Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Terdapat banyak ungkapan yang dapat di pakai untuk menggambarkan
pengertian korupsi, meskipun tidak seutuhnya benar. Akan tetapi tidak terlalu
menjauh dari hakikat dan pengertian korupsi itu sendiri. Ada sebagian yang
menggunakan istilah “ikhtilas” untuk menyebutkan prilaku koruptor, meskipun
dalam kamus di temukan arti aslinya yaitu mencopet atau merampas harta orang
lain.
Realitanya praktikal korupsi yang selama ini terjadi ialah berkaitan dengan
pemerintahan sebuah Negara atau public office, sebab esensi korupsi merupakan
prilaku yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku di pemerintahan yang
terletak pada penggunaan kekuasaan dan wewenang yang terkadung dalam suatu
jabatan di sau pihak dan di pihak lain terdapat unsure perolehan atau keuntungan,
baik berupa uang atau lainnya.

1.2. Rumusan Maslah


1. Apakah pengertian korupsi secara teoritis
2. Apakah pengertian korupsi menurut UU
3. Apakah pengertian korupsi menurut para ahli
4. Apakah pengertian korupsi dalam islam

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian korupsi secara teoritis
2. Untuk mengetahui pengertian korupsi menurut UU
3. Untuk mengetahui pengertian korupsi menurut para ahli
4. Untuk mengetahui pengertian korupsi dalam islam

1
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Korupsi secara Teoritis


Kata Korupsi berasal dari bahasa latin, Corruptio-Corrumpere yang
artinya busuk, rusak, menggoyahkan, memutar balik atau menyogok.
pengertian korupsi dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (W.J.S.
Poerwadarminta) adalah sebagai perbuatan curang, dapat disuap, dan tidk
bermoral. adapun menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, korupsi adalah
penyelewengan atau penggelapan uang negara atau perusahaan dan sebagainya
untuk kepentingan pribadi maupun orang lain sedangkan di dunia internasional
pengertian korupsi berdasarkan Black Law Dictionary adalah suatu perbuatan
yang dilakukan dengan maksud untuk memberikan keuntungan yang tidak resmi
dengan menggunakan hak-hak dari pihak lain, yang secara salah dalam
menggunakan jabatannya atau karakternya di dalam memperoleh suatu
keuntungan untuk dirinya sendiri atau orang lain, yang berlawanan dengan
kewajibannya dan hak-hak dari pihak lain.
Pengertian Korupsi Menurut The Lexicon Webster Dictionary adalah
kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidakjujuran, bisa disuap, tidak bermoral,
penyimpangan dari kesucian, kata-kata atau ucapan yang menghina atau
memfitnah.

2.2 Pengertian Korupsi menurut Undang-undang

1. UU No. 20 Tahun 2001

Pengertian Korupsi Menurut UU No. 20 Tahun 2001 adalah tindakan


melawan hukum dengan maksud memperkaya diri sendiri, orang lain, atau
korupsi yang berakibat merugikan negara atau perekonomian negara

2
2. UU No 24 Tahun 1960

Pengertian Korupsi Menurut UU No.24 Tahun 1960 adalah perbuatan


seseorang, yang dengan atau karena melakukan suatu kejahatan atau
dilakukan dengan menyalah gunakan jabatan atau kedudukan.

3. UU No.31 Tahun 1999

Pengertian Korupsi Menurut UU No.31 Tahun 1999 adalah setiap


orang yang dengan sengaja dengan melawan hukum untuk melakukan
perbuatan dengan tujuan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau
suatu korporasi yang mengakibatkan kerugian keuangan wnegara atau
perekonomian negara.

2.3 Pengertian Korupsi menurut para ahli

1. Nurdjana (1990)

Pengertian Korupsi Menurut Nurdjana, korupsi berasal dari bahasa


Yunani yaitu “corruptio” yang berarti perbuatan yang tidak baik, buruk,
curang, dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian,
melanggar norma-norma agama materiil, mental dan hukum.

