RODI
CCA 113 064
FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN KEHUTANAN
2018
Pemetaan Hutan Riparian Sungai Pager Kecamatan
Rakumpit Kota Palangka Raya
RODI
CCA 113 064
FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN KEHUTANAN
2018
RINGKASAN
Rodi. NIM CCA 113 064. Pemetaan Hutan Riparian Sungai Pager
Kecamatan Rakumpit Kota Palangka Raya. Dibawah bimbingan Santosa Yulianto
dan H. Setiarno.
Rodi
The purpose of this study was to map the distribution, determine the
extend and biophysical characteristics of Pager River riparian forest. The benefit
of this research is to provide information and knowledge to the community of
Pager village and related institutions about riparian in an effort to preserve the
Pager River micro watershed as a protected area.
The method of this research is descriptive that aims to explain or reveal
facts from things that are observed and measured so as to give an idea of the
extend and distribution of riparian forests. While the quantitative analysis method
aims at collecting data, processing data, and the final results of research in the
form of numbers and biophysics. Furthermore, the results of the analysis are
verified using the Global Positioning System (GPS).
Based on the results of overlay analysis, all the determinants of the area
and biophysics of riparian forest in the Pager River border indicate that 28 species
of trees and 12 families were found. Percentage of area and biophysical
characteristics of the distribution of riparian forest density in the Pager River
border <30 m covering 116.51 ha (1.90%) high density 44%, 30-50 m covering
7.788.15 ha (89.00%) with high density 39% and medium density 39% while >50
m with an area of 796.11 ha (9.10%) with a high density of 48% and a medium
density of 48%. The area of riparian forest is 8.750,77 ha or 19.77% of the area of
the Pager watershed. The result of the classification accuracy test show 85% of
the forest. Pager River riparian forest varies, where the condition of the land in the
upper and middle boundaries are peat and peat while in the lower reaches of the
Pager River is mineral land.
Rodi
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas
karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dalam rangka
mendapatkan Gelar Sarjana Kehutanan Fakultas Pertanian, Universitas Palangka
Raya tepat pada waktunya.
Judul dalam penyusunan skripsi ini adalah”Pemetaan Hutan Riparian
Sungai Pager Kecamatan Rakumpit Kota Palangka Raya”.
Penulis menyadari akan kemungkinan kesalahan baik dalam segi penulisan
maupun dari segi penjelasan isi dari skripsi ini. Segala upaya telah dilakukan demi
tersusunnya skripsi ini namun mengingat keterbatasan kemampuan penulis, maka
penyusunan skripsi ini tentulah masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
penulis dengan kerendahan hati menyadari adanya akan kekurangan pada
penulisan laporan akhir penelitian ini.
Akhir kata dengan kerendahan hati penulis mempersembahkan skripsi ini,
walaupun disajikan dalam bentuk yang sederhana namun penulis berharap semoga
skripsi ini dapat diterima dan bermanfaat bagi semua pihak.
Rodi
CCA 113 064
iv
UCAPAN TERIMA KASIH
Selama penelitian hingga akhir penulisan skrisi ini, penulis sadar bahwa
karya ini terselesaikan karena adanya bantuan, dorongan, dan semangat yang
diberikan oleh berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima
kasih kepada seluruh kalangan yang telah memberikan motivasi, saran, bantuan
dan nasehat kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini, yaitu kepada :
1. Bapak Santosa Yulianto, S.Hut., M.Sc selaku Dosen Pembimbing I skripsi.
2. Bapak Ir. H. Setiarno, M.P selaku Dosen Pembimbing II skripsi.
3. Bapak Ir. Bismart Ferry Ibie., M.Si selaku Dosen Penguji I skripsi.
4. Bapak Yusuf Aguswan, S.Hut., M.Sc selaku Dosen Penguji II skripsi.
5. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kota Palangka Raya serta
jajarannya yang telah memberi izin untuk dilakukannya penelitian di wilayah
Kota Palangka Raya.
6. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Palangka Raya serta jajarannya
yang telah memberikan informasi serta data untuk penyelesaian skripsi.
7. Lurah Kelurahan Pager menyambut baik mahasiswa yang melakukan
penelitian di wilayahnya.
8. Bapak Ir. Cakra Birawa, M.P selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas
Palangka Raya yang telah memberikan izin penelitian hingga penyelesaian
skripsi ini.
9. Ibu Dr. Ir. Johanna Maria Rotinsulu, M.P selaku Ketua Jurusan Kehutanan
dan seluruh Dosen berserta Staf tenaga kependidikan di Jurusan Kehutanan
Fakultas Prtanian Universitas Palangka Raya.
10. Ibu Ir.Sarinah, M.P selaku Dosen Pembimbing Akademik.
10. Kedua orang tuaku, keluarga besar, atas Do’a dan segala dorongan moril dan
materil yang tak terhingga nilainya.
