Anda di halaman 1dari 3

PROYEK 2 KEARIFAN LOKAL

MATERI
DOLANAN BOCAH GOBAK SODOR

A. SEJARAH
Sebagai permainan yang dikenal di Indonesia, ternyata gobak sodor bukan berasal dari
Indonesia. Sejumlah literatur Belanda menyebutkan kata Gobak Sodor diambil dari Go Back
Through The Door yang berarti menembus pintu. Penyebutan itu berasal dari orang Indonesia
yang sulit mengucap dalam bahasa asing sehingga menjadi gobak sodor. Selain itu, gobak
sodor tercatat dalam buku kamus Jawa (Baoesastra) yang ditulis oleh WJS Poerwadarminto
yang dipublikasikan JB Wolters Uitgevers Maatschappij NV Groningen, Batavia pada tahun
1939. Terdapat fakta lain mengenai permainan ini, salah satunya gobak sodor berarti bergerak
bebas menggunakan tombak. Gobak berarti bergerak dengan bebas dan sodor berarti tombak.
Penjabaran tersebut karena dahulu kala para prajurit kerap melakukan permainan yang bernama
sodoran untuk melatih keterampilan berperang dengan tombak.
Apa sih arti kata Gobak Sodor? Mengapa permainan tradisional ini dinamakan demikian?
Nah, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), “gobak” memiliki arti yakni ‘permainan
tradisional yang menggunakan lapangan berbentuk segi empat yang berpetak-petak, dimana
setiap garisnya dijaga oleh penjaga, pihak yang hendak masuk harus melewati garis dan jika
mereka terkena sentuhan oleh penjaga, mereka harus berganti menjadi penjaga.’
Sementara kata “sodor” memiliki arti ‘menyodorkan’. Dalam hal ini, yang harus disodorkan
adalah tubuh dan tangan yang kita supaya dapat menyentuh pihak lawan yang hendak mencoba
melewati garis.
Di kutip dari laman warisan budaya Kemendikud, permainan gobak sodor merupakan
salah satu permainan tradisional yang berada di daerah Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa
Tengah. Di sejumlah daerah, gobak sodor memiliki penyebutan yang berbeda-beda. Di
Kepulauan Natuna, permainan ini disebut galah, sedangkan di Riau disebut galah panjang. Di
Riau Daratan, penyebutan gobak sodor berbeda lagi, yaitu Cak Bur atau Main Belon. Di Jawa
Barat, permainan ini disebut galah asin, sedangkan di Makassar permainan gobak sodor disebut
asing.

B. TEKNIK PERMAINAN
Sebelum bermain hal yang harus dilakukan adalah :
1. Pengundian kelompok yang akan bermain dengan cara hom pimpah.
2. Setiap kelompok memilih satu orang untuk menjadi kapten tim. Kedua kapten tim
kemudian melakukan ping suit. Tim yang menang yang akan bermain terlebih dahulu dan
tim yang kalah bertugas sebagai penjaga garis.
3. Durasi permainan tiam game adalah : 20 menit

Cara memainkan Gobak Sodor


1. Buat garis-garis penjagaan dengan kapur. Buat garis-garis seperti pada lapangan bulu
tangkis, hanya bedanya dalam Gobak Sodor ini tidak ada garis yang rangkap.
2. Bagi pemain menjadi dua tim, setiap tim terdiri dari 6 anggota (opsional, sesuaikan dengan
jumlah anggota keseluruhan). Satu tim akan menjadi tim “penjaga benteng” dan tim lain
akan menjadi pihak yang berusaha memasuki benteng tersebut.
3. Untuk tim yang menjadi “penjaga benteng” harus menjaga lapangan menurut garis
horizontal dan garis vertikal. “Penjaga benteng” garis horizontal harus berusaha
menghalangi tim lawan yang tengah bergerak memasuki garis batas. Sementara, bagi
“penjaga benteng” garis vertikal bertugas menjaga keseluruhan garis batas vertikal yang
terletak di tengah lapangan.
4. Lalu, tim lawan harus bergerak lewati garis dan penjagaan-penjagaan tersebut dari awal
hingga akhir.
Aturan permainan gobak sodor:
1. Pemain dibagi menjadi 2 tim, yang masing-masing tim terdiri dari 6 orang (opsional,
menyesuaikan jumlah peserta yang mengikuti permainan).
2. Apabila dalam 1 tim terdiri dari 6 orang, maka lapangan yang akan digunakan harus dibagi
menjadi 5 kotak persegi panjang dengan ukuran kira-kira 5m x 3m (menyesuaikan ukuran
lapangan yang akan digunakan).
3. Bagi tim “penjaga benteng”, bertugas menjaga supaya tim “lawan” tidak dapat melewati
atau menuju garis akhir (finish).
4. Bagi tim “lawan”, harus bergerak menuju garis finish dengan syarat tidak tersentuh oleh
tim “penjaga” dan dapat memasuki garis finish dengan syarat tidak ada anggota tim
“lawan” yang masih berada di wilayah start.
5. Tim “lawan” akan dikatakan menang jika salah satu anggotanya berhasil kembali ke
garis start dengan selamat atau tidak terkena sentuhan oleh tim “penjaga”.
6. Tim “lawan” akan dikatakan kalah apabila salah satu anggotanya terkena sentuhan oleh tim
“penjaga” atau keluar melewati garis batas lapangan yang telah ditentukan sebelumnya.
Apabila hal tersebut terjadi, maka akan dilakukan pergantian posisi tim.

