NIM : 13.287.0011
Jurusan : Teknik Geologi
SOAL 1
1. Jelaskan keterkaitan antara ilmu TEKTONIK, GEOLOGI STRUKTUR dan
GEOLOGI STRUKTUR INDONESIA !
2. Uraikan kondisi tektonik Indonesia!, Adakah perbedaan antara Indonesia
bagian Barat dengan bagian Timur. Jelaskan jika ada?
3. Sumatera salah satu pulau terbesar di Indonesia. Struktur geologi yang
berkembang di Sumatera adalah sesar sumatera. Jelaskan karakteristik sesar
Sumatera. Jika perlu lengkapi dengan gambar, dan beri notasi (keterangan).
4. Kondisi struktur geologi sumatera juga bisa diklasifikasikan atas beberapa
segmen. Ada berapa segmenkah itu? Jelaskan satu persatu. Lengkapi
jawaban saudara dengan gambar.
5. Dalam tatanan tektonik zona tumbukan antara lempeng samudera dengan
benua akan dapat membentuk struktur geologi tertentu. Struktur apakah itu,
bagaimanakah mekanisme struktur tersebut terbentuk. Uraikan penjelasan
saudara dengan gambar.
6. Tektonik suatu daerah memberikan suatu kontribusi tertentu. Kontribusi
apakah itu sehingga memberikan perbedaan signifikan (penting) antara
Sumatera bagian barat dengan sumatera bagian timur.? Jelaskan dan
lengkapi dengan gambar!
SOAL 2
1. Adakah hubungan antara struktur geologi yang berkembang antara Jawa dan
Kalimantan, Jelaskan, sertai dengan gambar !
2. Jawan secara singkat pertanyan dibawah ini :
a. Punggungan busur muka (foredeep) dan cekungan busur muka (interdeep)
di Pulau Sumatera dapat terfragmentasi akibat............?
b. Faktor- faktor penyebab adanya kompleksitas tatanan geologi yang
menyebabkan perubahan lingkungan Tektonik dan perkembangan Pulau
Sumatera adalah….......?
3. Wilayah Kalimantan merupakan wilayah yang relatif aman dari keterdapatan
struktur; Mengapa hal ini bisa terjadi?.
4. Bentuk/geometri pulau Sulawesi memberikan gambaran yang unik. Mengapa
hal ini bisa terjadi ? Jelaskan !
5. Jelaskanlah secara singkat :
a. Akibat penunjaman lempeng Australia dan lempeng Pasifik di wilayah
Papua mengakibatkan terbentuknya struktur apa? Gambarkan
b. Sesar sorong merupakan sesar ……………….yang terbentuk oleh
………….. , sesar ini memanjang dari ……… hingga …………..
6. Kondisi struktur Indonesia yang kompleks. Sebutkan struktur geologi utama
(termasuk jenisnya) yang berkembang di :
a. Jawa b. Sulawesi, c. Kalimantan dan d. Papua..
Lengkapi jawaban saudara dengan gambar.
JAWABAN SOAL 1:
1) Beda batas kajian Tektonik dan Geologi Struktur
Geologi struktur biasanya terkait dengan struktur pada skala regional dan
mikroskopik (misal, individual structures or structural systems);
Tektonik terkait dengan skala yang regional dan global (misal, orogenic system,
development of sedimentary basins, metamorphism, dan igneous activities yang
terkait dengan deformasi batuan. dll.).
2) Kepulauan Indonesia adalah salah satu wilayah yang memiliki kondisi geologi
yang menarik. Menarik karena gugusan kepulauannya dibentuk oleh tumbukan
lempeng-lempeng tektonik besar. Tumbukan Lempeng Eurasia dan Lempeng
India-Australia mempengaruhi Indonesia bagian barat, sedangkan pada
Indonesia bagian timur, dua lempeng tektonik ini ditubruk lagi oleh Lempeng
Samudra Pasifik dari arah timur. Kondisi ini tentunya berimplikasi banyak
terhadap kehidupan yang berlangsung di atasnya hingga saat ini. Mari kita
perhatikan gambar-gambar di bawah ini.
Mari kita perhatikan satu per satu Garis hijau di sebelah barat Pulau Sumatra
dan di sebelah selatan Pulau Jawa, menerus hingga ke Laut Banda, sebelah
selatan Flores kemudian membelok ke utara menuju Laut Arafuru (utara Maluku)
menunjukkan zona penunjaman Lempeng Hindia-Australia dan Lempeng
Eurasia
3) Sesar Sumatra atau sering juga disebut sesar Semangko adalah jalur
patahan yang memanjang mulai dari Aceh di utara hingga ke daerah Lampung.
Sesar Sumatra adalah bagian dari Tatanan Tektonik Indonesia. Sebelum kita
mengenal lebih jauh, sebelumnya kita kenal dulu tatanan Tektonik Indonesia.
