/2021
Tanggal : _23__/__01_/__ _2023 Pukul : __16__._ 09 _ WIB
A. Data Umum
Nama : Ny. S
DOKUMEN ASUHAN KEPERAWATAN Tgl.Lahir : 01/01/1952 L/P
GAWAT DARURAT TERINTEGRASI
No. RM : 36.36.34
Penderita/ Rujukan
C. Data Khusus
Prioritas Triage: Biru Merah Kuning Hijau Putih Hitam
□ Ya:
SURVEY
STATUS TERKINI Keadaan Umum: pasien tampak lemas, nyeri dadasebelah kiri dan nyeri uluh hati STATUS LOCALIS
- Kepala : Kepala bersih, tidak ada luka, dan tidak ada hematom
- Leher : Leher normal tidak ada hambataan gerak, tidak ada pembengkakan pada leher
dan tidak ada distensi vena jagularis.
- Thorax : Dada simetris tidak pembengkakan dan terdapat nyeri dada sebelah kiri PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Cor : Tidak ada di kaji Hasil Rontgen :
- Abdomen : Tidak tampak adanya asites perut, dan tidak ada luka di bagian perut Hasil Laboratorium :
- Extremitas : Ekstermitas atas bawah tampak normal dan simetris, serta terpasang infus pada Hasil EKG :
tangan kiri, kekuatan otot 5/5/5/5
E. SECONDARY SURVEY
- Lainnnya :
Hasil CT Scan :
Konsultasi Spesialis :
KONDISI PSIKOLOGI
Masalah perkawinan : tidak ada □ ada : Cerai / istri baru / simpanan / lain-lain :
...................................................................... Mengalami kekerasan fisik : tidak ada □ ada Mencederai diri / orang lain :
□ pernah tidak pernah
Trauma dalam kehidupan : tidak ada □ ada Jelaskan :
....................................................................................................................... Gangguan tidur : tidak ada □ ada
Konsultasi dengan : tidak ada □ ada
SOSIAL, EKONOMI DAN SPIRITUAL
Berat Badan (BB) sekarang : ___71___ kg 2. Apakah nafsu makan Anda berkurang?
IMT (Indeks Masa Tubuh) : __23,18 (BB normal)____ □ Tidak 0
BB Biasanya : __75____ kg Ya 1
Tinggi Badan (TB) : ___175___ cm
1. Apakah Berat Badan (BB) Anda
Total Skor
menurun akhir-akhir ini tanpa
direncanakan? Nilai MST : □ Resiko Rendah (MST = 0-1)
□ Tidak 0 Resiko Sedang (MST = 2-3)
Ya, bila ya berapa penurunan berat badan Anda? □ Resiko Tinggi (MST = 4-5)
1 – 5 kg 1 Catatan :
□ 6 – 10 kg 2 * Bila pasien beresiko tinggi (MST 4-5) dengan penyakit DM, batu
□ 11 – 15 kg 3 ginjal, batu ginjal/jantung, kanker, stroke, hati, HIV, TB, gangguan
□ > 15 kg 4 saluran
1. Keefektifan bersihan jalan napas b.d. obstruksi trak eobronkial , □ Lakukan manuver jaw trust, head thilt dan chin lift.
ada nya benda a si ng pa da jala n napa s, sekret tertaha n di salura n □ Keluarkan benda asing, lakukan suction, needle cricothyroidectomy.
napa s. □ Pasang OPA, NPA, ETT, stabilisasi cervical (collar brace).
2. Resiko aspirasi b.d. trauma waja h, mulut atau leher, penurunan □ Berikan bantuan napas buatan, ventilasi mekanik, ventilasi
tingkat kesa daran, peningkatan t ekana n i ntra ga strik . dengan ventilator.
3. Ketidakefektifan pola napas b.d. nyeri, cedera pada spinal, □ Berikan O2 sesuai kebutuhan melalui nasal canula, masker.
k el ela han otot perna pa san, keru sakan otot ra ngka. Monitor SaO2.
4. Gangguan pertukaran gas b.d. peruba han kapa sita s darah memba wa Monitor tanda-tanda vital secara periodik.
oksigen, k eti daksei mba nga n membra n pertukaran kapi ler da n Monitor tingkat kesadaran secara periodik.
alveolus . Monitor EKG.
5. Penurunan curah jantung b.d. peru baha n kekuatan jantung dalam Pasang infus, sampel darah, cek AGD.
mela wan kontraksi otot ja ntung, menurunnya keluaran ja ntung, □ Hentikan perdarahan, KIE banyak minum.
penuruna n isi sekuncu p yang diseba bkan ol eh ma salah □ Berikan posisi semiflower.
elektrofi siologis . □ Berikan posisi head up 30º
6. Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan (cerebral, cardiopulmonar, □ Pasang dower cateter untuk monitor cairan keluar.
renal, gastrointestinal, periferal) b.d. penuruna n pertukaran sel, □ Berikan cairan intravena, cairan koloid, darah atau produk
hi povolemia, penuruna n alira n darah arteri. darah, ekspander plasma.
