Anda di halaman 1dari 11

BUDAYA ANTI KORUPSI

PENGERTIAN KORUPSI
 Kata Korupsi berasal darai bahasa Latin: Corruptio atau
Corruptus, Di Indonesia menjadi Korupsi . Korupsi
secara harfiah adalah : Sesuatu yang busuk, jahat dan
merusakan (Dikti, 2011) .
 Dalam kamus Besar bahasa Indonesia, Korupsi
dedefinisikan : Suatu penyelewengan atau
penyalahgunaan uang Negara(perusahaan, yayasan
Dsb).
 Dari kata Korup yang bermakna : 1). Buruk, rusak,
busuk, 2). Suka memakai barang(uang)yang
dipercayakan kepadanya, dapat disogok memakai
kekuasaannya utuk kepentingan peribadi.
 Menurut Black’s Law Dictionary, Korupsi adalah perbuatan
yang dilakukan dengan maksud untuk memberikan suatu
keuntungan yang tidak resmi dengan hak hak dari pihak
lainm secara salah menggunakan jabatannya atau karakternya
untuk mendapartkan sesuatu suatu keuntungan untuk dirinya
sendiri atau orang lain, berlawanan dengan kewajibannya dan
hak hak dari pihak lain.
 Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 tentang
Pemberatasan Tindak Pidana Korupsi, Korupsi dikatagorikan
sebagai tindakan setiap orang dengan tujuan menguntungkan
diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi,
menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang
ada padanya karena kjabatan ata kedudukan yang dapat
merugikan keuangan Negara atau pereekonomian negara.
 Menurut UU No 20 tahun 2001, adalah Tindakan melawan
hukumdengan maksud memperkaya diri sendiri, orang
lain, atau korupsi yang berakibat merugikan negara atau
perekonomian negara.
 Dismpulkan bahwa : Korupsi adalah tindakan
menguntungkan diri sendiri dan orang lain yang bersifat
busuk, jahat,dan merusakan karena merugikan Negara dan
Masyarakat Luas. Pelaku Korupsi dianggap telah
melakukan penyelewengan dalam hal keuangan atau
kekuasaan, penghianatan amanat terkait pada tanggung
jawab dan wewenang yang diberikan kepadanya, serta
pelanggaran hukum.
Beberapa Istilah Terkait dengan Jenis Korupsi
(KKN)
 Korupsi : UU No 31 Tahun 1999 tentang tidak Pidana Korupsi. Yang termasuk
dalam tindak pedana Korupsi adalah setiap orang yang dikatagorikan melawan
hukun, melakukan perbuatan memperkaya diri,menguntungkan diri sendiri atau
orang lain,atau suatu korporasi, menyalahgunakan kewenangan maupun
kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang
dapat merugikan keuangan negara ataua perekonomian negara.
 Kolusi : Merupakan sikap dan perbuatan tidak jujur dengan membuat
kesepakatan secara tersembunyi dalam melakukan kesepakatan perjanjian yang
diwarnai dengan pemberian uang atau Fasilitas tertentu sebagai pelicin agar
segala urusannya menjadi lancar. Kolusi dapat didefinikan sebagai pemufakatan
secara bersama untuk melawan hukum antara penyelenggara negara atau antara
penyelenggara dan pihak lain yang merugikan orang lain, masyarakat dan
negara.
 Nepotisme :Setiap perbuatan penyelenggaraan
negara, secara melawan hukum yang
menguntungkan kepentingan keluarganya atau
kroninya di atas kepentingan masyarakat,
negara dan bangsa.
 Dalam istilah lain Nipotisme adalah tindakan

yang hanya menguntungkan anak saudara atau


teman teman sendiri, terutama dalam
pemerintahan walaupun objek yang
diuntungkan tidak berkompoten.
Type Korupsi dalam pandangan ahli( Hussein Alatas)
1. Koropsi Transaktif (transactive Corruption) yaitu
menunjukan kepada adanya kesepakatan timbal balik
antara pihak pembeli dan pihak penerima,demi
keuntungan kedua bela pihak dan dengan aktif
diusahakan tercapainya keuntungan ini oleh kedua
duanya.
2. Korupsi yang memeras (extortive Corruption) adalah
jenis korupsi dimana pihak pemberi dipaksa untuk
menyuap guna mencegah kerugian yang sedang
mengancam dirinya, kepentingannya atau orang orang
dan hal hal yang dihargainya.
3. Korupsi Investive (Investive Corruption): adalah
pemberian barang atau jasa tanpa ada pertalian
langsung dari keuntungan tertentu, selain keuntungan
yang dibayangkan akan diperoleh dimasa yan g akan
datang.
4. Korupsi Perkerabatan (Nepotistic Corruptions) adalah
penunjukan yang tidak sah terhadap teman atau
sanak saudara untuk memegang jabatan dalam
pemerintahan, atau tindakan yang memberikan
perlakuan yang mengutamakan dalam bentuk uang
atau bentuk lain, kepada mereka, secara bertentangan
dengan norma dan peraturan yang berlaku.
5. Korupsi Defensif(defensive corrptions) adalah
perilaku korupsi dengan pemerasan,
korupsinya dalam rangka mempertahankan
diri.
6. Korupsi Otogenik(autogenic Corruption) yaitu
korupsi yang dilakukan oleh seorang diri.
7. Korupsi Dukungan ( Supportive corruption)
yaitu tidak secara langsung menyangkut uang
atau imbalan langsung dalam bentuk lain.
Teori Tentang Penyebab Orang Melakukan Korupsi
 Teori Triangle fraud (Donal R.Cressey) : orang melakukan korupsi
karena tekanan (Pressure), Kesempatan(Opportunity)dan
Rasionalisasi(rationalization)
 Teori Gone(Jack Bologne) : Orang melakukan korupsi karena :
Keserakahan(greed), Kesempatan(Opportunity), Kebutuhan(Need)
dan Pengungkapan(expose).
 Teori CDMA(Robert Klitgaard): Orang melakukan korupsi karena
Faktor kekuasaan(directionary) dan Monopoli yang tidak dibarengi
dengan akuntabilitas.
 Teori Willengness and Opportunity : Korupsi terjadi karena adanya
kesempatan akibat kelemahan sistem, atau kurangnya pengawasan
dan keinginan yang didorong oleh kebutuhan dan serakah.
 Teori Cost Benefit Model : Korupsi terjadi jika manfaat korupsi yang
didapat atau dirasakan lebih besar dari biaya atau resikonya.
Kondisi Yang Mendukung Munculnya Korupsi
1. Pemimpin yang memiliki mental tidak bertanggung jawab
2. Pemimpin memiliki mental selalu ingin mendapatkan keuntungan
material.
3. Kurangnya Transparansi dipengambilan keputusan pemerintah
4. Kampnye kampanye politik yang mahal
5. Proyek yang melibatkan uang rakyat dalam jumlah besar
6. Lingkungan tertutup yang mementingkan diri sendiri dan jaringan
“ teman lama “
7. Lemahnya ketertiban hukum
8. Lemahnya profesi hukum
9. Kurangnya kebebesan berpendapat atau kebebasan media massa
10. Gaji pegawai Negeri yang sangat kecil.

Anda mungkin juga menyukai