RIVAN LESTARIAN
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Kehutanan pada Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor
Rivan Lestarian
NIM E14050976
Judul Skripsi : Penyusunan Tabel Volume Pohon dalam Rangka Pelaksanaan
IHMB Di IUPHHK-HA PT. Ratah Timber Kalimantan Timur
Nama : Rivan Lestarian
NIM : E14050976
Menyetujui :
Dosen Pembimbing
Mengetahui :
Dekan Fakultas Kehutanan
Tanggal lulus :
PENYUSUNAN TABEL VOLUME POHON DALAM RANGKA
PELAKSANAAN IHMB DI IUPHHK-HA PT. RATAH TIMBER
KALIMANTAN TIMUR
RIVAN LESTARIAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, atas terselesaikannya karya ilmiah dengan judul
Penyusunan Tabel Volume Pohon dalam Rangka Pelaksanaan Inventarisasi Hutan
Menyeluruh Berkala (IHMB) Di IUPHHK-HA PT. Ratah Timber Kalimantan
Timur. Tidak lupa shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada teladan terbaik
seluruh umat manusia, Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya, sahabatnya,
dan sampai kepada kita semua selaku umatnya. Penelitian ini bertujuan untuk
menyusun model penduga tabel volume pohon kelompok jenis Dipterocarpaceae
dan kelompok jenis kayu Rimba Campuran sebagai alat bantu dalam pelaksanaan
kegiatan IHMB di IUPHHK-HA PT. Ratah Timber Kalimantan Timur.
Penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak
yang telah membantu dalam kelancaran penyelesaian karya ilmiah ini dengan baik
dan benar. Secara khusus penulis ucapkan terima kasih dan penghargaan kepada
Bapak Ir. Suwarno Sutarahardja, selaku Pembimbing skripsi. Selain itu
penghargaan penulis disampaikan pula kepada PT. Ratah Timber yang telah
memberikan izin lokasi penelitian. Kepada Bapak Ir. Jatmiko MBA, Bapak Ir.
Wahyul, dan Bapak Kurnia yang telah membantu memfasilitasi penulis selama
pengumpulan data. Ungkapan terima kasih juga disampaikan penulis kepada
Bapak, Ibu, Adik tercinta, serta seluruh keluarga dan kerabat atas segala dukungan
doa dan kasih sayangnya.
Kritik dan saran yang bersifat membangun bagi penyusunan karya ilmiah ini
sangat diharapkan. Akhirnya semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
pembangunan hutan di Indonesia.
Penulis
PENYUSUNAN TABEL VOLUME POHON DALAM RANGKA
PELAKSANAAN IHMB DI IUPHHK-HA PT. RATAH TIMBER
KALIMANTAN TIMUR
RIVAN LESTARIAN
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL
No. Halaman
1. Penyebaran dan jumlah jenis pohon Dipterocarpaceae di Indonesia 8
2. Pohon-pohon kelompok jenis Meranti/kelompok komersial satu ..... 14
3. Pohon-pohon kelompok jenis kayu Rimba Campuran atau kelompok
komersial II ....................................................................................... 17
4. Pohon-pohon kelompok jenis kayu Eboni/kelompok Indah I ........... 19
5. Pohon-pohon kelompok jenis kayu Indah II ..................................... 19
6. Pemilahan pohon contoh pada setiap kelompok jenis ...................... 23
7. Analisa keragaman pengujian regresi (Anova) ................................. 31
8. Luas areal IUPHHK PT. Ratah Timber berdasarkan peta kawasan
hutan dan perairan Provinsi Kalimantan Timur ................................ 38
9. Luasan menurut penutupan lahan areal kerja IUPHHK
PT. Ratah Timber pada setiap fungsi hutan ...................................... 39
10. Potensi tegakan jenis komersial di areal kerja IUPHHK
PT. Ratah Timber berdasarkan laporan interpretasi foto udara ........ 40
11. Potensi tegakan di areal hutan primer berdasarkan survei potensi
dengan intensitas sampling 1 % ……………………………………. 40
12. Potensi tegakan di areal hutan bekas tebangan berdasarkan survey
potensi dengan intensitas sampling 1 % .......................................... 41
13. Komposisi kelompok jenis kayu di areal IUPHHK PT. Ratah Timber 41
14. Luas areal IUPHHK PT. Ratah Timber berdasarkan jenis tanah ...... 43
15. Kondisi topografi areal kerja IUPHHK PT. Ratah Timber ............... 43
16. Data curah hujan bulanan dan hari hujan bulanan rata-rata .............. 44
17. Data suhu udara dan kelembaban udara bulanan rata-rata ................ 44
18. Luas sub DAS, debit sungai dan kandungan sedimen dari beberapa
titik sungai di areal kerja IUPHHK PT. Ratah Timber ..................... 45
19. Prediksi laju erosi dan sedimentasi dari masing-masing sub DAS
di areal kerja IUPHHK PT. Ratah Timber ........................................ 46
20. Sebaran pohon contoh pada setiap kelas diameter dan setiap kelas
tinggi bebas cabang untuk kelompok jenis Dipterocarpaceae .......... 50
v
21. Sebaran pohon contoh pada setiap kelas diameter dan setiap kelas
tinggi bebas cabang untuk kelompok jenis Rimba Campuran .......... 51
22. Analisa hubungan diameter pohon dengan tinggi bebas cabang ...... 52
23. Hasil uji transformasi Z-fisher untuk setiap kelompok jenis ................ 53
24. Nilai R², Se, dan F-test pada penyusunan model tabel volume standar
Kelompok jenis Dipterocarpace ........................................................ 58
25. Nilai R², Se, dan F-test pada penyusunan model tabel volume lokal
Kelompok jenis Dipterocarpace ........................................................ 58
26. Nilai R², Se, dan F-test pada penyusunan model tabel volume lokal
Kelompok jenis Rimba Campuran .................................................... 58
27. Penentuan peringkat model terbaik tabel volume standar
untuk kelompok jenis Dipterocarpaceae ........................................... 60
28. Penentuan peringkat model terbaik tabel volume lokal
untuk kelompok jenis Dipterocarpaceae ........................................... 60
29. Penentuan peringkat model terbaik tabel volume lokal
untuk kelompok jenis Rimba Campuran ........................................... 61
30. Hasil validasi model persamaan terbaik ........................................... 61
31. Analisa varian deviasi regresi, test signifikasi keseragaman
slope regresi ...................................................................................... 65
32. Analisa varian deviasi regresi, test signifikasi keseragaman
elevasi regresi .................................................................................... 65
vi
DAFTAR GAMBAR
No. Halaman
1. Plot contoh IHMB skala 1 : 10.000 .................................................. 21
2. Contoh Scatterplot diagram .............................................................. 27
3. Scatter diagram (diagram tebar) kelompok jenis
Dipterocarpaceae ............................................................................... 55
4. Scatter diagram (diagram tebar) kelompok jenis
Rimba Campuran .............................................................................. 56
5. Scatter diagram (diagram tebar) hasil penggabungan regresi ……... 66
vii
DAFTAR LAMPIRAN
No. Halaman
1. Hasil pengolahan data tabel volume standar kelompok jenis
Dipterocarpaceae ................................................................................. 72
2. Hasil pengolahan data tabel volume lokal kelompok jenis
Dipterocarpaceae ................................................................................. 75
3. Hasil pengolahan data tabel volume lokal kelompok jenis
Rimba Campuran ................................................................................. 77
4. Hasil perhitungan regresi hubungan logaritma volume pohon (Y)
dengan logaritma diameter pohon (X) ……………………………….. 79
5. Tabel volume standar kelompok jenis Dipterocarpaceae .................... 80
6. Tabel volume lokal kelompok jenis Dipterocarpaceae ....................... 85
7. Tabel volume lokal kelompok jenis Rimba Campuran ....................... 86
8. Tabel volume lokal hasil penggabungan …………………………….. 87
9. Data pohon contoh kelompok jenis Dipterocarpaceae
tahap pemodelan .................................................................................. 88
10. Data pohon contoh kelompok jenis Dipterocarpaceae
tahap validasi .................................................................................... 91
11. Data pohon contoh kelompok jenis Rimba Campuran untuk
tahap pemodelan ............................................................................... 93
12. Data pohon contoh kelompok jenis Dipterocarpaceae untuk
tahap validasi .................................................................................... 96
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
tahun akan terjadi hutan sekunder muda, dan sesudah 50 tahun akan terjadi
hutan sekunder tua yang secara berangsur-angsur akan mencapai klimaks.
Letak geografis Indonesia yang berada diantara benua-benua Asia dan
Australia, di sekitar khatulistiwa mengakibatkan adanya berbagai macam tipe-tipe
hutan, salah satunya hutan hujan tropis (tropical rain forest). Hutan hujan tropis di
Indonesia memiliki luas ± 89.000.000 ha, terutama terdapat di Sumatra,
Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Dengan ciri-ciri sebagai berikut:
1. Iklim selalu basah,
2. Tanah kering dan bermacam-macam jenis tanah,
3. Di pedalaman, pada tanah rendah rata atau berbukit (< 1000 m dpl) dan pada
tanah tinggi (s/d 4000 m dpl),
4. Dapat dibedakan menjadi tiga zone menurut ketinggiannya yaitu (Soerianegara
& Indrawan 2005) :
- Hutan hujan bawah 2-1000 m dpl, jenis kayu yang penting antara lain dari
genus famili Dipterocarpaceae yaitu Shorea, Dipterocarpus, Dryobalanops,
dan Vatica. Genus-genus lain antaralain Agathis, Altingia, Dialium,
Duabanga, Dyera, Gossanepinus, Koompasia, dan Octomeles.
- Hutan hujan tengah 1000-3000 m dpl, jenis kayu yang umum terdiri dari
famili Lauraceae, Fagaceae, Castanea, Nothofagus, Cunoniaceae,
Magnoliaceae, Hammamelidaceae, Ericaceae, dan lain-lain.
- Hutan hujan atas 3000-4000 m dpl, jenis kayu utama yaitu Coniferae
(Araucaria, Dacrydium, Podocarpus), Ericaceae, Loptospermum, Clearia,
Quercus, dan lain-lain.
Hutan hujan tropis secara fisiognomi merupakan hutan yang sifatnya
menutupi kawasan, dengan keanekaragaman jenis yang paling kaya bila
dibandingkan dengan seluruh tipe vegetasi. Hutan hujan tropis juga merupakan
hutan tipe kanopi yang evergreen (pohon yang selalu berdaun hijau) dengan
ketinggian pohon maksimum rata-rata 30 m, pohon-pohon berasosiasi dengan
Herbs, Climbers, Epiphytes, Stranglers, Saprophytes, dan Parasites. Hutan hujan
tropis memilki peranan antaralain habitat utama untuk flora dan fauna, sumber
daya pembangunan ekonomi, pemeliharaan keseimbangan kondisi iklim lokal dan
6
global, selain itu juga sebagai konservasi tanah, air, nutrisi, dan biodiversitas.
(Soerianegara & Indrawan 2005).
setinggi 20-40 m. Kulit batang yang halus biasanya mengelupas dalam kepingan-
kepingan tipis yang lebar-lebar. Kayu gubal putih, putih kekuning-kuningan atau
coklat muda dan biasanya mengandung banyak sekali resin. Kayu gubal ini jelas
beda daripada kayu terasnya yang berwarna merah atau coklat kemerahan.
Untuk persebarannya menunjukkan bahwa Sumatra dan Kalimantan bersama-
sama dengan Semenanjung Malaya serta Filipina merupakan pusat daerah
Dipterocarpaceae.
Menurut Prawira dan Tantra (1973) Shorea leprosula Miq atau Meranti
Tembaga yang termasuk golongan Meranti Merah yang termasuk kedalam famili
Dipterocarpaceae memiliki ciri-ciri sebagai berikut ini :
1. Habitus : Pohon tinggi mencapai 50 m, batang bebas cabang 30 m,
diameter mencapai 100 cm atau lebih, banir tinggi 3,5 m.
2. Batang : Kulit luar tebalnya kira-kira 5 mm, berwarna abu-abu atau
coklat, sedikit beralur tidak dalam, mengelupas agak besar-besar dan tebal.
Penampang berwarna coklat muda sampai merah, bagian dalamnya kuning
muda. Kayu gubal tebalnya 1-8 cm, berwarna kuning muda sampai
kemerahan. Kayu teras berwarna coklat muda sampai merah, peralihannya
dari gubal keteras terjadi secara berangsur.
3. Daun : Rata, hampir menyerupai segiempat memanjang atau bulat telur
terbalik yang memanjang, pangkal daun membulat, ujung runcing, panjangnya
rata-rata 3-13 cm, lebar 3-6 cm, permukaan atas helaian daun mengkilat dan
permukaan bawah suram.
4. Buah : Berbentuk bulat telur, ujungnya agak lancip, berbulu halus
berwarna pucat, panjang 1-1,5 cm, diameter kira-kira 1 cm dan sayap-
sayapnya tipis.
5. Tumbuh : terdapat banyak di Sumatra dan Kalimantan dalam hutan primer
5-800 m dpl. Pada tanah liat dan berpasir yang selamanya tidak digenangi air,
kadang terdapat pula pada pinggir rawa, dan hidup berkelompok.
6. Penggunaan : Kayu mempunyai BJ 0,52 dengan kelas awet III-IV,
dipergunakan untuk bangunan rumah, perabot rumah tangga dan perahu.
Damarnya dipakai untuk menambal perahu dan lampu.
