OLEH KELOMPOK 1 :
FAIDIL RAHMAD
WIRINDU CANTIKA
LAILA FITRI
18 BKT 11
DOSEN PEMBIMBING :
Dra. Tin Indrawati, M.Pd
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I ( Pendahuluan )
A. Latar Belakang .............................................................................................i
B. Rumusan Masalah........................................................................................ii
C. Tujuan ........................................................................................................iii
BAB II ( Pembahasan )
A. Apa pengertian Assesmen, Evaluasi, Penilaian, Pengukuran, dan Tes…….6
B. Bagaimana Tujuan Assessmen Pembelajaran?............................................16
C. Bagaimana Hubungan Penilaian dengan Pembelajaran?.............................18
D. Bagaimana Hubungan Antara Tes, Pengukuran, Penilaian dan Evaluasi…..19
E. Bagaimana Peranan Penilaian terhadap Pembelajaran?................................20
BAB III ( Penutup )
A. Kesimpulan .................................................................................................22
B. Saran ..........................................................................................................22
Daftar Pustaka
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Secara umum,assesmen dapat diartikan sebagai proses untuk mendapatkan
informasi dalam bentuk apapun yang dapat digunakan untuk dasar pengambilan
keputusan tentang siswa baik yang menyangkut kurikulumnya, program
pembelajarannya, iklim sekolah maupun kebijakan-kebijakan sekolah. Keputusan
tentang siswa ini termasuk bagaimana guru mengelola pembelajaran di kelas,
bagaimana guru menempatkan siswa pada program-program pembelajaran yang
berbeda, tingkatan tugas-tugas untuk siswa yang sesuai dengan kemampuan dan
kebutuhan masing-masing,bimbingan dan penyuluhan,dan saran untuk studi lanjut.
Keputusan tentang kurikulum dan program sekolah termasuk pengambilan
keputusan tentang efektifitas program dan langkah-langkah untuk meningkatkan
kemampuan siswa dengan pengajaran remidi (remidialteaching). Keputusan untuk
kebijakan pendidikan meliputi; kebijakan di tingkat sekolah, kabupaten maupun
nasional. Pembahasan tentang kompetensi untuk melakukan asesmen tentang siswa
akan meliputi bagaimana guru mengkoleksi semua informasi untuk membantu
siswa dalam mencapai target pembelajaran dengan berbagai teknik asesmen,baik
teknik yang bersifat formal maupun nonformal,seperti teknik paperand
penciltest,unjuk kerja siswa dalam menyelesaikan pekerjaan rumah, tugas-tugas di
laboratorium maupun keaktifan diskusi selama proses pembelajaran. Semua
informasi tersebut dianalisis untuk kepentingan laporan kemajuan siswa.
Asesmen secara sederhana dapat diartikan sebagai proses pengukuran dan
non pengukuran untuk memperoleh data karakteristik peserta didik dengan aturan
tertentu. Dalam pelaksanaan asesmen pembelajaran, guru akan dihadapkan pada 3
(tiga) istilah yang sering dikacaukan pengertiannya, atau bahkan sering pula
digunakan secara bersama yaitu istilah pengukuran,penilaian dan test.Untuk lebih
jauh bisa memahami pelaksanaan asesmen pembelajaran secara keseluruhan, perlu
dipahami dahulu perbedaan pengertian dan hubungan di antara ketiga istilah
tersebut, dan bagaimana penggunaannya dalam asesmen pembelajaran.
B. RUMUSAN MASALAH
A. Apa pengertian Assesmen, Evaluasi, Penilaian, Pengukuran, dan
Tes
B. Bagaimana Tujuan Assessmen Pembelajaran?
C. Bagaimana Hubungan Penilaian dengan Pembelajaran?
D. Bagaimana Hubungan Antara Tes, Pengukuran, Penilaian dan
Evaluasi
E. Bagaimana Peranan Penilaian terhadap Pembelajaran?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui tentang pengertian Assesmen, Evaluasi,
Penilaian, Pengukuran, dan Tes
2. Untuk mengetahui tentang Tujuan Assessmen Pembelajaran.
3. Untuk mengetahui tentang Hubungan Penilaian dengan
Pembelajaran.
