OLEH :
NAMA : MUHAMMAD ALI AL FATTAH
NPM : 221110015401024
Puji dan Syukur kepada Allah SWT, yang selalu memberikan kelimpahan
nikmat dan kemudahan kepada setiap umatnya, sehingga makalah Rangkuman
Materi Pengantar Ilmu Kehutanan ini dapat diselesaikan.
Rangkuman Materi Pengantar Ilmu Kehutanan ini merupakan tugas yang
diberikan oleh pengajar mata kuliah Pengantar Ilmu Kehutanan pada Universitas
17 Agustus Samarinda, Fakultas Pertanian, Program Studi Kehutanan.
Penghargaan yang setinggi-tingginya disampaikan kepada semua pihak
yang telah membantu dalam memberikan informasi dan dukungan penuh
terhadap penyusunan makalah ini.
Semoga Rangkuman Materi Pengantar Ilmu Kehutanan ini dapat bermanfaat
bagi kita semua terutama bagi mahasiswa Program Studi Kehutanan pada
Universitas 17 Agustus Samarinda.
Penyusun,
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB II ISI................................................................................................................1
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................6
ii
BAB I
ISI
1
Supratman, Alam Syamsu, ‘Buku Pengantar Manajemen Hutan’, 2009.
1
2. Tujuan dan Fungsi Manajemen Hutan
Tujuan Manajemen Hutan
Hutan dikelola untuk tujuan serbaguna, dengan tujuan akhir adalah untuk
mendapatkan nilai manfaat bersih total yang paling tinggi. Pengelolaan hutan
untuk tujuan produksi kayu, harus memperhatikan dan mendukung (compatible)
tujuan lain, seperti DAS, wildlife, rekreasi, dll. Pada beberapa kasus, penggunaan
kawasan hutan bertentangan (incompatible) dengan tujuan pengelolaan yang lain
seperti pengelolaan areal penggembalaan di dalam kawasan hutan terkadang tidak
compatible dengan pengelolaan hutan untuk tujuan produksi kayu. Hal ini
mengharuskan pengelola hutan membuat keputusan tentang prioritas penggunaan
lahan hutan. Manajemen hutan membutuhkan pengkajian dan aplikasi teknik-
teknik analisis untuk membantu memilih alternatif manajemen yang memberikan
kontribusi terbaik bagi pencapaian tujuan pengelolaan hutan.2
Fungsi Manajemen Hutan
Pengelolaan hutan lestari harus mencakup beberapa fungsi yaitu fungsi teknis,
komersil, finansial, personial, fungsi administrasi, dan fungsi kepemimpinan.
Fungsi teknis dalam manajemen hutan diarahkan untuk mencapai tujuan teknis,
fungsi komersiil untuk mencapai tujuan ekonomi (berkaitan dengan pasar), fungsi
finansiil untuk mencapai tujuan finansial (berkaitan dengan biaya dan
pendapatan), fungsi personil berkaitan dengan kuantitas dan kualitas sumberdaya
manusia (SDM), fungsi administrasi merupakan fungsi penunjang, berkaitan
dengan pengembangan, dan fungsi kepemimpinan berkaitan dengan unsur-unsur
manajemen (POAC).3
2
Kegiatan manajemen hutan pada dasarnya berkaitan dengan pemanfaatan
hutan sebagai sumberdaya alam dan sebagai suatu ekosistem. Kegiatan
manajemen hutan akan dan harus berkaitan dengan kegiatan-kegiatan teknis yaitu,
penanaman, pemeliharaan, perlinduingan hutan, pemanenan hutan, pengolahan
hasil hutan (industri pengolahan hasil hutan, dan pemasaran hasil hutan. Untuk
dapat mewujudkan aspek-aspek tersebut di atas dalam pelaksanaan kegiatan
manajemen hutan secara operasional di lapangan diperlukan penguasaan
pengetahuan teknis kehutanan.4
Aspek Sosial Ekonomi
4
Suryaman, Alam Syamsu, ‘Buku Pengantar Manajemen Hutan’, 2009.
5
Suryaman, Alam Syamsu, ‘Buku Pengantar Manajemen Hutan’, 2009.
3
tegakannya, harus diperhatikan pula adanya “keanekaragaman hayati” didalamnya
dalam perspektif jangka panjang.6
4
Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD)
Provinsi
Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD)
Kabupaten/Kota
Rencana Kerja Kesatuan Pengelolaan Hutan (Renja KPH)
7
Permenhut Republik Indonesia No. 42, ‘Sistem Perencanaan Kehutanan’, 2010
8
‘Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan’
5
DAFTAR PUSTAKA
(Suryaman dan Alam 2009; Nurbaya 2010; Ketentuan Umum, Kesatu, dan Pasal
1999)