11. Irwan Aditya, M. Ronda Mantra, Sandri Wittu, Tri Berti, Ebby Oktavianus
Tarigan yang telah membantu selama melaksanakan penelitian.
v
12. Bapak Harta yang berkenan membantu menyediakan alat tranportasi seperti
perahu serta menjadi perintis jalan dan menjadi pengenal jenis vegetasi
selama pelaksanaan penelitian.
13. Kepada seluruh teman-teman angkatan 2013 yang telah memberi saran,
masukan, dan motifasi dalam penyelesaian skripsi ini.
14. Terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu atas motivasi dan bantuannya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan lancar dan tepat pada waktunya.
Penulis telah berupaya untuk menyelesaikan skripsi ini, tetapi tentu masih
terdapat beberapa kekurangan yang harus terus diperbaiki. Untuk itulah,
penulis selalu mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca. Penulis berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi yang
memerlukan.
Penulis
Rodi
CCA 113 064
vi
DAFTAR ISI
Halaman
vii
Halaman
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
ix
Halaman
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xi
Halaman
Gambar 22. Total LBD dan Rata-rata LBD Pohon di Bagian Tengah Hutan
Riparian Sungai Pager…………………………………………... 49
Gambar 23. Riparian Tengah pada Bagian Kiri (A) dan Bagian Kanan (B)...... 50
Gambar 24. Eks Pertambangan Emas Bagian Tengah Kiri (A)
dan Bagian Tengah Kanan (B)…………………………………… 50
Gambar 25. Persentase Jenis-jenis Pohon Hutan Riparian di Hilir pada
Segmen Knan dan Kiri Sungai Pager…………………………… 52
Gambar 26. Total LBD dan Rata-rata LBD di Bagian Hilir Sungai Pager
pada Segmen Kanan dan Kiri…………………………………… 52
Gambar 27. Riparian Sungai Bagian Hilir Kanan (A) dan Bagian Kiri (B)….. 53
Gambar 28. Pemamfaatan Sebagian Riparian Hilir Sungai Bagian Kiri
Terbangun Siring Penahan Jembatan (A) dan Bagian
Kanan Terbangun Pemukiman (B)……………………………….. 53
Gambar 29. Peta Kelas Kerapatan Hutan Riparian di Sempadan
Sungai Pager (NDVI)……………………………………………. 55
Gambar 30. Persentase Kerapatan Hutan Riparian Sungai Pager ....................... 56
Gambar 31. Peta Distribusi Hutan Riparian di Sempadan Sungai Pager ............ 57
Gambar 32. Jumlah Persentase Hutan Riparian di Setiap Segmen ..................... 58
Gambar 33. Luas Riparian, Luas Keseluruhan DAS Mikro dan Total
Peserntase Hutan Riparin ............................................................... 59
Gambar 34. Luasan Kerapatan Hutan Riparian di Sempadan Sungai Pager ...... 59
Gambar 35. Peta Kerapatan Hutan Riparian di Sempadan Sungai Pager ........... 61
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
xiii
1
I. PENDAHULUAN
hal yang kompleks dan rumit. Karena dalam kegiatan pengelolaan hutan
diperlukan suatu survei yang berulang-ulang, yang pada kenyataannya tidak dapat
dilaksanakan secara rutin dan konvensional. Hal tersebut disebabkan survei
lapangan dan survei udara membutuhkan biaya yang sangat besar dan waktu yang
lama, khusunya untuk kawasan hutan dengan luasan yang besar serta keadaan
medan yang sulit dan tidak mudah untuk dijangkau Sutanto (1994) dalam
Admanto (2013).
Hal tersebut menjadi dasar ketertarikan penulis untuk melakukan
penelitian yang berjudul Pemetaan Hutan Riparian Sungai Pager Kecamatan
Rakumpit Kota Palangka Raya.
sangat penting namun riparian mengalami acaman akibat kegiatan manusia yang
memanfaatkatnya. Pemanfaatan tepi sungai sebagai lahan pemukiman, pertanian,
industri, trasportasi, dan komunikasi (Siahaan, 2012).
Melindungi keberadaan dan keberlangsungan fungsi wilayah riparian,
tiap-tiap negara mengeluarkan peraturan yang berbeda-beda. Indonesia, misalnya,
memiliki peraturan untuk memelihara dan mempertahankan apa yang disebut
sebagai sempadan sungai. Peraturan ini pada dasarnya menganjukan pengelola
wilayah, umumnya pemegang IUPHHK-HA, untuk memelihara kawasan dengan
lebar tertentu, sejajar dan di sepanjang tepian kanan-kiri sungai. Lebar sempadan
ini bergantung kepada ukuran sungai itu sendiri, kondisi tepiannya (apakah masih
alami atau buatan), serta letaknya (apakah di hutan, kawasan perkebunan atau di
perkotaan) (https://id.m.wikipedia.org).