2. Lubis (1970)
Korupsi adalah apabila ia menerima hadiah dari seseorang yang
bertujuan mempengaruhinya agar ia mengambil keputusan yang
menguntungkan kepentingan si pemberi hadiah.
3. Haryatmoko
Pengertian Korupsi Menurut Haryatmoko adalah upaya
menggunakan kemampuan campur tangan karena posisinya untuk

3
menyalahgunakan informasi, keputusan, pengaruh, uang atau kekayaan
demi kepentingan keuntungan dirinya.

4. Dr. Kartini Kartono


Korupsi adalah tingkah laku individu yang menggunakan
wewenang dan jabatan guna mengeduk keuntungan, dan merugikan
kepentingan umum.

4. Syeh Hussein Alatas

Pengertian Korupsi Menurut Syeh Hussein Alatas adalah


subordinasi kepentingan umu dibawah kepentingan pribadi yang
mencakup pelanggaran norma, tugas dan kesejahteraan umum, yang
diakukan dengan kerahasiaan, penghianatan, penipuan dan
kemasabodohan dengan akibat yang diderita oleh rakyat.

5. Mubyarto

Pengertian Korupsi Menurut Mubyarto adalah suatu masalah


politik lebih dari pada ekonomi yang menyentuh keabsahan atau legitimasi
pemerintah di mata generasi muda, kaum elite terdidik dan para pegawa
pada umumnya. Akibat yang akan ditimbulkan dari korupsi ini yakni
berkurangnya dukungan pada pemerintah dari kelompok elite di tingkat
provinsi dan kabupaten.

6. Gunnar Myrdal

Pengertian Korupsi Menurut Gunnar Myrdal dalah suatu masalah


dalam pemerintahan karena kebiasaan melakukan penyuapan dan
ketidakjujuran membuka jalan membongkar korupsi dan tindakan-
tindakan penghukuman terhadap pelanggar. Tindakan dalam
pemberantasan korupsi umumnya dijadikan pembenar utama terhadap
KUP Militer.

4
7. Robert Klitgaard

Pengertian Korupsi Menurut Robert Klitgaard adalah suatu tingkah


laku yang menyimpang dari tugas-tugas resmi jabatannya dalam negara,
dimana untuk memperoleh keuntungan status atau uang yang menyangkut
diri pribadi atau perorangan, keluarga dekat, kelompok sendiri, atau
dengan melanggar aturan pelaksanaan yang menyangkut tingkah laku
pribadi.

8. S.Hornby

Pengertian Korupsi Menurut S.Hornby adalah suatu pemberian


atau penawaran dan penerimaah hadian berupa suap, serta kebusukan atau
keburukan.

9. Henry Campbell Black

Pengertian Korupsi Menurut Henry Campbell Black adalah suatu


perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk memberikan suatu
keuntungan yang tidak sesuai dengan kewajiban resmi dan hak-hak dari
pihak lain.

10. Brooks

Pengertian Korupsi Menurut Brooks adalah sengaja melakukan


kesalahan atau melalaikan tugas yang diketahui sebagai kewajiban, atau
tanpa keuntungan yang sedikit banyak bersifat pribadi.

11. Nathaniel H. Left

Pengertian Korupsi Menurut Nathaniel H. Left adalah suatu cara


diluar hukum yang digunakan oleh perseorangan atau golongan-golongan
untuk mempengaruhi tindakan-tindakan birokrasi.

5
12. Jose Veloso Abueva

Pengertian Korupsi Menurut Jose Veloso Abueva adalah


mempergunakan kekayaan negara (biasanya uang, barang-barang milik
negara atau kesempatan) untuk memperkaya diri.

