Anda di halaman 1dari 10

JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi Dan Teknologi)

ISSN : 2549-9181| e-ISSN : 2684-6705


| Vol.4 | No.2| 2020

Struktur Geologi Pulau Sulawesi


1
Anindita Nurlia Rachman, 2Nadia Oktariza, 3Muzani
1
Program Studi Pendidikan Geografi, Universitas Negeri Jakarta
1
Program Studi Pendidikan Geografi, Universitas Negeri Jakarta
1
Program Studi Pendidikan Geografi, Universitas Negeri Jakarta

Email: nurliaanindita@gmail.com1, muzani@unj.ac.id3

Abstrak: Tujuan dari penulisan artikel ini yaitu untuk menganalisis Struktur Geologi Sulawesi. Pulau
Sulawesi memiliki letak antara Borneo dan Papua serta salah satu pulau terbesar keempat di Indonesia
dan juga sebagai pulau terbesar ke sebelas di dunia. Pulau Sulawesi dikenal mempunyai keunikan
yang sangat banyak dan baik untuk dipelajari, dari segi geologinya maupun dari segi budaya dan
kehidupan yang terbentuk didalamnya. Bentukan dari Pulau Sulawesi yang kita lihat saat ini adalah
hasil dari bentukan geologi yang sangat kompleks. Banyaknya gunung, danau dan sungai serta dataran
tinggi yang berlipat-lipat merupakan wajah Sulawesi yang sangat jauh berbeda dibandingkan pulau-
pulau besar lainnya di Nusantara. Pulau Sulawesi membentuk ekologi yang unik dan memiliki
perpaduan fauna antara Asia-Australia. Metode penelitian dalam artikel ini menggunakan metode studi
pustaka. Studi pustaka merupakan metode pengumpulan data yang diarahkan kepada pencarian data
dan informasi melalui dokumen- dokumen, literature, buku-buku, foto-foto, gambar, maupun
dokumen elektronik yang dapat mendukung dan memiliki hubungan dengan masalah yang dipecahkan
dalam proses penulisan. Sejarah tektonik dari Pulau Sulawesi sangat berkaitan erat dengan perisitiwa
tektonik regional yang terjadi di sekitar Sulawesi dan juga kegiatan tektonik lokal yang terjadi di
berbagai bagian dari daerah Sulawesi.

Kata Kunci: Struktur geologi, Batuan, Sulawesi

Abstract: The purpose of writing this article is to analyze the Geological Structure of Sulawesi.
Sulawesi Island is located between Borneo and Papua and is one of the fourth largest islands in
Indonesia and also the eleventh largest island in the world. The island of Sulawesi is known to have
very many uniqueness and it is good to study, from a geological perspective as well as in terms of the
culture and life that is formed therein. The formation of Sulawesi Island that we see today is the result
of a very complex geological formation. The many mountains, lakes and rivers as well as multiple
plateaus constitute the face of Sulawesi which is very different from that of the other major islands in
the archipelago. Sulawesi Island forms a unique ecology and has a mix of Asian-Australian fauna. The
research method in this article uses the literature study method. Literature study is a data collection
method that is directed at finding data and information through documents, literature, books,
photographs, images, and electronic documents that can support and have a relationship with problems
solved in the writing process. The tectonic history of Sulawesi Island is closely related to regional
tectonic events that occurred around Sulawesi and also local tectonic activities that occurred in various
parts of the Sulawesi region.

Keywords: Geological structure, Rock, Sulawesi.

