BAB II
GEOLOGI REGIONAL
yang disebabkan oleh proses divergensi dari tiga lempeng litosfer, yaitu Lempeng
Australia yang bergerak ke utara, Lempeng Pasifik yang bergerak ke barat, dan
dari Lengan Selatan dan Tengah, terbentuk dari proses pemekaran lantai samudera
pada Eosen. Bagian utara Pulau Sulawesi adalah Palung Sulawesi Utara yang
tenggara, proses konvergensi terjadi antara Lengan Tenggara dengan bagian utara
Laut Banda sepanjang Tunjaman Tolo. Kedua struktur mayor tersebut (Palung
Sulawesi Utara dan Tunjaman Tolo) dihubungkan oleh Sistem Sesar Palu-Koro-
Matano. Pada saat Miosen Awal, gaya utama berarah baratlaut pada daerah Sulawesi
menyebabkan terjadinya pergerakan sinistral Sesar Palu-Koro dan Walanae. Gaya ini
baratdaya timurlaut, dan sesar-sesar mendatar berarah barat laut-tenggara dan barat
lipatan.
Analisis Struktur Geologi Untuk Menentukan Evolusi Tektonik Daerah Makale dan Sekitarnya Provinsi Sulawesi Selatan
Arie Setiawan
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2014,telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151,8194
BAB II GEOLOGI REGIONAL
Neogen (Gambar 2.1). Banyak model tektonik yang sudah diajukan untuk
menjelaskan evolusi tektonik dari Pulau Sulawesi. Ada dua peristiwa penting yang
terjadi di Sulawesi bagian barat pada masa kenozoikum (Gambar 2.2). Yang pertama
adalah rifting dan pemekaran lantai samudera di Selat Makassar pada Paleogen yang
Kalimantan.
Kompresi ini dipengaruhi oleh tumbukan kontinen di arah barat dan ofiolit serta
Analisis Struktur Geologi Untuk Menentukan Evolusi Tektonik Daerah Makale dan Sekitarnya Provinsi Sulawesi Selatan
Arie Setiawan
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2014,telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151,8194
BAB II GEOLOGI REGIONAL
mikro-kontinen Buton, Tukang Besi dan Baggai Sula. Kompresi ini menghasilkan
Jalur Lipatan Sulawesi Barat (West Sulawesi Fold Belt) yang berkembang pada
Pliosen Awal. Meskipun ukuran fragmen-fragmen ini relative kecil, efek dari
Analisis Struktur Geologi Untuk Menentukan Evolusi Tektonik Daerah Makale dan Sekitarnya Provinsi Sulawesi Selatan
Arie Setiawan
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2014,telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151,8194
BAB II GEOLOGI REGIONAL
daerah yang luas di sepanjang daerah Sulawesi bagian barat. Sedimen ini ditindih
oleh kompleks mélange di bagian selatan dan kompleks batuan dasar metamorf di
bagian tengah dan utara. Sedimen umumnya berasosiasi dengan lava dan
piroklastik yang mengindikasikan bahwa batuan ini berasal dari busur kepulauan
Simandjuntak, 1981). Pada saat yang sama, daerah Sulawesi bagian timur
sejak zaman Jura di atas batuan dasar ofiolit. Besar kemungkinan jika cekungan
laut dalam Kapur ini dipisahkan oleh sebuah palung dari daerah Sulawesi Bagian
Bagian Barat. Batuan metamorf yang ada di Sulawesi Bagian Barat diyakini
terjadi selama subduksi Kapur ini. Daerah Banggai-Sula merupakan bagian dari
paparan benua sejak Mesozoikum awal, dimana diendapkan klastik berumur Trias
akhir hingga Kapur. Batuan dasar benua terdiri dari batuan metamorf zaman
2.2.2 Paleogen
bagian selatan, sementara di bagian utara masih berlanjut hingga Eosen. Gunung
Analisis Struktur Geologi Untuk Menentukan Evolusi Tektonik Daerah Makale dan Sekitarnya Provinsi Sulawesi Selatan
Arie Setiawan
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2014,telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151,8194
