Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahan utama kayu banyak digunakan untuk berbagai macam

keperluan seperti konstruksi rumah, panel-panel, accecories dan lainnya.

Kebutuhan kayu dari tahun ke tahun semakin meningkat setelah bahan baku

logam. Peningkatan kebutuhan ini tidak dapat diimbangi dengan persediaan

yang cukup, dikarenakan regulasi sektor kehutanan dan perdagangan kayu

diperketat untuk melindungi kelestarian alam dan ekosistem yang ada.

Sayangnya limbah dalam bentuk serbuk gergaji belum dimanfaatkan

secara optimal, kebanyakan hanya untuk bahan bakar rumah tangga media

pembiakan jamur, menimbun tanah, dan terbuang sia-sia.Tanpa

pemanfaatan yang berarti dan banyak menimbulkan masalah terhadap

lingkungan. (Febrianto1999). Tempat-tempat usaha penggergajian kayu serta

industri mebelbahkan membuang begitu saja limbah-limbahnya dan dapat

mencemari lingkungan bahkan pantai tanpa ada solusi untuk

mendayagunakan limbah tersebut sehingga dapat menjadi sesuatu barang

yang mempunyai nilai ekonomis.

Usaha penggergajian kayu di Kabupaten Bulukumba kecamatan

1
Bonto Tiro dan sekitarnya cukup banyak dan melakukan proses produksi

terus- menerus untuk memenuhi kebutuhan pasar perabotan Rumah Tangga

seperti meja, lemari dan lain-lain. Tentunya limbah kayu yang dihasilkan juga

semakin banyak. Upaya memanfaatkan melalui penerapan teknologi

diharapkanakan memberi nilai ekonomis limbah kayu tersebut dengan

menjadikan sebagai bahan baku pembuatan papan.

Penerapan teknologi untuk menambah nilai ekonomi dari limbah

kayu ini adalah salah satunya dengan membuat alat pres serbuk kayu menjadi

papan partikel, dimana alat ini akan menghasilkan produk dari limbah kayu

tersebut. Alat ini dirancang dengan kapasitas ukuran panjang, lebar dan tebal

papan sesuai dengan yang di butuhkan yang bekerja menggunakan system

dongkrak. Jenis serbuk kayu yang digunakan yaitu serbuk kayu halus agar

hasil pengepresan itu lebih halus. Komponen dongkrak sendiri berfungsi

sebagai pemberi tekanan guna menyatukan serbuk-serbuk limbah kayu yang

tentunya menggunakan media perekat, untuk merekatkan serbuk-serbuk

tersebut sehingga mempunyai sifat fisik dan mekanik yang maksimal.

Alat yang penulis buat dalam rancang bangun ini memiliki

perbedaan dengan penelitian sebelumnya yaitu bentuk hasil yang di peroleh.

Alatyang di buat oleh (Sadam Husim: 2017) menghasilkan bentuk

persegi/balok dengan ukuran panjang 1m tebal 30 cm dan harga di pasaran

tidak dapat di jangkau oleh masyarakat menengah kebawah.Sedangkan alat

yang penulis buat menghasilkan persegi panjang dengan ketebalan 1-2 cm.

2
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, maka penelitian ini di fokuskan

padapokok permasalahan dengan rumusan masalah adalah:

1. Bagaimana mendesain alat press serbuk kayu menjadi papan partikel

2. Bagaimana rancang bangun alat press serbuk kayu menjadi papan

partikel

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian pada rumusan masalah, maka tujuan peneliti ini

adalah:

1. Dapat membuat desain alat press serbuk kayu menjadi papan partikel

2. Membuat rancang bangun alat press serbuk kayumenjadi papan partikel

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagai sumber informasi untuk menambah wawasan penulis dan

pembaca tentang bagaimana memaksimalkan limbah kayu yang ada

dan biasa bernilai ekonomis.

2. Menambah ilmu mengenai proses-proses pembuatan suatu alat

pressuntuk serbuk kayu menjadi papan partikel.