Keterangan :
NIR = Nilai reflektens pada saluran inframerah dekat.
RED = Nilai reflektans pada saluran merah.
NDVI yang dihitung yaitu klasifikasi kerapatan vegetasi seperti tinggi,
agak tinggi, dan rendah. NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) adalah
perhitungan citra yang digunakan untuk mengetahui tingkat kehijauan, yang
sangat baik sebagai awal dari pembagiaan daerah vegetasi. NDVI dapat
menujukan parameter yang berhubungan dengan parameter vegetasi, antara lain
biomas dedaunan hijau, nilai yang dapat diperkirakan untuk pembagiaan vegetasi.
Komponen dasar untuk NDVI dan vegetasi saling berhubungan (Wirandha, 2015).
Latar belakang daratan berfungsi sebagai pemantulan sinyal yang
terpisah dari vegetasi, dan berinteraksi sebagai pemantulan sinyal yang terpisah
dari vegetasi, dan berinteraksi dengan vegetasi melalui hamburan yang sangat
banyak dari energi radiasi seperti Tabel 7 yang menujukan pembagian objek
berdasarkan nilai NDVI.
Bose at et, (2014) dalam Wirandha (2015) Nilai NDVI adalah antara -1,0
hingga + 1,0 nilai yang lebih besar dari 0.1 biasanya menandakan peningkatan
derajat kehijauan dan intesitas dari vegetasi. Nilai antara 0 dan 0.1 umumnya
merupakan karakteristik dari bebatuaan dan lahan kosong, dan nilai yang kurang
dari 0 kemungkinan mengindikasikan awan es, awan uap air dan salju. Permukaan
vegetasi memiliki nilai NDVI 0,1 untuk lahan savanna (padang rumput) hingga
0,8 untuk daerah hutan hujan tropis. Nilai NDVI dapat diperoleh dengan
membandingkan pengurangan data channel 2 dan channel 1 dengan penjumlahan
dari kedua channel tesebut. channel 1 terdapat dalam bagian dari spektrum
dimana klorofil menyebabkan adanya penyerapan terhadap radiasi cahaya yang
datang yang dilakukan saat fotosintesis, sedangkan channel 2 terdapat dalam
daerah spektral dimana struktur daun spongy mesophyll menyebabkan adanya
pantulan terhadap radiasi cahaya. Perbedaan respon dari kedua channel ini dapat
diketahui dengan transformasi rasio perbandingan channel dengan channel yang
lain. Perbandingan antara kedua channel adalah pertimbangan yang digunakan
untuk mengurangi variasi yang disebabkan oleh topografi dari permukaan bumi.
Hal ini merupakan konpensasi dari variasi pancaran sebagai fungsi dari elevasi
matahari untuk daerah yang berbeda dalam sebuah citra satelit. Perbandingan ini
tidak menghilangkan efek additive yang disebabkan oleh atmospheric komponen
dasar NDVI seperti pada Tabel 7 di atas.
15
.
Gambar 2. Lokasi Penelitiaan.
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Citra satelit Landsat-
8 OLI (Operational Land manager) Level 1 dan DEM SRTM 90 meter, Peta RBI
1: 50.000 yang didapat dari sumber lain seperti www.eartheyplore.com/USGS dan
Portal.ina-sdi.or.id. Selain itu, data pendukung dari berbagai sumber yang menjadi
referensi dan pertimbangan dalam melakukan penelitian ini.
sebelah kiri dan kanan dengan posisi dari hilir Sungai Pager, 2 plot di tengah yang
berada di kiri dan kanan sungai dengan posisi dari hilir Sungai Pager dan 2 plot di
hilir sungai yang berada di kiri dan kanan sungai dengan posisi dari hilir Sungai
Pager dengan jarak plot yang berada di hulu, di tengah dan dihilir adalah ±11
kilometer. Jumlah seluruh plot tunggal dan plot pengontrol di seluruh lokasi
penelitian yang berada di hulu, tengah, dan hilir sungai yaitu 9 x 6 = 48 plot yang
masing-masing 8 plot pengontrol yang mengelililingi plot tunggal yang
seluruhnya sesuai kelompok piksel murni. Desain penelitian pada kelompok
piksel murni yang dibuat dapat dilihat pada Gambar 3.
