Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Geofisika Eksplorasi, ISSN: 2356-1599 Vol.2 No.

17, Juni 2018

ESTIMASI CADANGAN MIGAS BERDASARKAN ANALISIS PETROFISIKA


DAN INTERPRETASI SEISMIK PADA FORMASI TALANG AKAR DAN
FORMASI LEMAT DI LAPANGAN “RF” CEKUNGAN SUMATERA SELATAN

1,a) 1,b) 1) 2)
Sidharta Pratiknyo , Ordas Dewanto , Nandi Haerudin , Sulistiyono
1)
Teknik Geofisika, Fakultas Teknik, Universitas Lampung
2)
PPPTMGB LEMIGAS
a) b)
sidharta.pratiknyo@gmail.com, ordasdewanto@gmail.com

ABSTRAK

Estimasi jumlah cadangan terkira pada Lapangan “RF” sangat diperlukan untuk pengembangan
lapangan dan meningkatkan produktivitas cadangan minyak dan gas bumi pada lapangan minyak bumi
tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung cadangan minyak dan gas bumi pada Lapangan
“RF” dengan metode volumetrik menggunakan besaran fisis dan net to gross (N/G) yang diperoleh dari
analisis petrofisika serta interpretasi seismik untuk memperoleh volume bulk reservoar. Parameter
tersebut digunakan untuk menentukan besar cadangan minyak bumi (OOIP) dan gas bumi (OGIP) pada
Formasi Talang Akar dan Formasi Lemat di daerah penelitian. Berdasarkan analisis kualitatif data log
diketahui bahwa litologi yang berkembang pada daerah penelitian yaitu batupasir dan serpih. Dari
analisa kuantitatif secara rata-rata nilai kandungan volume serpih (Vsh) di bawah 30%, porositas efektif
di atas 12%, saturasi air efektif (Sw) di bawah 70%, permeabilitas di atas 13 mD dengan kandungan
minyak dan gas bumi. Dari analisis petrofisika diketahui tiga zona reservoar di daerah penelitian yaitu
TAF-SS-A, TAF-SS-B dan LEMAT-SS. Berdasarkan hasil interpretasi seismik diketahui bahwa
struktur geologi yang berkembang pada daerah penelitian adalah sesar normal yang berarah timurlaut-
baratdaya dan baratlaut-tenggara. Masing-masing struktur secara umum relatif terpisah dengan batas
GOC (Gas Oil Contact) ataupun batas OWC (Oil Water Contact) yang berbeda. Berdasarkan hasil
perhitungan cadangan minyak dan gas bumi dengan metode volumetrik, total OOIP pada Formasi
Lemat sebesar 7.85 MMSTB dan total OGIP pada Formasi Talang Akar sebesar 1.343,15 MMSCF.

ABSTRACT

Estimation of probable reserves in the Field “RF” is indispensable for the development of the field and
increase the productivity of oil and gas in the petroleum field. This research aims to calculation
reserves of oil and gas in the Field “RF” by volumetric method using physical quantities and net to
gross (N/G) obtained from petrophysical analysis and seismic interpretation to gain bulk volume
reservoir. These parameters are used to define of petroleum reserves (OOIP) and gas reserves (OGIP)
on Talang Akar Formation and Lemat Formation in the area of research. Based on the analysis of
qualitative data logs, it is known that litologi evolve on area of research that is sandstone and shale.
From quantitative analysis is known an average value of shale volume content (Vsh) below 30%,
effective porosity above 12%, effective water saturation (Sw) below 70%, permeability above 13 mD
with oil and gas content. From the petrophysical analysis is known three zone of reservoir in the area of
research that is TAF-SS-A, TAF-SS-B and LEMAT-SS. Based on the results of seismic interpretation
is known that geological structure evolve in the area of research is the normal fault towards northeast-
southwest and northwest-southeast. Each structure in general relatively detached with GOC (Gas Oil
Contact) boundaries or OWC (Oil Water Contact) boundaries are different. Based on the results of the
calculation of the oil and gas reserves with the volumetric method, a total of OOIP on Lemat Formation
is 7.85 MMSTB and a total OGIP on Talang Akar Formation is 1.343,15 MMSCF.

Keywords: Petrophysical Analysis, Seismic Interpretation, Net to Gross, OOIP, OGIP.