BAB II GEOLOGI REGIONAL
api aktif setempat selama Paleosen di bagian selatan dan selama Eosen di bagian
daerah yang luas di selatan selama Eosen hingga Miosen yang mengidikasikan
bahwa bagian daerah tersebut adalah paparan yang stabil. Sejak Paleosen,
Sulawesi bagian timur mengalami sboaling dan diendapkan batuan karbonat air
hingga Miosen Awal (Formasi Takaluku). Di bagian barat Banggai Sula, sikuen
tebal karbonat bersisipan klastik diendapkan di daerah yang luas. Karbonat ini
proses shoaling laut di daerah Sulawesi Bagian Timur, begitu pula di Daerah
peregangan kerak. Daerah Selat Makassar bagian utara adalah bagian awal dari
failed rift atau anlarogen, yang terbentuk sebagai bagian selatan dari pusar
bersama dengan distribusi aliran panas yang dihasilkan oleh Kaeewiez dkk tahun
2002 (dalam Fraser dkk, 2003), mendukung usulan pola transform/ ekstensional
untuk peregangan kerak Eosen Tengah di laut dalam Cekungan Makassar Utara.
Titik paling utara Selat Makassar yang mengalami transform adalah cekungan
Muara dan Berau. Sumbu pemekaran lantai samudera kemudian menyebar kea
rah selatan mendekati Paternosfer Platform sumbunya menyimpang kea rah timur
dan kembali ke arah baratdaya menuju Selat Makassar selatan. Perluasan yang
10
Analisis Struktur Geologi Untuk Menentukan Evolusi Tektonik Daerah Makale dan Sekitarnya Provinsi Sulawesi Selatan
Arie Setiawan
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2014,telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151,8194
BAB II GEOLOGI REGIONAL
diendapkan di daerah yang luas pada cekungan Makassar Utara, berlanjut hingga
media yang mobile untuk thinskinned basal detachment di bawah bagian selatan
dari jalur Lipatan Sulawesi Barat yang mulai ada selama Pliosen awal.
2.2.3 Neogen
yang kuat selama Miosen Tengah di Daerah Sulawesi Bagian Barat. Batuan
vulkanik yang awalnya diendapkan lingkungan dasar laut dan kemudian setempat
selatan tetapi menerus sampai sekarang di bagian utara. Magmatisme yang kuat di
Daerah Sulawesi Bagian Barat selama Miosen Tengah berkaitan dengan proses
tekanan batuan dalam daerah Sulawesi Bagian Timur akibat gerakan benua-mikro
Banggai Sula ke arah barat. Peristiwa tektonik ini mengangkat dan menganjak
teranjak dan terimbrikasi dengan batuan yang berasosiasi termasuk mélange. Pada
bagian lain ofioit di bagian timur menyusup ke arah timur ke dalam sedimen
seluruh daerah Sulawesi yang terjadi sejak Miosen Tengah, sessar turun (block-
graben. Saat Pliosen, seluruh area didominasi oleh block faulting dan sesar utama
11
Analisis Struktur Geologi Untuk Menentukan Evolusi Tektonik Daerah Makale dan Sekitarnya Provinsi Sulawesi Selatan
Arie Setiawan
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2014,telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151,8194
BAB II GEOLOGI REGIONAL
seperti sesar Palu Koro tetap aktif. Pengerakan epirogenic setelahnya membentuk
cekungan laut dangkal dan sempit dibeberapa tempat dan beberapa cekungan
sekarang dan menyingkap batuan metamorf di bagian leher pulau. Jalur lipatan
Sulawesi Barat terletak tepat di sebelah barat Sesar Palu-Koro, sebuah transform
kerak besar dan sinistral, yang pada awalnya terbentuk saat Eosen oleh pemekaran
barat dari JLSB, sementara material mikro-kontinen yang awalnya berasal dari
bertumbukan dengan JLSB. Pada Pliosen awal, bagian timur dari batas pre-rift
dari Cekungan Makassar Utara membentuk komponen dasar laut dari JLSB.
