SARI
Lapangan PT berada di Subcekungan Jambi, Cekungan Sumatra Selatan yang batuan dasarnya ber
struktur tinggian. Kompleksitas tektonik yang terjadi serta proses pelapukan menjadikan batuan dasarnya berpotensi sebagai reservoir hidrokarbon. Karakteristik reservoir diketahui dengan melakukan
evaluasi log kualitatif, deskripsi megaskopis dan petrografis, analisis porositas dan permeabilitas inti
pemboran, serta analisis uji laju alir. Selanjutnya korelasi log dan interpretasi seismik 3-D dilakukan
untuk mengetahui sebaran lateralnya. Granit di Lapangan PT berumur Eosen Akhir, terekahkan,
serta lapuk dengan intensitas ubahan mineral lemah sampai sedang serta komposisi mineral ubahan
5,60% - 32,00%. Jenis batuan dasar yang menjadi reservoir hidrokarbon di Lapangan PT adalah
granit terekahkan dan granite wash. Nilai log rata-rata pada interval Granit Terekahkan untuk GR
235 - 406API, LLD 16,1 - 80 ohm-M, densitas 2,25 - 2,54 g/cc, dan porositas neutron 0,058 - 0,201
npu. Adanya rekahan ditunjukan oleh defleksi spektral uranium ke angka tinggi, pergerakan kurva
MSFL yang cepat, separasi antara LLD dan LLS, serta anomali sonik yang mengalami peningkatan
secara tajam. Hasil pengukuran full diameter sample core dalam kondisi NOB porositasnya 11,8% 20,7% atau cukup sampai baik sekali, dan permeabilitas horizontal 1,19 - 46,4 md atau ketat sampai
baik. Hasil DST minyak terbaik pada granit terekahkan pada sumur PTD-2 sebesar 1044 BOPD,
sedangkan DST minyak dan gas terbaik pada sumur PT-2 masing - masing sebesar 928,0 BOPD
dan 0,712 MM CFGPD. Apabila dibandingkan dengan granit terekahkan, secara relatif granite wash
memiliki nilai gamma ray hampir sama, namun porositas neutron lebih kecil serta densitasnya lebih
besar. Nilai log rata-rata tiap sumur untuk GR 360 - 386API, LLD 5,39 - 166 ohm-M, densitas 2,36
- 2,38 g/cc, dan porositas neutron 0,162 - 0,185 npu. Satuan ini terbukti mengalirkan hidrokarabon
23,8 BOPD di Sumur WPT-2. Dari data seismik, top satuan reservoir batuan dasar granitik jatuh pada
peak di antara sedimen yang onlap dan batuan dasar segar yang bertekstur reflection free. Satuan
Granit Terekahkan terdapat di seluruh area Lapangan PT dan pada lereng tinggian lebih berpeluang
untuk terakumulasinya hidrokarbon. Di atas Satuan Granit Terekahkan pada lereng sampai puncak
bukit intrusi berkembang Satuan Granit Terlapukkan yang semakin ke atas intensitas pelapukannya
semakin tinggi. Di dasar lereng barat daya bukit intrusi berkembang granite wash.