1
Jurnal Geofisika Eksplorasi, ISSN: 2356-1599 Vol.2 No.17, Juni 2018

I. PENDAHULUAN
Saat ini ketergantungan akan energi 3. Pemodelan peta GOC (gas oil contact)
minyak bumi masih sangat tinggi, begitu dan peta OWC (oil water contact)
pula di Indonesia. Akan tetapi peningkatan berdasarkan peta depth structure dan
kebutuhan akan penyediaan minyak bumi interpretasi batas gas oil contact (GOC),
tidak seimbang dengan kemampuan dalam batas oil water contact (OWC) serta batas
memproduksi minyak bumi. Bahkan tingkat gas water contact (GWC).
produktivitas semakin menurun dan sumur 4. Menentukan besar cadangan volumetrik
– sumur tua yang sebelumnya dianggap minyak bumi (OOIP) dan gas bumi
tidak layak produksi kini kembali ditinjau. (OGIP) menggunakan integrasi peta depth
Lokasi dari penelitian ini berada pada structure, nilai gas oil contact (GOC),
Lapangan “RF” yang terletak di daerah nilai oil water contact (OWC) dan nilai
Cekungan Sumatera Selatan, dengan volume bulk reservoir (Vb).
formasi yang menjadi obyek penelitian
merupakan reservoar Formasi Talang Akar Adapun batasan masalah pada penelitian
dan Formasi Lemat. ini yaitu penelitian ini difokuskan pada
Untuk meningkatkan produktivitas pada analisis petrofisika terhadap data sumur
lapangan minyak bumi tersebut, studi pemboran dan interpretasi data seismik.
geofisika dan geologi terus dilakukan. Analisis petrofisika ini bertujuan
Adapun studi geofisika yang kerap memperoleh nilai properti batuan seperti
dilakukan adalah analisis petrofisika dan kandungan serpih (Vsh), porositas batuan
interpretasi seismik. Analisis petrofisika (ϕ), saturasi air (Sw), dan permeabilitas (K)
merupakan hal yang penting dilakukan serta nilai net to gross (N/G) suatu reservoar.
sebelum perhitungan cadangan. Analisis ini Sedangkan interpretasi seismik dilakukan
bertujuan untuk mengetahui parameter untuk memperoleh volume bulk reservoar
fisika batuan seperti kandungan serpih, (Vb) berdasarkan geometrinya. Proses
porositas, permeabilitas dan saturasi air analisis lain yang dilakukan hanyalah
dalam suatu formasi. Sedangkan metode sebagai pendukung untuk memperoleh hasil
interpretasi seismik dilakukan untuk akhir yang sesuai. Hasil akhir penelitian ini
mendapatkan gambaran struktur bawah berupa besar cadangan hidrokarbon di
permukaan sehingga dapat menentukan tempat (OGIP dan OOIP) yang terkandung
bentukan lapisan prospek di bawah dalam suatu reservoar menggunakan metode
permukaan bumi. Berdasarkan analisis perhitungan volumetrik.
petrofisika dan interpretasi seismik tersebut
dapat diestimasi apakah hidrokarbon yang
terletak pada lapangan tersebut dapat II. TINJAUAN PUSTAKA
menghasilkan energi yang besar dan
bernilai ekonomis atau tidak. Lokasi pada penelitian ini berada di
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah daerah Cekungan Sumatera Selatan dan
sebagai berikut: terletak di Provinsi Sumatera Selatan dengan
1. Menentukan zona reservoar berdasarkan Ibu kota Palembang.
interpretasi data log (analisis kualitatif Geologi Cekungan Sumatera Selatan
petrofisika & analisis kuantitatif merupakan suatu hasil kegiatan tektonik
petrofisika). yang berkaitan erat dengan penunjaman
2. Menentukan ketebalan bersih (netpay Lempeng Indo-Australia, yang bergerak ke
zone) setiap sumur berdasarkan analisis arah utara hingga timur laut terhadap
kuantitatif petrofisika dan Lempeng Eurasia yang relatif diam
mengintegrasikan ke dalam data (Pulunggono, 1984). Zona penunjaman
seismik. lempeng meliputi daerah sebelah barat Pulau
Sumatera dan selatan Pulau Jawa. Beberapa
lempeng kecil (micro-plate) yang berada di

