Anda di halaman 1dari 7

JURNAL GEOLOGI DASAR

FST6098101 Geologi Dasar

Proses Pembentukan Pulau Kalimantan

Mohamad Dzahwan Alfarezal (11230980000020), Danang


Program Studi Teknik Pertambangan Sugiharto (11230980000023), Arfin Chiko Damario
Fakultas Sains dan Teknologi (11230980000027)
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Universitas Negeri Islam Syarif Hidayatullah Jakarta

Email : author@address.com1, dsugiharto52@gmail.com,


author@address.com3.

Dosen Pengampu:
Dr. Ir. I. Gde Sukanda, ST., M.Eng., IPM
Andromeda Nabella, ST., M.T

Abstrak – Pembentukan geologis pulau Kalimantan, yang merupakan pulau terbesar di Indonesia, sangat panjang
dan rumit. Lempeng tektonik, aktivitas vulkanik, sedimentasi, dan perubahan iklim berkontribusi pada proses
pembentukannya. Ketika lempeng tektonik mulai bergerak, Pulau Kalimantan mulai membentuk. Di atas Lempeng
Sunda, yang mengarah ke barat laut, terletak pulau Kalimantan. Proses subduksi, di mana lempeng samudra
tenggelam di bawah lempeng benua, dihasilkan oleh interaksi antara lempeng ini. Zona subduksi ini menyebabkan
aktivitas vulkanik, pembentukan gunung berapi, dan gempa bumi di daerah tersebut. Sedimentasi juga merupakan
proses penting dalam pembentukan Pulau Kalimantan. Sungai-sungai besar seperti Sungai Mahakam dan Sungai
Kapuas mengalir dari daratan ke laut.

Kata kunci: tuliskan kata kunci 3-5 kata kunci yang dipisahkan dengan tanda koma dan disusun berurutan
menurut abjad (font 10 pt, italic)

.
A. Pendahuluan dunia yang terletak di Asia Tenggara. Pulau
1) Latar Belakang Kalimantan mempunyai sumber daya alam yang
melimpah, meliputi hutan hujan tropis yang luas,
sungai-sungai besar dan keanekaragaman hayati
yang tinggi. hal yang menarik untuk dijadikan
subjek yang layak untuk studi Geologi. Selain itu,
pulau Kalimantan yang besar tentunya memiliki
beragam jenis batuan yang terbentuk dari ratusan
juta tahun yang lalu dimana terdapat berbagai
jenis mineral unik yang terbentuk.
Pulau Kalimantan terbentuk melalui
serangkaian proses geologis yang kompleks
Gambar 1. Peta Kalimantan
selama jutaan tahun. Proses tersebut yaitu
Pulau Kalimantan merupakan salah satu
pergeseran tektonik, aktivitas vulaknik,dan erosi
pulau utama yang ada di Indonesia. Pulau
yang terjadi sepanjang waktu geologis yang
Kalimatan merupakan pulau terbesar ketiga di
panjang.
1
Pada dasarnya, proses pembentukan Pulau
Kalimantan dimulai sekitar 40-50 juta tahun yang
lalu ketika lempeng tektonik Indo-Australia 2) Tujuan
bertabrakan. Tabrakan tersebut mengakibatkan  Mengetahui proses pembentukan geologi
proses subduksi,dimana lempeng lempeng Indo- Pulau Kalimantan
Australia mulai tenggelam di bawah lempeng  Mengetahui persebaran batuan di Pulau
Eurasia. Dari proses tersebut, terjadi pembentukan Kalimantan
pegunungan yang dikenal sebagai Pegunungan  Mengetahui factor-factor yang mempe-
Kapuas Hulu dan Pegunungan Meratus. ngaruhi keanekaragaman batuan dan
Di sepanjang wilayah subduksi, terjadi mineralnya.
aktivitas vulkanik yang signifikan selama proses 3) Tinjauan Pustaka
subduksi ini. Gunung-gunung api meletus,
menghasilkan material vulkanik yang kaya akan
mineral. Material ini kemudian dibawa ke dataran
rendah oleh aliran sungai, membentuk endapan
yang subur untuk kehidupan tumbuhan dan
hewan.
Selain itu erosi juga memainkan peran
penting dalam pembentukan pulau Kalimantan.
Sungai-sungai yang mengalir melalui pulau ini
membawa material sedimen dari pegunungan ke
dataran rendah hingga akhirnya ke laut. Proses Gambar 1. Batuan Granit
erosi ini terus berlanjut selama jutaan Menurut Stephan (1998), tekanan dan
tahun,membentuk dataran banjir yang luas, delta kecepatan ledakan sangat dipengaruhi oleh
sungai, dan pantai. faktor suspensi, sedangkan faktor kurungan
Dari beberapa proses tersebut menjadikan hal berfungsi untuk menjaga konsentrasi debu pada
yang menarik untuk dijadikan subjek yang layak konsentrasi ledakan minimum dan untuk
untuk studi Geologi. Selain itu, pulau Kalimantan menahan energi ledakan.
yang besar tentunya memiliki beragam jenis
Selain itu, baru-baru ini dilaporkan bahwa
batuan yang terbentuk dari ratusan juta tahun yang
ukuran partikel debu juga berpengaruh besar
lalu dimana terdapat berbagai jenis mineral unik
terhadap ledakan debu (Harris et al., 2015).
yang terbentuk.
Contoh persamaan adalah sebagai berikut:
Adapun tujuan kami mereview berbagai Jurnal
S = v.t (1)
Internasional adalah untuk mengidentifikasi dan
menjelaskan bagaimana proses pembentukan dari dimana:
Pulau Kalimantan mulai dari geokimia, S : Tekanan (bar)
geomorfologi, sedimentologi, stratigrafi, t : Waktu (sekon)
vulkanologi, geologi struktur, dan tektonik. Jika Terdapat tabel maka gunakan format tabel
seperti dibawah ini dan berikan penjelasan.

