1,a) 1,b) 1) 2)
Sidharta Pratiknyo , Ordas Dewanto , Nandi Haerudin , Sulistiyono
1)
Teknik Geofisika, Fakultas Teknik, Universitas Lampung
2)
PPPTMGB LEMIGAS
a) b)
sidharta.pratiknyo@gmail.com, ordasdewanto@gmail.com
ABSTRAK
Estimasi jumlah cadangan terkira pada Lapangan “RF” sangat diperlukan untuk pengembangan
lapangan dan meningkatkan produktivitas cadangan minyak dan gas bumi pada lapangan minyak bumi
tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung cadangan minyak dan gas bumi pada Lapangan
“RF” dengan metode volumetrik menggunakan besaran fisis dan net to gross (N/G) yang diperoleh dari
analisis petrofisika serta interpretasi seismik untuk memperoleh volume bulk reservoar. Parameter
tersebut digunakan untuk menentukan besar cadangan minyak bumi (OOIP) dan gas bumi (OGIP) pada
Formasi Talang Akar dan Formasi Lemat di daerah penelitian. Berdasarkan analisis kualitatif data log
diketahui bahwa litologi yang berkembang pada daerah penelitian yaitu batupasir dan serpih. Dari
analisa kuantitatif secara rata-rata nilai kandungan volume serpih (Vsh) di bawah 30%, porositas efektif
di atas 12%, saturasi air efektif (Sw) di bawah 70%, permeabilitas di atas 13 mD dengan kandungan
minyak dan gas bumi. Dari analisis petrofisika diketahui tiga zona reservoar di daerah penelitian yaitu
TAF-SS-A, TAF-SS-B dan LEMAT-SS. Berdasarkan hasil interpretasi seismik diketahui bahwa
struktur geologi yang berkembang pada daerah penelitian adalah sesar normal yang berarah timurlaut-
baratdaya dan baratlaut-tenggara. Masing-masing struktur secara umum relatif terpisah dengan batas
GOC (Gas Oil Contact) ataupun batas OWC (Oil Water Contact) yang berbeda. Berdasarkan hasil
perhitungan cadangan minyak dan gas bumi dengan metode volumetrik, total OOIP pada Formasi
Lemat sebesar 7.85 MMSTB dan total OGIP pada Formasi Talang Akar sebesar 1.343,15 MMSCF.
ABSTRACT
Estimation of probable reserves in the Field “RF” is indispensable for the development of the field and
increase the productivity of oil and gas in the petroleum field. This research aims to calculation
reserves of oil and gas in the Field “RF” by volumetric method using physical quantities and net to
gross (N/G) obtained from petrophysical analysis and seismic interpretation to gain bulk volume
reservoir. These parameters are used to define of petroleum reserves (OOIP) and gas reserves (OGIP)
on Talang Akar Formation and Lemat Formation in the area of research. Based on the analysis of
qualitative data logs, it is known that litologi evolve on area of research that is sandstone and shale.
From quantitative analysis is known an average value of shale volume content (Vsh) below 30%,
effective porosity above 12%, effective water saturation (Sw) below 70%, permeability above 13 mD
with oil and gas content. From the petrophysical analysis is known three zone of reservoir in the area of
research that is TAF-SS-A, TAF-SS-B and LEMAT-SS. Based on the results of seismic interpretation
is known that geological structure evolve in the area of research is the normal fault towards northeast-
southwest and northwest-southeast. Each structure in general relatively detached with GOC (Gas Oil
Contact) boundaries or OWC (Oil Water Contact) boundaries are different. Based on the results of the
calculation of the oil and gas reserves with the volumetric method, a total of OOIP on Lemat Formation
is 7.85 MMSTB and a total OGIP on Talang Akar Formation is 1.343,15 MMSCF.
1
Jurnal Geofisika Eksplorasi, ISSN: 2356-1599 Vol.2 No.17, Juni 2018
I. PENDAHULUAN
Saat ini ketergantungan akan energi 3. Pemodelan peta GOC (gas oil contact)
minyak bumi masih sangat tinggi, begitu dan peta OWC (oil water contact)
pula di Indonesia. Akan tetapi peningkatan berdasarkan peta depth structure dan
kebutuhan akan penyediaan minyak bumi interpretasi batas gas oil contact (GOC),
tidak seimbang dengan kemampuan dalam batas oil water contact (OWC) serta batas
memproduksi minyak bumi. Bahkan tingkat gas water contact (GWC).