8
feet) di atas pangkal batang (untuk pohon yang berdiri pada lereng, titik
pengukuran harus ditentukan pada bagian atas lereng). Simon (1996)
menyatakan bahwa terdapat beberapa macam tinggi pohon di dalam inventarisasi
hutan yaitu :
1. Tinggi total, yaitu tinggi dari pangkal pohon dipermukaan tanah sampai puncak
pohon,
2. Tinggi bebas cabang, yaitu tinggi pohon dari pangkal batang permukaan tanah
sampai cabang pertama untuk jenis daun lebar atau crown point untuk jenis
conifer, yang membentuk tajuk,
3. Tinggi batang komersial, yaitu tinggi batang yang pada saat itu laku dijual
dalam perdagangan, dan
4. Tinggi tunggak, yaitu tinggi pangkal pohon yang ditinggalkan pada waktu
penebangan.
Menurut Husch (1963), Penentuan volume suatu benda dapat dilakukan
dengan beberapa cara, antara lain :
1. Cara langsung, yaitu berdasarkan prinsip perpindahan cairan. Alat yang
digunakan disebut Xylometer. Penentuan volume dengan cara ini dilakukan
terhadap benda-benda yang bentuknya tidak beraturan,
2. Cara analitik, yaitu penentuan volume dilakukan dengan menggunakan rumus-
rumus volume. Cara ini dilakukan terhadap benda-benda yang bentuknya
beraturan, seperti segi banyak, prisma, piramida, prismoid, dan benda-benda
seperti kerucut, silinder, paraboloid, dan neiloid, dan
3. Cara grafik, yaitu cara ini dilakukan untuk penentuan volume berbagai benda
putar tanpa memandang ciri-ciri permukaannya.
Untuk menentukan volume dolok (sortimen kayu) sebagai bagian dari
volume kayu/pohon, telah dikembangkan rumus-rumus matematik (Spurs 1952;
Loetsch et al 1973) sebagai berikut :
Rumus Smalian : V = 0,5 x (B + b) x L
Rumus Huber : V = B1/2 x L
Rumus Brereton : V = {0,625 x x (D + d)2 x L}
Rumus Newton : V = {B + (B1/2 x 4) + b} x L x 1/6
Rumus Schiffel : V = {(0,16 x B) + (0,66 x B1/2) x L
12
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
untuk menghitung volume aktual (Va) dari pohon rebah dihitung dengan
menjumlahkan seluruh volume tiap seksi batang dari satu pohon yaitu
dengan : Va = ∑ Vsi
Keterangan : Va = volume aktual
Vsi = Volume seksi batang ke-i, dimana i = 1, 2, 3, ..., n
Volume seksi batang tersebut dihitung dengan menggunakan rumus
Smalian yaitu :
Vs = 0,5 x (B + b) x L
Keterangan : Vs = volume seksi
B = Luas bidang dasar pangkal seksi dalam m2
b = Luas bidang dasar ujung seksi dalam m2
L = Panjang seksi
Luas bidang dasar dihitung dengan rumus : Lbds = 0,25 π D2
b. Untuk diameter 10 cm - < 50 cm pada tebangan silin atau menebang
pohon contoh pada beberapa plot contoh.
c. Untuk pelengkap dapat menggunakan rumus volume
V = 0,25 π D2 T 0,6
Dalam hal ini, JKx, Jky, dan JHKxy dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut :
n
( xi ) 2
n
JKx = xi2 i 1
i 1 n
n
( yi ) 2
n
JKy = yi2 i 1
i 1 n
n
n n
xi yi
JHKxy = xi yi i 1 i 1
i 1 n
di mana :
r = Koefisien korelasi contoh
JKX = Jumlah kuadrat peubah X (misal : diameter pohon)
JKy = Jumlah kuadrat peubah Y (misal : tinggi pohon)
JHKxy = Jumlah hasil kali antara peubah X dengan peubah Y
25
σZr = 1/√(n-3)
Kriterium uji dalam pengujian transformasi Z-Fisher adalah :
Z-hitung = (Zr – Zρ)/ σZr
Dimana :
Z = Sebaran normal Z
σZr = Pendekatan simpangan baku transformasi Z-Fisher
d. Kaidah keputusannya adalah sebagai berikut :
Jika Z-hitung ≤ Z-tabel pada tingkat nyata tertentu (misalnya pada taraf nyata 5
%), maka H0 diterima artinya hubungan antara diameter pohon dengan tinggi
pohon tidak memenuhi syarat yang telah ditetapkan yaitu tidak memenuhi syarat
ρ > 0,7071artinya hubungan antara diameter pohon dengan tinggi pohon dianggap
kurang erat. Jika Z-hitung Z-tabel pada tingkat nyata tertentu, maka H0 ditolak
artinya bahwa hubungan antara diameter pohon dengan tinggi pohon memenuhi
syarat yang telah ditetapkan artinya hubungan diameter dengan tinggi pohon
dianggap cukup erat.
Bila keputusan H0 diterima, maka tabel volume yang disusun untuk tegakan
hutan yang diukur harus menyertakan peubah lain selain peubah diameter pohon,
misalnya antara lain mengikut sertakan tinggi pohon dan atau peubah lainnya, jadi
tabel volume yang disusun adalah tabel volume standar.
Sedangkan apabila H0 ditolak dalam pengujian tersebut artinya hubungan
antara diameter pohon dengan tinggi pohon dianggap cukup erat, artinya koefisien
korelasi populasi yang dihasilkan dari pohon-pohon contoh memenuhi syarat
sekurang-kurangnya sama dengan koefisien korelasi yang telah ditetapkan, maka
dalam tegakan hutan yang diukur dapat dibuat tabel volume lokal (tarif volume),
yaitu tabel volume dengan kunci pembacanya cukup dengan menggunakan satu
peubah, yaitu diameter pohon.
mengikuti pola linier ataukah non linier, sehingga dapat membantu dalam
pemilihan model pendekatannya.
Salah satu contoh gambar scatterplot diagram persebaran kelas diameter
dengan volume pohon yang akan dijadikan model persamaan regresi dalam
penyusunan tabel volume pohon.
Dimana :
V : Volume total pohon (m³)
D : Diameter setinggi dada (cm)
a, b, dan c : Konstanta
Dari ketiga persamaan diatas dibuat model persamaan regresi liniernya,
yaitu sebagai berikut :
1. V = a + b D² → model persamaan regresi liniernya adalah
Y1 = β0 + β1X1 + ε1 yang diduga oleh → y1 = b0 + b1X1 + e1
Dimana : V = Y1 = yi b = β1 = b ε1 = e1 = galat sisa
a = β0 = b0 D2 = Xi = x1
2. V = a + bD + cD² → model persamaan regresi liniernya adalah
Y1 = β0 + β1X1 + β2X2 + ε1 yang diduga oleh → y1 = b0 + b1X1 + b2X2 + e1
Dimana : V = Y1 = yi b = β1 = b ε1 = e1 = galat sisa
a = β0 = b0 D = X1i = x1
D2 = X2i = x2
3. V = a Db → transformasi logaritmis → Log V = Log a + b Log D
Model persamaan regresi linearnya adalah
Y1 = β0 + β1X1 + ε1 yang diduga oleh → y1 = b0 + b1X1 + e1
Dimana : Log V = Y1 = yi b = β1 = b ε1 = e1 = galat sisa
Log a = β0 = b0 Log D = Xi = x1
Sedangkan untuk tabel volume standar dengan peubah bebas diameter dan
tinggi bebas cabang pohon terdiri dari :
1. Model Spurr : V = a (D²Tbc)b
2. Model Schumacher Hall : V = a DbTbcc
3. Model Stoate : V = a + bD2 +cD2Tbc + dTbc
Dimana :
V : Volume total pohon (m³)
D : Diameter setinggi dada (cm)
Tbc : Tinggi bebas cabang pohon (m)
a, b, dan c : Konstanta
Dari ketiga persamaan diatas dibuat model persamaan regresi liniernya,
yaitu sebagai berikut :
29
penduga dari 1 dan besarnya nilai konstanta b0 (intersept) sebagai penduga dari
JHKxy
b dan
1 JKx
b y b x
0 1
Dimana : y = volume pohon dalam m3 dan x = diameter pohon dalam cm.
Koefisien korelasi ( r ) antara volume pohon dengan diameter pohon dapat
dihitung dengan rumus (1) tersebut diatas atau dengan rumus :
b1 JHKxy
r
JKy
b. Menghitung koefisien regresi pada penyusunan tabel volume pohon
standar
Sebagai contoh untuk model regresi linier berganda sebagai berikut :
Yi 0 1 X1i 2 X 2 i i , dengan penduga modelnya
koefisien regresi ( b1 ,b2 ) serta intersept b0 dapat dihitung berdasar data pohon
b2
JKx1 JHKx2 y JHKx1x2 JHKx1 y
JKx1 JKx 2 JHKx1x2 2
dimana :
n
x
n 2 i 1 1i
JKx1 x1i
2
i 1 n
n
x
n 2 i 1 2 i
JKx 2 x2 i
2
i 1 n
31
n
n n
x1 x2
JKx1x2 x1x2 i 1 i 1
i 1 n
n
n
x1 y
JKx1 y x1 y i 1
n
i 1
i 1 n
n
n
x2 y
JKx 2 y x2 y i 1
n
i 1
i 1 n
b y b x b x
0 11 2 2
n
y
n 2 i 1 i
JK total JKy yi
2
i 1 n
9. Analisa keragaman
Terhadap persamaan-persamaan regresi tersebut dilakukan pengujian
dengan menggunakan analisa keragaman (analysis of variance) untuk melihat
signifikasi atau adanya ketergantungan peubah-peubah yang menyusun regresi
tersebut.
Jika H1 yang diterima, maka regresi tersebut nyata, artinya ada keterkaitan
antara peubah bebas (diameter pohon dan atau tinggi pohon) dengan peubah tidak
bebasnya (volume pohon). Dengan kata lain bahwa setiap ada perubahan pada
peubah bebasnya akan terjadi perubahan pada peubah tidak bebasnya. Jika Ho
yang diterima, maka regresi tersebut tidak nyata, artinya persamaan regresi tidak
dapat untuk menduga volume pohon berdasarkan peubah bebasnya.
𝑡 𝛼 /2,𝑑𝑓 ×𝑆𝑦
𝑆𝐸 = 𝑦
× 100%
untuk tabel volume pohon standar, perlu dilakukan uji validasi dengan
menggunakan pohon contoh yang telah dialokasikan sebelumnya khusus untuk
pengujian validasi model. Data pohon contoh tersebut tidak digunakan dalam
penyusunan model-model tabel volume diatas. Uji validasi model dapat dengan
melihat pada nilai-nilai simpangan agregasinya (agregative deviation), simpangan
rata-rata (mean deviation), RMSE (root mean square error), biasnya serta uji beda
nyata antara volume yang diduga dengan tabel terhadap volume nyatanya. Uji
beda nyata bisa dilakukan dengan cara uji Khi-kuadrat.
n Vti Vai 2
Vai
RMSE 1
i x100%
n
d. Bias
Bias (e) adalah kesalahan sistematis yang dapat terjadi karena kesalahan
dalam pengukuran, kesalahan teknis pengukuran maupun kesalahan karena alat
ukur (Sutarahardja 1999). Bias dapat dihitung dengan rumus :
Vti Vai
n Vai
e x100%
i 1 n
H : Vt Va dan H : Vt Va
0 1
Kriterium ujinya adalah :
n Vti Vai2
2
hitung
i 1 Vai
Kaidah keputusannya adalah sebagai berikut :
2 2
hitung tabel ( , n 1) , maka terima H 0
2 2
hitung tabel ( , n 1) , maka terima H 1
35
BAB IV
KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
Tabel 8 Luas areal IUPHHK PT. Ratah Timber berdasarkan peta kawasan hutan
dan perairan Provinsi Kalimantan Timur
Unit I Unit II Jumlah
No Fungsi hutan
Ha Ha Ha %
1 Hutan produksi terbatas 29.620 0 29.620 30,32
2 Hutan produksi tetap 59.990 8.080 68.070 69,68
Jumlah 89.610 8.080 97.690 100
Sumber : Peta Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi Kalimantan Timur Skala 1 : 250.000, yang
dikutip dari RKUPHHK-HA PT. Ratah Timber Kalimantan Timur, 2005
Tabel 9 Luasan menurut penutupan lahan areal kerja IUPHHK PT. Ratah Timber
pada setiap fungsi hutan
Kawasan budidaya kehutanan Total
Penutupan lahan
HP HPT Ha %
Hutan primer 5.657 4.350 10.007 10,24
Hutan bekas tebangan 53.066 25.006 78.072 79,92
Non hutan 9.347 264 9.611 9,84
Total 68.070 29.620 97.690 100,00
Sumber : Hasil analisa terhadap Peta Penafsiran Citra Landsat liputan Tahun 2006 Skala 1 :
100.000, yang telah diperiksa BAPLANHUT No. 564/VII/Pusin-1/2006, 10 Agustus
2006 dan Interpretasi Foto Udara Skala 1 : 50.000 (1995) serta realisasi tebangan RKT,
yang dikutip dari RKUPHHK-HA PT. Ratah Timber Kalimantan Timur, 2005
Tabel 10 Potensi tegakan jenis komersial di areal kerja IUPHHK PT. Ratah
Timber berdasarkan laporan interpretasi foto udara
50 - 59 cm 50 cm up 60 cm up
No Kelompok jenis
N V N V N V
HUTAN PRIMER
1 Kel. Jenis Meranti 5,97 15,53 16,32 69,19 10,35 53,66
2 Kel. Kayu Indah 0,59 1,58 1,06 3,70 0,47 2,12
3 Kel. Rimba Campuran 3,05 7,59 7,35 29,52 4,30 21,93
Jumlah 9,61 24,70 24,73 102,41 15,12 77,71
HUTAN SEKUNDER
1 Kel. Meranti 5,82 25,59 15,77 74,49 9,95 48,90
2 Kel. Kayu Indah 0,24 0,57 0,43 1,41 0,19 0,84
3 Kel. Rimba Campuran 2,10 4,67 4,49 15,75 2,39 11,08
Jumlah 8,16 30,83 20,69 91,65 12,53 60,82
Sumber : Laporan survey potret udara IUPHHK PT. Ratah Timber, 1995 yang dikutip dari
RKUPHHK-HA PT. Ratah Timber Kalimantan Timur, 2005
Tabel 11 Potensi tegakan di areal hutan primer berdasarkan survei potensi dengan
intensitas sampling 1 %
Kelompok jenis/ 50-59 cm 50 cm up 60 cm up
No
Nama perdagangan N V N V N V
1 Dipterocarpaceae 7,69 19,41 21,21 86,01 13,52 66,60
2 Non Dipterocarpaceae 2,01 4,63 4,97 20,69 2,96 16,06
3 Niagawi lain 0,06 0,09 0,13 0,52 0,07 0,43
Jumlah jenis niagawi 9,76 24,13 26,31 107,22 16,55 83,09
Non niagawi 1,33 3,16 2,18 9,43 0,85 6,27
Total 11,09 27,29 28,49 116,65 17,40 89,36
Sumber : RKPHS IUPHHK PT. Ratah Timber, 1995 yang dikutip dari RKUPHHK-HA PT.