3. Dapat membantu pengrajin dan masyarakat untukmemafaatkanlimbah

kayu dengan alat Press Serbuk Kayu jadi papan partikel.

3
E. Batasan masalah

Dalam tugas akhir ini penulis membatasi permasalahan sebagai berikut:

1. Mendesain dan membuatalat press serbuk kayu menjadi papan

partikel

2. Serbuk kayu yang digunakan adalah serbuk dari kayu Bayam dan Jati

karena kedua jenis kayu inilah yang paling banyak penulis temui di

lokasi penelitian di kecamatan Bonto Tiro.

4
BAB II

TEORI DASAR

A. Kayu

Kayu adalah bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang

mengeras karena mengalami lignifikasi (pengayuan). Kayu digunakan untuk

berbagai keperluan, mulai dari memasak, membuat perabot

(meja, kursi), bahan bangunan (pintu, jendela, rangka atap), bahan kertas, dan

banyak lagi. Kayu juga dapat dimanfaatkan sebagai hiasan-hiasan rumah

tangga dan sebagainya. Penyebab terbentuknya kayu adalah akibat

akumulasi selulosa dan lignin pada dinding sel berbagai jaringan di batang.

Ilmu kayu (wood science) mempelajari berbagai aspek mengenai klasifikasi

kayu serta sifat-sifat kimia, fisika, dan mekanika kayu dalam berbagai kondisi

penanganan.

B. Serbuk Gergaji

Serbuk gergaji atau serbuk kayu merupakan. Limbah industri

penggergajian kayu. Selama ini limbah serbuk kayu banyak menimbulkan

masalah dalam penanganannya yang selama ini dibiarkan membusuk,

ditumpuk dan dibakar yang kesemuanya berdampak negatif terhadap

lingkungan sehingga penanggulangannya perlu dipikirkan.Salah satu jalan

5
yang dapat ditempuh adalah memanfaatkannya menjadi produk yang bernilai

tambah dengan teknologi aplikatif dan kerakyatan sehingga hasilnya mudah

disosialisasikan kepada masyarakat. Pemanfaatan utama dari serbuk gergaji

adalah sebagai bahan camputan pembuatan papan partikel di mana serbuk

gergaji disatukan dengan lem membentuk papan. Serbuk gergaji juga bisa

diolah menjadi pulp yang lalu diolah kertas. Serbuk gergaji juga bisa menjadi

penyerap cairan sehingga cairan yang tumpah dapat lebih mudah dibersihkan

seperti cairan yang tumpah di lantai kemudian taburkan serbuk maka cairan

itu di serap oleh serbuk.

C. Lem Fox putih

Dalam proses pembuatan alat press serbuk kayu menjadi papan partikel

penulis menggunakan Lem Fox karna karna lebih murah dan dapat di campur

dengan air sehingga bisah di perbanyak lem pox adalah jenis lem yang

diproduksi oleh sebuah perusahaan yang bernama PT Aica Indria. Perusahaan

yang telah berdiri di Indonesia sejak tahun 1975 ini mengembangkan berbagai

jenis lem yang dikenal dengan merek lem Fox. Lem yang terbuat dari bahan

polivinil asetat merupakan jenis lem untuk keperluan luar.Semua jenis lem

yang terbuat dari polivinil asetat bisa dibagi menjadi beberapa jenis seperti

lem putih, lem kuning atau lem khusus untuk kayu.

Lem fox menjadi slah satu merek lem yang sangat terkenal di indonesia

lem merupakan bahan perekat khusus yang digunakan untuk menempelkan

sebuah benda ke media tertentu dengan tujuan yang berbeda-beda

6
tergantung medianya. Lem biasanya digunakan untuk menempelkan kertas ke

dinding, kertas ke bagian kertas lain, kertas ke kayu dan berbagai media lain.

Lem dipakai untuk membuat produk kerajinan, interior rumah, keperluan

kantor dan pemakaian yang lain.

