Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PERMAINAN TRADISONAL BOY-BOYAN

Untuk Memenuhi Tugas 1 Individu Antropologi Kesehatan dan Etika Profesi TO

Dosen Pengampu:

Bpk. Gunawan Wicaksono, S.KM., M.SI.

Mata Kuliah: Antropologi Kesehatan dan Etika Profesi TO

Disusun oleh:

Nama: Reza Afif Febriansyah

NPM: 2306166354

PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI JURUSAN TERAPI OKUPASI

UNIVERSITAS INDONESIA

2023

1
PERMAINAN TRADISONAL BOY-BOYAN

I. Pengertian Permainan Tradisional Boy-Boyan


Boy-Boyan merupakan permainan tradisional yang berasal dari provinsi
Jawa Barat khususnya di daerah Sunda. Permainan ini biasanya dimainkan oleh
anak laki-laki. Tentu saja bukan dikhususkan untuk anak laki-laki, anak
Perempuan juga bisa bermain boy-boyan. Permainan yang diikuti beberapa
orang dengan minimal 3 orang bahkan bisa lebih, boy-boyan sendiri sejenis
permainan seperti bola sebesar kempalan tangan yang di dalamnya boleh di isi
dengan lipatan kertas atau kain yang penting bisa berbentuk bola kecil serta ada
tumpukan genting pecah minimal 7 tingkat.
Alat yang digunakan dalam permainan ini adalah pecahan genteng atau
gerabah, pecahan asbes, potongan kayu, atau pacahan batu bata, atau kaleng
susu, dan sebagainya. Bola tenis atau buat sendiri bolanya dari gumpulan kertas
yang yang dibungkus kantong kresek dan diikat dengan karet. Bola ini
digunakan untuk mematikan lawan. Jumlah pemain dalam permainan boy-boyan
8-10 pemain, diusahakan berjumlah genap karena masing-masing regu baik regu
penyerang dan regu jaga pemainnya berjumlah sama sehingga permainan dapat
berjalan seimbang.

2
II. Sejarah Permainan Tradisional Boy-Boyan

Boy-boyan merupakan permainan tradisional yang berasal dari provinsi


Jawa Barat khususnya di daerah Sunda. Sebenarnya, permainan ini memiliki
nama yang berbeda-beda di setiap daerahnya. Misalnya, di daerah Pati, Jawa
Tengah, permainan ini dikenal dengan nama Gaprek Kempung. Di daerah
Sunda, ada yang menyebutnya boy-boyan, ada juga yang menyebutnya
Bebencaran. Dan di beberapa daerah lainnya permainan ini disebut Gebokan,
karena katanya suara yang biasa ditimbulkan apabila bola karet yangdigunakan
dalam permainan mengenai anggota badan dari pemain akan menimbulkan suara
“Gebok”.
Walaupun memiliki sebutan yang berbeda-beda, pada intinya permainan
boy- boyan ini adalah sama. Permainan tradisional dari Jawa Barat ini
memadukan kerja motorik anak dan juga mengasah kemampuan membuat
strategi. Boy-boyan sendiri biasanya terdiri dari lima hingga sepuluh pemain
yang dibagi menjadi dua kelompok dan dilakukan di lapangan yang cukup luas.

III. Teknik dan Aturan Permainan Tradisional Boy-Boyan


1. Permainan dimulai membentuk regu bertahan dan regu penyerang dengan
melakukan suit, Tim yang menang menjadi tim penyerang, dan yang kalah
suit akan menjadi tim penjaga.
2. Anak-anak dari tim penyerang akan bergantian melemparkan bola ke arah
susunan genteng supaya roboh. Ketika susunan genteng tersebut berhasil
ditembak dan roboh berserakan, maka anggota tim penyerang akan berlarian
menjauhi anak-anak dari tim jaga.
3. Selanjutnya, tim penyerang harus menyusun kembali menara genteng yang
berserakan tersebut sambil menghindari tembakan bola dari pemain jaga.
Jika pemain penyerang terkena tembakan akan menjadi pemain bertahan dan
sebaliknya.
3

