Abstrak: Tujuan dari penulisan artikel ini yaitu untuk menganalisis Struktur Geologi Sulawesi. Pulau
Sulawesi memiliki letak antara Borneo dan Papua serta salah satu pulau terbesar keempat di Indonesia
dan juga sebagai pulau terbesar ke sebelas di dunia. Pulau Sulawesi dikenal mempunyai keunikan
yang sangat banyak dan baik untuk dipelajari, dari segi geologinya maupun dari segi budaya dan
kehidupan yang terbentuk didalamnya. Bentukan dari Pulau Sulawesi yang kita lihat saat ini adalah
hasil dari bentukan geologi yang sangat kompleks. Banyaknya gunung, danau dan sungai serta dataran
tinggi yang berlipat-lipat merupakan wajah Sulawesi yang sangat jauh berbeda dibandingkan pulau-
pulau besar lainnya di Nusantara. Pulau Sulawesi membentuk ekologi yang unik dan memiliki
perpaduan fauna antara Asia-Australia. Metode penelitian dalam artikel ini menggunakan metode studi
pustaka. Studi pustaka merupakan metode pengumpulan data yang diarahkan kepada pencarian data
dan informasi melalui dokumen- dokumen, literature, buku-buku, foto-foto, gambar, maupun
dokumen elektronik yang dapat mendukung dan memiliki hubungan dengan masalah yang dipecahkan
dalam proses penulisan. Sejarah tektonik dari Pulau Sulawesi sangat berkaitan erat dengan perisitiwa
tektonik regional yang terjadi di sekitar Sulawesi dan juga kegiatan tektonik lokal yang terjadi di
berbagai bagian dari daerah Sulawesi.
Abstract: The purpose of writing this article is to analyze the Geological Structure of Sulawesi.
Sulawesi Island is located between Borneo and Papua and is one of the fourth largest islands in
Indonesia and also the eleventh largest island in the world. The island of Sulawesi is known to have
very many uniqueness and it is good to study, from a geological perspective as well as in terms of the
culture and life that is formed therein. The formation of Sulawesi Island that we see today is the result
of a very complex geological formation. The many mountains, lakes and rivers as well as multiple
plateaus constitute the face of Sulawesi which is very different from that of the other major islands in
the archipelago. Sulawesi Island forms a unique ecology and has a mix of Asian-Australian fauna. The
research method in this article uses the literature study method. Literature study is a data collection
method that is directed at finding data and information through documents, literature, books,
photographs, images, and electronic documents that can support and have a relationship with problems
solved in the writing process. The tectonic history of Sulawesi Island is closely related to regional
tectonic events that occurred around Sulawesi and also local tectonic activities that occurred in various
parts of the Sulawesi region.
Oktober --- 9
1. PENDAHULUAN Studi Pustaka merupakan metode
Pulau Sulawesi terletak antara pengumpulan data yang diarahkan kepada
pertemuan tiga lempeng yaitu lempeng pencarian data dan informasi melalui buku-
Indo Australia, lempeng Pasifik, serta buku teks, jurnal ilmiah, refrensi statistik,
lempeng Eurasia, dan menyebabkan hasil-hasil penelitian dalam bentuk skripsi,
keadaan tektonik yang dapat dikatakan tesis, desertasi, serta sumber-sumber
kompleks. Batuan-batuan yang tersusun lainnya yang relevan yang dapat
yaitu dari busur kepulauan, batuan bancuh, mendukung dan memiliki hubungan
serta ofiolit dan juga dari proses tektonik. dengan masalah yang dipecahkan dalam
Struktur geologi pada wilayah ini sebagian proses penulisan. (Nazir, 1988)
besar adalah sesar mendatar. Pulau Studi kepustakaan berkaitan dengan
Sulawesi mempunyai luas sekitar 174,600 kajian teoritis dan referensi lain yang
km2. Secara administratif, Pulau Sulawesi berkaitan dengan nilai, budaya dan norma
terdiri dari 6 provinsi, yaitu Sulawesi yang berkembang pada situasi sosial yang
Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, diteliti, hal ini dikarenakan penelitian tidak
Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan serta akan lepas dari literature-literatur ilmiah.
Sulawesi Tenggara. Bagian topografinya (Sugiyono, 2015).
sebagian besar berbentuk gunung dan Penelitian ini menjelaskan tentang
wilayah lainnya berbentuk datar (di bawah Struktur Geologi yang membentuk Pulau
50 mdpl) hanya sekitar 10.3% dari luas Sulawesi sehingga bentukannya menjadi
wilayah keseluruhan.Pulau Sulawesi sangat kompleks. Pengumpulan data dalam
memiliki iklim tropis dan sejarah geologis artikel ini menggunakan berbagai macam
yang kompleks, menimbulkan Pulau sumber pustaka untuk memperoleh
Sulawesi mempunyai fauna dan flora yang informasi, yaitu data sekunder yang
dapat dikatakan unik, atau biasa diketahui diambil dari beberapa jurnal ilmiah, hasil-
dengan wilayah “Wallacea”.Dapat hasil penelitian dalam bentuk skripsi, tesis,
diketahui rata-rata seluruh spesies utama desertasi, website resmi daerah yang
dan endemik dari tanaman, mamalia, bersangkutan, serta sumber-sumber lainnya
burung, reptil dan amphibi menempati yang relevan yang dikaji dan diolah
wilayah konservasi dan luas nya 35,000 sedemikian rupa.