Keterangan :
1, 2, 3...9 = Nomor plot
= Lokasi plot tunggal
(30 m x 30 m)
= Letak titik koordinat
pusat
Keterangan:
SI = Indeks sinuositas sungai (sinuosity index)
AB = Panjang sungai (km)
CD = Jarak lurus dua lembah sungai (m)
Kategori setiap segmen dapat ditentukan berdasarkan nilai (SI) yang
telah didapatkan dari hasil survei lapangan. Kategori ini dapat membantu
mengetahui karakteristik sungai dan akan digunakan untuk pengambilan
keputusan pengelolaan peta riparian Sungai Pager. Kategori sungai berdasarkan
indeks sinuositas yaitu:
a. SI < 1,05 : straight
b. 1.05 ≤ SI < 1,30 : sinuous
c. 1.30 ≤ SI < 1,50 : braided
d. 1.50 ≤ SI < 2,00 : meandering
e. SI ≥ 2,00 : anastomosing
22
DAS Pager
Koreksi Geometrik Koreksi Radiometrik
Jaringan Sungai
FLAASH
Buffer Identifikasi SI
Citra Terkoreksi
Clip/Spasial Subset
Klasifikasi Tutupan
Citra NDVI Pager
Lahan DAS pager
Select by Klasifikasi
atribute Kerapatan
Hutan
Kelompok
Hutan
Overlay
Peta Tentatif
Pengecekan Lapangan
Purposive
Sampling
Pengujian Akurasi
Klasifikasi
Ya (diterima)
Selesai
4.2 Iklim
Keadaan iklim di Kelurahan Pager Kecamatan Rakumpit Kota Palangka
Raya dari bulan Febuari - Mei, masing-masing setiap bulan memiliki curah hujan
yang berbeda. Pada bulan Febuari tingkat curah hujan yaitu 373,00 mm³.
Kelembapan udara berkisar antara 55- 98 % dengan kelembapan rata-rata setiap
bulan sebesar 86,86 %, kelembapan minimum 23,00 % dan maksimum 34,80 %,
bulan Maret tingkat curah hujan 248,50 mm³, kelembapan udara rata-rata 84,56 %
dan suhu udara rata-rata 28,04 ºC, minimum 21,00 ºC dan maksimum 35,60 ºC,
bulan April tingkat curah hujan 443,90 mm³, kelembapan udara yaitu 84,64 %,
dengan suhu udara rata-rata 28,15 ºC, minimum 24,00 ºC dan maksimum 35,20 ºC
dan pada bula Mei tingkat curah hujan 292,00 mm³, kelembapan udara rata-rata
83,73% dengan suhu udara rata rata 28,56 ºC, minimum 23,10 ºC dan maksimum
35,10 ºC (Badan Meteorologi dan Geofisika Kota Palangka Raya 2016 dalam
BPS kota Palangka Raya Kecamatan Rakumpit dalam Angka 2017).
24
25
26
27
28
A B
Gambar 9. Nilai Digital Sebelum Kalibrasi (A) dan Sesudah Kalibrasi Citra Landsat 8 OLI Tahun 2018
Gambar 9 di atas menujukan bahwa nilai digital sebelum dan sesudah kalibrasi saluran citra ternyata sangat berbeda nilai stasistiknya
dikarenakan Gambar A belum terkoreksi radiometrik dan Gambar B sudah dilakukan koreksi radiometrik.
29
30
31
32
5,57% 3,43%
7,38%
0,01%
Keterangan :
Hutan
Belukar
Awan
23,89% Semak Belukar
59,72%
Semak
Lahan Terbuka
35
36
37
38
hasil pengukuran kedalaman gambut dan muka air tanah tesebut disajikan secara
lengkap dalam Tabel 16 berikut.
Tabel 16. Kedalaman Gambut/Mineral Padat Lainnya dan Kedalaman Muka Air
Tanah Lokasi Penelitian
Jarak titik pengeboran Kedalaman gambut/ mineral Tinggi muka Keterangan
dari pinggir sungai (m) padat lainnya (cm) air tanah(cm)
50 260 14 Hulu di bagian
100 230 21 kanan
50 58 10 Hulu di bagian
100 37 13 kiri
50 290 12 Tengah di
100 Berpasir - bagian kanan
50 240 12 Tengah di
100 50 15 bagian kiri
50 15 10 Hilir di bagian
100 Berpasir - kanan dan bekas
logpond
50 Tanah liat - Hilir di bagian
100 Tanah liat - kiri dan bekas
logpond
Sumber : Data lapangan 2018
Berdasarkan hasil analisi kemiringan lereng hutan riparian Sungai Pager didapat
peta kemeringan lereng seperti yang disajikan secara lengkap pada Gambar 14
berikut.
