Anda di halaman 1dari 1

4

Berdasarkan definisi dari struktur geologi kekar, sesar, dan lipatan telah menunjukkan bahwa
adanya keterkaitan satu dengan yang lain. Misalnya sesar, sesar ialah kekar yang mengalami
pergeseran pada bidangnya, dan biasanya sesar terbentuk pada daerah lipatan (sinklin
maupun antiklin). Hubungan dari ketiga struktur geologi ini dapat dijelaskan melalui three
stages of deformation yang merupakan sifat deformasi suatu benda terhadap gaya
berdasarkan tingkat elastisitas benda tersebut. Ketiga tingkatan tersebut adalah :

1. Elastic
Benda dikatakan elastic jika suatu benda dikenai gaya, maka akan mengalami deformasi,
tetapi jika gaya dilepas (hilang), maka benda tersebut akan kembali lagi pada bentuk dan
ukuran semula. batas dimana suatu benda masih dapat kembali seperti semula jika gaya
dilepas, disebut elastic limit. Maka jika besar gaya yang bekerja melebihi elastic limit,
benda tersebut tidak akan kembali pada bentuk semula, jika gaya hilang.
2. Plastic
Benda dikatakan plastic jika gaya yang bekerja mencapai elastic limit. Benda yang
terkena gaya hanya sebagian yang dapat kembali pada bentuk semula, jika gaya
dihilangkan.
3. Brittle and Ductile
Benda dikatakan brittle, jika benda sudah pecah sebelum gaya yang bekerja mencapai
titik plastis. Benda dikatakan ductile, jika benda pecah/hancur setelah gaya melewati titik
elastic.
Berdasarkan penjelasan mengenai tingkat deformasi tersebut dapat diketahui bahwa kekar
merupakan awal atau pemicu adanya sesar dan lipatan. Hal ini dikarenakan kekar menjadi
zona lemah suatu batuan yang apabila mendapat gaya yang lebih besar akan memicu
terjadinya struktur geologi sesar dan lipatan. Sedangkan sesar naik umumnya terbentuk pada
daerah lipatan berupa sinklin dan sesar turun terbentuk pada daerah lipatan yang berupa
antiklin. Hal ini dikarenakan ketika gaya tekan pada daerah lipatan hilang, maka batuan yang
terlipat akan kembali berusaha kebentuk semula, tetapi karena adanya kekar maka
terbentuklah sesar karena pergerakan yang terjadi pada bidang kekar (Pardi, 2004).

Penganalisisan data kekar sangat penting dilakukan dalam hubungannya dengan menentukan
sumbu lipatan dan gaya gaya yang bekerja pada batuan daerah tersebut. Dalam menganalisis
kekar dapat dikerjakan dengan menggunakan tiga metode, yaitu: Histogram, Diagram kipas,
Stereografis. (Moody dan Hills, 1956).

Anda mungkin juga menyukai