Kata kunci: reservoir, batuan dasar, granit terekahkan, granit terlapuk, granite wash
ABSTRACT
PT field lies at Jambi Subbasin, South Sumatra Basin, of which its base rocks have a high structure. Tectonic complexity and weathering process have caused the base rocks to be potential as a
hydrocarbon reservoir. The reservoir characteristics were identified by carrying out qualitative log
Naskah diterima: 16 Mei 2011, revisi terakhir: 15 Agustus 2011
113
evaluation, megascopic and petrographic description, porocity and bore core permeability analyses,
as well as flow test analysis. Furthermore, log correlation and 3D-seismic interpretation were
carried out to find out the rock lateral spread. Granite in PT field is of Late Eocene age, cracked,
and weathered with weak to medium mineral alteration intensity and the alteration mineral composition of 5.60% - 32.00%. The types of basement rocks which become the hydrocarbon reservoir
in PT field are cracked granite and granite wash. The average log value at cracked granite interval
for GR is 235 - 406API, LLD is 16.1 - 80 ohm-M, density is 2.25 -2.54 g/cc, and neutron porocity
is 0.058 - 0.201 npu. The presence of the cracks is shown by the deflection of uranium spectral
towards a high number, quick movement of MSFL curve, separation between LLD and LLS, and
sonic anomaly undergoing a considerable rise. A measurement of a full diameter sample core
at NOB condition resulted in the porocity of 11.8% - 20.7% or fair to very good, and horizontal
permeability of 1.19 - 46.4 md or firm to good. The best oil DST result at cracked granite in PTD2 hole is 1044 BPOD, whilst the best oil and gas DSTs at PT-2 hole are 928.0 BPOD and 0.712
MM CFGPD respectively. Compared to cracked granite, granite wash has a relatively similar
gamma ray, but its neutron porosity is lower and its density is greater. The average log value of
each hole for GR is 360 - 386API, LLD 5.39 - 166 ohm-M, density 2.36 - 2.38 g/cc, and neutron
porocity is 0.162 - 0.185 npu. This unit was proved to flow hydrocarbon of 23.8 BPOD at WPT-2
hole. From the seismic data, the top of granitic base ment rock reservoir unit falls in peak between
onlap sedimen and fresh basement rocks having a texture of free reflection. Cracked Granite Unit
occuring throughout the area of PT field and at the high flank is more potential for hydrocarbon to
accumulate. Above the Cracked Granite Unit at the flank till the peak of the intrusion hill Weathered
Granite Unit is developing with intensity is getting higher towards the upper side. At the bottom of
the southwest flank of the intrusion hill granite wash is developing.
Keywords: reservoir, basement rocks, cracked ganite, weathered granite, granite wash
PENDAHULUAN
Batuan dasar yang normalnya adalah sa
ngat masif dan ketat, saat ini diekplorasi
untuk diketahui keberadaan hidrokarbon di
dalamnya. Hal ini dilakukan dengan cara
mencari batuan dasar yang memiliki porositas sekunder dan mengandung hidrokarbon,
baik porositas yang terbentuk akibat proses
tektonik, oleh pelapukan maupun oleh
proses pelarutan.
Penelitian ini dilakukan di Lapangan PT,
Subcekungan Jambi, Cekungan Sumatra
Selatan (Gambar 1). Lapangan ini merupakan
lapangan pengembangan yang secara geologi
posisinya terletak di bagian tepi utara dari
Cekungan Sumatra Selatan. Batuan dasar
lapangan ini memiliki struktur tinggian. Akibat kompleksitas tektonik yang terjadi serta
proses pelapukan, batuan dasar di lapangan
ini berpotensi menjadi reservoir hidrokarbon.
Maksud penelitian ini adalah melakukan
analisis karakteristik reservoir batuan dasar
114
Tu
n
gk
al
De
ep
Karakteristik dan Sebaran Lateral Reservoir Batuan Dasar Granitis dari Data Sumur Pemboran dan Seismik
3-D pada Lapangan PT, Subcekungan Jambi, Cekungan Sumatra Selatan (P. Tri Setyobudi drr.)
ta
Be
D
ra
Lapangan PT
eep
10
Ge
rag
aD
eep
p
ee
lD
sw abu
K
S Kabul
Deep
N
U
20
km
KETERANGAN
Hydrocarbon kitchen
Waters/marine
Oil field
TATAAN STRATIGRAFI
Secara stratigrafi, Cekungan Sumatra Selatan terdiri atas beberapa formasi yang
diendapkan di atas batuan dasar (Gambar 2).
Secara berurutan dari tua ke muda yaitu Formasi Lahat, Formasi Talang Akar Bawah,
Formasi Talang Akar Atas, Formasi Baturaja, Formasi Gumai, Formasi Air Benakat,
Formasi Muara Enim, dan Formasi Kasai.
