NPM : 2023250053p
Kelas : Teknik Sipil Karyawan Transisi 2023
Judul : Pemodelan Sumber Gempa di Wilayah Sulawesi Utara Sebagai Upaya Mitigasi Bencana Gempa
Bumi
Penulis : Guntur Pasau dan Adey Tanauma
Jurnal : Jurnal Ilmiah Sains, Vol. 3, No. 2, Tahun 2012
1) Resume:
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui besarnya percepatan tanah maksimum di batuan dasar akibat
gempa bumi di wilayah Sulawesi Utara. Hasil analisis pemodelan sumber gempa menunjukkan bahwa nilai
percepatan tanah maksimum di batuan dasar pada beberapa kota besar di Sulawesi Utara cukup tinggi.
Nilai percepatan tanah maksimum yang tertinggi adalah Kota Gorontalo dengan nilai percepatan sekitar
0,5g, kemudian disusul oleh Kota Bitung sebesar 0,4g, dan Kota Manado sebesar 0,25g.
2) Latar belakang:
Latar belakang penelitian ini menjelaskan tentang pentingnya pembelajaran matematika, permasalahan
dalam pembelajaran matematika, dan metode pembelajaran berbasis proyek.
3) Tujuan penelitian:
Tujuan penelitian ini menjelaskan tentang tujuan umum dan tujuan khusus penelitian.
4) Metode penelitian:
Metode penelitian ini menjelaskan tentang desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, instrumen
penelitian, prosedur penelitian, dan analisis data.
5) Hasil penelitian:
Hasil penelitian ini menjelaskan tentang hasil uji hipotesis dan hasil analisis data.
6) Kesimpulan:
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa wilayah Sulawesi Utara memiliki potensi gempa bumi yang cukup
tinggi. Oleh karena itu, diperlukan upaya mitigasi bencana gempa bumi yang lebih serius di wilayah
Sulawesi Utara.
PEMODELAN SUMBER GEMPA DI WILAYAH SULAWESI UTARA
SEBAGAI UPAYA MITIGASI BENCANA GEMPA BUMI 1)
Guntur Pasau2) dan Adey Tanauma2)
e-mail: pasaujunior@gmail.com
1)
Penelitian IPTEK dan Seni dengan Biaya DIPA Unsrat Tahun 2011
2)
Progran Studi Fisika FMIPA Universitas San Ratulangi Manado, 95115
ABSTRAK
Pemodelan sumber gempa di wilayah Sulawesi Utara telah dilakukan. Pemodelan sumber gempa
menggunakan teori probabilitas total merupakan salah satu upaya mitigasi dalam mengetahui
besarnya percepatan suatu gerakan tanah yang diakibatkan oleh suatu gempa bumi. Analisis
perhitungan percepatan tanah maksimum di batuan dasar meliputi probabilitas terlampaui 10%
dalam 50 tahun. Hasil analisis pemodelan sumber gempa yang telah dilakukan didapatkan bahwa
nilai percepatan tanah pada beberapa kota besar di Sulawesi Utara cukup tinggi. Nilai percepatan
tanah maksimum yang tertinggi adalah Kota Gorontalo dengan nilai percepatan sekitar 0,5g
kemudian disusul oleh Kota Bitung sebesar 0,4g, dan Kota Manado sebesar 0,25g.
Kata Kunci: pemodelan, sumber gempa, probabilitas, percepatan, batuan dasar.
