A. Kompetensi Dasar :
3.4 : Menganalisis makna kebersamaan dengan orang orang lain tanpa kehilangan identitas.
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti PJJ model kombinasi Daring/Luring menggunakan Zoom
Meeting/WA group, peserta didik diharapkan dapat : memahami arti cinta dan pacaran serta
mengetahui arti pacaran tanpa harus kehilangan identitas sebagai remaja Kristen.
E. Alat, Bahan dan Media : Buku Pendidikan Agama Kristen & Budi Pekerti, Laptop,
handphone, Power Point, Video, Gambar, Zoom Meeting, Whatsapp.
G. Penilaian/Assesment
a. Sikap : Jujur, Disiplin, Tanggung jawab, Santun, Peduli, Percaya Diri.
b. Penilaian Pengetahuan : Jawaban yang dikumpulkan oleh siswa.
Palangka Raya, Maret 2021
Mahasiswa PPL
PRISKA
NIM. 17.02.11.1510
Menyetujui :
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Proses sosialisasi di kalangan remaja SMA semakin meluas. Jika pada jenjang SMP
mereka cenderung mengelompok menurut jenis kelamin, maka pada jenjang SMA proses
sosialisasi bersifat antarlawan jenis dan rasa tertarik pada lawan jenis semakin menguat.
Sternberg menjelaskan bahwa pada masa remaja, manusia mulai mengalami masa terjadinya
perubahan-perubahan pada fisik, kognitif dan perubahan seksual, khususnya pada remaja putri.
Perubahan ini berlangsung cepat termasuk perubahan seksualnya. Seiring dengan semakin
cepatnya perkembangan seksual pada remaja, ketertarikan dengan lawan jenis pun semakin
meningkat.
Para remaja baik laki-laki maupun perempuan mulai saling memperhatikan, dan masing-
masing timbul keingintahuan yang makin besar tentang lawan jenisnya. Biasanya hal ini dimulai
dengan ketertarikan fisik lalu hubungan emosi. Hubungan emosional antara dua belah pihak
dapat juga disebut cinta. Permasalahan seksualitas yang umum para remaja hadapi adalah
dorongan seks yang meningkat dan kuat padahal belum menikah. Usia kematangan seksual
(biologis) remaja ternyata belum dimbangi oleh kematangan psikososial. Terkadang, rasa ingin
tahu yang sangat kuat, keinginan bereksplorasi dan memenuhi dorongan seksual menyebabkan
remaja mengabaikan norma, kontrol diri dan pemikiran rasional sehingga tampil dalam bentuk
perilaku yang menyimpang.
Pada jenjang SMA sebagian besar remaja mulai mengalami "jatuh cinta'" Hal itu
mempengaruhi kondisi emosional mereka, ada yang bersifat positif tapi tak jarang berakibat
negatif. Umumnya pacaran dimulai dengan pertemanan kemudian saling menyukai, lalu saling
mengucapkan kata cinta. Di zaman dahulu, laki-laki yang harus mengambil inisiatif dalam
menyatákan ketertarikan atau cinta. Hal itu tidak berlaku lagi di zaman kini karena setiap orang
entah laki-laki maupun perempuan akan saling mengucapkan/menyampaikan perasaan tertarik
pada seseorang yang disukainya. Ada berbagai cara orang menyatakan ketertarikan pada
seseorang, ada yang menyampaikan melalui orang lain, namun kini remaja lebih berani
mengemukakan perasaan hatinya pada lawan jenis. Ketika pernyataan cinta diterima, seseorang
merasa diterima dan dihargai oleh orang lain. Kencan menjadi sarana untuk menegaskan status
seseorang di lingkungan remaja, bahwa ia disukai. Kencan juga dapat menjadi sumber dukungan
psikologis bagi remaja, yaitu meningkatkan rasa percaya diri.
Orang yang sedang jatuh cinta biasanya mewujudkan perasaan cintanya kepada seseorang
dalam komunikasi yang lebih intensif serta relasi yang lebih eksklusif atau khusus. Bentuk relasi
itu yang disebut berpacaran. Jika biasanya mereka jalan bersama-sama berempat atau bertiga,
setelah jatuh cinta orang cenderung hanya ingin berjalan berdua saja. Mengapa? Karena mereka
merasa lebih nyaman untuk berbicara, bertukar cerita serta memperoleh tanggapan yang spesial
dari orang yang dicintainya. Terkadang orang memulai suatu hubungan pertemanan, kemudian
saling menyukai dan jatuh cinta. Mereka kemudian membina hubungan dalam bentuk pacaran.
Memang tidak semua orang yang berteman pada akhirnya jadi berpacaran, ada yang tetap
mempertahankan hubungan sebagai teman dan sahabat.
Di era modern ini terjadi pergeseran kriteria dalam memilih teman kencan, penekanan
utama adalah memilih seseorang yang dapat dijadikan teman dalam berbagi cerita, seseorang
yang membuat kita merasa nyaman. Seseorang yang membuat kita betah untuk jalan bersama,
saling bercerita, tertawa, nonton maupun belajar bersama. Puisi yang ada dalam buku siswa
menunjukkan perasaan emosianal orang yang sedang jatuh cinta. Tampaknya sang penulis adalah
orang yang tengah jatuh cinta. la menggambarkan sang kekasih sebagai terang dalam kegelapan,
air yang memberi kehidupan. Bahkan sang kekasih dikatakan sebagai sumber kekuatan baginya.
Tampak ada persahabatan dalam cinta yang digambarkan dalam puisi itu. Pacaran, cinta dan
persahabatan saling kait-mengkait.