produktivitas semakin menurun dan sumur 4. Menentukan besar cadangan volumetrik
– sumur tua yang sebelumnya dianggap minyak bumi (OOIP) dan gas bumi
tidak layak produksi kini kembali ditinjau. (OGIP) menggunakan integrasi peta depth
Lokasi dari penelitian ini berada pada structure, nilai gas oil contact (GOC),
Lapangan “RF” yang terletak di daerah nilai oil water contact (OWC) dan nilai
Cekungan Sumatera Selatan, dengan volume bulk reservoir (Vb).
formasi yang menjadi obyek penelitian
merupakan reservoar Formasi Talang Akar Adapun batasan masalah pada penelitian
dan Formasi Lemat. ini yaitu penelitian ini difokuskan pada
Untuk meningkatkan produktivitas pada analisis petrofisika terhadap data sumur
lapangan minyak bumi tersebut, studi pemboran dan interpretasi data seismik.
geofisika dan geologi terus dilakukan. Analisis petrofisika ini bertujuan
Adapun studi geofisika yang kerap memperoleh nilai properti batuan seperti
dilakukan adalah analisis petrofisika dan kandungan serpih (Vsh), porositas batuan
interpretasi seismik. Analisis petrofisika (ϕ), saturasi air (Sw), dan permeabilitas (K)
merupakan hal yang penting dilakukan serta nilai net to gross (N/G) suatu reservoar.
sebelum perhitungan cadangan. Analisis ini Sedangkan interpretasi seismik dilakukan
bertujuan untuk mengetahui parameter untuk memperoleh volume bulk reservoar
fisika batuan seperti kandungan serpih, (Vb) berdasarkan geometrinya. Proses
porositas, permeabilitas dan saturasi air analisis lain yang dilakukan hanyalah
dalam suatu formasi. Sedangkan metode sebagai pendukung untuk memperoleh hasil
interpretasi seismik dilakukan untuk akhir yang sesuai. Hasil akhir penelitian ini
mendapatkan gambaran struktur bawah berupa besar cadangan hidrokarbon di
permukaan sehingga dapat menentukan tempat (OGIP dan OOIP) yang terkandung
bentukan lapisan prospek di bawah dalam suatu reservoar menggunakan metode
permukaan bumi. Berdasarkan analisis perhitungan volumetrik.
petrofisika dan interpretasi seismik tersebut
dapat diestimasi apakah hidrokarbon yang
terletak pada lapangan tersebut dapat II. TINJAUAN PUSTAKA
menghasilkan energi yang besar dan
bernilai ekonomis atau tidak. Lokasi pada penelitian ini berada di
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah daerah Cekungan Sumatera Selatan dan
sebagai berikut: terletak di Provinsi Sumatera Selatan dengan
1. Menentukan zona reservoar berdasarkan Ibu kota Palembang.
interpretasi data log (analisis kualitatif Geologi Cekungan Sumatera Selatan
petrofisika & analisis kuantitatif merupakan suatu hasil kegiatan tektonik
petrofisika). yang berkaitan erat dengan penunjaman
2. Menentukan ketebalan bersih (netpay Lempeng Indo-Australia, yang bergerak ke
zone) setiap sumur berdasarkan analisis arah utara hingga timur laut terhadap
kuantitatif petrofisika dan Lempeng Eurasia yang relatif diam
mengintegrasikan ke dalam data (Pulunggono, 1984). Zona penunjaman
seismik. lempeng meliputi daerah sebelah barat Pulau
Sumatera dan selatan Pulau Jawa. Beberapa
lempeng kecil (micro-plate) yang berada di
2
Jurnal Geofisika Eksplorasi, ISSN: 2356-1599 Vol.2 No.17, Juni 2018
antara zona interaksi tersebut turut bergerak Potasium (K), Thorium (Th), atau bijih
dan menghasilkan zona konvergensi dalam Uranium (U) (Harsono, 1997).