Mikro-kontinen Australia ini yang pertama adalah Buton, kemudian diikuti oleh
Tukang Besi. Arah vector tumbukan ini pada awalnya adalah utara-barat laut
Variasi ini cukup signifikan, mengingat arah stress yang datang (dari timur dan
Pemekaran yang terjadi pada Tersier Awal membawa bagian timur dari
12
Analisis Struktur Geologi Untuk Menentukan Evolusi Tektonik Daerah Makale dan Sekitarnya Provinsi Sulawesi Selatan
Arie Setiawan
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2014,telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151,8194
BAB II GEOLOGI REGIONAL
lantai samudera di Selat Makassar pada masa Paloegen, menciptakan ruang untuk
Geologi daerah bagian timur dan barat Sulawesi Selatan pada dasarnya
berbeda, dimana kedua daerah ini dipisahkan oleh sesar Walanae. Di masa
Mesozoikum, basement yang kompleks erada di dua daerah, yaitu di bagian barat
Sulawesi Selatan dekat Bantimala dan di daerah Barru yang terdiri dari batuan
metamorf, ultramafik dan sedimen. Adanya batuan metamorf yang sama dengan
Selatan mungkin merupakan pecahan fragmen akhibat akresi kompleks yang lebih
akhir Cretaceous mencakup formasi balangbaru dan Marada berada di bagian barat
dan timur daerah Sulawesi Selatan, dimana dormasi Balangbaru tidak selaras dengan
basement kompleks, terdiri dan batuaan sanstone dan breksi konglomerat, sedangkan
formasi Marada terdiri dari campuran sandstone, siltstones dan shale (van Leeuwen
1981), dimana unit-unit Formasi Balangbaru berisi struktur khas sedimen aliran
Selatan dan tidak selaras dengan formasi Balangbaru. Di daerah Bantimala batuan
vulkanik ini disebut Bua dan di daerah Biru disebut Langi. Formasi ini terdiri dari
lava dan endapan piroklastik andesit dengan komposisi trachy-andesit dengan sisipan
limestone dan shale (van Leeuwen, 1981). Sifat calc-alkali dan unsur tanah tertentu
13
Analisis Struktur Geologi Untuk Menentukan Evolusi Tektonik Daerah Makale dan Sekitarnya Provinsi Sulawesi Selatan
Arie Setiawan
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2014,telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151,8194
BAB II GEOLOGI REGIONAL
menunjukkan bahwa batuan vulkanik merupakan hasil subduksi dari arah barat (van
Leeuwen, 1981),
Formasi malawa teridiri dari arkosic, sandstone, siltstone, claystone, napal dan
konglomerat diselingi dengan lapisan batubara dan limestone. Formasi ini terletak di
bagian barat daerah Sulawesi selatan dan tidak selaras dengan formasi Balangbaru..
formasi Malawa diduga telah diendapkan dari laut marjinal ke laut dangkal. Formasi
limestone Tonasa selaras Formasi Malawa atau batuan vulkanik Langi. Formasi
Tonasa berumur Eosen sampai dengan pertengahan Miosen (Van Leeuwen, 1981).
Formasi Malawa dan formasi tidak tersingkap dibagian timur sesar Walanae selain
Selatan terdiri dari sandstone shale dan claystone interibedded dengan batuan
foraminifera datang, usia formasi Salo Kalupang diyakini berkisar awal Eosen
sampai dengan akhir Oligosen formasi ini seusia dengan formasi Malawa dan bagian
Walanae, yang terdiri dari breksi vulkanik dan lava dalam bentuk pillow lava
ataupun massive flows yang ber-interbedded dengan tufa, batupasir dan napal.