4. Untuk mengetahui Peranan tentang Penilaian terhadap
Pembelajaran.
5
BAB II
PEMBAHASAN
7
lain, semua tes merupakan asesmen, namun tidak semua asesmen berupa
tes)
c. Overton, Terry (2008): Assesment is a process of gathering information to
monitor progress and make educational decisions if necessary. As noted
in my definition of test, an assesment may include a test, but also include
methods such as observations, interview, behavior monitoring, etc.
(Artinya: sesmen adalah suatu proses pengumpulan informasi untuk
memonitor kemajuan dan bila diperlukan pengambilan keputusan dalam
bidang pendidikan. Sebagaimana disebutkan dalam definisi saya tentang
tes, suatu asesmen bisa saja terdiri dari tes, atau bisa juga terdiri dari
berbagai metode seperti observasi, wawancara, monitoring tingkah laku,
dan sebagainya).
d. Palomba and Banta(1999), Assessment is the systematic collection ,
review , and use of information about educational programs undertaken
for the purpose of improving student learning and development (Artinya:
asesmen adalah pengumpulan, reviu, dan penggunaan informasi secara
sistematik tentang program pendidikan dengan tujuan meningkatkan
belajar dan perkembangan siswa).
2. Evaluasi
Evaluasi adalah proses pemberian makna atau penetapan kualitas hasil
pengukuran dengan cara membandingkan angka hasil pengukuran tersebut dengan
kriteria tertentu. Kriteria sebagai pembanding dari proses dan hasil pembelajaran
tersebut dapat ditentukan sebelum proses pengukuran atau dapat pula ditetapkan
sesudah pelaksanaan pengukuran. Kriteria ini dapat berupa proses/kemampuan
minimal yang dipersyaratkan, atau batas keberhasilan, dapat pula berupa kemampuan
rata-rata unjuk kerja kelompok dan berbagai patokan yang lain. Kriteria yang berupa
batas kriteria minimal yang telah ditetapkan sebelum pengukuran dan bersifat
mutlak disebut dengan Penilaian Acuan Patokan atau Penilaian Acua Kriteria
(PAP/PAK), sedang kriteria yang ditentukan setelah kegiatan pengukuran dilakukan
dan didasarkan pada keadaan kelompok dan bersifat relatif disebut dengan Penialain
Acuan Norma/Penilaian Acuan Relatif( PAN/PAR)
9
Evaluasi adalah suatu proses bukan suatu hasil (produk). Hasil yang diperoleh
dari kegiatan evaluasi adalah kualitas sesuatu, baik yang menyangkut tentang nilai
atau arti, sedangkan kegiatan untuk sampai pada pemberian nilai dan arti itu adalah
evaluasi. Membahas tentang evaluasi berarti mempelajari bagSaimana proses
pemberian pertimbangan mengenai kualitas sesuatu. Contoh: setelah melalui tes,
pengukuran, dan penilaian, dapat ditentukan bahwa Tia lulus dengan hasil yang
memuaskan dan perlu dipertahankan.
3. Penilaian
Depdikbud 1994 mengemukakan penilaian adalah suatu kegiatan untuk
memberikan berbagai informasi secara berkesinambungan dan menyeluruh tentang
proses dan hasil yang telah dicapai siswa. Mardapi, Djemari (2003), penilaian adalah
kegiatan menafsirkan atau mendeskripsikan hasil pengukuran.
Zainul, Asmawi dan Noehi Nasution (2001), mengartikan penilaian adalah
suatu proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi yang
diperoleh melalui pengukuran hasil belajar baik yang menggunakan tes maupun
nontes.