38
40
41
31,00%
39,00%
Keterangan :
Hulu
Tengah
30,00%
Hilir
Gambar 15. Persentase Jenis Pohon di Hulu, Tengah, dan Hlir Sungai Pager
1,75 2,11
1,42
0,08
0,06
0,12
Hulu
Tengah
Hilir
Gambar 16. Total LBD dan Rata-rata LBD di Hulu, Tengah dan Hilir Sungai Pager
44
Tabel 18. Karakteristik Tutupan Lahan Kelurahan Pager Tahun 2018 Citra
Landsat 8 OLI Komposit Band 654
Tutupan Gambar pada citra Gambar kondisi di Koordinat
lahan lapangan
Hutan S : 01°48’38.0”
E : 113°34’04.4”
Belukar S : 01°47’47”5
E : 113°41’37”
Semak S : 01°47’48.5”
Belukar E : 113°41’38”
Semak S : 01°47’48.5”
E : 113°41’38”
Lahan S : 01°47’50.6”
Terbuka E : 113°41’38.2”
45
Tabel 19. Jenis-jenis Pohon Hutan Riparian Bagian Hulu di Segmen Kiri Sungai
Pager dari Hilir Sungai Pager
No. Jenis vegetasi Famili
Nama lokal Nama perdagangan Nama latin
1 Rahanjang Jangkang Kuning Xylopia maingai Annonaceae
2 Pampaning Pampaning Lithocarpus sp. Fagaceae
3 Mambalau Kandangan Shorea spp. Dipterocarpaceae
4 Nyatu Nyatu Palaquium spp. Sapotaceae
5 Resak Gia Cotylelobium spp. Dipterocarpaceae
6 Balawan Balawan Tristaniopsis whitheana Myrtaceae
(Griff.)
Sumber : Data Lapangan 2018
Tabel 20. Jenis-jenis Pohon Hutan Riparian Bagian Hulu di Segmen Kanan
Sungai Pager dari Hilir Sungai Pager
No. Jenis vegetasi Famili
Nama lokal Nama perdagang Nama latin
1 Membalau Kandangan Shorea spp. Dipterocarpaceae
2 Tabulus burung Tabulus burung Litsea sp. Lauriceae
3 Katiau Katiau Madhuca motleyana Sapotaceae
4 Galam tikus Gelam tikus Syzygium Myrtaceae
zeylanicum
5 Jelutung Jelutung Dyera costula Hook Apocynaceae
*
6 Upak pala * *
7 Prupuk Prupuk Lophopetalum spp. Calastraceae
8 Kapur naga Kapur naga Dryobalanops spp. Dipterocarpaceae
9 Nyatu Nyatu Palaquium spp. Sapotaceae
Sumber : Data Lapangan 2018
40,00%
60,00% Keterangan :
Hulu bagian Kiri dari hilir
Gambar 17. Persentase Jenis Pohon Hutan Riparian di Bagian Hulu Kanan dan Kiri Sungai Pager
1,02
0,72
0,07 0,09
Total LBD
Rata-Rata LBD
Gambar 18. Total LBD dan Rata-rata LBD Bagian Hulu di Segmen Kanan dan Kiri Sungai Pager
Kondisi riparian Sungai Pager di bagian hulu di segmen kanan dan kiri
Sungai Pager seperti yang disajikan pada Gambar 19 berikut.
47
S : 01°48’39” S : 01°48’39”
E : 113°34’9” E : 113°40’9”
A B
Gambar 19. Riparian Hulu Sungai Pager Bagian Kiri (A) dan Bagian Kanan (B)
S : 01°48’44” S : 01°48’44”
E : 113°34’31” E : 113°34’30”
A B
Gambar 20. Bekas Aktivitas Tambang Emas Bagian Kiri Hulu (A)
dan di bagian hulu Sungai Pager (B)
48
Tabel 21. Jenis-jenis Pohon Hutan Riparian Bagian Tengah di Segmen Kanan
Sungai Pager dari Hilir Sungai Pager
No. Jenis vegetasi Famili
Nama lokal Nama perdagangan Nama latin
1 Resak Gia Cotylelobium spp. Dipterocarpaceae
2 Bintan bukit Bintan Licania splendens Crissobalanaceae
3 Mahambung Meranti Merah Shorea smithiana Dipterocarpaceae
4 Jambu hutan Jambu Hutan Exbucklandia populnea Myrtaceae
R. Brown
5 Nyatu Nyatu Palaquium spp. Sapotaceae
6 Jinjit Jinjit Calophyllum dasypodum Calophyllaceae
Miq.
Sumber : Data Lapangan 2018
Tabel 22. Jenis-jenis Pohon Hutan Riparian Bagian Tengah di Segmen Kiri
Sungai Pager dari Hilir Sungai Pager
No. Jenis vegetasi Famili
Nama lokal Nama perdagangan Nama latin
1 Rimpahe/kayu Malam-malam Diospyros areolata Ebenaceae
malam-malam
2 Butan * * *
3 Katiau Katiau Madhuca motleyana Sapotaceae
4 Papang * * *
5 Nyatu Nyatu Palaquium spp. Sapotaceae
6 Mahalilis Bengkirai Shorea leavis Ridl Dipterocarpaceae
7 Jinjit Bintangor Calophyllum Calophyllaceae
dasypodum Miq.
