Andaman dan Burma. Diantara Propinsi Jawa dan Sumatera Tengah Selatan terdapat
Selat Sunda yang merupakan batas tenggara lempeng Burma. Penyimpulan ini
menyisakan pertanyaan karena kenampakan anomali gaya berat menunjukkan bahwa
pola Jawa bagian barat yang cenderung lebih sesuai dengan pola Sumatera dibanding
dengan Jawa bagian Timur.
Pengaruh Tektonik Regional pada Perkembangan Sesar Sumatera, Sejarah
tektonik Pulau Sumatera berhubungan erat dengan pertumbukan antara lempeng
India-Australia dan Asia Tenggara, sekitar 45,6 Juta tahun lalu yang mengakibatkan
perubahan sistematis dari perubahan arah dan kecepatan relatif antar lempengnya
berikut kegiatan ekstrusi yang terjadi padanya. Proses tumbukan ini mengakibatkan
terbentuknya banyak sistem sesar geser di bagian sebelah timur India, untuk
mengakomodasikan perpindahan massa secara tektonik. Selanjutnya sebagai respon
tektonik akibat dari bentuk melengkung ke dalam dari tepi lempeng Asia Tenggara
terhadap Lempeng Indo-Australia, besarnya slip-vectorini secara geometri akan
mengalami kenaikan ke arah barat laut sejalan dengan semakin kecilnya sudut
konvergensi antara dua lempeng tersebut.
Keadaan Pulau Sumatera menunjukkan bahwa kemiringan penunjaman,
punggungan busur muka dan cekungan busur muka telah terfragmentasi akibat proses
yang terjadi. Kenyataan menunjukkan bahwa adanya transtensi (trans-tension)
Paleosoikum tektonik Sumatera menjadikan tatanan tektonik Sumatera menunjukkan
adanya tiga bagian pola. Bagian selatan terdiri dari lempeng mikro Sumatera, yang
terbentuk sejak 2 juta tahun lalu dengan bentuk, geometri dan struktur sederhana,
bagian tengah cenderung tidak beraturan dan bagian utara yang tidak selaras dengan
pola penunjaman.
Kompleksitas tatanan geologi Sumatera, perubahan lingkungan tektonik dan
perkembangannya dalam ruang dan waktu memungkinkan sebagai penyebab
keanekaragaman arah pola vektor hubungannya dengan slip-ratedan segmentasi Sesar
Sumatera. Hal tersebut antara lain karena (1) perbedaan lingkungan tektonik akan
menjadikan batuan memberikan tanggapan yang beranekaragam pada reaktivasi
struktur, serta (2) struktur geologi yang lebih tua yang telah terbentuk akan
mempengaruhi kemampuan deformasi batuan yang lebih muda.
Sumatra utara
Schurmann menggambarkan bagian Paleogene ke dalam pegunungan Batak Lands, membentuk
rangkaian pegunungan Pre-Tersier sampai timur laut.
1. Pilo-Pliocene
Sesudah pengangkatan Intra Miosen pada zone barian umumnya tidak terbentuk endapan
marine. Selama akhir Neogen, rangkaian pegunungan barisan rangkaian pegunungan barisan
membentuk rangkaian gunung api antara basin indiogosinklinal Sumatra Timur dan Sumatra
India.
2.