Anda di halaman 1dari 2

Proses Pembuatan Rayon

Rayon adalah serat semi-sintetik tertua yang pernah dikembangkan. Rayon adalah serat yang
terbuat dari bahan selulosa, yang dolo dibuat untuk menyerupai sutra. Bahkan, dulu rayon
dikenal sebagai sutra buatan sebelum istilah itu diganti pada awal tahun 1920an. Proses untuk
memproduksi rayon dimulai dengan tanaman yang memungkinkan hal ini terjadi, seperti
kayu.
Ahli kimia dari Prancis, Hilaire Bernigaud, count de Chardonnet, pertama kali
mengembangkan serat buatan tahun 1878 menggunakan selulosa tanaman. Proses pembuatan
serat ini kemudian dipatenkan dan diproduksi pada tahun 1884. Pabrik pabrik mulai
memproduksi rayon pada abad ke 19 dan Dupont Chemicals membuat bahan ini terkenal di
awal 1920an, dan ketika kain banyak digunakan sebagai gorden. Dan pada sekitar masa itulah
rayon juga mulai dikombinasikan oleh kain lainnya untuk dijadikan pakaian yang bagus dan
murah.
Serat kayu yang digunakan dalam pembuatan rayon biasanya berasal dari salah satu dari tiga
favorit spesies utama pohon. Pinus, cemara dan hemlock adalah pilihan yang paling populer,
tapi ini bukan satu-satunya yang dapat digunakan. Namun, kemudahan budidaya pohon ini,
bersama dengan kelimpahan mereka, membuat mereka menjadi yang paling ekonomis untuk
digunakan. Tanaman kapas juga dapat digunakan.

Kayu dihancurkan (kiri) untuk membuat pulp (kanan)


Setelah material ini dikumpulkan, kayu siap untuk diproses. Kayu pulp dihancurkan dan
diperlakukan dengan natrium hidroksida. Setelah ini kemudian dikeringkan selama beberapa
hari di dalam kontainer yang suhu dan kelembapannya di atur secara teliti. Produk yang
dihasilkan kemudian dicampur dengan cairan karbon disulfida. Proses tersebut menghasilkan
cairan yang sangat kental seperti madu.

kayu pulp yang dihancurkan


Proses selanjutnya yaitu menyimpan cairan tersebut untuk beberapa hari. Setelah itu cairan
tersebut akan dimasukkan pada mesin khusus yang terdapat banyak lobang kecil (disebut
spinneret) sehingga cairan tersebut bisa dituangkan melalui lobang lobang ini dan keluar
membentuk seperti sebuah benang yang kemudian mengeras dan membentuk serat rayon
setelah terkena cairan acid. Tanpa langkah ini, tidak akan ada yang solid dan, dengan
demikian, tidak ada kain.

Setelah filamen telah terciptakan, sisa proses ini sangat mirip dengan proses pembuatan
materi pakaian lainnya. Proses selanjutnya adalah pemintalan menjadi benang - peralatan
untuk melakukan ini sama dengan yang digunakan oleh berbagai jenis serat lainnya.
Kain rayon juga sering diberikan perawatan kimia atau lainnya supaya tahan api, menyusut
atau tahan air. Kelembutan kain ini juga sangat tergantung pada perawatan mana yg akan
dikasih. Perawatan masing-masing membuat kain rayon menjadi unik dari satu dengan yg
lainnya.
Rayon merupakan pilihan yg sangat populer di bidang manufaktur pakaian karena
keterjangkauan nya dan kenyamanannya. Pakaian, karpet, taplak meja, gorden, kain pelapis,
selang, seprei dan bahkan ban terbuat dari rayon. Rayon sangat penyerap, lembut dan tidak
meleleh di suhu tinggi. Bahan ini juga tahan ngengat dan tidak mudah terpengaruh oleh
bahan kimia rumah tangga.

Anda mungkin juga menyukai