Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedarto, SH. Kampus UNDIP Tembalang, Semarang
Email: sugengwidada@undip.ac.id
Abstract
The Banda Sea region is an active earthquakes area which indicated by mean
monthly incident of quakes more than 220. The condition is caused the area being located in
the triple jucntion. Earthquakes system in this region which occur during September 2015 up
to October 2016 is analyzed by fractal approach to investigate the subduction
system.Earthquakes system is chaotic, so can be quantified using fractal concept. Quantify
result of Banda Sea earthquakes system using Aki method is fractal dimension 2.08. It
indicates that the slab was fractured by some fault in form an angle or upright possition with
the subduction strike. Such a thing also be proven by the fact that the length zone of slab
moved during each earthquake is not same, the variation is about 6 – 1,056 m. Based on the
fractal analysis, also be identified that about 6.25 magnitute six earthquakes are expected
each year. The result of study support the previous studies which propose that the tectonic
system in Banda Sea region is very complex.
Abstrak
Kawasan Laut Banda merupakan daerah aktif gempa yang ditunjukan dengan
kejadian gempa rata-rata bulanan Iebih dan 220. Keadaan ini dapat dimengerti mengingat
kawasan tersebut merupakan pertemuan tiga buah lempeng yang bergerak. Pola
kegempaan di daerah tesebut yang tejadi pada September 2015 hingga Oktober 2016
dicoba dianalisa menggunakan pendekatan fraktal untuk mengetahui pola subduksi di
daerah tersebut. Pola kegempaan merupakan suatu kejadian yang chaos, sehingga dapat
dilakukan kuantisasi berdasarkan konsep fraktal. Hasil kuantisasi pola gempa Laut Banda
meggunakan metode Aki diperoleh dimensi fraktal 2,08. Hal ini menunjukan bahwa slab
yang menunjam dan bergerak sehingga menimbulkan gempa terbagi dalarn beberapa
bagian melalui suatu sesar yang menyududut / tegak lurus jurus subduksi. Keadaan ini
dikuatkan oleh hasil perhitungan panjang daerah yang bergerak untuk setiap kejadian
gempa tidak sama, yaitu bervariasi dari 6 – 1.056 m. Berdasarkan analisa fraktal tersebut juga
diketahui bahwa gempa dengan magnitudo 6,25 akan terjadi 6 kali dalam satu tahun. Hasil
penelitian ini mendukung hasil penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa tatanan
tektonik di daerah Laut Banda sangat kompleks.
Analisis Dimensi Fraktal Kejadian Gempa Dl Laut Banda Indonesia (Sugeng Widada) 109
Jurnal Kelautan Tropis November 2016 Vol. 19(2):108–114
Gambar 1. Peta tektonik kepulauan Indonesia dan sekitarnya (Bock, dkk., 2003 dalam Irsyam,
dkk, 2010).
110 Analisis Dimensi Fraktal Kejadian Gempa Dl Laut Banda Indonesia (Sugeng Widada)
Jurnal Kelautan Tropis November 2016 Vol. 19(2):108–114
Analisis Dimensi Fraktal Kejadian Gempa Dl Laut Banda Indonesia (Sugeng Widada) 111
Jurnal Kelautan Tropis November 2016 Vol. 19(2):108–114
112 Analisis Dimensi Fraktal Kejadian Gempa Dl Laut Banda Indonesia (Sugeng Widada)
Jurnal Kelautan Tropis November 2016 Vol. 19(2):108–114
Tabel 2. Hasil perhitungan Moment gempa dan panjang zona zubduksi penyebab gempa
Analisis Dimensi Fraktal Kejadian Gempa Dl Laut Banda Indonesia (Sugeng Widada) 113
Jurnal Kelautan Tropis November 2016 Vol. 19(2):108–114
berkisar antara 6 m – 1.056 m, yang hanya Segara, 3(2), pp. 49-65. 2007.
mungkin terjadi jika slab sepanjang 1.056 Prajuto, S., 1984. Earthquake Magnitude
m tersebut terpotong oleh suatu bidang Distribution in Banda Sea and Its
diskontinuitas. Sedangkan frekuensi Surounding, Proccedings PIT HAGI IX,
kejadian gempa dengan magnitude lebih p. 401 -413
besar 6,25 diperkirakan terjadi sebanyak 6 Silver, E.A., 1983. Ophiolite Emplacement
kali setiap tahun. by Collision Between The Sula Platform
and The Sulawesl Island Arc Indonsia,
Journal of Gephysical Research Vol.
DAFTAR PUSTAKA 88, No. B 11 P. 9419- 9435
Sukmono, S., Zen, MT., Hendrajaya, L.,
Irsyam, M., Sengara, I.W., Aldiamar, F., Kadir, W.G.A, and Santoso, D., 1996.
Widiyantoro, S., Triyoso, W., Eartquake Prediction Along The
Natawidjaja, D.H., Kertapati, E., Sumatra Fault flndonesia Using Fractal
Meilano, I., Suhardjono, Asrurifak, M., Approach, Technical Prograrn -
dan Ridwan, M., 2010. Ringkasan Hasil Expended Abstract, International
Studi Tim Revisi Peta Gempa Indonesia Gophysical Converence and
2010, Tim Revisi Peta Gempa Exposition, April 22 - May 2, 1996, P.
Indonesia, Bandung. 43 hal. 423 - 421.
Katili, J.A., 1984. Evolution of Plate Tectonic Turcotte, D.L., 1992. Fractals and Chaos in
Concepts and its Implication for The GeoIogy and Geophysics, Cambridge
Exploration of Hydrocarbon and University Press, 321 p.
Minerals Deposits in Southeast Asia, Widiwijayanti, C., Nidayat, D.,
Pangea No. 3, p. 5- 18. Pramuwijaya, S. and Solaheluweha, J.,
Korvin, G., 1996. Fractal Models in the Earth 1995. Aktititas Seismik di Sulawesi dan
Sciences, Elsevier, 396 p. Sekitarnya Indikasi Gerakan Kerak
Puspito, N. T., Karakteristik Gempa Bumi Resen PIT HAGI Ke 20,
Pembangkit Tsunami di Kepulauan Yogyakarta, 29 - 30 Agustus 1995
Indonesia dan sekitarnya, Jurnal
114 Analisis Dimensi Fraktal Kejadian Gempa Dl Laut Banda Indonesia (Sugeng Widada)