Abstrak
Tulisan ini Bertujuan untuk Mempelajari pengertian tektonik dan Gerakan tektonik masa Kuarter merujuk pada
pergerakan lempeng tektonik yang terjadi selama periode geologi yang disebut Kuarter, yang dimulai sekitar 2,6 juta tahun yang
lalu dan berlanjut hingga saat ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur dengan cara
membaca, mempelajari, dan mengkaji literatur-literatur yang berhubungan dengan kejadian-kejadian Tektonik pada
masa kuarter yang bertujuan untuk menganalisis pengetahuan yang dipublikasikan melalui ringkasan, klasifikasi,
artikel teoritis, serta perbandingan studi penelitian sebelumnya. Sumber pustaka yang digunakan meliputi buku,
jurnal, serta situs-situs internet. Selama masa ini, terjadi pergerakan lempeng tektonik yang signifikan yang telah membentuk
topografi dan struktur geologi di berbagai wilayah di seluruh dunia.Selama Kuarter, terjadi beberapa peristiwa geologis
penting yang berhubungan dengan gerakan lempeng tektonik, seperti pembentukan pegunungan, pembentukan
cekungan sedimentasi, dan perubahan letak daratan dan laut.. Selama periode ini, perubahan iklim menyebabkan
naiknya tingkat laut saat es glasial mencair, dan ini dapat mempengaruhi distribusi massa di permukaan Bumi dan
mengubah tekanan pada lempeng tektonik. Gerakan-gerakan tektonik yang umum terjadi di Indonesia adalah
pengangkatan dan penurunan, perlipatan, sesar dan Gerakan-gerakan lain (Tektonik-Vulkanik-Seismotektonik).
1
stratigrafi menunjukkan bahwa runtunan seismik Sulawesi Timur dengan input magmatik dan metamorf
diinterpretasikan menjadi 5 runtunan pengendapan minor dan intermiten dari Sulawesi Barat. Selanjutnya,
dengan terminasi dan konfigurasi seismik yang pada Pliosen Tengah hingga Akhir, karbonat Formasi
dipengaruhi oleh adanya perkembangan struktur geologi Poso terakumulasi di tepi cekungan timur. Mereka
akibat pengaruh tektonik dari sistem sesar-sesar aktif ditindih secara tidak selaras oleh silisiklastik kaya
terutama sesar Palu-Koro dan Sesar Kolaka. glaucophane laut dangkal dari Formasi Lage Pleistosen
Pengendapan sedimen umumnya diendapkan pada yang terkait dengan penggalian cepat dan pengangkatan
lingkungan delta, laut dangkal hingga laut dalam. Jenis kompleks metamorf Pompangeo. Pengangkatan ini
sedimennya berukuran dari halus sampai kasar dan menyebabkan pembangunan jembatan darat yang
diduga berpotensi sebagai sumber daya mineral yang menghubungkan Sulawesi barat dan timur. Evolusi
dapat dimanfaatkan. terran mendukung peningkatan luas lahan terbuka
Struktur geologi yang berkembang diantaranya karena pengangkatan tektonik yang cepat, yang bila
adalah pengangkatan, pelipatan (tidak begitu tampak digabungkan dengan iklim tropis, berkontribusi pada
jelas), dan berkembangnya flower structure yang tampak spesiasi dan penyebaran fauna di Sulawesi
seperti diapir. Perkembangan struktur tersebut sangat
dipengaruhi oleh aktifitas sesar-sesar Palu-Koro dan
sesar Kolaka. Dengan adanya sesar-sesar aktif tersebut
maka perlu diantisipasi terjadinya tsunami apabila
terjadi gempa di Teluk Bone. Sebaliknya, kondisi
geologi yang dapat menimbulkan bencana, tersimpan
sumber daya alam yang sangat berpotensi yaitu
sumberdaya migas yang sampai saat ini terus dilakukan
eksplorasinya
2
Sesar aktif sekitar lajur sesar ini. Hasil analisis menunjukkan
Zakaria dan sidarto, (2015) dalam “Tectonic keberadaan struktur sesar teramati dari batuan dasar
Activities in the Sulawesi and Surrounding Area Since yang tergeser sebagai sesar turun menangga
Mesozoics to Recent as the Impacts of Tectonic Activity of the
Surrounding Main Plate Tectonics” menulis Aktifitas
tektonik Lempeng Indo-Australia, Lempeng Pasifik dan
Lempeng Eurasia di sekitar Pulau Sulawesi telah
berperan besar terhadap perkembangan tektonik di Gambar 3. Hasil penafsiran geolistrik di lokasi Mantikole01,
Sulawesi dan sekitarnya. Pengaruh tersebut diawali Desa Mantikole, Kecamatan Dolo Barat, Kota Palu
sejak zaman Mesozoikum, saat terjadinya pemekaran di
paparan baratlaut Australia yang diikuti pecahnya tepian Lipatan
Benua Australia yang membentuk beberapa Cekungan Sumatera Tengah merupakan
mikrokontinen. Mikrokontinen – mikrokontinen cekungan belakang busur (back arc basin) yang
tersebut bergerak ke arah Sulawesi melalui mekanisme berkembang sepanjang tepi paparan sunda di Baratdaya
sesar transform hingga bertabrakan dengan Busur Asia Tenggara (Heidrick dan Aulia, 1993). Cekungan ini
Sulawesi dan diikuti terbentuknya berbagai struktur terbentuk akibat penunjaman lempeng Samudra Hindia
geologi seperti tunjaman, sesar naik dan sesar mendatar yang bergerak relatif ke arah Utara dan menyusup ke
berskala besar. Dari arah timur bagian utara, sebagai bawah lempeng Benua Asia.
