ISSN: 2087-9946
Madlazim
Jurusan Fisika FMIPA UNESA
lazim@fisikaunesa.net
Abstrak
Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk menganalisis tren gempa bumi di Sumatra dan
kemungkinan implikasinya terhadap gempa bumi yang akan datang dengan menggunakan b value
sebagai precursor. Data statistik gempa bumi yang digunakan adalah gempa bumi dengan magnitudo
mulai dari 4 sampai 8,5 dan dengan kedalaman 0 sampai 70 km. Selanjutnya data tersebut dianalisis
dengan metode statistik dengan formula empirik dari Gutenberg and Richter. Kecenderungan kejadian
gempa bumi semakin meningkat selama 49 tahun terakhir. Bahkan setelah gempa bumi tahun 2004
peningkatan kejadian gempa bumi semakin tajam. Hal ini diduga disebabkan oleh proses pencapaian
keseimbangan energi yang dialami oleh lempeng, sehingga terjadi gempa bumi-gempa bumi susulan
yang berkelanjutan sampai terjadi keseimbangan energi. Nilai konstanta b value gempa bumi di
Sumatra tergolong rendah, yaitu 0,865. Nilai ini menggambar tingkat stress yang tinggi, sehingga
peluang besar terjadinya gempa bumi besar akan terjadi lagi di Sumatra.
Kata kunci: b value, precursor , tren gempa bumi, gempa bumi yang akan datang
Madlazim 41
Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) Vol 3 No 1, Juni 2013
ISSN: 2087-9946
Madlazim 42
Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) Vol 3 No 1, Juni 2013
ISSN: 2087-9946
ke utara dari lempeng Hindia dan Australia yang mampu menandingi keakuratan dari
bergerak menuju Asia Tenggara dengan formula empiris tersebut terkait
kecepatan 60 mm/yr (Prawirodirdjo et al., kemampuannya dalam menjelaskan masalah
1997). Konvergensi lempeng dibagi menjadi sesismisitas dengan lebih baik. Metode ini
slip yang parallel terhadap trench yang telah digunakan secara luas dan telah teruji
ditampung oleh sesar Sumatra dan slip yang secara meyakinkan keakuratannya. Secara
tegak lurus yang terakomodir oleh matematis formula tersebut dapat dituliskan:
antarmuka zona subduksi. Sesar Sumatra
telah menyebabkan belasan gempa dengan Log N = a - bM, denga M = 10a-bM.
kekuatan 7≤Mw≤7.7, juga beberapa gempa
bumi kecil yang terjadi hampir di semua N adalah jumlah gempa bumi, M adalah
segmen. magnitudo gempa bumi, a dan b adalah
Artikel ini akan menyajikan hasil riset konstanta real yang bernilai positif.
tentang kajian statistik tentang gempa bumi Konstanta a menggambarkan aktivitas
di Sumatra yang terjadi mulai 1964 sampai seismik dan b menggambarkan karakteristik
tahun 2013. Penelitian ini berupaya untuk tekanan yang dialami oleh medium medium.
menjawab permasalahan bagaimana tren Formula empirik dari Gutenberg and
gempa bumi di Sumatra dan kemungkinan Richter tersebut dapat menjelaskan dengan
implikasinya terhadap gempa bumi yang baik terkait sesismisitas gempa bumi dengan
akan datang dengan menggunakan b value magnitudo antara 4,5 sampai dengan 7,0,
sebagai precursor. Sedangkan untuk gempa bumi dengan
magnitudo di atas 7,0 formula tersebut perlu
2. METODE dimodifikasi karena kemungkinan besar
Daerah penelitian ini meliputi daerah terjadi deviasi linieritas, dengan nilai log N
Sumatra dengan batas lintang -10o sampai cenderung tidak linier terhadap M. Jumlah
dengan 10o dan bujur 90o sampai dengan gempa bumi dengan M lebih besar dari 7,0
110o. Data statistik gempa bumi yang sedikit, jumlah N cenderung kecil untuk M
digunakan adalah gempa bumi dengan besar (> 7,0). Oleh karena itu perlu
magnitudo mulai dari 4 sampai 8,5 dan dimasukkan faktor magnitudo momen (Mw),
dengan kedalaman 0 sampai 70 km. Untuk Mw = (2log M0)/3 -10,73, dengan M0 adalah
gempa bumi dengan magnitudo 8 ke atas momen skalar dalam satuan dyne-cm.
yang bersumber dari katalog International Selanjutnya dapat diketahui hubungan log N
Seismological Centre (ISC) dengan jangka = a - βlogM0. Dengan β ~ 2/3 (Kulhanek,
waktu mulai tahun 1964 sampai dengan 2005). Metode ini dimplementasi ke dalam
2013 (Gb. 1). Selanjutnya data tersebut software TSEIS web versi 1.0 yang bisa
dianalisis dengan metode statistik dengan diakses di http://wwweic.eri.u-
formula empirik dari Gutenberg and Richter tokyo.ac.jp/db/harvard/
(1944). Sampai saat ini belum ada metode
Madlazim 43
Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) Vol 3 No 1, Juni 2013
ISSN: 2087-9946
Tahun
Gamba 2. Magnitudo gempa bumi yang berjumlah 10.846 kejadian vs tahun terjadinya
Madlazim 44
Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) Vol 3 No 1, Juni 2013
ISSN: 2087-9946
Gempa bumi besar jarang terjadi yang lebih besar pada jangkauan geografis
dibandingkan gempa bumi dengan kekuatan dan kerusakan, dan lebih mungkin untuk
rendah yang terjadi lebih teratur dan sering. secara akurat dicatat selama jangka waktu
Gempa bumi besar dinilai memiliki dampak yang lama.