2
Jurnal Geofisika Eksplorasi, ISSN: 2356-1599 Vol.2 No.17, Juni 2018

antara zona interaksi tersebut turut bergerak Potasium (K), Thorium (Th), atau bijih
dan menghasilkan zona konvergensi dalam Uranium (U) (Harsono, 1997).
berbagai bentuk dan arah. Penunjaman 3. Log Densitas
lempeng Indo-Australia tersebut dapat Log densitas merupakan kurva yang
mempengaruhi keadaan batuan, morfologi, menunjukkan besarnya densitas (bulk
tektonik dan struktur di Sumatera Selatan density) dari batuan yang ditembus lubang
(Bishop, 2001). bor dengan satuan gram/cm3. Prinsip dasar
dari log ini adalah dengan menembakkan
sinar gamma kedalam formasi, dimana sinar
III. TEORI DASAR gamma ini dapat dianggap sebagai partikel
A. Metode Well Logging yang bergerak dengan kecepatan yang sangat
tinggi. Banyaknya energi sinar gamma yang
Logging merupakan suatu metode hilang menunjukkan densitas elektron di
pengukuran besaran-besaran fisik batuan dalam formasi, dimana densitas elektron
terhadap kedalaman lubang bor. Sesuai merupakan indikasi dari densitas formasi
dengan tujuan logging yaitu menentukan (Rider, 2002).
besaran-besaran fisik batuan maka dasar
dari logging itu sendiri adalah sifat-sifat 4. Log Neutron
fisik atau petrofisik dari batuan (Harsono, Prinsip dasar dari log neutron adalah
1997). Terdapat beberapa jenis log yang mendeteksi kandungan atom hidrogen yang
digunakan dalam eksplorasi geofisika terdapat dalam formasi batuan dengan
khususnya dalam penelitian ini, yaitu: menembakan atom neutron ke formasi
dengan energi yang tinggi. Neutron adalah
1. Log Resistivitas suatu partikel listrik netral yang mempunyai
Resistivitas atau tahanan jenis suatu massa hampir sama dengan atom hidrogen.
batuan adalah suatu kemampuan batuan Partikel-partikel neutron memancar
untuk menghambat jalannya arus listrik menembus formasi dan bertumbukan dengan
yang mengalir melalui batuan tersebut. material formasi, akibat dari tumbukan
Nilai resistivitas rendah apabila batuan tersebut neutron akan kehilangan energi.
mudah untuk mengalirkan arus listrik, Energi yang hilang saat benturan dengan
sedangkan nilai resistivitas tinggi apabila atom di dalam formasi batuan disebut
batuan sulit untuk mengalirkan arus listrik. sebagai porositas formasi (фN) (Rider,
Log resistivitas digunakan untuk 2002).
mendeterminasi zona hidrokarbon dan zona
air, serta dapat mengindikasikan zona B. Interpretasi Kualitatif dan Kuantitatif
permeabel dengan mendeterminasi Para ahli geologi telah sepakat bahwa
porositas resistivitas, karena batuan dan penentuan lingkungan pengendapan dapat
matrik tidak konduktif, maka kemampuan dilihat dari bentuk kurva log terutama log
batuan untuk menghantarkan arus listrik gamma-ray (GR) dan spontaneous potensial
tergantung pada fluida dan pori (Harsono, (SP). Tidak adanya bentuk kurva log yang
1997). unik dari setiap lingkungan pengendapan
membuat interpretasi berdasarkan data
2. Log Gamma Ray (GR) tersebut sangat beresiko tinggi. Interpretasi
Log gamma ray merupakan suatu lingkungan pengendapan yang cukup akurat
kurva dimana kurva tersebut menunjukkan didapat dari data core. Interpretasi data
besaran intensitas radioaktif yang ada wireline log secara kuantitatif dengan
dalam formasi. Log ini bekerja dengan mengamati bentuk defleksi kurva
merekam radiasi sinar gamma alamiah menggunakan rumus perhitungan. Metode ini
batuan, sehingga berguna untuk dapat digunakan untuk menentukan porositas,
mendeteksi atau mengevaluasi endapan- permeabilitas, saturasi air, saturasi
endapan mineral radioaktif seperti hidrokarbon maupun kandungan shale dalam

3
Jurnal Geofisika Eksplorasi, ISSN: 2356-1599 Vol.2 No.17, Juni 2018

reservoar. Adapun parameter yang dihitung F =Faktor formasi


dalam analisis kuantitatif petrofisika, yaitu : Rw =Resistivitas air formasi
Rt =Resistivitas formasi, dibaca dari kurva
resistivitas
1. Porositas
Penentuan harga porositas pada lapisan 3. Volume Shale
reservoir menggunakan gabungan harga Volume Shale merupakan kandungan shale
porositas dari dua kurva yang berbeda, yaitu pada formasi.
porositas densitas (ϕD) yang merupakan

hasil perhitungan dari kurva RHOB dan ℎ= ..............................(2.6)

porositas neutron (ϕ N) yang dibaca dari
kurva NPHI. Keterangan :
Vsh = Volume Shale
= ...........................................(2.1) GR log = GR hasil pembacaan log gamma
ray
= .........................................(2.2) GR max = GR maksimum
GR min = GR minimum

= ..................................(2.3) Dimana volume shale (Vsh) dapat dihitung


dengan persamaan:
Keterangan:  Untuk batuan yang lebih tua (older rock),
ɸD = Porositas densitas (fraksi) consolidated:
ρma = Densitas matriks batuan (gr/cc) Vsh = 0.33 [2 (2 x IGR)

