Zahrotul Aeni
zahrotulaeni12@gmail.com
Abstrak
Daerah Sumatera Barat sudah banyak terjadi gempa bumi, penyebab terjadinya yaitu karena
zona subduksi Sumatera merupakan jalur lempeng tektonik India-Australia dan Eurasia di
Indonesia, yang kedua karena di bagian barat pantai Sumatera Barat terdapat sesar yaitu
Mentawai Fault Sistem dan juga Sumatera Fault system serta adanya segmen sesar di
Sumatera Barat. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui seismitasi dan sebaran energi gempa
bumi yang terjadi pada daerah Sumatera Barat dalam rentang waktu Januari 2020 sampai
September 2020 dengan kejadian sebanyak 130 event. Magnitudo pada data ini antara 2
sampai 4, berdasarkan input yang digunakan didapatkan peta seismitasi dan peta persebaran
energ pada kawasan Sumatera Barat.
tsunami, letusan gunung api, banjir, tekanan pergerakan lempeng. Jadi berdasarkan
penejelasan tersebut, pada dasarnya gempa yang
kekeringan, longsor, dan lain-lain.
diakaibatkan pergerakan lempeng ini
Berdasarkan data – data diatas maka dipengaruhi oleh elastisistas batuan serta laju
penulis akan melakukan penelitian gempa pergerakan lempeng. Seismitasi adalah sistem
bumi pada provinsi Sumatera Barat dengan data yang serasi dan dapat memberikan
ketentuan waktu dari Januari 2020 sampai gambaran atau informasi secara sistematis
tentang karateristik dan aktivitas gempa bumi di
September 2020.
suatu daerah dalam kurun waktu tertentu.
1.2. Tujuan Informasi itu dapat berupa data empiris, peta,
grafik dan table. Konsep tentang sesimitasi ini
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
tidak lepas dari akurasi data yang dianalisi serta
seismitasi pemetaan data gempa bumi dan
jangkauan waktu yang ditentukan. Jangkaun
energi gempa bumi. Analisis ini akan waktu yang singkat sulit dipakai pedoman untuk
menggunakan aplikasi QGIS sebagai bahan menentukan aktivitas gempa bumi disuatau
pembuatan peta seismitasi dan pembuatan daerah dengan baik. Namun bila dalam wakatu
peta persebaran energi yang berada pada yang singkat tersebut memberikan data gempa
kawasan Sumatera Barat. bumi yanag banayak maka penentuan sesimitasi
itu dianggap akurat (Pepen, 2008).
2. DASAR TEORI
Pada mulanya seismitasi merupakan ditribusi
Seismitasi merupakan
pusat – pusat gempa bumi secara geografis pada
persebaran gempa. Gempa dapat disebabakan
saat ini sesimitasi didefinisikan sebagai suatu
oleh berbagai hal diantaranya perpindahan
sistem data yang serasi yang dapat memberikan
mendadak massa kerak, aktivitas vulkanik dan
suatu gamabaran atau informasi secara
ledakan yang disebabkan oleh manusia. Dari
sistematis tentang karateristik dan aktivitas
gempa bumi pada suatau daerah dalam jangka Dengan,
waktu tertentu. Seismitasi merupaka ukuran
E = Energi gempa bumi(joule)
untuk membandingkan aktivitas seismic suatu
M = Magnitudo gempa bumi (SR)
daerah dengan daerah lain. Untuk menegtahui
zona – zona gempa bumi aktif atau pola aktifitas A&B = Konstanta
kegempaan berdasarkan analisis hubungan Gempa bumi merupakan manifesta dari getaran
frekuensi magnitude dapat diperoleh dengan lapisan batuan yang patah yang energinya
cara menggambarkan pola sebaran parameter – menjalar melalui badan dan permukaan bumi
parameter seismitasi a & b serta periode yang berupa gelombang seismic. Energy yang
ulangnya, dan melakukan pemetaan kegempaan dilepaskan pada saat terjadinya patahan tersebut
untuk mengklasifikasi suatu daerah dengan dapat berupa energy deformasi, energy
daerah lain berdasarkan parameter – parameter gelombang dan lain – lain. Energy deformasi ini
seismitasi. dapat terlihat pada permukaan bentuk sesudah
terjadinya patahan, misalnya pergeseran. Sedang
Energi yang diradiasikan oleh gempa bumi dapat
energy gelombang menjalar melalui medium
diestimasi dari perambatan energi tersebut
elastic yang dilewatimya dan dapat dirasakan
berupa gelombang sesimik ke segala arah yang
sangat kuat didaerah terjadinya gempa bumi.