C. NILAI KULURAL DALAM PERMAINAN GOBAG SODOR


Nilai-nilai karakter dalam permainan gobag sodor antara lain :
1. Nilai Religius
Nilai religius dalam permainan gobak sodor digambarkan dengan perilaku peserta
didik sebelum permaianan, mereka berdoa terlebih dahulu
2. Nilai Kejujuran
Permainan gobak sodor memerlukan kejujuran setiap pemain untuk mengikuti peraturan
yang ada. Hal ini tentu dapat membantu melatih kejujuran anak.
Sebagai contoh, anak yang terkena sentuh oleh tim lawan harus mau mengakui hal
tersebut di saat permainan sedang berlangsung sangat cepat.
Ini karena gerakan pemain yang gesit terkadang sulit untuk bisa dilihat secara langsung
apakah berhasil tersentuh atau tidak.
3. Nilai Kecerdasan
Nilai kecerdasan masuk dalam nilai karakter gobak sodor, karena peserta didik dituntut
untuk mengambil keputusan secara cepat saat dibutuhkan dn menyusun strategi agar dapat
memenangkan permainan.
4. Nilai Kerjasama
Gobak sodor mengharuskan setiap pemain untuk bisa bekerja bersama sebagai satu
kelompok untuk bisa menang melawan kelompok lain.
Kerja tim atau kelompok yang baik akan membentuk satu kelompok yang kuat agar bisa
mencapai tujuan bersama.
5. Nilai Tanggung jawab
Di permainan gobak sodor, satu kelompok berperan sebagai penjaga dan kelompok
lainnya yang akan berusaha menerobos setiap tahap penjagaan hingga berhasil
mencapai garis akhir.
Pemain yang berjaga harus bisa bertanggung jawab menjaga garisnya agar tidak dapat
ditembus oleh anggota tim lawan.
Sementara itu, tim yang menerobos harus bisa menjalankan strategi mereka dengan baik
agar bisa mencapai akhir dan menang.
D. MANFAAT PERMAINAN GOBAK SODOR
1. Manfaat dalam perkembangan sosial
Permainan tradisional Gobak Sodor ini melatih anak supaya dirinya mampu untuk
bersosialisasi dengan baik. Selain itu, juga dapat meningkatkan komunikasi dan melatih
kerjasama antar anggota tim.
Hal tersebut karena dalam suatu tim, apabila ingin menang, mereka harus membutuhkan
kerjasama dengan mendiskusikan bersama anggota tim terlebih dahulu mengenai
strategi apa yang hendak digunakan supaya dapat melewati “penjagaan” hingga
garis finish.

2. Manfaat dalam perkembangan motorik


Manfaat dari permainan tradisional Gobak Sodor dalam hal perkembangan motorik ini
adalah berkaitan dengan ketahanan fisik serta melatih koordinasi antara otot kaki dan
tangan.
Dalam hal tersebut, semua pemain tentu saja harus menggerakkan anggota tubunya
supaya dapat lolos dari “penjaga benteng” untuk menuju garis finish. Sama halnya
dengan tim “penjaga”, mereka juga harus bergerak secara tangkas untuk reflek
menyentuh pemain “lawan”.

3. Manfaat dalam perkembangan emosional


Permainan tradisional ini dapat melatih kesabaran dan pengendalian diri anak, serta
dapat mengontrol emosi dalam diri anak.
Hal tersebut tentu saja dapat terjadi ketika tim “penjaga” tidak terpancing atau
terpengaruh oleh pihak “lawan” yang sedang mencoba untuk mengecoh mereka supaya
temannya dapat melewati garis.

4. Manfaat dalam perkembangan kognitif


Permainan tradisional ini dapat melatih konsentrasi anak, meningkatkan kreativitas anak dalam
menyusun strategi permainan, dan melatih kemampuan problem solving anak.

5. Manfaat dalam perkembangan kepribadian


Permainan tradisional Gobak Sodor ini tentu saja memiliki manfaat yang berpengaruh pada
perkembangan kepribadian anak, yaitu meningkatkan harga diri dan rasa percaya diri anak,
menumbuhkan rasa empati dalam diri anak, dan dapat menumbuhkan rasa sportivitas anak.

E. PROPERTI PERMAINAN GOBAK SODOR


Permainan ini sebenarnya tidak membutuhkan properti. Hanya membutuhkan kapur / cat
untuk membuat garis. Namun, sebagai identitas proyek dengan tema “Kearifan Lokal”
maka di gunakan properti berupa iket kepala untuk kelomok putra dan kerudung warna
warni untuk kelompok putri.

Anda mungkin juga menyukai