2021 Tugas Resume : The deep structure of the Larderello-Travale geothermal field from 3D microearthquake traveltime tomography
Dalam menganalisis struktur dalam pada lapangan geothermal inversi tomografi 3D
mikroseismik waktu tempuh dapat digunakan. Event gempa kebanyakan terkonsentrasi pada struktrur bagian atas yang memiliki kecepatan tinggi. Perubahan tekanan pori fluida berkaitan dengan mekanisme hidraulik. Perhitungan traveltime dilakukan dengan cara mencari solusi persamaan Eikonal melalui sebuah struktur yang berkecepatan kompleks dan algoritma least square LSQR untuk inversi simultan parameter kecepatan lokasi hiposenter. Juga persamaan kontrain smooting sebagai regulasi untuk mengontrol derajat roughness model yag digunakan selama proses inversi. Dalam pengolahannya memerlukan informasi model 1-D sebagai referensi model kecepatan. Model ini dicari dengan metode coba-coba berdasarkan peminimalan RMS dari residual travel- time. Untuk membatasi rentang kcepatan pada model,digunakan informasi dari data geofisika dan profil VSP. Dalam penelitian ini RMS yang digunakan < 0.5 s. Data yang digunakan pada studi ini dalah 400 event gempa dengan banyaknya data P-first arrival times. Distribusi event yang hadir adalah 46 x 36 x16 km3 dengan top hitung 1 km berada di atas sea level, kemudian volume tersebut dibagi lagi menjadi sel-sel seragam berukuran 1 x 1 x 1 km3. Banyak iterasi yang digunakan adalah 20 kali iterasi dengan RMS 0.08 s. Untuk mengetahui resolusi secara spasial dilakukn uji checkerboard dengan ukuran sel yang diberikakn 2 x 2 x 2 km3 dan nilai kecepatan yang di set ±0.15 km/s. Hasil tes menunjukan anomaly memiliki panjang gelombang dominan 2 km yang cukup me-recover area hingga 7-8 km. Keberadaan rekahan (fractured) dan formasi steam-bearing ditandai dengan adanya anomaly kecepatan lebih rendah. Lokasi gempa dan gambaran kecepatan pada studi diperoleh menggunakan data data waktu kedatagan gelombang P. Untuk memverifikasi lokasi gempa bumi, diterapkan metode tes ad hoc. Tes ad hoc dilakukan dengan membuat traveltime sintetik yang dihitung menggunakan geometri network lokal, model 3D kecepatan dan lokasi gempa bumi sintetik terbentuk. Model 3D dibentuk dengan data set sintetik. Dalam proses ini digunakan model 1-D sebagai starting model seperti yang dilakukan di awal. Inversi tomografi 3D pada studi ini telah mencitrakan strukrur kecepatan tinggi yang dalam. Dalam studi ini, struktur kecepatan tinggi yang dalam mungkin berkaitan dengan variasi litologi yang lebih kuat atau bagian batuan kristal yang sedikit mengandung rekahan (fractured). Untuk memverifikasi kemungkinan keberadaan hot fluid yang terperangkat di bawah formasi Pilit dan Micashist, penulis menginvestigasi anomaly kecepatan. Penggunaan Vp saja dalam menginvestigasi keberadaan hot fluid dapat menimbulkan ambiguitas karena Vp rendah dapat terjadi akibat overpressure dan kehadiran gas. Masalah ini dapat diatasi dengan memanfaatkan ratio Vp/Vs. Untuk mendapatkan perhitungan offset spatial antar event, dilakukan koreksi terhadap Ts-Tp sehingga seolah-olah event berasal dari sumber yang sama yang lokasinya berada di pusat clusture.
Gambar 1. Variasi Ts – Tp sebagai fungsi di stasiun LAGO
Fluktuasi pada tp-ts sebagai fungsi dari waktu pada penelitian ini disebabkan oleh variasi rasio Vp/Vs. Hal ini sebagian besar benar terjadi di zona hidrotermal dimana proses healing dan sealing yang bertanggung jawab atas penyumbatan pathway yang cukup cepat. Melalui mekanisme seperti itu, jika permeabilitas rendah dan laju reduksinya dengan porositas relatif cepat, tekanan pori dari fluida yang terperangkap akan meningkat dengan cepat untuk mengatasi principal stress yang paling kecil, yang mengarah ke : 1) hydrofracturing alami (peningkatan ts - tp) disertai dengan pelepasan cairan, 2) penurunan tekanan pori disertai hilangnya porositas (yaitu, penutupan crack/retak) karena pemadatan (penurunan ts - tp). Dalam proses faulting dan gempa, tekanan thermal memiliki peran. Selain itu, proses pelemahan lainnya seperti alterasi sintektonik dari zona deformasi yang memiliki meneralogi yang lemah dengan orientasi pilihan yang kuat seperti micashists pada kondisi hidrotermal juga memiliki peran penting.
Kajian Garis Freatis Pada Tubuh Bendungan Urugan Untuk Mengatasi Rembesan Berdasarkan Kepadatan Tanah Modifikasi Dengan Uji Model Fisik Nur Ilmiatul 115060401111027 PDF