berbagai bentuk dan arah. Penunjaman 3. Log Densitas
lempeng Indo-Australia tersebut dapat Log densitas merupakan kurva yang
mempengaruhi keadaan batuan, morfologi, menunjukkan besarnya densitas (bulk
tektonik dan struktur di Sumatera Selatan density) dari batuan yang ditembus lubang
(Bishop, 2001). bor dengan satuan gram/cm3. Prinsip dasar
dari log ini adalah dengan menembakkan
sinar gamma kedalam formasi, dimana sinar
III. TEORI DASAR gamma ini dapat dianggap sebagai partikel
A. Metode Well Logging yang bergerak dengan kecepatan yang sangat
tinggi. Banyaknya energi sinar gamma yang
Logging merupakan suatu metode hilang menunjukkan densitas elektron di
pengukuran besaran-besaran fisik batuan dalam formasi, dimana densitas elektron
terhadap kedalaman lubang bor. Sesuai merupakan indikasi dari densitas formasi
dengan tujuan logging yaitu menentukan (Rider, 2002).
besaran-besaran fisik batuan maka dasar
dari logging itu sendiri adalah sifat-sifat 4. Log Neutron
fisik atau petrofisik dari batuan (Harsono, Prinsip dasar dari log neutron adalah
1997). Terdapat beberapa jenis log yang mendeteksi kandungan atom hidrogen yang
digunakan dalam eksplorasi geofisika terdapat dalam formasi batuan dengan
khususnya dalam penelitian ini, yaitu: menembakan atom neutron ke formasi
dengan energi yang tinggi. Neutron adalah
1. Log Resistivitas suatu partikel listrik netral yang mempunyai
Resistivitas atau tahanan jenis suatu massa hampir sama dengan atom hidrogen.
batuan adalah suatu kemampuan batuan Partikel-partikel neutron memancar
untuk menghambat jalannya arus listrik menembus formasi dan bertumbukan dengan
yang mengalir melalui batuan tersebut. material formasi, akibat dari tumbukan
Nilai resistivitas rendah apabila batuan tersebut neutron akan kehilangan energi.
mudah untuk mengalirkan arus listrik, Energi yang hilang saat benturan dengan
sedangkan nilai resistivitas tinggi apabila atom di dalam formasi batuan disebut
batuan sulit untuk mengalirkan arus listrik. sebagai porositas formasi (фN) (Rider,
Log resistivitas digunakan untuk 2002).
mendeterminasi zona hidrokarbon dan zona
air, serta dapat mengindikasikan zona B. Interpretasi Kualitatif dan Kuantitatif
permeabel dengan mendeterminasi Para ahli geologi telah sepakat bahwa
porositas resistivitas, karena batuan dan penentuan lingkungan pengendapan dapat
matrik tidak konduktif, maka kemampuan dilihat dari bentuk kurva log terutama log
batuan untuk menghantarkan arus listrik gamma-ray (GR) dan spontaneous potensial
tergantung pada fluida dan pori (Harsono, (SP). Tidak adanya bentuk kurva log yang
1997). unik dari setiap lingkungan pengendapan
membuat interpretasi berdasarkan data
2. Log Gamma Ray (GR) tersebut sangat beresiko tinggi. Interpretasi
Log gamma ray merupakan suatu lingkungan pengendapan yang cukup akurat
kurva dimana kurva tersebut menunjukkan didapat dari data core. Interpretasi data
besaran intensitas radioaktif yang ada wireline log secara kuantitatif dengan
dalam formasi. Log ini bekerja dengan mengamati bentuk defleksi kurva
merekam radiasi sinar gamma alamiah menggunakan rumus perhitungan. Metode ini
batuan, sehingga berguna untuk dapat digunakan untuk menentukan porositas,
mendeteksi atau mengevaluasi endapan- permeabilitas, saturasi air, saturasi
endapan mineral radioaktif seperti hidrokarbon maupun kandungan shale dalam
3
Jurnal Geofisika Eksplorasi, ISSN: 2356-1599 Vol.2 No.17, Juni 2018
4
Jurnal Geofisika Eksplorasi, ISSN: 2356-1599 Vol.2 No.17, Juni 2018
perbandingan antara kontur yang berurutan Boi = Faktor volume formasi minyak
kurang atau sama dengan 0,5 atau < 0,5. mula-mula, BBL/STB
Persamaan yang digunakan adalah : 2. Original Gas In Place (OGIP)
V = x ( + +
( / )
+ )....(2.10) = ,SCF (2.13)
Keterangan:
2. Metode Trapezoidal OGIP = Original gas in place (SCF)
Metode ini digunakan bila harga 43560 = Faktor konversi dari acre.feet ke ft3
perbandingan antara kontur yang berurutan Vb = Volume bulk reservoar (acre.feet)
lebih dari 0,5 atau > 0,5. Persamaan Φ = Porositas efektif rata-rata (fraksi)
yang digunakan adalah: Sw = Saturasi air rata-rata (fraksi)
/ = Net sand to gross sand (fraksi)
Bgi = Faktor volume formasi gas
= x ( +
mula-mula, BBL/SCF
).............................(2.11) (Triwibowo, 2010).