2
Jarak antara paragraf terakhir dengan keterangan Lempeng mikro Sunda kemudian terdiri dari
tabel adalah spasi 1,5 dengan after 6 pt. Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa,
Sedangkan jarak tabel dengan paragraf Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah.
selanjutnya juga sama (spasi 1,5 dengan after 6 Batas tektonik yang paling signifikan di sebelah
pt). Kecuali setelah tabel adalah sub bab baru, timur adalah:
maka spasi 1,5 dengan before 12 pt.
1. Komplek subduksi Kapur Tersier Awal di
Tabel 1. Kualitas Batubara
timur laut yang dimulai dari Pulau Jawa dan
Kode Titik Koordinat
No membentuk pegunungan Meratus saat ini;
Sampel X Y Z
1 K1 440987 9156784 558
2 K2 440938 9156893 578 2. Sesar mendatar utama di Kalimantan Timur
3 K3 440997 9156743 566 dan Utara; dan
4) Diskusi dan Pembahasan
3. Jalur subduksi di Serawak, Laut Natuna, dan
Tulis pembahasan dengan menggunakan TNR
Kalimantan Utara dikenal sebagai Jalur Lupar.
font 11 dan spasi 1,5 lines. Pembahasan jangan
keluar dari judul. Bagian utara Kalimantan didominasi oelh
Komplek akresi Crocker-Rajang-Embaluh, yang
Kondisi Geologi Pulau kalimantan
berumur Kapur dan Eosen-Miosen. Selama
Eosen Akhir, Cekungan Melawi-Ketungai dan
Cekungan Kutai muncul di bagian selatan, yang
dipisahkan oleh zona ofiolit-melange Lupar-
Lubok Antu dan Boyan. Schwanner Mountain
berada di bagian selatan pulau Kalimantan,
berumur Kapur Awal-Akhir, terbuat dari batolit
granit dan granodiorit yang menerobos. batuan
metamorf regional dengan tingkat kesulitan
rendah. Tinggian Meratus adalah sekuen ofiolit
Gambar. 3. Kerangka Tektonik Wilayah
dan busur volkanik Kapur Awal. Membatasi
Kepulauan Indonesia (Simandjuntak & Barber,
Cekungan Barito dan Cekungan Kutai, Tinggian
1996)
Meratus membatasi Cekungan Barito dan
Cekungan Asem-asem.
Dengan luas 743.330 km2 (termasuk wilayah
Malaysia dan brunei), Kalimantan adalah salah
Tatanan Tektonik Basement Pra-Eosen
satu dari lima pulau terbsesar di Indonesia.
Pulau terbesar yang menjadi bagian dari
lempeng mikro Sunda adalah Kalimantan.
Diperkirakan Lempeng Asia Tenggara adalah
bagian Eurasia yang melejit ke tenggara sebagai
akibat dari benturan kerak Benua India dengan
Benua Asia, yang terjadi kira-kira empat puluh
hingga lima puluh juta tahun yang lalu.
3
Gambar 4. NW-SE Cross Section Schematic
Reconstuction (A) Late Cretaceous, And
(B) Eocene