D. Perancangan

Perancangan adalah kegiatan awal dari suatu rangkaian dalam proses

pembuatanproduk. Tahap perancangan tersebut dibuat keputusan-

keputusan penting yang mempengaruhi kegiatan-kegiatan lain yang

menyusulnya (Dharmawan, 2000: 1). Sehingga sebelum sebuah produk

dibuat terlebih dahulu dilakukan proses perancangan yang nantinya

menghasilkan sebuah gambar skets atau gambar sederhana dari produk

yang akan dibuat. Gambar skets yang talah dibuat kemudian digambar

kembali dengan aturan gambar sehingga dapat dimengerti oleh semua orang

yang ikut terlibat dalam proses pembuatan produk tersebut. Gambar hasil

perancangan adalah hasil akhir dari proses perancangan dan sebuah produk

dibuat setelah dibuat gambar-gambar rancangannya dalam hal ini gambar

kerja.

Perancangan dan pembuatan produk adalah dua kegiatan yang

penting, artinya rancangan hasil kerja perancang tidak ada gunanya jika

rancangan tersebut tidak dibuat, sebaliknya pembuat tidak dapat

merealisasikan benda teknik tanpa terlebih dahulu dibuat gambar

rancangannya (Dharmawan, 2000:2). Mengenai gambar rancangan yang

7
akan dikerjakan oleh pihak produksi berupa gambar dua dimensi yang

dicetak pada kertas dengan aturan dan standar gambar kerja yang ada.

E. Mesin press serbuk

Pengertian mesin press adalah sebuah alat yang dibuat untuk

memampatkan sebuah benda, sumber tenaganya bisa berasal dari mesin

hydraulic, tenaga manusia, dan motor listrik. Mesin press yang ada di

perusahaan meubel saat ini.

Gambar 2.1. Mesin press serbuk menggunakan sistem hidrolik

F. Analisis Morphologis Alat

Analisis morfologi suatu alat dapat terselesaikan dengan memahami

karakteristik alat dan dimengerti akan berbagai fungsi komponen yang akan

digunakan dalam alat. Dengan segala sumber informasi, selanjutnya dapat

dikembangkan untuk memilih komponen-komponen alat yang paling

ekonomis.Analisis morfologis sangat diperlukan dalam perancangan Alat

Press Serbuk Kayu Menjadi Papan Partikel untuk mendapatkan hasil yang

maksimal.

8
Berdasarkan keterangan dan penjelasan terkait dengan produk

bentuk dari Alat Press Serbuk Kayu Menjadi Papan Partikel, didapatkan

gambaran mengenai kebutuhan spesifikasi (tabel 1). Spesifikasi Alat dapat

dikategorikan menjadi dua, yaitu: keharusan (demands) dan keinginan

(wishes). Berikut ini adalah daftar spesifikasi pada mesinperajang yang

dimaksud:

Table 2.1. Analisis morfologis Alat. (Sumber: Tugas akhir budiyanto, 2012)

Tuntutan Tingkat
NO pertimbangan Persyaratan kebutuhan
perancangan
1 KINEMATIKA Makanismenya mudah beroperasi D
1. Panjang berkisar D
GEOMETRI 2. Lebar berkisar D
2 3. Tinggi berkisar D
4. Dimensi dapat diperkecil W
1. Menggunakan tenaga dongkrak D
3 ENERGI 2. Dapat diganti tenaga penggerak W
lain
1. Mudah didapat D
2. Murah harganya D
3. Baik mutunya W
4 MATERIAL 4. Tahan terhadap korosi D
5. Sesuai dengan standar mutu D
6. Memiliki umur pakai yang panjang D
7. Mempunyai sifat mekanis yang D
baik
1. Nyaman penggunaanya D
5 EGONOMI 2. Tidak bising D
3. Mudah dioperasikan D
1. Petunjuk pengoprasian mudah di D
6 SINYAL mengerti
2. Petunjuk pemakaian dalam bahasa D
Indonesia

KESELAMATAN 1. Konstruksi harus kokoh D


7 2. Bagian yang berbahaya harus D

9
terlindungi
3. Tidak menimbulkan polusi W
1. Dapat diproduksi bengkel kecil D
8 PRODUKSI 2. Biaya produksi relatif rendah W
3. Dapat dikembangkan kembali W
1. Biaya perawatan murah D
2. Suku cadang mudah didapat D
9 PERAWATAN 3. Suku cadang murah D
4. Perawatan mudah dilakukan D
5. Perawatan secara berkala W
1. Mudah dipindahkan D
10 TRANSPORTASI 2. Tidak perlu alat khusus untuk D
memindahkannya

Keterangan :

1. Keharusan (Demands) disingkat D, yaitu syarat mutlak

yang harus dimiliki mesin apabila tidak terpenuhi maka

mesin tidak diterima.