Kejadian gempa bumi masa lalu tidak Kajian perubahan b-value terhadap
bisa serta merta dianggap sebagai indikasi waktu sering dilakukan untuk membuktikan
yang jelas tentang tren gempa bumi masa layak tidaknya dijadikan sebagai precursor
depan (sayangnya banyak ilmuwan gempa bumi baik dalam skala short-term,
cenderung menganggap sering dengan medium term maupun long-term. Hasil studi
hanya memproyeksikan ke depan pada tren ini menemukan nilai rerata b value sebesar
yang ada, tanpa mempertimbangkan faktor- 0,865 (Gb. 4). Nilai ini kurang dari 1 seperti
faktor lain, seperti b value dan lainnya.) beberapa bulan sebelum terjadinya gempa
sehingga kita harus berhati-hati bagaimana bumi besar tahun 2004. Hasil penelitian
peristiwa masa lalu diinterpretasikan . Nuannin (2006) menunjukkan bahwa
Namun, yang jelas saat ini kita hidup dalam gempa-gempa besar dalam skala medium-
waktu ketika frekuensi gempa meningkat, term sering didahului dengan peningkatan
itu akan menarik untuk melihat apakah b-value sampai nilai 2,36 kemudian diikuti
dalam waktu dekat ke depan tetap terjadi penurunan sampai di bawa nilai 1 dalam
gempa bumi dengam tren yang semakin beberapa bulan sebelum kejadian gempa
meningkat seperti saat ini. bumi mega besar tahun 2004 di Sumatra.
Madlazim 45
Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) Vol 3 No 1, Juni 2013
ISSN: 2087-9946
Hanya saja dalam penelitian ini, tidak tergolong rendah, yaitu 0,865. Nilai ini
dilakukan kajian variasi b value terhadap menggambar tingkat stress yang tinggi,
waktu dan ruang, sehingga tidak dapat sehingga peluang besar terjadinya gempa
diketahui daerah Sumatra bagian yang mana bumi besar akan terjadi lagi di Sumatra.
yang memiliki b value yang rendah dan
sebelum b value turun apakah didahului References
dengan b value yang naik. Kajian b value Gutenberg, B., and C. Richter (1944),
rerata ini tidak menunjukkan perubahan Frequency of earthquakes in California,
(variasi terhadap ruang dan waktu). Oleh Bull.
karena itu, kajian ini perlu dilanjutkan Seismol. Soc. Am., 34, 185-188.
kajian variasi b value terhadap waktu dan Lasitha, S., Radhakrishna, M., and Sanu,
ruang agar dapat digunakan sebagai T.D.., 2006. Seismically Active
precursor gempa bumi dengan lebih valid deformation in the Sumatra-Java
dan terukur. Trench-arc region: Geodynamic
Implications, Current Science, 90. No.
Ucapan Terima Kasih 5.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih McCaffrey, R, 1991, Slip vectors and
kepada tim ISC (http://www.isc.ac.uk/ ) stretching of the Sumatran fore arc,
yang telah menyediakan dan terus meng- Geology, 19, 881-884.
update katalog data gempa bumi. Ucapan DOI:10.1130/0091-
terima kasih juga saya sampaikan kepada 7613(1991)019<0881:SVASOT>2.3.CO
TSEIS web versi 1.0 yang telah ;2
menyediakan software implementasi dari Natawidjaya, D.H, 2002, Neotectonics of
statistik seismologi. the Sumatra Fault and Paleogeodesy of
the Sumatra Subduction Zone,
4. KESIMPULAN California Institute of Technology
Kecenderungan kejadian gempa bumi Pasadena, California (Thesis).
semakin meningkat selama 49 tahun Nuannin, Paiboon (2006). The Potential of
terakhir. Bahkan setelah gempa bumi tahun b-value Variations as Earthquake
2004 peningkatan kejadian gempa bumi Precursors
semakin tajam. Hal ini diduga disebabkan for Small and Large Events, Digital
oleh proses pencapaian keseimbangan Comprehensive Summaries of Uppsala
energi yang dialami oleh lempeng, sehingga Dissertations from the Faculty of
terjadi gempa bumi-gempa bumi susulan Science and Technology 183
yang berkelanjutan sampai terjadi nterseismic strain segmentation at the
keseimbangan energi. Nilai konstanta b Sumatra subduction zone, Geophysical
value gempa bumi rerata di Sumatra Research Letters, 24, 2601-2604.
Madlazim 46