13. Juniadi Suwartojo (1997)

Pengertian Korupsi Menurut Juniadi Suwartojo adalah tingkah laku


atau tindakan seseorang atau lebih yang melanggar norma-norma yang
berlaku dengan menggunakan dan/atau menyalahgunakan kekuasaan atau
kesempatan melalui proses pengadaan, penetapan pungutan penerimaan
atau pemberian fasilitas atau jasa lainnya yang dilakukan pada kegiatan
penerimaan dan/atau pengeluaran uang atau kekayaan, penyimpanan uang
atau kekayaan serta dalam perizinan dan/atau jasa lainnya dengan tujuan
keuntungan pribadi atau golongannya sehing langsung atau tidak langsung
merugikan kepentingan dan/atau keuangan negara/masyarakat.

14. Philip

Pengertian Korupsi Menurut Philip adalah tingkah laku dan


tindakan seseorang pejabat publik yang menyimpang dari tugas-tugas
publik formal untuk mendapatkan keuntungan pribadi, atau keuntungan
bagi orang yang tertentu yang berkaitan erat dengan pelaku korupsi seperti
keluarga koruptor, karib kerabat koruptor, dan teman koruptor.

15. Jeremy Pope (2002)

Pengertian Korupsi Menurut Jeremy Pope adalah penyalahgunaan


kekuasaan dan kepercayaan untuuk kepentingan pribadi atau perilaku tidak
mematuhi prinsip mempertahankan jarak (keeping disatance).

16. Johston

Pengertian Korupsi Menurut Johnston adalah sebagai tingkah laku yang


menyimpang dari tugas tugas resmi dalam perang sebagai pegawai

6
pemerintah (yang dipilih ataupun diangkat) karena kekayaan yang
dianggap mliki sendiri (pribadi, keluarga dekat ataupun kelompok sendiri)
atau perolehan status atau melanggar peraturan terhadap pelaksanaan jenis
jenis tertentu dari pengaruh yang dianggap milik sendiri.

17. Anwar (2006:10)

Pengertian Korupsi Menurut Anwar adalah penyalahgunaan


amanah untuk kepentingan pribadi.

18. Mohtar Mas’oed (1994)

Pengertian Korupsi Menurut Mohtar Mas’oed adalah perilaku yang


menyimpang dari kewajiban formal suatu jabatan publik karena kehendak
untuk memperoleh keuntungan ekonomis atau status bagi diri sendiri,
keluarga dekat atau klik.

19. Alfiler (1986)

Pengertian Korupsi Menurut Alfiler yang disebut sebagai korupsi


birokrasi adalah sebagai suatu perilaku yang dirancang yang sesungguhnya
merupakan suatu perilaku yang menyimpang dari norma-norma yang
diharapkan yang sengaja dilakukan untuk mendapatkan imbalan material
atau penghargaan lainnya.

20. Prof R.Subekti, SH. dan Tjitrosudibio

Pengertian Korupsi Menurut Prof R.Subekti, SH. dan Tjitrosudibio


adalah perbuatan curang tindakan pidana yang dapat membuat rugi
keuangan negara dan perusahaan.

21. Prof. Subekti

Pengertian Korupsi Menurut Prof. Subekti adalah suatu tindakan


perdana yang memperkaya diri yang secara langsung merugikan negara
atau perekenomian negara.

7
22. Jacob Van Klaveren

Pengertian Korupsi Menurut adalah suatu hal apabila seorang abdi


negara (pegawai negeri) yang berjiwa korup menganggap
kantor/instansinya sebagai perusahaan dagang, sehingga dalam
pekerjaanya diusahakan pendapatannya akan diusahakan semaksimal
mungkin.

23. Huntington (1968)

Pengertian Korupsi Menurut Huntington adalah perilaku pejabat


publik yang menyimpang dari norma-norma yang diterima oleh
masyarakat, dan perilaku menyimpang ini ditujukan dalam rangka
memenuhi kepentingan pribadi.

24. Dr. Kartini Kartono

Pengertian Korupsi Menurut Dr. Kartini Kartono adalah tingkah


laku yang menggunakan jabawan dan wewenang guna mengeruk
keuntungan pribadi, merugikan kepentingan umum.