8 Kruing Kruing Dipterocarpus Dipterocarpaceae
trinervis
9 Tabaras Tabaras Stemonurus Stemonuraceae
scorpiodes Becc.
Sumber : Data Lapangan 2018
40,00%
60,00% Keterangan :
Tengah Bagian Kanan
Sungai Pager
Tengah Bagian Kiri
Sungai Pager
Gambar 21. Persentase Jenis-jenis Pohon Riparian di Bagian Tengah Kanan dan Kiri Sungai Pager
Persentase di bagian tengah tersebut didapat total LBD dan rata-rata LBD
di bagian kanan dan kiri Sungai Pager. Total LBD dan rata-rata LBD tersebut
disajikan pada Gambar 22 berikut.
0,74
0,69
0,06 0,07
Total LBD
Rata-Rata LBD
Gambar 22. Total LBD dan Rata-rata LBD Pohon di Bagian Tengah Hutan Riparian Sungai Pager
50
Kondisi riparian Sungai Pager di bagian tengah di segmen kanan dan kiri
Sungai Pager seperti yang disajikan pada Gambar 23 berikut.
S : 01°48’46” S : 01°48’44”
E : 113°38’16” E : 113°34’43”
A B
Gambar 23. Riparian Tegah Sungai pada Bagian Kiri (A) dan
Bagian Kanan Sungai Pager (B)
Pada riparian di bagian tegah kanan dan kiri riparian Sungai Pager
ditemukan kerusakan riparian yang diakibatkan oleh aktivitas masyarakat, dengan
cakupan pada hutan riparian antara ± 50 - 100 m di kanan dan kiri sungai.
Kerusakan wilayah riparian pada segmen ini tersaji pada Gambar 24 berikut.
S : 01°48’38” S : 01°48’40”
E : 113°38’48” E : 113°38’33”
A B
Gambar 24. Eks Pertambangan Emas Bagian Tengah Kiri (A) dan
di bagian Tengah Kanan Sungai Pager (B)
51
Tabel 23. Jenis-jenis Pohon Hutan Riparian Bagian Hilir di Segmen Kiri Sungai
Pager dari Hilir Sungai Pager
No. Jenis vegetasi Famili
Nama lokal Nama perdagangan Nama latin
1 Belawan Balawan Tristaniopsis pectinatum Myrtaceae
de Laub
2 Kahui Balangeran Shorea balangeran Dipterocarpaceae
3 Ehang Ehang Diospyros siamang Bakh Ebenaceae
4 Jinjit Bintangor Calophyllum dasypodum Calophyllaceae
Miq.
Sumber : Data Lapangan 2018
Tabel 24. Jenis-jenis Pohon Hutan Riparian Bagian Hilir di Segmen Kanan Sungai
Pager dari Hilir Sungai Pager
No. Jenis vegetasi Famili
Nama lokal Nama perdagangan Nama latin
1 Kapur naga Kapur naga Dryobalanops spp. Dipterocarpaceae
2 Mambalau Kandangan Shorea spp Dipterocarpaceae
3 Pampaning Pampaning Lithocarpus spp. Fagaceae
4 Keruing Keruing Dipterocarpus trinervis Dipterocarpaceae
5 Mahalilis Bangkirai Shorea leavis Ridl Dipterocarpaceae
6 Taburak * * *
7 Pantung Jelutung Dyera castula Hook Apocynaceae
8 Tabaras Tabaras Stemonurus scorpiodes Dipterocarpaceae
Becc.
9 Katiau Katiau Madhuca motleyana Sapotaceae
Sumber : Data Lapangan 2018
31,00%
Keterangan :
69,00%
Kiri Bagian Hilir Sungai
Pager
Kanan Bagian Hilir Sungai
Pager
Gambar 25. Persentase Jenis-Jenis Pohon Hutan Riparian di Hilir pada Segmen Kanan dan Kiri
Sungai Pager
Persentase di bagian hilir tersebut maka didapat total LBD dan rata-rata
LBD di bagian kanan dan kiri Sungai Pager. Pembagian Total LBD dan rata-rata
LBD tersebut disajikan pada Gambar 26 berikut.
2,07
0,03
0,01 0,16
Total LBD
Rata-Rata LBD
Gambar 26. Total LBD dan Rata-Rata LBD di Bagian Hilir Sungai Pager pada Segmen Kanan
dan Kiri
Kondisi riparian Sungai Pager di bagian hilir di segmen kanan dan kiri
Sungai Pager seperti yang disajikan pada Gambar 27 berikut.
