Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

TPM-472 OPTIMASI PRODUKSI MIGAS


Optimisasi Produksi Minyak dan Gas Menggunakan Natural Gas Lift: Studi
Kasus Multi-Layer Reservoir

DI SUSUN OLEH :
1. Yosualdus D K Sabonu (202098001)
2. Lidya Saptu (202098006)
3. Friescha Tanamal (202098011)
4. Christy G Morwarin (202098018)
5. Zeidun Attamimi (202098024)

PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN


JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2023

1
ABSTRAK
Pengoptimalan produksi minyak dan gas dalam suatu multi-layer reservoir merupakan suatu tantangan
yang harus dihadapi dalam beberapa kasus di industri migas. Pola reservoir yang berlapis-lapis dengan
jumlah yang relatif banyak merupakan pola reservoir yang diendapkan pada lingkungan delta. Bentuk
reservoir seperti ini menjadi perhatian khusus dalam mengelola dan mengoptimalkan produksi baik
minyak maupun gas yang terkandung didalamnya. Berbagai metode dan penerapan teknologi telah
banyak dilakukan demi memperoleh hasil produksi hidrokarbon sebesar mungkin dengan biaya investasi
seminimal mungkin. Tujuan utama makalah ini adalah menyajikan suatu desain natural gas lift dari sumur
produksi minyak dan gas dalam suatu multi-layer reservoir. Lapangan yang digunakan dalam studi kasus
ini terletak di Lepas Pantai Utara Kalimantan. Lapangan ini memiliki model multi-layer reservoir
dengan kombinasi minyak dan gas yang terkandung di setiap lapisan reservoirnya. Jumlah lapisan
reservoir pada lapangan ini yaitu terdiri atas 3 lapisan reservoir minyak dan 18 reservoir gas. Data yang
tersedia meliputi delapan data laju alir produksi (DST) dan hasil analisis PVT, dan juga data MDT disetiap
lapisan reservoirnya. Ketiga data ini digunakan semaksimal mungkin untuk dapat mendesain model natural
gas lift yang paling optimal. Parameter hasil DST yang digunakan sebagai data dalam menganalisis
kemampuan suatu produksi reservoir baik minyak dan gas berasal dari tiga sumur eksplorasi yaitu A-1, B-
1, dan B-2. Selain itu, data MDT dan PVT yang juga berasal dari ketiga sumur tersebut dikorelasikan
dengan hasil DST guna menentukan kemampuan produksi dari zona reservoir yang tidak memiliki data
DST. Korelasi yang dilakukan adalah dengan menganalisa hasil dari performa produksi dengan DST,
kemudian dihubungkan dengan mobility ratio yang diperoleh dari analisa PVT dan MDT untuk menentukan
productivity index (PI) baik pada zona gas maupun minyak yang tidak memiliki data laju alir produksi
(DST). Hasil desain natural gas lift ini menunjukkan ramalan kinerja produksi minyak sekaligus gas yang
lebih besar dan optimal dibandingkan dengan produksi tanpa menggunakan natural gas lift. Selain itu,
studi ini menunjukkan pentingnya integrasi data reservoir yang tersedia di lapangan dalam memperkirakan
performa produksi tanpa adanya data DST dan juga membantu dalam mendesain sumur natural gas lift pada
multi-layer reservoir.

Kata kunci: optimasi produksi, artificial lift, natural gas lift, multi-layer reservoir, production performance

2
Daftar isi
Abstrak ................................................................................................................................ 1
Kata Pengantar ................................................................................................................... 2
Daftar isi ............................................................................................................................. 2

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 3


1.1 Latar Belakang .............................................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................ 5
1.3 Metedologi .................................................................................................................... 6
1.4 Tujuan ........................................................................................................................... 6

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 7


2.1 Deskripsi Batuan Reservoir .......................................................................................... 7-8
2.2 Studi Natural Gas Lift dari Zona Gas Atas .................................................................. 8-9
2.3 Studi Natural Gas Lift dari Zona Gas Bawah ....................................................... 10

BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 11


DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 12

3
Kata Pengantar

Pengembangan dan optimalisasi produksi minyak dan gas merupakan tantangan utama dalam
industri energi. Dalam rangka meningkatkan efisiensi ekstraksi sumber daya alam ini, perlu
dilakukan penelitian dan inovasi dalam metode produksi yang digunakan. Salah satu teknologi
yang telah terbukti efektif dalam meningkatkan produksi minyak adalah Natural Gas Lift.
Dengan menggunakan gas alam sebagai media bantu, teknologi ini memberikan solusi yang
efisien dan berkelanjutan untuk mengoptimalkan produksi minyak dan gas pada berbagai jenis
reservoar. ini bertujuan untuk mendalami penerapan Natural Gas Lift dalam mengoptimalkan
produksi minyak dan gas pada reservoir multi-layer. Reservoir multi-layer menjadi fokus utama
karena kompleksitas struktur geologi yang melibatkan lapisan-lapisan berbeda. Dengan
memahami karakteristik dan dinamika produksi pada reservoir multi-layer, diharapkan dapat
dikembangkan strategi yang lebih presisi dalam penerapan Natural Gas Lift.
Studi kasus ini memberikan gambaran konkret tentang implementasi teknologi Natural Gas Lift
pada reservoir multi-layer. Data yang dikumpulkan dan analisis yang dilakukan diharapkan dapat
memberikan kontribusi signifikan terhadap pemahaman kita tentang potensi optimalisasi
produksi minyak dan gas, serta memperkuat dasar ilmiah untuk pengembangan teknologi di
masa depan.Akhir kata, semoga penulis ini dapat memberikan wawasan yang berharga dan
mendorong upaya bersama dalam menghadapi tantangan produksi minyak dan gas yang semakin
kompleks. Terima kasih.

4
I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pengoptimalan produksi minyak dan gas dalam suatu multi-layer reservoir merupakan suatu
tantangan yang harus dihadapi dalam beberapa kasus di industri migas. Pola reservoir yang
berlapis-lapis dengan jumlah yang relatif banyak merupakan pola reservoir yang diendapkan pada
lingkungan delta. Bentuk reservoir seperti ini menjadi perhatian khusus dalam mengelola dan
mengoptimalkan produksi baik minyak maupun gas yang terkandung didalamnya. Berbagai
metode dan penerapan teknologi telah banyak dilakukan demi memperoleh hasil produksi
hidrokarbon sebesar mungkin dengan biaya investasi seminimal mungkin. Tujuan utama makalah
ini adalah menyajikan suatu desain natural gas lift dari sumur produksi minyak dan gas dalam
suatu multi-layer reservoir.
1.2 Rumusan Masalah
Permasalahan pada lapangan yang digunakan dalam studi ini adalah terjadinya penurunan tekanan
yang relatif cepat pada reservoir minyak yang menyebabkan performa sumur kurang optimal
dalam memproduksikan minyak ke permukaan. Sehingga diperlukan suatu metode pengangkatan
buatan yang efektif dan efisien dan memenuhi kriteria keekonomisan. Tujuan dari paper ini
yaitu mensimulasikan suatu usaha dalam meningkatkan produksi minyak pada reservoir multi-
layer dengan memanfaatkan gas alami yang berasal dari lapisan reservoir yang berdekatan
sebagai mekanisme pengangkatan buatan yang kemudian dikenal dengan istilah natural gas lift.
1.3 Metodelogi
Dalam melakukan desain model natural gas lift, digunakan sebuah perangkat lunak konvensional
untuk menentukan produksi optimum dari reservoir. Langkah pertama yang dilakukan adalah
memilih zona minyak yang akan dilakukan optimasi produksi yang dalam hal ini dipilih zona
Minyak-A dengan sumur A-1 sebagai fokus penelitian. Zona Minyak-A merupakan reservoir
dengan tenaga pendorong solution gas drive dengan penurunan tekanan reservoir sebesar 10% per
tahun. Untuk mengetahui kemampuan aliran fluida pada zona Minyak-A dilakukan analisis
nodal pada sumur tes A-1 dengan terlebih dahulu melakukan peramalan kinerja aliran (kurva
IPR) dengan kondisi sumur berproduksi secara natural. Model kurva IPR (inflow performance
relationship) yang didapat dikombinasikan dengan kurva TPR (tubing performance
relationship) untuk mengetahui titik operasi sumur. Model analisis nodal yang dihasilkan
divalidasi dengan melakukan penyelarasan (matching) dengan data test produksi yang tersedia.
Selanjutnya dilakukan peramalan produksi pada sumur A-1 untuk mengetahui waktu dimana
sumur sudah tidak berproduksi secara natural. Setelah diketahui, maka dilakukan pemilihan
pengangkatan buatan yang aplikatif dan ekonomis yang sesuai dengan kondisi sumur A-1. Dari
hasil analisa diperoleh metode natural gas lift dengan menggunakan FCV (Auto Gas Lift
Valve) sebagai metode pengangkatan buatan untuk meningkatkan produksi minyak dengan zona
Gas-A sebagai zona yang berfungsi sebagai natural gas lift. Hasil ini diperoleh dengan
membandingkan skenario pemilihan pengangkatan buatan berdasarkan pada jumlah kumulatif