25. Nye, J.S (1967)

Pengertian Korupsi Menurut Nye, J.S dalam Corruption and


political development adalah sebagai perilaku yang menyimpang dari
aturan etis formal yang menyangkut tindakan seseorang dalam posisi
otoritas publik yang disebabkan oleh motif pertimbangan pribadi, seperti
kekayaan, kekuasaan dan status.

2.4 Pengertian Korupsi menurut Islam


Istilah korupsi dalam hukum Islam sebetulnya tidak dijumpai sebelumnya
mengingat persoalan korupsi belum ada pada zaman Rasulullah. Tetapi istilah
korupsi dalam hukum Islam setidaknya dapat dihubungkan dengan beberapa
istilah yang terdapat dalam khasanah keilmuan fiqh atau hukum Islam, salah

8
satunya istilah korupsi indentik dengan kata “ghulul”. Berikut ini akan
dijelaskan Istilah korupsi sebagai ghulul menurut fiqh.
Ghulul diartikan sebagai pengkhianatan terhadap bait al-mal (kas
perbendaharaan negara), zakat, atau ghanimah (harta rampasan perang).
Ghulul juga berarti perbuatan curang dan penipuan yang secara langsung
merugikan keuangan negara (masyarakat).
Dari sisi pengkhianatan terhadap harta negara, korupsi dapat diidentifikasi
sebagai ghulul, karena sama-sama melibatkan kekuasaan dan melibatkan harta
publik. Istilah ghulul sendiri diambil dari Al-quran surat Ali-Imran ayat 161:

“Tidak mungkin seorang nabi berkhianat dalam urusan harta rampasan


perang. barangsiapa yang berkhianat dalam urusan rampasan perang itu, Maka
pada hari kiamat ia akan datang membawa apa yang dikhianatkannya itu,
Kemudian tiap-tiap diri akan diberi pembalasan tentang apa yang ia kerjakan
dengan (pembalasan) setimpal, sedang mereka tidak dianiaya”

Islam membagi Istilah Korupsi kedalam beberapa Dimensi. Yaitu


risywah (suap), saraqah (pencurian) al gasysy (penipuan) dan khianat
(penghianatan).
1. Suap (risywah)
Korupsi dalam dimensi suap (risywah) dalam pandangan hukum
Islam merupakan perbuatan yang tercela dan juga merupakan dosa besar
serta Allah sangat melaknatnya. Islam tidak menentukan apa hukuman
bagi pelaku suap, akan tetapi menurut fuquha bagi pelaku suap-menyuap
ancaman hukumanya berupa hukuman ta’zir (jarimah ta’zir) yang
disesuaikan dengan peran masing-masing dalam kejahatan. Suap adalah
memberikan sesuatu kepada orang penguasa atau pegawai dengan tujuan
supaya yang menyuap mendapat keuntungan dari itu atau dipermudahkan
urusanya.
2. Pencurian (saraqah)
Korupsi dalam dimensi pencurian (saraqah). Saraqah (pencurian)
menurut etimologinya berarti melakukan sesuatu tindakan terhadap orang
lain secara tersembunyi. Sedangkan menurut Abdul Qadir ‘Awdah

9
pencurian didefinisikan sebagai suatu indakan yang mengambil harta
orang lain dalam keadaan sembunyi-sembunyi, artinya mengambil tanpa
sepengetahuan pemiliknya. Jadi sariqah adalah mengambil barang milik
orang lain dengan cara melawan hokum atau melawan hak dan tanpa
sepengetahuan pemiliknya.

3. Penipuan (al gasysy)


Korupsi dalam istilah penipuan (al gasysy). Secara
tegas berdasarkan sabda rasulullah saw, allah mengharamkan surge bagi
orang-orang yang melakukan penipuan.terlebih penipuan itu dilakukan
seorang pemimpinyang mencundangi rakyatnya.