2. Keinginan (Wishes) disingkat W, yaitu syarat yang

masih bias dipertimbangkan keberadaanya agar jika

mungkin dapat dimiliki oleh mesin yang dimaksud.

G. Kerangka Alat

Dari berbagai macam komponen – komponen alat yang mungkin di

gunakan pada Alat Press Serbuk kayu Menjadi Papan Partikel ini, komponen

yang terpilih adalah sebagai berikut.

10
Tabel 2. Morfologis Alat Press Serbuk Kayu Menjadi Papan Partikel. (Sumber:
Tugas akhir budiyanto, 2012)
Sub Varian yang mungkin

NO Komponen 1 2 3

Profil rangka
1

(Propil U) (Profil L) (Besi Pipa)

Alat
2 Penggerak

Dongkrak Motor Manual


Listrik

Dariberbagaimacamkomponen–komponen yang mungkin di gunakan

pada Alat Press Serbuk Kayu Menjadi Papan Partikel ini, komponen yang

terpilih adalah sebagai berikut:

1. Profil rangka alat

Pipa,

Kekurangan : harganya mahal.

Kelebihan : Kuat dan kokoh.

Profil L,

Kekurangan : Tidak cukup kuat untuk kebutuhan kekuatan yang

besar.

Kelebihan : Harga murah, ringan.

11
Profil U, Kekurangan : Harga mahal.

Kelebihan : Struktur kuat dan kokoh

Dari uraian tersebut bahan rangka yang dipilih adalah varian

kedua, yaitu profil U karena cukup kuat dalam menerima beban

dan mudah di dapat.

2. Penggerak Alat Press Serbuk Kayu Menjadi Papan Partikel

Dongkrak kekurangan harga relatif mahal, kelebihan tidak

menimbulkan getaran,polusi dan tahan lama.

H. Teori Perancangan

1. Rumus Volume

PxLxT

Keterangan

P : panjang (m)

L : lebar (m)

T : tinggi (m)

12
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat Dan Waktu

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juli 2017

bertempat di Workshop Pengelasan, Workshop Proses Produksi, dan

Workshop Desain/CNC di Politeknik ATI Makassar sedangkan pengambilan

bahan di ambil dari kecamatan Bontobahari, kecamatan, Ujungloe kecamatan

bontotiro Kabupaten Bulukumba sementara proses pengujian dilakukan di

Workshop Pengujian Material khusunya di Mesin Bending.

B. Alat Dan Bahan

Alat yang digunakan untuk penelitian ini dikelompokkan

menjadi dua kategori yaitu Perancangan dan pembuatan alat yang

terdiri dari :

1. Alat

1. Mesin Gerinda d. Mistar Derajat

b) Mistar Baja e. Kunci pas

c) Mesin Las

2. Bahan

d. Besi U c. Mur dan baut e. Besi plat

e. Besi Beton d. Dongkrakf. Besi pipa

13
C. Teknik Perancangan dan Manufaktur

Teknik perancangan dan manufacturing dilakukan dengan terlebih dahulu

menggambar desain alat kemudian di lanjutkan dengan proses manufacturing

yaitu proses pembuatan alat dari proses pemotongan plat, besi U sampai

tahap terakhir yaitu proses pengelasan.

a. Diagram Alir/ Flowchart

Gambar 3.1. Diagram alir alat press serbuk kayu menjadi papan
partikel

b. Konsep Dasar Perancangan

Perancangan mesin berarti perancanaan dari system dan segala yang

berkaitan dengan sifat-sifat mesin, produk, struktur, alat-alat, dan instrument

14
(JosephandLarry,1986). Dalam sebuah peranncangan khususnya perancangan

mesin banyak menggunakan berbagai ilmu yang harus diterapkan

kedalamnya. Ilmu-ilmu itu digunakan untuk mendapatkan sebuah rancangan

yang baik, pada umumnya ilmu-ilmu yang diterapkan antara lain

matematika, ilmubahan, dan ilmu mekanika teknik.