PENDAHULUAN
Akibat tumbukan antara lempeng itu percepatan suatu gerakan tanah yang
maka terbentuk daerah penunjaman atau diakibatkan oleh suatu gempa bumi.
subduksi. Daerah penunjaman oleh lempeng
Indo-Australia memanjang di sebelah Barat
Pulau Sumatera, sebelah Selatan Pulau Jawa TINJAUAN PUSTAKA
hingga ke Bali dan Kepulauan Nusa
Tenggara bergerak ke utara sekitar 50-70 Tektonik Sulawesi Utara dan Sekitarnya
mm/tahun. Kemudian di sepanjang tepian
Pulau Sulawesi dan sekitarnya,
Lempeng Kepulauan dari Pulau Timor ke
khususnya Sulawesi bagian utara merupakan
arah Timur dan terus memutar ke Utara
salah satu margin aktif yang paling rumit
berlawanan arah jarum jam menuju wilayah
dalam jangka waktu geologi, struktur dan
perairan Maluku, Lempeng Benua Australia
juga tektonik. Wilayah ini merupakan pusat
menabrak dengan kecepatan sekitar 70
pertemuan tiga lempeng konvergen, karena
mm/tahun. Jadi di wilayah ini yang terjadi
interaksi tiga kerak bumi utama (lempeng) di
bukan penunjaman lempeng lautan lagi tapi
masa Neogen (Simandjuntak, 1992).
zona tumbukan lempeng benua terhadap
Konvergensi ini menimbulkan
lempeng kepulauan. Di utara Indonesia
pengembangan semua jenis struktur di
Timur, Lempeng Pacifik menabrak sisi utara
semua skala, termasuk subduksi dan zona
Pulau Irian dan pulau-pulau di utara Maluku
tumbukan, sesar dan thrust. Saat ini sebagian
dengan kecepatan 120 mm/tahun, dua kali
besar struktur Neogen dan beberapa struktur
lebih cepat dari kecepatan penunjaman
pra-Neogen masih tetap aktif atau aktif
lempeng di bagian sisi Barat dan Selatan
kembali. Struktur utama termasuk Subduksi
Indonesia. Sementara yang lebih kompleks
Sulawesi Utara(North Sulawesi Trench /
dan rumit adalah penunjaman pada
Minahasa Trench), Sesar Gorontalo, Sulu
pertemuan antara beberapa lempeng yang
Thrust, dan tumbukan ganda laut Maluku
terjadi dibagian utara pulau Sulawesi dan
(Molluca sea collition) seperti ditampilkan
kawasan Laut Maluku. Di kawasan ini
dalam Gambar 2.
terdapat subduksi ganda, akibat subduksi
(penunjaman) lempeng Pasifik terhadap
lempeng Eurasia menimbulkan dua busur
melengkung yang arahnya berbeda, yaitu
busur Halmahera dan Busur Mayu-Sangihe.
Busur Mayu sejajar dengan Halmahera,
menunjam ke arah timur. Sedang Busur
Halmahera menunjam ke barat mengarah ke
Filipina dan Perairan Maluku.
Tekanan dahsyat karena pergerakan
dari empat lempeng besar bumi ini
menyebabkan interior lempeng bumi dari
Kepulauan Indonesia terpecah-pecah
menjadi bagian-bagian kecil kerak bumi
yang bergerak antara satu terhadap lainnya
yang dibatasi oleh patahan-patahan aktif.
Karena itu, kepulauan Indonesia berada pada Gambar 2. Peta tektonik utama Pulau
daerah yang mempunyai aktivitas gempa Sulawesi (Hall dan Wilson, 2000).
bumi cukup tinggi yang mengakibatkan
bencana alam akibat gempa bumi di Zona Subduksi Sulawesi Utara
Indonesia makin sering terjadi. Berkaitan
dengan kondisi tersebut, salah satu upaya Subduksi Sulawesi Utara (North
yang bisa dilakukan untuk meminimalkan Sulawesi Trench) diinterpretasikan
dampak bencana gempa adalah menyiapkan merupakan zona subduksi konvergen antara
semua prasarana yang dibangun di Indonesia Laut Sulawesi dan Lengan Utara Sulawesi.