Ratah Timber, 2005
41
Tabel 13 Komposisi kelompok jenis kayu di areal IUPHHK PT. Ratah Timber
Hutan primer (%) Hutan sekunder (%)
No Kelompok jenis Pohon
inti 50 cm up Pohon inti 50 cm up
I Kelompok Meranti 62,15 58,94 52,97 66,15
II Kelompok Kayu Indah 4,58 3,83 2,93 1,80
42
Lanjutan tabel 13 Komposisi kelompok jenis kayu di areal IUPHHK PT. Ratah
Timber
Hutan primer (%) Hutan sekunder (%)
No Kelompok jenis Pohon 50 cm Pohon 50 cm
inti up inti up
III Kelompok Rimba Campuran 23,80 26,54 31,55 18,83
IV Kelompok kayu dilindungi 4,03 5,60 4,82 6,04
V Kelompok kayu lainnya 5,44 5,09 7,73 7,17
Semua Jenis 100 100 100 100
Sumber : Laporan penafsiran foto udara areal IUPHHK PT. Ratah Timber, 1995 yang dikutip
dari RKUPHHK PT. Ratah Timber, 2005
merah kuning, latosol dan aluvial. Luas masing-masing jenis tanah berdasarkan
letak arealnya secara rinci disajikan pada Tabel 14 sebagai berikut :
Tabel 14 Luas areal IUPHHK PT. Ratah Timber berdasarkan jenis tanah
Unit I Unit II Total
No Jenis tanah
Ha % Ha % Ha %
1 Podsolik merah kuning 77.701 87 3.826 47 81.527 83
2 Latosol 9.650 11 4.254 53 13.904 14
3 Aluvial 2.259 3 - - 2.259 2
Jumlah 89.610 100 8.080 100 97.690 100
Sumber : Pengukuran Planimetris Peta Tanah Hijau, Skala 1 : 250.000 (Badan Pertanahan
Nasional Unit Kalimantan Timur), yang dikutip dari RKUPHHK-HA PT. Ratah
Timber, 2005
Tabel 16 Data curah hujan bulanan dan hari hujan bulanan rata-rata
No Bulan Curah hujan (mm) Hari hujan
1 Januari 399 11
2 Februari 147 4
3 Maret 348 6
4 April 372 11
5 Mei 310 9
6 Juni 159 8
7 Juli 170 9
8 Agustus 80 5
9 September 404 17
10 Oktober 407 12
11 November 552 17
12 Desember 400 14
Jumlah 3748 123
Rata-rata 312 10
Sumber : Cabang Dinas Pertanian Kecamatan Long Iram ( Tahun 1999), yang dikutip dari
RKUPHHK-HA PT. Ratah Timber, 2005
Lanjutan tabel 17 Data suhu udara dan kelembaban udara bulanan rata-rata
No Bulan Suhu udara (°C) Kelembaban udara (%)
4 April 26,7 84,2
5 Mei 26,5 85,5
6 Juni 26,5 86,4
7 Juli 25,8 85,8
8 Agustus 26,1 85,1
9 September 26,4 84,1
10 Oktober 26,7 85,5
11 November 26,6 85,7
12 Desember 26,4 85,9
Rata-rata 26,4 85,1
Sumber : Cabang dinas pertanian Kecamatan Long Iram (tahun 1999), yang dikutip dari
RKUPHHK-HA PT. Ratah Timber, 2005
Bentuk presipitasi yang terjadi sepanjang dua puluh tahun terakhir berupa
embun dan hujan air. Selama musim penghujan, embun turun disertai kabut yang
cukup pekat kira-kira sampai jam 8.00 pagi. Areal kerja IUPHHK PT. Ratah
Timber berada di dalam satu Daerah Aliran Sungai (DAS) dengan beberapa sub
DAS, yaitu : sub DAS Mahakam Ulu, sub DAS Ratah, sub DAS Hubung, sub
DAS Long Gelawang, sub DAS Benturak, sub DAS Nyerubung, sub DAS Pari
dan sub DAS Jerumai.
Berdasarkan studi Semdal diperoleh data bahwa kondisi debit sesaat dan
kandungan sedimen dari beberapa titik sungai-sungai di areal kerja IUPHHK PT.
Ratah Timber tersebut di atas, disajikan pada Tabel 18. Sedangkan prediksi laju
erosi pada masing-masing sub DAS disajikan pada Tabel 19.
Tabel 18 Luas sub DAS, debit sungai dan kandungan sedimen dari beberapa titik
sungai di areal kerja IUPHHK PT. Ratah Timber
Debit Residu total Sedimen
No Stasiun pengamatan
(m³/detik) (mg/l) (ton/tahun)
1 S. Mahakam *) 17,0 -
2 S. Benturak 1.290 8,0 0,89
3 S. Benturak Ilir 5.435 24,0 11,27
4 S. Nyerubung Hilir 19.210 12,0 19,82
5 S. Ratah Hulu 26.540 7,0 17,20
6 S. Ratah Hilir 30.784 120,0 319,17
7 S. Pari 7.184 8,5 5,28
Sumber : Studi SEL PT. Ratah Timber, 1991 yang dikutip dari RKUPHHK-HA PT. Ratah
Timber, 2005
46
Tabel 19 Prediksi laju erosi dan sedimentasi dari masing-masing sub DAS di
areal kerja IUPHHK PT. Ratah Timber
Laju erosi Laju
SDR
No Sub DAS Luas sedimentasi
Ton/ha/thn Ton/thn (%)
(ton/tahun)
1 Long Hubung 116,23 10,30 119.73 13 15.564
2 Long Beliwan 91,45 29,13 226.39 13 34.631
3 Benturak 84,00 19,06 160.13 14 22.417
4 Nyerubungan 123,25 21,37 263.43 12 31.611
5 Pari 215,14 14,79 381.21 11 35.002
6 Jerumai 107,86 8,83 95.285 13 12.387
Sumber : Studi SEL PT. Ratah Timber, 1991 yang dikutip dari RKUPHHK-HA PT. Ratah
Timber, 2005
Sunda (Pulau Jawa), suku Madura, suku Makasar / Bugis (Sulawesi) dan Cina.
Para pendatang pada umumnya tinggal di daerah-daerah pusat perdagangan atau
bekerja di IUPHHK PT. Ratah Timber.
Sebagian besar masyarakat menggantungkan sumber kehidupan dari alam.
Pola berladang berpindah, usaha mencari ikan serta mencari rotan merupakan
bentuk ketergantungan masyarakat terhadap alam sekitarnya. Masuknya beberapa
perusahaan industri kayu IUPHHK serta tenaga kerja pendatang mempengaruhi
pola berpikir dan pola hidup masyarakat Dayak lokal, akibatnya masyarakat mulai
menerjuni sektor mata pencaharian non pertanian seperti berdagang atau bekerja
di IUPHHK.
Kehidupan masyarakat ditandai dengan pola pemukiman yang
mengelompok atau pola desa (rural resettlement type) dan terpusat dalam
kampung-kampung hunian yang berada di sekitar Sungai Mahakam atau Sungai
Ratah. Komunikasi antar desa dilakukan melalui air. Rumah-rumah mereka
beratap sirap sebagian beratap seng. Dinding rumah umumnya terbuat dari kayu.
Suku Dayak membuat rumah dengan cara mengambil kayu dari hutan atau
kadang-kadang mendapat bantuan bahan baku dari perusahaan IUPHHK-HA PT.
Ratah Timber. Salah satu hak sosial masyarakat yang hingga sekarang masih
dijunjung tinggi dan dilestarikan keberadaannya secara non formal adalah hak
ulayat. Tata cara penggunaan tanah ulayat yang menyangkut luas, batas dan
sebagainya masih diatur oleh hukum adat.
Pemilikan tanah ulayat sering kali menimbulkan konflik. Tanah
garapan/ladang/pemukiman mereka pandang sebagai tanah ulayat, namun secara
administrasi berada dalam areal IUPHHK. Selain itu, penduduk juga mempunyai
kebun seperti rotan dan buah-buahan. Pemilikan kebun lebih jelas dibanding
pemilikan atas ladang karena sistem perladangan sering tidak menetap.
Dalam melaksanakan kegiatan pemanfaatan hasil hutan, IUPHHK-HA PT.
Ratah Timber tetap mengakui hak-hak perladangan mereka. Disamping hak-hak
perladangan, perusahaan juga mengakui hak-hak masyarakat untuk memungut
hasil hutan ikutan seperti rotan, getah jelutung, tengkawang, durian dan berburu
berbagai jenis binatang yang tidak dilindungi undang-undang seperti babi.
48
Meskipun data secara pasti tentang jumlah perambahan hutan tidak tercatat,
tetapi kegiatan ini sangat dirasakan akibatnya oleh IUPHHK, yaitu berkurangnya
areal yang dapat diproduksi terutama pada lokasi yang berdekatan dengan Sungai
Ratah dan anak sungainya. Untuk mengendalikan perambahan hutan yang
dilakukan masyarakat, dilakukan intensifikasi program pertanian menetap.
Perladangan berpindah adalah budaya masyarakat setempat (Dayak Bahau
dan Dayak Kenyah). Dengan dilaksanakannya Pembinaan Masyarakat Desa Hutan
(PMDH), sebagian masyarakat mengikuti program pertanian menetap. Pertanian
lahan kering (perladangan) lebih disukai masyarakat Dayak Bahau atau Dayak
Kenyah untuk mengembangkan pola pertanian menetap pada lahan kering,
misalnya tanaman semusim (padi dan palawija) dengan tanaman keras (seperti
sengon dengan tumpangsari). Tanaman jeruk nipis dan jeruk manis dapat
dipertimbangkan untuk dikelola mengingat prospek pasar yang baik.
49
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
145 pohon untuk setiap kelompok jenis. Pada penelitian ini data pohon contoh
yang diambil untuk kelompok jenis Dipterocarpaceae sebanyak 201 pohon dan
untuk kelompok jenis Rimba Campuran sebanyak 192 pohon.
Dari 201 pohon contoh kelompok jenis Dipterocarpaceae dan 192 pohon
kelompok Rimba Campuran tersebut dikelompokan per kelas diameter setinggi
dada (Dbh) dan per kelas tinggi bebas cabang (Tbc). Untuk pohon berdiri
dikelompokan per kelas diameter setinggi dada (Dbh) dengan selang tiap kelasnya
adalah 5 cm, sedangkan untuk pohon rebah dikelompokan per kelas diameter
setinggi dada (Dbh) dengan selang tiap kelasnya adalah 10 cm, sementara itu
untuk kelas tinggi dibuat dengan selang tiap kelasnya adalah 5 m. Dalam
penelitian ini data 201 pohon contoh untuk kelompok jenis Dipterocarpaceae
terdiri dari 151 pohon berdiri dengan diameter < 50 cm dan 50 pohon rebah
dengan diameter ≥ 50 cm. Sementara itu untuk kelompok jenis Rimba Campuran
sebanyak192 pohon contoh yang terdiri dari 149 pohon berdiri dengan diameter <
50 cm dan 43 pohon rebah dengan diameter ≥ 50 cm. Berikut disajikan tabel
penyebaran pohon contoh menurut kelas diameter setinggi dada (Dbh) dan setiap
kelas tinggi bebas cabang (Tbc) yang digunakan untuk penyusunan tabel volume
pohon.