ρb = Densitas matriks batuan dari log 1.0].....................(2.7)
(gr/cc) atau RHOB  Untuk batuan tersier (tertiary rock),
ρf = Densitas fluida batuan (nilai 1,1 unconsolidated:
untuk mud, 1 untuk fresh water) Vsh = 0.083 [2(3.7 x IGR) – 1.0]................(2.8)
ɸtot = Porositas total (fraksi)
ɸN = Porositas neutron / NPHI (fraksi) C. Metode Pendekatan Perhitungan
ɸeff = Porositas efektif (fraksi) Volume Bulk
Perhitungan volume reservoar dilakukan
2. Saturasi air dengan menggunakan persamaan trapezoidal
Saturasi atau kejenuhan air formasi adalah atau piramidal, yang dipengaruhi rasio luas
rasio dari volume pori yang terisi oleh air antara kontur satu dengan kontur yang berada
dengan volume porositas total (Harsono, diatasnya. Perbandingan antara luas area
1997). diatas dan dibawah tersebut dikenal dengan
rasio area yang dirumuskan sebagai berikut:
= ..................................................(2.4)
= .............................................(2.9)
×
= ..........................................(2.5)
Dimana:
= Luas area yang dilingkupi kontur n+1
Keterangan: (m2)
F =Faktor Resistivitas Formasi = Luas area yang dilingkupi kontur n
a =Koefisien litologi (batugamping a=1, (m2)
batupasir a=0.65)
φ =porositas densitas neutron Pendekatan metode dalam perhitungan bulk
m =Faktor sementasi (batugamping m=2, volume (Vb) reservoir, yaitu:
batupasir m=2.15) 1. Metode Pyramidal
Sw =Saturasi air formasi Metode ini digunakan bila harga

4
Jurnal Geofisika Eksplorasi, ISSN: 2356-1599 Vol.2 No.17, Juni 2018

perbandingan antara kontur yang berurutan Boi = Faktor volume formasi minyak
kurang atau sama dengan 0,5 atau < 0,5. mula-mula, BBL/STB
Persamaan yang digunakan adalah : 2. Original Gas In Place (OGIP)

V = x ( + +
( / )
+ )....(2.10) = ,SCF (2.13)

Keterangan:
2. Metode Trapezoidal OGIP = Original gas in place (SCF)
Metode ini digunakan bila harga 43560 = Faktor konversi dari acre.feet ke ft3
perbandingan antara kontur yang berurutan Vb = Volume bulk reservoar (acre.feet)
lebih dari 0,5 atau > 0,5. Persamaan Φ = Porositas efektif rata-rata (fraksi)
yang digunakan adalah: Sw = Saturasi air rata-rata (fraksi)
/ = Net sand to gross sand (fraksi)
Bgi = Faktor volume formasi gas
= x ( +
mula-mula, BBL/SCF
).............................(2.11) (Triwibowo, 2010).
Keterangan : IV. METODOLOGI PENELITIAN
Vb = Volume bulk (m3)
h =Interval garis – garis netpay area A. Lokasi Penelitian
(m2) Penelitian ini dilakukan di Bidang KP3T
An =Luas daerah yang dibatasi oleh
Eksplorasi 3 Pusat Penelitian dan
netpay terendah (m2)
An+1 =Luas daerah yang dibatasi oleh garis Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas
netpay tertinggi (m2) (Tearpock & Bumi (PPPTMGB) “LEMIGAS”, Jakarta
Bischke, 1991). Selatan dan Gedung L Teknik Geofisika
Unila. Dengan pusat kajian penelitian berada
D. Penentuan Cadangan Hidrokarbon di daerah Cekungan Sumatera Selatan.
dengan Metode Volumetrik
Perhitungan cadangan hidrokarbon terdiri B. Bahan dan Alat Penelitian
dari perhitungan cadangan minyak (Original
Adapun bahan dan alat yang digunakan
Oil In Place/OOIP) dan gas (Original Gas In
saat penelitian Tugas Akhir ini yaitu sebagai
Place/OGIP). Persamaan yang digunakan
berikut:
untuk menghitung cadangan hidrokarbon
1. Data Sumur pada penelitian ini terdiri dari
dalam reservoar secara volumetrik yaitu:
4 data sumur, yaitu sumur SP–1, sumur
SP–2, sumur SP–3, dan sumur SP–4.
1. Original Oil In Place (OOIP)
Masing-masing pada data sumur tersebut
=
( / )
,STB memiliki variasi log (Log Gamma Ray,
Log Density, Log Neutron Porosity, Log
(2.12) Resistivity, Log Sonic, Log Caliper,
Koordinat X-Y, Marker Geologi, Data
Keterangan: Well Header dan Data Core Sumur SP–
OOIP = Original oil in place (STB) 2).
7758 = Faktor konversi dari acre.feet ke 2. Data Eksplorasi Geofisika (Seismik 2D
BBL.Barrel PSTM) dengan jumlah lintasan seismik
Vb = Volume bulk reservoar (acre.feet) sebanyak 14 lintasan .
Φ = Porositas efektif rata-rata (fraksi) 3. Data Checkshot terdiri dari Data Checkshot
Sw = Saturasi air rata-rata (fraksi) SDR-3 dan SDR-4.
/ = Net sand to gross sand (fraksi)