7. Kekurangan / resiko kekurangan volume cairan b.d. kehila nga n Kaji turgor kulit dan membran mukosa mulut.
volume cairan aktif, k eru sakan mekanisme regulasi. Awasi tetesan cairan, berikan cairan sesuai kebutuhan.
8. Kelebihan volume cairan b.d. mekanisme regulasi yang terganggu. □ Pasang NGT
9. Diare b.d. penya lahgunaan laxatif, proses infeksi, mala bsorpsi . □ Kumbah Lambung
10. Retensi urin b.d. obstruk si traktus uri nariu s, gangguan Atasi nyeri, delegatif pemberian analgetika, teknik distraksi, relaksasi.
neurova skular, trauma, hi pertofi bla der prostat. □ Lakukan perawatan luka dengan teknik septik aseptik.
11. Nyeri akut, b.d. agen pencedra fisik □ Berikan kompres hangat.
12. Hipertermia b.d. dehi dra si, peningkatan kecepata n meta bolisme, □ Berikan posisi semiflower bila tidak ada kontraindikasi.
trauma, proses perjalanan penyakit. □ Delegatif pemberian antipiretik.
13. Kerusakan mobilitas fisik b.d. k erusakan mu skuloskl etal da n □ Monitor intake dan output cairan.
neuromuskular, kehila nga n i ntegrita s struktur tulang, □ Pasang spalk, lakukan imobilisasi.
penurunan kekuatan da n k etaha nan tubuh. □ Kaji tanda-tanda kompartemen pada daerah distal dari fraktur.
14. Pk Anemia. Pastikan pengaman terpasang dan rem tempat tidur terkunci dengan baik.
15. Konstipasi b.d. diet, a supan cairan, tingkat aktivita s, k ebiasaa n defeka si. Pasang gelang kuning pada pasien sebagai penanda pasien
16. Resiko jatuh b.d. penyakit, ga ngguan keseimbangan, penuruna n perlu pengawasan.
statu s mental, penggunaan obat, penggu naan alkohol. □ Lakukan pengikatan pasien, kolaborasi obat penenang.
17. Resiko mencederai diri dan orang lain berhubungan dengan agresif. □ ...................................................................................................................
18. Gaduh gelisah b.d. penyakitnya. □ ...................................................................................................................
19. Resiko penurunan curah jantung b.d. perubahan frekuensi jantung □ ...................................................................................................................
................................................................................................................... □ ...................................................................................................................
...................................................................................................................
ANALISIS DATA
DO : Resiko
- Pasien tampak lelah Penurunan
- Pasien tampak lemas Curah
- Kesadaan pasien compos Jantung
mentis
- GDS 337
TTV
- TD : 125/73 mmhg
- N : 66 x/mnt
- RR : 21x/mnt
- Spo2 : 95%
- suhu : 36,8 °C
DS : Pembedahan/operasi
- Pasien mengatakan nyeri di dada
sebelaah kiri dan menjalar ke lengan
P: Pasien mengatakan nyeri dada
Q: Pasien mengatakan nyeri terasa
Luka insisi
tertusuk-tusuk
R: Terasa di dada sebelah kiri dan
menjalar ke lengan
S: Skala nyeri 6 (nyeri sedang)
T: Pasien mengatakan nyeri hilang Agen pencedra fisik
timbul duasi 3 menit
Nyeri Akut
DO :
- Pasien tampak meringis
Nyeri Akut
- Pasien tampak gelisah
- Skaala nyeri 6 (nyeri sedang)
- Pasien terpasang infus Nacl 10tpm
di tangan kiri
TTV
- TD : 125/73 mmhg
- N : 66 x/mnt
- RR : 21x/mnt
- Spo2 : 95%
- Suhu : 36,8 °C
PRIORITAS MASALAH
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedra Fisik dibuktikan dengan pasien
mengatakan nyeri dada di sebelah kiri dan menjalar ke lengan, pasien tampak
meringis, tampak gelisah, dengan hasil TTV : TD : 125/73 mmhg, N : 66 x/mnt, RR
: 21x/mnt, Spo2 : 95%, suhu : 36,8 °C.