Keterangan : IV. METODOLOGI PENELITIAN
Vb = Volume bulk (m3)
h =Interval garis – garis netpay area A. Lokasi Penelitian
(m2) Penelitian ini dilakukan di Bidang KP3T
An =Luas daerah yang dibatasi oleh
Eksplorasi 3 Pusat Penelitian dan
netpay terendah (m2)
An+1 =Luas daerah yang dibatasi oleh garis Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas
netpay tertinggi (m2) (Tearpock & Bumi (PPPTMGB) “LEMIGAS”, Jakarta
Bischke, 1991). Selatan dan Gedung L Teknik Geofisika
Unila. Dengan pusat kajian penelitian berada
D. Penentuan Cadangan Hidrokarbon di daerah Cekungan Sumatera Selatan.
dengan Metode Volumetrik
Perhitungan cadangan hidrokarbon terdiri B. Bahan dan Alat Penelitian
dari perhitungan cadangan minyak (Original
Adapun bahan dan alat yang digunakan
Oil In Place/OOIP) dan gas (Original Gas In
saat penelitian Tugas Akhir ini yaitu sebagai
Place/OGIP). Persamaan yang digunakan
berikut:
untuk menghitung cadangan hidrokarbon
1. Data Sumur pada penelitian ini terdiri dari
dalam reservoar secara volumetrik yaitu:
4 data sumur, yaitu sumur SP–1, sumur
SP–2, sumur SP–3, dan sumur SP–4.
1. Original Oil In Place (OOIP)
Masing-masing pada data sumur tersebut
=
( / )
,STB memiliki variasi log (Log Gamma Ray,
Log Density, Log Neutron Porosity, Log
(2.12) Resistivity, Log Sonic, Log Caliper,
Koordinat X-Y, Marker Geologi, Data
Keterangan: Well Header dan Data Core Sumur SP–
OOIP = Original oil in place (STB) 2).
7758 = Faktor konversi dari acre.feet ke 2. Data Eksplorasi Geofisika (Seismik 2D
BBL.Barrel PSTM) dengan jumlah lintasan seismik
Vb = Volume bulk reservoar (acre.feet) sebanyak 14 lintasan .
Φ = Porositas efektif rata-rata (fraksi) 3. Data Checkshot terdiri dari Data Checkshot
Sw = Saturasi air rata-rata (fraksi) SDR-3 dan SDR-4.
/ = Net sand to gross sand (fraksi)
5
Jurnal Geofisika Eksplorasi, ISSN: 2356-1599 Vol.2 No.17, Juni 2018
6
Jurnal Geofisika Eksplorasi, ISSN: 2356-1599 Vol.2 No.17, Juni 2018
dalam penelitian ini adalah kandungan penentuan zona netpay daerah penelitian.
lempung/shale (Vcl) atau serpih (Vsh) Ketebalan bersih (netpay zone) pada sumur
tergantung litologi pengotornya, perhitungan SP–1 adalah sebesar 12.30 meter TVDSS,
porositas efektif (PHIE), penentuan nilai sumur SP–2 adalah sebesar 15.74 meter
resistivitas air (Rw), perhitungan nilai TVDSS, sumur SP–3 adalah sebesar 11.28
permeabilitas (K) dan perhitungan nilai meter TVDSS, dan pada sumur SP–4 adalah
saturasi air (Sw). sebesar 12.60 meter TVDSS. Kompilasi Cut-
Dalam penelitian ini, berdasarkan tinjauan Off Reservoir Summary Hasil Lumping Tiap
geologi regional area penelitian, diketahui Sumur dapat dilihat pada Tabel 2.
bahwasannya litologi penyusun formasi
target adalah batupasir (sandstone) dan jenis 4. Analisis Kontak Fluida Dalam
reservoarnya termasuk bersifat bersih (tidak Reservoar
ada selingan batuserpih). Selain itu, Penentuan batas kontak fluida antara zona
berdasarkan dari data well header analysis gas dengan zona minyak, zona minyak dengan
pada Tabel 1, perhitungan saturasi air (Sw) zona air atau zona gas dengan zona air, yang
menggunakan metode Archie. Oleh sebab masing-masing disebut sebagai Gas-Oil
itu, maka pada penelitian ini perhitungan Contact (GOC), Oil-Water Contact (OWC)
saturasi air (Sw) menggunakan metode serta Gas-Water Contact (GWC), perlu
Archie, dengan model porosita adalah diketahui dalam upaya menghitung atau
Neutron Density. memperkirakan volume minyak atau gas
Berdasarkan analisis kuantitatif data log mula-mula di tempat (Original Oil In Place
disimpulkan bahwa nilai rata-rata porositas atau Original Gas In Place).