4. Biasanya yang menjadi tim jaga akan berteriak-teriak untuk mengoper bola
supaya sedapat mungkin berhasil menembakan bola ke arah anggota badan
tim penyerang. Sedangkan tim penyerang akan berusaha sebaliknya, yaitu
menjauhi tim penjaga supaya bisa menghindari tembakan. Tim penjaga
berusaha untuk menyusun genteng tersebut menjadi susunan utuh kembali.
5. Jika tidak ada yang terkena lemparan bola oleh tim jaga, dan susunan
genteng berhasil kembali disusun tegak, maka permainan berakhir dengan
skor 1-0 untuk tim penyerang. Selanjutnya permainan akan diulang seperti
itu hingga dapat ditentukan tim pemenang permainan.

IV. Cara Bermain Permainan Tradisional Boy-Boyan


1. Sediakan tempat terbuka untuk permainan Boy-boyan karena tidak
memungkinkan bermain yang membutuhkan banyak gerak hanya mengandalkan
ruang tertutup kecil, jelas tidak akan efektif.
2. sediakan 2 buah bola tenis lapang.
3. Bagi 2 kelompok besar dalam satu kelas, misalnya jika jumlah satu kelas 50
orang, maka membagi menjadi 2 kubu besar berisikan masing - masing 25 orang
dalam setiap kelompok.
4. Buat garis pembatas lapang, seperti peraturan sepak bola, volly atau cabor lain
yang menggunakan lapangan.
5. Bagi lapangan menjadi dua, untuk masing - masing kubu.
6. 2 bola diberikan kepada masing - masing kubu, jadi masing - masing kubu
mendapatkan 1 bola.
7. Untuk mendapat kemenangan. Semua yang berada pada masing - masing kubu
harus melempar bola ke kubu lain dengan arti bola tersebut mengenai salah satu
pemain, bagian yang boleh dikenai bola hanya dari bagian pinggang sampai
kaki.
8. Jika salah satu pemain terkena bola, maka pemain tersebut keluar dari lapangan
bagian dalam dimana tempat 25 anak bermain dan berjaga di garis luas pemain
lawan. Hal ini bisa menguntungkan, karena sisa pemain yang di dalam lapangan
bisa mengoper bola ke pemain yang berjaga di garis luar lawan, untuk melempar
bola dan mengenai lawan.

9. aturan lainnya, bola tidak boleh digenggam dan dibawa lari.


10. Permainan ini harus mempunyai skill dalam hal menangkap bola, mampu
berkordinasi dengan teman dan melempar dengan tepat sasaran.
11. Dan teruslah berlanjut, masing - masing kubu harus mempertahankan anggota
dalam kubunya.
12. Permainan dikatakan berakhir jika salah satu kubu sudah kosong atau semua
pemain dalam 1 kubu semua terkena lemparan bola dan pemenangnya adalah
kubu yang masih menyisakan anggotanya dalam lapangan.

V. Manfaat Permainan Boy-Boyan


Permainan tradisional boy-boyan memiliki banyak manfaat yang sangat
dibutuhkan oleh anak. Manfaat permainan boy-boyan dapat dikelompokkan
dalam kelompok kognitif, afektif, psikomotor, dan emosional.

1. Aspek kognitif. Nilai kognitif yang terkandung di dalam permainan boy-


boyan ini yaitu para pemain penyerang harus berfikir agar mereka dapat
menyusun kembali menara tanpa terkena bola dari kelompok penjaga, begitu
juga dengan kelompok penjaga harus berusaha menggagalkan usaha yang
dibuat kelompok pemenang untuk menyusun menara. Oleh kerana itu,
pemain harus memikirkan dan merencanakan strategi dengan baik agar dapat
menjadi pemenang.
2. Aspek afektif. Nilai afektif yang ada di dalam permainan boy-boyan ini
diantaranya adalah memahami konsep sportivitas. Melalui permainan ini
anak belajar bersikap sportif, yaitu bermain secara jujur, memperlihatkan
sikap menghargai pemain. Menerima kemenangan dengan sikap wajar atau
menerima kekalahan secara terbuka. Mengenal kerja sama. Pentingnya
kerjasama juga dapat dipelajari anak melalui permainan tradisonal ini.
Meningkatkan kepercayaan diri. Dalam permainan tradisional rasa percaya
diri anak dapat ditumbuhkan. Rasa percaya diri ini sangat penting sebagai
bekal dirinya menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupannya di
kemudian hari.