Pegunungan Bone ditafsirkan sebagai bagian dari ophiolit berdasarkan anomali high
gravity dan MORB, dimana formasi Bone diduga terdiri dari wackestone
Bagian teratas formasi camba yaitu batuan vulkanik Camba yang terletak di
bagian barat, terdiri dari breksi vulkanik dan konglomerat, lava dan tuf interbedded
14
Analisis Struktur Geologi Untuk Menentukan Evolusi Tektonik Daerah Makale dan Sekitarnya Provinsi Sulawesi Selatan
Arie Setiawan
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2014,telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151,8194
BAB II GEOLOGI REGIONAL
berumur akhir Miosen. Batuan vulkanik Parepare adalah sisa-sisa gunung strato-
volcano yang terdiri aliran lava dan breksi piroklastik berumur akhir Miosen. Aliran
lava yang menengah untuk asam dalam komposisi. Batuan vulkanik Plio/ Pliestoene
dengan ketinggina 2.871 m. batuan vulanik in terdiri dari silica yang tidak tersaturasi
dalam alkali potassie dan asam silica yang tersaturasi dengan aliran lava shoshonitic
dan brksi piroklastik. Pada pertengahan Miosen sampai dengan Pleistosen batuan
vulkanik Sulawesi Selatan mencakup formasi Camba, memiliki sifat alkali sebagai
akibat dari peleburan parsial mantel atas yang kaya akan unsur-unsur yang tidak
gunung api in diduga disebabkan oleh asimilasi berlebihan dan limestone/ batu
gamping tua yang mencair dan bergabung dengan material benua ke dalam subduksi
busur vulkanik. Batuan magmatis berumur Neogen di bagian barat daerah Sulawesi
Tengah berhubungan erat dengan penebalan dan pelelehan litosfer. Sifat bimodal dari
batuan Igneous berumur Neogen di daerah ini diperkirakan dan pencairan mantel
peridotit dan kerak yang menghasilkan komposisi alkalin basaltic (shoshonitic) dan
Formasi Walanae secara local tidak selaras dengan formasi Tacipi, dimana
Di bagian Timur Sengkang Basin, pembentukan Walanae dapat dibagi menjadi dua
15
Analisis Struktur Geologi Untuk Menentukan Evolusi Tektonik Daerah Makale dan Sekitarnya Provinsi Sulawesi Selatan
Arie Setiawan
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2014,telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151,8194
BAB II GEOLOGI REGIONAL
interval, yaitu interval yang lehih rendah yang terdiri dari batuan mudstone yang
berumur calcareous dan interval yang bagian atas yang lehih arenaceous. Batu
gamping (Limestone) diujung selatan daerah Sulawesi Selatan dan yang berada di
Pulau Selayar yang disebut selayar limestone, merupakan bagian formasi Walanae.
Batuan selayar limestone terdiri dari eoral limestone, calcarenite dengan sisipan
napal dan sandstone. Unit karbonat ini diperkirakan berumur Miosen sampai dengan
Selayar, Terrace, alluvial, endapan danau dan endapan pantai terjadi secara lokal di
Gambar 2.3 Kolom Stratigrafi Sulawesi Selatan ( Van Leeuwen, 1981, Sukamto &
Supriatna, 1982)
16
Analisis Struktur Geologi Untuk Menentukan Evolusi Tektonik Daerah Makale dan Sekitarnya Provinsi Sulawesi Selatan
Arie Setiawan
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2014,telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151,8194
BAB II GEOLOGI REGIONAL
Gambar 2.4 Peta Geologi Regional Sulawesi Selatan ( Rab Sukamto, 1982, Djuri,
Sudjatmiko, S.Bachri dan Sukido, 1998)
17
Analisis Struktur Geologi Untuk Menentukan Evolusi Tektonik Daerah Makale dan Sekitarnya Provinsi Sulawesi Selatan
Arie Setiawan
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2014,telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151,8194