Menurut Salim drr. (1995), batuan dasar
berupa, batuan pratersier yang tersusun oleh
granit, kuarsit, batugamping, serpih, metasedimen, filit, sekis, andesit, dan basal. Umur
sekuen litologi pra-Tersier berkisar antara Paleozoikum akhir sampai Mesozoikum Akhir.
Formasi yang berkontak tidak selaras dengan
batuan dasar yaitu Formasi Lahat. Menurut
Musper (1937; dalam Darman dan Sidi,
2000) batuan sedimen ini berumur Eosen
- Oligosen Aural yang diendapkan dalam
lingkungan darat dan terletak tidak selaras
di atas batuan Pratersier. Batuan sedimen
ini terdiri atas runtutan sedimen yang tebal
dengan ukuran butir halus hingga kasar
kadang-kadang berukuran konglomerat,
berselingan dengan batulempung, tuf, dan
lapisan tipis batubara. Formasi Lahat ini
kadang tidak muncul pada daerah dengan
morfologi yang tinggi, karena umumnya
terakumulasi pada bagian tengah cekungan.
Pada bagian tinggian, Formasi Lahat kemungkinan besar tidak hadir, sehingga di atas
batuan dasar terendapkan secara tidak selaras
Formasi Talang Akar. Menurut Salim drr.
(1995) batuan sedimen Formasi Talang Akar
ini umumnya berubah dari lingkungan fluvial
pada bagian bawah, berangsur ke arah atas
menjadi lingkungan deltaik dan laut dangkal.
Secara litologi terdiri atas batuan sedimen
berbutir halus sampai kasar, kadang-kadang
dijumpai konglomerat, pemilahan bagus,
relatif bersih, berlapis tebal, dan memiliki
porositas baik. Formasi Talang Akar bagian
116
Selatan
Utara
Litofasies
Back-arc
Elemen
Hidrokarbon
Sunda Land
marine
Bathyal
Kasai
Akhir
PLIO.
Awal
Akhir
Muara
Enim
FLUVIODELTAIC
Orange
Final
Barisan
Uplift
Air
Benakat
-S-S-
Tengah
Gumai
REGRESSIVE
Purple
10
MIOSEN
Lingkungan
Pengendapan Kegiatan
Tektonik
Non
Pink
Plist.
Awal
Horizon
Seismik
FORMASI
JTL
ZAMAN
Karakteristik dan Sebaran Lateral Reservoir Batuan Dasar Granitis dari Data Sumur Pemboran dan Seismik
3-D pada Lapangan PT, Subcekungan Jambi, Cekungan Sumatra Selatan (P. Tri Setyobudi drr.)
Anggota Bawah
Green
Initial
Barisan
Compression
Deep Marine
to
FluvioDeltaic
-S-
20
Blue
Talang
Akar
Bawah
30
Transgressive
Yellow
Regional
Subsidence
SR
Uplift
Syn-Rift
Alluvial
to
FluvioLacustrine
40
Lahat
SR
Back-arc
Transtensile
Rifting
Tengah
Terrestrial
EOSEN
Akhir
Awal
OLIGOSEN
Akhir
Talang
Akar
Atas
Batu
raja
Red
-S- Seal
MESOZOIKUM
R Reservor Rocks
SR Source Rock
Accretion of
Pre-Collision
Passive Margin Continental
Fragments
B
C
Q = quartz
A = alkali feldspar
P = plagioclase
Qz
Schematic of Complete
Classfication
Quartzolite
Mc-Chl
Silica-supersaturaated
and saturated
Quartz rich
granioids
Granodiorite
Alkali-feldspar
granite
Granite
syenite
J
K
1
10
11
12
13
14
15
Quartz
monzonite
monzonite
Alkali-feldspar
granite
30 Millimeters
16
Silica-Under saturated
(most not shown)
Quartz monzodiorite/monzogabbro
Quartz
syenite
Tonalite
Foid-bearing
Foid-bearing Foid-bearing
alkali-feldspar syenite syenite
monzonite
Quartz diorite/Gabbro/Anorthosite
Monzodiorite/Monzogabbro
Diorite/Gabbro/Anorthosite
Foid-bearing diorite/gabbro
Foid-bearing
monzodiorite/monzogabbro
Volcanic
Rocks
Gambar 3. a. Mikrofoto sayatan 10, b. Plotting persentase mineral QAP pada Diagram Segitiga klasifikasi batuan
beku asam (menurut IUGS).
