JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS JEMBER 2016 1 Identitas Kelompok Penyaji a; Nama Kelompok : Kelompok 4 b; Nama-Nama Anggota : 1; Yuana Septiyanti(100210204065) 2 Ilfiana Alfi Majidah (150210204034) 3 Fillaili Ahadia (150210204050) 4 Romi Alfa Hidayat (150210204076) 5 Fahrunnisak (150210204099) c; Notulen : Ilfiana Alfi Majidah (150210204032) d; Hari,Tanggal Diskusi : Selasa, 22 Maret 2016 e; Waktu Diskusi : Mulai 07.30 WIB s/d 08.30 WIB f; Ruangan Diskusi : Ruang Kuliah 04 35B204 FKIP- Gedung B3
1; Hasil Diskusi Tanya Jawab Pertanyaan Audien.
a; Pentanyaan 1 Bagaimana kontak sosial edukatif anak didik yang tinggal didaerah seperti tempat lokalisasi? (Desy Agustina Riyanto/ 150210204009) Jawaban : Di padang bulan terdapat lokalisasi, tetapi kehidupan disana pengaruhnya tidak terlalu besar terhadap kontak sosial anak. Karena disana dikhususkan untuk orang dewasa. Tetapi seorang anak dari pekerja seks komersil itu tidak semuanya mengikuti jejak orangtuanya. Mereka juga disekolahkan dan diajarkan hal-hal yang baik. Orangtua melakukan pekerjaan tersebut karena faktor ekonomi yang kurang memadai. Jadi, disana masih terdapat kontak sosial edukatif, seorang anak juga diajarkan untuk beribadah kepada tuhannya. (Romi Alfa Hidayat / 150210204076) Tambahan : Contohnya di daerah puger, meskipun seorang anak mucikari tetapi gadis berusia 24 tahun itu kini menjadi seorang sarjana ekonomi. Dengan adanya kondisi lingkungan yang kurang baik bagi perkembangan anak seharusnya setiap orangtua peduli akan hal itu. Edukasi yang diberikan tidak hanya dari orangtua dan lingkungan sekitar tetapi terkadang juga ada sosialisasi tentang dmapak-dampak yang akan ditimbulkan dari perbuatan yang kurang baik seperti bahaya HIV/AIDS dan NARKOBA. Orang tua yang baik akan memberikan edukasi yang baik pula terhadap anaknya, memang tidak semua orang tua seperti itu. Seorang anak tidak hanya berkembang didaerah lingkungan keluarganya ataupun lingkungan masyarakatnya saja. Tetapi mereka juga akan mengenyam pendidikan. Nah, dalam pendidikan khususnya di sekolah seorang anak akan mengetahui bagaimana yang seharusnya mereka lakukan apakah mereka akan menjadi seperti orang-orang yang ada disekitar mereka, ataupun tidak.. (Ilfiana Alfi Majidah / 150210204032) b; Pentanyaan 2 Apakah perberdaan dari IMITASI dan SIMPATI ? (Fatrikah Choirul Umami / 150210204020) Jawaban : Imitasi adalah meniru sikap, tindakan, tingkah laku atau penampilan fisik seseorang yang diidolakan. Sedangkan simpati adalah rasa suka atau ketertarikan dengan orang lain yang seolah-olah merasakan perasaan orang lain. Contohnya : Romi menyukai Tri Wijayanti karena dia gadis yang berhijab, dalam hal ini Romi memiliki simpati kepada Tri Wijayanti. Akan tetapi Romi tidak menirukan gaya berhijab dari Tri Wijayanti. (Fillaili Ahadia / 150210204050) c; Pentanyaan 3 Bagaimana cara murid menerima pendidikan dari guru yang tidak berwibawa? (Dwi Indrawati/ 150210204138) Jawaban: Wibawa adalah pengaruh positif yang diberikan seseorang kepada orang lain. Dalam dunia pendidikan seorang guru yang menjadi contoh bagi anak didiknya sehingga seorang guru harus mempunyai wibawa. Bagaimana jika guru tidak berwibawa? Maka, seorang anak didik tidak boleh mencontohnya. Tidak semua tindakan guru tidak memiliki wibawa. Karena seorang guru sudah diajarkan bagaimana menjadi guru yang baik. (Yuana Septiyanti / 100210204065) Tambahan : Sekarang teknologi sudah berkembang pesat, maka anak didik bisa mencari materi pembelajaran di Internet. Dan itu lebih memudahkan ketika apa yang disampaikan gurunya tidak jelas sama sekali. (Ani Riskiana / 1502100204027) Tambahan : Jika seorang anak didik mencari materi pembelajaran di Internet itu kurang baik. Anak yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar seharusnya tidak mengenal Internet. Seorang guru seharusnya mengetahui bagaimana cara menjadi guru yang baik. Kewibawaan seorang guru akan menjadikan anak didiknya lebih baik. Contoh : seorang guru yang mengajarkan membuang sampah pada tempatnya, maka dalam diri anak akan terbentuk sikap kepedulian akan lingkungannya. (Anggi Dwi Prayitno / 150210204127)
2; Hasil Diskusi Tanya Jawab Pertanyaan Kelompok 4
a; Pentanyaan 1
Apakah kontak sosial tanpa adanya komunikasi itu bisa terjadi?
Mengapa demikian? Jawaban : Tidak, didalam kintak sosial terjadi sebuah hubungan antara pihak yang satu dengan yang lain. Sehingga akan terjadi sebuah komunikasi. Jika tidaka ada komunikasi maka tidak akan terjadi kontak sosial. (Dona Martha Nurcahya / 150210204083) b; Pertanyaan 2 Interaksi sosial guru dan murid merupakan jenis interaksi yang saling menguntungkan. Seberapa penting peran guru dalam membentuk perkembangan sosial yang tentram.Apakah seorang murid bisa menjadi luar biasa tanpa bantuan seorang guru? Jawaban : Dalam interaksi belajar-mengajar, guru berperan sebagai pembimbing. Dalam peranannya sebagai pembimbing ini guru harus berusaha menghidupkan dan memberikan motivasi agar terjadi proses interaksi yang kondusif. Guru harus siap sebagai mediator dalam segala situasi proses belajar-mengajar, sehingga guru merupakan tokoh yang akan dilihat dan akan ditiru tingkah lakunya oleh anak didik. (Kurnia Intan S.T / 150210204026)