5
Jurnal Geofisika Eksplorasi, ISSN: 2356-1599 Vol.2 No.17, Juni 2018

4. Data Geologi Regional dan Stratigrafi dapat dilihat pada Gambar 1.


Area Penelitian.
5. Data Marker dan Data Well Header V. PEMBAHASAN
6. Laptop dan Software Pengolahan.
A. Pengolahan dan Analisis Petrofisika
C. Prosedur Penelitian
Pengolahan data sumur dan analisis
Adapun prosedur penelitian Tugas Akhir
petrofisika dilakukan pada 4 sumur yang
ini yaitu sebagai berikut:
memiliki rekaman data log yang cukup
1. Pengolahan Data Sumur dan
lengkap di Lapangan RF yakni sumur SP–1
Perhitungan Properti Petrofisika.
dengan kedalaman MD 689.8 – 1702.3 meter,
Pengolahan data sumur dilakukan sumur SP–2 dengan kedalaman MD 703 –
dengan dua tahapan yaitu tahap interpretasi 1499 meter, sumur SP–3 dengan kedalaman
kualitatif dan interpretasi kuantitatif. MD 25 – 1804 meter, sumur SP–4 dengan
Interpretasi kualitatif dilakukan secara quick kedalaman MD 5.9 –1325.9 meter.
look guna membantu menginterpretasikan 1. Interpretasi Kualitatif
zona porous permeable, ketebalan dan batas Pada interpretasi kualitatif petrofisika
lapisan, jenis litologi atau mineral, dan fluida dilakukan secara quick look yang bertujuan
pengisi formasi pada sumur yang teramati. untuk menginterpretasikan zona porous
Sedangkan interpretasi kuantitatif bertujuan permeable, ketebalan reservoar dan batas
untuk menghitung volume shale (Vsh), lapisan reservoar, jenis litologi atau mineral,
menghitung porositas efektif (PHIE), dan fluida pengisi formasi pada sumur. Pada
penentuan resistivas air (Rw), menghitung interpretasi kualitatif, digunakan log gamma
nilai saturasi air (Sw), menghitung nilai ray untuk mengidentifikasi zona permeable.
permeabilitas serta penentuan net to gross di Interpretasi kualitatif berikutnya dilakukan
zona netpay reservoar. dengan melihat cross-over kurva neutron
porosity hydrogen index (NPHI) terhadap
2. Pengolahan Data Seismik dan kurva bulk density (RHOB) yang telah di-
Interpretasi Seismik. overlay sebelumnya dengan range kurva
Pengolahan data dan interpretasi seismik berlawanan. Kurva dengan cross-over pada
dilakukan dengan menentukan batas gas oil zona permeable mengindikasikan reservoar
contact (GOC) dan oil water contact (OWC) hidrokarbon. Pada daerah penelitian yang
ataupun gas water contact (GWC) yang akan berada pada Formasi Talang Akar dan
digunakan sebagai dasar penentuan volume Formasi Lemat dan memiliki litologi dominan
area hidrokarbon (volume bulk reservoir). batupasir (sandstone) mengakibatkan defleksi
Penentuan kontak fluida pengisi reservoar kurva log gamma ray cenderung menuju ke
tersebut didasarkan pada analisis petrofisika skala rendah (<60API).
yang kemudian diintegrasikan ke dalam data Pada Gambar 2, perubahan dari warna
seismik (depth structure map). kuning hingga menuju warna biru
menunjukkan perubahan nilai resistivitas
3. Perhitungan Cadangan Volumetrik. rendah menuju tinggi pada sumur penelitian.
Perhitungan cadangan hidrokarbon secara Pernyataan ini sesuai dengan data well header
volumetrik dilakukan berdasarkan parameter yang memberikan informasi bahwa jenis
petrofisika yang diperoleh dari hasil analisis hidrokarbon yang berada pada daerah
petrofisika. Parameter petrofisika yang penelitian ini cenderung berupa gas alam dan
digunakan adalah nilai porositas batuan (ϕ), minyak bumi.
saturasi air (Sw), net to gross (N/G) pada
zona netpay dan faktor volume saturasi 2. Interpretasi Kuantitatif
fluida (Boi atau Bgi) Interpretasi kuantitatif dilakukan untuk
menentukan nilai beberapa properti reservoar
D. Diagram Alir Penelitian pada sumur penelitian. Beberapa properti
Diagram alir penelitian secara umum reservoar yang penting dilakukan perhitungan