Penilaian adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan
berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil belajar
peserta didik dalam rangka membuat keputusan-keputusan berdasarkan kriteria dari
pertimbangan tertentu. Kegiatan penilaian harus dapat memberikan informasi kepada
guru untuk meningkatkan kemampuan mengajarnya dan membantu peserta didik
mencapai perkembangan belajarnya secara optimal. Implikasinya adalah kegiatan
penilaian harus digunakan sebagai cara atau teknik untuk mendidik sesuai dengan
prinsip pedagogis. Guru harus menyadari bahwa kemajuan belajar perserta didik
merupakan salah satu indikator keberhasilan dalam pembelajaran Contoh: skor yang
diperoleh diolah, Tia mendapat nilai yang sangat baik.
4. Pengukuran
Secara sederhana pengukuran dapat diartikan sebagai kegiatan atau upaya
yang dilakukan untuk memberikan angka-angka pada suatu gejala atau peristiwa,
atau benda, sehingga hasil pengukuran akan selalu berupa angka. Alat untuk
melakukan pengukuran ini dapat berupa alat ukur standar seperti meter, kilogram,
liter dan sebagainya,termasuk ukuran-ukuran subyektif yang bersifat relatif, seperti
depa, jengkal, “sebentar lagi”, dan lain-lain. Dalam proses pembelajaran guru juga
melakukan pengukuran terhadap proses dan hasil belajar yang hasilnya berupa
angka-angka yang mencerminkan capaian dan proses dan hasil belajar tersebut.
Angka50, 75, atau 175 yang diperoleh dari hasil pengukuran proses dan hasil
pembelajaran tersebut bersifat kuantitatif dan belum dapat memberikan makna apa-
apa, karena belum menyatakan tingkat kualitas dari apa yang diukur. Angka hasil
pengukuran ini biasa disebut dengan skor mentah. Angka hasil pengukuran baru
mempunyai makna bila dibandingkan dengan kriteria atau patokan tertentu.
Pengertian Pengukuran (Measurement) Menurut Para Ahli
a. Alwasilah et al.(1996), measurement (pengukuran) merupakan proses yang
mendeskripsikan performa siswa dengan menggunakan suatu skala
kuantitatif (sistem angka) sedemikian rupa sehingga sifat kualitatif dari
performa siswa tersebut dinyatakan dengan angka-angka.
b. Arikunto dan Jabar (2004) menyatakan pengertian pengukuran
(measurement) sebagai kegiatan membandingkan suatu hal dengan satuan
ukuran tertentu sehingga sifatnya menjadi kuantitatif.
c. Cangelosi, James S. (1995), pengukuran adalah proses pengumpulan data
secara empiris yang digunakan untuk mengumpulkan informasi yang
relevan dengan tujuan yang telah ditentukan.
d. Sridadi (2007) pengukuran adalah suatu prose yang dilakukan secara
sistematis untuk memperoleh besaran kuantitatif dari suatu obyek tertentu
dengan menggunakan alat ukur yang baku.
5. Tes
11
Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau
mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah
ditentukan. Tes hasil belajar adalah sekelompok pertanyaan atau tugas-tugas yang
harus dijawab atau diselesaikan oleh siswa dengan tujuan untuk mengukur kemajuan
belajar siswa.
a. Jenis-Jenis Tes
Tes lisan dilakukan dengan pembicaraan atau wawancara tatap muka antara
guru dan murid.
Tes Essay adalah tes yang disusun dalam bentuk pertanyaan terstruktur dan
siswa menyusun, mengorganisasikan sendiri jawaban tiap pertanyaan itu dengan
bahasa sendiri. Tes essay ini sangat bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan
dalam menjelaskan atau mengungkapkan suatu pendapat dalam bahasa sendiri.