yang tahan terhadap gempa. Pemodelan Zona subduksi Sulawesi Utara termasuk
sumber gempa merupakan salah satu upaya kedalam sistim penunjaman yang relatif tua
mitigasi dalam mengetahui besarnya (dying subduction) yang robekannya
204 Jurnal Ilmiah Sains Vol. 11 No. 2, Oktober 2011
berkembang ke arah timur sepanjang tepian terpisah (discrete). Bertitik tolak dari data-
utara Sulawesi. Penunjaman Sulawesi Utara data tersebut yang ada, Kertapati (2006) dan
menyusup dengan sudut kemiringan sekitar Irsyam, dkk (2008) mengenali dan
140 dan zone benioff menunjam sampai membedakan ada tiga lajur sumber gempa
kedalaman 170-180 km, dengan sudut bumi di Wilayah Indonesia, yaitu:
kemiringan sekitar 450. Magnitudo a. Zona Penunjaman / Subduksi, yaitu jalur
maksimum (Mmax) gempa bumi di zona tempat terjadinya gempa bumi disekitar
Subduksi Sulawesi Utara mencapai 8,0 pertemuan antara dua lempeng dimana
dengan periode ulang gempa bumi sekitar lempeng samudera menunjam ke dalam
234 tahun (Kertapati, 2006). lempeng benua atau dua lempeng benua
saling menumpu.
Sesar Gorontalo b. Zona patahan patahan kerak bumi
Pada bagian utara Pulau Sulawesi, dangkal “shallow crustal fault zone”
secara morfologi akan terlihat kenampakan tempat terjadinya gempa bumi di dalam
empat segmen sesar (Hall dkk, 2000). kerak bumi dangkal.
Bagian tengah dari utara Pulau Sulawesi c. Zona menyebar (diffuse) yaitu jalur
terbagi kedalam tiga block yang kecil. Pada sumber gempa yang diasumsikan
bagian timur dari lengan utara Pulau sebagai daerah yang mempunyai potensi
Sulawesi diberi nama Block Manado, yang kegempaan yang sama.
bebas dari pengaruh North Sula Block.
Sehingga secara geologi jelas terlihat Analisis Seismik
pemisahan yang diakibatkan adanya Sesar Metode yang sering digunakan
Gorontalo. Sesar Gorontalo yang dalam analisis seismik hazard adalah
memanjang dari arah barat laut ke tenggara metode probabilistik. Metode Probabilitas
yaitu mulai Laut Sulawesi melewati Total yang dikembangkan McGuire (1976)
Gorontalo hingga perairan Teluk Tomoni, berdasarkan konsep probabilitas dari Cornell
dan mekanisme sesarnya adalah sesar (1968). Teori ini menggunakan asumsi
menganan (right lateral slip). bahwa suatu kejadian gempa dengan
magnitude, M dan jarak hiposenter, R
Zona Tumbukan Laut Maluku sebagai variabel acak indenpenden yang
Di bawah zona tumbukan Laut kontinu. Teori probabilitas total dapat
Maluku yang memanjang dalam arah utara- dinyatakan dalam formula dasar sebagai
selatan telah diamati adanya suatu berikut,
penunjaman slab dari lempeng laut Maluku
dengan konfigurasi penunjaman yang sangat
…….. (1)
unik, dimana slab dari lempeng yang sama
dimana,
menunjam ke dua arah yaitu barat dan timur
fM : fungsi distribusi magnitude
berbentuk seperti U terbalik. Berdasarkan
fR : fungsi distribusi jarak hiposenter
tomogram kartun 3D, nampak bahwa
P [I > i |m dan r]: probabilitas bersyarat dari
konfigurasi slab lempeng laut Maluku yang
intensitas I yang melampaui nilai i
menunjam ke barat mempunyai kemiringan
pada lokasi yang ditinjau untuk
yang lebih tajam daripada yang tersubduksi
kejadian gempa dengan magnitude m
ke timur. Hal ini barangkali disebabkan oleh
dan jarak hiposenter r
bergesernya seluruh sistim tumbukan di
Maluku ke barat oleh akibat desakan dari
lempeng Pasifik yang bergerak ke barat
(Widiyantoro, 2007).
