III. METODE
Pengolahan data Well log pada penelitian ini
menggunakan software Ms. Excel, Interactive Petrophysics
3.5, dan Matlab. Data yang digunakan data WALAKPA 1
denga format file *.LAS yang dapat diakses dari alamat
www.energy.cr.usgs.gov. Dari data tersebut akan dilakukan
analisa parameter petrofisika untuk menentukan lapisan
reservoir dan prospeknya untuk eksploitasi minyak dan gas
Gambar 1. Peta letak daerah penelitian National Petroleum bumi. Beberapa tahapan diantaranya adalah identifikasi awal
Reserve Alaska lapisan reservoir dengan menentukan zona permeable dan
tidak permeable serta analisa zona cross over pada data log
Sumur Walakpa nomor 1 terletak pada jarak 15 mil
porositas. Selanjutnya dilakukan perhitungan porositas
sebelah selatan Barrow, Alaska. Posisi sumur Walakpa 1 efektif dan perhitungan saturasi air dari lapisan reservoir yang
ditunjukkan pada gambar 2. Sumur ini tergolong cukup tua telah ditentukan. Persamaan untuk menentukan saturasi air
karena berdasarkan data geological report sumur tersebut, yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
proses pengeboran mulai dilakukan pada tanggal 25 persamaan Archie.
Desember 1979. Setelah pengeboran selesai pada tanggal 23
Januari 1980, kedalaman total yang diperoleh dari sumur ini
3.1 Identifikasi Awal Lapisan Reservoir
adalah 3.666 feet. Sebagai identifikasi awal dalam penelitian ini,
dilakukan dua tahap yaitu menentukan zona permeable dan
tidak permeable kemudian melakukan analisa zona cross over
pada data log porositas. Dari dua identifikasi tersebut aka
didapatkan lapisan yang diduga sebagai reservoir yang
digunakan untuk menentukan parameter petrofisika
selanjutnya.
Namun untuk menghitung nilai saturasi air formasi kemenerusan pada kurva, dan ini dibuat sebuah garis yang
masih belum dapat dilakukan karena belum mengetahui besar dinamakan shale base line. Dimana garis ini merupakan
resistivitas air formasi (Rw). acuan untuk menginterpretasikan permeabilitias batuan
Untuk menentukan resistivitas air formasi, terdapat berdasarkan data log SP, jika kurva log SP menunjukkan
beberapa metode namun dalam praktikum inidigunakan defleksi maka menunjukkan lapisan tersebut bersifat
metode picket plot. Dimana metode ini dilakukan dengan permeable. Semakin tinggi defleksinya maka semakin besar
membuat crossplot antara data Rt dan porositas efektif pula permeabilitas batuan. Kemudian dilakukan analisa
(𝑒𝑓𝑓 ). Persamaan regresi untuk clean sand diberikan oleh: tervadap kurva log Caliper yang dikorelasikan dengan data
log Bistsize. Log bitsize menunjukkan besar kesilnya sumur
1 pengeboran. Ketika garis log bitsize mengalami pembelokan
Log () = - log(𝑅𝑡 ) − 𝑛 log(𝑆𝑤 ) + log(𝑎 . 𝑅𝑤 )…..(2.7)
𝑚 disebuah titik, maka pada titik tersebut lubang pada sumur
mengalami perubahan bentuk semakin mengecil. Sedangkan
Dari persamaan regresi linier tersebut maka perlu log Caliper, menunjukkan adanya runtuhan ataupun adanya
dicari nilai Rw, karena harga intercept merupakan log (a . mud cake pada sebuah lapisan. Volume shale yang telah
Rw) ketika saturasi airnya 100%. Dan slopenya merupakan dihitung menggunakan data log GR dan log SP akan
1
− . untuk menentukan nilai Rw formasi membantu interpretasi kuantitatif lapisan permeable dan
𝐸𝑘𝑠𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝑠𝑒𝑚𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑖
impermeable. Hasil interpretasi lapisan permeable dan
dapat dijelaskan melalui langkah-langkah sebagai berikut:
impermeable seperti ditunjukkan pada gambar 3. Daerah
yang dilingkari warna merah merupakan zona permeable
Menentukan Rw berdasarkan persamaan berikut ini: yang diidentifikasi sebagai reservoir yang akan dicocokkan
𝑅𝑡 .𝜙𝑚 dengan zona cross over log porositas.
𝑅𝑤 = …………………………………….(2.8) Identifikasi yang kedua untuk menentukan lapisan
𝑎
Dikarenakan jumlah Rw harus 1, maka Rt pada zona reservoir adalah dengan melakukan analisa log porositas yang
terdiri dari log neutron dan log densitas. Tampilan log
reservoir dan porositas efektifnya harus dirata-rata densitas dari kiri ke kanan satuannya semakin besar.
terlebih dahulu. Sedangkan log neutron dari kiri ke kanan satuan porositasnya
semakin kecil. Log densitas akan cenderung defleksi ke kiri
Memasukkan parameter-parameter pada persamaan dan log neutron cenderung defleksi ke kanan. Sedangkan
regresi 2.6. untuk lapisan yang mengandung air, kurva kedua log tersebut
akan membentuk separasi positif. Jika antara kurva log
Ploting Rt pada sumbu x dan porositas pada sumbu y densitas dan log neutron terjadi penyilangan (cross over)
maka daerah inilah yang diidentifikasi sebagai reservoir.
pada kertas log.
Setelah ditampilkan data log neutron dan log densitas, dicari
Ploting garis regresi dari persamaan diatas. zona cross over apakah cocok dengan hasil interpretasi
lapisan permeable dan impermeable.
#misal: nilai Rt regresi = 0.01 sampai 1000 dan
Setelah dilakukan analisa, didapatkan lapisan
merupakan hasil dari persamaan diatas. Untuk reservoir pada kedalaman 157.5-158.5 feet. Hal ketika
dilakukan perbandingan dari analisa zona cross over terhadap
plotingnya, nilai di invers log-kan terlebih dahulu.
interpretasi lapisan permeable dan impermeable ternyata
Nilai Rt pada saat =1 merupakan Rw. terdapat kecocokan. Zona cross over pada log porositas
ditunjukkan oleh gambar 4.
Depth
Reservoir pada kedalaman
1580.0
1574.5-1586.5 feet
1575.0
1570.0
0 0.1 0.2
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
[1] Departmen of Natural Resources. 2008. “Regional Geologi of the
North Slope of Alaska”. USA.
[2] Harsono, Adi. 1997. “Evaluasi Formasi dan Aplikasi Log”.
Schlumberger Oil Services: Jakarta.
[3] Herbas, Javier. 2009.“Identification of Potential Reservoir sands
within the Torok Formation in a northern portion of the National
Petroleum Reserve – Alaska”. McGill University : Canada.
[4] Irawan, Deni dan Utama, Widya. 2009. “Analisis Data Well Log
(Porositas, Saturasi Air, dan Permeabilitas) untuk menentukan Zona
Hidrokarbon, Studi Kasus: Lapangan ”ITS” Daerah Cekungan Jawa
Barat Utara”. Jurnal Fisika dan Aplikasinya Vol. 5, No. 1.
[5] Rider, M. 1996. “The Geological Interpretation of Well Logs 2nd
Edition”. Interprint Ltd, Malta.
[6] Serra, O. and Lorenzo Serra. 2004. “Well Logging Data Acquisition
and Applications”. Serralog: France.