5
produksi minyak yang didapatkan selama 5 tahun. Adapun skenario pemilihan pengangkatan
buatan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Skenario-1 : Penerapan metode gas lift konvensional
2. Skenario-2 : Penerapan metode natural gas lift tanpa menggunakan FCV
3. Skenario-3 : Penerapan metode natural gas lift menggunakan FCV
Untuk mengetahui zona gas yang paling optimal untuk melakukan natural gas lift, dilakukan
studi lebih lanjut pada zona gas yang berada dibawah zona minyak. Penentuan ukuran FCV
dilakukan berdasarkan pada analisis sensitivitas terhadap laju alir minyak yang didapatkan.
1.4 Tujuan
mensimulasikan suatu usaha dalam meningkatkan produksi minyak pada reservoir multi-
layer dengan memanfaatkan gas alami yang berasal dari lapisan reservoir yang berdekatan
sebagai mekanisme
pengangkatan buatan yang kemudian dikenal dengan istilah natural gas lift.

6
II.PEMBAHASAN
2.1 Deskripsi Model Reservoir
Untuk melakukan studi optimalisasi produksi minyak dan gas dengan menggunakan natural gas
lift, model simulasi reservoir yang digunakan adalah model yang sesuai dengan kondisi
reservoir yang berbentuk berlapis-lapis. Fokus studi optimalisasi produksi ini adalah zona
Minyak-A dengan natural gas lift yang berasal dari zona Gas-A yang berada diatasnya. Adapun
dalam makalah ini juga dibahas mengenai desain model natural gas lift yang berasal dari zona
gas yang tidak memiliki data tes yang dalam hal ini zona gas tersebut berada dibawah zona
Minyak-A. Model simulasi reservoir pada studi ini diperlihatkan pada gambar 1.

2.2 Studi Natural Gas Lift dari Zona Gas Atas

Hasil Simulasi
Pengaplikasian metode natural gas lift yang dibahas pada makalah ini termasuk kedalam jenis
non-contiguous gas lift yaitu natural gas lift yang berasal dari zona gas yang tidak berdekatan
dengan zona minyak. Hal ini berdasarkan pada model reservoir yang disajikan pada gambar
1. Untuk mengetahui kinerja alir pada masing-masing zona, dilakukan analisis nodal dengan
mengkonstruksi kurva IPR berdasarkan pada data tes yang tersedia dan kurva TPR dengan
menggunakan korelasi Hagedorn & Brown. Gambar 2 memperlihatkan bahwa sumur A-1
sudah tidak bisa mengalirkan minyak pada tahun ke-4 sehingga dalam hal ini pemasangan
pengangkatan buatan akan dilakukan pada tahun ke-3

7
Adapun skenario pemilihan pengangkatan buatan dilakukan berdasarkan pada kumulatif
produksi minyak yang didapatkan selama 5 tahun. Adapun skenario pengembangan tersebut
meliputi:
1. Basecase : Sumur mengalir secara natural flow
2. Skenario-1 : Penerapan metode gas lift konvensional
3. Skenario-2 : Penerapan metode natural gas lift tanpa menggunakan FCV
4. Skenario-3 : Penerapan metode natural gas lift menggunakan FCV

Hasil simulasi dari masing-masing skenario pemilihan pengangkatan buatan diperlihatkan pada
gambar 3. Terlihat bahwa skenario-3 memberikan kumulatif produksi minyak yang tinggi
dibandingkan dengan skenario-1 dan skenario-2.

Gambar 3
Hasil Simulasi. (a) Kumulatif Produksi
Minyak (b) Kumulatif Produksi Gas.
Penentuan Ukuran FCV

Dalam perencanaan natural gas lift, diperlukan analisis nodal untuk mengetahui ukuran FCV
yang akan digunakan. FCV ini berfungsi sebagai valve yang mengatur laju alir gas yang masuk
ke dalam tubing. Dalam studi ini dilakukan pemasangan FCV pada kedalaman 7234.5 ft.
Adapun penentuan ukuran FCV dilakukan dengan analisis sensitivitas terhadap laju alir gas
yang masuk ke dalam tubing. Gambar 6 memperlihatkan hasil dari analisis sensitivitas ukuran
FCV terhadap laju alir gas yang masuk kedalam tubing.