6
Jurnal Geofisika Eksplorasi, ISSN: 2356-1599 Vol.2 No.17, Juni 2018

dalam penelitian ini adalah kandungan penentuan zona netpay daerah penelitian.
lempung/shale (Vcl) atau serpih (Vsh) Ketebalan bersih (netpay zone) pada sumur
tergantung litologi pengotornya, perhitungan SP–1 adalah sebesar 12.30 meter TVDSS,
porositas efektif (PHIE), penentuan nilai sumur SP–2 adalah sebesar 15.74 meter
resistivitas air (Rw), perhitungan nilai TVDSS, sumur SP–3 adalah sebesar 11.28
permeabilitas (K) dan perhitungan nilai meter TVDSS, dan pada sumur SP–4 adalah
saturasi air (Sw). sebesar 12.60 meter TVDSS. Kompilasi Cut-
Dalam penelitian ini, berdasarkan tinjauan Off Reservoir Summary Hasil Lumping Tiap
geologi regional area penelitian, diketahui Sumur dapat dilihat pada Tabel 2.
bahwasannya litologi penyusun formasi
target adalah batupasir (sandstone) dan jenis 4. Analisis Kontak Fluida Dalam
reservoarnya termasuk bersifat bersih (tidak Reservoar
ada selingan batuserpih). Selain itu, Penentuan batas kontak fluida antara zona
berdasarkan dari data well header analysis gas dengan zona minyak, zona minyak dengan
pada Tabel 1, perhitungan saturasi air (Sw) zona air atau zona gas dengan zona air, yang
menggunakan metode Archie. Oleh sebab masing-masing disebut sebagai Gas-Oil
itu, maka pada penelitian ini perhitungan Contact (GOC), Oil-Water Contact (OWC)
saturasi air (Sw) menggunakan metode serta Gas-Water Contact (GWC), perlu
Archie, dengan model porosita adalah diketahui dalam upaya menghitung atau
Neutron Density. memperkirakan volume minyak atau gas
Berdasarkan analisis kuantitatif data log mula-mula di tempat (Original Oil In Place
disimpulkan bahwa nilai rata-rata porositas atau Original Gas In Place).
(ϕ) pada sumur SP–1 sebesar 14.92% yang Diperoleh nilai cutoff batas GOC pada
tergolong porositas baik (Koesoemadinata, lapisan TAF-SS-A adalah 1328m TVDSS,
1978), nilai rata-rata nilai saturasi air (Sw) nilai cutoff batas GOC pada lapisan TAF-SS-
sebesar 41.68%, dan nilai rata-rata B1 adalah 1355m TVDSS, sedangkan batas
kandungan serpih (Vsh) sebesar 7.57%. Pada OWC pada TAF-SS-B2 adalah 1365m
sumur SP–2, nilai rata-rata porositas (ϕ) TVDSS dan batas OWC pada lapisan
sebesar 12.84%, nilai rata-rata nilai saturasi LEMAT-SS adalah 1415m TVDSS.
air (Sw) sebesar 39.85%, dan nilai rata-rata
kandungan serpih (Vsh) sebesar 13.60%. B. Pengolahan dan Interpretasi Seismik
Pada sumur SP–3, nilai rata-rata porositas (ϕ)
sebesar 15.60%, nilai rata-rata nilai saturasi Pada pengolahan data seismik digunakan
air (Sw) sebesar 41.98%, dan nilai rata-rata data seismik 2D berformat .segy dengan
kandungan serpih (Vsh) sebesar 12.70%. jumlah sebanyak 12 line seismik. Pengolahan
Dan, pada sumur SP–4, nilai rata-rata melibatkan data seismik Post Stack Time
porositas (ϕ) sebesar 12.60%, nilai rata-rata Migration (PoSTM) lapangan ukur, data
nilai saturasi air (Sw) sebesar 39.35%, dan checkshot TWT dan data sumur beserta
nilai rata-rata kandungan serpih (Vsh) marker geologinya.
sebesar 9.0%.
Hasil Interpretasi Kuantitatif pada sumur 1. Interpretasi Horizon dan Patahan pada
penelitian dapat dilihat pada Gambar 3 Data Seismik
hingga Gambar 6. Interpretasi seismik pada penelitian ini
terdiri dari interpretasi horizon dan
3. Lumping Petrofisika interpretasi patahan. Dalam analisis dan
Pada tahap lumping petrofisika diperoleh interpretasi bawah permukaan Lapangan RF
nilai cut-off properti reservoar tiap sumur ini menggunakan lintasan seismik 2 dimensi
penelitian yaitu porositas sebesar 11.4 %, meliputi analisis picking horizon seismik pada
volume shale (Vsh) sebesar 30.7%, dan nilai Formasi Talang Akar dan Formasi Lemat.
saturasi air (Sw) sebesar 70 %. Selain itu, Berdasarkan hasil analisis dan interpretasi
lumping petrofisika digunakan sebagai seismik, masing-masing horizon dapat

7
Jurnal Geofisika Eksplorasi, ISSN: 2356-1599 Vol.2 No.17, Juni 2018

dilakukan penarikan dan penelusuran di ekstensional pada masa pembentukannya.


