Anda di halaman 1dari 5

SeismicVpandVp/Vsstructureofthegeothermalareaaround

Tarutung(NorthSumatra,Indonesia)derivedfromlocal
earthquaketomography
UmarMuksina,b,,KlausBauera,ChristianHaberlanda
a

GermanResearchCentreforGeosciencesGFZ,Potsdam,Germany DepartmentofPhysics,SyiahKualaUniversity,BandaAceh,
Indonesia

REVIEW
Paper ini berjudul Seismic Vp and Vp/Vs structure of the geothermal
area around Tarutung (North Sumatra, Indonesia) derived from local
earthquake tomography dimana dalam paper ini menjelaskan tentang
penyelidikan pengaturan geotermal berdasakan Vp dan struktur Vp/Vs
serta dstribusi seismisitas yang merupakan tujuan utama dari si
penulis paper.
Dalam tulisannya

tersebut,

seismik

daerah

pasif

di

penulis

Tarutung

menggambarkan eksperimen
(Sumatera

Utara,

Indonesia)

berdasarkan P dan S Velocity (Vp/Vs) dan menganalisa distribusi


kegempaan menggunakan data gempa lokal berkualitas tinggi. Selain
itu, penulis juga menyelidiki litologi-litologi batuan yang masih ada
kaitannya dengan sifat seismik dan hasilnya akan dibandingkan
dengan penelitian sebelumnya.
Proyek penelitian ini menggunakan berbagai macam metode Inversi
Simultan untuk menentukan lokasi awal gempa sekaligus sebagai
hiposenter dan Velocity 1D diikuti oleh 3D inversi tomografi. Distribusi
kegempaan yang dihasilkan, Vp dan rasio Vp / Vs menggambarkan
perbedaan sistematis antara cekungan Tarutung dan graben Sarulla.
Selain itu juga digunakan metode-metode seismik yang dikerahkan di

wilayah Tarutung dan Sarulla, kemudian metode Pemodelan Kecepatan


(Vp dan Vs) digunakan untuk menentukan distribusi seismisitas gempa
bumi lokal, metode Ray Tracing yang dilakukan untuk mendapatkan
waktu tempuh yang diperkirakan berdasarkan pada model kecepatan
awal.
Sehingga Vp dan Vp / Vs model bersama dengan distribusi gempa
bumi lokal memberikan wawasan yang rinci ke dalam struktur sistem
sesar Sumatera, geometri cekungan sedimen yang berkembang di
daerah penelitian sepanjang patahan, dan interaksi antara struktur
geologi dan sistem geotermal yang bisa digunakan untuk dieksplorasi.
Kelebihan dari paper ini adalah sistematika penulisannya yang
sangatlah detail, dan tersusun dengan baik (tidak ditemukan adanya
kesalahan ketik) dan jelas mulai dari abstrak, isi pendahuluan, metode
penelitian,

eksperimen

dan

data,

analisis

penelitian

serta

kesimpulannya menjawab dari tujuan penelitiannya. Kesimpulannya


juga sudah bagus, ringkas, padat, dan jelas.

Isi kesimpulan peneliti

merupakan jawaban dari tujuan penelitian dan kesimpulannya sudah


ringkas, jelas dan padat. Selain itu pada paper ini juga sudah diberikan
keyword atau kata kunci sehingga memudahkan pembaca dalam
mengerti isi paper.
Kekurangan dari paper ini adalah bahasanya yang agak sulit dipahami
oleh pembaca. Selain itu, penulis tidak menjelaskan perbandingan
temuan pada penelitian sebelumnya dengan penelitian yang ia lakukan
sendiri. Kurang dijelaskan secara detail apakah hasil yang didapatkan
itu memberikan dampak positif atau negatif terhadap penelitian itu
sendiri.

