Anda di halaman 1dari 3

TUGAS MATA KULIAH

UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2021/22.1 (2021.2)
Nama : Leni Marlina / 030068629
Fakultas : FHISIP/Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Kode/Nama MK : IPEM4429/Manajemen Pelayanan Umum
Tugas :3

1. Jika Anda sebagai kepala dinas pendapatan, keuangan, dan asset daerah,
identifikasilah kemungkinan praktik maladministrasi yang dilakukan oleh
birokrasi dan mekanisme pengawasan seperti apakah yang akan Anda laksanakan
untuk memonitoring kualitas pelayanan publik di instansi Anda?
Di dalam Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2008 tentang Ombudsman Republik
Indonesia, maladministrasi adalah perilaku atau perbuatan melawan hukum, melampaui
wewenang, menggunakan wewenang untuk tujuan lain dari yang menjadi tujuan
wewenang tersebut, termasuk kelalaian atau pengabaian kewajiban hukum dalam
penyelenggaraan pelayanan publik yang dilakukan oleh penyelenggara negara dan
pemerintah yang menimbulkan kerugian materiil dan/atau immaterial bagi masyarakat
dan orang perseorangan. Bentuk-bentuk maladministrasi tersebut kemudian dijelaskan
lagi lebih sederhana yang dapat dipahami oleh masyarakat atau yang biasanya terjadi di
setiap proses pemberian pelayanan di antaranya; penundaan berlarut, tidak memberikan
pelayanan, tidak kompeten, penyalahgunaan wewenang, penyimpangan prosedur,
permintaan imbalan, tidak patut, berpihak, diskriminasi dan konflik kepentingan.
Kemunginan maladministrasi yang dilakukan birokrasi:
a) Adanya korupsi dalam melakukan pekerjaan. Seperti penyalahgunaan uang
pendapatan dan asset daerah
b) Kurangnya birokrasi dalam melakukan pelayann public terhadap masyarakat
c) Penyimpangan asset daerah yang disalahgunakan untuk keperntingan pribadi
d) Tidak meratanya dalam birokrasi pelayanan public. Lebih mementingkan
kepentingan pribadi daripada kepentingan masyarakat.
Mekanisme pengawasan yang dilakukan untuk memonitoring kualitas pelayanan public
di instansi:
 Memonitoring apakah seluruh pegawai/karyawan sudah bertindak jujur sesuai
kaidah yang berlaku
 Menetapkan S&K yang jelas agar jika pegawai/karyawan yang melakukan
kecurangan dapat ditindaklanjuti
2. Jelaskan manfaat TI dan fungsi utama TI dalam pelayanan public!

Teknologi informasi (TI) dianggap sebagai cara yang paling efektif. Peran teknologi
informasi untuk meningkatkan pelayanan public diantaranya:

a) Membantu menyalurkan aspirasi masyarakat


Aspirasi masyarakat bisa menjadi indikator terbaik untuk menentukan apakah pihak
pemerintah sudah mampu memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Dengan media ini,
masyarakat juga bisa mengeluarkan pendapat serta masukan yang berguna untuk jalannya
pemerintahan. Bisa dibilang, aspirasi punya peranan yang amat penting dalam jalannya
pemerintahan. Dengan adanya teknologi informasi, aspirasi masyarakat bisa langsung
disampaikan tanpa proses yang rumit. Pemerintah pun bisa mengetahui aspirasi dan
keluhan masyarakat secara cepat dan akurat. Pemerintah DKI Jakarta adalah salah satu
pemerintah daerah di Indonesia yang sudah memanfaatkan TI melalui aplikasi
dan website penyalur aspirasi, BERiDE.

b) Memetakan solusi yang tepat guna


Dengan mudahnya akses pemerintah kepada aspirasi masyarakat, maka solusi untuk
mengatasi permasalahan yang ada di daerah pun menjadi lebih tepat guna. Tidak ada lagi
namanya masalah yang tidak segera ditangani. Ini karena pemerintah bisa dengan mudah
membuat skala prioritas terhadap masalah yang ada berdasarkan urgensinya.
Pemanfaatan TI yang baik juga akan membantu pemerintah untuk mengelompokkan
aduan masyarakat. Dengan demikian, penanganan terhadap masalah pun menjadi lebih
tepat guna dan intensif. Saat ini sudah ada cukup banyak daerah yang memanfaatkan
sistem seperti ini, salah satunya adalah Command Center milik Pemerintah Kota
Surabaya.

c) Menyajikan data akurat untuk pengambilan kebijakan


Kebijakan pemerintah umumnya dikeluarkan guna memenuhi kepentingan umum yang
dalam hal ini menyasar masyarakat. Namun, ada kalanya kebijakan yang dikeluarkan
pemerintah tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Untungnya, kini teknologi
informasi mampu membantu pemerintah dalam memutuskan kebijakan. Peran TI dalam
pengambilan kebijakan adalah dengan menyajikan data yang akurat dan sesuai dengan
data di lapangan. Data yang diperoleh kemudian dapat terintegrasi secara baik, terutama
data-data penting, baik melalui aplikasi internal pemerintah ataupun aplikasi lainnya yang
dikembangkan oleh perusahaan teknologi swasta.

d) Memberikan informasi kepada masyarakat


Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Pasal 2 tentang Keterbukaan
Informasi, pemerintah daerah punya kewajiban untuk memberikan dan mendistribusikan
informasi publik kepada seluruh lapisan masyarakat kecuali informasi penting yang
bersifat rahasia. Teknologi informasi bisa memfasilitasi pemerintah daerah untuk
melaksanakan perundang-undangan ini. Saat ini, di Indonesia sudah banyak daerah yang
memanfaatkan TI untuk menyebarkan informasi kepada masyarakatnya. Salah satunya
adalah melalui pembuatan website resmi pemerintah daerah. Dari sini, masyarakat bisa
mengakses informasi tentang data-data daerah, prosedur pengurusan surat, atau bahkan
produk hukum dari pemerintah.
e) Memudahkan masyarakat
Adanya inovasi teknologi memang dimaksudkan untuk memudahkan kehidupan manusia.
Begitu pula dengan inovasi teknologi informasi. Masyarakat tidak harus melalui prosedur
konvensional yang berbelit-belit seperti dulu. Dengan demikian, pelayanan publik pun
semakin optimal dan tepat guna. Salah satu contoh nyatanya adalah Unit Pelayanan
Terpadu Satu Atap (UPTSA) di Surabaya. Kini UPTSA telah dibekali dengan
sistem online sehingga masyarakat tidak harus datang ke kantor untuk mengurus
perizinan dan surat-surat penting lainnya.

Anda mungkin juga menyukai