Tabel 20 Sebaran pohon contoh pada setiap kelas diameter dan setiap kelas tinggi
bebas cabang untuk kelompok jenis Dipterocarpaceae
Jumlah pohon contoh
Kelas Kelas tinggi bebas cabang (m) Jumlah
untuk
No Diameter pohon
10- 15- 20- 25- 30-34,5 35- 40- Proses Proses
(cm) 14,9 19,9 24,9 29,9 39,9 44,9 contoh
pemodelan validasi
1 10-14,9 14 1 - - - - - 15 10 5
2 15-19,9 12 17 1 - - - - 30 20 10
3 20-24,9 8 17 5 - - - - 30 20 10
4 25-29,9 7 12 3 1 - - - 23 16 7
5 30-34,9 3 12 3 - - - - 18 12 6
6 35-39,9 4 4 11 1 - - - 20 13 7
7 40-44,9 - 4 5 1 - - - 10 7 3
8 45-49,9 - 4 6 - - - - 10 7 3
9 50-59,9 - 2 8 1 - - - 11 7 4
10 60-69,9 - - 4 5 1 - - 10 7 3
11 70-79,9 - - 6 6 1 - - 13 9 4
12 ≥ 80,0 - - 3 5 1 1 1 11 7 4
48 73 55 20 3 1 1 135 66
Jumlah
201 201 201
51
Tabel 21 Sebaran pohon contoh pada setiap kelas diameter dan setiap kelas tinggi
bebas cabang untuk kelompok jenis Rimba Campuran
Jumlah pohon contoh
Kelas Kelas tinggi bebas cabang (m) Jumlah
untuk
No Diameter pohon
5-9,9 10- 15- 20- 25- 30- Proses Proses
(cm) contoh
14,9 19,9 24,9 29,9 34,5 pemodelan validasi
1 10-14,9 2 14 2 - - - 18 12 6
2 15-19,9 2 11 11 - - - 24 16 8
3 20-24,9 - 7 15 - - - 22 15 7
4 25-29,9 - 4 14 5 - - 23 15 8
5 30-34,9 - 4 11 5 - - 20 13 7
6 35-39,9 - 1 9 4 1 - 15 10 5
7 40-44,9 - 1 7 5 - - 13 9 4
8 45-49,9 - - 6 8 - - 14 9 5
9 50-59,9 - 1 6 4 2 - 13 9 4
10 60-69,9 - 1 2 4 3 - 10 7 3
11 70-79,9 - - - 10 - - 10 7 3
12 ≥ 80,0 - - - 5 4 1 10 7 3
4 44 83 50 10 1 129 63
Jumlah
192 192 192
Salah satu hipotesa atau asumsi yang digunakan dalam penyusunan tabel
volume lokal adalah terdapatnya hubungan yang erat antara diameter pohon
dengan tinggi pohon. Hubungan ini dapat dilihat dari korelasi antara kedua
peubah tersebut, yang ditunjukkan oleh besarnya koefisien korelasi ( r ) dan
koefisien determinasinya (R²). Apabila antara tinggi pohon dengan diameter
pohon terdapat korelasi yang erat, maka untuk menduga volume pohon dapat
52
Pada tabel diatas terlihat bahwa secara umum nilai koefisien korelasi ( r )
kelompok jenis Dipterocarpaceae dan Rimba Campuran mendekati +1 maka
berdasarkan data pohon contoh hubungan antara kedua peubah diameter dengan
tinggi pohon tersebut kuat artinya terdapat korelasi yang tinggi antara keduanya.
Analisa hubungan diameter pohon dengan tinggi bebas cabang kelompok jenis
Dipterocarpaceae menghasilkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,77 menunjukan
adanya hubungan linear yang sangat baik antara diameter dan tinggi bebas cabang
pohon. Karena R² = 59,3% maka dapat dikatakan bahwa 59,3% keragaman tinggi
bebas cabang pohon dapat dijelaskan oleh keragaman diameter pohon. Sementara
itu analisa hubungan diameter pohon dengan tinggi bebas cabang pohon-pohon
contoh kelompok jenis Rimba Campuran menghasilkan nilai koefisien korelasi
sebesar 0,79 menunjukan adanya hubungan linear yang sangat baik antara
diameter dengan tinggi bebas cabang pohon. Karena R² = 62,4% maka dapat
53
dikatakan bahwa 62,4% keragaman tinggi bebas cabang pohon dapat dijelaskan
oleh keragaman diameter pohon.
Berdasarkan tabel di atas, hasil uji transformasi Z-fisher untuk kelompok jenis
Dipterocarpaceae diperoleh bahwa Z hitung < Z tabel (α = 0,05), yang berarti bahwa
hipotesa H0 : ρ = 0,7071 diterima, dan menolak hipotesa H1 : ρ > 0,7071. H0
diterima artinya hubungan antara tinggi pohon dengan diameter pohon kurang erat
dalam batas yang telah disyaratkan diatas sehingga untuk kelompok jenis
Dipterocarpaceae tabel volume yang disusun harus menyertakan peubah lain
selain peubah diameter pohon. Tabel yang dihasilkan biasa disebut dengan tabel
volume standar.
Mengingat dan melihat hasil dari uji transformasi Z-fisher untuk kelompok
jenis Dipterocarpaceae diperoleh bahwa Z hitung < Z tabel (α = 0,05) yang berselisih
sangat kecil yaitu 0,04 dalam hal ini dimana Z hitung relatif mendekati Z tabel
pohon. Berikut ini ditampilkan bentuk scatter diagram untuk setiap kelompok
jenis.
Untuk tabel volume lokal dengan peubah bebas hanya diameter pohon
terdiri dari :
1. Model Koperzky-Gehrhardt : V = a + b D²
2. Model Horenadl-Krenn : V = a + b D + c D²
3. Model Berkhout : V = aDb
Sedangkan untuk tabel volume standar dengan peubah bebas diameter dan
tinggi bebas cabang pohon terdiri dari :
1. Model Spurr : V = a (D²Tbc)b
2. Model Schumacher Hall : V = a DbTbcc
3. Model Stoate : V = a + bD2 +cD2Tbc + dTbc
Dimana :
V : Volume total pohon (m³)
D : Diameter setinggi dada (cm)
Tbc : Tinggi bebas cabang pohon (m)
a, b, dan c : Konstanta
Data pohon contoh yang terpilih dianalisa dengan model-model persamaan
yang sesuai berdasarkan hasil pengujian koefisien korelasi antara diameter dengan
tinggi bebas cabang dengan menggunakan program software statistik (Minitab
versi 14).
Tabel 24 Nilai R², Se, dan F-test pada penyusunan model tabel volume standar
kelompok jenis Dipterocarpaceae
Nilai
No Persamaan penduga F tab F tab
R² r Se F hit
(α = 5 %) (α = 1%)
1 V = 0,0000372
(D²Tbc)1,03 99,8 0,99 0,24 46357,0** 3,91 6,83
2 V = 0,000039 D2,06 Tbc 99,8 0,99 0,24 23179,0** 3,07 4,77
3 V = 0,237 + 0,000236 D²
+ 0,000047 D²Tbc – 97,5 0,98 4,85 1713,46** 2,67 3,94
0,0251 Tbc
Keterangan : ** = sangat nyata pada taraf α = 5 % dan α = 1 %
Tabel 25 Nilai R², Se, dan F-test pada penyusunan model tabel volume lokal
kelompok jenis Dipterocarpaceae
Nilai
F tab
No Persamaan Penduga F tab
R² r Se F hit (α = 5
(α = 1%)
%)
1 V = - 0,769 + 0,00166 D² 92,6 0,96 8,30 1653,97** 3,91 6,83
2 V = 1,53 – 0,115 D + 0,00271 D² 95,3 0,98 6,78 1314,36** 3,06 4,77
3 V = 0,000199 D2,43 98,2 0,99 0,59 7142,45** 3,91 6,83
. Keterangan : ** = sangat nyata pada taraf α = 5 % dan α = 1 %
Tabel 26 Nilai R², Se, dan F-test pada penyusunan model tabel volume lokal
kelompok jenis Rimba Campuran
Nilai
No Persamaan Penduga F tab F tab
R² r Se F hit
(α = 5 %) (α = 1%)
1 V = - 0,457 + 0,00135 D² 95,3 0,98 5,24 2538,0** 3,92 6,84
V = 0,695 – 0,0617 D +
2 96,6 0,98 4,44 1789,2** 3,07 4,78
0,00199 D²
2,41
3 V = 0,000199 D 98,5 0,99 0,65 8512,0** 3,92 6,84
. Keterangan : ** = sangat nyata pada taraf α = 5 % dan α = 1 %
pada Tabel 25 dapat dilihat bahwa persamaan V = 0,000199 D2,43 memiliki nilai
Fhitung terbesar pada taraf nyata α (α = 5% dan α = 1%) yaitu sebesar 7142,45.
Pada Tabel 26 persamaan V = 0,000199 D2,41 memiliki nilai Fhitung terbesar yaitu
sebesar 8512. Berdasarkan nilai Fhitung maka ketiga persamaan ini merupakan
persamaan penduga volume pohon terbaik dibanding persamaan lainnya.
Tabel 28 Penentuan peringkat model terbaik tabel volume lokal untuk kelompok
jenis Dipterocarpaceae
Peringkat
No Persamaan penduga Peringkat
R² Se F hit ∑
gabungan
1 V = - 0,769 + 0,00166 D² 3 3 2 8 3
2 V = 1,53 – 0,115 D + 0,00271 D² 2 2 3 7 2
3 V = 0,000199 D2,43 1 1 1 3 1
61
Tabel 29 Penentuan peringkat model terbaik tabel volume lokal untuk kelompok
jenis Rimba Campuran
Peringkat
No Persamaan penduga Peringkat
R² Se F hit ∑
gabungan
1 V = - 0,457 + 0,00135 D² 3 3 2 8 3
2 V = 0,695 – 0,0617 D + 0,00199 D² 2 2 3 7 2
3 V = 0,000199 D2,41 1 1 1 3 1
dan nilai bias untuk tabel volume lokalnya adalah sebesar 6,28%. Sementara itu
nilai bias pada kelompok jenis Rimba Campuran, dapat dilihat memiliki nilai bias
sebesar 1,22%. Dapat disimpulkan bahwa nilai bias ketiga persamaan ini termasuk
nilai bias yang kecil sehingga memiliki tingkat ketepatan yang baik.
Tahap terakhir dari proses validasi adalah pengujian validasi model
persamaan penduga volume pohon. Pengujian ini dapat dilakukan dengan
menggunakan uji χ² (Khi-kuadrat) yaitu alat untuk menguji apakah volume yang
diduga dengan tabel volume pohon (Vt) berbeda nyata ataukah tidak berbeda
nyata dengan volume pohon aktualnya (Va).
Dari hasil uji χ² (Khi-kuadrat) berdasarkan Tabel 30 untuk tabel volume
standar dan tabel volume lokal kelompok jenis Dipterocarpaceae, dapat dilihat
memiliki nilai χ2hitung sebesar 1,78 dan 3,96. Nilai χ2hitung kedua persamaan ini jauh
lebih kecil dari nilai χ2tabel taraf α = 0,01 sebesar 84,82 dan taraf α = 0,05 sebesar
94,42. Sementara itu untuk kelompok jenis Rimba Campuran berdasarkan Tabel
30, memiliki nilai χ² hitung sebesar 4,12 yang jauh lebih kecil dari χ² tabel pada
taraf α = 0,01 sebesar 90,8 dan taraf α = 0,05 sebesar 81,38. Dapat disimpulkan
bahwa untuk uji χ² (Khi-kuadrat) bagi ketiga persamaan model tabel volume
terpilih merupakan persamaan yang baik artinya persamaan tersebut memberikan
nilai dugaan volume pohon yang tidak berbeda nyata.
Tabel 31 Analisa varian deviasi regresi, test signifikasi keseragaman slope regresi
F tabel
Sumber variasi df JKS KTS F hit 0.01
Regresi Common 259 1,14
Regresi Within 258 1,14 0,006
Sisa 1 0,001 0,001 0,22 6,73
Berdasarkan Tabel 31, ternyata nilai F hitung jauh lebih kecil dari nilai F tabel
pada tingkat signifikansi 0,01. Hal ini menunjukkan, bahwa slope kedua regresi
hubungan logaritma volume pohon dengan diameter pohon pada kedua kelompok
jenis (kelompok jenis Dipterocarpaceae dan kayu rimba campuran) tidak
menunjukkan perbedaan yang nyata. Dengan kata lain koefisien regresi dari
masing-masing persamaan regresi tersebut dapat disamakan..
Test signifikasi keseragaman elevasi regresi dilakukan dengan analisa varian
deviasi regresi, dimana sumber keragamannya adalah regresi total, regresi
common dan sisa. Jika nilai Fhitung < Ftabel dalam analisa varian deviasi regresi test
keseragaman elevasi regresi pada taraf 1% maka kedua regresi tersebut
menunjukkan elevasi yang tidak nyata, sehingga elevasi kedua regresi tersebut
dapat disamakan. Hasil perhitungan analisa varian test keseragaman elevasi
regresi tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut.
Dari Tabel 32 di atas, ternyata nilai F hitung lebih kecil dari nilai F tabel pada
tingkat signifikansi 0,01. Berdasarkan hasil test tersebut, ternyata kedua regresi
dari masing-masing kelompok jenis (kelompok jenis Dipterocarpaceae dan kayu
66
rimba campuran) menunjukkan elevasi yang tidak nyata, sehingga elevasi kedua
regresi tersebut dapat disamakan.
Dengan hasil test signifikasi keseragaman slope dan elevasi diatas, maka
dapat disimpulkan bahwa hubungan antara volume pohon dengan diameter pohon
dari kedua kelompok jenis (kelompok jenis Dipterocarpaceae dan kayu rimba
campuran) adalah seragam, sehingga kedua regresi tersebut dapat digabungkan
menjadi satu bentuk persamaan regresi gabungan. Bentuk persamaan regresi
gabungan hubungan antara volume pohon dengan diameter pohon merupakan
regresi common dari kedua regresi tersebut, yaitu: V = 0,000199 D2,42
Hubungan regresi tersebut dapat dilihat dalam gambar berikut :
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
1. Persamaan penduga volume pohon untuk kelompok jenis Dipterocarpaceae di
IUPHHK-HA PT. Ratah Timber adalah tabel volume standar sehingga tidak
dapat disusun hanya dengan menggunakan satu peubah bebas Dbh (diameter
setinggi dada) saja, tetapi memasukan peubah bebas lain yaitu tinggi bebas
cabang.
2. Persamaan penduga volume pohon untuk kelompok jenis Rimba Campuran di
IUPHHK-HA PT. Ratah Timber adalah tabel volume lokal sehingga dapat
disusun dengan menggunakan satu peubah bebas yaitu diameter setinggi dada
(Dbh).
3. Berdasarkan hasil penelitian melalui tahap pemodelan dan validasi data seperti
koefisien determinasi, sampling error, uji F-test, simpangan agregat,
simpangan rata-rata, RMSE, bias, dan uji χ² (Khi-kuadrat), maka diperoleh
model tabel volume standar untuk kelompok jenis Dipterocarpaceae adalah V =
0,0000372 (D²Tbc)1,03 dengan R2 = 99,8% dan Se = 0,24% sedangkan untuk
tabel volume lokal kelompok jenis Rimba Campuran adalah V = 0,000199
D2,41 dengan R2 = 98,5% dan Se = 0,65%.