Bagian barat daya Kalimantan terdiri dari


kerak yang stabil (Kapur Awal). Ini adalah
bagian dari Lempeng Asia Tenggara, yang
terdiri dari Kalimantan di barat daya, bagian
barat Laut Jawa, Sumatera, dan Semenanjung
Malaya. Pulau Kalimantan terletak di ujung
Paparan Sunda (Sundaland). Bagian barat dan
tengahnya terdiri dari kompleks batuan dasar,
Gambar 5. Rekonstruksi tektonik Paleosen -
yang merupakan singkapan dasar benua terbesar
Eosen Tengah Asia Tenggara.
di Indonesia. Batuan dasar ini terdiri dari sekis
dan gneiss, yang juga termasuk granit. Batuan Pada Eosen tengah pada tahun 50 SM,
ofiolit dan batuan bancuh adalah kompleks pergeseran India dan Asia mempengaruhi
batuan lainnya yang berasosiasi dengan lempeng perkembangan dan penyesuaian lempeng Asia.
Pulau Kalimantan. Batuan bancuh, juga disebut Subsidence dan sedimentasi di Kalimantan dan
batuan ofiolit, adalah kompleks campuran daerah sekitarnya adalah fenomena regional dan
batuan yang berasal dari lingkungan mungkin disebabkan oleh penyesuaian lempeng
pembentukan yang berbeda dan terdesak ke atas yang disebabkan oleh pembukaan bagian back-
lempeng ofiolit. Sebaliknya, batuan ofiolit arc Laut Celebes.[1]
adalah kompleks batuan beku yang terdiri dari
anggota basalt, gabro, pidotit, dan granit.

Permulaan Cekungan Eosen

Banyak yang memperkirakan bahwa zona


subduksi ke arah tenggara di bawah baratlaut
Kalimantan selama periode Kapur dan Tersier
Awal dapat dijelaskan oleh kehadiran ofiolit,
mélanges, bentuk yang pecah, dan struktur Gambar 6. Rekonstruksi penampang melintang
tektonik seperti Kelompok Embaluh, Kelompok Kalimantan Utara yang menunjukkan subduksi
Rajang di Serawak, dan Formasi Crocker di Lupar pada masa Eosen
bagian barat Sabah. Bagian timur Sundaland
Tektonisme Oligosen
selama Eosen adalah Sulawesi, yang merupakan
batas konvergensi pada Tersier dan tempat Tektonisme Oligosen di sebagian Asia
kebanyakan sistem akresi dibangun. Tenggara (termasuk Kalimantan dan bagian
utara lempeng Benua Australia) pada
pertengahan Oligosen diperkirakan sebagai

4
readjusement dari lempeng pada Oligosen.
Pertengahan Oligosen di Pulau New Guinea
ditandai oleh ketidakselarasan. Hal ini
disebabkan oleh pergeseran bagian utara
lempeng Australia (New Guinea) dengan
sejumlah kompleks busur. New Guinea telah
mengalami transformasi dari batas konvergen
pasif menjadi sudut miring. Kondisi lempeng di
pertengahan Oligosen dipengaruhi oleh sistem Gambar 8. Rekonstruksi skema penampang
sesar strike-slip yang bergerak ke arah barat- melintang NW - SE (A) Oligosen - Miosen
timur, yang menyebabkan bagian Benua Tengah, dan
Australia (Banggai Sula) berpindah ke bagian (B) Miosen Tengah – Baru
timur Indonesia.

Gambar 7. Rekonstruksi tektonik Asia Gambar 9. Miosen Tengah - Rekonstruksi

Tenggara Oligosen Akhir - Miosen Awal. tektonik Asia Tenggara terkini

Di Laut China selatan (SCS) dan wilayah Tektonisme Miosen: Perubahan signifikan

sekitarnya, ada ketidakselarasan pada terjadi di daerah sekitar SCS pada Miosen awal-

pertengahan Oligosen. Pemekaran lantai tengah. Pembentukan lantai samudera di SCS

samudera di SCS menyebabkan berhenti, menyebabkan subduksi di Sabah dan

ketidakselarasan ini. Seiring berjalannya waktu, Palawan. Di Sabah, pembentukan ofiolit dan

penurunan di sebelah barat laut Kalimantan pembukaan Laut Sulu mulai terjadi. Pada

berkurang dari barat daya hingga timur laut. sebagian awal Miosen
tengah, cekungan

Berhenti pada pertengahan Oligosen di bagian marginal Laut Andaman dimulai. [1]

baratdaya, dan pada akhir Miosen awal di


bagian timur laut.

5
pantai selatan membentuk tepi utara. Kelompok
pegunungan membentang dari wilayah Ujung
Tanjung Datuk melalui Gunung Niut dan Plato
Madi ke arah Pegunungan Muller. Di sekeliling
Gunung Niut terdapat jalur basalt kuarter di
bagian utara massa kontinen Kalimantan Barat,
dan sejumlah kuarter volkanik telah padam di
bagian barat daya.