Tatanan Tektonik Indonesia mulai terbentukpada 50 juta tahun yang lalu pada
masa Eosen awal, setelah anak benua India bertubrukan dengan benua Eurasia
membentuk tinggian Himalaya, dan pada bagian ujung tenggara benua Eurasia
tersesarkan lebih jauh ke arah tenggara dan membentuk kawasan Indonesia
bagian barat. Pada waktu tersebut di Indonesia bagian timur masih berupa laut
(laut Filipina dan Samudra Pasifik). Lajur penunjaman yang aktif sejak
akhir masa Mesozoikum di sebelah barat Sumatera, menyambung ke selatan
Jawa dan menerus ke sebelah timur-tenggara Kalimantan-Sulawesi Barat,
padamasa Paleosen mulai melemah dan berhenti pada kala Eosen.
Pada 20 juta tahun lalu benua-benua mikro bertubrukan dengan jalur Ofiolit
Sulawesi Timur, dan Laut Maluku terbentuk sebagian dari Laut Philipina. Laut
Cina selatan mulai membuka dan jalur tunjaman yang aktif berada di utara
Serawak-Sabah.
Pada 10 juta tahun yang lalu, benua mikro Tukang Besi-Buton bertubrukan
dengan jalur Ofiolit di Sulawesi Tenggara, tunjaman ganda bertubrukan dengan
jalur Ofiolit di Sulawesi Tengara, tunjaman ganda terjadi di kawasan Laut
Maluku, dan Laut Serawak terbentuk di Utara Kalimantan.
Pada 5 juta tahun yang lalu, benua mikro Banggai-Sula bertubrukan dengan jalur
Ofiolit Sulawesi Timur, dan mulai aktif tunjangan miring di utara Irian Jaya-Papua
Nugini.
Tumbukan ini, lempeng samudra akan tertekuk ke bawah dengan sudut 45º atau
lebih, menyusup ke bawah blok benua menuju atenosfer. Pada zona ini disebut
zona subduksi.
6) Pulau Sumatera dicirikan oleh tiga sistem tektonik. Berurutan dari barat ke
timur adalah sebagai berikut: zona subduksi oblique dengan sudut penunjaman
yang landai, sesar Mentawai dan zona sesar besar Sumatera. Zona subduksi di
Pulau Sumatera, yang sering sekali menimbulkan gempa tektonik, memanjang
membentang sampai ke Selat Sunda dan berlanjut hingga selatan Pulau Jawa.
Subsuksi ini mendesak lempeng Eurasia dari bawah Samudera Hindia ke arah
barat laut di Sumatera dan frontal ke utara terhadap Pulau Jawa, dengan
kecepatan pergerakan yang bervariasi. Puluhan hingga ratusan tahun, dua
lempeng itu saling menekan. Namun lempeng Indo-Australia dari selatan
bergerak lebih aktif. Pergerakannya yang hanya beberapa milimeter
hingga beberapa sentimeter per tahun ini memang tidak terasa oleh manusia.
Karena dorongan lempeng Indo-Australia terhadap bagian utara Sumatera
kecepatannya hanya 5,2 cm per tahun, sedangkan yang di bagian selatannya
kecepatannya 6 cm per tahun. Pergerakan lempeng di daerah barat Sumatera
yang miring posisinya ini lebih cepat dibandingkan dengan penyusupan lempeng
di selatan Jawa.
JAWABAN SOAL 2:
1) satu sesar purba yang membentang dari Jawa sampai Meratus yang dikenal
dengan Luk Ulo-Meratus seperti menjadi batas antara Jawa Bagian barat dan
Jawa timur dan diperkirkan menjadi tepi selatan Jawa pada pertengahan
Eocene. Konon, sesar purba ini kini membentang ke utara timur membelah laut
Jawa sampai ke bagian tenggara Kalimantan.
Selanjutnya pada Indonesia bagian timur, dua lempeng tektonik ini ditubruk lagi
oleh Lempeng Samudra Pasifik dari arah timur. Salah satu korban paling parah
dari tubrukan tiga lempeng ini adalah Pulau Sulawesi. Di sebelah utara Papua
juga terbentuk zona penunjaman akibat tubrukan Lempeng Samudra Pasifik
terhadap Lempeng India-Australia.
Pada bagian kepala burung, Papua, juga terbentuk sesar (patahan di permukaan
bumi) mendatar yang dikenal dengan nama Sesar Sorong. “Jadi Indonesia
daerah Barat dan Timur adalah zona gempa semua, kecuali sekitar Kalimantan,”
kata konsultan beberapa perusahaan minyak ini.
Menurut Rovicky, pusat gempa dapat berasal dari laut dan juga dari darat. Hal itu
disebabkan karena terjadinya pergeseran lempeng yang terjadi kira-kira 7-10
sentimeter per tahunnya.
Terus,KENAPA BISA HURUF K?-Sekitar 200 juta tahun yang lalu, bagian barat
Sulawesi melepaskan diri dari Pulau Papua bagian timur (kini Papua Nugini).