RESUME
Kecepatan seismik adalah salah satu parameter fisis yang sangat baik
untuk

menggambarkan

karakteristik

medium

bawah

permukaan

disebabkan adanya hubungan kuat antara distribusi seismisitas


dengan gambaran penyebaran litologi. Pemodelan kecepatan seismik
3D menggunakan data gempa lokal yang dilakukan di Tarutung dan
Sarulla (Sumatera Utara, Indonesia) akan sangat berguna di daerah
geotermal. Tarutung dan Sarulla adalah bagian dari Kabupaten Tapanuli
Utara

yang

terletak

di

sepanjang

patahan

Sumatera

serta

mengakomodasi sejumlah besar komponen konvergensi miring antara


lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia. Sepanjang patahan
Sumatera, salah satu setengah dari debit fluida panas dikaitkan
dengan pull-apart basin dan setengah lainnya dikaitkan dengan
aktivitas gunung berapi. Karena ada banyak gunung berapi dan
kaldera dekat dengan pull-apart basin Tarutung

dan graben Sarulla,

baik, pull-apart basin dan aktivitas vulkanik bisa memainkan peran


penting dalam mengendalikan sistem geothermal.
Sedangkan jumlah gempa mikro yang terjadi akibat eksploitasi dan
proses recharge dapat digunakan untuk mengamati perubahan kondisi
yang terjadi pada reservoir lapangan geotermal melalui deskripsi data
anomali kecepatan lapisan yang diperoleh dari proses inversi. Lokasi
gempa awal ditentukan dengan menggunakan inversi simultan untuk
hiposenter dan struktur kecepatan 1D diikuti oleh 3D inversi tomografi.

Dalam distribusi kegempaan yang dihasilkan, Vp dan struktur Vp / Vs


mengungkapkan perbedaan sistematis antara cekungan Tarutung dan
graben Sarulla. Fitur-fitur yang digambarkan sebagai sedimen bantalan
fluida dengan rekahan-rekahan yang ditemukan menunjukkan kondisi
yang berpotensi menguntungkan untuk eksploitasi geotermal.
Pemodelan tomografi sendiri diawali dengan proses forward modelling
berupa penjejakan lintasan sinar (ray tracing, pseudo-bending) dari
source ke receiver dalam ruang 3D untuk menghitung waktu tempuh
rambat gelombang minimum dari gelombang P dan S dengan
menggunakan model awal kecepatan 1D. Metode pseudo- bending
menggunakan prinsip Fermat dimana gelombang merambat pada
lintasan dengan waktu tempuh tercepat. Waktu tempuh (T) sepanjang
lintasan gelombang ini diekspresikan dalam sebuah persamaan
integral di antara dua titik. Dengan menggunakan data delay time (t)
hasil pengurangan waktu observasi (tobs) dengan waktu kalkulasi
(tcal) dan panjang ray path tiap segmen model tiga-dimensi (dl), dapat
dibangun

matriks

tomografi.

Ray

tracing

juga

dilakukan

untuk

mendapatkan waktu tempuh berdasarkan pada model kecepatan awal


kemudian
hiposenter,

diterapkan
dan

untuk

koreksi

menyesuaikan

stasiun.

model

Perhitungan

1D,

forward

lokasi
kembali

diterapkan dengan menggunakan baru (terbalik) model kecepatan dan


hiposenter baru, dan waktu perjalanan yang dihitung dan diamati
dibandingkan untuk menghitung RMS ketidakcocokan (root-meansquared).
Data waktu P dan gelombang S perjalanan digunakan untuk Vp dan
Vp / Vs model kecepatan dan untuk menentukan distribusi seismisitas
gempa bumi lokal dan Model terbaik dan lokasi hiposenter diperoleh
dari 1D inversi digunakan sebagai nilai awal untuk inversi simultan 3D.
Sehingga Vp dan Vp / Vs dengan distribusi gempa bumi lokal

memberikan informasi yang rinci ke dalam struktur sistem sesar


Sumatera, geometri cekungan sedimen yang berkembang di daerah
penelitian sepanjang patahan, dan interaksi antara struktur geologi
dan sistem panas bumi untuk dieksplorasi.
Setelah diperoleh struktur kecepatan hasil inverse untuk gelombang P
dan gelombang S, selanjutnya dilakukan perhitungan nilai rasio Vp/Vs.
Nilai rasio ini kemudian digunakan dalam analisis terhadap data Vp, Vs,
dan rasio Vp/Vs untuk dapat melakukan interpretasi kondisi lapangan
geotermal.

Pengukuran

seismologi

untuk

penyelidikan

tomografi

menggunakan jaringan padat dilakukan untuk eksplorasi panas bumi


dalam skala antara mikro dan kegempaan lokal yang baru bagi
Indonesia untuk

menambah wawasan dan pengetahuan. Faktor lain

seperti Kandungan fluida yang tinggi di bagian wilayah Tarutung ini


tercermin dari tingginya nilai Vp / Vs dalam model tomografi.

Anda mungkin juga menyukai