Sebuah perancangan merupakan suatu rangkaian kegiatan yang

berurutan dari satu langkah kelangkah berikutnya. Dengan kegiatan yang

berurutan ini maka perancangan sering juga disebut proses perancangan

karena mencakup banyak hal didalamnya. Berikut merupakan rangkaian

kegiatan yang biasanya dilakukan selama proses perancangan.

D. Analisis Kebutuhan

Diperlukan beberapa langkah analisis kebutuhan untuk memperjelas tugas

Alat Press Serbuk Kayu Menjadi papan Partikel. Langkah-langkah kebutuhan

terdiridari:

2. Spesisfikasi Tenaga penekan

Tenaga penekan tidak lagi mengunakan tenaga manusia sebagai

sumber tenaga penekan utamanya melainkan dengan menggunakan

dongkrak sebagai tenaga kerja.

3. Standar Penampilan

Alat press serbuk kayu menjadi papan partikelini memiliki

kontruksi yang telah disesuaikan dengan kenyamanan dalam bekerja,

15
keamanan pemakai dan kemudahan dalam pengoperasiannya. Alat ini

memiliki dimensi yang tidak cukup besar,sehingga alat ini dapat

dengan mudah dipindah tempatkan dari satu tempat ketempat yang

lain.

E. Jadwal pelaksanaan

Tabel 3.1 Jadwal pelaksanaan Alat Press Serbuk Kayu Menjadi Papan
Partikel

16
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Desain Dan Gambar Alat Press Serbuk Kayu Menjadi Papan Partikel

1. Desain Kontruksi Alat press serbuk Kayu Menjadi Papan Partikel

Desain Kontruksi Alat Press Serbuk Kayu Menjadi Papan Papan Partikel

ditentukan atas berbagai pertimbangan sebagai berikut:

a. Alat press serbuk menggunakan tenaga dongkrak sebagai

penggerak utamanya.

b. Spesifikasi Alat yang ergonomis dengan dimensi yang nyaman

bagi operator dan mudah disesuaikan dengan ruang kerja mesin

berdimensi panjang 500 mm x lebar 300 mm x tinggi 800 mm

c. Mudah dalam pergantian pengoperasian, perawatan maupun

pergantian suku cadang alat.

d. Alat press serbuk ini tidak menimbulkan pencemaran udara.

e. Pada saat beroperasi, Alat ini tidak menimbulkan suara.

17
2. Gambar alat press serbuk kayu menjadi papan partikel

Keterangan:

1) Rangka

2) Mal bawah

3) Besi penekan

4) Penekan serbuk

5) Pengikat dongkrak

6) Dudukan mal bawah

7) Dongkrak

B. Teknik Perancangan Alat Press Serbuk Jadi Papan Partikel

Teknik perancangan adalah langkah dasar yang sangat penting

dilakukan dalam perancangan alat press serbuk jadi papan. Tujuan dari teknik

perancangan ini adalah untuk mendapatkan data-data konstruksi yang

dibutuhkan dalam membuat alat press serbuk jadi papan

Langka-langka yang di lakukan dalam pengerjaan alat sebagai berikut:

18
1. Ukur besi U sesuai dengan gambar,Lakukan pemotongan pada besi U,

Setalah itu buat rangka dengan menggunakan mesin las

2. Kemudian potong plat sesuai dengan gambar lalu buat tempat serbuk

dan penekan serbuk untuk memperjelas dapat di lihat di halaman

lampiran.