Karakteristik dan Sebaran Lateral Reservoir Batuan Dasar Granitis dari Data Sumur Pemboran dan Seismik
3-D pada Lapangan PT, Subcekungan Jambi, Cekungan Sumatra Selatan (P. Tri Setyobudi drr.)
Tabel 1. Persentase Mineral Sekunder dan Intensitas Ubahan Mineral
Mineral Sekunder (%)
Pirit
Klorit
Kalsit
0.8
0.8
9.2
7.6
5.6
2.0
8.8
4.0
-
18.0
18.0
3.2
6.4
3.2
1.6
2.0
7.6
3.2
3.2
12.4
12.4
6.0
6.0
11.2
1.2
8.4
3.6
0.4
15.2
0.8
0.8
0.4
0.4
0.4
2.0
1.2
1.6
0.8
5.2
1.2
0.8
0.4
-
1.2
1.2
-
32.0
32.0
18.4
20.4
20.4
5.6
20.8
16.4
11.2
20.8
Sedang
Sedang
Lemah
Lemah
Lemah
Lemah
Lemah
Lemah
Lemah
Lemah
12/WPT-6
7.2
1.6
3.2
2.8
14.8
Lemah
Total
Serisit/
llit/
Paragonit
3/PT-1
3/PT-1
4/PT-1
5/PT-1
6/PT-1
7/PT-1
8/PT-1
9/PT-1
10/PT-1
11/WPT-6
Dolomit
Kaolinit
Intensitas
Ubahan
Siderit
Sayatan/
Sumur
Sayatan/
Sumur
3/PT-1
4/PT-1
5/PT-1
6/PT-1
7/PT-1
8/PT-1
9/PT-1
10/PT-1
11/WPT-6
12/WPT-6
Porositas Terlihat
Disolusi
Rekahan
Total
4.00%
7.20%
4.00%
6.00%
1.60%
4.40%
1.60%
1.60%
3.60%
-
0.80%
1.60%
0.80%
1.60%
2.00%
1.20%
0.80%
Trace
1.60%
0.80%
4.80%
8.80%
4.80%
7.60%
3.60%
5.60%
2.40%
1.60%
5.20%
0.80%
18.70%
19.10%
20.90%
18.30%
14.00%
13.30%
10.90%
Not Measured
17.30%
2.20%
Horizontal
Permeability
at Ambient
Condition
5.63 md
7.5 md
157 md
51.3 md
18.1 md
8.00 md
0.538 md
Not Measured
0.332 md
0.005 md
SP
40X, X pol
B
C
D
E
F
G
H
Sid
I
J
30 Millimeters
K
1
10
11
12
13
14
15
16
40X, II pol
Qz
C
D
Sid
E
F
G
H
I
J
30 Millimeters
K
1
10
11
12
13
14
15
16
Karakteristik dan Sebaran Lateral Reservoir Batuan Dasar Granitis dari Data Sumur Pemboran dan Seismik
3-D pada Lapangan PT, Subcekungan Jambi, Cekungan Sumatra Selatan (P. Tri Setyobudi drr.)
MD 0,00
0,00
0,00
0,00
2000,00 1,70
2000,00 0,60
2000,00 0,00
FDC
CNL
PEF
PT-1 MD
270 140,00
0,00
1000
DTC
40,00 1,00
TG
1000000
Zona 1
(4689-4694 ft MD)
4640
4689
Zona 2
(4720-4725 ft MD)
Zona 3
(4745-4748 ft MD)
4745
4720
4660
4746
4680
Zona 1
6810 BOOPD
0.560 MM
CFGPD
4721
4700
4747
4746
4722
4720
Zona 2
4721
4740
Zona 3
4760
Zona 4
4723
10,0 BOPD
0,5 BWPD
Zona 5
Reserved core
4780
Reserved core
4724
4800
4821
Keterangan:
: Natural Fracture
: Induced Fracture
4725
Gambar 6. Deteksi kehadiran rekahan di zona 1, zona 2, dan zona 3 pada granit secara tidak langsung dari data
log dan secara langsung dari inti pemboran di sumur PT-1.