b.Tes Objektif
Tes objektif adalah tes yang disusun sedemikian rupa dan telah disediakan
alternatif jawabannya. Tes ini terdiri dariberbagai macam bentuk, antara lain ;
a. Tes Formatif
Tes Formatif, yaitu tes yang diberikan untuk memonitor kemajuan belajar
selama proses pembelajaran berlangsung. Tes ini diberikankan dalam tiap satuan unit
pembelajaran. Manfaat tes formatif bagi peserta didik adalah :
Peserta didik dapat mengetahui bagian dari bahan yang mana yang belum
dikuasainya.
b.Tes Summatif
c.Tes Penempatan
13
Tes penempatan adalah tes yang diberikan dalam rangka menentukan jurusan
yang akan dimasuki peserta didik atau kelompok mana yang paling baik ditempati
atau dimasuki peserta didik dalam belajar.
d.Tes Diagnostik
1. Bersifat valid atau memiliki validitas yang cukup tinggi. Suatu tes dikatakan
valid bila tes itu isinya dapat mengukur apa yang seharusnya di ukur, artinya
alat ukur yang digunakan tepat
2. Bersifat reliable, atau memiliki reliabelitas yang baik. Reliabelitas sering
diartikan dengan keterandalan. Suatu tes dikatakan relliabel jika tes itu
diberikan berulang-ulang memberikan hasil yang sama.
3. Bersifat praktis atau memiliki kepraktisan. Tes memiliki sifat kepraktisan
artinya praktis dari segi perencanaan, pelaksanaan tes dan memiliki nilai
ekonomi tetapi harus tetap mempertimbangkan kerahasiaan tes.
Namun syarat minimum yang harus dimiliki oleh sebuah tes yang baik adalah
valid dan reliable.
Ada enam tahap dalam merencanakan dan menyusun tes agar diperoleh tes
yang baik yaitu:
d. Menganalisis Tes
15
B. Tujuan Assesment Pembelajaran
17
kegiatan, dan sumber belajar yang digunakan, sesuai dengan
kebutuhan materi dan juga kebutuhan siswa.
5. Hasil-hasil pemantauan tersebut, kemudian dapat anda jadikan
sebagai landasan untuk memilih alternatif jenis dan model penilaian
mana yang tepat untuk digunakan pada materi tertentu dan pada
mata pelajaran tertentu, yang sudah barang tentu akan berbeda.
Anda sebagai pendidik yang tahu persis pertimbangan
pemilihannya.
6. Hasil dari asesmen ini dapat pula memberikan informasi kepada
orang tua dan komite sekolah tentang efektivitas pendidikan, tidak
perlu menunggu akhir semester atau akhir tahun. Komunikasi antara
pendidik, orangtua dan komite harus dijalin dan dilakukan terus
menerus sesuai kebutuhan.
19
Evaluasi dan penilaian lebih bersifat komprehensif yang meliputi pengukuran,
sedangkan tes merupakan salah satu alat (instrument) pengukuran. Pengukuran lebih
membatasi pada gambaran yang bersifat kuantitatif (angka-angka) tentang kemajuan
belajar peserta didik, sedangkan evaluasi dan penilaian lebih bersifat kualitatif.
Keputusan penilaian tidak hanya didasarkan pada hasil pengukuran, tetapi dapat pula
didasarkan hasil pengamatan dan wawancara.
21
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Asesment dapat berupa tes atau nontes. Asesmen berupa nontes misalnya
penggunaan metode observasi, wawancara, monitoring tingkah laku, dsb.Hasilnya
dapat digunakan untuk pengambilan keputusan yang bertujuan meningkatkan belajar
(pembelajaran) dan perkembangan siswa.Evaluasi adalah suatu proses bukan suatu
hasil (produk). Hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi adalah kualitas sesuatu,
baik yang menyangkut tentang nilai atau arti, sedangkan kegiatan untuk sampai pada
pemberian nilai dan arti itu adalah evaluasi.Penilaian adalah suatu proses atau
kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi
tentang proses dan hasil belajar peserta didik dalam rangka membuat keputusan-
keputusan berdasarkan kriteria dari pertimbangan tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas.
Sudiyono,A. (1996). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada.
23