Oktober --- 9
1. PENDAHULUAN Studi Pustaka merupakan metode
Pulau Sulawesi terletak antara pengumpulan data yang diarahkan kepada
pertemuan tiga lempeng yaitu lempeng pencarian data dan informasi melalui buku-
Indo Australia, lempeng Pasifik, serta buku teks, jurnal ilmiah, refrensi statistik,
lempeng Eurasia, dan menyebabkan hasil-hasil penelitian dalam bentuk skripsi,
keadaan tektonik yang dapat dikatakan tesis, desertasi, serta sumber-sumber
kompleks. Batuan-batuan yang tersusun lainnya yang relevan yang dapat
yaitu dari busur kepulauan, batuan bancuh, mendukung dan memiliki hubungan
serta ofiolit dan juga dari proses tektonik. dengan masalah yang dipecahkan dalam
Struktur geologi pada wilayah ini sebagian proses penulisan. (Nazir, 1988)
besar adalah sesar mendatar. Pulau Studi kepustakaan berkaitan dengan
Sulawesi mempunyai luas sekitar 174,600 kajian teoritis dan referensi lain yang
km2. Secara administratif, Pulau Sulawesi berkaitan dengan nilai, budaya dan norma
terdiri dari 6 provinsi, yaitu Sulawesi yang berkembang pada situasi sosial yang
Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, diteliti, hal ini dikarenakan penelitian tidak
Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan serta akan lepas dari literature-literatur ilmiah.
Sulawesi Tenggara. Bagian topografinya (Sugiyono, 2015).
sebagian besar berbentuk gunung dan Penelitian ini menjelaskan tentang
wilayah lainnya berbentuk datar (di bawah Struktur Geologi yang membentuk Pulau
50 mdpl) hanya sekitar 10.3% dari luas Sulawesi sehingga bentukannya menjadi
wilayah keseluruhan.Pulau Sulawesi sangat kompleks. Pengumpulan data dalam
memiliki iklim tropis dan sejarah geologis artikel ini menggunakan berbagai macam
yang kompleks, menimbulkan Pulau sumber pustaka untuk memperoleh
Sulawesi mempunyai fauna dan flora yang informasi, yaitu data sekunder yang
dapat dikatakan unik, atau biasa diketahui diambil dari beberapa jurnal ilmiah, hasil-
dengan wilayah “Wallacea”.Dapat hasil penelitian dalam bentuk skripsi, tesis,
diketahui rata-rata seluruh spesies utama desertasi, website resmi daerah yang
dan endemik dari tanaman, mamalia, bersangkutan, serta sumber-sumber lainnya
burung, reptil dan amphibi menempati yang relevan yang dikaji dan diolah
wilayah konservasi dan luas nya 35,000 sedemikian rupa.
km2 terdiri sekitar 20% luas total Pulau
Sulawesi. (Sompotan, (2012 : 1). 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pulau Sulawesi dan sekitarnya, Struktur Geologi Sulawesi
khususnya Sulawesi pada bagian utara Sulawesi dapat dikatakan memiliki
adalah salah satu margin aktif yang paling fenomena geologirumit. Bentukan tektonik
rumit. Daerah ini adalah pusat dari yang dihasilkan adalah patahan serta