1. kekuatan Dongkrak

dengan pertimbangan kinerja dongkrak agar berfungsih dengan

maksimal dan ketersediaan dongkrak di pasaran. Maka dongkrak

yang digunakan berkapasitas 2 ton atau 2000 kg.

2.Volume serbuk sebelum di press

Dik : P = 40 𝑐𝑚3

L = 20 𝑐𝑚3

T = 2 𝑐𝑚3

Dit : 𝑉0.............?

Pxlxt

40 𝑐𝑚3 x 20 𝑐𝑚3 x 2 𝑐𝑚3

=1600𝑐𝑚3

3. luas penampang

A=pxl

40 cm x 20 cm

800 𝑐𝑚2

19
4. Volume serbuk yang selesai di press

𝑉1= P x L x 𝑇0

= 0,4 x 0,2 x 0,01

= 0,008𝑚3

5. Volume kepadatan

𝑉𝑜−𝑉1
Kepadatan x 100% = 50 %
𝑉𝑜

C. Uji Kinerja

Uji kinerja alat merupakan sebuah langkah pengujian terhadap sebuah

alat uji kinerja ini bertujuan untuk mengetahui kualitas uji kinerja alat ini juga

diharapkan dapat mengetahui kekurangan-kekurangan pada alat sehingga

dapat di lakukan perbaikan-perbaikan kedepannya.Alat press serbuk Kayu

menjadi papan Partikel ini dapat menghasilkan papan dengan panjang 40cm

lebar 20 cm sedangkan untuk ketebalan maksimal 2 cm.

Tabel 4.1. Pembuatan papan partikel ketebalan 0.5 cm

N % Massa Massa Volume Massa Massa Volume


lem lem awal awal sebelum akhir akhir
o Kg kg 𝑚3 di kg 𝑚3
keringkan
1 15% 0.01875 0,125 0,016 0,215 0,120 0,004

2 20% 0.025 0,125 0,016 0,220 0,123 0,004

3 30% 0.037 0,125 0,016 0,235 0,127 0,004

20
Tabel 4.2. Pembuatan papan partikel 1 cm

No % Massa Massa Volume Massa Massa Volume


lem lem serbuk awal sebelum akhir akhir
Kg kg 𝑚3 di Kg 𝑚3
keringkan
1 15 % 0.025 0,350 0,032 0,450 0,0340 0,008