4. Mengingat dan melihat hasil dari uji transformasi Z-fisher untuk kelompok jenis
Dipterocarpaceae diperoleh bahwa Z hitung <Z tabel (α = 0,05) yang berselisih
sangat kecil yaitu 0,04 dalam hal ini dimana Z hitung relatif mendekati Z tabel
6.2 Saran
1. Untuk penelitian-penelitian yang sejenis tentang tabel volume pohon,
diusahakan dalam pengambilan pohon contoh dilapangan harus diperhatikan
besarnya seluruh diameter dan tinggi pohon dalam setiap kelasnya sehingga
diusahakan tidak terdapat data pencilan yang akan mempengaruhi dalam proses
pemodelan tabel volume.
2. Volume pohon contoh sebaiknya dihitung berdasarkan volume nyata yang
dihasilkan dari perhitungan volume per seksi, sehingga dapat memperkecil
bias.
3. Dalam penggunaan tabel volume lokal kelompok jenis Dipterocarpaceae V =
0,000199 D2,43 dan tabel volume lokal kelompok jenis Rimba Campuran V =
0,000199 D2,41 yang dihasilkan dalam penelitian ini untuk keperluan menduga
volume pohon di daerah atau tempat lain, perlu diperhatikan dahulu
karakteristik dari daerah tersebut yang harus memiliki karakteristik tempat
yang sama dengan tempat penelitian. Karakteristik tempat yang dimaksud
terdiri dari keadaan/sifat tanah, iklim, vegetasi, dan topografinya.
69
DAFTAR PUSTAKA
Heyne K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia Jilid III. Jakarta: Badan Penelitian
dan Pengembangan Departemen Kehutanan.
Husch B. 1963. Forest Mensuration and Statistics. New York: The Ronald Press
Company.
Husch B, Beers TW, and Kershaw JA. 2003. Forest Mensuration. Fourth Edition.
New York: John Wiley & Sons, Inc.
Loetsch F, Zohrer F, and Haller KE. 1973. Forest Inventory. Volume II.
Munchen: BLV Verlagsgesellschaft.
70
Prawira BSA, Tantra IGM. 1973. Pengenalan Jenis-Jenis Pohon Penting (89
Jenis Pohon). Bogor: Lembaga Penelitian Hutan.
PT. Ratah Timber. 2005. Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu
Pada Hutan Alam (RKUPHHK-HA) PT. Ratah Timber. Jakarta.
Purwita I. 2005. Penyusunan Tabel Volume Pohon Untuk Jenis Mahoni Daun
Besar Di BPKH Gunung Kencana KPH Banten Perum Perhutani Unit III
Jawa Barat dan Banten. [Skripsi]. Departemen Manajeman Hutan.
Fakultas Kehutanan IPB. Tidak diterbitkan.
Spurr SH. 1952. Forest Inventory. New York: The Ronald Press Company, Inc.
Suharlan, Boestami AS, dan Sumarna K. 1976. Tabel Volume Lokal Pinus
merkusii Jungh et de Vriese. Bogor: Lembaga Penelitian Hutan.
Walpole ER. 1993. Pengantar Statistik Edisi Ke-3. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
71
LAMPIRAN
72
Analysis of Variance
Source DF SS MS F P
Regression 1 46.357 46.357 54325.86 0.000
Residual Error 132 0.113 0.001
Total 133 46.470
Unusual Observations
Log
Obs D²Tbc Log V Fit SE Fit Residual St Resid
106 4.59 0.20140 0.27714 0.00291 -0.07574 -2.61R
109 4.87 0.66745 0.57144 0.00370 0.09601 3.31R
111 4.87 0.63448 0.56801 0.00369 0.06647 2.29R
113 4.94 0.72591 0.64601 0.00394 0.07990 2.76R
117 5.08 0.68664 0.78136 0.00440 -0.09472 -3.28R
119 5.08 0.88081 0.78924 0.00443 0.09157 3.17R
121 5.06 0.86510 0.76694 0.00435 0.09817 3.40R
126 5.11 0.89154 0.82063 0.00454 0.07090 2.46R
127 5.20 0.99123 0.91072 0.00487 0.08051 2.80R
131 5.52 1.33345 1.24151 0.00613 0.09194 3.22R
133 5.70 1.34183 1.41687 0.00682 -0.07504 -2.64RX
134 5.64 1.41027 1.36274 0.00661 0.04753 1.67 X
Analysis of Variance
Source DF SS MS F P
Regression 2 46.358 23.179 27108.14 0.000
Residual Error 131 0.112 0.001
Total 133 46.470
Source DF Seq SS
Log D 1 45.627
Log Tbc 1 0.731
Unusual Observations
Analysis of Variance
Source DF SS MS F P
Regression 3 2107.56 702.52 1714.14 0.000
Residual Error 130 53.28 0.41
Total 133 2160.84
Source DF Seq SS
D² 1 2001.13
D²Tbc 1 105.61
Tbc 1 0.82
74
Unusual Observations
Analysis of Variance
Source DF SS MS F P
Regression 1 2001.1 2001.1 1653.97 0.000
Residual Error 132 159.7 1.2
Total 133 2160.8
Unusual Observations
Analysis of Variance
Source DF SS MS F P
Regression 2 2058.3 1029.1 1314.36 0.000
Residual Error 131 102.6 0.8
Total 133 2160.8
76
Source DF Seq SS
D 1 1701.3
D² 1 357.0
Unusual Observations
Analysis of Variance
Source DF SS MS F P
Regression 1 45.627 45.627 7142.45 0.000
Residual Error 132 0.843 0.006
Total 133 46.470
Unusual Observations
Lampiran 3 Hasil pengolahan data tabel volume lokal kelompok jenis Rimba
Campuran
Analysis of Variance
Source DF SS MS F P
Regression 1 812.16 812.16 2548.89 0.000
Residual Error 126 40.15 0.32
Total 127 852.31
Unusual Observations
Analysis of Variance
Source DF SS MS F P
Regression 2 823.02 411.51 1756.29 0.000
Residual Error 125 29.29 0.23
Total 127 852.31
Source DF Seq SS
D 1 723.85
D² 1 99.17
Lampiran 4 Hasil perhitungan regresi hubungan logaritma volume pohon (Y) dengan logaritma diameter pohon (X)
Lanjutan tabel hasil perhitungan regresi hubungan logaritma volume pohon (Y) dengan logaritma diameter pohon (X)
18 0,169 0,185 0,201 0,217 0,233 0,249 0,265 0,281 0,298 0,314 0,330
19 0,189 0,207 0,225 0,243 0,261 0,279 0,297 0,315 0,333 0,351 0,369
20 0,211 0,230 0,250 0,270 0,290 0,310 0,330 0,350 0,370 0,390 0,410
21 0,233 0,255 0,276 0,298 0,320 0,342 0,364 0,387 0,409 0,431 0,453
22 0,256 0,280 0,304 0,328 0,353 0,377 0,401 0,425 0,450 0,474 0,499
23 0,281 0,307 0,333 0,360 0,386 0,413 0,440 0,466 0,493 0,520 0,546
24 0,306 0,335 0,364 0,393 0,422 0,451 0,480 0,509 0,538 0,567 0,597
25 0,333 0,365 0,396 0,427 0,459 0,490 0,522 0,554 0,585 0,617 0,649 0,681
26 0,395 0,429 0,463 0,497 0,532 0,566 0,600 0,635 0,669 0,704 0,738
27 0,427 0,464 0,501 0,538 0,575 0,612 0,649 0,686 0,723 0,760 0,798
28 0,461 0,500 0,540 0,580 0,619 0,659 0,699 0,739 0,779 0,820 0,860
78
Unusual Observations
Analysis of Variance
Source DF SS MS F P
Regression 1 42.560 42.560 8533.70 0.000
Residual Error 126 0.628 0.005
Total 127 43.188
Unusual Observations
29 0,495 0,538 0,580 0,623 0,666 0,709 0,752 0,795 0,838 0,881 0,924
30 0,531 0,576 0,622 0,668 0,714 0,760 0,806 0,852 0,898 0,945 0,991
31 0,568 0,617 0,666 0,715 0,764 0,813 0,862 0,912 0,961 1,011 1,060
32 0,606 0,658 0,711 0,763 0,815 0,868 0,921 0,973 1,026 1,079 1,132
33 0,646 0,702 0,757 0,813 0,869 0,925 0,981 1,037 1,093 1,150 1,206
34 0,687 0,746 0,805 0,864 0,924 0,983 1,043 1,103 1,163 1,223 1,283 1,343
35 0,792 0,855 0,918 0,981 1,044 1,107 1,171 1,234 1,298 1,362 1,425 1,489
36 0,839 0,906 0,973 1,039 1,106 1,173 1,241 1,308 1,375 1,443 1,510 1,578
37 0,888 0,958 1,029 1,100 1,171 1,242 1,313 1,384 1,455 1,527 1,598 1,670
38 1,013 1,087 1,162 1,237 1,312 1,387 1,462 1,537 1,613 1,688 1,764 1,840 1,916 1,992 2,068
39 1,068 1,147 1,226 1,305 1,384 1,463 1,542 1,622 1,701 1,781 1,861 1,941 2,021 2,101 2,181
40 1,125 1,208 1,291 1,375 1,458 1,541 1,625 1,709 1,793 1,877 1,961 2,045 2,129 2,214 2,298
41 1,271 1,359 1,446 1,534 1,622 1,710 1,798 1,886 1,975 2,063 2,152 2,240 2,329 2,418
42 1,336 1,428 1,520 1,612 1,704 1,797 1,889 1,982 2,075 2,168 2,261 2,354 2,448 2,541
43 1,402 1,499 1,595 1,692 1,789 1,886 1,983 2,081 2,178 2,276 2,373 2,471 2,569 2,667
44 1,470 1,571 1,673 1,774 1,876 1,977 2,079 2,181 2,284 2,386 2,488 2,591 2,694 2,797
45 1,540 1,646 1,752 1,858 1,965 2,071 2,178 2,285 2,392 2,499 2,606 2,714 2,821 2,929
46 1,611 1,722 1,833 1,944 2,056 2,167 2,279 2,391 2,503 2,615 2,727 2,840 2,952 3,065
47 1,684 1,800 1,916 2,032 2,149 2,265 2,382 2,499 2,616 2,733 2,851 2,968 3,086 3,204
48 1,759 1,880 2,001 2,122 2,244 2,366 2,488 2,610 2,732 2,854 2,977 3,100 3,223 3,346
49 1,835 1,962 2,088 2,215 2,341 2,468 2,596 2,723 2,851 2,978 3,106 3,234 3,362 3,491
50 1,913 2,045 2,177 2,309 2,441 2,573 2,706 2,839 2,972 3,105 3,238 3,372 3,505 3,639
Tinggi bebas cabang
Diameter
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
51 2,267 2,405 2,542 2,680 2,819 2,957 3,095 3,234 3,373 3,512 3,651 3,791
52 2,360 2,503 2,646 2,790 2,934 3,078 3,222 3,366 3,511 3,655 3,800 3,945
53 2,454 2,603 2,752 2,901 3,051 3,201 3,351 3,501 3,651 3,802 3,952 4,103
54 2,551 2,705 2,860 3,015 3,171 3,326 3,482 3,638 3,794 3,951 4,108 4,264
55 2,649 2,809 2,970 3,131 3,293 3,455 3,616 3,778 3,941 4,103 4,266 4,429
56 2,749 2,916 3,083 3,250 3,417 3,585 3,753 3,921 4,090 4,258 4,427 4,596
57 2,851 3,024 3,197 3,371 3,544 3,718 3,892 4,067 4,242 4,416 4,591 4,767
64 4,279 4,499 4,720 4,941 5,163 5,385 5,607 5,829 6,051 6,274 6,497 6,720
65 4,418 4,645 4,873 5,102 5,330 5,559 5,789 6,018 6,248 6,478 6,708 6,938
66 4,559 4,794 5,029 5,265 5,501 5,737 5,973 6,210 6,447 6,685 6,922 7,160
67 4,702 4,945 5,187 5,430 5,674 5,917 6,161 6,406 6,650 6,895 7,140 7,385
68 4,848 5,098 5,348 5,599 5,850 6,101 6,352 6,604 6,856 7,109 7,361 7,614
69 4,996 5,254 5,511 5,770 6,028 6,287 6,546 6,806 7,066 7,326 7,586 7,846
70 5,146 5,412 5,677 5,943 6,210 6,476 6,743 7,011 7,278 7,546 7,814 8,083
71 5,299 5,572 5,846 6,119 6,394 6,668 6,943 7,218 7,494 7,770 8,046 8,322
72 5,454 5,735 6,016 6,298 6,581 6,863 7,146 7,429 7,713 7,997 8,281 8,565
73 5,611 5,900 6,190 6,480 6,770 7,061 7,352 7,644 7,935 8,227 8,520 8,812
Tinggi bebas cabang
Diameter