pertemuan 3 lempeng konvergen. Daerah gunung api serta hasil dari tumbukan
Sulawesi Utara yang letaknya baik di darat tektonik tersebut membentuk Sulawesi
maupun di laut adalah wilayah yang dekat seperti huruf “K”. Pulau Sulawesi dibagi
dengan sumber gempa bumi serta menjadiempatbagianyaitu busur
penyebab tsunami dari adanya proses vulkanikSulawesi Barat, kontinental kerak
tektonik. Daerah Sulawesi Utara terdapat Banggai Sula, oseanik kerak Sulawesi
sesar aktif yang menimbulkan munculnya Timur serta juga kompleks metamorf
fenomena geologi. (Simanjuntak, 1992). Sulawesi Tengah, 4 wilayah ini
terpisahkan dengan batasan tektonik dan
2. METODE PENELITIAN mempengaruhi satu dengan lainnya.
Penulisan artikel ini, metode (Endarto dan Surono (1991 dalam MS,
penelitian yang digunakan adalah metode 2011).
Studi Pustaka dengan menggunakan data
dari berbagai sumber literatur. Metode
10 --- Oktober
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi Dan Teknologi)
ISSN : 2549-9181| e-ISSN : 2684-6705
| Vol.4 | No.2| 2020
Pembentukan Sulawesi menurut pembalikan busur- busur Sulawesi.
Satyana Awang (2014), dibagi menjadi Setelah terjadi benturan akan terjadi
empat kejadian, yaitu: post collision tectonic escape, sesudah
1. 70-50 juta tahun lalu, mulanya Sulawesi benturan Buton – Tukangbesi serta
Barat masuk pada bagian Sundaland. benturan Banggai - Sula, terjadi
Sulawesi Barat pada zaman ini tectonic escape yang dilihat sebagai
merupakan sebuahbusur kepulauan atau sesar-sesar mendatar kemudian
busur magmatik vulkanik hasil dari menggeser Sulawesi. Sesar tersebut
subduksi kerak samudera. Busur bergerak kearah timur (free oceanic
kepulauan pada wilayah ini merupakan edge).Sesar mendatar besar Palu Koro,
jalur melange atau juga diketahui Matano, Lawanopo, Kolaka, dan
sebagai jalur subduksi. Di jalur ini Balantak dijelaskan terjadi dari proses
polarita scurvaturenya selalu cembung mekanisme postcollision tectonic
ke arah samudera. escape.
2. 50-15 juta tahun lalu, keadaan ini dapat
dikatakan lama bertahan, seiring Mandala Barat (West & North Sulawesi
berkembangnya waktu maka terjadi Volcano Plutonic Arc)
perubahan yang akan mengubah arah Mandala Barat termasuk ke dalam jalur
atau polaritas pada dua busur magmatik magmatik Paparan Sunda yang letaknya
serta subduksi Sulawesi dari cembung paling timur, panjang nya dari dari lengan
ke arah samudera menjadi agak lurus. utara - lengan selatan pulau Sulawesi.
Penyebabnya adalah dari perubahan Busur tersebut tersusun dari batuan
tektonikseperti pembukaan Selat vulkanikplutonik berusia Paleogen Kuarter
Makassar, pembukaan Teluk Bone, dan jenisnya termasuk ke dalambatuan
pembukaan Teluk Tomini atau sedimen. Mandala barat terbagi jadi dua,
sebutannya adalah Cekungan bagiannya adalah bagian utara dan barat.
