Anda di halaman 1dari 3

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOFISIKA

FAKULTAS TEKNIK
PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN

TUGAS 1
MIKROSEISMIK
TG5149

Sindi Hajah Patimah (22321005)

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG


2021
Tugas Resume : The deep structure of the Larderello-Travale geothermal field from 3D
microearthquake traveltime tomography

Dalam menganalisis struktur dalam pada lapangan geothermal inversi tomografi 3D


mikroseismik waktu tempuh dapat digunakan. Event gempa kebanyakan terkonsentrasi pada
struktrur bagian atas yang memiliki kecepatan tinggi. Perubahan tekanan pori fluida berkaitan
dengan mekanisme hidraulik.
Perhitungan traveltime dilakukan dengan cara mencari solusi persamaan Eikonal melalui sebuah
struktur yang berkecepatan kompleks dan algoritma least square LSQR untuk inversi simultan
parameter kecepatan lokasi hiposenter. Juga persamaan kontrain smooting sebagai regulasi untuk
mengontrol derajat roughness model yag digunakan selama proses inversi.
Dalam pengolahannya memerlukan informasi model 1-D sebagai referensi model kecepatan.
Model ini dicari dengan metode coba-coba berdasarkan peminimalan RMS dari residual travel-
time. Untuk membatasi rentang kcepatan pada model,digunakan informasi dari data geofisika
dan profil VSP. Dalam penelitian ini RMS yang digunakan < 0.5 s.
Data yang digunakan pada studi ini dalah 400 event gempa dengan banyaknya data P-first
arrival times. Distribusi event yang hadir adalah 46 x 36 x16 km3 dengan top hitung 1 km berada
di atas sea level, kemudian volume tersebut dibagi lagi menjadi sel-sel seragam berukuran 1 x 1
x 1 km3.
Banyak iterasi yang digunakan adalah 20 kali iterasi dengan RMS 0.08 s. Untuk mengetahui
resolusi secara spasial dilakukn uji checkerboard dengan ukuran sel yang diberikakn 2 x 2 x 2
km3 dan nilai kecepatan yang di set ±0.15 km/s. Hasil tes menunjukan anomaly memiliki panjang
gelombang dominan 2 km yang cukup me-recover area hingga 7-8 km. Keberadaan rekahan
(fractured) dan formasi steam-bearing ditandai dengan adanya anomaly kecepatan lebih rendah.
Lokasi gempa dan gambaran kecepatan pada studi diperoleh menggunakan data data waktu
kedatagan gelombang P. Untuk memverifikasi lokasi gempa bumi, diterapkan metode tes ad hoc.
Tes ad hoc dilakukan dengan membuat traveltime sintetik yang dihitung menggunakan geometri
network lokal, model 3D kecepatan dan lokasi gempa bumi sintetik terbentuk. Model 3D
dibentuk dengan data set sintetik. Dalam proses ini digunakan model 1-D sebagai starting model
seperti yang dilakukan di awal.
Inversi tomografi 3D pada studi ini telah mencitrakan strukrur kecepatan tinggi yang dalam.
Dalam studi ini, struktur kecepatan tinggi yang dalam mungkin berkaitan dengan variasi litologi
yang lebih kuat atau bagian batuan kristal yang sedikit mengandung rekahan (fractured). Untuk
memverifikasi kemungkinan keberadaan hot fluid yang terperangkat di bawah formasi Pilit dan
Micashist, penulis menginvestigasi anomaly kecepatan.
Penggunaan Vp saja dalam menginvestigasi keberadaan hot fluid dapat menimbulkan ambiguitas
karena Vp rendah dapat terjadi akibat overpressure dan kehadiran gas. Masalah ini dapat diatasi
dengan memanfaatkan ratio Vp/Vs.
Untuk mendapatkan perhitungan offset spatial antar event, dilakukan koreksi terhadap Ts-Tp
sehingga seolah-olah event berasal dari sumber yang sama yang lokasinya berada di pusat
clusture.

Gambar 1. Variasi Ts – Tp sebagai fungsi di stasiun LAGO


Fluktuasi pada tp-ts sebagai fungsi dari waktu pada penelitian ini disebabkan oleh variasi rasio
Vp/Vs. Hal ini sebagian besar benar terjadi di zona hidrotermal dimana proses healing dan
sealing yang bertanggung jawab atas penyumbatan pathway yang cukup cepat.
Melalui mekanisme seperti itu, jika permeabilitas rendah dan laju reduksinya dengan porositas
relatif cepat, tekanan pori dari fluida yang terperangkap akan meningkat dengan cepat untuk
mengatasi principal stress yang paling kecil, yang mengarah ke :
1) hydrofracturing alami (peningkatan ts - tp) disertai dengan pelepasan cairan,
2) penurunan tekanan pori disertai hilangnya porositas (yaitu, penutupan crack/retak) karena
pemadatan (penurunan ts - tp).
Dalam proses faulting dan gempa, tekanan thermal memiliki peran. Selain itu, proses pelemahan
lainnya seperti alterasi sintektonik dari zona deformasi yang memiliki meneralogi yang lemah
dengan orientasi pilihan yang kuat seperti micashists pada kondisi hidrotermal juga memiliki
peran penting.

Anda mungkin juga menyukai