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
74 5,771 6,068 6,366 6,664 6,963 7,262 7,561 7,861 8,161 8,461 8,762 9,063
75 5,932 6,238 6,544 6,851 7,158 7,465 7,773 8,081 8,390 8,698 9,007 9,317
76 6,096 6,411 6,725 7,040 7,356 7,672 7,988 8,305 8,622 8,939 9,257 9,575
77 6,263 6,586 6,909 7,233 7,557 7,881 8,206 8,531 8,857 9,183 9,509 9,836
78 6,432 6,763 7,095 7,427 7,760 8,093 8,427 8,761 9,096 9,430 9,765 10,101
79 6,603 6,943 7,284 7,625 7,967 8,309 8,651 8,994 9,337 9,681 10,025 10,369 10,714 11,059
80 6,776 7,125 7,475 7,825 8,176 8,527 8,878 9,230 9,583 9,935 10,288 10,642 10,995 11,350
81 6,952 7,310 7,669 8,028 8,388 8,748 9,108 9,469 9,831 10,193 10,555 10,918 11,280 11,644
82 7,130 7,497 7,865 8,233 8,602 8,972 9,342 9,712 10,083 10,454 10,825 11,197 11,569 11,942
83 7,310 7,687 8,064 8,442 8,820 9,199 9,578 9,957 10,338 10,718 11,099 11,480 11,862 12,244
84 8,652 9,040 9,428 9,817 10,206 10,596 10,986 11,376 11,767 12,158 12,550
85 8,866 9,263 9,661 10,059 10,458 10,857 11,257 11,657 12,057 12,458 12,859
86 9,082 9,489 9,897 10,305 10,713 11,122 11,531 11,941 12,351 12,762 13,173
87 9,301 9,718 10,135 10,553 10,971 11,390 11,809 12,229 12,649 13,069 13,490
88 9,523 9,949 10,377 10,804 11,233 11,661 12,091 12,520 12,950 13,381 13,812
89 9,747 10,184 10,621 11,059 11,497 11,936 12,375 12,815 13,255 13,696 14,137
90 10,868 11,316 11,765 12,214 12,663 13,113 13,564 14,015 14,466 14,918
91 11,119 11,577 12,036 12,495 12,955 13,415 13,876 14,337 14,799 15,261
92 11,372 11,840 12,310 12,780 13,250 13,721 14,192 14,664 15,136 15,609
93 11,628 12,107 12,587 13,067 13,548 14,030 14,512 14,994 15,477 15,960
94 11,887 12,377 12,867 13,359 13,850 14,342 14,835 15,328 15,822 16,316
95 12,149 12,650 13,151 13,653 14,155 14,658 15,162 15,666 16,170 16,675
Tinggi bebas cabang
Diameter
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
96 12,414 12,925 13,438 13,951 14,464 14,978 15,493 16,008 16,523 17,039
97 12,682 13,204 13,728 14,252 14,776 15,301 15,827 16,353 16,880 17,407
100 14,617 15,175 15,733 16,292 16,852 17,412 17,973 18,534 19,096
101 14,919 15,489 16,059 16,630 17,201 17,773 18,345 18,918 19,491
102 15,225 15,806 16,388 16,970 17,553 18,137 18,721 19,306 19,891
103 15,534 16,127 16,721 17,315 17,910 18,505 19,101 19,697 20,294
104 15,847 16,451 17,057 17,663 18,270 18,877 19,485 20,093 20,702
105 16,162 16,779 17,397 18,015 18,634 19,253 19,873 20,494 21,115
106 16,481 17,110 17,740 18,370 19,001 19,633 20,265 20,898 21,531
107 16,803 17,444 18,086 18,729 19,372 20,016 20,661 21,306 21,951
108 17,128 17,782 18,436 19,091 19,747 20,403 21,060 21,718 22,376
109 17,456 18,122 18,789 19,457 20,125 20,794 21,464 22,134 22,805
110 17,788 18,467 19,146 19,827 20,508 21,189 21,872 22,555 23,238
111 18,122 18,814 19,506 20,200 20,893 21,588 22,283 22,979 23,675 24,372
112 18,460 19,165 19,870 20,576 21,283 21,991 22,699 23,408 24,117 24,827
113 18,801 19,519 20,237 20,957 21,676 22,397 23,118 23,840 24,563 25,286
114 19,146 19,876 20,608 21,340 22,073 22,807 23,542 24,277 25,012 25,749
115 19,493 20,237 20,982 21,728 22,474 23,221 23,969 24,717 25,467 26,216
116 19,844 20,602 21,360 22,119 22,879 23,639 24,400 25,162 25,925 26,688
117 20,198 20,969 21,741 22,513 23,287 24,061 24,836 25,611 26,387 27,164
118 20,555 21,340 22,125 22,912 23,699 24,486 25,275 26,064 26,854 27,645
119 20,916 21,714 22,513 23,313 24,114 24,916 25,718 26,521 27,325 28,129
120 21,279 22,092 22,905 23,719 24,533 25,349 26,165 26,982 27,800 28,619
85
1 0,054 0,068 0,084 0,102 0,122 0,144 0,168 0,195 0,224 0,255
2 0,289 0,326 0,365 0,406 0,451 0,498 0,548 0,600 0,656 0,714
3 0,775 0,839 0,907 0,977 1,051 1,127 1,207 1,290 1,377 1,467
4 1,560 1,656 1,756 1,859 1,966 2,076 2,190 2,308 2,429 2,554
5 2,682 2,814 2,950 3,090 3,234 3,381 3,533 3,688 3,847 4,010
6 4,177 4,349 4,524 4,703 4,887 5,074 5,266 5,462 5,662 5,867
7 6,076 6,289 6,506 6,728 6,954 7,185 7,420 7,659 7,903 8,151
8 8,404 8,662 8,924 9,191 9,462 9,738 10,019 10,305 10,595 10,890
9 11,189 11,494 11,803 12,118 12,437 12,761 13,089 13,423 13,762 14,106
10 14,454 14,808 15,167 15,531 15,900 16,274 16,653 17,037 17,427 17,822
11 18,221 18,627 19,037 19,453 19,874 20,300 20,732 21,169 21,611 22,059
12 22,512
86
1 0,052 0,066 0,081 0,099 0,118 0,140 0,163 0,189 0,217 0,247
2 0,280 0,315 0,353 0,393 0,435 0,481 0,529 0,579 0,632 0,688
3 0,747 0,809 0,874 0,941 1,012 1,085 1,162 1,241 1,324 1,410
4 1,499 1,591 1,687 1,786 1,888 1,994 2,102 2,215 2,331 2,450
5 2,573 2,699 2,829 2,962 3,099 3,240 3,384 3,532 3,684 3,840
6 3,999 4,162 4,330 4,500 4,675 4,854 5,037 5,223 5,414 5,609
7 5,808 6,010 6,217 6,428 6,643 6,863 7,086 7,314 7,546 7,782
8 8,023 8,268 8,517 8,770 9,028 9,291 9,557 9,829 10,104 10,384
9 10,669 10,958 11,252 11,550 11,853 12,160 12,472 12,789 13,111 13,437
10 13,767 14,103 14,443 14,788 15,138 15,493 15,852 16,217 16,586 16,960
11 17,339 17,723 18,112 18,506 18,904 19,308 19,717 20,131 20,550 20,974
12 21,403
88
No Nama jenis Kelompok jenis Dbh (cm) Ht (%) Hb (%) Hp (%) Hcp (%) Tt(m) Tbc (m) Va(m³)
1 Bengkirai Dipterocarpaceae 10 96 0 21 60 19.79 12.93 0.06
2 Bawang Dipterocarpaceae 12 88 -15 7 55 20.23 14.23 0.10
3 Bengkirai Dipterocarpaceae 12 110 2 25 70 20.28 13.33 0.09
4 Kapur Dipterocarpaceae 12 84 -12 14 49 16.27 10.88 0.07
5 Bengkirai Dipterocarpaceae 13 76 -19 8 40 15.57 10.24 0.08
6 Bunyau Dipterocarpaceae 13 52 -36 -15 20 18.26 12.17 0.10
7 Medang Dipterocarpaceae 13 92 1 25 59 16.67 11.17 0.09
8 Meranti merah Dipterocarpaceae 13 92 -12 11 59 19.59 13.85 0.11
9 Meranti putih Dipterocarpaceae 13.5 110 5 20 71 29.50 19.10 0.16
Meranti
10 kuning Dipterocarpaceae 14 75 5 23 45 17.06 10.39 0.10
11 Bengkirai Dipterocarpaceae 15 84 -30 -12 32 26.83 15.28 0.16
12 Bunyau Dipterocarpaceae 15 75 -1 15 34 20.50 10.25 0.11
13 Kapur Dipterocarpaceae 15 106 7 26 64 22.34 13.50 0.14
14 Meranti putih Dipterocarpaceae 15 108 -11 12 72 22.20 15.93 0.17
15 Bunyau Dipterocarpaceae 16 94 5 18 54 28.88 16.58 0.20
16 Kapur Dipterocarpaceae 16 104 -10 14 62 20.50 13.50 0.16
17 Meranti putih Dipterocarpaceae 17 98 -11 12 58 20.46 13.50 0.18
18 Bengkirai Dipterocarpaceae 18 112 -34 -12 74 28.05 21.14 0.32
19 Kapur Dipterocarpaceae 18 140 11 31 100 27.30 19.30 0.29
20 Medang Dipterocarpaceae 18 135 -2 23 90 23.42 16.22 0.25
21 Meranti merah Dipterocarpaceae 18 98 -15 6 56 23.02 15.02 0.23
22 Meranti merah Dipterocarpaceae 18 148 15 37 112 25.68 19.14 0.29
23 Bengkirai Dipterocarpaceae 19 108 -10 9 66 26.34 17.50 0.30
24 Bengkirai Dipterocarpaceae 19 122 0 21 72 24.74 15.21 0.26
25 Kapur Dipterocarpaceae 19 128 7 28 92 24.55 17.69 0.30
26 Medang Dipterocarpaceae 19 102 16 27 62 32.77 18.23 0.31
27 Meranti merah Dipterocarpaceae 19 92 -8 15 60 18.89 13.33 0.23
28 Meranti merah Dipterocarpaceae 19 94 -6 12 55 23.72 15.06 0.26
29 Meranti putih Dipterocarpaceae 19 88 -32 -10 42 23.32 14.95 0.25
30 Meranti putih Dipterocarpaceae 19 92 -12 7 56 23.39 15.82 0.27
31 Bengkirai Dipterocarpaceae 20 124 -23 -1 84 28.23 20.95 0.39
32 Medang Dipterocarpaceae 20 92 13 25 60 27.83 17.17 0.32
33 Meranti merah Dipterocarpaceae 20 112 0 19 75 25.08 17.29 0.33
34 Bengkirai Dipterocarpaceae 21 78 -35 -13 39 22.05 14.95 0.31
35 Keruing Dipterocarpaceae 21 92 4 16 60 30.83 20.17 0.42
36 Meranti merah Dipterocarpaceae 21 78 -26 -4 44 20.41 14.23 0.30
37 Meranti merah Dipterocarpaceae 21 122 9 31 94 22.05 16.95 0.35
38 Meranti putih Dipterocarpaceae 21 98 -33 -10 55 24.28 16.80 0.35
39 Meranti merah Dipterocarpaceae 22 110 4 18 65 31.79 18.93 0.43
40 Meranti merah Dipterocarpaceae 22 114 -15 6 74 26.07 18.45 0.42
41 Bengkirai Dipterocarpaceae 23 132 7 29 84 24.23 15.50 0.39
42 Meranti merah Dipterocarpaceae 23 130 -4 24 94 20.64 15.50 0.39
43 Meranti merah Dipterocarpaceae 23 88 -30 -8 49 22.95 15.86 0.40
44 Meranti putih Dipterocarpaceae 23 114 -13 11 67 22.67 14.83 0.37
45 Meranti putih Dipterocarpaceae 23 92 -18 -4 44 32.93 19.21 0.48
89
No Nama jenis Kelompok jenis Dbh (cm) Ht (%) Hb (%) Hp (%) Hcp (%) Tt(m) Tbc (m) Va(m³)
46 Bunyau Dipterocarpaceae 24 102 -2 20 70 20.41 14.59 0.40
Meranti
47 kuning Dipterocarpaceae 24 136 12 35 96 23.07 16.11 0.44
48 Meranti merah Dipterocarpaceae 24 110 -32 -11 70 28.55 20.93 0.57
49 Meranti merah Dipterocarpaceae 24 122 -34 -13 64 31.21 20.17 0.55
50 Resak Dipterocarpaceae 24 132 3 26 86 23.93 15.93 0.43
51 Bengkirai Dipterocarpaceae 25 104 -15 7 61 23.14 15.32 0.45
52 Bunyau Dipterocarpaceae 25 103 -4 16 48 22.90 11.90 0.35
Meranti
53 kuning Dipterocarpaceae 25 66 -22 -4 30 21.06 13.06 0.38
54 Meranti putih Dipterocarpaceae 25 122 -11 15 80 21.96 15.50 0.46
55 Bengkirai Dipterocarpaceae 26 142 6 30 96 24.17 16.50 0.53
56 Keruing Dipterocarpaceae 26 120 5 22 90 28.56 21.50 0.68
57 Meranti batu Dipterocarpaceae 26 124 10 32 74 22.23 13.14 0.42
58 Meranti merah Dipterocarpaceae 26 150 -14 13 104 25.80 18.98 0.60
59 Keruing Dipterocarpaceae 27 142 -18 10 65 24.36 13.36 0.46
60 Meranti batu Dipterocarpaceae 27 82 -24 -3 33 21.69 12.36 0.42