(ϕ) pada sumur SP–1 sebesar 14.92% yang Diperoleh nilai cutoff batas GOC pada
tergolong porositas baik (Koesoemadinata, lapisan TAF-SS-A adalah 1328m TVDSS,
1978), nilai rata-rata nilai saturasi air (Sw) nilai cutoff batas GOC pada lapisan TAF-SS-
sebesar 41.68%, dan nilai rata-rata B1 adalah 1355m TVDSS, sedangkan batas
kandungan serpih (Vsh) sebesar 7.57%. Pada OWC pada TAF-SS-B2 adalah 1365m
sumur SP–2, nilai rata-rata porositas (ϕ) TVDSS dan batas OWC pada lapisan
sebesar 12.84%, nilai rata-rata nilai saturasi LEMAT-SS adalah 1415m TVDSS.
air (Sw) sebesar 39.85%, dan nilai rata-rata
kandungan serpih (Vsh) sebesar 13.60%. B. Pengolahan dan Interpretasi Seismik
Pada sumur SP–3, nilai rata-rata porositas (ϕ)
sebesar 15.60%, nilai rata-rata nilai saturasi Pada pengolahan data seismik digunakan
air (Sw) sebesar 41.98%, dan nilai rata-rata data seismik 2D berformat .segy dengan
kandungan serpih (Vsh) sebesar 12.70%. jumlah sebanyak 12 line seismik. Pengolahan
Dan, pada sumur SP–4, nilai rata-rata melibatkan data seismik Post Stack Time
porositas (ϕ) sebesar 12.60%, nilai rata-rata Migration (PoSTM) lapangan ukur, data
nilai saturasi air (Sw) sebesar 39.35%, dan checkshot TWT dan data sumur beserta
nilai rata-rata kandungan serpih (Vsh) marker geologinya.
sebesar 9.0%.
Hasil Interpretasi Kuantitatif pada sumur 1. Interpretasi Horizon dan Patahan pada
penelitian dapat dilihat pada Gambar 3 Data Seismik
hingga Gambar 6. Interpretasi seismik pada penelitian ini
terdiri dari interpretasi horizon dan
3. Lumping Petrofisika interpretasi patahan. Dalam analisis dan
Pada tahap lumping petrofisika diperoleh interpretasi bawah permukaan Lapangan RF
nilai cut-off properti reservoar tiap sumur ini menggunakan lintasan seismik 2 dimensi
penelitian yaitu porositas sebesar 11.4 %, meliputi analisis picking horizon seismik pada
volume shale (Vsh) sebesar 30.7%, dan nilai Formasi Talang Akar dan Formasi Lemat.
saturasi air (Sw) sebesar 70 %. Selain itu, Berdasarkan hasil analisis dan interpretasi
lumping petrofisika digunakan sebagai seismik, masing-masing horizon dapat
7
Jurnal Geofisika Eksplorasi, ISSN: 2356-1599 Vol.2 No.17, Juni 2018
8
Jurnal Geofisika Eksplorasi, ISSN: 2356-1599 Vol.2 No.17, Juni 2018
9
Jurnal Geofisika Eksplorasi, ISSN: 2356-1599 Vol.2 No.17, Juni 2018
LAMPIRAN
11
Jurnal Geofisika Eksplorasi, ISSN: 2356-1599 Vol.2 No.17, Juni 2018
Gambar 10. Pemodelan Peta GOC (-1355m TVDSS) dan OWC lapisan TAF-SS-B
(-1365m TVDSS)
Tabel 3. Perhitungan Volume Bulk Formasi Talang Akar Dan Formasi Lemat.
Tabel 4. Faktor Volume Formasi Minyak Dan Gas Bumi Daerah Penelitian.
Tabel 5. Estimasi Cadangan Gas Bumi Formasi Talang Akar Dan Formasi Lemat.
Tabel 6. Estimasi Cadangan Minyak Bumi Formasi Talang Akar Dan Formasi Lemat.
14