semua bagian lintasan seismik. Interpretasi Batas goc pada lapisan TAF-SS-B 1355m
horizon dapat dilihat pada Gambar 7. TVDSS, sedangkan batas owc pada TAF-SS-
Sedangkan interpretasi struktur pada daerah B adalah 1365m TVDSS. hasil pemodelan
penelitian mengacu pada penarikan struktur peta gas-oil contact (goc) dan oil-water
geologi (patahan) pada data seismik. contact (owc) horizon TAF-SS-B dapat dilihat
Berdasarkan hasil interpretasi pada daerah pada Gambar 10.
penelitian, dinterpretasikan terjadi pada
periode tektonik ekstensional yaitu terjadi c. Peta Oil-Water Contact (OWC) Pada
pada kala Oligocene. Kejadian tektonik Lapisan LEMAT-SS.
ekstensional memiliki orientasi sesar berarah Berdasarkan interpretasi dan analisis data
northeast-southwest. Hasil interpretasi seismik horizon LEMAT-SS melampar cukup
patahan dapat dilihat pada Gambar 8. luas di semua bagian daerah penelitian. Dari
2. Pemodelan Peta Gas-Oil Contact kenampakan pada peta, terlihat adanya
(GOC) dan Peta Oil-Water Contact struktur sesar normal yang berkembang pada
(OWC) lapisan LEMAT-SS. Sesar-sesar tersebut
Pemodelan peta gas-oil contact (goc) dan berarah northeast-southwest dan northwest-
peta oil-water contact (owc) dilakukan southeast yang mencerminkan arah tektonik
setelah terselesaikannya analisis dan ekstensional pada masa pembentukannya.
interpretasi peta bawah permukaan pada Batas owc pada lapisan LEMAT-SS adalah
zona target penelitian. Berikut ini merupakan 1415m TVDSS Hasil pemodelan peta oil-
pemodelan peta gas-oil contact (goc) dan water contact (owc) horizon LEMAT-SS
peta oil-water contact (owc), yaitu : dapat dilihat pada Gambar 11.

a. Peta Gas-Oil Contact (GOC) Pada C. Perhitungan Volumetrik Cadangan


Lapisan TAF-SS-A. Hidrokarbon
Berdasarkan interpretasi dan analisis data Tahapan terakhir dari penelitian ini adalah
seismik horizon TAF-SS-A melampar cukup perhitungan cadangan hidrokarbon yang
luas di semua bagian daerah penelitian. Dari merupakan tahapan untuk mengetahui
kenampakan pada peta, terlihat adanya besarnya cadangan hidrokarbon dalam suatu
struktur sesar normal yang berkembang pada reservoar. Hasil perhitungan volume reservoar
lapisan TAF-SS-A. Sesar-sesar tersebut pada lapisan target penelitian dilihat pada
berarah northeast-southwest dan northwest- Tabel 3. Adapun data faktor volume formasi
southeast yang mencerminkan arah tektonik minyak dan data faktor volume formasi gas
ekstensional pada masa pembentukannya. bumi pada daerah penelitian, dapat dilihat
Batas goc pada lapisan TAF-SS-A adalah pada Tabel 4. Hasil estimasi cadangan
1328m TVDSS. Hasil pemodelan peta gas- minyak bumi dan gas bumi pada Formasi
oil contact (goc) horizon TAF-SS-A dapat Talang Akar dan Formasi Lemat di Lapangan
dilihat pada Gambar 9. RF dapat dilihat pada Tabel 5 dan Tabel 6
pada Lampiran.
b. Peta Gas-Oil Contact Dan Oil-Water
Contact (OWC) Pada Lapisan
TAF-SS-B. VI. KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan interpretasi dan analisis data
seismik horizon TAF-SS-B, melampar cukup A. Kesimpulan
luas di semua bagian daerah penelitian. Dari Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
kenampakan pada peta, terlihat adanya maka dapat disimpulkan bahwa:
struktur sesar normal yang berkembang pada 1. Litologi di daerah penelitian di dominasi
lapisan TAF-SS-B. Sesar-sesar tersebut oleh batupasir. Fluida yang terdapat pada
berarah northeast-southwest dan northwest- daerah penelitian yaitu gas bumi, minyak
southeast yang mencerminkan arah tektonik bumi dan air.