61 Meranti merah Dipterocarpaceae 27 114 9 28 80 23.61 16.45 0.56
Meranti
62 kuning Dipterocarpaceae 27.5 100 -12 12 65 20.17 14.33 0.51
63 Kapur Dipterocarpaceae 29 128 -24 -3 78 30.45 20.93 0.83
64 Medang Dipterocarpaceae 29 106 -35 -16 45 31.18 18.34 0.73
65 Meranti merah Dipterocarpaceae 29 114 -34 -5 74 21.91 16.40 0.65
66 Meranti merah Dipterocarpaceae 29 128 0 20 88 27.10 19.10 0.76
67 Keruing Dipterocarpaceae 30 138 -4 17 84 28.55 18.26 0.77
68 Meranti merah Dipterocarpaceae 30.5 110 -11 6 64 29.97 19.15 0.84
69 Bengkirai Dipterocarpaceae 31 108 -10 9 68 26.34 17.92 0.81
70 Meranti merah Dipterocarpaceae 31 138 -9 16 94 25.02 17.98 0.81
71 Meranti merah Dipterocarpaceae 31 128 -8 14 90 26.23 19.32 0.87
72 Keruing Dipterocarpaceae 32 118 -26 -4 57 27.68 16.59 0.80
Meranti
73 kuning Dipterocarpaceae 32 114 -12 11 55 23.41 13.15 0.63
74 Meranti batu Dipterocarpaceae 33 138 -6 16 94 27.68 19.68 1.01
75 Keruing Dipterocarpaceae 34 114 -8 18 72 20.27 13.81 0.75
76 Meranti merah Dipterocarpaceae 34 120 -15 7 76 26.05 18.05 0.98
77 Meranti putih Dipterocarpaceae 34 90 -29 -8 50 24.17 16.55 0.90
78 Meranti merah Dipterocarpaceae 34.5 143 0 17 90 35.15 22.68 1.27
79 Bunyau Dipterocarpaceae 35 110 -14 6 80 26.30 20.30 1.17
80 Keruing Dipterocarpaceae 35 138 -31 -10 76 33.69 21.88 1.26
81 Meranti merah Dipterocarpaceae 35 130 -20 1 90 30.07 22.45 1.30
82 Meranti merah Dipterocarpaceae 35 148 -15 7 106 31.14 23.50 1.36
83 Medang Dipterocarpaceae 36 124 -14 12 72 22.73 14.73 0.90
Meranti
84 kuning Dipterocarpaceae 36 132 11 36 96 20.86 15.10 0.92
85 Meranti merah Dipterocarpaceae 36 138 -3 18 98 28.36 20.74 1.27
86 Bunyau Dipterocarpaceae 37 148 10 30 108 29.10 21.10 1.36
87 Meranti merah Dipterocarpaceae 37 125 -23 10 80 19.44 13.98 0.90
88 Meranti merah Dipterocarpaceae 37 132 -4 26 94 19.63 14.57 0.94
89 Medang Dipterocarpaceae 38.5 148 -13 5 102 37.28 27.06 1.89
90 Meranti batu Dipterocarpaceae 39 148 6 28 112 27.32 20.77 1.49
91 Resak Dipterocarpaceae 39 144 3 26 104 26.02 19.07 1.37
Meranti
92 kuning Dipterocarpaceae 40 100 -33 -9 50 23.67 15.33 1.16
93 Meranti merah Dipterocarpaceae 40 146 -20 3 88 30.37 20.28 1.53
90
No Nama jenis Kelompok jenis Dbh (cm) Ht (%) Hb (%) Hp (%) Hcp (%) Tt(m) Tbc (m) Va(m³)
94 Meranti batu Dipterocarpaceae 41 130 -10 15 90 23.90 17.50 1.39
95 Meranti merah Dipterocarpaceae 41 146 -25 -2 110 31.24 24.98 1.98
Meranti
96 kuning Dipterocarpaceae 43 140 -11 12 110 27.76 22.54 1.96
97 Meranti merah Dipterocarpaceae 43 150 15 34 132 29.92 26.13 2.28
98 Meranti merah Dipterocarpaceae 44 126 0 19 78 28.03 17.92 1.63
99 Meranti merah Dipterocarpaceae 45 142 -5 16 98 29.50 21.12 2.01
100 Keruing Dipterocarpaceae 46 130 -6 14 67 28.70 16.10 1.60
101 Keruing Dipterocarpaceae 46 150 11 31 112 29.30 21.70 2.16
102 Kapur Dipterocarpaceae 47 122 -22 2 68 25.50 16.50 1.72
103 Meranti batu Dipterocarpaceae 47 142 -10 12 108 29.14 22.95 2.39
Meranti
104 kuning Dipterocarpaceae 47 118 0 22 88 22.95 17.50 1.82
105 Meranti merah Dipterocarpaceae 49 146 5 25 110 29.70 22.50 2.54
Meranti
106 kuning Dipterocarpaceae 50 124 -3 16 63 28.24 15.39 1.59
Dbh
No Nama jenis Kelompok jenis (cm) Ht (%) Hb (%) Hp (%) Hcp (%) Tt (m) Tbc (m) va (m³)
1 Bengkirai Dipterocarpaceae 12 90 -5 17 60 18.77 13.32 0.09
2 Meranti kuning Dipterocarpaceae 12 100 1 24 60 18.72 11.76 0.08
3 Medang Dipterocarpaceae 13 65 -9 10 33 17.08 10.34 0.08
4 Bengkirai Dipterocarpaceae 14 80 -20 1 42 20.55 13.31 0.12
5 Meranti putih Dipterocarpaceae 14.5 84 -22 -2 34 22.70 12.70 0.13
6 Bengkirai Dipterocarpaceae 15 70 -30 -12 30 23.72 14.83 0.16
7 Kapur Dipterocarpaceae 15 104 -4 17 60 22.07 13.69 0.15
8 Bunyau Dipterocarpaceae 16 120 -10 9 55 28.87 15.18 0.18
9 Meranti batu Dipterocarpaceae 16.5 75 -11 3 43 26.07 16.93 0.22
10 Bunyau Dipterocarpaceae 18 82 -15 7 46 19.14 12.59 0.19
11 Meranti batu Dipterocarpaceae 18 75 5 16 45 26.95 16.05 0.24
12 Meranti putih Dipterocarpaceae 18 112 -10 13 70 22.72 15.41 0.24
13 Kapur Dipterocarpaceae 19 94 -8 15 52 19.24 11.93 0.20
14 Meranti batu Dipterocarpaceae 19 112 -10 13 64 22.72 14.37 0.24
15 Meranti merah Dipterocarpaceae 19 98 -2 21 55 18.89 11.41 0.19
16 Kapur Dipterocarpaceae 20 114 5 26 76 22.26 15.02 0.28
17 Meranti merah Dipterocarpaceae 20 80 -27 -6 30 21.88 12.36 0.23
18 Meranti merah Dipterocarpaceae 21 92 -18 5 56 20.63 14.37 0.30
19 Meranti merah Dipterocarpaceae 21 128 -7 16 92 24.98 18.72 0.39
20 Meranti merah Dipterocarpaceae 22 128 -4 19 80 24.46 16.11 0.37
21 Bunyau Dipterocarpaceae 23 110 -15 10 47 21.50 11.42 0.28
22 Meranti merah Dipterocarpaceae 23 148 6 28 108 27.32 20.05 0.50
23 Bengkirai Dipterocarpaceae 24 112 -10 11 79 24.74 18.45 0.50
24 Meranti merah Dipterocarpaceae 24 128 -5 17 88 25.68 18.41 0.50
25 Meranti putih Dipterocarpaceae 24 94 -10 12 55 20.41 13.32 0.36
26 Medang Dipterocarpaceae 25 124 -18 7 76 24.22 16.54 0.49
27 Meranti merah Dipterocarpaceae 25.5 130 -9 6 90 38.57 27.90 0.85
28 Medang Dipterocarpaceae 26 135 7 22 75 35.63 19.63 0.63
29 Meranti merah Dipterocarpaceae 26 128 6 27 84 24.74 16.36 0.52
30 Meranti merah Dipterocarpaceae 27 124 -7 12 86 29.08 21.08 0.72
31 Meranti putih Dipterocarpaceae 27.5 120 -7 20 72 20.31 13.20 0.47
32 Meranti merah Dipterocarpaceae 29 134 7 30 88 23.59 15.59 0.62
33 Medang Dipterocarpaceae 30 118 -16 2 50 31.28 16.17 0.69
34 Meranti merah Dipterocarpaceae 31 144 15 35 94 27.30 17.30 0.78
35 Bengkirai Dipterocarpaceae 32 111 -30 -9 69 28.36 20.36 0.98
36 Meranti merah Dipterocarpaceae 32 144 4 33 96 20.81 14.19 0.68
37 Bunyau Dipterocarpaceae 34 112 -34 -14 55 30.70 19.30 1.05
38 Meranti merah Dipterocarpaceae 34 132 5 25 98 26.90 20.10 1.09
39 Buan Dipterocarpaceae 35 126 -6 15 65 26.64 15.02 0.87
40 Meranti merah Dipterocarpaceae 35 140 3 30 90 21.80 14.39 0.83
41 Meranti merah Dipterocarpaceae 35 150 27 48 110 24.93 17.31 1.00
42 Meranti merah Dipterocarpaceae 36 134 -20 0 90 32.30 23.50 1.43
43 Keruing Dipterocarpaceae 37 148 -14 7 100 32.36 23.21 1.50
92
Dbh
No Nama jenis Kelompok jenis (cm) Ht (%) Hb (%) Hp (%) Hcp (%) Tt(m) Tbc (m) Va(m³)
44 Meranti merah Dipterocarpaceae 37 138 -14 7 92 30.45 21.69 1.40
45 Meranti merah Dipterocarpaceae 39 145 -8 16 104 27.00 20.17 1.44
46 Bunyau Dipterocarpaceae 41 124 -16 3 74 30.97 20.45 1.62
47 Meranti batu Dipterocarpaceae 43 110 -35 -15 62 30.50 20.90 1.82
48 Buan Dipterocarpaceae 44 110 -14 6 58 26.30 15.90 1.45
49 Meranti merah Dipterocarpaceae 45 132 -13 7 96 30.50 23.30 2.22
50 Meranti merah Dipterocarpaceae 46 142 -15 7 88 30.05 20.23 2.02
51 Bunyau Dipterocarpaceae 48 95 -16 0 50 29.25 18.00 1.95
No Nama jenis Kelompok jenis Dbh (Cm) Ht (%) Hb (%) Hp (%) Hcp (%) Tt (m) Tbc (m) Va (m³)
1 Mendarahan Rimba Campuran 10 65 -3 17 50 15.10 12.10 0.06
2 Simpur Rimba Campuran 10 58 -12 10 40 14.23 10.95 0.05
3 Banitan Rimba Campuran 11 72 -2 19 44 15.60 10.26 0.06
4 Penyalin Rimba Campuran 11 74 -10 9 48 19.18 13.71 0.08
5 Tanam haloq Rimba Campuran 11 90 7 27 63 18.10 12.70 0.07
6 Mendarahan Rimba Campuran 12 46 -14 5 30 14.13 10.76 0.07
7 Bintangur Rimba Campuran 13 75 -2 15 50 19.62 13.74 0.11
8 Jenging Rimba Campuran 13 82 -9 10 46 20.66 13.08 0.10
9 Laban Rimba Campuran 13 58 -30 -10 18 19.10 11.10 0.09
10 Terentang Rimba Campuran 13 74 -12 7 44 19.61 13.29 0.11
11 Ubar gunung Rimba Campuran 14 105 -10 16 65 19.19 13.04 0.12
12 Ubar gunung Rimba Campuran 14.5 65 -4 8 45 24.50 17.83 0.18
13 Kayu Halap Rimba Campuran 15.5 72 -3 17 30 16.50 8.10 0.09
14 Mendarahan Rimba Campuran 15.5 65 -15 2 40 20.32 14.44 0.16
15 Bintangur Rimba Campuran 16 102 -14 12 57 19.35 12.42 0.15
16 Kayu sendok Rimba Campuran 16 90 -5 12 55 23.85 15.62 0.19
17 Ubar gunung Rimba Campuran 16 134 -14 15 86 21.91 15.29 0.18
18 Kayu Halap Rimba Campuran 16.5 86 0 20 55 18.70 12.50 0.16
19 Kelumpai Rimba Campuran 17 96 -30 -9 56 25.50 17.88 0.24
20 Mendarahan Rimba Campuran 17 120 8 32 76 20.17 12.83 0.17
21 Mendarahan Rimba Campuran 18 90 -13 10 42 19.41 11.07 0.17
22 Mendarahan Rimba Campuran 18 102 -12 8 72 24.30 18.30 0.28
23 Mendarahan Rimba Campuran 18.5 72 -3 16 35 17.29 9.50 0.15
24 Rambutan hutan Rimba Campuran 18.5 102 -15 8 70 21.85 16.28 0.26
25 Banitan Rimba Campuran 19 110 -13 7 60 26.10 16.10 0.27
26 Banitan Rimba Campuran 19 126 12 34 88 22.23 15.32 0.26
27 Melahak Rimba Campuran 19 86 5 24 49 18.55 10.76 0.18
28 Mesak Rimba Campuran 19 78 -25 -6 42 23.18 15.61 0.27
29 Kayu Halap Rimba Campuran 20.5 112 11 33 92 19.86 16.23 0.32
30 Ubar gunung Rimba Campuran 20.5 96 -28 -8 42 26.30 15.50 0.31
31 Kayu sendok Rimba Campuran 21 90 -9 10 60 22.34 16.03 0.33
32 Mendarahan Rimba Campuran 21 98 -6 14 64 22.30 15.50 0.32
33 Ubar gunung Rimba Campuran 21 94 -27 -5 50 23.50 15.50 0.32
34 Karet hutan Rimba Campuran 22 120 -2 18 84 25.90 18.70 0.43
35 Kumpang Rimba Campuran 22 106 -4 16 61 23.50 14.50 0.33
36 Rengas Rimba Campuran 22 70 -34 -12 31 20.41 13.32 0.30
37 Ubar gunung Rimba Campuran 22 114 4 25 62 22.45 12.55 0.29