4640
Zona 5
(4770-4775 ft MD)
4660
4758
4680
6810
BOOPD
0.560 MM
CFGPD
4760
Zona 1
4700
4720
Zona 2
4773
4740
Zona 3
4760
Zona 4
Zona 5
4780
4800
4762
Keterangan:
4820
: Natural Fracture
: Induced Fracture
Gambar 7. Deteksi kehadiran rekahan di zona 4 dan zona 5 pada granit secara tidak langsung dari data log dan
secara langsung dari inti pemboran di sumur PT-1.
122
Karakteristik dan Sebaran Lateral Reservoir Batuan Dasar Granitis dari Data Sumur Pemboran dan Seismik
3-D pada Lapangan PT, Subcekungan Jambi, Cekungan Sumatra Selatan (P. Tri Setyobudi drr.)
Gambar 8. Korelasi struktur lintasan 3 (sumur WPT-5; PTD-9; PTD-8; PT-3; PTD-1; PTD-4).
Gambar 9. Korelasi stratigrafi lintasan 3 (Sumur WPT-5; PTD-9; PTD-8; PT-3; PTD-1; PTD-4).
akibat adanya gaya ekstensi yang bekerja sejak Kapur sampai Tersiar Awal. Pada Tersier
Awal terjadi longsoran-longsoran akibat
lereng yang curam dan batuan yang rapuh,
kemudian terendapkan Granite wash yang
berkembang pada dasar tebing sebagai hasil
sedimentasi oleh proses longsoran dari bukit
intrusi granit. Satuan Granite wash yang terdeteksi pada sumur WPT-2 dan WPT-5 hanya
terdapat pada bagian-bagian tertentu dan
relatif kemudian terlindung dari erosi oleh
air yang mengalir pada (LTAF-C) channel.
Endapan di atasnya adalah endapan limbah
banjir yang berupa lempung karena posisinya
lebih tinggi daripada channel. Di antara dataran limbah banjir terdapat topografi yang
123
lebih rendah dan berkembang braided channel yang mengendapkan LTAF-B. Karena
adanya transgresi dan penurunan, kemudian
berkembang LTAF-A sebagai sedimen shallow marine channel di atas LTAF-B.
Interpretasi Data Seismik 3-D dan Peta
Struktur Waktu dan Kedalaman
Berdasarkan cekshot yang tersedia, top Granit terekahkan dan Granit terlapukkan jatuh
pada amplitudo positif atau peak, begitu
pula Granite wash jatuh pada peak yang
sama, sedangkan Real basement jatuh pada
amplitudo negatif atau trough.
Batuan dasar lapangan PT berupa granit
yang cenderung lapuk dan terekahkan, sehingga proses pelapukan itu menyebabkan
karakteristik seismik batuan dasar tidak
sepenuhnya bertekstur reflection free. Oleh
sebab itu, dalam penelusuran top horizon
batuan dasar terekahkan dan terlapukkan
ini, prinsip posisi top horizon ini adalah
di bawah sedimen yang onlap dan di atas
batuan granit yang segar yang bertekstur
reflection free (Gambar 10).
A
U
Time Slice 1340 ms
Keterangan
Horizon LTAF
Horizon Granitic reservoir
Horizon Rea basement
A
WPT-2
WPT-5
WPT-3
B
WPT-6
PT-1
Keterangan
Horizon Granitic reservoir
Horizon Rea basement
PT-2
uU
Karakteristik dan Sebaran Lateral Reservoir Batuan Dasar Granitis dari Data Sumur Pemboran dan Seismik
3-D pada Lapangan PT, Subcekungan Jambi, Cekungan Sumatra Selatan (P. Tri Setyobudi drr.)