4. Khianat (penghianatan)
korupsi dalam istilah khianat(penghianatan) khinat berkecenderungan
mengabaikan, menyalahgunakan, dan penyelewengan terhadap tugas,
wewenang dan kepercayaan yang di amanahkan kepada dirinya.khinat ini
merupakan pengingkaran atas amanah yang di bebankan kepada dirinya
atau mengurangi kewajiban kewajiban yang seharusnya dipenuhi.
Perilaku khianat ini akan menyebabkan permusuhan dianntara sesama k
arena orang yang berhianat selalu memutar balikkan fakta.

Contoh lain Dalil Quran Tentang Korupsi Dalam Islam

 QS Al-Baqarah :188:

“Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang


lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa
(urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian
daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal
kamu Mengetahui.”

10
 QS An-Nisa’ :29

Allah SWT berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu


saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan
jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu.

 QS Al-Maidah :42

Allah berfirman, “Mereka itu adalah orang-orang yang suka mendengar berita
bohong, banyak memakan yang haram. Menurut Ibnu Mas’ud dan Ali bin
Abi Talib, makna suht adalah suap.”

 QS Al-Maidah: 2

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa,


dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.”

Dalam perspektif lain, ghulul juga dimaknai sebagai penyalahgunaan jabatan


terhadap amanat hukumnya haram dan termaasuk perbuatan tercela. Diantara
bentuk perbuatan ghulul misalnya menerima hadiah, komisi, atau apa pun
namanya yang tidak halal dan tidak semestinya diterima. Dalam hal ini terdapat
hadis Rasulullah SAW riwayat Abu Daud ra:

“Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda Barangsiapa yang kami


angkat menjadi karyawan untuk mengerjakan sesuatu, dan kami beri upah
menurut semestinya, maka apa yang ia ambil lebih dari upah yang semestinya,
maka itu namanya ghulul”.(HR. Abu Daud) ”
Menurut hadis di atas, semua komisi atau hadiah yang diterima seorang
petugas atau pejabat dalam rangka menjalankan tugasnya bukanlah menjadi
haknya. Ketika seorang staf pembelian sebuah kantor pemerintahan melakukan
pembelian barang inventaris bagi kantornya dan kemudian dia mendapat potongan
harga dari si penjual, maka jumlah kelebihan anggaran akibat potongan harga
tersebut bukanlah menjadi miliknya, tetapi menjadi milik lembaga yang
mengutusnya.

11
Demikian juga manakala seorang pejabat menerima hadiah dari calon peserta
tender supaya calon peserta tender yang memberi hadiah tersebut dimenangkan
dalam sebuah proyek yang ditenderkan tersebut, juga salah satu bentuk ghulul.
Termasuk juga ghulul dalam pencurian dana (harta kekayaan) sebelum dibagikan,
termasuk di dalamnya adalah dana jaring pengaman sosial.
Bentuk lain dari penyalahgunaan jabatan (ghulul) adalah perbuatan
kolutif misalnya mengangkat orang-orang dari keluarga, teman atau sanak
kerabatnya yang tidak memiliki kemampuan untuk menduduki jabatan tertentu,
padahal ada orang lain yang lebih mampu dan pantas menduduki jabatan tersebut.

BAB III
PENUTUP

12
3.1.Kesimpulan
Korupsi adalah suatu tindak perdana yang memperkaya diri yang secara
langsung merugikan negara atau perekonomian negara.

3.2. Saran
Sikap untuk menghindari korupsi seharusnya ditanamkan sejak dini dan
pencegahan korupsi dapat dimulai dari hal yang kecil

DAFTAR PUSTAKA

13
Muzadi, H. 2004. MENUJU INDONESIA BARU, Strategi Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi. Malang : Bayumedia Publishing.
Lamintang, PAF dan Samosir, Djisman. 1985. Hukum Pidana Indonesia .Bandung
: Penerbit Sinar Baru.
Saleh, Wantjik. 1978. Tindak Pidana Korupsi Di Indonesia . Jakarta :
GhaliaIndonesia
SUMBER: http://kumpulanmakalah-cncnets.blogspot.com/2012/02/makalah-
korupsi.html

14

Anda mungkin juga menyukai