, dan dapat
diekastrak.

Bijih terdiri dari mineral-mineral yang bernilai ekonomis (biasanya


mengandung logam) yang disebut sebagai mineral bijih (ore mineral,
mengandung logam) serta termasuk mineral industri (industrial
mineral, non-logam) dan mineral yang tidak bernilai ekonomis yang
disebut sebagai mineral penyerta (gangue mineral).

Kapan disebut BIJIH (Ore) atau kapan dianggap bernilai ekonomis,


sangat dipengaruhi oleh cut-off grade, yaitu grade
(konsentrasi/kadar) logam terendah apabila ditambang
menguntungkan.
1. Precious metals (logam mulia): emas (Au), perak (Ag), platina (Pt)

2. Non-ferrous metals (logam non-ferrous): tembaga (Cu), timbal


(Pb/lead), seng (Zn/zinc), timah (Sn/tin), dan aluminium (Al). Empat
pertama dikenal sebagai logam dasar (base metals).

3. Iron and ferroalloy metals (logam ferroalloy dan besi): besi (Fe),
Mangan (Mn), nikel (Ni), krom (Cr), molibdenum (Mo), wolfram
(W/tungsten), vanadium (V), kobal (Co).

4. Minor metals and related non-metals: antimon (Sb/antimony), arsen


(As), berilium (Be/beryllium), bismut (Bi), kadmium (Cd), magnesium
(Mg), air raksa (Hg/mercury), REE, selenium (Se), tantalium (Ta), telurium
(Te), titanium (Ti), Zirkonium (Zr), dsb.

5. Fissionable metals: uranium (U), torium (Th), radium(Ra).


ORE BODY

ORE BARREN
tembaga
ORE

Native elements emas

Gangue minerals Ore minerals


kuarsa bornit pirit
garnet
Komponen bijih pada bahan galian logam umumnya dibedakan
menjadi tiga jenis
mineral pembentuknya, yaitu:

mineral bijih (ore mineral, mengandung logam),


mineral industri (industrial mineral, non-logam), jika hadir dalam
jumlah
banyak dapat dimanfaatkan sebagai bahan galian industri,
mineral yang tidak bernilai ekonomis yang disebut sebagai mineral
penyerta
(gangue mineral).
Bahan Galian Industri

Bahan galian industri adalah batuan atau mineral-mineral


yang bermanfaat untuk
kepentingan manusia dan tidak termasuk kedalam bahan
galian logam, batubara, batu
mulia, maupun migas dan panas bumi

Madiadipoera, dkk. (1990)

placer
Madiadipoera, dkk. (1990)

Karbonat

Non-Karbonat

Vulkanik

Plutonik
GENESA PEMBENTUKAN MINERAL
1. Proses magmatik
a. Proses kristalisasi (diseminasi), intan pada kimberlit
b. Proses segregasi (kumulat, gravity settling), kromit, magnetit, platinum.
c. Liquid immiscibility, nickel-Cu
d. Pegmatit
2. Proses hidrotermal
a. Berhubungan dengan batuan beku
- Oxidized Intrusion-related :porfiri, greisen
- epitermal (low and high sulphidation)
- Reduced Intrusion related
b. Tidak berhubungan dengan batuan beku
- Lateral secretion (Missisippi valley type)
c. IOCG deposits
3. Proses metamorfik
a. Kontak pirometasomatik (skarn)
b. Orogenic deposit : epizonal, mezosonal, hipozonal
c. BIF
4. Proses permukaan
a. Akumulasi mekanik (placer)
b. Presipitasi (evaporasi garam, fosforit, pembentukan besi berlapis)
c. Residual (Pembentukan bauksit dan laterit nikel )
d. Pengkayaan supergen
e. Volcanic-exhalative (massive sulphide).
Ex: Black smoker, Kuroko type, Cyprus type, Beshi type
KENALAN DIKIT

Corbett, 2002

Anda mungkin juga menyukai