Gambar 10. Elemen Tektonik Pulau Di sebelah barat lautnya terdapat rangkaian

Kalimantan pada Miosen tengah besar gunung setinggi 1000–2000 meter yang
terdiri dari Pegunungan Kapuas Hulu, yang
Meskipun tidak ada gunung api di Pulau terdiri dari batuan laut berumur Pra Tersier dan
Kalimantan saat ini, aktivitas vulkanik ratusan Tersier Bawah. Lembah Rejang memisahkan
juta tahun yang lalu pernah terjadi. Batuan rangkaian gunung ini dengan punggungan (igir
vulkanik lama dapat ditemukan di bagian barat ular bulu) yang tingginya secara bertahap
daya dan timur Pulau Kalimantan. Di beberapa berkurang. Pegunungan ini, yang sebagian besar
lokasi di mana batuan vulkanik tua telah terdiri dari lapisan tersier, terpisah dari Pantai
terkikis, massa batuan intrusi diduga Sarawak dan Brunai.
mengandung emas. Bagian tengah, timur, dan
selatan terdiri dari batupasir dan batu sabak. Di Rangkaian pegunungan tersier yang termasuk

antaranya terdapat batuan sedimen pada umur ke dalam sistem Pegunungan Sunda terdiri dari

formasi yang relatif lebih muda, bersama Pegunungan Kapuas Hulu dan Pegunungan

dengan batuan vulkanik tua. Di antara batuan Ularbulu. Basement kompleks pra-tersier berada

sedimen ini terdapat endapan gambut dan kipas di sebelah tenggara dan timur kerangka

aluvial yang mengandung endapan batubara dan sturktural Pulau Kalimantan. Di bawah basin

minyak bumi. bagian selatan dan timur, sedimen tersier


terendapkan di tempat ini. Basement kompleks
Di bagian selatan dan timur, Kalimantan itu kemudian muncul kembali ke pantai timur,
terdiri dari teras kontinen berbentuk segitiga membentuk Palung di Selat Makasar, sebelum
yang dibatasi oleh Basin Tersier. Pegunungan kembali menjadi Pulau Laut dan Sebuku.
Muller dari Ujung Tanjung Datuk membentuk Pegunungan membujur membentuk basin tersier
segitiga di sisi barat, dan Basin Melawi, yang Kalimantan tenggara dan timur di bagian tepi
memiliki fasies air payau Tersier Bawah, ini. Pegunungan ini berasal dari bagian selatan
terletak di sisi timur. Menurut Fen (1933), hanya Meratus, yang terbuat dari batuan pra tersier dan
Kalimantan Barat daya yang dapat dianggap terkait dengan antiklinorium Samarinda. Dari
sebagai daratan tua (alte rumpfebene). antiklinorium Samarinda di bagian yang
dipisahkan oleh anteseden sungai Mahakam.
Bagian dari massa daratan sunda tua terdiri
Sebagai hasil dari orogenesa tersier, rangkaian
dari teras kontinen ini. Pegunungan Schwaner
Pegunungan Meratus Samarinda membentuk
dan pegunungan rendah yang membentang ke
6
bagian yang berlawanan dari rangkaian 5) Kesimpulan
Pegunungan tersier Sarawak. 
6) Daftar Pustaka
Struktur di Pulau Kalimantan dapat
dijdi[1]P. Wessel and R. D. Müller, “Plate
dibedakan atas dua struktur geologi yaitu :
Tectonics,” in Treatise on Geophysics:
1. Inti Benua (continental core)
Second Edition, vol. 6, Elsevier Inc., 2015, pp.
Inti benua merupakan lanjutan dari Natuna
45–93. doi: 10.1016/B978-0-444-53802-
Selatan yang dikenal dengan Chinese district
4.00111-1.
sampai Pegunungan Schwaner olen Van
Bemmelen (1949) dibagi menjadi :
1) Bagian utara terletak di sebelah utara sungai
Kapuas;
2) Zona Pegunungan Schwaner yang membujur
dari Pontianak sampai ke Kalimantan Tengah;
3) Bagian selatan, Daerah Ketapang yang
terletak antara Pegunungan Schwaner dan Laut
Jawa. Perkembangan geologi daerah ini dapat
disimpulkan :
1) Zaman devon dan permo-karbon, terjadi
penurunan dan memungkinkan pembentukan
geosinklinal yang diikuti oleh intrusi dan
ekstrusi ofiolit.
2) Akhir Pleozoik terjadi pembubungan
geoantiklinal dan disertai oleh terobosan
Batholit.
3) Permo Trias, pengangkatan di wilayah utara
dan selatan.
4) Trias Atas, terjadi penurunan dan
menyebabkan terbentuknya endapan sedimen.
5) Zaman Jura, gejala perlipatan dan
pengangkatan diseluruh wilayah, diikuti oleh
intrusi Batholit dan Granitis.

2. Geosinklin Borneo Utara


Zaman kapur terjadi penurunan dan
pembentukan geosinklin di wilayah utara yang
berlangsung hingga zaman paleogen.Singkapan-
singkapan dari geosinklin tersebar mulai dari
selatan Sungai Kapuas hingga ke Semenanjung
Kudat di Kalimantan Utara.

Anda mungkin juga menyukai