2 20% 0.07 0,350 0,032 0,465 0,0343 0,008

3 30% 0.105 0,350 0,032 0,470 0,0350 0,008

1. Pembuatan papan partikel 0,5 cm

𝑀1 = Massa serbuk + Massa lem + Massa air

= 0,125 + 0,0187 + 0.072

= 0.2157 kg

𝑀2 = Massa serbuk + Massa lem + Massa air

= 0,125 + 0.025 + 0,07

= 0,220 kg

𝑀3 = Massa serbuk + Massa lem + Massa air

= 0,125 + 0.0375 + 0,073

= 0,235 kg

2. Pembuatan papan partikel 1 cm

𝑀1 = Massa serbuk + Massa lem + Massa air

= 0.350 + 0.025 + 0,075

= 0,450 kg

21
𝑀2 = Massa serbuk + Massa lem + Massa air

= 0,350 + 0,07 + 0,045

= 0,465 kg

𝑀3 = Massa serbuk + Massa lem + Massa air

= 0,350 + 0,105 + 0,015

= 0,470 kg

a. Idensiti ketebalan 0,5 cm untuk 15%

𝑀 0.125 𝑘𝑔
1. 𝜌1 = 𝑉1 = = 7,8125 ⁄𝑚3
1 0,016

𝑀2 0.215 𝑘𝑔⁄
2. 𝜌2 = = 0,211 𝑚3
𝑉2 0,004

𝑀3 0.120 𝑘𝑔
3. 𝜌3 = = 0.116 ⁄𝑚3
𝑉2 0,004

b. Idensiti ketebalan 0,5 untuk 20%

𝑀 0.125 𝑘𝑔
1. 𝜌1 = 𝑉1 = =7,8125 ⁄𝑚3
1 0,016

𝑀2 0.220 𝑘𝑔⁄
2. 𝜌2 = =55 𝑚3
𝑉2 0,004

𝑀3 0.123 𝑘𝑔⁄
3. 𝜌3 = = 30.75 𝑚3
𝑉2 0,004

c. Idensiti ketebalan 0,5 untuk 30%

𝑀 0.125 𝑘𝑔
1. 𝜌1 = 𝑉1 = =7,8125 ⁄𝑚3
1 0,016

𝑀2 0.235 𝑘𝑔
2. 𝜌2 = 0,004 =58,75 ⁄𝑚3
𝑉2

𝑀3 0.127 𝑘𝑔
3. 𝜌3 = = 31.75 ⁄𝑚3
𝑉2 0,004

a. Idensiti ketebalan 1 cm untuk 15%

22
𝑀 0.350 𝑘𝑔
1. 𝜌1 = 𝑉1 = =10,937 ⁄𝑚3
1 0,032

𝑀2 0.450 𝑘𝑔
2. 𝜌2 = 0,008 =9,25 ⁄𝑚3
𝑉2

𝑀3 0.0340 𝑘𝑔
3. 𝜌3 = = 4.25 ⁄𝑚3
𝑉2 0,008

b. Idensiti ketebalan 1 cm untuk 20%

𝑀 0.350 𝑘𝑔
1. 𝜌1 = 𝑉1 = =10,937 ⁄𝑚3
1 0,032

𝑀2 0.465 𝑘𝑔
2. 𝜌2 = 0,0343 =13,556 ⁄𝑚3
𝑉2

𝑀3 0.0343 𝑘𝑔⁄
3. 𝜌3 = = 42,875 𝑚3
𝑉2 0,008

c. Idensiti ketebalan 1 cm untuk 30%

𝑀 0.350 𝑘𝑔⁄
1. 𝜌1 = 𝑉1 = =10,937 𝑚3
1 0,032

𝑀2 0.470 𝑘𝑔⁄
2. 𝜌2 = 0,0350 =13,48 𝑚3
𝑉2

𝑀3 0.0350 𝑘𝑔
3. 𝜌3 = = 4,375 ⁄𝑚3
𝑉2 0,008

D. Kelemahan

Setelah di analisah terhadap fungsi dari alat press serbuk ini ternyata

masih memiliki kelemahan-kelemahan diantaranya:

23
1. Untuk melepaskan papan partikel dari wadahnya masih kurang rapi

lem masih melengket pada wadah cetakan. Hal ini terjadi karna di

sebabkan oleh tidak sempurnahnya pengeringan.

2. Wadah cetakan harus dialasi pelastik agar terhindar kesulitan saat

saat mengeluarkan papan dari wadah cetak.

BAB V

PENUTUP

24
A. Kesimpulan

Dari pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut

1. Alat Press Serbuk kayu menjadi Papan Partikel adalah alat yang

memanfaatkan limbah dari hasil penggergajian. Alat ini dapat menekan

serbuk gergaji yang telah di campur lem, setelah proses penekanan

harus di jemur di bawah sinar matahari selama 4-5 jam, kemudian

keluarkan dari pencetaknya.

2. Alat ini dapat membuat papan partikel dengan panjang 40 cm, lebar

20cm, tinggi maksimal 2 cm, tinggi papan dapat di sesuaikan dengan

ukuran yang diinginkan yang di tandai dengan garis dan angka di mulai

dengan ketebalan 0,5 cm.

B. Saran

perancangan Alat Press Serbuk Kayu menjadi Papan Partikel ini masih

jauh dari kesempurnaan, alat ini masih memiliki kekurangan sehingga perlu

diadakan penelitian selanjutnya. Hal-hal tersebut

1. ketebalan papan partikel yang di hasilkan masih terbatas pada ukuran

2cm, pada penelitian selanjutnya dapat ditingkatkan sesuai ketebalan.

2. Proses pengeringan terlalu lama karna masih mengandalkan tenaga

matahari. Proses pengeringan bisah lebih cepat dengan menggunakan

oven pemanas.

25

Anda mungkin juga menyukai