ASUHAN KEPERAWATAN
Penderita/ Rujukan
( ) Dikirim dari puskesmas/ RB/RS…………………………………………… Dengan pengantar dari paramedis / bidan/ perawat/ dokter
( ) Dikirim oleh polisi :………………………………………………………… Dengan/ tidak disertai permintaan visum Et Repertum
( ) Obat, jelaskan
Riwayat Penyakit / Pengobatan : Pasien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit yang sama _______________________
( ) Makanan, jelaskan
sebelumnya dan tidak pernah melakukan operasi. ____________________
( ) lain-lain, jelaskan
_____________________
C. Data Khusus
Prioritas Triage: Biru Merah Kuning Hijau Putih Hitam
Verbal
□ Stridor □ Dispneu CRT : < 2’ □ > 2’ Lokasi:
□ Tidak merespon ……………………….
□ Wheezing □ Apneu Warna kulit: □ Normal Pucat ……..
Pupil : ………………………
□ Ronchi □ Ventilasi mekanik □ Kuning ………………………
Isokor □ Anisokor …………..
□ Terintubasi □ Memakai Perdarahan : Tidak ada
ventilator □ Pin Point □ Medriasis Lengkapi pada lampiran
□ Terkontrol □ Tidak terkontrol
lembar anatomi tubuh.
TD :121/80 mmHg N : 101 x/menit R: 30 x/menit Temp : 36°C
SECONDA
E.
STATUS Keadaan Umum: STATUS LOCALIS
TERKINI
- Kepala : Kulit kepala tampak bersih, tampak simetris
- Leher : Tidak ditemukan massa pada leher, kelenjar limfe tidak teraba, kelenjar
tiroid tidak teraba, mobilitas leher bebas.
- Thorax : Bentuk dada simetris. Bunyi jantung normal S1-S2 tunggal (lub-dub), tidak
ada suara tambahan, bunyi rongga dada sonor (suara perkusi jaringan yang PEMERIKSAAN PENUNJANG
normal).
- Abdomen : Tidak terdapat benjolan dan massa , tidak ada nyeri tekan , bising usus 6 Hasil Laboratorium :
x/menit.
Jenis Pemeriksaan Hasil
pH 7,45
pCO2 23
pO2 62
Hct 29
HCO3 16,0
Ureum 23 mg/dL
Creatinin 0,76 mg/dL
Glukosa sewaktu 232 mg/dl
RY SURVEY
- Extremitas : Kemampuan pergerakan sendi ekstremitas atas dan bawah bebas. Uji Hasil EKG :
kekuatan otot ektrimitas atas 5|5, ekstremitas bawah 5|5.
- Lainnnya : Badan lemas, nafsu makan kurang.
Jumlah minuman/cc/24 jam, sesudah sakit :1200 cc/24 jam , sebelum sakit
1800 cc/24 jam
Konsultasi Spesialis :
NRS
DIAGNOSA MEDIS :
WBS
Edema Paru Akut
Injeksi lanzoprazole /24jam /IV 1-4 : Nyeri Ringan 7-10 : Nyeri Berat
KONDISI PSIKOLOGI
Masalah perkawinan : tidak □ ada : Cerai / istri baru / simpanan / lain-lain : Tidak
Mengalami kekerasan fisik : ada
tidak □ ada ada ........................................................................
Mencederai diri / orang lain : □ pernah tidak pernah
Trauma dalam kehidupan : adatidak
□ ada Jelaskan : Tidak ada masalah
Gangguan tidur : ada
tidak □ ada keperawatan ..........................................................................................................
Konsultasi dengan : adatidak
□ ada
psikologi/psikiater ada
SOSIAL, EKONOMI DAN SPIRITUAL
Nilai : ( ) Resiko sangat tinggi (< 10) ( ) Resiko tinggi (10-14) ( ) Resiko sedang (15-18) ( ) Resiko rendah (>18)
1. Keefektifan bersihan jalan napas b.d. obstruksi trakeobronkial, □ Lakukan manuver jaw trust, head thilt dan chin lift.
benda
adanyaasing pada jalan napas, sekret tertahan di saluran napas. □ Keluarkan benda asing, lakukan suction, needle cricothyroidectomy.
2. Resiko aspirasi b.d. trauma wajah, mulut atau leher, penurunan □ Pasang OPA, NPA, ETT, stabilisasi cervical (collar brace).
kesadaran,
tingkat peningkatan tekanan intragastrik. □ Berikan bantuan napas buatan, ventilasi mekanik, ventilasi dengan
3. Ketidakefektifan pola napas b.d. nyeri, cedera pada spinal, ventilator.
otot pernapasan, kerusakan otot rangka.
kelelahan Berikan O2 sesuai kebutuhan melalui nasal canula, masker.
4. Gangguan pertukaran gas b.d. perubahan kapasitas darah □ Monitor SpO2.
oksigen,ketidakseimbangan
membawa membran pertukaran kapiler Monitor tanda-tanda vital secara periodik.
5. Penurunan
dan alveolus. curah jantung b.d. perubahan kekuatan jantung dalam □ Monitor tingkat kesadaran secara periodik.
melawan kontraksi otot jantung, menurunnya keluaran jantung, □ Monitor EKG.
penurunan isi sekuncup yang disebabkan oleh masalah Pasang infus, sampel darah, cek AGD.
6. Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan (cerebral,
elektrofisiologis. □ Hentikan perdarahan, KIE banyak minum.
gastrointestinal,
cardiopulmonar,periferal) renal, b.d. penurunan pertukaran sel, Berikan posisi semiflower.
penurunan
hipovolemia, aliran darah arteri. □ Berikan posisi head up 30º
7. Kekurangan / resiko kekurangan volume cairan b.d. kehilangan □ Pasang dower cateter untuk monitor cairan keluar.
cairan
volumeaktif (mual-muntah), kerusakan mekanisme regulasi. □ Berikan cairan intravena, cairan koloid, darah atau produk darah,
8. Kelebihan volume cairan b.d. mekanisme regulasi yang ekspander plasma.
9. Diare
terganggu.b.d. penyalahgunaan laxatif, proses infeksi, malabsorpsi. □ Kaji turgor kulit dan membran mukosa mulut.
10 Retensi urin b.d. obstruksi traktus urinarius, gangguan □ Awasi tetesan cairan, berikan cairan sesuai kebutuhan.
. trauma, hipertofi blader prostat.
neurovaskular, □ Pasang NGT
11 Nyeri akut, kronis b.d. spasme otot dan jaringan, trauma jaringan, □ Kumbah Lambung
. ketidakmampuan fisik kronik. Agen pencedera fisiologis (mis. □ Atasi nyeri, delegatif pemberian analgetika, teknik distraksi,
Inflamasi, iskemia, neoplasma). relaksasi.
12 Hipertermia b.d. dehidrasi, peningkatan kecepatan metabolisme, □ Lakukan perawatan luka dengan teknik septik aseptik.
. trauma, proses perjalanan penyakit. □ Berikan kompres hangat.
13 Kerusakan mobilitas fisik b.d. kerusakan muskuloskletal dan □ Berikan posisi semiflower bila tidak ada kontraindikasi.
. neuromuskular, kehilangan integritas struktur tulang, penurunan □ Delegatif pemberian antipiretik.
kekuatan dan ketahanan tubuh. □ Monitor intake dan output cairan.
14 Pk Anemia. □ Pasang spalk, lakukan imobilisasi.
15. Konstipasi b.d. diet, asupan cairan, tingkat aktivitas, kebiasaan □ Kaji tanda-tanda kompartemen pada daerah distal dari fraktur.
16. Resiko
defekasi. jatuh b.d. penyakit, gangguan keseimbangan, penurunan □ Pastikan pengaman terpasang dan rem tempat tidur terkunci dengan
. mental,
status penggunaan obat, penggunaan alkohol. □ Pasang
baik. gelang kuning pada pasien sebagai penanda pasien perlu
17 Resiko mencederai diri dan orang lain berhubungan dengan pengawasan.
18. Gaduh
agresif.gelisah b.d. penyakitnya. □ Lakukan pengikatan pasien, kolaborasi obat penenang.
. ......................................................................................................... □ ...............................................................................................................
.........................................................................................................
.......... □ ...............................................................................................................
....
.........................................................................................................
.......... □ ...............................................................................................................
....
.......... ....
TENAGA NAMA
KESEHATAN
TERANG/
TANGGAL PUKUL H. IMPLEMENTASI TENAGA KESEHATAN
(PERAWAT,
TANDA
DOKTER, AHLI
GIZI DLL) TANGAN
28 Maret 2022 07.15 WIB 1. Memberikan O2 sesuai kebutuhan melalui nasal Perawat
canula, masker.
2. Memonitor tanda-tanda vital secara periodik.
3. Mengkaji frekuensi, irama, kedalaman dan upaya
nafas
4. Memberikan posisi semiflower
TENAGA
KESEHATAN
NAMATERANG/
I. EVALUASI TENAGA KESEHATAN
TANGGAL PUKUL
(S.O.A.P) (PERAWAT,
TANDATANGAN
DOKTER, AHLI
GIZI DLL)
14 Maret 2022 07.00 WIB S : Pasien mengatakan ”Masih sesak nafas” Perawat
O:
P : Lanjutkan Intervensi
O:
P : Lanjutkan Intervensi
INFORMASI √ KETERANGAN
□ Laboratorium : ........
□ Foto Rontgen : .............................................. □ EKG : ........ lembar
lembar
□ Obat-obatan :
□
Dipulangkan □ KIE □ Obat pulang □ Foto Rontgen Laboratoriu □ Kontrol Poliklinik
m
□ Lapor
Minggat Dinyatakan minggat pk. _____._____ WIB □ Lapor MOD
Satpam
□ Lapor
□ Lapor Humas
Supervisi
( Depranata )
DAFTAR PUSTAKA
Algasaff H & Mukti A. (2015). Anatomi dan Fisiologi paru. Edisi 4. Surabaya:
Airlangga University Press
Maria I. 2010. Penatalaksanaan Edem Paru pada Kasus VSD dan Sepsis
VAP.Anestesia & Critical Care.Vol 28 No.2 Mei 2010 p.52.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI, 2018. Standart Luaran Keperawatan Indones ia .
Jakarta : Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia.