Anda di halaman 1dari 25

0822 2430 1770 ( admin )

www.alcindonesia.co.id instagram : alc_indonesia 0852 2327 3373 ( mas aan )


PAKET 1 - MATERI DAN SOAL

KEBUMIAN

Struktur Interior Bumi, Kristalografi dan Mineralogi

Bagian 1

Struktur Interior Bumi

Dari pengukuran dan analisa data geofisika, khususnya gelombang seismik yang dihasilkan
oleh peristiwa gempa bumi, diperoleh bentuk struktur interior bumi berlapis berlapis seperti
lapisan kulit bawang. Lapisan ini dapat dibedakan berdasarkan kandungan kimia dan sifat
fisika lapisan tersebut. Bumi memiliki bahan silikat padat pada kulit luar, kemudian dibawah
lapisan kulit luar terdapat mantel yang sangat kental. Dibawah lapisan mantel ini terdapat
inti luar cair yang viskositasnya sangat rendah dibandingkan dengan mantel. Setelah lapisan
ini terdapat inti dalam yang solid. pemahaman ilmiah tentang struktur internal Bumi
didasarkan pada beberapa pengamatan data berupa topografi dan batimetri, pengamatan
batuan di singkapan, sampel dibawah permukaan dari kedalaman yang sangat dalam yang
dibawa oleh aktivitas gunung berapi, analisis gelombang seismik yang melewati lapisan
lapisan Bumi, pengukuran dari medan gravitasi dan magnetik bumi, dan percobaan dengan
padatan kristal pada tekanan dan suhu karakteristik interior dalam bumi yang dilakukan
dilaboratorium. Dari kesemua data tersebut akhir nya didapat struktur lapisan bumi dari
permukaan hingga pada inti bumi tersebut. Penelitian tentang struktur bumi ini telah
dimulai sejak peradaban keilmuan muncul hingga hari ini dengan menggunakan berbagai
cabang keilmuan. Secara umum rumpun keilmuan ini di kenal dengan Geosains
(Geosciences).

1. Kerak
Ketebalan kerak bumi berkisar antara 5-70 kilometer (3,1 - 43,5 mil) yang
merupakan lapisan terluar dari lapisan bumi. Kerak samudra (oceanic crust) dengan
ketebalan 5-10 km adalah bagian yang tipis yang mendasari cekungan laut dan
terdiri dari padatan batuan yang bersifat mafik (besi magnesium batuan silikat)

0822 2430 1770 ( admin )

www.alcindonesia.co.id instagram : alc_indonesia 0852 2327 3373 ( mas aan )


seperti basalt. Komposisi utama kandungan Kerak Bumi (samudra dan Benua)
terlahat pada. Kerak bumi adalah lapisan luar yang keras dari Bumi. Ini kurang dari
1% volume bumi. Kerak bumi terdiri dari berbagai jenis batuan: batuan beku,
metamorf, dan sedimen. Mantel dan kerak bumi terbentuk sekitar 100 juta tahun
setelah terbentuknya planet ini, sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu. Awalnya kerak itu
sangat tipis, dan mungkin sering berubah karena lempeng tektonik bergeser lebih
banyak daripada yang mereka lakukan sekarang. Kerak bumi hancur berkali-kali oleh
asteroid yang menabrak Bumi.
Kerak adalah dua jenis yang berbeda. Salah satunya adalah kerak benua (di bawah
tanah) dan yang lainnya adalah kerak samudra (di bawah lautan). Kerak benua lebih
tebal, dan kerak samudera lebih tipis. Ketebalan kerak bervariasi dari 5 sampai 80
kilometer.
Kerak benua lebih tebal dari kerak samudra. Kerak benua kurang padat dan terdiri
dari natrium kalium, batu aluminium silikat, dan granit. Batuan kerak jatuh ke dalam
dua kategori utama - sial dan sima (Suess, 1831-1914). Diperkirakan bahwa sima

Gambar 1. Presentase Kompoisi kerak Bumi

0822 2430 1770 ( admin )

www.alcindonesia.co.id instagram : alc_indonesia 0852 2327 3373 ( mas aan )


dimulai sekitar 11 km di bawah diskontinuitas Conrad (urutan diskontinuitas kedua).
Paling atas mantel bersama- sama dengan kerak merupakan litosfer. Batas kerak-
mantel terjadi sebagai dua peristiwa yang berbeda secara fisik. Pertama, ada
diskontinuitas dalam kecepatan seismik, yang paling umum dikenal sebagai
diskontinuitas Mohorovičić atau Moho. Penyebab Moho dianggap perubahan
komposisi batuan dari batuan yang mengandung plagioklas feldspar (atas) untuk
batu yang tidak mengandung feldspar (bawah). Kedua, dalam kerak samudera, ada
diskontinuitas kimia antara cumulates ultrabasa dan harzburgites tectonized, yang
telah diamati dari bagian dalam dari kerak samudera yang telah obducted ke kerak
benua dan dipelihara sebagai urutan ofiolit.

2. Mantel
Mantel adalah lapisan di dalam planet terestrial dan beberapa badan planet berbatu
lainnya. Agar mantel terbentuk, badan planet harus cukup besar sehingga telah
mengalami proses diferensiasi kerapatan bodi planet. Mantel dibatasi di bagian
bawah oleh inti planet dan di atas oleh kerak bumi. Planet terestrial (Bumi, Venus,
Mars dan Merkurius), Bulan, dua bulan di Jupiter (Io dan Europa) dan asteroid Vesta
masing-masing memiliki mantel yang terbuat dari batu silikat. Interpretasi data
antariksa menunjukkan bahwa setidaknya dua bulan Jupiter lainnya (Ganymede dan
Callisto), serta Titan dan Triton, masing-masing memiliki mantel yang terbuat dari es
atau zat volatil padat lainnya.
Bagian dalam Bumi, mirip dengan planet terestrial lainnya, terbagi atas beberapa
lapisan komposisi yang berbeda. Mantel adalah lapisan antara kerak dan inti luar.
Mantel bumi adalah cangkang batu silikat dengan ketebalan rata-rata 2.886
kilometer. Mantel itu menghasilkan sekitar 84% volume bumi. Mantel bersifat padat
tapi dalam waktu geologis itu berperilaku sebagai cairan yang sangat kental. Mantel
kaya zat besi dan nikel, yang menghasilkan sekitar 15% volume bumi. Episode masa
lalu saat mantel meleleh dan bervulkanisme dilokasi yang dangkal telah
menghasilkan kerak tipis dari produk lelehan yang mengkristal di dekat permukaan.
Informasi tentang struktur dan komposisi mantel diperoleh dari penyelidikan
geofisika dan dari analisis geosains langsung dari xenolith dan mantel bumi yang
telah terpapar dan terbentang pada punggungan laut (mid-oceanic ridge).

0822 2430 1770 ( admin )

www.alcindonesia.co.id instagram : alc_indonesia 0852 2327 3373 ( mas aan )


Mantel dibagi menjadi beberapa bagian yang didasarkan pada hasil analisa
seismologi. Lapisan tersebut adalah sebagai berikut:
- Mantel atas dimulai dari Moho (atau dasar kerak sekitar 7 sampai 35 km ke
bawah) sampai 410 km.
- Zona transisi (410-660 km atau 250-410 mi)
- Mantel bawah (660-2,891 km), dan
- Anomali batas inti-mantel dengan ketebalan bervariasi (rata- rata ~ 200 km).

Bagian atas mantel didefinisikan oleh peningkatan kecepatan seismik yang tiba-tiba,
yang pertama kali dicatat oleh Andrija Mohorovičić pada tahun 1909; batas ini
sekarang disebut sebagai diskontinuitas Mohorovičiity atau "Moho". Mantel paling
atas ditambah kerak di atasnya yang relatif kaku dan membentuk litosfer, lapisan
tidak beraturan dengan ketebalan maksimum mungkin 200 km. Di bawah litosfer,
mantel atas menjadi lebih banyak bersifat plastik. Di beberapa daerah di bawah
litosfer, seismic gelombang S mengalami penurunan kecepatan. Zona kecepatan
rendah (LVZ) ini meluas sampai kedalaman beberapa ratus km. Inge Lehmann
menemukan diskontinuitas seismik sekitar 220 km meskipun diskontinuitas ini telah
ditemukan dalam penelitian lain, tidak diketahui apakah diskontinuitas terjadi di
mana-mana. Zona transisi adalah area dengan kompleksitas yang besar secara fisik
yang memisahkan mantel atas dan bawah. Mantel berbeda secara substansial dari
kerak pada sifat mekaniknya sebagai konsekuensi langsung dari perbedaan
komposisi (mineralogi yang berbeda). Perbedaan antara kerak dan mantel
didasarkan pada kimia, tipe batuan, reologi dan karakteristik seismik. Kerak bumi
adalah produk solidifikasi mantel yang meleleh, dinyatakan sebagai berbagai tingkat
produk leleh parsial selama waktu geologis

Suhu di dalam mantel, suhu berkisar antara 500 sampai 900 ° C pada batas atas
dengan kerak bumi dan lebih dari 4.000 ° C pada batas inti bumi. Meskipun suhu
yang lebih tinggi jauh melebihi titik lebur batuan mantel di permukaan (sekitar
1200 ° C untuk peridotit), namun mantel hampir secara eksklusif dikatakan padat.
Tekanan litostatik yang besar diberikan pada mantel sehingga mencegah pencairan.
Karena perbedaan suhu antara permukaan bumi dan inti luar dan kemampuan
batuan kristalin pada tekanan dan suhu tinggi untuk mengalami perubahan bentuk

0822 2430 1770 ( admin )

www.alcindonesia.co.id instagram : alc_indonesia 0852 2327 3373 ( mas aan )


yang lambat, maka ada sirkulasi material konvektif di dalam mantel. Bahan panas
naik keatas, sementara bahan pendingin (yang lebih berat) tenggelam ke bawah.
Gerakan material turun terjadi pada batas lempeng konvergen yang disebut zona
subduksi.

Tekanan di bagian bawah mantel adalah ~ 136 GPa (1,4 juta atm). Tekanan
meningkat saat kedalaman meningkat, karena bahan di bawahnya harus menopang
berat semua bahan di atasnya. Seluruh mantel, bagaimanapun, dianggap berubah
bentuk seperti cairan pada rentang waktu yang lama.

Estimasi untuk viskositas kisaran mantel atas antara 1019 dan 1024 Pa · tergantung
pada kedalaman, suhu, komposisi, keadaan stres, dan banyak faktor lainnya. Dengan
demikian, mantel atas hanya bisa mengalir sangat lambat. Namun, ketika kekuatan
besar diterapkan pada mantel paling atas, hal itu bisa menjadi lebih lemah, dan efek
ini dianggap penting dalam pembentukan batas lempeng tektonik.

3. Inti Bumi
Inti bumi (Gambar 2.5) adalah bagian terdalam di Bumi berbentuk bola solid dengan
radius sekitar 1.220 kilometer (sekitar 70% jari-jari Bulan). Inti terdiri dari paduan
besi nikel dan beberapa elemen ringan. Suhu di batas inti dalam adalah sekitar 5700
K (5400 ° C).
Bumi memiliki inti dalam yang solid dan inti luar yang cair. Ini ditemukan pada tahun
1936 oleh ahli seismologi Denmark Inge Lehmann, yang menyimpulkan dari data
seismogram gempa bumi di Selandia Baru. Dia mengamati bahwa gelombang
seismik memantulkan batas inti dalam dan dapat dideteksi oleh seismograf sensitif
di permukaan bumi. Batas ini dikenal sebagai diskontinuitas Bullen, atau kadang-
kadang sebagai diskontinuitas Lehmann. Beberapa tahun kemudian, pada tahun
1940, dihipotesiskan bahwa inti dalam ini terbuat dari besi padat. Inti luar
diperkirakan berbentuk cairan. Ini disimpulkan dari pengamatan yang menunjukkan
bahwa gelombang kompresi mampu melewatinya, namun gelombang geser elastik
tidak dapat melewatinya atau dapat dilalui hanya dengan sangat lemah. Kepadatan
inti dalam sulit dipastikan karena gelombang seismic S yang diharapkan melewati
massa padat tersebut sangat lemah dan tidak bisa dideteksi oleh seismograf di

0822 2430 1770 ( admin )

www.alcindonesia.co.id instagram : alc_indonesia 0852 2327 3373 ( mas aan )


permukaan bumi, karena gelombang S menjadi sangat lemah bahkan tidak mampu
melanjutkan perjalanannya ketika melalui inti luar yang cairan.
Berdasarkan prevalensi relatif berbagai unsur kimia di Tata Surya, teori
pembentukan planet, dan batasan yang diberlakukan atau kimiawi dari keseluruhan
volume Bumi, inti dalam diyakini terdiri dari paduan besi nikel.
Suhu inti bagian dalam dapat diperkirakan dengan mempertimbangkan hambatan
teoritis dan eksperimen yang ditunjukkan pada suhu pelelehan besi tidak murni

Gambar 2. Struktur Interior Bumi.

pada tekanan yang berada di bawah batas inti dalam (sekitar 330 GPa).
Pertimbangan ini menunjukkan bahwa suhunya sekitar 5.700 K (5.400 ° C). Tekanan
di inti dalam bumi sedikit lebih tinggi daripada pada batas di antara inti luar dan
dalam, yaitu sekitar 330 sampai 360 gigkapascal (3.300.000 sampai 3.600.000 atm).
Besi bisa padat pada suhu tinggi seperti itu hanya karena suhu lelehnya meningkat
secara dramatis pada tekanan sebesar itu (lihat hubungan Clausius-Clapeyron).
Sebuah laporan yang diterbitkan di jurnal Science menyimpulkan bahwa suhu leleh
besi pada batas inti dalam adalah 6230 ± 500 K, kira-kira 1000 K lebih tinggi dari
perkiraan sebelumnya.
Karena inti dalam tidak terhubung secara kaku dengan mantel Bumi, inti dalam
kemungkinan berputar sedikit lebih cepat atau lebih lambat dari putaran material

0822 2430 1770 ( admin )

www.alcindonesia.co.id instagram : alc_indonesia 0852 2327 3373 ( mas aan )


Bumi. Pada tahun 1990an, ahli seismologi membuat berbagai klaim tentang
pendeteksi rotasi super semacam ini dengan mengamati perubahan karakteristik
gelombang seismik yang melewati inti dalam untuk beberapa dekade, dengan
menggunakan properti yang disebutkan di atas sehingga mentransmisikan
gelombang lebih cepat ke beberapa arah.
Pertumbuhan inti dalam akibat pembekuan intiluar dianggap memainkan peran
penting dalam pembangkitan medan magnet bumi dengan aksi dinamo di inti luar
cair. Hal ini terjadi terutama karena inti dalam tidak dapat melarutkan jumlah
elemen cahaya yang sama dengan inti luar dan karena itu pembekuan pada batas
inti bagian dalam menghasilkan cairan sisa yang mengandung lebih banyak unsur
cahaya daripada cairan di atasnya. Hal ini menyebabkannya menjadi apung dan
membantu menggerakkan konveksi inti luar.

Bagian 2

Kristalografi

Kristal atau hablur adalah suatu benda padat homogen yang berbentuk polihedral
teratur, dibatasi oleh bidang permukaan yang licin, rata yang merupakan ekspresi
dari bangun atau struktur dalamnya. Material zat padat dapat diklasifikasikan
berdasarkan keteraturan, di mana atom atau ion tersusun secara teratur antara
atom yang satu dengan yang lainnya (atau disebut kristal) seperti intan. Sebuah
material kristalin merupakan suatu kondisi di mana atom terletak dalam susunan
yang berulang dalam jarak atomik yang besar; oleh karena itu, muncul urutan yang
panjang. Seperti pada saat terjadi proses pemadatan (solidifikasi), atom-atom akan
menempatkan diri mereka sendiri ke dalam pengulangan pola tiga dimensi di mana
masing-masing atom terikat dengan atom tetangga yang letaknya sangat dekat.
Unsur simetri kristalografi terdiri dari :
a. Zona dan sumbu zona
Zona didefinisikan sebagai satu set bidang-bidang hablur yang terletak
sedemikian sehingga garis-garis potongnya saling sejajar satu sama lain.

0822 2430 1770 ( admin )

www.alcindonesia.co.id instagram : alc_indonesia 0852 2327 3373 ( mas aan )


Sedangkan sumbu zona adalah suatu garis yang letaknya sejajar dengan
garis potong dari bidang-bidang yang terletak dalam satu zona .
b. Pusat atau inti simetri titik inversi (i)
Suatu hablur dikatakan memiliki pusat (i) jika garis yang ditarik dari setiap
titik pada permukaan hablur selalu melewati pusat hablur dan
menghasilkan titik-titik yang berlawanan arah dengan jarak yang sama dari
pusat hablur.
c. Bidang simetri atau cermin/mirror (m)
Bidang simetri atau cermin merupakan bidang imajiner atau khayal yang
memisahkan dua bidang yang mempunyai bentuk muka yang sama dalam
ukuran dan bentuknya pada arah yang berlawanan arah serta terletak
tepat diantara kedua bidang tersebut.
d. Sumbu simetri atau sumbu lipat (n)
Sumbu simetri atau sumbu lipat (n) merupakan garis imajiner, dimana
hablur dapat berotasi serta menunjukan berapa banyak hablur tersebut
dapat memperlihatkan kenampakan bidang hablur yang sama dan
sebangun serta benar-benar berimpit.. Besar sudut sumbu lipat (n) =
3600/n, dengan nilai n: 1, 2, 3, 4, dan 6.
Sistemkristaldapatdibagikedalam7sistemkristal.AdapunketujuhsistemkristaltersebutadalahKubus,
tetragonal,ortorombik,heksagonal,trigonal,monoklin,dantriklin.

1. Sistem kristal kubus

Sistem kristal kubus memiliki panjang rusuk yang sama ( a = b = c) serta memiliki sudut (α = β = γ)
sebesar 90°. Sistem kristal kubus ini dapat dibagi ke dalam 3 bentuk yaitu kubus sederhana (simple
cubic/ SC), kubus berpusat badan (body-centered cubic/BCC) dan kubus berpusat muka (Face-
centeredCubic/FCC).

2. Sistem Kristal tetragonal


Padasistemkristaltetragonal, duarusuknyayangmemilikipanjangsama(a= b ≠c)dansemuasudut
(α = β = γ) sebesar 90°. Pada sistem kristal tetragonal ini hanya memiliki dua bentuk yaitu sederhana
danberpusatbadan.

0822 2430 1770 ( admin )

www.alcindonesia.co.id instagram : alc_indonesia 0852 2327 3373 ( mas aan )


3. Sistem kristal Ortorombik
Sistem kristal ortorombik terdiri atas 4 bentuk, yaitu : ortorombik sederhana, bodycenter (berpusat
badan) (yang ditunjukkan atom dengan warna merah), berpusat muka( yang ditunjukkan atom
dengan warna biru), dan berpusat muka pada dua sisi ortorombik (yang ditunjukkan atom dengan
warna hijau). Panjang rusuk dari sistem kristal ortorombik ini berbeda- beda (a ≠ b≠ c),
dan memiliki sudut yang sama (α = β =γ)yaitusebesar90°.
4. Sistem kristal monoklin
Sistem kristal monoklin terdiri atas 2 bentuk, yaitu : monoklin sederhana
dan berpusat muka pada dua sisi monoklin (yang ditunjukkan atom dengan warna hij
au).Sistem kristal monoklin ini memiliki panjang rusuk yang berbeda- beda (a ≠ b≠ c), serta
sudut α = γ =90°danβ ≠90°.
5. Sistem kristal triklin
Padasistemkristaltriklin,hanyaterdapatsatuorientasi.Sistemkristalinimemilikipanjangrusukyang
berbeda(a≠b≠c),sertamemilikibesarsudutyangberbeda-beda pula yaitu α≠β≠γ≠90°.
6. Sistem kristal rombohedral atau trigonal Pada sistem kristal ini, panjang rusuk memiliki
ukuranyangsama(a=b≠c).sedangkansudut-sudutnyaadalahα = β =90°danγ =120°.
7. Sistem kristal heksagonal
Padasystemkristalini,sesuaidengannamanyaheksagonal(heksa= enam),makasysteminimemiliki
6 sisi yang sama. System kristal ini memiliki dua nilaisudut yaitu 90° dan 120° (α = β = 90°dan γ
=120°) , sedangkan pajang rusuk-rusuknya adalah a = b ≠ c. semua atom berada pada sudut -sudut
(pojok) heksagonal dan terdapat masing-masing atom berpusat muka pada dua sisi
heksagonal(yangditunjukkanatomdenganwarnahijau).

0822 2430 1770 ( admin )

www.alcindonesia.co.id instagram : alc_indonesia 0852 2327 3373 ( mas aan )


Gambar 3. Sistem Kristal.

Bagian 3

Mineral adalah suatu zat padat homogen yang terbentuk di alam (terjadi secara alamiah)
dan umumnya melalui proses anorganik serta memiliki komposisi kimia tertentu dan
memiliki susunan atom yang teratur (kristalin).

Untuk mengenali mineral secara megaskopis ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dan dikenali dengan baik, yaitu:
1. Perawakan

Perawakan suatu mineral bukan merupakan ciri yang tetap, karena bentuk ini
dipengaruhi oleh keadaan atau lingkungan pembentukannya, namun

0822 2430 1770 ( admin )

www.alcindonesia.co.id instagram : alc_indonesia 0852 2327 3373 ( mas aan )


umumnya perawakan kristal tertentu sering terlihat pada mineral tertentu pula.
Beberapa istilah yang sering dipakai dalam pemerian perawakan :
- Columnar (meniang)
- Tabular (membatang)
- Foliated, mudah pecah menurut lembaran-lembaran tipis
-

Gambar 4. Bentuk perawakan mineral.

Lamellar, berlapis-lapis
- Bladed, bentuk kristal memanjang seperti pisau atau bilah papan
- Fibrous, menyerabut misalnya asbes

0822 2430 1770 ( admin )

www.alcindonesia.co.id instagram : alc_indonesia 0852 2327 3373 ( mas aan )


- Acicular, seperti jarum
- Dendritic, seperti cabang atau ranting pohon
- Botryoidal, bentuk bulat-bulat seperti anggur
- Reniform, bentuk bulat-bulat radial ukuran sedang
- Mammillary, bentuk bulat-bulat ukuran besar
- Micaceous, memika (mudah terkelupas menjadi lembaran-lembaran tipis)
- Masive, kompak tanpa bentuk yang jelas
- Oolitic, bulat-bulat kecil seperti telur ikan

2. Warna
Warna mineral merupakan sifat fisik yang pertama kali dapat kita lihat.
Beberapa mineral mempunyai warna yang hampir selalu tetap, hal ini disebut
idiokromatis, misalnya pada belerang (kuning), pirit (kuning), magnetit
(hitam), dll. Warna yang tetap ini akibat unsur penyusunnya tetap. Beberapa
mineral lain yang mempunyai variasi warna, hal ini disebut allokromatis.
Variasi warna ini akibat adanya pengotoran, pengisian, atau pencampuran
unsur-unsur tertentu pada mineral tersebut.
Perubahan (perusakan) struktur kristal dalam mineral juga dapat merubah
warna mineral. Perubahan warna ini dapat dilakukan dengan memberikan
radiasi sinar energi tinggi (misalnya sinar neutron, sinar gamma, sinar X, dll)
atau dengan memanaskannnya.

3. Gores (streak)
Warna dari mineral adalah warna yang terlihat di permukaan yang bersih dan
sinar yang cukup. Warna suatu mineral dapat bervariasi, umumnya karena
perbedaan komposisi kimia ataupun pengotoran, sebagai contoh kuarsa pada
umumnya tidak berwarna namun beberapa dijumpai berwarna ungu
atapupun coklat (pengotoran Fe).
Gores adalah warna dari serbuk mineral. Terlihat bila mineral digoreskan
pada lempeng kasar porselen meninggalkan warna goresan. Warna tidak

0822 2430 1770 ( admin )

www.alcindonesia.co.id instagram : alc_indonesia 0852 2327 3373 ( mas aan )


harus selamanya sama dengan gores, sebagai contoh pirit (FeS2) berwarna
kunig namun memiliki gores hitam.

4. Kilap (luster)
Kilap mineral ialah kenampakan permukaan mineral karena pantulan cahaya.
Kilap mineral erat hubungannya dengan daya tembus cahaya terhadap
mineral, pembiasannya serta struktur kristalnya.
- Kilap logam, ditunjukkan oleh mineral-mineral yang tidak tembus cahaya
(opaque) seperti pirit, wolframit, galena, dll.
- Kilap setengah logam, ditunjukkan oleh unsur-unsur setengah logam seperti
selenium, bismuth, dll.
- Kilap non-logam, umumnya mineral ini dapat meneruskan cahaya.

Berikut ini beberapa istilah untuk pemerian lebih detail dari kilap non-logam :

Kilap Keterangan Contoh Mineral

Logam (metallic) Seperti logam terpoles Selenium dan Bismut

Tanah (dull) Buram seperti tanah Bauksit dan Kaolin

Kaca (vitrous) Seperti pecahan kaca Kuarsa

Minyak (resinous) Berminyak Sfalerit

Sutera (silky) Seperti serat benang Serpentin, Malachite, dan


Gypsum

Mutiara (pearly) Seperti mutiara Talk

5. Belahan (cleavage)
Belahan atau cleavage adalah kecenderungan suatu kristal yang karena dikenai gaya
atau pemukulan akan pecah kesuatu arah tertentu sehingga didapatkan bidang yang
rata dan licin. Belahan diperikan berdasarkan bagus tidaknya bidang permukaan
yang terbelah, diantaranya :

Belahan Keterangan

0822 2430 1770 ( admin )

www.alcindonesia.co.id instagram : alc_indonesia 0852 2327 3373 ( mas aan )


Sempurna Bidang belahan sangat rata dan licin
Baik Bidang belahan rata dan licin tidak sebaik yang perfect,
masih dapat pecah melalui bidang lain
Jelas bidang belah jelas tapi tidak begitu rata, tidak begitu
licin dan dapat pecah pada arah lain dengan mudah
Tidak Jelas Bidang belahan tidak jelas, bisa pecah ke segala arah
kemungkinan membentuk fracture sama besar

6. Pecahan
Pecahan atau fracture adalah kecenderungan mineral untuk pecah jika
dikenai gaya atau pemukulan tanpa melalui bidang belah tertentu. Fracture
dibagi menjadi :
a. Conchoidal, pecah membentuk permukaan halus yang melengkung
seperti kulit bawang, misalnya kuarsa
b. Hackly, pecah dengan membentuk tepi yang tajam-tajam
c. Even, bidang pecah agak kasar dan mendekati bidang datar.
d. Uneven, bidang pecahnya kasar dan tidak beraturan

A.Belahan satu arah, contoh : Muskovit

B. Belahan dua arah saling tegak lurus, contoh : Felspar

C. Belahan dua arah saling tidak tegak lurus, contoh : Amfibol

0822 2430 1770 ( admin )

www.alcindonesia.co.id instagram : alc_indonesia 0852 2327 3373 ( mas aan )


D. Belahan tiga arah saling tegak lurus, contoh : Halit

E. Belahan tiga arah saling tidak tegak lurus, contoh : Kalsit

F. Belahan empat arah, contoh : Fluorit

G. Belahan enam arah, contoh :

Sfalerit

7. Kekerasan (hardness)
Kekerasan mineral adalah ketahanan terhadap kikisan atau daya tahan mineral
terhadap goresan (scratching) atau gosokan (abrasion).. Kekerasan ini ditentukan
dengan cara menggoreskan suatu mineral yang tidak diketahui kekerasannya dengan
mineral lain yang belum diketahui kekerasannya. Dengan cara ini Mohs membuat skala
kekerasan relatif mineral yang umumnya dikenal sebagai skala kekerasan Mohs.
Sifat ini penting untuk identifikasi mineral secara cepat. Pengukuran sederhana
menggunakan kuku (H=2.5), jarum baja (H=5.5), dan porselen (H=7) dalam skala Mohs.

Skala Kekerasan

10 Intan

9 Korundum

8 Topaz

7 Kuarsa

6 Ortoklas

5 Apatit

4 Fluorit

3 Kalsit

0822 2430 1770 ( admin )

www.alcindonesia.co.id instagram : alc_indonesia 0852 2327 3373 ( mas aan )


2 Gypsum

1 Talk

Ciri khas mineral seri Bowen dan beberapa mineral khas batuan sedimen dan metamorf.
Secara megaskopis (pengamatan dengan mata dan loupe) :
Ciri khas mineral seri Bowen :
1) Kuarsa (SiO2)
- Tak berwarna, putih, abu-abu, merah jambu, hijau, biru
- H = 7 (kekerasan)
- Habit (perawakan) dapat berbentuk : trigonal, rombohedral, prismatik, masif,
membutir-irregular, kompak dengan luster (kilap) kaca-lemah (vitreous)
- Cleavage (belahan) : irregular (tidak ada), fracture (pecahan) : conchoidal
- Asosiasi batuan : batuan beku asam – S, asam; batuan sedimen, dan batuan
metamorf.
2) Plagioklas (Na, Ca) (Al, Si)4O8
- Putih, abu-abu, coklat
- H = 6 (kekerasan)
- Habit (perawakan) : triklin, prismatik, memipih, // (010), kadangkadang masif
membutir
- Cleavage (belahan) : sempurna dan baik (pada dua arah) dengan luster
vitreous
- Asosiasi batuan : batuan beku asam – intermedier – basa – ultrabasa
3) Ortoklas/Mikroklin (KalSi3O8)
- Putih – merah jambu
- H = 6 (kekerasan)
- Habit (perawakan) dan sistem : monoklin-prismatik, pipih memanjang,
masif/membutir
- Cleavage (belahan) sempurna dan baik (pada dua arah) dengan luster buram
- Asosiasi batuan : Batuan beku yang kaya akan kalium
4) Olivin (Mg, Fe)2SiO4
- Hijau zaitun
- H = 6.5 tetapi mudah lapuk

0822 2430 1770 ( admin )

www.alcindonesia.co.id instagram : alc_indonesia 0852 2327 3373 ( mas aan )


- Habit (perawakan) : ortonombik, masif membutir
- Cleavage (belahan) : tak sempurna dengan pecahan sifat kaca/conchoidal,
transparant translucent .
- Asosiasi batuan : batuan beku basa ultrabasa, sering serpentin
5) Piroksen/Hipersten (Mg, Fe Ca)SiO3
- Coklat, hitam
- H=6
- Bentuk : prismatik pendek, menyerat, luster agak buram
- Cleavage (belahan) : baik, saling memotong tegak lurus (90) dengan bentuk
sayatan segidelapan (eight sided)
- Asosiasi batuan : batuan ultrabasa – basa, sering terubahkhlorit
6) Hornblenda, NaCa2(Mg, Fe, Al)3 (Al, Si)8 O22(OH)22
- Hijau, coklat, hitam
- H=6
- Bentuk : monoklin-prismatik panjang (columnar), menyerat membutir
- Cleavage (belahan) : sempurna (56 dan 124) dengan sayatan segienam (six-
sided)
- Asosiasi batuan : batuan beku (basaasam) dan batuan metamorf
7) Golongan mika (berbentuk berlembar/memipih), antara lain :
a. Biotit, (K(Mg, Fe)3 AlSi3O10(OH)2 : coklat, hijau, hitam, dengan H = 3, cleavage
sempurna (//). Asosiasi batuan menengahasam dan batuan metamorf
b. Muskovit, K Al2(Al2Si3O10) (OH)2 : Bening – pucat, dengan H = 2.5, transparant.
Asosiasi batuan : batuan beku asamsangat asam, metamorf; berlembar
c. Khlorit, (Mg, Fe, Al)6 (Al, Si)4 O10(OH)8 : Hijau, dengan H = 2. Sering berasosiasi
dengan batuan teralterasi (batuan ubahan) dan sekis
d. Phlogofit, K Mg3(Al Si3O10)(OH)2 : Coklat pucat, H = 2.5, monoklin irregular
platy, belahan sempurna. Asosiasi pada batuan ultrabasa, metamorphosed
dolomites
8) Golongan Felspatoid (mineral yang kekurangan SiO2, lihat catatan dibawah), antara
lain :
a. Nefelin (Na Al SiO4) : Putih, abu-abu, coklat, H = 6, bentuk prismatik memanjang
heksagonal, masif granular. Cleavage tidak sempurna dengan pecahan kaca

0822 2430 1770 ( admin )

www.alcindonesia.co.id instagram : alc_indonesia 0852 2327 3373 ( mas aan )


b. Leucit (K Al Si2O6) : Putih, abu-abu (agak buram), isometrik, H = 6. Sering
berasosiasi pada batuan volkanik asam berupa mineral yang terisolasi (sebagai
fenokris.
c. Sodalit Na8(Al SiO4)6Cl2 : Biru, putih, merah-jambu, H = 6, massif membutir-
isometrik, cleavage tidak sempurna, batuan nefelin syenit.

Catatan :

- Nefelin (NaAlSiO4) + Silika (2SiO2) Albit (NaAlSi3O8)

- Leucit (KalSi2O6) + Silika (SiO2) Ortoklas (KalSi3O8)

0822 2430 1770 ( admin )

www.alcindonesia.co.id instagram : alc_indonesia 0852 2327 3373 ( mas aan )


SOAL
1. Timah merupakan salah satu unsur yang digunakan dalam industry logam sebagai pelapis.
Dalam explorasinya Timah muncul dalam bentuk mineral yang bersasosiasi dengan
batuan beku asam. Berikut merupakan salah satu mineral utama penghasil bijih Timah
adalah….
a. Kasiterit
b. Calaverite
c. Edenbergite
d. Silimanit
e. Garnet
2. Pernyataan yang benar terkait karakter mineral antara Piroksen dengan Hornblende
adalah, kecuali…
a. Piroksen dan hornblende termasuk sistem kristal monoklin
b. Memiliki dominasi warna hitam karena termasuk mafic minerals
c. Kristal piroksen dan hornblende memiliki sudut bidang sumbu yang sama
d. Kesamaan bentuk kristal yaitu prismatic
e. Jawaban a dan b benar

3. Untuk memudahkan mempelajarinya, mineral digolongkan berdasarkan ikatan kimianya


Mineral fosfat adala mineral yang mengandung Anion PO43- . mineral di bawah ini yang
termasuk golongan mineral fosfat adalah...
a. Apatit
b. Ortoklas
c. Kalsit
d. Galena
e. Gypsum

4. Pasangan yang benar antara mineral dengan komposisi kimanya adalah


a. Turqoise – Mg2AlSi2O7
b. Kyanite – Al2SiO5
c. Gypsum – CaSO4
d. Markasit – CaFeS2
e. Dolomit – CaCO3

5. Penamaan batuan beku bisa dilakukan berdasarkan asosiasi mineralnya yang kemudian
dapat diketahui asal sifat magmanya. Batuan yang terdiri atas dominan mineral Ortoklas
dan Hornblende, dengan mineral penyerta berupa plagioklas dan kuarsa dapat dinamai
sebagai…

0822 2430 1770 ( admin )

www.alcindonesia.co.id instagram : alc_indonesia 0852 2327 3373 ( mas aan )


a. Granodiorit untuk tekstur Fanerik, Dasit untuk tekstur Afanitik
b. Monzonit untuk tekstur Fanerik, Trakhiandesit untuk tekstur Afanitik
c. Diorit untuk tektur Fanerik, Andesit untuk tekstur Afanitik
d. Syenit untuk tekstur Fanerik, Trakhit untuk tekstur Afanitik
e. Semua jawaban salah

