Anda di halaman 1dari 5

TUGAS ESSAY INDIVIDU

Name : Paulus Leonardo Manurung

NPM : 1715051023

Paguyuban KSE Universitas Lampung (UNILA)

RUKUN KEBERAGAMAN LESTARI KEMERDEKAAN

BAB I. PENDAHULUAN

Indonesia adalah negara yang memiliki keanekaragaman budaya, ras, suku dan agama.
Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Kemerdekaan atas keberagaman
ini patut disyukuri, mengingat bahwa banyaknya negara yang terlibat perang di negara
sendiri karena isu SARA. Seperti hal nya ISIS yang ada di Suriah, masalah berawal dari
perselisihan antara kaum sipil dan pemerintah, kemudian berkembang menjadi isu agama
yang menyulut api diantara keduanya. Irak yang terus menerus terjadi bom bunuh diri di
tempat ramai dan di tempat-tempat ibadah karena isu agama juga. Tentu dalam hal ini
yang paling dirugikan adalah masyarakat sipil. Agama akhir-akhir ini menjadi isu yang
paling sensitif di negara manapun. Situasi yang seperti ini memahamkan kita bahwa arti
keberagaman di Indonesia sangatlah berharga. Dapat kita jumpai di Indonesia bahwa
toleransi antar umat beragama sangat luas. Seperti potret-potret ini: sebanyak 50 banser
amankan natal di bantul pada tahun 2009 pasukan pengamanan adat umat Hindu di Bali
mengamankan solta ied, pengurus masjid Istiqlal menjadikan halaman masjid untuk
lokasi parkir umat Kristen yang merayakan natal di gereja Katerdal, seorang biarawati
membantu pemotongan hewan kurban dan berbagai bentuk potret toleransi lainnya.Potret
seperti di atas adalah hal yang baik demi mewujudkan kemerdekaan dalam konteks
keberagaman. Tanpa rukun keberagaman sulit menikmati indahnya kemerdekaan. Di
ulang tahun Indonesia yang ke 74 hendaknya kemerdekaan juga dirayakan dengan
indahnya kerukunan meski beragam suku, ras, agama, etnik, dan sebagainya.
BAB II. PEMBAHASAN
mengucapkan
Kemerdekaan
bersatu.
Indonesia
bangsa serta
Dari “Merdeka!”.
adalah
menghilangkan
ujung
menjadi
momen
Barat
salahDari
terbaik
hingga
satusini dapat
perselisihan
untuk
Timur
momen disimpulkan
menciptakan
Indonesia
satu
yangsama
membuat
semua
lain.bahwa
persatuan kemerdekaaan
seluruh
dengandan
rakyat
lantang
kesatuan
Indonesia
Kemerdekaan menjadi salah satu momen yang membuat seluruh rakyat Indonesia
bersatu. Dari ujung Barat hingga Timur Indonesia semua dengan lantang mengucapkan
“Merdeka!”. Dari sini dapat disimpulkan bahwa kemerdekaaan Indonesia adalah momen
terbaik untuk menciptakan persatuan dan kesatuan bangsa serta menghilangkan
perselisihan satu sama lain.Di dalam proses terciptanya kemerdekaan Indonesia, terdapat
sejarah panjang yang penuh dengan perjuangan tanpa henti dan semangat pantang
menyerah dari para pahlawan kita. Makna yang bisa kita petik adalah bahwa sebuah
perjuangan yang dilakukan dengan sungguh-sungguh pasti akan mendapatkan hasil yang
kita harapkan.Perjuangan para pahlawan kita yang membebaskan Indonesia dari
cengkraman penjajah bukanlah sebuah hal yang mudah. Tenaga, keringat, darah, air mata,
hingga nyawa dipertaruhkan demi sebuah kemerdekaan. Dalam prosesnya sangat
dibutuhkan kerjasama dan kepercayaan antara para pejuang satu sama lain.

