pengertian korupsi dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (W.J.S. Poerwadarminta) adalah sebagai
perbuatan curang, dapat disuap, dan tidak bermoral. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
korupsi adalah penyelewengan atau penggelapan uang negara atau perusahaan dan sebagainya
untuk kepentingan pribadi maupun orang lain. Sedangkan di dunia Internasional pengertian korupsi
menurut Black’s Law Dictionary, korupsi adalah perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk
memberikan suatu keuntungan yang tidak resmi dengan hak-hak dari pihak lain secara salah
menggunakan jabatannya atau karakternya untuk mendapatkan suatu keuntungan untuk dirinya
sendiri atau orang lain, berlawanan dengan kewajibannya dan hak-hak dari pihak lain.
Jadi, korupsi adalah tindakan yang dilakukan oleh setiap orang yang secara melawan hokum
melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat
merugikan negara atau perekonomian negara.
CIRI-CIRI KORUPSI
1. Selalu melibatkan lebih dari satu orang, inilah yang membedakan antara korupsi dengan
pencurian atau penggelapan.
2. Pada umumnya bersifat rahasia, tertutup terutama motif yang melatarbelakangi perbuatan
korupsi tersebut.
3. Melibatkan elemen kewajiban dan keuntungan timbal balik. Kewajiban dan keuntungan tersebut
tidaklah selalu berbentuk uang.
4. Berusaha untuk berlindung dibalik pembenaran hukum.
5. Mereka yang terlibat korupsi ialah mereka yang memiliki kekuasaan atau wewenang serta
mempengaruhi keputusan-keputusan itu.
6. Pada setiap tindakan mengandung penipuan, biasanya pada badan publik atau pada masyarakat
umum.
7. Setiap bentuknya melibatkan fungsi ganda yang kontradiktif dari mereka yang melakukan
tindakan tersebut.
8. Dilandaskan dengan niat kesengajaan untuk menempatkan kepentingan umu dibawah.
9. Setiap bentuk korupsi adalah suatu pengkhianatan kepercayaan.
10. Perbuatan korupsi melanggar norma-norma tugas dan pertanggungjawaban dalam masyarakat.
JENIS-JENIS KORUPSI
1. Penyuapan merupakan sebuah perbuatan kriminal
3. Pemerasan berarti penggunaan ancaman kekerasan
yang melibatkan sejumlah pemberian kepada seorang
atau penampilan informasi yang menghancurkan guna
dengan sedemikian rupa sehingga bertentangan dengan
membujuk seseorang agar mau bekerjasama. Dalam hal
tugas dan tanggungjawabnya. Sesuatu yang diberikan
ini pemangku jabatan dapat menjadi pemeras atau
sebagai suap tidak harus berupa uang, tapi bisa berupa
korban pemerasan.
barang berharga, rujukan hak-hak istimewa, keuntungan
ataupun janji tindakan, suaraatau pengaruh seseorang
4. nepotisme adalah setiap perbuatan Penyelenggara
dalam sebuah jabatan publik.
negara secara melawan hukum yang menguntungkan
kepentingan keluarganya dan atau kroninya di atas
2. Penggelapan merupakan suatu bentuk korupsi yang
kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara, (Pasal 1
melibatkan pencurian uang, properti, atau barang
angka 5). Contoh nepotisme, misalnya seorang pejabat
berharga. Oleh seseorang yang diberi amanat untuk
negara mengangkat anggota keluarganya menduduki
menjaga dan mengurus uang, properti atau barang
jabatan tertentu, tanpa memperhatikan aturan hukum
berharga tersebut. Penggelembungan menyatu kepada
yang berlaku.
praktik penggunaan informasi agar mau mengalihkan
harta atau barang secara suka rela.
LANJUTAN
Dalam perspektif agama korupsi dipandang sebagai suatu perbuatan yang sangat tercela. Dalam
perspektif ajaran islam, korupsi termasuk perbuatan fasad atau perbuatan yang merusak
kemaslahatan, kemanfaatan hidup, dan tatanan kehidupan. Pelakunya dikategorikan melakukan
jiniyah kubro (dosa besar). Dalam konteks ajaran islam yang lebih luas, korupsi merupakan
tindakan yang bertentangan dengan prinsip keadilan (al-‘adalah), akuntabilitas (al-amanah), dan
tanggung jawab.
Dalam perspektif sosial korupsi dipandang suatu perbuatan yang dapat meningkatkan angka
kemiskinan, perusakan moral bangsa, hilangnya rasa percaya terhadap pemerintah,akan timbul
kesenjangan dalam pelayanan umum dan menurunnya kepercayaan pemerintah dalam pandangan
masyarakat. Dalam sistem ini, menerima sesuatu dari rakyat, walaupun untuk rakyat itu sendiri
harus berkorban dan menderita, tanpa diketahui oleh rakyat itu sendiri mereka telah diperlakukan
tidak adil oleh oknum-oknum korupsi yang tidak bertanggung jawab, merupakan perbuatan
tercela dan penerimaan itu jelas dapat dimasukkan sebagai perbuatan korupsi.
LANJUTAN
Dalam perspektif budaya korupsi dipandang suatu perbuatan yang akan membentuk
pandangan buruk terhadap reputasi negara, dan secara perlahan akan memutus budaya luhur
bangsa. Almarhum Dr. Mohammad Hatta yang ahli ekonomi pernah mengatakan bahwa
korupsi adalah masalah budaya. Pernyataan bung Hatta tersebut dapat diartikan bahwa
korupsi di Indonesia tidak mungkin diberantas kalau masyarakat secara keseluruhan tidak
bertekad untuk memberantasnya.
Dalam perspektif teknologi korupsi dipandang sebagai sesuatu yang dapat menghambat
perkembangan teknologi yang ada, penyalahgunaan tindakan yang merugikan negara, dan
terorisme yang terus merajalela.
Dalam perspektif ekonomi korupsi berdampak pada pembangunan infrastruktur yang tidak merata,
tidak sesuai dengan yang dianggarkan sebelumnya. Pemerataan pendapatan yang buruk, membuat
pengusaha asing takut untuk berinvestasi di Indonesia, pendapatan negara mengalami penurunan
dan membuat beban lebih berat pada masyarakat.