UNIVERSITAS DIPONEGORO
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
Keterangan
:Sesar Normal
:Sesar Berbalik
Interval Kontur : 5ms
data
1230
1961
colour
range
contour
1225
1240
1255
1270
1285
1300
1315
1330
1345
1360
1375
1390
1405
1420
1435
1450
1465
1480
1495
1510
1525
1540
1555
1570
1585
1560
1575
1590
Skala
0
500
1000
1500
2000 m
1:50000
Gambar 11. Peta struktur waktu Top Reservoir batuan dasar granitis (Setyobudi, 2011).
Lapangan PT. Berdasarkan pergerakannya, sesar ini diinterpretasikan sebagai
sesar gunting. Sesar ini awalnya merupakan sesar normal tua yang terbentuk
oleh gaya kompresi pada Jura - Kapur,
dan berkembang menjadi sesar gunting
akibat gaya kompresi Pliosen - Plistosen.
4. Enam buah sesar normal berorientasi
timur laut - barat daya. yang terbentuk
oleh gaya kompresi Pliosen - Plistosen.
Fasies Batuan Dasar Granitis
Karena dalam satu peak terdapat tiga top
horizon, maka dalam pemetaan sebaran fasies
batuan dasar granitik yang dapat menjadi re
servoir hidrokarbon, ketiga horizon dipetakan
menjadi satu horizon, kemudian variasinya
diketahui dengan melihat data sumur dan
mempertimbangkan paleogeografi atau posisi
relatif sumur satu dengan lainnya sebelum
terendapkannya Formasi Talang Akar Bawah,
Keterangan
: Sesar Normal
: Sesar Berbalik
:Trend NW-SE
(Sesar Berbalik)
: Trend NE-SW
(Sesar Normal)
: Trend N-S
(Trend Normal)
: Trend NNW-SSE
Compressional Phase
Compressional Phase
color
range
contour
4150
4200
4225
4250
4300
4350
4400
4450
4500
4550
4600
4650
4700
4750
4800
4850
4897
4900
4950
5000
5050
5100
5150
5200
5250
5300
5350
5400
5450
5500
5550
5600
5650
5700
5750
5800
5850
5900
5950
6000
data
Extensional Phase
Extensional Phase
Skala
Penafsiran struktur geologi lapangan PT berdasarkan Trend dan Strain Elipsoid struktur geologi regional
Gambar 12. Penafsiran struktur geologi berdasarkan Trend dan Strain Elipsoid struktur regional (Setyobudi, 2011).
WPT-2 (SSTVD)
Granite wash
PTD 2 (SSTVD)
WPT -6 (SSTVD)
Fractured Granite
Granite wash
Fractured Granite
Weathered Granite
Fractured Granite
Weathered Granite
500
1:50000
1000
Skala
1500
2000 m
Fractured Granite
Weathered Granite
PTD 2 (SSTVD)
Fractured Granite
Weathered Granite
PT-1 (SSTVD)
Fractured Granite
Weathered Granite
PT-3 (SSTVD)
Kontur Interval : 25 ft
: Top LTAF
: Fractured Granite
:Weathered Granite
: Granite wash
: Sesar Berbalik
: Sesar Normal
Keterangan
Gambar 13. Peta struktur kedalaman top reservoir batuan dasar granitis di-overlay-kan dengan prediksi sebaran fasies batuan dasar granitis dari data sumur serta respon
log Gamma Ray dan densitas interval LTAF dan granit lapangan PT (Setyobudi, 2011).
Fractured Granite
WPT-5 (SSTVD)
Karakteristik dan Sebaran Lateral Reservoir Batuan Dasar Granitis dari Data Sumur Pemboran dan Seismik
3-D pada Lapangan PT, Subcekungan Jambi, Cekungan Sumatra Selatan (P. Tri Setyobudi drr.)