Gorontalo, dan juga subduksi Laut Pada sisi utara nya memanjang dari Buol
Sulawesi. sampai Manado, serta bagian barat
3. 15-5 juta tahun lalu adalah perubahan wilayahnya memanjang dari Buol ke
drastis pada Pulau Sulawesi. Di zaman Makassar. Batuan yang ada di wilayah
ini telah terjadi benturan, collision dan utara sifatnya riodasitik - andesitik,
docking dua mikrokontinen Australia batuannya ada di zaman Miosen – Resen
kearah Sulawesi dari sebelah tenggara dan jenis batuan dasar basaltik prosesnya
(mikrokontinen Buton – Tukang besi) terjadi zaman Eosen - Oligosen. Batuan
dan dari sebelah timur (mikrokontinen yang ada pada busur magmatik bagian
Banggai-Sula). Di tahun ini sudah barat jenis batu penyusun yang sifatnya
terjadi polaritas busur-busur Sulawesi. kontinen dan terbagi menjadi batuan
Pembalikan polaritas pada busur gunung api sedimen. (Van Leeuwen, 1994,
Sulawesi ini merupakan akibat benturan dalam Armstrong F. Sompotan, 2012).
mikrokontinen di Banggai-Sula yang 1) Mandala Barat Bagian Utara
terbentur pada titik pusat Cakupannya adalah provinsi
Sulawesi,bagian tengah, dan pivot Sulawesi Utara dan Gorontalo, panjangnya
poin.Hal ini dapat dianalogikan sebagai kurang lebih 500km, lebar nya 50-70 km
sebuah massa yang mengalami tolakan serta ketinggian 2065 m. Jenis batuan pada
ke dalam diakibatkan adanya wilayah ini bersifat riodastik sampai
“tendangan” dari luar. Terbentuknya andesitic, serta terbentuk pada masa
pulau ini seperti huruf “K” terjadi pada Miosenresen. Geologi pada wilayah ini
zaman ini. terbentuk dari beberapa kelompok, yaitu:
4. 5-0 juta tahun yang lalu dan sampai saat  Kelompok batu gamping
ini merupakan zaman terakhir
Oktober --- 11
basement yang kompleks ada pada 2
daerah, yaitu terdapat pada bagian barat
Sulawesi Selatan dekat Bantimala serta di
daerah Barru, dimana batuan penyusunnya
adalah batuan metamorf, ultramafik dan
Gambar 1. Batu gamping sedimen. (Armstrong F. Sompotan, (2012).
 Kelompok batuan breksi dan batu Pegunungan Meratus yang ada di
pasir, terdiri dari batu lanau, batu Kalimantan tenggara serta batuan di
lempung, dan lain lain Sulawesi Tengah menunjukkan kalau
basement kompleks Sulawesi Selatan
adalah pecahan fragmen akibat terjadinya
akresi kompleks yang lebih besar pada
zaman Cretaceous. Terdapat beberapa
formasi, sebagai berikut:
a) Balangbaru (Masa akhir Cra
Gambar 2. Batu breksi dan pasir Crateceous)
 Kelompok tuf Tondano, yaitu adanya Batuan ini berada di wilayah bagian
fragmen batuan vulkanik kasar andesit barat dan bagian timur provinsi
Sulawesi Selatan. Batuan ini terdiri
dari batuan sandstone dan batuan
silty-shales, dengan tambahan sedikit
batuan konglomerat, dan juga batuan
pebbly sandstone serta batuan breksi
konglomerat