Para pemuda saat ini tentu bisa memetik pelajaran disesuaikan dengan perkembangan
zaman. Tentunya persenjataan yang dipergunakan serta taktik dan strateginya berbeda.
Akan tetapi esensinya sama terutama dalam hal kesungguhan, persistensi, semangat dan
daya juang. Dewasa ini, kompleksitas ekonomi sangat memerlukan kreativitas dan
inovasi. Bila dulu kita bersemboyan ‘merdeka atau mati’ saat ini bisa saja ‘inovasi atau
mati’, innovation or die. Sudah banyak contoh perusahaan raksasa yang harus gulung
tikar karena kehilangan inovasi. Mereka menganggap kekayaan berlimpah akan
mengokohkan perusahaan. Kenyataannya tumbang dan hilang tanpa kesan. Semua ini
harus dikaji secara detil. Artinya, inovasi dan sains-teknologi harus bersatu.Para pemuda
harus diberi ruang kreatif dan kebebasan berpikir sehingga daya imajinasi serta
inovasinya berkembang dengan baik. Prof. Rhenald Kasali banyak sekali menyuguhkan
buku-buku hasil penelaahanya yang dapat menjadi rujukan untuk membangun ekonomi
baru. Buku terbaru yang berjudul “disruption” sangat kaya dengan contoh nyata
bagaimana sebuah perusahaan bis maju, tumbang, atau sempat jatuh lalu bangun kembali.
Bila semua itu harus diramu dalam beberapa kata, adalah “jangan menyerah dan berani
melakukan disrupsi”. Hal ini sama dengan apa yang dilakukan para pemuda pada masa
perjuangan kemerdekaan. Mereka pantang menyerah dan begerilya, suatu pola disrupsi
dalam perang fisik. Lembaga pendidikan sejak dasar sampai perguruan tinggi dapat
memberikamn pelajaran perspektif sejarah untuk membangun masa depan. Tetapi jangan
terus-terusan di lembaran lama. Perlu membantu pemuda untuk melihat jauh ke depan.
Materi-materi masa depan dapat diambil dari perkembangan sosial ekonomi dalam dan
luar negeri. Pemuda dapat juga belajar dari kekacauan negara lain akibat kesalahan
memandang sebuah ajaran. Optimisme harus tumbuh dan berkembang yang didukung
oleh guru, dosen, dan ekosistem pendidikan. Para guru dan dosen jangan terjebak pada
pendekatan indoktrinasi satu arah yang menutup ruang kreativitas dan daya imajinasi
siswa/mahasiswa.Dewasa ini sumber belajar (learning resources) dapat diambil dari
berbagai negara melalui pemanfaatan teknologi informasi. Peserta didik bisa melihat dan
mempelajari secara lebih detil tentang berbagai kejadian dan kasus-kasus pemanfaatan
sains dalam berbagai aspek kehidupan. Internet of things (IoT) bisa dioptimumkan untuk
pengembangan ekonomi berbasis sumberdaya lokal yang sangat kaya. Para pemuda dapat
menghubungkan kebutuhan pasar dengan industri rumah tangga atau UKM. Untuk itu
kolaborasi antara bagian hulu (produksi, proses pembuatan produk, kemasan, pasokan)
dan bagian hilir (kebutuhan pasar) dapat dibantu dengan IoT. Pola ini bisa merambah ke
pasar global. Model bisnis baru ini selain dibuat simulasinya, juga diujicobakan di daerah
dengan mengundang sumber modal ventura atau pola funding bersama.
Para pemuda dapat dilibatkan secara kreatif mencari solusi persolan daerah, urbanisasi,
brain drain, kesenjangan kota-desa, keterkaitan antar lembaga pemerintah dan sektor
usaha dengan potensi sumberdaya alam lokal. Saat ini mulai berkembang usaha
pariwisata berbasis perumahan setempat. Selain informasi dilakukan lewat IoT, juga perlu
pembinaan-pembinaan rumah-rumah penduduk supaya menjaga kebersihan, keamanan,
ketertiban, dan layanan menyenangkan. Suguhan-suguhan kuliner lokal dan keindahan
alam dapat dikemas menjadi paket wisata. Para pemuda dapat juga diberi ruang untuk
membantu menyelesaikan persoalan kekurangan air di beberapa daerah. Teknologi-
teknologi pemanenan garam, budidaya perikanan, bisnis jagung, peternakan unggas dan
agribisnis lainnya dapat melibatkan pemuda yang saat ini tidak mempunyai
pekerjaan. Pembangunan desa dan daerah terpencil dapat melibatkan universitas agar ada
sistematika program secara berkelanjutan. Misalnya kampus-kampus daerah ikut
membantu upaya pengentasan kemiskinan, peningkatan kesehatan, dan perekonomian
daerah. Para pemuda yang saat ini sedang belajar di Perguruan Tinggi jangan hanya
menjadi penonton pasif. Sistem pendidikan tinggi jangan terlalu terjebak pada indikator-
indikator yang dimainkan oleh negara-negara asing. Kita sendiri harus berani melakukan
terobosan sistem dengan kekuatan internal.
Menurut Sunarto, pengenalan budaya Indonesia kepada masyarakat dunia juga dapat
dijadikan sebagai wujud untuk mengisi kemerdekaan. Pemuda yang pernah ikut serta
dalam kegiatan pertukaran pemuda ke Kanada ini tidak lupa untuk mengenalkan budaya
Indonesia kepada teman-temannya di Kanada saat mengikuti kegiatan pertukaran
pemuda.“Di sana kami mengenalkan budaya dan kesenian tradisional Indonesia kepada
mahasiswa di sana, salah satunya yaitu Tari Saman yang berasal dari daerah Aceh”,
ujarnya.Budaya memang menjadi bagian penting dan tidak bisa dilepaskan dari nama
suatu bangsa. Bahkan budaya bisa dikatakan sebagai hal yang dapat menjadi representasi
dari bangsa dan negara yang bersangkutan.“Menerapkan prinsip setara bersaudara dan
saling berbagi satu sama lain”, itulah kalimat yang diucapkan oleh salah satu aktivis
Serikat Mahasiswa Indonesia, Deara Shinta Lestari, saat ditanya mengenai caranya untuk
mengisi kemerdekaan. Ya, sikap saling menghormati memang sangat diperlukan oleh
masyarakat Indonesia yang pada dasarnya terdiri dari berbagai suku, ras dan agama yang
berbeda-beda. Jika perbedaan tersebut tidak disikapi dengan rasa saling menghormati,
maka tidak akan terjadi kemerdekaan yang sepenuhnya.
Pemuda saat ini adalah pemuda yang kelak memimpin bangsa, ada baiknya diisi
dengan semangat belajar sesuai dengan kemampuan dan keahliannya. Pemuda
harus mempunyai pemikiran yang besar dan harus bermimpi besar. Bayangkan
siapa yang menyangka kita 10-30 tahun kelak bila pemudanya semangat untuk
belajar dan menjadi yang terbaik. Belajar bukan dalam hal formal tetapi dari
berbagai hal mulai dari belajar dari alam, di lingkungan, hingga di mana saja kita
belajar dan menjadikan sebagai pengalaman yang berharga.Pemuda Indonesia saat
ini banyak yang berprestasi di dunia internasional dengan menjuarai berbagai ajang
bergengsi. Jadi secara tidak langsung pemuda Indonesia itu pemuda yang pintar
pemuda yang dapat membanggakan negerinya. Pemuda juga harus banyak belajar
dengan membaca dan mengetahui sejarah bangsanya sendiri agar tidak keliru
dalam kesesatan berpikir maupun bertindak.Peran selanjutnya adalah dengan
semangat persatuan dan kesatuan antar sesama anak bangsa. Jangan mudah
terpengaruh dengan tindakan radikalisme maupun terorisme. Pemuda Indonesia
harus mempunyai pendirian yang kokoh yakni menjadikan Indonesia negara yang
damai dan tentram. Bangsa yang kokoh dan bangsa yang kuat adalah bangsa yang
bersatu, Soekarno pernah berkata “Negara Republik Indonesia ini bukan milik
sesuatu golongan, bukan milik sesuatu agama, bukan milik sesuatu suku, bukan
milik sesuatu golongan adat-istiadat, tetapi milik kita semua dari Sabang sampai
Merauke!”.Peran terakhir adalah dengan berpegang teguh pada jati diri bangsa
yakni kebudayaan. Peran pemuda harus dapat menjadikan kebudayaan Indonesia
menjadi suatu kebiasaan dan harus bisa terkenal ke dunia internasional. Mencintai
dan melestarikan kebudayaan bangsa Indonesia adalah kunci untuk menjadi jati
diri kaum pemuda Indonesia. Kita tidak boleh terlena dengan masuknya pengaruh
globalisasi. Kita tidak usah malu untuk menggunakan batik, berbahasa Indonesia,
menggunakan pakaian tradisional, hingga memakan-makanan asli Indonesia.
BAB III. KESIMPULAN