53
S : 01°47’42” S : 01°47’48”
E : 113°41’26” E : 113°41’37”
A B
Gambar 27. Riparian Sungai Bagian Hilir Kanan (A) dan Bagian Hilir Kiri Sungai Pager (B)
Pada riparian di bagian hilir kanan dan kiri Sungai Pager ditemukan spot
tertentu penggunaan lahan di kawasan riparian berupa lahan pemukiman dan
jembatan. Riparian hilir yang terbangun siring untuk menahan jembatan dan
pemukiman. Pemanfaatan riparian bagian hilir disajikan pada Gambar 28 berikut.
S : 01°48’26” S : 01°48’26”
E : 113°40’55” E : 113°40’58”
A B
Gambar 28. Pemanfaatan Sebagian Riparian Sungai Pager Bagian Kiri Terbanguan Siring
Penahan Jembatan (A) dan Bagian Kanan Terbangun Pemukiman (B)
54
Gambar 29. Peta Kelas Kerapatan Hutan di Sempadan Sungai Pager (NDVI)
55
56
1,00%
34,00%
65,00% Keterangan :
Tinggi
Sedang
Rendah
57
58
Hasil analisis dari Gambar 31 di atas bahwa hutan riparian Sungai Pager
memiliki hasil persentase berbeda disetiap segmen. Hasil persentase tersebut
dapat dilihat pada Gambar 32 berikut.
Analisis dari peta distribusi hutan riparian wilayah Sungai Pager pada
Gambar 31 di atas dapat diketahui bahwa hutan riparian > 50 m dari pinggir
sungai dengan luas 796,11 ha, < 30 m dengan luas 166,51 ha, dan 30-50 m dengan
luas 7.788,15 ha dari analasis tersebut didapat total keseluruhan hutan riparian
Sungai Pager seluas 8.750,77 ha dari seluruh DAS Pager. Setalah itu dihitung juga
luas total DAS Pager, total luas hutan DAS Pager seperti yang disajikan dalam
Gambar 33 berikut.
59
32.377,28 ha
8.750,77 ha
3.145,00 ha
(19,77%)
(7,10%)
Total
Gambar 33. Luas Riparian, Luas Keseluruhan DAS Mikro dan Total Pesentase Hutan Riparian
Hasil analisis peta kerapatan hutan riparian Sungai Pager dan hasil
analisis peta sebaran hutan riparian Sungai Pager diperoleh data untuk peta luasan
kerapatan riparian tersebut. Data tersebut di overlay atau digabungkan sehingga
menjadi peta luasan kerapatan hutan riparian Sungai Pager. Komponen utama dari
peta tersebut adalah menentukan kerapatan hutan riparian di sempadan sungai >50
m, 30-50 m dan < 30 m. Hasil analisis kerapatan hutan riparian disajikan pada
Gambar 34 berikut.
1.873,97 ha
30 - 50 m (21,41%)
5.914,09 ha
(67,58%)
Sempadan sungai
< 30 m
166,55 ha
(1,90%)
Bagian hulu Sugai Pager dengan tegakan yang diuji kerapatan tinggi dan
sedang dengan jarak >50 m dari pinggi sungai sangat jarang ditemukan kegiatan
masyarakat, tengah Sungai Pager berjarak 30 -50 m dari pinggi sungai dengan
kerapatan hutan riparian tinggi dan sedang yaitu sering ditemukan kegiatan
masyarakat sedangkan bagian hilir berjarak < 30 m dari pinggi sungai dengan
kerapatan tinggi hanya 1,90 % ditemukan hasil dari analisis data dari jumlah hutan
ripariannya. bagian hilir yang sering terkena banjir maka jarang ditemukan
kegiatan masyarakat. Penggunaan lebar sempadan sungai sebagai zona riparian
dapat diterapkan berdasarkan definisi dari beberapa peneliti yang menyebutkan
riparian sebagai zona peralihan yang berada di tepian sungai (Turner et al, 2001
dalam Ia Song 2001). Peta luasan kerapatan hutan riparian Sungai Pager diajikan
pada Gambar 35 berikut.
58
Gambar 35. Peta Kelas Kerapatan Hutan Riparian di Sempadan Sungai Pager
61
62
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diperoleh
kesimpulan sebagai berikut :
1. Sebaran hutan riparian Sungai Pager di bagian hulu >50 m hanya sebanyak
44%, di bagian tengah 30-50 m hanya sebanyak 51% dan di bagian hilir < 30 m
hanyak sebanyak 5%.
2. Hutan riparian Sungai Pager di dalamnya memiliki 28 jenis pohon dengan 12
famili.
3. Karakteristik biofisik sebaran kerapatan hutan riparian Sungai Pager dengan
sempadan sungai > 50 m dengan kerapatan tinggi 48% dan kerapatan sedang
48%, 30-50 m dengan kerapatan tinggi 39% dan kerapatan sedang 39%
sedangkan <30 m dengan kerapatan tinggi 44%.