Gambar 3. Batuan vulkanik


 Kelompok batuan gunung api muda
Gambar 6. Batuan sandstone
b) Marada (Masa akhir Crateceous)
Batuan ini sebagian besar terdiri dari
campuran sandstone, siltstones, dan
juga shale
Gambar 4. Batuan gunung api
 Kelompok batuan termuda, contohnya
yaitu batu gamping terumbu koral,
endapan, danau dan sungai, dan lain
lain.
Gambar 7. Batuan siltstones
c) Malawa
Batuan ini terdiri dari batuan arkosic,
sandstone, siltstones, claystone,
batuan napal, dan batuan
Gambar 5. Batu gamping
konglomerat, didalamnya diselingi
lapisan batu bara, dan limestone
2) Mandala Barat Bagian Barat
Geologi yang ada di wilayah timur
dan barat Sulawesi tentunya berbeda, dua
wilayah ini terpisahkan oleh adanya sesar
Walanae. Pada zamanMesozoikum,
12 --- Oktober
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi Dan Teknologi)
ISSN : 2549-9181| e-ISSN : 2684-6705
| Vol.4 | No.2| 2020
penebalan dan juga pelelehan
litosfer.
 Walanae (Miosen-Pliosen)
Pembentukan walanae ini dibagi
menjadi dua interval, yaitu
interval lebih rendah yang mana
Gambar 8. Batuan arkosic dan napal interval ini terdiri dari batuan
d) Limstone Tonasa (Eosen-Miosen) mudstone yang sudah berumur
Batuan ini tersebar di wilayah bagian calcareous dan juga interval
barat provinsi Sulawesi Selatan bagian atas yang lebih
 Salo Kalupang (Eosen-Oligosen) arenaceous
Batuan ini terdiri dari sandstone,
batuan shale, serta claystone, dan Mandala Tengah (Central Sulawesi
didalamnya terdapat campuran Metamorphic Belt)
batuan vulkanik yakni batuan Batuan magmatik potassic calc-
konglomerat, batuan breksi, alkaline berusia akhir Miosen yang ada di
batuan tufa, limestone, dan Sulawesi Tengah terdapat di bagian kiri
batuan napal. bentangan zona sesar Palu Koro, dimana
batuan granit di wilayah tersebut
berkorelasi dengan subduksi
microcontinent Banggai-Sula dengan Pulau
Sulawesi pada pertengahan Miosen.
Berdasarkan aspek-aspek petrografi,
batuan granit yang telah berumur Neogen
Gambar 9. Batuan shale tersebut dapat secara langsung
 Kalamiseng diklasifikasikan menjadi tiga kelompok.
Batuan ini terdiri dari batuan Dimulai dari yang paling tua sampai
breksi vulkanik dan didalamnya dengan yang paling muda. Hal ini
terdapat lava yangberbentuk dimaksudkan untuk melihat karakteristik
pillow lava ataupun massive perubahannya dimasa yang akan datang.
flows yang a) KF-megacrystal bantalan granit yang
komposisinyatercampur dengan kasar (Granitoid-C)
batuan tufa, batu pasir, dan Batuan ini tersebar di bagian utara dan
batuan napal. di bagian selatan wilayah Palu-Koro
 Camba (Miosen-Pleistosen) yang diketahui telah berumur 8,39-
Batuan ini terbentuk dan 3,71 Ma. Menurut dua karakteristik
didominasi oleh batuan vulkanik petrografi, hal tersebut dapat
camba yang letaknya ada di dibedakan menjadi dua, yaitu mineral
bagian barat. Batuan ini terdiri biotit yang komposisinya mengandung
dari batuan breksi vulkanik, dan batuan granit dan hornblende sebagai
batuan konglomerat, lava, dan mineral mafik (4,15-3,71 Ma dan
tufa yang komposisinya 7,05-6,43 Ma) dan mineral biotit yang
tercampur dengan sedimen laut. komposisinya mengandung batuan
 Tacipi (Neogen) granit yang mana sebagai mineral
Batuan ini terdiri dari batuan mafik utama (8,39-7,11Ma).
magmatis yang letaknya ada di b) Batuan granit medium mylonitic-
wilayah bagian barat provinsi gneissic (Granitoid-B)
Sulawesi Tengah dan batuan ini Batuan ini terdapat di wilayah pusat
sangat berhubungan erat dengan (sekitaran Palu-Kulawi) yang mana
berupa medium grained granitoids
Oktober --- 13
yang tidak sering komposisinya pillow lava, dan batuan-batuan sedimen
mengandung xenoliths. Batuan granit pelagis yang didominasi oleh limestone
ini pun dapat dibagi lagi menjadi laut dalam dan juga terdapat interkalasi
mineral berjenis hornblende-biotit rijang yang berlapis. Berdasarkan data
yang tersebar di bagian selatan yang di dapati, geokimia dari sabuk ofiolit
(disekitar wilayah Saluwa-Karangana) di Sulawesi Timur ini diperkirakan asalnya