Kesimpulan
Gambar 7. Peta hazard di batuan dasar
akibat sumber gempa Subduksi Dari pemodelan sumber gempa yang
Daerah-daerah yang mempunyai telah dilakukan ditarik beberapa kesimpulan
percepatan yang cukup tinggi akibat sumber bahwa:
Pasau dan Tanauma: Pemodelan Sumber Gemapa Di ……. 209
1. Wilayah Sulawesi Utara dan Sekitarnya Harmsen, S. 2007. USGS Software For
adalah wilayah yang sangat rentan akan Probabilistic Seismic Hazard Analysis
goncangan gempa bumi hal ini dapat (PSHA). United States of Geological
dilihat dari peta percepatan gempa di Surveys (USGS).
batuan dasarnya.
Irsyam, M., M. Asrurifak, Hendriyawan, B.
2. Dari hasil perhitungan analisis hazard
Budiono, Triyoso dan B.Hutapea.
didapatkan nilai percepatan gempa di
2008. Usulan Revisi Peta Seismic
batuan dasar Sulawesi Utara dan
Hazard Indonesia Dengan
sekitarnya pada kondisi peak ground
Menggunakan Metode Probabilitas
acceleration (PGA) untuk probabilitas
dan Model Sumber Gempa Tiga
terlampui 10% dalam 50 tahun berkisar
Dimensi. PIT XII HATTI, Bandung.
antara 0,05g sampai 0,6g.
McGuire, R.K. 1995. Probabilistic Seismic
Saran Hazard Analysis and Design
Earthquakes: Closing the Loop.
Perlu dilakukan penelitian yang
Bulletin of the Seismological Society
lebih rinci tentang sesar-sesar aktif yang ada
of America 85(5), 1275-1284.
di wilayah Sulawesi termasuk parameter-
parameter yang digunakan dalam pemodelan Scordilis, E.M. 2006. Empirical Global
agar dalam pemodelan sumber gempa dapat Relations Converting MS and Mb to
lebih teliti untuk memperkecil nilai Moment Magnitude, Journal of
kesalahan. Seismology, 10, 225-236.
Simandjuntak, T.O. 1992. An Outline of
Tectonics of the Indonesian Region.
DAFTAR PUSTAKA Geological News Letter, 252(3), 4-6.
Geological Research and
Bella, R.A. 2008. Pembuatan Program Development Center, Bandung-
Interface Untuk Software USGS Indonesia.
PSHA 2007 Dengan Studi Kasus USGS, Probabilistic Seismic Hazard
Pembuatan Peta Spectra Hazard di Analysis. http://earthquake.usgs.gov/
Wilayah Nusa Tenggara Timur. research/hazmaps/
Thesis Magister Teknik Sipil. Institut
Teknologi Bandung. Widiyantoro, S. 2007. Fisika dan Struktur
Intrior Bumi. Penerbit Badan
Bock, Y., L. Prawirodirdjo, J.F. Genrich, Meteorologi dan Geofisika Jakarta,
C.W. Stevens, R. McCaffrey, C. ISBN 978-979-1241-06-09.
Subarya, S.S.O. Puntodewo, dan E.
Calais. 2003. Crustal motion in Wiemar, S. 2001. A software package to
Indonesia from Global Positioning analyze seismicity: ZMAP.
System measurements. Journal of Seismological Research Letters,
Geophysical Research 108 No. B8 72(2), 373-382.
2367.
Gardner, J.K. dan L. Knopoff. 1974. Is the
sequence of earthquakes in southern
California, with aftersocks removed,
Poissonian?. Bulletin of the
Seimological Society of America, 64,
1363-1367.
Hall, R. and M.E.J. Wilson. 2000.
Neogene Sutures in Eastern Indonesia.
Journal of Asian Earth Sciences, 18,
781–808.