4. Hutan riparian Sungai Pager bervariasi, dimana kondisi lahan di sempadan
bagian hulu dan tengah gambut dan bergambut sedangkan di bagian hilir
Sungai Pager merupakan lahan mineral.
6.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian pemetaan hutan riparian Sungai Pager
Kecamatan Rakumpit Kota Palangka Raya yang telah dirumuskan, hal yang
direkomendasikan yaitu hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan
pertimbangan bagi pemerintah Kota Palangka Raya atau pihak swasta yang
memiliki kepentingan untuk pengambilan tindakan dalam pencegahan kerusakan
kawasan sempadan sungai.
63
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
62
65
66
Lampiran 2. Jenis-jenis Pohon, Diameter, TBC, TTP, LBD di Kiri (A) dan Kanan
(B) Sungai Pager pada Lokasi Penelitian
Plot : IA
No. Jenis Vegetasi Ø (cm) TBC (m) TTP (m) LBD (m²)
1 Rahenjang 20 13 20 0,03
2 Meranti 20,5 16 18 0,03
3 Katiau 24,2 14 17 0,04
4 Galam 23,1 12 15 0,04
5 Mahalilis 28,5 19 22 0,06
6 Pampaning 22 15 18 0,03
7 Membalau 39 30 35 0,11
8 Nyatu 47 17 25 0,17
9 Rasak 35 30 40 0,09
10 Belawan 32 25 30 0,08
Jumlah 0,72
Rata-Rata 0,07
Sumber : Data Lapangan 2018
Plot : IB
No. Jenis Vegetasi Ø (cm) TBC (m) TTP (m) LBD (m²)
1 Mambalau 23 10 14 0,04
2 Tabulus burung 29 15 17 0,06
3 Katiau 22 8 13 0,03
4 Galam tikus 45 10 13 0,15
5 Jelutung 37 11 15 0,10
6 Upak pala 32 16 20 0,08
7 Parupuk 26 15 17 0,05
8 Kapur naga 27 10 12 0,05
9 Nyatu 48 12 15 0,18
10 Kapur naga 36 27 30 0,10
11 Nyatu 42 30 35 0,13
Jumlah 1,02
Rata-Rata 0,09
Lanjutan Lampiran 2
Plot : IIA
No. Jenis Vegetasi Ø (cm) TBC (m) TTP (m) LBD (m²)
1 Rasak 24,8 15 20 0,04
2 Bintan 24,6 17 22 0,04
3 Bintan 22 12 15 0,03
4 Rasak 23 10 15 0,04
5 Mahambung 35 17 25 0,09
6 Jambu hutan 24 15 17 0,04
7 Nyatu 31,5 15 18 0,07
8 Rasak 24 12 15 0,04
9 Mahambung 31 10 13 0,07
10 Mahambung 32 25 28 0,08
11 Jinjit 34 15 17 0,09
Jumlah 0,68
Rata-Rata 0,06
Sumber : Data Lapangan 2018
Plot : IIB
No. Jenis Vegetasi Ø (cm) TBC (m) TTP (m) LBD (m²)
1 Rimpahe 30 15 17 0,07
2 Butan 27,5 12 15 0,05
3 Katiau 32 10 14 0,08
4 Katiau 39 11 15 0,11
5 Papang 23 10 15 0,04
6 Nyatu 40 10 16 0,12
7 Mahalilis 30 14 16 0,07
8 Jinjit 30 15 16,5 0,07
9 Karuing 20 10 13 0,03
10 Tabaras 21 15 17 0,03
11 Katiau 20 11 12 0,03
Jumlah 0,73
Rata-Rata 0,06
Lanjutan Lampiran 2
Plot : IIIA
No. Jenis Vegetasi Ø (cm) TBC (m) TTP (m) LBD (m²)
1 Belawan 3,1 5 7 0,00
2 Kahui 4,2 6 7,5 0,00
3 Ehang 2,5 3 6,98 0,00
4 Jinjit 2 4 6 0,03
Jumlah 0,03
Rata-Rata 0,00
Sumber : Data Lapangan 2018
Plot : IIIB
No. Jenis Vegetasi Ø (cm) TBC (m) TTP (m) LBD (m²)
1 Kapur naga 33 14 16 0,08
2 Mambalau 22 13 15 0,03
3 Kapur naga 53,5 15 17 0,22
4 Pampaning 26 16 19 0,05
5 Tabaras 31 15 22 0,07
6 Keruing 66,5 16 19,5 0,34
7 Mahalilis 41 14 16 0,01
8 Taburak 33,5 15 19 0,08
9 Taburak 22 10 12 0,03
10 Pantung 32 12 16 0,08
11 Tabaras 28 17 19 0,06
12 Katiau 28 16 19 0,06
13 Kahui 107,5 25 30 0,90
Jumlah 2,07
Rata-Rata 0,15
Sumber : Data Lapangan 2018