dan diketahui sekitar 5,46-4,05 Ma, dari mid-oceanic ridge (Surono, 1995).
serta terdapat batuan granit bantalan Continental terrain Sulawesi
biotit yang berumur 3,78-3,21 Ma di Tenggara (The Southeast Sulawesi
sekitar Kulawi. continental terrain) telah menempati area
c) Fine and biotite-poor granitoid yang luas di wilayah Lengan Tenggara
(Granitoid-A) Sulawesi, namun sabuk ofiolit yang
Batuan ini merupakan kelompok terbatas hanya ada pada bagian Utara
batuan termuda yang keberadaannya wilayah Lengan Tenggara pulau Sulawesi.
tersebar di daerah Palu-Koro Continental terrain ini disebut-sebut
diprediksi sekitar 3,07-1,76 Ma. berbatasan langsung dengan Sesar
Kelompok batuan ini nampak sebagai Lawanopo yang letaknya berada di sebelah
dyke kecil yang merupakan hasil timur laut dan juga terdapat Sesar Kolaka
potongan dari batuan granit lain. di bagian sebelah barat daya. Dataran ini
Dilihat dari bentuknya, batuan tersebut diketahui telah dipisahkan dari dataran
memiliki warna yang putih bersih Buton oleh pengaruh sesar mendatar. Di
yang mengandung sejumlah biotites bagian ujung timur terdapat deretan ofiolit
sebagai mineral mafik tunggal, dan yang mana umurnya lebih tua. Continental
biasanya kebanyakan batuan tersebut terrain ini rupanya memiliki batuan dasar
dapat dilihat di antara wilayah metamorf tingkat yang rendah dengan
Sadaonta dan Kulawi. sedikit campuran aplitik pada
komposisinya, lalu terdapat karbonat
Mandala Timur (East Sulawesi Ophiolite klastik yang telah berumur Mesozoikum,
Belt) dan limestone yang telah berumur
Mandala timur ini rupanya ofiolit Paleogen. Deretan sedimen klastik ini
yang mana merupakan segmen dari kerak mencakup formasi Meluhu yang berada di
samudera yang berimbrikasi dan batuan akhir Triasik, sedangkan unit limestone ini
sedimen yang umurnya Trias-Miosen. mencakup formasi Tamborasi dan formasi
Batuan kompleks ofiolit dan batuan Tampakura. (Armstrong, 2012 : 19).
sedimen pelagis yang berada di wilayah
Lengan Timur dan wilayah Tenggara pulau Sejarah Dan Mekanisme Struktur
Sulawesi biasanya dinamakan dengan Geologi
sabuk ofiolit Sulawesi Timur. Sabuk ini a. Sejarah Geologi
diketahui terdiri dari batuan-batuan mafik Mengendapnya sedimen yang
dan ultramafik dan juga disertai dengan diketahui bertipe flysch pada dahulu yakni
batuan sedimen pelagis dan terdapat Zaman Kapur merupakan awal dari
melange di beberapa tempat. Batuan mulainya sejarah geologi Pulau Sulawesi.
ultramafik ini sangat dominan di wilayah Dapat diketahui bahwa batuan ini
Lengan Tenggara. Akan tetapi batuan diinterpretasikan dan terendapkan pada
mafiknya lebih mendominasi di Utara, wilayah cekungan forearc, yang mana
tepatnya di sepanjang pantai utara wilayah letaknya berada di sebelah barat dari zona
Lengan Tenggara pulau Sulawesi. Sekuen subduksi yang menunjam ke arah barat.
ofiolit yang lengkap dapat dijumpai di Kemungkinan besar, akibat yang
wilayah Lengan Timur, yang mana ditimbulkan dari adanya peristiwa
meliputi batuan mafik dan ultramafic, subduksi ini telah rnenyebabkan batuan
14 --- Oktober
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi Dan Teknologi)
ISSN : 2549-9181| e-ISSN : 2684-6705
| Vol.4 | No.2| 2020
sedimen flysch menjadi termetamorfkan Batupasir dan Batulempung yang terendap
sehingga dengan adanya peristiwa ini di lingkungan delta. Pada bagian nya yang
membentuk Satuan Batuan Metamorf di lebih distal, telah diendapkan Satuan Napal
daerah Sulawesi. (Armstrong, 2012 : 47- pada lingkungan middle neritic. Transgresi
48). ini terus menerus terjadi sehingga terjadi
Pada masa Eosen Tengah, rupanya Cliendapkan Satuan Batugamping pada
terjadi peregangan yang tepatnya berada di lingkungan laut yang dangkal letaknya di
Selat Makassar. Di daerah Sulawesi telah atas Satuan Batupasir-Batulempung.
terendapkan Satuan Batupasir di Sementara pada Satuan Napal terus
lingkungan fluvial. Pada masa Eosen menerus terendapkan. Transgresi ini terus
Akhir, rupanya telah terjadi transgresi yang terjadi hingga masa Oligosen Tengah.
mengendapkan batuan-batuan yakni