127
Keterangan
:Sesar Normal
:Sesar Berbalik
: DST Interval
Granite Wash
: SDT Interval
Fractured Granite
: LKG
(4593 ft SSTD)
no fluid recovery
(5540-5552 ft MD)
: LKO
(4920 ft SSTVD)
Interval Kontur : 5ms
colour
range
contour
data
4225
4967
4150
4200
4250
4300
4350
4400
4450
4500
4550
4600
4650
4700
4750
4800
4850
4900
4950
5000
5050
5100
5150
5200
5250
5300
5350
5400
5450
5500
5550
5600
5650
5700
5750
5800
5850
5900
5950
6000
0,265 MM CFGPD
(5038-5048 ft MD)
1044 BOPD
(6424-6436 ft MD)
Skala
500
1000
1500
2000 m
Peta Lowest Known Oil (LKO) dan Lowest Known Gas (LKG) serta Drill Steam Test (DST) pada Interval Granite Wash dan
Fractured Granite lapangan PT
Gambar 14. Peta Lowest Known Oil (LKO) dan Lowest Known Gas (LKG) serta Drill Stem Test (DST) Interval
Granite Wash dan Fractured Granite (Setyobudi, 2011).
A
Tenggara
Barat laut
Keterangan:
: Top Granite Wash
: Top Weathered Granite
: Top Fractured Granite
Gambar 15. Penampang korelasi struktur Lintasan A A, Lapangan PT beorientasi Barat laut - Tenggara
(Setyobudi, 2011).
128
Karakteristik dan Sebaran Lateral Reservoir Batuan Dasar Granitis dari Data Sumur Pemboran dan Seismik
3-D pada Lapangan PT, Subcekungan Jambi, Cekungan Sumatra Selatan (P. Tri Setyobudi drr.)
Waktu geologi
Proses endogen
Proses eksogen
Sketsa/gambar
Waktu geologi
Oligosen Akhir
Basin rifting
masih berlangsung
Proses eksogen
Jura-Kapur
Resen
Plio-Plistosen
Proses endogen
Eosen akhir
sketsa/gambar
Intrusi Batolit
Jura Awal
Keterangan :
: Formasi Talang Akar Bagian bawah
: Weathered Granite
: Granite Wash
: Fractured Granite
: Real Basement (Late Eocene Granite)
: Real Basement (Early Jurassic Granite)
Gambar 16. Rekonstruksi sejarah geologi pembentukan reservoir batuan dasar granitis di Lapangan PT.
129
KESIMPULAN
UCAPAN TERIMAKASIH
Terimakasih disampaikan kepada BP. MIGAS, Petrochina International Jabung Ltd., dan Universitas
Diponegoro yang telah memberikan ijin penelitian
dan publikasi serta bimbingan.
ACUAN
Darman, H. dan Sidi, F.H. 2000. An Outline of The
Geology of Indonesia. IAGI.
Holis, Z., Sapiie, B. Suta, I. N., Utama, M. K., dan
Hadiana, M., 2010. Fault Characteristic and Palinspatic Reconstruction of The Jabung Field, South
Sumatra Basin, Indonesia. Proceedings, 39th Annual
Convention of Indonesian Association of Geologists,
Lombok, 20 pp.
Morison, K., 1997. Hydrothermal Minerals and Their
Significance. Geothermal and Mineral Service Division of Kingston Morrison Ltd: Auckland.
Pulunggono, A., Haryo, A. S., dan Kosuma, C.G. 1992.
Pre-Tertiary and Tertiary fault systems as a framework
of the South Sumatra Basin; a study of SAR-maps.
Proccedings, 21st Annual Convention of Indonesian
Petroleum Association. Jakarta, p. 339 - 360.
Salim, Y., Nana, D., Maryke, P., Yustika, I., Mimi
S., dan Fauzi M., 1995. Technical Study Report
Remaining Potential of The South Sumatra Basin.
South Sumatra AMI Study Group.
Setyobudi, P. T. 2011. Tugas Ahir: Studi Karakteristik
dan Sebaran Lateral Reservoir Batuan Dasar Granitik dengan Data Sumur Pemboran Dan Seismik 3-D
Pada Lapangan PT, Sub Cekungan Jambi, Cekungan
Sumatra Selatan. UNDIP, Semarang.