pengaruh gerakan Lempeng Australia ke utara dan
Lempeng Pasifik ke barat, maka terbentuk sesar
transform mengiri yang membawa mikrokontinen ke
arah Sulawesi hingga bertabrakan dengan Sulawesi dan
membentuk sesar naik Batui. Sementara dari arah utara,
rotasi yang terjadi pada dasar Laut Sulawesi ikut
berperan terhadap perkembangan tektonik lengan utara
Sulawesi. Di lain pihak, pada Eosen Tengah terjadi
pemekaran tepian Benua Eurasia di sebelah barat
Sulawesi yang menghasilkan fase bukaan Selat
Makassar. Namun diduga mulai pasca Miosen hingga
kini daerah ini mengalami fase kompresi yang antara
lain menghasilkan 2 lajur lipatan – sesar naik di
Sulawesi Barat.
3
bagian Baratlaut dibatasi oleh Tinggian Tigapuluh dan mempengaruhi gunung tersebut, yaitu aktivitas vulkanik
bagian Timurlaut dibatasi oleh Keraton Sunda. yang berasal dari magma di bawahnya dan aktivitas
tektonik yang berasal dari subduksi Lempang Indo-
Penelitaian lain yang dilakukan oleh riza dan australia. Meskipun sudah lebih dari 70.000 tahun sejak
catur (2014) tentang “Geological Structures Of Flores terakhir kali erupsi dan menyebabkan terbentuknya
Sea, East Nusa Tenggara” menuliskan Daerah ini kaldera vulkano-tektonik tersebar di dunia, yaitu
merupakan daerah yang aktif secara tektonik dan Kaldera Toba, aktivitas-aktivitas tersebut masih ada.
diekspresikan dalam bentuk prisma akresi, vulkanisme Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk mengetahui
tidak aktif dan sesar-sesar aktif. Sesar naik sebagai keadaan di bawahnya adalah dengan melakukan
bagian dari Zona Anjakan Busur Belakang Flores tomografi kecepatan seismik 3D. Pada penelitian ini,
dijumpai di bagian selatan Pulau Kalaotoa terbentuk program yang digunakan adalah SimulPS12 dan
Pliosen Bawah dan aktivitas pembentukkan gunungapi menghasilkan tomogram anomali Vp, Vs dan
sebagai busur magma tunggal di utara Pulau Flores rasio Vp/Vs. Berdasarkan hasil tomografi tersebut
terjadi mulai Plistosen Bawah. Anjakan Busur Belakang diketahui bahwa zona lemah terdapat pada kedalaman
Flores telah membentuk daerah prisma akresi dengan 30 km di bagian tengah Danau Toba dan kedalaman 50
lebar di bagian barat mencapai >37,5 km dan menipis km. Adapun proses partial melting terjadi pada
hingga mendekati daratan (menghilang) akibat adanya kedalaman sekitar 130 km hingga 50 km yang berasal
Komplek Batuan Gunungapi di bagian utara Pulau dari slab subduksi di bawah Danau Toba. Pada
Kalaotoa dengan arah memanjang relatif baratlaut- kedalaman 30 km, selain anomali negatif, juga terlihat
tenggara. Hal ini mengakibatkan penyempitan jalur pola anomali Vp dan Vs positif yang mengindikasikan
Prisma Akresi. keberadaan bekas konduit dari intrusi magma yang
membeku. Selain itu, aktivitas seismik juga terlihat
tersebar pada beberapa titik di sekitar Kaldera Toba
seperti di Gunung Pusuk Buhit dan Gunung Pardepur.