38 Ubar gunung Rimba Campuran 22 98 -18 7 50 20.06 12.38 0.28
39 Tengkawang Rimba Campuran 23 140 -18 15 113 20.65 17.38 0.43
40 Melahak Rimba Campuran 24 68 -30 -10 42 21.10 15.90 0.43
41 Ubar gunung Rimba Campuran 24 104 -6 15 50 22.45 12.17 0.33
42 Banitan Rimba Campuran 24.5 116 -5 15 82 25.70 18.90 0.53
43 Mendarahan Rimba Campuran 24.5 110 -6 14 67 24.70 16.10 0.46
44 Mesak Rimba Campuran 25 96 -4 17 63 20.55 14.26 0.42
45 Penyalin Rimba Campuran 26 106 -2 16 79 25.50 19.50 0.62
94
No Nama jenis Kelompok jenis Dbh (Cm) Ht (%) Hb (%) Hp (%) Hcp (%) Tt (m) Tbc (m) Va (m³)
46 Sebukau Rimba Campuran 26 100 6 21 70 26.57 18.57 0.59
47 Mendarahan Rimba Campuran 26.5 115 -12 5 70 31.38 20.79 0.69
48 Bintangur Rimba Campuran 27 85 -2 13 50 24.70 15.37 0.53
49 Jabon Rimba Campuran 27 134 7 28 96 25.69 18.45 0.63
50 Kerupuk Rimba Campuran 27 100 -25 -5 56 26.50 17.70 0.61
51 Ubar gunung Rimba Campuran 27 106 -30 -9 69 27.40 20.36 0.70
52 Keranji Rimba Campuran 28 130 5 25 80 26.50 16.50 0.61
53 Tebuluk Rimba Campuran 28 95 -5 11 50 26.50 15.25 0.56
54 Terap Rimba Campuran 28 123 9 25 95 30.00 23.00 0.85
55 Terap Rimba Campuran 28.5 90 -33 -13 60 26.10 20.10 0.77
56 Kerupuk Rimba Campuran 29 148 11 33 102 26.41 18.05 0.71
57 Ubar gunung Rimba Campuran 29 142 -15 17 100 21.13 15.88 0.63
58 Ubar gunung Rimba Campuran 29 124 10 30 92 24.30 17.90 0.71
59 Mendarahan Rimba Campuran 30 146 2 22 94 30.30 19.90 0.84
60 Terap Rimba Campuran 30 136 14 36 98 23.68 16.77 0.71
61 Jabon Rimba Campuran 31 134 -31 -11 80 34.50 23.70 1.07
62 Keranji Rimba Campuran 32 136 7 28 90 26.07 17.31 0.83
63 Resak Rimba Campuran 32 150 -18 12 75 23.90 13.90 0.67
64 Kerupuk Rimba Campuran 33 135 -12 10 70 28.23 16.41 0.84
65 Kerupuk Rimba Campuran 33 110 -2 17 61 25.08 14.76 0.76
66 Mahang Rimba Campuran 33 140 0 21 98 28.17 20.17 1.03
67 Bayur Rimba Campuran 34 106 -44 -23 70 30.07 23.21 1.26
68 Bintangur Rimba Campuran 34 126 -10 10 72 28.70 17.90 0.97
69 Mendarahan Rimba Campuran 34 142 5 25 72 28.90 14.90 0.81
70 Mendarahan Rimba Campuran 34 132 -6 14 86 29.10 19.90 1.08
71 Terap Rimba Campuran 34.5 110 -15 7 67 24.23 16.41 0.92
72 Mahang Rimba Campuran 35 132 -15 5 88 30.90 22.10 1.28
73 Penyalin Rimba Campuran 35.5 132 2 23 90 26.26 18.26 1.08
74 Tengkawang Rimba Campuran 36 136 13 33 100 26.10 18.90 1.15
75 Mahang Rimba Campuran 37 148 10 31 106 27.79 19.79 1.28
76 Melahak Rimba Campuran 37 140 17 36 100 27.39 18.97 1.22
77 Kerupuk Rimba Campuran 38 138 -10 10 62 31.10 15.90 1.08
78 Penyalin Rimba Campuran 38 108 -5 17 70 22.05 15.14 1.03
79 Ubar gunung Rimba Campuran 38 142 -17 3 84 33.30 21.70 1.48
80 Bintangur Rimba Campuran 38.5 100 -40 -20 51 29.50 19.70 1.38
81 Jabon Rimba Campuran 39 146 5 26 100 28.36 19.60 1.40
82 Jabon Rimba Campuran 40 150 6 27 94 28.93 18.26 1.38
83 Rambutan hutan Rimba Campuran 40.5 98 -20 1 52 23.98 15.21 1.18
84 Kerupuk Rimba Campuran 41 146 -4 17 112 30.07 23.60 1.87
85 Mesap Rimba Campuran 41 123 -2 20 80 24.23 16.41 1.30
86 Bintangur Rimba Campuran 43 144 0 19 80 31.82 18.34 1.60
87 Karet hutan Rimba Campuran 43 144 3 20 82 34.68 20.09 1.75
88 Jabon Rimba Campuran 43.5 90 -7 8 66 27.37 20.97 1.87
89 Melahak Rimba Campuran 44 122 -4 14 78 29.50 19.72 1.80
90 Ubar gunung Rimba Campuran 44 128 -25 -4 55 30.64 16.74 1.53
91 Melahak Rimba Campuran 45 136 -26 -6 84 33.90 23.50 2.24
92 Mesak Rimba Campuran 45 115 -9 10 72 27.61 18.55 1.77
93 Jabon Rimba Campuran 46 112 -5 17 78 22.77 16.59 1.65
94 Mahang Rimba Campuran 46 134 -35 -13 69 32.23 20.41 2.03
95
No Nama jenis Kelompok jenis Dbh (Cm) Ht (%) Hb (%) Hp (%) Hcp (%) Tt (m) Tbc (m) Va (m³)
95 Mahang Rimba Campuran 47 146 12 33 92 27.02 16.74 1.74
96 Mahang Rimba Campuran 47 148 5 25 98 30.10 20.10 2.09
97 Melahak Rimba Campuran 48 128 -26 -2 60 27.17 15.83 1.72
98 Melahak Rimba Campuran 49 148 8 28 102 29.50 20.30 2.30
99 Ubar gunung Rimba Campuran 49 142 -9 12 104 30.26 23.02 2.60
100 Ubar gunung Rimba Campuran 50 125 -2 16 60 29.72 15.28 1.79
101 Mendarahan Rimba Campuran 51 125 -4 15 67 28.66 16.45 2.35
102 Melahak Rimba Campuran 52 130 -3 17 72 28.10 16.50 2.20
103 Tebukau Rimba Campuran 52 138 -4 14 85 33.06 21.28 3.00
104 Terap Rimba Campuran 53 119 -7 10 59 31.15 17.03 2.72
105 Keranji Rimba Campuran 54 148 -2 17 109 33.08 24.87 3.37
106 Mesap Rimba Campuran 57.5 141 -5 12 97 35.85 25.50 4.83
107 Mesap Rimba Campuran 58 141 2 18 100 36.25 26.00 4.83
108 Ubar gunung Rimba Campuran 59 145 5 20 91 38.83 24.43 4.16
109 Jabon Rimba Campuran 60 133 -15 3 104 34.39 27.94 4.77
110 Jabon Rimba Campuran 60 133 -10 9 83 31.61 21.08 4.31
111 Kerupuk Rimba Campuran 61 127 -13 8 69 28.17 17.12 3.48
112 Mesap Rimba Campuran 61 140 -5 13 76 33.72 19.50 4.31
113 Jabon Rimba Campuran 62 135 -8 11 109 31.61 26.13 3.87
114 Jabon Rimba Campuran 62 145 -3 18 112 29.69 23.40 4.56
115 Ubar gunung Rimba Campuran 67 148 1 18 107 36.09 26.44 5.92
116 Jinging Rimba Campuran 70 138 -9 10 93 32.45 22.97 5.09
117 Jenging Rimba Campuran 71 127 -5 11 82 34.50 23.25 6.37
118 Kayu sendok Rimba Campuran 72 139 -5 11 83 37.50 23.50 6.85
119 Mesap Rimba Campuran 73 141 -7 11 91 34.39 23.28 5.92
120 Kerupuk Rimba Campuran 77 128 -24 -3 83 30.45 21.88 6.86
121 Ubar gunung Rimba Campuran 77 134 -15 5 99 31.30 24.30 7.85
122 Ubar gunung Rimba Campuran 79 119 -30 -10 85 31.30 24.50 9.24
123 Mesap Rimba Campuran 80 146 -2 16 86 34.39 21.06 7.43
124 Mahang Rimba Campuran 84 139 -5 9 100 42.64 31.50 11.25
125 Mahang Rimba Campuran 85 140 1 18 93 34.21 23.15 7.86
126 Kerupuk Rimba Campuran 86 136 11 27 98 32.75 23.25 8.82
127 Penyalin Rimba Campuran 89 133 -20 -1 89 33.71 24.45 10.88
128 Binuang Rimba Campuran 89.5 132 -34 -15 95 36.45 28.66 13.91
129 Kayu sendok Rimba Campuran 106 133 -15 2 96 36.32 27.62 16.31
No Nama jenis Kelompok jenis Dbh (cm) Ht (%) Hb (%) Hp (%) Hcp (%) Tt (m) Tbc (m) Va (m³)
1 Kayu Halap Rimba Campuran 10 43 -12 8 32 12.50 10.30 0.05
2 Ubar gunung Rimba Campuran 10 92 -2 19 55 19.40 12.36 0.06
3 Rengas Rimba Campuran 11 50 -15 5 27 14.50 9.90 0.06
4 Rengas Rimba Campuran 12.5 82 -4 16 34 18.70 9.10 0.07
5 Karet hutan Rimba Campuran 13 96 4 23 57 20.87 12.66 0.10
6 Terap Rimba Campuran 14 96 -3 13 52 26.25 15.25 0.14
7 Tengkawang Rimba Campuran 15 45 -25 -14 25 26.95 19.68 0.21
8 Banitan Rimba Campuran 16 92 -13 8 50 21.50 13.50 0.16
9 Mendarahan Rimba Campuran 16 140 11 37 96 21.35 14.58 0.18
10 Banitan Rimba Campuran 17 102 -1 19 68 22.10 15.30 0.21
11 Kayu sendok Rimba Campuran 17.5 90 -10 12 50 19.68 12.41 0.18
12 Ubar gunung Rimba Campuran 18 84 -15 5 43 21.30 13.10 0.20
13 Ubar gunung Rimba Campuran 18.5 110 -6 14 55 24.70 13.70 0.22
14 Melahak Rimba Campuran 19 120 -6 14 84 26.70 19.50 0.33
15 Tengkawang Rimba Campuran 20 112 -12 9 70 25.12 17.12 0.32
16 Kayu Halap Rimba Campuran 21 98 -2 19 56 20.55 12.55 0.26
17 Mesak Rimba Campuran 21 132 -1 20 86 26.83 18.07 0.38
18 Keramo Rimba Campuran 22 80 4 16 45 26.83 15.17 0.35
19 Terap Rimba Campuran 22 128 4 27 88 23.07 16.11 0.37
20 Ubar gunung Rimba Campuran 22 102 -19 2 57 24.55 15.98 0.36
21 Rambutan hutan Rimba Campuran 24 112 -2 18 59 24.30 13.70 0.37
22 Terap Rimba Campuran 25 130 -7 14 80 27.60 18.07 0.53
23 Ubar gunung Rimba Campuran 26 98 -9 12 58 21.88 14.26 0.45
24 Jabon Rimba Campuran 27 136 5 29 100 23.33 17.33 0.60
25 Rengas Rimba Campuran 27 120 -26 -7 35 32.24 14.34 0.49
26 Melahak Rimba Campuran 28 98 -2 19 54 20.55 12.17 0.45
27 Terap Rimba Campuran 28 100 -9 12 70 22.26 16.55 0.61
28 Tanam haloq Rimba Campuran 29 116 -5 17 80 23.50 16.95 0.67
29 Ubar gunung Rimba Campuran 29 138 2 22 98 28.70 20.70 0.82
30 Mendarahan Rimba Campuran 30 122 -14 9 78 25.15 17.50 0.74
31 Mahang Rimba Campuran 31.5 146 10 32 108 26.23 19.32 0.90
32 Keranji Rimba Campuran 33 118 0 21 86 23.98 17.88 0.92
33 Mahang Rimba Campuran 33 148 10 31 112 27.79 20.93 1.07
34 Karet hutan Rimba Campuran 33.5 142 1 22 102 28.36 20.74 1.10
35 Kerupuk Rimba Campuran 34 140 -12 17 84 22.47 14.74 0.80
36 Terap Rimba Campuran 34.5 80 -34 -11 55 21.33 16.98 0.95
37 Mahang Rimba Campuran 37 150 12 34 96 26.59 16.77 1.08
38 Kerupuk Rimba Campuran 38 136 -15 9 65 26.67 14.83 1.01
39 Tengkawang Rimba Campuran 38 140 -28 -7 96 33.50 25.12 1.71
40 Karet hutan Rimba Campuran 38.5 134 3 22 92 29.08 20.24 1.41
41 Ubar gunung Rimba Campuran 39 120 -11 9 82 27.70 20.10 1.44
42 Binuang Rimba Campuran 40 98 -35 -13 50 25.68 16.95 1.28
43 Jenging Rimba Campuran 41 110 -20 1 45 26.26 13.88 1.10
44 Binuang Rimba Campuran 42 150 -12 10 114 30.95 24.41 2.03
45 Banitan Rimba Campuran 43.5 132 -10 10 88 29.90 21.10 1.88
97
No Nama jenis Kelompok jenis Dbh (cm) Ht (%) Hb (%) Hp (%) Hcp (%) Tt (m) Tbc (m) Va (m³)
46 Kerupuk Rimba Campuran 45 126 -26 -5 82 30.45 22.07 2.11
47 Bayur Rimba Campuran 46 92 -34 -12 58 24.41 18.23 1.82
48 Kerupuk Rimba Campuran 47 144 -24 -2 98 32.05 23.68 2.46
49 Mahang Rimba Campuran 48 144 2 23 94 28.55 19.02 2.06
50 Mahang Rimba Campuran 48.5 148 0 20 120 31.10 25.50 2.83