8
Dari hasil analisis sensitivitas tersebut disimpulkan bahwa FCV dengan ukuran 0.025 inch
adalah ukuran yang optimum untuk perencanaan natural gas lift dengan laju alir gas yang
optimum sebesar 2 mmscf/d. Hasil desain ini memberikan laju produksi minyak sebesar 481.7
stb/d.

2.3 Studi Natural Gas Lift dari Zona Gas Bawa

Studi natural gas lift dengan sumber gas yang berasal dari zona gas yang berada dibawah zona
minyak dilakukan dengan menggunakan cara yang sama yaitu berdasarkan pada analisis nodal.
Adapun zona yang digunakan dalam studi ini yaitu zona Gas-B yang dalam hal ini tidak memiliki
data penunjang berupa data tes sumur. Untuk menganalisis nodal pada zona Gas-B persamaan
yang digunakan untuk mengkonstruksi kurva IPR adalah persamaan pressure squared. Parameter
hasil DST yang digunakan sebagai data dalam menganalisis kemampuan suatu produksi reservoir
berasal dari tiga sumur eksplorasi yaitu A-1, B-1, dan B-2. Selain itu, data MDT dan PVT yang
juga berasal dari ketiga sumur tersebut dikorelasikan dengan hasil DST guna menentukan
kemampuan produksi dari zona reservoir yang tidak memiliki data DST. Korelasi yang
dilakukan adalah dengan menganalisa hasil dari performa produksi dengan DST, kemudian
dihubungkan dengan mobility yang diperoleh dari analisa PVT dan MDT untuk menentukan
permeabilitas pada zona Gas-B. Gambar 7 memperlihatkan korelasi antara mobility dan
permeabilitas. Berdasarkan data yang tersedia zona Gas-B memiliki mobilitas sebesar 382.82
md/cp sehingga berdasarkan gambar 7 didapatkan permeabilitas untuk zona Gas-B sebesar 9.38
md.

Tekanan reservoir pada zona Gas-B juga ditentukan dengan menggunakan korelasi data antara
tekanan dan kedalaman yang diperoleh dari data MDT sumur eksplorasi yang diperlihatkan
pada gambar 8. Dengan kedalaman zona Gas-C 8610 ft TVD, didapatkan tekanan reservoir
sebesar 3774 psia.

9
Hasil konstruksi kurva IPR dan TPR zona Gas-B diperlihatkan pada gambar 9. Berdasarkan
hasil analisis nodal tersebut disimpulkan sumur dengan reservoir zona Gas-B dapat
mengalirkan gas dengan laju alir sebesar 13.74 mmscfd dengan tekanan alir dasar sumur sebesar
1958.47 psia.

Mengacu pada referensi sebelumnya mengenai optimasi produksi dengan menggunakan insitu
gas lift di lapangan yang serupa dengan studi ini (Suzandi dkk, 2005), bahwa studi tersebut
menunjukkan hasil
produksi yang optimum pada reservoir multi-layer dengan adanya zona gas di bawah zona minyak.
Sehingga dengan kemiripan karakter reservoir tersebut pada studi ini juga akan memberikan
hasil yang serupa oleh studi sebelumnya selama tekanan dari bottom gas zone mampu
mendorong minyak ke permukaan.

10
III PENUTUP
3.1 Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil simulasi produksi setelah menggunakan natural gas lift memberikan
hasil performa produksi yang optimum pada reservoir minyak.
2. Penerapan natural gas lift pada reservoir multi-layer dapat dilakukan baik dengan sumber
gas berasal dari atas zona minyak maupun dari bawah zona minyak.
3. Prediksi performa reservoir gas untuk keperluan natural gas lift dapat dilakukan
walaupun tidak terdapat data tes sumur.

11
DAFTAR PUSTAKA
K. F. Ng, M. I. Rozali et al, 2015. Smart Auto Gas Lift Completion to Unlock Natural
Reservoir Potential, A Successful Installation Case Story from T Field East Malaysia. SPE

APOGCE. Indonesia, 20-22 October. S. Betancourt et al, 2002. Natural Gas-Lift: Theory and
Practice. SPE International Petroleum Conference and Exhibition. Mexico, 10-12 February

Vasper, Adam. 2006. Auto, Natural or In-Situ Gas Lift Systems Explained. SPE
International Oil & Gas Conference and Exhibition in Beijing. China, 5-7 December.

12

Anda mungkin juga menyukai