3. Aspek psikomotor yang terkandung didalam permaianan tradisional boy-


boyan yaitu, melatih kemampuan fisik anak. Dalam permainan tradisional ini
gerak fisik sangat ditekankan. Memainkan permainan ini amat baik untuk
meyalurkan energi anak yang berlebih karena anak memang harus banyak
bergerak. Dalam permainan ini anak dituntut untuk aktif berlari, kelompok
pemenang berusaha menghidari bola yang dilempar kelompok penjaga dan
kelompok penjaga berusaha melempar bola agar mengenai kelompok
pemain.
4. Aspek sosial, melalui permainan ini anak dapat bersosialisasi dengan teman-
temannya.Permainan tradisonal memungkinkan adanya interaksi sosial.
Interaksi dalam permainan tradisonal mendorong anak untuk belajar tentang
konsep berbagi, menanti giliran, bermain secara fair, juga mengajarkan arti
kemenangan dan kekalahan. Melalui kontak nyata dengan orang lain, anak
belajar menemukan siapa dirinya di tengah ruang lingkup pergaulan, apa
yang bisa dilakukan, bagaimana dia mampu menyesuaikan diri dengan
situasi di sekitanya.
5. Aspek emosinal. Dengan adanya permainan ini anak akan belajar mengelola
emosi. Pengelolaan emosi sangat penting bagi anak agar dapat
mengendalikan diri di kehidupans osialnya. Selain itu, permainan ini dapat
memberikan rasa senang sekaligus untuk melepaskan ketegangan yang
dialami anak-anak setelah mengkuti palajaran di sekolah.

VI. Kesimpulan Permainan Tradisional Boy-Boyan


Permainan boy-boyan ini memang sederhana. Tapi dibalik kesederhanaan
itu diajarkan tentang bagaimana cara bekerja sama dalam satu tim, yaitu
berusaha untuk melindungi kawan supaya tidak terkena tembakan bola lawan,
mengandalkan kecepatan serta kerjasama tim dalam memainkannya. Permainan
boy-boyan mengandung nilai-nilai yang menanamkan sikap hidup dan
keterampilan seperti nilai kerjasama, kebersamaan, kedisiplinan, kejujuran, dan
musyawarah mufakat karena ada aturan yang harus dipenuhi oleh para pemain.
Banyak manfaat bagi anak-anak baik secara jasmani maupun Rohani,
permainan ini juga melatih konsentrasi. Konsentrasi ketika menembakan bola
supaya tepat mengenai genteng dan bisa merobohkannya.
6
DAFTAR PUSTAKA

 https://budaya-indonesia.org/Permainan-Tradisional-Boi-Boian/
 https://www.google.com/search?safe=strict&client=firefox-
b&ei=UOnnW4_UC43cvQTg6qC4CA&q=makalah+boyboyan&oq=makalah+boyboya
n&gs_l=psy-ab.3...158592.159187.0.159278.0.0.0.0.0.0.0.0..0.0....0...1c.1.64.psy-
ab..0.0.0....0.UPsY73PTyqk
 https://simadajibarang.wordpress.com/2017/04/07/makalah-permainan-anak/
 http://falendong.blogspot.com/2016/03/cara-bermain-boy-boyan-permainan.html
 http://www.mikirbae.com/2016/05/permainan-tradisional-boy-boyan.html
 https://materisdn.blogspot.com/2016/07/cara-bermain-permainan-boy-
boyan.html
7

Anda mungkin juga menyukai