Setelah memahami arti pacaran, guru dapat memberikan penjelasan mengenai alasan orang
berpacaran. Penjelasan ini penting untuk membuka cakrawala berpikir peserta didik mengenai
alasan mereka berpacaran sekaligus sebagai bahan banding bagi peserta didik. Adapun alasan
untuk berkencan atau berpacaran, yaitu:
Belajar membangun persahabatan, solidaritas dan sikap saling menghormati dengan orang
lain.
Mengenal sifat, kebiasaan dan corak kepribadian satu dengan yang lain. Hal itu diperlukan
agar kita menyadari dan memahami kelebihan dan kelemahan yang ada pada orang yang
dipacari
Belajar bagaimana berhubungan dengan baik, belajar mengembangkan kemampuan
berkomunikasi.
Melatih diri untuk mendekatkan diri kepada Tuhan secara bersama-sama.
Belajar untuk membuka hati, berbagi perasaan dengan seseorang (teman curhat).
Untuk mencintai dan dicintai dengan belajar untuk saling memberi dan menerima.
Untuk menikmati masa muda/remaja yang indah bersama orang yang dikasihinya.
1 Korintus 13
Menurut sabda.or.id bagian Alkitab ini sering disebut 'madah cinta" dalam memaparkan
keagungan cinta kasih, yaitu cinta kepada Allah jang mewujud pula dalam cinta-kasih kepada
sesama manusia. Rasul Paulus demikian terharu, sehingga bahasanya menjelma seperti syair
yang indah. Bagian Alkitab terdiri dari tiga bagian.
Dalam bagian pertama (1-3) ditandaskan, bahwa segala keunggulan dan jasa serta kebaikan
manusia tidak berharga jika tidak dijiwai oleh cinta kasih. Artinya, semua perbuatan baik yang
dilakukan oleh orang beriman harus dimotivasi oleh cinta-kasih.
Dalam bagian kedua (4-7) Paulus menguraikan apa saja yang merupakan indikator kasih:
sabar, murah hati, tidak cemburu, tidak memegahkan diri, tidak sombong, tidak melakukan yang
tidak sopan, tidak mencari keuntungan diri sendiri, tidak pemarah, tidak menyimpan kesalahan
orang lain, tidak bersukacita karena ketidakadilan, menutupi segala sesuatu, percaya segala
sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Itulah indikator cinta-
kasih sejati dan yang sempurna.
Dalam bagian ketiga (8-13) ditulis mengenai nilai mutlak dan abadi dari cinta-kasih.
Kehidupan manusia akan menjadi lebih baik dari menyenangkan jika cinta-kasih sejati menjadi
landasan dalam membangun kehidupan pribadi dan keluarga.
Dibalik setiap tindakan yang manusia lakukan, pasti ada motivasi. Tentu saja masing-
masing orang bertindak dengan motivasi yang berbeda-beda. Namun, dalam kehidupan Kristen,
setiap tindakan orang harus didasari oleh motivasi yang sama, yaitu kasih. Mengapa? Rasul
Paulus menjelaskan bahwa dalam kehidupan orang percaya, kasih bukan sekadar identitas atau
ciri Kekristenan tetapi jiwa dan jati diri orang Kristen. Dengan demikian, kasih adalah sesuatu
yang mutlak ada dalam kehidupan orang Kristen. Penjelasan Rasul Paulus tidak berhenti sampai
di situ. Selanjutnya ia mengatakan bahwa semua karunia yang orang Kristen miliki, tidak berarti
apa-apa jika tidak didasari oleh kasih. Paulus memberikan suatu pengajaran yang sangat keras
kepada orang Kristen karena menyangkut keberadaan mereka sebagai milik Kristus, dan hidup di
dalam Kristus.
Penekanan Rasul Paulus tentang kasih sebagai jiwa dan jati ciri Kekristenan kepada orang-
orang Kristen di Korintus saat itu merupakan salah satu bentuk ungkapan yang memprihatinkan
dirinya. Jemaat Korintus yang merasa dirinya memiliki karunia dari Tuhan, menjadi sombong
dan mulai menganggap bahwa diri mereka lebih tinggi tingkatannya dibandingkan dengan
jemaat yang tidak memiliki karunia tersebut. Karena itu Paulus menegaskan bahwa kepandaian
berbicara, bernubuat, memiliki hikmat dan pengetahuan manusia jika tidak disertai kasih hanya
akan menciptakan kegaduhan, dan membuat dirinya tidak berharga (1 Kor. 13: 1-3). Penekanan
Paulus ini memberikan pelajaran penting untuk kita, orang-orang Kristen masa kini, yaitu bahwa
kita adalah orang yang dihidupkan oleh Kristus dan bagi Kristus. Karena itu kitalah orang-orang
yang akan memiliki dan menyatakan kasih Kristus itu dalam segala aspek kehidupan kita.
Tes Essay
Jawablah pertanyaan dengan singkat dan jelas!
1. Jelaskan pengertian pacaran?
2. Jelaskan dan berikan contoh dari ke-4 macam kasih yaitu : Agape, Philia, Storge, dan
Eros?
3. Jelaskan apa saja tiga elemen dasar dalam hubungan berpacaran?
4. Sebutkan dan berikan contoh kesetaraan antara laki-laki dan perempuan berdasarkan
kitab kejadian 2:18-25?
5. Menurutmu, Karuni apa yang paling utama dan harus dipraktikkan untuk membangun
Tubuh Kristus? Jelaskan!