Bagian timur Sulawesi pun sebelumnya merupakan bagian dari Papua, namun
pada sekitar 90 juta tahun yang lalu memisahkan diri. Kedua bagian ini
bertabrakan dan bersatu sekitar 15 juta tahun yang lalu. Tabarakan yang terjadi
mengakibatkan semenanjung barat daya berputar melawan arah jarum jam.
Teluk Bone tercipta di antara bagian selatan dan tenggara Sulawesi . Tabrakan
tersebut jugamengakibatkan berputarnya semenanjung utara sebesar 90 derajat
searah jarum jam. Tabrakan dan perputaran tersebut membentuk Pulau
Sulawesi seperti sekarang, berbentuk mirip huruf K.
Fisiografi Papua secara umum dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu
bagian Kepala Burung, Leher dan Badan. Bagian utara Kepala Burung
merupakan pegunungan dengan relief kasar, terjal sampai sangat terjal. Batuan
yang tersusun berupa batuanproduk vulkanisme, batuan ubahan, dan batuan
intrusif asam sampaiintermedier. Morfologi ini berangsur berubah ke
arah baratdaya berupa dataran rendah aluvial, rawa danplateau batugamping.
Pulau New Guinea (Papua) telah diakui sebagai hasil subduksi antaraLempeng
Australia dengan Lempeng Pasifik. Menurut Pigram dan Davies (1987), proses
konvergen dan deformasi kedua lempeng ini dimulai sejak Eosen dan terus
beralangsunghingga sekarang.
b. Sesar Sorong merupakan retakan besar dalam kerak bumi dan selama 40
juta tahun telah melepaskan potongan daratan yang luas dari Papua sebelah
utara dan pulau-pulau yang terbentuk karena adanya sesar ini bergeser ke arah
barat melintasi lautan ke arah Sulawesi.
Sesar Sorong ini muncul 20 juta tahun yang lalu dan masih aktif berkembang
sampai sekarang. Terlihat dari gambar diatas bahwa sesar ini bukan sesar
tunggal melainkan 2 sesar yang bergabung di daerah sorong dan kemudian
terpisah bercabang di wilayah kepala burung.
Di Papua, batuan asal penutup banyak dijumpai luas sepanjang sabuk Ophiolite
Papua, Pegunungan Cycloop, Pulau Waigeo, Utara Pegunungan Gauttier dan
sepanjang zona sesar Sorong dan Yapen pada umumnya terbentuk oleh batuan
ultramafik, plutonil basik, dan mutu-tinggi metamorfik. Sedimen dalam Lempeng
Pasifik dicirikan pula oleh karbonat laut-dangkal yang berasal dari pulau-arc.
Satuan ini disebut Formasi Hollandia dan tersebar luas di Waigeo, Biak, Pulau
Yapen dan Pegunungan Cycloop. Umur kelompok ini berkisar dari Miosen Awal
hingga Pliosen.
6) a. Perkembangan tektonik pulau Jawa dapat dipelajari dari pola-pola struktur
geologi dari waktu ke waktu. Struktur geologi yang ada di pulau Jawa memiliki
pola-pola yang teratur.
Secara geologi pulau Jawa merupakan suatu komplek sejarah penurunan basin,
pensesaran, perlipatan dan vulkanisme di bawah pengaruh stress regime yang
berbeda-beda dari waktu ke waktu. Secara umum, ada tiga arah pola umum
struktur yaitu arah Timur Laut –Barat Daya (NE-SW) yang disebut pola Meratus,
arah Utara – Selatan (N-S) atau pola Sunda dan arah Timur – Barat (E-W).
Perubahan jalur penunjaman berumur kapur yang berarah Timur Laut – Barat
Daya (NE-SW) menjadi relatif Timur – Barat (E-W) sejak kala Oligosen sampai
sekarang telah menghasilkan tatanan geologi Tersier di Pulau Jawa yang sangat
rumit disamping mengundang pertanyaan bagaimanakah mekanisme perubahan
tersebut. Kerumitan tersebut dapat terlihat pada unsur struktur Pulau Jawa dan
daerah sekitarnya.
1. Komplek subduksi Kapur Tersier Awal yang berarah Timur laut, dimulai dari
Pulau Jawa dan membentuk pegunungan Meratus sekarang;
3. Jalur subduksi di Kalimantan Utara, Serawak, dan Laut Natuna, Jalur ini
dikenal dengan Jalur Lupar.
d. papua. Tektonik Pulau Papua pada saat ini berada pada bagian tepi utara
Lempeng Indo-Australia, yang berkembang akibat adanya pertemuan antara
Lempeng Australia yang bergerak ke utara dengan Lempeng Pasifik yang
bergerak ke barat.
Dua lempeng utama ini mempunyai sejarah evolusi yang diidentifikasi yang
berkaitan erat dengan perkembangan sari proses magmatik dan pembentukan
busur gunung api yang berasoisasi dengan mineralisasi emas phorpir dan emas
epithermal