PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian korupsi secara teoritis
2. Untuk mengetahui pengertian korupsi menurut UU
3. Untuk mengetahui pengertian korupsi menurut para ahli
4. Untuk mengetahui pengertian korupsi dalam islam
1
BAB II
LANDASAN TEORI
2
2. UU No 24 Tahun 1960
1. Nurdjana (1990)
2. Lubis (1970)
Korupsi adalah apabila ia menerima hadiah dari seseorang yang
bertujuan mempengaruhinya agar ia mengambil keputusan yang
menguntungkan kepentingan si pemberi hadiah.
3. Haryatmoko
Pengertian Korupsi Menurut Haryatmoko adalah upaya
menggunakan kemampuan campur tangan karena posisinya untuk
3
menyalahgunakan informasi, keputusan, pengaruh, uang atau kekayaan
demi kepentingan keuntungan dirinya.
5. Mubyarto
6. Gunnar Myrdal
4
7. Robert Klitgaard
8. S.Hornby
10. Brooks
5
12. Jose Veloso Abueva
14. Philip
16. Johston
6
pemerintah (yang dipilih ataupun diangkat) karena kekayaan yang
dianggap mliki sendiri (pribadi, keluarga dekat ataupun kelompok sendiri)
atau perolehan status atau melanggar peraturan terhadap pelaksanaan jenis
jenis tertentu dari pengaruh yang dianggap milik sendiri.
7
22. Jacob Van Klaveren
8
satunya istilah korupsi indentik dengan kata “ghulul”. Berikut ini akan
dijelaskan Istilah korupsi sebagai ghulul menurut fiqh.
Ghulul diartikan sebagai pengkhianatan terhadap bait al-mal (kas
perbendaharaan negara), zakat, atau ghanimah (harta rampasan perang).
Ghulul juga berarti perbuatan curang dan penipuan yang secara langsung
merugikan keuangan negara (masyarakat).
Dari sisi pengkhianatan terhadap harta negara, korupsi dapat diidentifikasi
sebagai ghulul, karena sama-sama melibatkan kekuasaan dan melibatkan harta
publik. Istilah ghulul sendiri diambil dari Al-quran surat Ali-Imran ayat 161:
9
pencurian didefinisikan sebagai suatu indakan yang mengambil harta
orang lain dalam keadaan sembunyi-sembunyi, artinya mengambil tanpa
sepengetahuan pemiliknya. Jadi sariqah adalah mengambil barang milik
orang lain dengan cara melawan hokum atau melawan hak dan tanpa
sepengetahuan pemiliknya.
4. Khianat (penghianatan)
korupsi dalam istilah khianat(penghianatan) khinat berkecenderungan
mengabaikan, menyalahgunakan, dan penyelewengan terhadap tugas,
wewenang dan kepercayaan yang di amanahkan kepada dirinya.khinat ini
merupakan pengingkaran atas amanah yang di bebankan kepada dirinya
atau mengurangi kewajiban kewajiban yang seharusnya dipenuhi.
Perilaku khianat ini akan menyebabkan permusuhan dianntara sesama k
arena orang yang berhianat selalu memutar balikkan fakta.
QS Al-Baqarah :188:
10
QS An-Nisa’ :29
QS Al-Maidah :42
Allah berfirman, “Mereka itu adalah orang-orang yang suka mendengar berita
bohong, banyak memakan yang haram. Menurut Ibnu Mas’ud dan Ali bin
Abi Talib, makna suht adalah suap.”
QS Al-Maidah: 2
11
Demikian juga manakala seorang pejabat menerima hadiah dari calon peserta
tender supaya calon peserta tender yang memberi hadiah tersebut dimenangkan
dalam sebuah proyek yang ditenderkan tersebut, juga salah satu bentuk ghulul.
Termasuk juga ghulul dalam pencurian dana (harta kekayaan) sebelum dibagikan,
termasuk di dalamnya adalah dana jaring pengaman sosial.
Bentuk lain dari penyalahgunaan jabatan (ghulul) adalah perbuatan
kolutif misalnya mengangkat orang-orang dari keluarga, teman atau sanak
kerabatnya yang tidak memiliki kemampuan untuk menduduki jabatan tertentu,
padahal ada orang lain yang lebih mampu dan pantas menduduki jabatan tersebut.
BAB III
PENUTUP
12
3.1.Kesimpulan
Korupsi adalah suatu tindak perdana yang memperkaya diri yang secara
langsung merugikan negara atau perekonomian negara.
3.2. Saran
Sikap untuk menghindari korupsi seharusnya ditanamkan sejak dini dan
pencegahan korupsi dapat dimulai dari hal yang kecil
DAFTAR PUSTAKA
13
Muzadi, H. 2004. MENUJU INDONESIA BARU, Strategi Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi. Malang : Bayumedia Publishing.
Lamintang, PAF dan Samosir, Djisman. 1985. Hukum Pidana Indonesia .Bandung
: Penerbit Sinar Baru.
Saleh, Wantjik. 1978. Tindak Pidana Korupsi Di Indonesia . Jakarta :
GhaliaIndonesia
SUMBER: http://kumpulanmakalah-cncnets.blogspot.com/2012/02/makalah-
korupsi.html
14