Dari sudut pandang inilah kiranya kita bisa menilai betapa besarnya arti lambang Bhineka
Tunggal Ika, yang merupakan produk perjuangan yang begitu panjang oleh para perintis
kemerdekaan dan pejuang pembebasan nasional. Dan dari sudut pandang itu pulalah kita
bisa mengukur betapa besar kerusakan yang telah disebabkan oleh rezim militer Orde
Baru. Akibat kesalahan-kesalahan politik itulah yang sekarang sedang kita warisi dewasa
ini, umpamanya : berbagai gejolak di daerah-daerah yang menginginkan kemerdekaan,
tuntutan otonomi yang lebih luas (catatan : tuntutan ini adil!), ketidak-percayaan kepada
Pemerintah Pusat, pertentangan antar-suku dan antar-agama. Hendaknya sebagai pemuda
dan mahasiswa diharapkan dapat menjadi propokator-propokator pencipta
kerukunan,kedamaian,kesatuan ditengah keberagaman demi terciptanya kemerdekaan
yang seutuhnya.

DAFTAR PUSTAKA

https://cashbac.com/blog/dirgahayu-indonesia-74-tentang-kemerdekaan/

https://serikatnews.com/persatuan-dalam-keragaman/

https://www.kompasiana.com/akmalhusaini81/5d55f6bb0d823052bf6cbfe2/merayakan-
keragaman-di-hari-kemerdekaan

Anda mungkin juga menyukai