km2 terdiri sekitar 20% luas total Pulau
Sulawesi. (Sompotan, (2012 : 1). 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pulau Sulawesi dan sekitarnya, Struktur Geologi Sulawesi
khususnya Sulawesi pada bagian utara Sulawesi dapat dikatakan memiliki
adalah salah satu margin aktif yang paling fenomena geologirumit. Bentukan tektonik
rumit. Daerah ini adalah pusat dari yang dihasilkan adalah patahan serta
pertemuan 3 lempeng konvergen. Daerah gunung api serta hasil dari tumbukan
Sulawesi Utara yang letaknya baik di darat tektonik tersebut membentuk Sulawesi
maupun di laut adalah wilayah yang dekat seperti huruf “K”. Pulau Sulawesi dibagi
dengan sumber gempa bumi serta menjadiempatbagianyaitu busur
penyebab tsunami dari adanya proses vulkanikSulawesi Barat, kontinental kerak
tektonik. Daerah Sulawesi Utara terdapat Banggai Sula, oseanik kerak Sulawesi
sesar aktif yang menimbulkan munculnya Timur serta juga kompleks metamorf
fenomena geologi. (Simanjuntak, 1992). Sulawesi Tengah, 4 wilayah ini
terpisahkan dengan batasan tektonik dan
2. METODE PENELITIAN mempengaruhi satu dengan lainnya.
Penulisan artikel ini, metode (Endarto dan Surono (1991 dalam MS,
penelitian yang digunakan adalah metode 2011).
Studi Pustaka dengan menggunakan data
dari berbagai sumber literatur. Metode
10 --- Oktober
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi Dan Teknologi)
ISSN : 2549-9181| e-ISSN : 2684-6705
| Vol.4 | No.2| 2020
Pembentukan Sulawesi menurut pembalikan busur- busur Sulawesi.
Satyana Awang (2014), dibagi menjadi Setelah terjadi benturan akan terjadi
empat kejadian, yaitu: post collision tectonic escape, sesudah
1. 70-50 juta tahun lalu, mulanya Sulawesi benturan Buton – Tukangbesi serta
Barat masuk pada bagian Sundaland. benturan Banggai - Sula, terjadi
Sulawesi Barat pada zaman ini tectonic escape yang dilihat sebagai
merupakan sebuahbusur kepulauan atau sesar-sesar mendatar kemudian
busur magmatik vulkanik hasil dari menggeser Sulawesi. Sesar tersebut
subduksi kerak samudera. Busur bergerak kearah timur (free oceanic
kepulauan pada wilayah ini merupakan edge).Sesar mendatar besar Palu Koro,
jalur melange atau juga diketahui Matano, Lawanopo, Kolaka, dan
sebagai jalur subduksi. Di jalur ini Balantak dijelaskan terjadi dari proses
polarita scurvaturenya selalu cembung mekanisme postcollision tectonic
ke arah samudera. escape.
2. 50-15 juta tahun lalu, keadaan ini dapat
dikatakan lama bertahan, seiring Mandala Barat (West & North Sulawesi
berkembangnya waktu maka terjadi Volcano Plutonic Arc)
perubahan yang akan mengubah arah Mandala Barat termasuk ke dalam jalur
atau polaritas pada dua busur magmatik magmatik Paparan Sunda yang letaknya
serta subduksi Sulawesi dari cembung paling timur, panjang nya dari dari lengan
ke arah samudera menjadi agak lurus. utara - lengan selatan pulau Sulawesi.
Penyebabnya adalah dari perubahan Busur tersebut tersusun dari batuan
tektonikseperti pembukaan Selat vulkanikplutonik berusia Paleogen Kuarter
Makassar, pembukaan Teluk Bone, dan jenisnya termasuk ke dalambatuan
pembukaan Teluk Tomini atau sedimen. Mandala barat terbagi jadi dua,
sebutannya adalah Cekungan bagiannya adalah bagian utara dan barat.