8
Jurnal Geofisika Eksplorasi, ISSN: 2356-1599 Vol.2 No.17, Juni 2018

2. Pada sumur SP–1 nilai porositas (ϕ), DAFTAR PUSTAKA


nilai Sw, nilai Vsh berturut-turut adalah
14.92%, 41.68%, 7.57%. Sumur SP–2, Bishop, M. G. 2000. Petroleum Systems Of
adalah 12.84%, 39.85%, 13.60%. Pada The Northwest Java Province Java and
sumur SP–3 adalah 15.60%, 41.98%, Offshore South East Sumatra Indonesia.
12.70%. Dan, pada sumur SP–4, adalah Colorado: USGS.
12.60, 39.35%, 9.0%.
3. Ketebalan bersih (netpay zone) sumur Harsono, A. 1997. Evaluasi Formasi dan
SP-1, SP-2, SP-3, SP-4 berturut-turut Aplikasi Log Petrofisika: Edisi Revisi -
adalah 12.30 meter TVDSS, 15.74 meter 8. Schlumberger Oil Services:
TVDSS, 11.28 meter TVDSS, dan 12.60 Indonesia.
meter TVDSS.
4. Nilai cutoff batas GOC lapisan TAF-SS- Pulunggono, A. 1984. Sumatran
A adalah 1328m TVDSS, nilai cutoff Microplates, Their Characteristics And
batas GOC lapisan TAF-SS-B adalah Their Role In The Evolution Of The
1355m TVDSS, sedangkan batas OWC Central And South Sumatra Basins.
pada TAF-SS-B adalah 1365m TVDSS Proceeding Indonesian Petroleum
dan batas OWC lapisan LEMAT-SS Association (IPA) 13th Annual
adalah 1415m TVDSS. Convention, hlm. 121-143.
5. Hasil perhitungan cadangan gas bumi
sebesar 1.343,15 MMSCF. Sedangkan Rider, M. 2002. The Geological
untuk total cadangan minyak bumi Interpretation of Well Logs : Second
adalah sebesar 7.85 MMSTB. Edition. Sutherland : Skotlandia.

B. Saran Tearpock, D., & Bischke, R. 1991. Applied


Berdasarkan pembahasan pada bab Subsurface Geological Mapping. New
sebelumnya, penulis menyarankan perlu Jersey: Prentice-Hall PTR.
dilakukan proses Inversi Seismik (Inversi
Impedansi Akustik) untuk mengetahui Triwibowo, B. 2010. Cut-Off Porositas,
persebaran properti reservoar secara lateral Volume Shale, Dan Saturasi Air Untuk
di daerah penelitian. Selain itu, pada Perhitungan Netpay Sumur O
penelitian lebih lanjut disarankan untuk Lapangan C Cekungan Sumatera
melengkapi hasil uji laboratorium seperti Selatan. Jurnal Ilmiah MTG, 3 (2).
nilai Rw, data analisis fluida reservoar serta
data analisis batuan inti pada penelitian
lanjutan dengan alasan untuk meningkatkan
validitas data.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada


Bapak Sulistiyono, S.T., M.Si. sebagai
pembimbing penelitian di perusahaan, serta
Bapak Dr. Ordas Dewanto S.Si., M.Si dan
Bapak Dr. Nandi Haerudin, S.Si., M.T.
yang telah membimbing dan memberikan
dukungan terhadap penyelesaian penelitian
ini.

9
Jurnal Geofisika Eksplorasi, ISSN: 2356-1599 Vol.2 No.17, Juni 2018

LAMPIRAN

Gambar 1. Diagram Alir Penelitian

Gambar 2. Interpretasi kualitatif petrofisika pada tampilan Triple Combo


Sumur Penelitian
10
Jurnal Geofisika Eksplorasi, ISSN: 2356-1599 Vol.2 No.17, Juni 2018

Gambar 3. Interpretasi kuantitatif petrofisika pada Sumur SP-1

Gambar 4. Interpretasi kuantitatif petrofisika pada Sumur SP-2

Gambar 5. Interpretasi kuantitatif petrofisika pada Sumur SP-3

11
Jurnal Geofisika Eksplorasi, ISSN: 2356-1599 Vol.2 No.17, Juni 2018

Gambar 6. Interpretasi kuantitatif petrofisika pada Sumur SP-4

Gambar 7. Tampilan Picking Horizon

Gambar 8. Tampilan Picking Fault


12
Jurnal Geofisika Eksplorasi, ISSN: 2356-1599 Vol.2 No.17, Juni 2018

Gambar 9. Pemodelan Peta GOC lapisan TAF-SS-A (-1328m TVDSS)

Gambar 10. Pemodelan Peta GOC (-1355m TVDSS) dan OWC lapisan TAF-SS-B
(-1365m TVDSS)

Gambar 11. Pemodelan Peta OWC lapisan LEMAT-SS (-1415m TVDSS)


13
Jurnal Geofisika Eksplorasi, ISSN: 2356-1599 Vol.2 No.17, Juni 2018

Tabel 1. Data Well Header Daerah Penelitian.

Tabel 2. Nilai Cut-Off Reservoar Daerah Penelitian.

Tabel 3. Perhitungan Volume Bulk Formasi Talang Akar Dan Formasi Lemat.

Tabel 4. Faktor Volume Formasi Minyak Dan Gas Bumi Daerah Penelitian.

Tabel 5. Estimasi Cadangan Gas Bumi Formasi Talang Akar Dan Formasi Lemat.

Tabel 6. Estimasi Cadangan Minyak Bumi Formasi Talang Akar Dan Formasi Lemat.

14

Anda mungkin juga menyukai