4
kecil (micro-plate) yang berada di antara zona
interaksi tersebut turut bergerak dan menghasilkan DAFTAR PUSTAKA
zona konvergensi dalam berbagai bentuk dan arah.
Tiga peristiwa tektonik yang berperan pada
perkembangan Cekungan Sumatera Selatan dan proses Angraini N at All, 2020. tomografi kecepatan seismic
sedimentasinya, yaitu tektonik pertama ini berupa 3D daerah danau toba menggunakan SimulPS12.
gerak tensional pada Kapur Akhir sampai Tersier Jurnal Fisika Unand. Padang.
Awal yang menghasilkan sesar-sesar bongkah (graben)
berarah timur lautbarat daya atau utara-selatan. Anuagrah. S dan Amelia. M.O, 2020. Kenampakan
Sedimentasi mengisi cekungan atau graben di atas Petrologi Batuan Dan Tektonik Di Daerah Tanjung
batuan dasar bersamaan dengan kegiatan gunung Kurung Oku Selatan Sumatera Selatan. Universitas
api.Tektonik kedua, tektonik ini berlangsung pada Sriwijaya. Palembang
Miosen Tengah-Akhir (Intra Miosen) menyebabkan
pengangkatan tepi-tepi cekungan dan diikuti Eubank, R.T. and Makki, A. C., 1981. Structural
pengendapan bahan-bahan klastika. Tektonik ketiga, Geology of the Central Sumatra Basin. Proceeding
tektonik berupa gerak kompresional pada Plio- IPA, 10th Annual Convention, p. 285 – 317.
Plistosen menyebabkan sebagian Formasi Airbenakat
dan Formasi Muaraenim telah menjadi tinggian Heidrick, T. L. dan Aulia, K., 1996. Regional structural
tererosi, sedangkan pada daerah yang relatif turun geology of the Central Sumatra Basin, Petroleum
diendapkan Formasi Kasai. Selanjutnya, terjadi Geology of Indonesian Basins, Pertamina BPPKA
pengangkatan dan perlipatan utama di seluruh daerah Indonesia, hal.13-156.
cekungan yang mengakhiri pengendapan Tersier di
Cekungan Sumatera Selatan. Marjiono at all, 2013. Shallow Subsurface Geological
Structures Based On Interpretation Of Resistivity
Data, Palu-Koro Fault Case Study. Pusat Survey
KESIMPULAN Geologi. Bandung
pergerakan lempeng tektonik yang terjadi selama Martin P.S. and Klein R.G. eds 1984. Quaternary
periode geologi yang disebut Kuarter, yang dimulai sekitar 2,6 extinctions: a prehistoric revolution. Arizona,
juta tahun yang lalu dan berlanjut hingga saat ini. Metode Tucson AZ.
yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi
literatur dengan cara membaca, mempelajari, dan Nugraha at all, 2023. Plio-Pleistocene sedimentation
mengkaji literatur-literatur yang berhubungan dengan and palaeogeographic reconstruction in the Poso
kejadian-kejadian Tektonik pada masa kuarter yang Depression, Central Sulawesi. China University Of
bertujuan untuk menganalisis pengetahuan yang Petroleum
dipublikasikan melalui ringkasan. Selama masa ini, terjadi
pergerakan lempeng tektonik yang signifikan yang telah Riza R. and Catur P. 2014. Geological Structures Of
membentuk topografi dan struktur geologi di berbagai Flores Sea, East Nusa Tenggara. Pusat penelitian
wilayah di seluruh dunia.Selama Kuarter, terjadi beberapa dan pengembangan geologi kalautan. bandung
peristiwa geologis penting yang berhubungan dengan
gerakan lempeng tektonik, seperti pembentukan Rizal R dan Lukman A, 2013. Geological Structures Of
pegunungan, pembentukan cekungan sedimentasi, dan The Bone Gulf- South Of Sulawes. Pusat penelitian
perubahan letak daratan dan laut.. Selama periode ini, dan pengembangan geologi kalautan. bandung
perubahan iklim menyebabkan naiknya tingkat laut saat
es glasial mencair, dan ini dapat mempengaruhi Zakaria Z dan Sidarto, 2015. Tectonic Activities in the
distribusi massa di permukaan Bumi dan mengubah Sulawesi and Surrounding Area Since Mesozoics to
tekanan pada lempeng tektonik. Gerakan-gerakan Recent as the Impacts of Tectonic Activity of the
tektonik yang umum terjadi di Indonesia adalah Surrounding Main Plate Tectonics.Pusat Survey
pengangkatan dan penurunan, perlipatan, sesar dan Geologi. Bandung
Gerakan-gerakan lain (Tektonik-Vulkanik-
Seismotektonik).
5
6