terekam distasiun – stasiun seismik. Jika
Gempa bumi terjadi disepanjang batas atau
gelombang seismic melewati suatu material,
bersosiasi dengan batas pertemuan lempeng
partikel yang mempunyai energim potensial
tektonik. Pada kenyatannya pergerakan relative
akan mempunyaimkecepatan dan akan
dari lempeng berjalan sangat lamban, hamper
mempunyai energi kinetic. Jumalah waktu
sama dengan percepatan pertumbuhan kuku
keduannya diintegrasikan selang waktu tertentu
manusia (0-20 cm pertahun ). Hal ini
menghasilkan kerja. Ide perhitungannya sama
menimbulkan adanya friksi pada pertemuan
persis dengan perhitungan energy total pada
lempeng yang mengakibatkan energy
suatu tali. Untuk lebih mudahnya tinjau suatu
terakumulasi sebelum terjadinya gempa bumi.
stasiun yang terletak diatas sumber
Kekuatan gempa bumi bervariasi dari tempat ke
monokromatik atau yang hanya memancarkan
tempat, sejalan dengan perubahan waktu. Batas
frekuensia saja. Secara empirirs hubungan
lempeng tektonik dapat dibedakan atas tiga
magnitudo dengan energi gempa bumi dapat
bentuk utama, konvergen, divergen, dan sesar
dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut ;
mendatar. Bentuk yang lainnya merupakan
kombinasi dari tiga bentuk bantas lempeng ini.
menahan proses subduksi dan merayap diatas 3.1. Data Dan Metode Pengolahan
lempengan samudera. Bila kedua lempengan Data yang digunakan yaitu data sekunder berupa
yang konvergen tertutup kerak benua, tidak ada data parameter-parameter gempa bumi pada
satupun yang menunjam ke dalam jarak pendek. episenter yang diperoleh dari stasiun BMKG
Kedua masa benua akan saling menekan, dan (Badan Meteorologi klimatologi dan Geofisika).
benua – benua tersebut akhirnya menyatu, Data diambil dengan jangkauan waktu dari
tersambung menjadi satu blok, dengan barisan Januari 2020 sampai September 2020 dimana
pegunungan terbentuk pada garis sambungan. pada data didapatkan kedalaman dan magnitudo
Bentuk konvergen berasosiasi terhadap sumber sebanyak 130 data gempa bumi di kawasan
gempa dalam dan gunung api. Sumatera Barat. Penelitian ini dilakukan dengan
beberapa tahapan, yaitu ;
Pada bentuk divergen kedua lempeng saling
menjauh sehingga selalu terbentuk material baru a) Pembuatan peta seismitasi
dari dalam bumi yang menyebabkan munculnya 1. Mengelompokan data di excel berdasarkan
pegunungan di dasar laut yang disebut punggung kategori Magnitudo dan Kedalaman kemudia
tengah samudera (mid oceanic ridge). Pada tipe Gabungkan kedua kategori tersebut menjadi satu
jenis sesar mendatar kedua lempeng saling kategori data dan Simpan data tersebut dalam
peta seismitasi dan juga peta persebaran energi. Naryato Heru Sri. 2008. Analisi Potensi dan
Dimana pada peta seismitasi telah dijelaskan apa Kegempaan dan Tsunami di
kawasan Pantai Barat
yang menyebabkan gempa berkumpul pada titik
Lampung Kaitannya dengan Mitigasi
tersebut yaitu karena terdapat sebuah zona
dan Penataan Kawasan. PTLWB-
subduksi yang membentang pada sebelah barat TPSA. Jakarta
kawasan Sumatera dan juga karena terdapat
Salim Riski, dkk. 2014. Analisis Pola
beberapa sesar pada daerah Sumatera Barat
Bidang Sesar pada Zona Subduksi di
Wilayah Selatan Pulau Sumatera dari Event Gempa pada Tahun
2011 – 2014. FMIPA, Institut Data Multi-Station ( Studi kasus
Teknologi Sepuluh November. kejdian gempa pulau Sulawesi tahun
Surabaya 2000 – 2014).
FMIPA Universitas Negeri
Saputra Heri, dkk. 2016. Studi Analisis Makassar. Makassar
Parameter Gempa dan Pola
Sebarannya Berdasarkan