6. Batuan piroklastik memiliki kenampakan tekstur seperti batuan sedimen. Batuan


piroklastik yang dicirikan dengan kehadiran struktur sedimen karena mekanisme
pengendapan secara traksi adalah…
a. Pyroclastic flow
b. Pyroclastic fall
c. Pyroclastic surge
d. Lava flow
e. Lahar

7. Tekstur batuan seperti yang ditunjukkan pada gambar disamping


disebut sebagai…
a. Diabasik
b. Trakhitic
c. Porfiritik
d. Intersertal
e. Ophitic

A B

8. Sedimen mengalami proses transportasi yang akan membentuk tekstur dari batuan
sedimen. Perbedaan antara batuan A dan B pada gambar diatas adalah…

0822 2430 1770 ( admin )

www.alcindonesia.co.id instagram : alc_indonesia 0852 2327 3373 ( mas aan )


a. Batuan A kemungkinan terendapkan dekat dengan sumber
b. Kematangan tekstur batuan A lebih tinggi dibanding batuan B
c. Batuan B memiliki sortasi yang baik
d. Batuan A dam B terendapkan pada kecepatan arus yang sama
e. Jawaban a dan b benar

9. Diantara gambar berikut ini yang memiliki kemungkinan porositas paling besar adalah…
A

0822 2430 1770 ( admin )

www.alcindonesia.co.id instagram : alc_indonesia 0852 2327 3373 ( mas aan )


E

10. Suatu batuan sedimen dengan komposisi butiran identik berukuran seragam Menyusun
suatu akuifer dengan ketebalan 2 meter. Perkirakan besar porositas primer pada lapisan
batuan tersebut bila butiran sedimen berukuran diameter 1 mm…
a. 25%
b. 29%
c. 36%
d. 47%
e. 52%
11. Salah satu kegunaan struktur sedimen adalah untuk menentukan
arah arus purba. Gambar di samping merupakan struktur sedimen
yang mampu menunjukkan arah arus yang disebut dengan….
a. Ripplemark
b. Rainmark
c. Wave formed ripples
d. Current ripples N
e. Flute mark

12. Interpretasi arah arus yang ditunjukkan pada gambar nomor 11 adalah…
a. Menuju Utara
b. Menuju Selatan
c. Relative ke Barat
d. Bolak balik Barat-Timur
e. Bilak balik Utara-Selatan
13. Batuan metamorf dapat diidentifikasi melalui mineral indeks batuan metamorf, yaitu
mineral yang hanya bisa terbentuk pada batuan metamorf lewat proses metamorfisme.
Salah satu mineral indeks batuan metamorf adalah…
a. Staurolite
b. Garnet
c. Andalusite
d. Jawaban b dan c benar
e. Jawaban a, b dan c benar
14. Urutan tingkat metamorfisme dari yang terrendah dari batuan-batuan metamorf foliasi
di bawah ini adalah :

0822 2430 1770 ( admin )

www.alcindonesia.co.id instagram : alc_indonesia 0852 2327 3373 ( mas aan )


a. Batusabak – filit – gneis – sekis
b. Sekis – gneis – filit - batusabak
c. Filit – sekis – gneis - batusabak
d. Batusabak – filit – sekis - gneis
e. Gneis – sekis – filit – batusabak
15. Urutan dari fasies metamorfisme yang menunjukkan gradien geothermal yang tinggi
adalah…
a. Zeolit-Prehnite Pumphellyte-Green Schist-Granulit
b. Zeolit-Blueschist-Eklogit
c. Zeolit-Green Schist-Blue Schist
d. Zeolite-Hornfels-Sanidin
e. Semua jawaban salah
16. Urutan batuan yang benar pada kompleks ofiolit adalah…
a. Granit-Granodiorit-Ryolit
b. Peridotit-Gabro-Massive Basalt-Pillow Lava basalt
c. Segala campuran berbagai jenis batuan
d. Adamalit-Ryodasit-Dasit
e. Granodiorit-Andesit-Lava flow
17. Mineral yang mempunyai komposisi kimia sama dengan mineral kuarsa tetapi bentuk
kristalnya berbeda adalah...
a. Kristobalit
b. Andalusite
c. Kyanit
d. Turquoise
e. Sanidine

18. Seorang geologist menemukan kenampakkan


batuan seperti pada batuan di samping yang
berasosiasi dengan subduksi yang
menghasilkan Gunung Api. Bila akan dinamai
batuan disamping disebut dengan . . . .
a. Granit
b. Granodiorit
c. Diorit
d. Monzonit
e. Syenit

19. Mengacu pada soal no. 18, kemungkinan mineral yang dominan dijumpai pada
batuan tersebut adalah . . . .
a. Plagioklas Ca, biotit, piroksen
b. Biotit, muskovit, olivin
c. Olivin, plagioklas Ca, piroksen

0822 2430 1770 ( admin )

www.alcindonesia.co.id instagram : alc_indonesia 0852 2327 3373 ( mas aan )


d. Kuarsa, Biotit, plagioklas Ca
e. Plagioklas Na, plagioklas Ca, kuarsa

20. Gambar disamping menunjukkan batuan metamorf berstruktur


foliasi yang dinamai dengan…
a. Schist
b. Slate
c. Gneiss
d. Phyllite
e. Honrfels

0822 2430 1770 ( admin )

www.alcindonesia.co.id instagram : alc_indonesia 0852 2327 3373 ( mas aan )

Anda mungkin juga menyukai