Gambar 10. Sejarah geologi daerah Sulawesi (Armstrong, 2012 : 49).

Pada masa Miosen Awal, pergerakan terjadi di daerah sulawesi ini disertai
sinistral yang terjadi pada Sesar Palu-Koro dengan adanya proses erosi.
dan WaIanae menyebabkan adanya gaya Memasuki masa-masa Miosen
utama yang berarah ke baratlaut pada Tengah, aktivitas tektonik ini menjadi
daerah Sulawesi. Gaya ini rupanya terhenti dan akibatnya terjadi aktivitas
membentuk orogenesa di daerah Sulawesi vulkanik yang mana mengendapkan Satuan
yang mana berupa lipatan, sesar sesar yang Lava Andesit-Basalt. Proses vulkanisme
naik kearah baratdaya hingga ke timurlaut, ini berhenti pada masa-masa Pliosen. Pasca
dan sesar-sesar yang mendatar ini berarah pengendapan Satuan Lava Andesit-Basalt
ke bagian barat laut hingga ke tenggara dan aktivitas tektonik kini kembali muncul dan
juga barat - baratlaut - timur tenggara, terjadi yang mengaktifkan kembali sesar-
karenahal ini merupakan struktur-struktur sesar yang sudah ada sehingga satuan lava
pembentuk sistem sesar yang berupa tersebut akibatnya terpotong sesar. Pada
anjakan- lipatan. Kompresi yang terjadi ini saat Holosen-Resen ini terendapkan satuan
diketahui cukup kuat karena telah alluvial yang disertai proses erosi ini
mengangkat batuan dasar yaitu Satuan kemudian membentuk morfologi daerah
Batuan Metamorf (Formasi Latimojong) sulawesi seperti sekarang. Sesar yang ada
muncul ke permukaan. Orogenesa yang sekarang kemungkinan telah terhenti
Oktober --- 15
sebelum masa Kuarter karena sesar tidak Ringkasan Sejarah geologi daerah sulawesi
dapat memotong lapisan berumur Kuarter. dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 11. Sejarah geologi daerah Sulawesi (Armstrong, 2012 : 50).

b. Mekanisme Struktur Geologi Pulau Sulawesi adalah gabungan antara


Pulau Sulawesi terbentuk di mikro-kontinen Benua Australia dan juga
sepanjang tabrakan dari masa Oligosen mikro-kontinen Sunda yang mana terjadi
hingga Miosen yang terjadi antara sejak masa Miosen. Pergerakan dari
Lempeng Eurasia dan fragmen mikro- pecahan lempeng Benua Australia ini
benua yang mana berasal dari Lempeng relatif ke arah barat. Dengan adanya sesar
India-Australia. Hal ini dapat dibagi utama seperti Sesar Palu-Koro dan Sesar
menjadi empat lengan, yang masing- Walanae juga ternyata memberikan
masingnya ditandai oleh gejala tektonik peranan dalam pembentukan sesar-sesar
yang berbeda dengan referensi khusus kecil di sekitarnya. Data dan hasil analisis
untuk divergensi di Kalimantan dan struktur geologi, seperti pola-pola
Sulawesi yang terjadi pada masa kelurusan dan juga arah pergerakan relatif
Kenozoikum (Hamilton, 1979; Rangin et sesar, mengindikasikan bahwa deformasi
al., 1990; Parkinson, 1991; Bergman et al., di daerah Sulawesi sangat dipengaruhi oleh
1996 ; Simanjuntak dan Barber, 1996; aktivitas Sesar Mendatar Palu-Koro dan
Hall, 1996). juga terusan Sesar Mendatar Walanae.
Salah satu pemicu utama dari (Armstrong, 2012 : 51).
terbentuknya sesar-sesar yang berada di

16 --- Oktober
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi Dan Teknologi)
ISSN : 2549-9181| e-ISSN : 2684-6705
| Vol.4 | No.2| 2020

Gambar 12. Geological map south Sulawesi (modified from Sukamto, 1975; van Leuwen,
1981; Bergman et al., 1996; van den Bergh, 1999) dalam Armstrong, 2012.