Diagnosa 1 (Curah jantung L.02008. (Perawatan Jantung I.02075. Hal 317) Untuk mengetahui
Hal 41) 1. Identifikasi tanda/gejala primer
perkembangan dari hasil
Resiko Penurunan Curah jantung Penurunan curah jantung (meliputi
Setelah dilakukan tindakan dispenea, kelelahan, adema ortopnea tindakan
berhubungan dengan Perubahan asuhan keperawatan selama paroxysmal nocturnal dyspenea,
kontraktilitas dibuktikan dengan 1x3 jam, di harapkan, maka peningkatan CPV)
curah jantung meningkat 2. Identifikasi tanda/gejala sekunder
pasien mengatakan mudah lelah, dengan kriteria hasil : penurunan curah jantung (meliputi
nyeri uluh hati, lemas, dan pasien 1. Kekuatan nadi perifer peningkatan berat badan, hepatomegaly,
ejecition fraktion (EF) distensi vena jugularis, palpitasi, ronkhi
mengatakan ada terpasang ring meningkat (5) basah, oliguria, batuk, kulit pucat)
jantung sejak 2 tahun yang lalu, 2. CRT menurun (5) 3. Monitor tekanan darah (termasuk
3. Lelah menurun (5) tekanan darah ortostatik, jika perlu)
Kesadaran pasien compos 4. Pucat menurun (5) 4. Periksa tekanan darah dan frekuensi
mentis, hasil GDS 337 dengan 5. Tekanan darah membaik nadi sebelum dan sesudah aktivitas
(5) 5. Posisikan pasien semi-fowler atau
hasil TTV : TD : 125/73 mmhg, N fowler jika perlu
: 66 x/mnt, RR : 21x/mnt, Spo2 :
6. Berkolaborasi dengan dokter dalam
95%, suhu : 36,8 °C
pemberian terapi.
(D.0011, Hal 41. SDKI )
Diagnosa 2 Tingkat Nyeri (L.08066. Manajemen Nyeri (SIKI.I. 08238. Hal : 1. Untuk dapat mengetahui
agen pencedra Fisik dibuktikan Setelah dilakukan intervensi Observasi : durasi, frekuensi,
dengan pasien mengatakan nyeri selama 1x3 jam, maka 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, kualitas, intensitas nyeri
dada di sebelah kiri dan menjalar diharapkan tingkat nyeri frekuensi, kualitas, intensitas nyeri 2. Untuk dapat mengetahui
ke lengan, pasien tampak meringis, pasien menurun dengan 2. Identifikasi skala nyeri skala nyeri
tampak gelisah, dengan hasil TTV kriteria hasil: 3. Identifikasi respons nyeri non verbal 3. Untuk dapat mengetahui
TD : 125/73 mmhg, N : 66 x/mnt, 1. Keluhan nyeri Terapeutik respon nyeri non verbal
RR : 21x/mnt, Spo2 : 95%, suhu : menurun dengan skor 1. Kontrol lingkungan yang memperberat yang dikeluhkan klien
36,8 °C. 5 rasa nyeri (mis. Suhu ruangan, 4. Untuk dapat mengurangi
P: Pasien mengatakan nyeri dada 2. Meringis menurun pencahayaan, kebisingan) nyeri pada klien dengan
Q: Pasien mengatakan nyeri terasa
tertusuk-tusuk dengan skor 5 Edukasi : tehnik nonfarmakologis
R: Terasa di dada sebelah kiri dan 3. Sikap protektif 1. Jelaskan penyebab, periode, dan Untuk dapat mengurangi
menjalar ke lengan
S: Skala nyeri 6 (nyeri sedang) menurun dengan skor pemicu nyeri rasa nyeri yang
T: Pasien mengatakan nyeri hilang
timbul duasi 3 menit. 5 2. Jelaskan strategi meredam nyeri dirasakan pasien
(SDKI.D.0077, hal. 172) 4. Skala nyeri 3. Anjurkan tehnik nonfarmakologis
berkurang dengan
untuk mengurangi rasa nyeri
skor
5. Tekanan darah Kolaborasi :
membaik dengan
Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu.
skor 5
NAMA
TENAGA KESEHATAN
TERANG/
TANGGAL PUKUL H. IMPLEMENTASI TENAGA KESEHATAN (PERAWAT, DOKTER,
TANDA
AHLI GIZI DLL)
TANGAN
O:
- Pasien masih terlihat pucat
- Posisi pasien semi fowler
- GDS 337
- Tanda-tanda Vital:
- TD : 120/80 mmhg
- N : 80 x/mnt
- RR : 20x/mnt
- Spo2 : 98%
-suhu : 36,5 °C
S:
Pasien mengatakan nyeri uluh hati sedikit
berkurang dari skala nyeri 6 menjadi skala
nyeri
O:
1. Pasien tampak rileks
2. Pasien tampak tenang
3. Skala nyeri merunun
4. Pasien masih terpasang infus Nacl di
tangan kiri
5. Tanda-tanda Vital:
- TD : 120/80 mmhg
- N : 80 x/mnt
- RR : 20x/mnt
- Spo2 : 98%
-suhu : 36,5 °
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Lanjutan Intervensi 1,2,3
A. PENATALAKSANAAN MEDIS
( DILA )
B. DATA PENUNJANG (RADIOLOGIS, LABORATORIUM, PENUNJANG
LAINNYA)