Gorontalo, dan juga subduksi Laut Pada sisi utara nya memanjang dari Buol
Sulawesi. sampai Manado, serta bagian barat
3. 15-5 juta tahun lalu adalah perubahan wilayahnya memanjang dari Buol ke
drastis pada Pulau Sulawesi. Di zaman Makassar. Batuan yang ada di wilayah
ini telah terjadi benturan, collision dan utara sifatnya riodasitik - andesitik,
docking dua mikrokontinen Australia batuannya ada di zaman Miosen – Resen
kearah Sulawesi dari sebelah tenggara dan jenis batuan dasar basaltik prosesnya
(mikrokontinen Buton – Tukang besi) terjadi zaman Eosen - Oligosen. Batuan
dan dari sebelah timur (mikrokontinen yang ada pada busur magmatik bagian
Banggai-Sula). Di tahun ini sudah barat jenis batu penyusun yang sifatnya
terjadi polaritas busur-busur Sulawesi. kontinen dan terbagi menjadi batuan
Pembalikan polaritas pada busur gunung api sedimen. (Van Leeuwen, 1994,
Sulawesi ini merupakan akibat benturan dalam Armstrong F. Sompotan, 2012).
mikrokontinen di Banggai-Sula yang 1) Mandala Barat Bagian Utara
terbentur pada titik pusat Cakupannya adalah provinsi
Sulawesi,bagian tengah, dan pivot Sulawesi Utara dan Gorontalo, panjangnya
poin.Hal ini dapat dianalogikan sebagai kurang lebih 500km, lebar nya 50-70 km
sebuah massa yang mengalami tolakan serta ketinggian 2065 m. Jenis batuan pada
ke dalam diakibatkan adanya wilayah ini bersifat riodastik sampai
“tendangan” dari luar. Terbentuknya andesitic, serta terbentuk pada masa
pulau ini seperti huruf “K” terjadi pada Miosenresen. Geologi pada wilayah ini
zaman ini. terbentuk dari beberapa kelompok, yaitu:
4. 5-0 juta tahun yang lalu dan sampai saat Kelompok batu gamping
ini merupakan zaman terakhir
Oktober --- 11
basement yang kompleks ada pada 2
daerah, yaitu terdapat pada bagian barat
Sulawesi Selatan dekat Bantimala serta di
daerah Barru, dimana batuan penyusunnya
adalah batuan metamorf, ultramafik dan
Gambar 1. Batu gamping sedimen. (Armstrong F. Sompotan, (2012).
Kelompok batuan breksi dan batu Pegunungan Meratus yang ada di
pasir, terdiri dari batu lanau, batu Kalimantan tenggara serta batuan di
lempung, dan lain lain Sulawesi Tengah menunjukkan kalau
basement kompleks Sulawesi Selatan
adalah pecahan fragmen akibat terjadinya
akresi kompleks yang lebih besar pada
zaman Cretaceous. Terdapat beberapa
formasi, sebagai berikut:
a) Balangbaru (Masa akhir Cra
Gambar 2. Batu breksi dan pasir Crateceous)
Kelompok tuf Tondano, yaitu adanya Batuan ini berada di wilayah bagian
fragmen batuan vulkanik kasar andesit barat dan bagian timur provinsi
Sulawesi Selatan. Batuan ini terdiri
dari batuan sandstone dan batuan
silty-shales, dengan tambahan sedikit
batuan konglomerat, dan juga batuan
pebbly sandstone serta batuan breksi
konglomerat
Pada masa Miosen Awal, pergerakan terjadi di daerah sulawesi ini disertai
sinistral yang terjadi pada Sesar Palu-Koro dengan adanya proses erosi.
dan WaIanae menyebabkan adanya gaya Memasuki masa-masa Miosen
utama yang berarah ke baratlaut pada Tengah, aktivitas tektonik ini menjadi
daerah Sulawesi. Gaya ini rupanya terhenti dan akibatnya terjadi aktivitas
membentuk orogenesa di daerah Sulawesi vulkanik yang mana mengendapkan Satuan
yang mana berupa lipatan, sesar sesar yang Lava Andesit-Basalt. Proses vulkanisme
naik kearah baratdaya hingga ke timurlaut, ini berhenti pada masa-masa Pliosen. Pasca
dan sesar-sesar yang mendatar ini berarah pengendapan Satuan Lava Andesit-Basalt
ke bagian barat laut hingga ke tenggara dan aktivitas tektonik kini kembali muncul dan
juga barat - baratlaut - timur tenggara, terjadi yang mengaktifkan kembali sesar-
karenahal ini merupakan struktur-struktur sesar yang sudah ada sehingga satuan lava
pembentuk sistem sesar yang berupa tersebut akibatnya terpotong sesar. Pada
anjakan- lipatan. Kompresi yang terjadi ini saat Holosen-Resen ini terendapkan satuan
diketahui cukup kuat karena telah alluvial yang disertai proses erosi ini
mengangkat batuan dasar yaitu Satuan kemudian membentuk morfologi daerah
Batuan Metamorf (Formasi Latimojong) sulawesi seperti sekarang. Sesar yang ada
muncul ke permukaan. Orogenesa yang sekarang kemungkinan telah terhenti
Oktober --- 15
sebelum masa Kuarter karena sesar tidak Ringkasan Sejarah geologi daerah sulawesi
dapat memotong lapisan berumur Kuarter. dapat dilihat pada gambar berikut:
16 --- Oktober
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi Dan Teknologi)
ISSN : 2549-9181| e-ISSN : 2684-6705
| Vol.4 | No.2| 2020
Gambar 12. Geological map south Sulawesi (modified from Sukamto, 1975; van Leuwen,
1981; Bergman et al., 1996; van den Bergh, 1999) dalam Armstrong, 2012.
18 --- Oktober