Berdasarkan gambar diatas, terdapat lempeng Eurasia. Ketiga lempeng tersebut


batuan sedimen yang terdiri dari endapan saling bertumbukan pada bagian garis
aluvial, formasi wallanae, anggota batu khatulistiwa dan menyebabkan bagian
kapur Tacipi dari formasi walanae, tengah Pulau Sulawesi sebagai dengan
sedimen laut miosen tengah atas, karbonat keadaan geologi yang dapat dikatakan
miocene oligosen (Formasi Tonasa), kompleks.
klastik eosen-olligosen (Formasi Malawa), Letak Sulawesi di sebelah barat
elastik cretaceous atas, basement pra- Lempeng Pasifik, di sebelah barat laut
kapur. Sedangkan terdapat batuan vulkanik Lempeng Indo-Australia, dan di sebelah
yang terdiri dari vulkanik pleistosen timur Lempeng Eurasia, Sulawesi ini
(Lampobatang), vulkanik pliosen, Miosen memiliki evolusi tektonik yang mana
tengah-atas (vulkanik Camba), vulkanik sangat kuat dan diketahui hal ini
eosen (vulkanik ter propilitisasi). dipengaruhi oleh berbagai macam
pergerakan lempeng – lempeng yang
4. KESIMPULAN mengapitnya. Berdasarkan sejarah tektonik
Pulau Sulawesi terletak antara dari Sulawesi ini ternyata sangat berkaitan
pertemuan tiga lempeng yaitu lempeng erat dengan perisitiwa tektonik regional
Indo Australia, lempeng Pasifik, serta yang terjadi di sekitar Sulawesi dan juga
Oktober --- 17
dengan adanya kegiatan tektonik lokal Tektonik dan Implikasinya Terhadap
yang terjadi di berbagai bagian dari daerah Potensi Gempa dan Tsunami di
Sulawesi, seperti misalnya di pemekaran di Kawasan Pulau Sulawesi. Makassar:
Selat Makassar, lalu adanya rotasi di dasar The 36th HAGI and 40th IAGI
Laut Sulawesi, serta terdapat kegiatan- Annual Convention and Exhibition.
kegiatan tektonik di timur Sulawesi yang Nazir. 1988. Metode Penelitian. Jakarta:
wilayahnya meliputi daerah seperti Ghalia Indonesia
Banggai – Sula serta Kendari, lalu Muna Satyana, Awang. 2014.
dan Buton. Sulawesi: Pulau
Khususnya di daerah Sulawesi Terbalik. Dikutip dari
bagian utara merupakan salah satu margin https://hmgf.fmipa.ugm.ac.id/alfred-
aktif yang paling rumit dalam jangka russel-wallace-dan-misteri-sulawesi-
waktu geologi, struktur, dan juga tektonik. yang-menghantuinya-selama-150-
Wilayah ini merupakan pusat pertemuan tahun/ (Diakses pada 20 Mei 2020).
tiga lempeng konvergen, karena interaksi Sugiyono. 2015. Metode Penelitian
tiga kerak bumi utama (lempeng) di masa Kuantitatif. Kualitatif dan R&D.
Neogeon. Dapat diketahui salah satu Bandung: Alfabeta
pemicu utama terbentuknya sesar-sesar di Surono, 1995. Sedimentology of the
Sulawesi adalah gabungan antara mikro- Tolitoli Conglomerate Member of
kontinen Benua Australia dan mikro- the Langkowala Formation,
kontinen Sunda yang terjadi sejak Miosen. Southeast Sulawesi, Indonesia.
Journal of Geology and Mineral
DAFTAR PUSTAKA Resources, GRDC Bandung,
Armstrong, F. Sompotan. 2012. Struktur Indonesia 5, p.1–7.
Geologi Sulawesi. Bandung: Van Leeuwen,T. M., 1994. 25 Years of
Perpustakaan Sains Kebumian Mineral Exploration and Discovery
Institut Teknologi Bandung in Indonesia. Journal of
MS, Kaharuddin, Ronald Hutagalung dan Geochemical Exploration. 50, p.13-
Nurhamdan. 2011. Perkembangan 90.

18 --- Oktober

Anda mungkin juga menyukai